Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas BioKimia
tentang Karbohidrat. Dalam proses Laporan ini penyusun mendapat bimbingan serta dorongan dari
berbagai pihak, untuk itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada Bapak Parta Suhanda, S,kp.
M.Biomed. AIFM

Harapan penyusun semoga apa yang terlah dikerjakan dengan penulisan makalah ini, sedikit
banyak dapat membantu. Tidak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada : Allah swt, Orang tua,
Dosen pembimbing dan teman-teman yang telah mendukung dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, baik dalam penyusunan kalimat
maupun bahasanya, Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun agar lebih baik di kemudian hari. Semoga laporan ini dapat bermanfaat umumnya bagi
pembaca, dan khususnya bagi penyusun.

Tangerang, 10 Februari 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar 1
Daftar isi 2
BAB I Pendahuluan 3
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan 3
BAB II Landasan Teori 4
2.1 pengertian Karbohidrat 4
2.2 struktur Karbohidrat 4
2.3 Pembagian Karbohidrat5
2.4 Fungsi Karbohidrat 15
BAB III Penutup 16
3.1 Kesimpulan 16
3.2 Saran 16
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karbohidrat dalam bentuk gula dan pati melambangkan bagian utama kalori total yang
dikonsumsi manusia dan bagi kebanyakan kehidupan hewan, seperti juga bagi berbagai
mikroorganisme. Karbohidrat juga merupakan pusat metabolisme tanaman hijau dan
organisme fotosintetik lainnya yang menggunakan energi solar untuk melakukan sintesa
karbohidrat CO² dan H2 O. Sejumlah besar pati dan karbohidrat lain yang dibuat oleh
fotosintesa menjadi energi pokok dan sumber karbon bagi sel non fotosintetik pada hewan,
tanaman dan dunia mikrobial.

Karbohidrat mempunyai fungsi biologi penting lainnya. Pati dan glikogen berperan
sebagai penyedia sementara glukosa. Polimer karbohidrat yang tidak larut berperan sebagai
unsur struktural dan penyanggah di dalam dinding sel bakteri dan tanaman, pada jaringan
pengikat dan dinding sel organisme hewan. Karbohidrat lain berfungsi sebagai pelumas endi
kerangka, sebagai senyawa perekat diantara sel, dan senyawa pemberi spesifisitas biologi
pada permukaan sel hewan.

Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi
utama bagi manusia dan hewan harganya relatif murah. Semua karbohidrat berasal dari
tumbuh – tumbuhan. Melalui proses fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar
matahari mampu membentuk karbohidrat dari karbon dioksida ( CO²) berasal dari udara dan
air (H20) dari tanah. Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa.
Disamping itu dihasilkan oksigen (O2) yang lepas di udara.

B. Rumusan Masalah

1. Menjelaskan pengertian dari karbohidrat


2. Menjelaskan struktur dari karbohidrat
3. Menjelaskan pembagian dari karbohidrat
4. Menjelaskan fungsi karbohidrat

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari karbohidrat


2. Untuk mengetahui struktur dari karbohidrat
3. Untuk mengetahui pembagian dari karbohidrat
4. Untuk mengetahui fungsi karbohidrat

