Anda di halaman 1dari 11

KONSEP BIOKIMIA

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1

1. ADITYA EKA PRASETYA


2. AKHMAD SAPUTRA
3. AFIFATUL CHASANAH
4. AINI AZIZAH
5. ALFIYANI MEILASARI
6. ANIFATUL FARIDA
7. DAIMATUN NIMAH
8. EKA BELLA A.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS

S1 KEPERAWATAN

2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Biokimia merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang makhluk
hidup. Secara tidak langsung biokimia merupakan salahsatu disiplin ilmu dari kimia organic dan
sains biologi.Biokimia mempelajari seluruh proses kimia yang berhubungan dengan
makhlukhidup. Lebih dari 40 tahun biokimia berhasil menjelaskan proses hidup yang merupakan
bahasan khusus dalam bidang ilmu botani sampai kedokteran.
Saat ini focus utama biokimiaa adalah mempelajari proses biologi yang terjadi didalam sel.
Biokimia erat kaitannya dengan biologi molekuler. Biologi molekuler yaitu studi mekanisme
molekuler dengan adanya informasi genetik yang terkode dalam DNA.

Biokimia diusulkan pertama kali oleh CorlNeuberg pada tahun 1903.Biokimia adalah sains yang
menjelaskan sruktur dan fungsi makhluk hidup dalam lingkup kimia. Biokimia mengarahkan
bidang penelitiannya pada struktur, fungsi, dan interaksi biologi pada makromolekul seperti
karbohidrat, lipida (lemak), protein, asamnukleat yang berperan dalam kehidupan.

B. TujuanMasalah
o Mengetahui tentang pengertian dan manfaat biokimia
o Mengetahui apa itu Enzym Koenzym
o Mengetahui sifat sifat umum Enzym
o Mengetahui mekanisme kerja enzyme
o Mengetahui pengaturan aktifitas enzyme
o Mengetahui oksidasi biologi
o Mengetahui konsep katabolisme dan anabolisme
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Biokimia dan Manfaat Biokimia

o Biokimia ini berasal dari kata Yunani bios kehidupan, dan chemis kimia yang sering di
artikan sebagai ”ilmu yang mempelajari reaksi- reaksi kimia atau interaks imolekul dalam sel
hidup”. Dengan mempelajari ilmu ini kitab isa mengetahui proses kimia yang ada dalam tubuh
suatu makhluk hidup sehingga kita bisa memprediksi hal apa yang harus kita lakukan jika suatu
makhluk hidup ini terkena penyakit.
o Manfaat biokimia:
1. Dapat menentukan diagnosis,prognosis dan pengobatan penyakit
2. Pendekatan biokimia sering menjadi unsur yang fundamental untuk menjelaskan sebab
penyakit dan merancang terapi yang tepat
3. Penggunaan berbagai pemeriksaan biokimia laboratorium secara bijaksana merupakan
komponen integral dalam penegakan diagnosis dan pemantauan hasil terapi.

B. EnzymKoenzym
Pengertian Enzim
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfugsi sebagai katalis(senyawa
yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi
kimia organik.Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi
molekul lain yang disebut produk. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu
kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat
berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme yang ditentukan
oleh hormon sebagai promoter.

Pengertian KOENZIM
Koenzim adalah suatu molekul organik yang merupakan kobaktor non protein dari
enzim, yang dibutuhkan