3
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian karbohidrat

Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau keton atau senyawa yang


menghasilkan senyawa – senyawa ini bila di hidrolisa. Nama karbohidrat berasal dari
kenyataan bahwa kebanyakan senyawa dari golongan ini mempunyai rumus empiris,
yang menunjukan bahwa senyawa tersebut adalah karbon “ hidrat “ , dan memiliki
nisbah karbon terhadap hidrogen dan terhadap oksigen sebagai 1 : 2 : 1. Sebagai contoh,
rumus empiris D-glukosa adalah C6H12O6, yang juga dapat ditulis sebagai (CH 2O)6 atau
C6(H2O)6 . Walaupun banyak karbohidrat yang umum sesuai dengan rumus empiris
(CH2O)n , yang lain tidak memperlihatkan nisbah ini dan beberapa yang lain lagi juga
mengandung nitrogen, fosfor atau sulfur.
Karbohidrat berasal dari kata karbo yang berarti unsur karbon (C) dan hidrat
yang berarti unsur air (H2O), jadi karbohidrat berarti unsur C yang mengikat molekul
H2O. Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen
dan oksigen. Rumus umumnya dikenal dengan Cx(H2O)n.Secara struktur,
karbohidrat memiliki 4 gugus, yaitu gugus hidrogen (-H), gugus hidroksil (-OH),
gugus keton (C=O) dan gugus aldehida (-CHO).Karbohidrat juga didefinisikan sebagai
polihidroksi-aldehid atau polihidroksi-keton. Polihidroksi aldehida yaitu struktur
karbohidrat yang tersusun atas banyak gugus hidroksi dan gugus karbonilnya barada di
ujung rantai sedangkan polihidroksi keton yaitu struktur karbohidrat yang tesusun atas
banyak gugus hidroksi dan gugus karbonilnya berada di selain ujung rantai.

2.2 Struktur Karbohidrat


Karbohidrat memiliki 3 struktur diantaranya :
1. Struktur rantai terbuka
Merupakan bentuk rantai lurus panjang karbohidrat.
2. Struktur hemi asetal
Merupakan karbon 1 glukosa yang mengembun dengan gugus –OH dari akrbon ke-
5 untuk membentuk struktur cincin.
3. Struktur haworth
Merupakan struktur cincin pianosa.

4
2.3 Pembagian Karbohidrat
Berdasarkan jumlah sakarida penyusunnya, karbohidrat dibedakan menjadi 3
golongan, yaitu :

1. MONOSAKARIDA
Monosakarida ialah karbohidrat yang sederhana, yang berarti molekulnya hanya
tersusun dari beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan
cara hidrolisis. Umumnya monosakarida disusun oleh 3 sampai 7 atom karbon, dan
jumlah atom penyusunnya tersebut mempengaruhi pemanaan masing-masing
monosakarida, yaitu :
a. Gula tiga karbon (Triosa)
Senyawa ini merupakan zat antara yang penting dalam lintasan metabolik
fotosintesis dan respirasi sel. Yang termasuk ke dalam golongan ini adalah
gliseraldehid dan dihidroksiaseton.
b. Gula empat karbon (Tetrosa)
Gula ini tidak banyak ditemui, walaupun beberapa bentuk berperan dalam
proses fotosintesis dan respirasi.
c. Gula lima karbon (Pentosa)
Senyawa ini sangat penting dalam fotosintesis dan respirasi. Dua jenis
pentose (ribose dan deoksiribosa) juga membentuk unsure pembangun utama
untuk asam nukleat, yang penting bagi semua kehidupan.
d. Gula enam karbon (heksosa)
Gula ini sering ikut serta dalam tahap respirasi dan fotosintesis dan menjadi
bangun utama dari banyak macam karohidrat lain termasuk pati dan
selualosa.Kunci dari heksosa adalah glukosa dan fruktosa.
e. Gula tujuh-karbon (heptosa)
Salah satu jens heptosa adalah zat antara dalam fotosintesis dan respirasi.
Jika tidak dalam bentuk itu, gula ini jarang didapati.

Berikut rumus struktur Monosakarida :


Karbohidrat yang paling sederhana adalah aldehida atau keton mempunyai dua atau lebih
gugus hidroksi. Monosakarida yang paling kecil adalah gliseraldehida dan dihidroksiaseton
senyawa- senyawa ini adalah triosa. Gliseraldehida mengandung gugus aldehida
mempunyai karbon asimetrik tunggal jadi terdapat dua streoisomer dari aldose tiga karbon ini,
D-gliseraldehida dan L-gliseraldehida. Sedangkan dihidroksi aseton adalah ketosa karena
mengandung gugus keton.

Dibawah ini digambarkan anggota deret aldose sebagai berikut :


Di bawah ini digambarkan anggota deret ketosa sebagai berikut :

Pada senyawa organik dikenal rumus ruang (isomer) sebagai akibat adanya atom
asimetris atau C khiral pada srtuktur molekulnya. Demikian juga monosakarida akan
memiliki banyak isomer,tergantung dari jumlah atom C khiral yang ada pada
n
molekulnya,rumus 2 ,dimana n = jumlah C khiral. C khiral adalah karbon atom pusat pada
struktur molekul. Asimetris artinya atom C khiral memiliki empat gugus subtituen yang
berbeda.

Monosakarida bersifat aktif-optika ,artinya zat ini mampu memutar bidang sinar
terpolarisasi yaitu ke kiri atau ke kanan jika sinar ini menembus/melalui monosakarida.
Dengan demikian monosakarida memiliki lagi isomer lain yaitu isomer aktif-optika. Satu
isomer memutar bidang sinar terpolarisasi ke kanan (kanan=dekstro) dn yang lain memutar ke
kiri (kiri=levo). Dalam hal ini,gliseraldehida memiliki dua isomer aktif-optika yaitu isomer -d
(D) dan isomer-l(L)
Semua monsakarida bersifat gula pereduksi. Sifat gula pereduksi ini disebabkan adanya
gugus aldehida dan keton yang bebas, sehingga dapat mereduksi ion-ion logam,seperti
tembaga (Cu) dan Perak (Ag).

Struktur proyeksi Fischer dan Haworth:

a. Struktur proyeksi Fischer


Emil Fischer (1852-1919) seorang ahli kimia organik bangsa jerman yang yang
memperoleh hadiah nobel untuk ilmu kimia pada tahun 1902 atas hasil karyanya tentang kimia
ruang (stereokimia) dan umus srtuktur karbohidrat, menggunakan rumus proyeksi untuk
menuliskan rumus struktur karbohidrat. Proyeksi fischer digunakan untuk mengutamakan
konfigurasi (R) dan (S) dari karbon chiral. Pada proyeksi fischer dari suatu karbohidrat,
rantai karbon digambarkan secara vertical (tegak) dengan gugusan aldehid atau keto berada
pada puncak dari rumus.

Karbon nomor dua dari gliseraldehid berbentuk chiral dengan demikian glisheraldehid berbentuk
sepasang enansiomer (bayangan cermin yang tidak dapat ditaruh diatasnya). Enansiomer ini
dinamakan (R)-2,3 dihidroksipropanal dan (S)-2,3 dihidroksipropanal. Biasanya senyawa in
ditunjukkan dengan nama klasikalnya, D-gliseraldehid digambarkan dengan gugus hidroksil
pada karbon chiral, sedangkan dari L-enansiomernya digambarkan dengan gugus
hidroksildiproyeksikan kekiri.

Dua dari aldotetrosa, D-eritrosa dan D-tereosa mempunyai gugusan chiral yang terakhir
(gugus hidroksil pada atom karbon 3) diproyeksikan kekanan. Karbon chiral ini mempunyai
konfigurasi yang sama seperti karbon dalam D-gliseraldehid. Dua aldotetrosa yang lain
mempunyai gugus hidroksil pada atom karbon 3 diproyeksikan kekiri, konfigurasinya sama
seperti pada L-gliseraldehid. Dengan dasar konfigurasi dari karbon chiral, semua karbohidrat
dapat digolongkan kedalam satu dari dua subdivisi utama atau keluarga, keluarga D atau
keluarga L. Semua golongan D monoskarida mempunyai gugusan hidoksil dari atomkarbon
chiral paling bawah diproyeksi kekanan pada proyeksi fischer. Gula L justru berlawanan,
gugus hidroksil pada hidroksil atom karbon chiral paling bawah diproyeksikan kekiri.

Di alam lebih banyak ditemukan monosakarida yang berisomer D, maka semua monosakarida
yang ada di alam dianggap berasal dari D-Gliseraldehida.Dengan sistematis ditemukan cara
menentukan rumus struktur kimia monosakarida yang banyak ditemukan di alam ini. Dengan
cara menyisipkan gugus H-C-OH dan gugus HO-C-H berganti-ganti diantara atom C nomor 1
dan nomor 2 pada D-Gliseraldehida. Dengan demikian maka didapatlah 4 aldopentosa dan 8
aldoheksosa.
b. Proyeksi Haworth
Sir Walter Norman Haworth (1883-1950) seorang ahli kimia Inggris yang pada tahun 1937
memperoleh hadiah nobel,berpendapat bahwa pada molekul glukosa kelima atom karbon yang
pertama dengan atom oksigen dapat membentuk cincin segienam. Oleh karena itu, ia
mengusulkan penulisan rumus struktur karbohidrat sebagai bentuk cincin furan dan piran.

Berdasarkan bentuk ini, maka rumus struktur glukosa yang terdapat dalam keseimbangan antara

α- D- glukosa adalah sebagai berikut :

Rumus proyeksi Haworth biasanya digunakan untuk memperlihatkan bentuk cincin


monosakarida. Walaupun batas cincin yang letaknya terdekat dengan pembaca biasanya
digambarkan oleh garis tebal. Cincin piranosa beranggotakan enam karbon tidak merupakan
bidang datar, seperti ditunjukkan oleh proyeksi Haworth. Pada kebanyakan gula, cincin ini
berada dalam konfirmasi kursi,tetapi pada beberapa gula cincin tersebut berada dalam
bentuk kapal. Bentuk-bentuk ini digambarkan oleh rumus konfirmasi.Konfirmasi dimensi
spesifik gula sederhana 6 karbon penting dalam menentukan sifat biologis dan fungsi beberapa
polisakarida.
Monosakarida-monosakarida penting :
1. D-gliseraldehid (karbohidrat paling sederhana)
Karbohidrat ini hanya memiliki 3 atom C (triosa), berupa aldehid (aldosa) sehingga dinamakan
aldotriosa.

D-gliseraldehid (perhatikan bahwa gula ini hanya memiliki 3 atom C sehingga disebut paling
sederhana)

2. Dihidroksiaseton
Dihidroksiaseton adalah monosakarida sederhana yang mengandung gugus ketosa.

3. D-glukosa (karbohidrat terpenting dalam diet)


Glukosa merupakan aldoheksosa, yang sering kita sebut sebagai dekstrosa, gula anggur ataupun
gula darah.Gula ini terbanyak ditemukan di alam.

4. D-fruktosa (termanis dari semua gula)


Gula ini berbeda dengan gula yang lain karena merupakan ketoheksosa.
5. D-galaktosa (bagian dari susu)
Gula ini tidak ditemukan tersendiri pada sistem biologis, namun merupakan bagian dari
disakarida laktosa.
Perbedaan pokok antara D-glukosa dan D-galaktosa.

6. D-ribosa (digunakan dalam pembentukan RNA)


Karena merupakan penyusun kerangka RNA maka ribosa penting artinya bagi genetika bukan
merupakan sumber energi. Jika atom C nomor 2 dari ribosa kehilangan atom O, maka akan
menjadi deoksiribosa yang merupakan penyusuna kerangka DNA.

2. DISAKARIDA

Disakarida merupakan bagian paling umum atau paling banyak terdapat di alam
dari Oligosakarida. Oligosakarida berasal dari bahasa Yunani yaituoligos=beberapa,
sedikit dan saccharum=gula. Oligosakarida biasanya mengandung paling sedikit dua unit
monosakarida dan tidak melebihi delapan unit monosakarida. Jika hanya mengandung dua
unit monosakarida maka disebut disakarida, jika tiga unit monosakarida disebut trisakarida dan
seterusnya. Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari dua molekul monosakarida
yang berikatan kovalen dengan sesamanya. Pada kebanyakan disakarida, ikatan kimia yang
menggabung kedua unit monosakarida disebut ikatan glikosida.Ikatan glikosida terbentuk
antara atom C 1 suatu monosakarida dengan atom O dari OH monosakarida lain atau
ikatan tersebut terjadi antara karbon anomerik pada satu monosakarida dan gugus hidroksil
pada monosakarida lainnya. Ikatan glikosida segera terhidrolisa oleh asam, tetapi tahan terhadap
basa. Jadi, disakarida dapat di hidrolisa menghasilkan komponen monosakarida bebasnya
dengan perebusan oleh asam encer. Hidrolisis satu mol disakarida akan menghasilkan
dua mol monosakarida.
Berikut ini beberapa disakarida yang banyak terdapat di alam. maltosa (gula
gandum), Sukrosa (gula tebu), dan laktosa (gula susu) merupakan anggota penting dari grup
disakarida. Seperti dinyatakan oleh namanya, tiap molekul gula ini terdiri dari dua
satuan monosakarida.

a. Maltosa
Maltosa adalah suatu disakarida yang paling sederhana dan merupakan hasil dari
hidrolisis parsial tepung (amilum) dengan asam maupun enzim. Maltosa adalah disakarida
yang paling sederhana, mengandung dua residu D-gluksa yang dihubungkan oleh suatu
ikatan glikosida diantara atom karbon 1 ( karbon anomer) dari residu glukosa yang pertama
dan atom karbon 4 dari glukosa yang kedua.Konfigurasi atom karbon anomer dalam ikatan
glikosida diantara kedua residu D-glukosa adalah bentuk α, dan ikatan ini dilambangkan
sebagai α(1→4 ). Unit monosakarida yang mengandung karbon anomer di tunjukan oleh
nomor pertama atau lokan pada lambang ini. Kedua residu glukosa pada maltosa berada dalam
bentuk piranosa.
Maltosa adalah gula pereduksi karena gula ini memiliki gugus karbonil yang berpotensi
bebas, yang dapat dioksidasi.Residu glukosa dari maltosa dapat berada dalam bentuk α maupun
β, Bentuk α dibentuk oleh kerja enzim air liur amylase terhadap pati. Maltosa dihirolasi
menjadi dua molekul D-glukosa oleh enzim usus maltosa, yang bersifat spesifik terhadap ikatan
α(1→4) Disakarida selobiosa juga mengandung dua residu D-glukosa, tetapi senyawa ini
dihubunkan oleh ikatan β(1→4). Pada maltosa, sebuah molekul glukosa dihubungkan
dengan ikatan glikosida melalui atom karbonnya yang pertama dengan gugus hidroksil atom
karbon keempat pada molekul glukosa lainnya.

Struktur Maltosa

Dari struktur maltosa, terlihat bahwa gugus -O- sebagai penghubung antar unit yaitu
menghubungkan atom karbon 1 dari α-D-glukosa dengan atom karbon 4 dari α-D-

10
glukosa. Maltosa adalah gula pereduksi karena gula ini memilki gugus karbonil yang berpotensi
bebas yang dapat dioksidasi. Satu molekul maltosa terhidrolisis menjadi dua molekul D-glukosa
oleh enzim usus maltose, yang bersifat spesifik bagi ikatan α(1-4).

b. Sukrosa
Sukrosa termasuk disakarida yang disusun oleh glukosa dan fruktosa. Gula ini banyak terdapat
dalam tanaman. Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan gula bit. Dalam kehidupan sehari-hari
sukrosa dikenal dengan gula pasir. Sukrosa tersusun oleh molekul glukosa dan fruktosa yang
dihubungkan oleh ikatan 1,2 –α. Sukrosa dibentuk oleh banyak tanaman , tetapi tidak terdapat
pada hewan tingkat tinggi. Berlawanan dengan laktosa dan maltosa, sukrosa tidak mengandung
atom karbon anomer bebas, karena karbon anomer kedua komponen unit monosakarida pada
sukrosa berikatan satu dengan yang lain, karena alasan inilah sukrosa bukan merupakan gula
pereduksi.

Struktur Sukrosa

Atom-atom isomer unit glukosa dan fruktosa berikatan dengan konfigurasi ikatan glikosilik
yakni α untuk glukosa dan β untuk fruktosa. Dengan sendirinya, sukrosa tidak mempunyai gugus
pereduksi bebas (ujung aldehid atau keton).Sukrosa mempunyai sifat memutar cahaya
terpolarisasi ke kanan. Hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa dikatalis oleh sukrase
(disebut juga invertase karena menubah aktivitas optic dari putaran ke kanan menjadi ke kiri).

c. Laktosa

Laktosa adalah komponen utama yang terdapat pada air susu ibu dan susu sapi.Laktosa
tersusun dari molekul β-D-galaktosa dan α-D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4′-β.
Karena laktosa memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas pada residu glukosa, laktosa
adalah disakarida pereduksi. Hidrolisis dari laktosa dengan bantuan enzim galaktase yang
dihasilkan dari pencernaan, akan memberikan jumlah ekivalen yang sama dari α-D-glukosa dan

11
β-D-galaktosa. Apabila enzim ini kurang atau terganggu, bayi tidak dapat mencernakan
susu. Keadaan ini dikenal dengan penyakit galaktosemia yang biasa menyerang bayi.

StrukturLaktosa

3. POLISAKARIDA
Polisakarida terdiri atas rantai panjang yang mempunyai ratusan atau ribuan unit
monosakarida yang membentuk rantai polimer dengan ikatan glikosidik.Polisakarida dibedakan
menjadi homopolisakarida dan heteropolosakarida.Contoh dari homopolisakarida adalah pati,
dan contoh dari heteropolisakarida adalah asam hialuronat.

Beberapa sifat polisakarida berbeda sekali dengan monosakarida atau disakarida. Sifat-sifatnya
antara lain sebagai berikut :
1. Polisakarida tidak mempunyai rasa manis
2. Tidak mempunyai struktur kristal. Jika pun dapat larut, maka dia hanya merupakan
larutan koloidal dan tidak dapat bereduksi.
3. Polisakarida tidak dapat diragikan.
4. Daya kelarutan dan daya reaksinya jauh lebih kecil kemungkinannya dibandingkan
dengan gula-gula lainnya
5. Polimer tepung (amilum), glikogen, dan selulosa semua terdiri atas komponn D-Glukosa,
tetapi sifat kimianya, fisika, dan biologinya berlainan.Ini tidak ditentukan oleh komponen-
komponen alamiahnya yang sama melainkan oleh strukturnya.
12
Beberapa polisakarida yang penting diterangkan :
1. Selulosa
Selulosa adalah polisakarida yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, tetapi berguna dalam
mekanisme alat pencernaan, antara lain : merangsang alat pencernan untuk mengeluarkan getah
cerna, membentuk volume makanan sehingga menimbulkan rasa kenyang, serta memadatkan
sisa-sisa zat gizi yang tidak diserap lagi oleh dinding usus.
Selulosa merupakan polisakarida yang banyak dijumpai dan ditemukan dalam dinding sel
tumbuhan. Selulosa terdapat pada bagian-bagian yang keras dari biji kopi, kulit kacang, buah-
buahan dan sayuran.
Selulosa merupakan polimer yang tidak bercabang, terbentuk dari β-D-glukosa (dimana
monosakarida yang berdekatan) terikat bersama dengan ikatan β (1→4) glikosidik. Panjang
ikatan bervariasi dari beberapa ratus sampai beberapa ribu unit glukosil. Dalam dinding sel
tanaman, sejumlah besar selulosa terkumpul menjadi rantai silang serabut paralel dan bundel-
bundel yang merupakan rantai tersendiri.

2. Chitin
Chitin merupakan polisakarida struktural ekstraselular yang ditemukan dalam jumlah besar
pada kutikula arthropoda dan dalam jumlah kecil ditemukan dalam spons, molusca, dan annelida.
Juga telah diidentifikasi dari dinding sel fungi. Polisakaridanya merupakan rantai tak bercabang
dari polimer asetil-glukosamin dan terdiri atas ribuan unit. Bentuknya seperti selulosa.
Fungsinya sebagai substansi penunjang pada insekta dan crustaceae
Kitin mempunyai rumus empiris (C6H9O4.NHCOCH3)n dan merupakan zat padat yang
tidak larut dalam air, pelarut organik, alkali pekat, asam mineral lemah tetapi larut dalam
asam-asam mineral yang pekat. Polisakarida ini mempunyai berat molekul tinggi dan
merupakan polimer berantai lurus dengan nama lain β-(1,4)-2-asetamida-2-dioksi-D-glukosa
(N-asetil-D- Glukosamin) (Suryanto et al., 2005). Kitin mempunyai persamaan dengan selulosa,
dimana ikatan yang terjadi antar monomernya terangkai dengan ikatan glukosida pada posisi
-1,4. Sedangkan perbedaannya pada selulosa adalah gugus hidroksil yang terikat pada atom
karbon nomor 2, pada kitin digantikan oleh gugus asetamida (NHCOCH3) sehingga kitin
menjadi sebuah polimer berunit N-asetil-glukosamin. .

3. Glikogen
Glikogen merupakan homopolisakarida nutrien bercabang yang tediri atas glukosa dalam
ikatan 1→4 dan 1→6. Banyak ditemukan dalam hampir semua sel hewan dan juga dalam
protozoa serta bakteri. Glikogen merupakan cadangan karbohidrat dalam tubuh yang disimpan
dalam hati dan otot. Jumlah cadangan glikogen ini sangat terbatas. Bila diperlukan oleh
tubuh, diubah kembali menjadi glukosa. Glikogen ini merupakan polisakarida yang penting
sehingga lebih intensif dipelajari. Pada manusia dan vertebrata, glikogen didapat dalam hati
serta otot yang merupakan cadangan karbohidrat. Glikogen dapat dengan cepat disintesis
kembali dari glukosa. Glikogen terdiri atas jutaan unit glukosil. Unit glukosil terikat dengan
ikatan 1→4 glikosidik membentuk rantai panjang, pada titik cabang terbentuk ikatan 1→6.
Hal ini mengakibatkan terbentuknya struktur yang menyerupai pohon. Dalam molekul tunggal
glikogen hanya ada satu unit glukosa dimana atom karbon nomor 1 memegang satu gugus
hidroksil. Semua gugus 1-OH lainnya terikat dalam formasi ikatan 1→4 dan 1→6
glikosidik.Gugus 1-OH tunggal yang bebas dinamakan “ujung pereduksi” (reducing end) dari
molekul ditandai dengan R dalam gambar. Sebaliknya “ujung non-pereduksi” didapat (gugus
4-OH dan 6-OH bebas) pada terminal di luar rantai.

4. Pati
Pati merupakan polisakarida yang berfungsi sebagai cadangan energi bagi
tumbuhan.Pati merupakan polimer α-D-glukosa dengan ikatan α (1-4).Kandungan glukosa
pada pati bisa mencapai 4000 unit. Ada 2 macam amilum yaitu amilosa (pati berpolimer lurus)
dan amilopekti. Pati adalah nutrien polisakarida yang ditemukan dalam sel tumbuhan dan beberapa
mikoorganisme dalam beberapa hal mempunyai kesamaan dengan glikogen (glikogen terkadang
disebut dengan “pati hewani”). Beberapa sifat pati adalah mempunyai rasa yang tidak manis, tidak
larut dalam air dingin tetapi di dalam air panas dapat membentuk sol atau jel yang bersifat kental.
Sifat kekentalannya ini dapat digunakan untuk mengatur tekstur makanan, dan sifat jelnya dapat
diubah oleh gula atau asam. Pati di dalam tanaman dapat merupakan energi cadangan: di dalam
biji-bijian pati terdapat dalam bentuk granula. mempunyai diameter beberapa mikron, sedangkan
dalam mikroorganisme hanya berkisar 0,5-2 mikron.Pati dapat dihidrolisis dengan enzim amylase.
Pati terdiri dari amilosa dan amilopektin.
Komponen amilosa pati merupakan polisakarida tak bercabang yang terikat 1→4 glikosidik,
terdiri atas glukosa dan beberapa ribu unit glikosil. Rantai polisakarida membentuk sebuah
heliks. Amilopektin merupakan polisakarida bercabang yang mengandung ikatan 1→4 dan 1→6
unit glikosil, hal sama seperti dalam glikogen. Tentu saja amilopektin mempunyai lebih banyak
struktur terbuka dengan sedikitnya ikatan 1→6 dan rantai lebih panjang.

5. Asam Hialuronat
Asam Hialuronat merupakan heteropolisakarida dan bercabang yang terdiri atas disakarida
dari N-asetilglukosamin dan asam glukoronat. Asam glukoronat terikat kepada N-
asetilglukosamin pada masing-masing disakarida dengan ikatan 1→3 glikosidik, tetapi
disakarida yang berurutan terikat 1→4. Asam hialuronat didapat dalam cairan sinovial
persendian, vitreous humor mata, dan substansi dasar kulit

2.4 Fungsi karbohidrat

Disamping sebagai sumber energi, karbohidrat masih memiliki banyak fungsi diantaranya :
1. Berperan penting dalam proses metabolisme, menjaga keseimbangan asam dan basa dalam
tubuh, dan pembentuk struktur sel, jaringan, serta organ sel.
2. Membantu penyerapan kalsium dan sebagai cadangan energi dalam otot dan hati.
3. Membantu proses pencernaan makanan
4. Merupakan pembentuk senyawa lainnya. Misalnya : sebagai asam lemak sebagai penyusun
protein
5. Merupakan senyawa yang membantu proses berlangsungnya buang air besar
6. Sebagai pemanis alami.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Karbohidrat sangat penting bagi tubuh kita untuk memulai aktivitas, karena karbohidrat
banyak terdapat dalam makanan pokok. Karbohidrat yang tidak dapat dicerna akan bertugas
mengisi volume atau ruang dalam usus dan lambung. Sehingga akan membuat rasa kenyang.

3.2 Saran
Jadi, pastikan kalian mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dengan cukup.
DAFTAR PUSTAKA

Lehninger, Albert L.1982. Dasar-Dasar Biokimia. Erlangga:Jakarta

Thenawijaya, Maggy Lehninger. 2008. Dasar – Dasar Biokimia Jilid I. Erlangga: Jakarta

Almatsier, sunita.2010. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

http://organiksmakma3a09.blogspot.com/2013/02/monosakarida.html s

http://books.google.co.id/books?id=KNYYSNIXcTsC&pg=PA6&lpg=PA6&dq=karbon+anomer
ik&source=bl&ots=Xkcdj1UIgX&sig=CcTxHVaUMixSw3IZdzUjWuzci4k&hl=en&sa=X&ei=
gHFUU-eqEMe-rgebtoDABQ&redir_esc=y#v=onepage&q=karbon%20anomerik&f=false

Anda mungkin juga menyukai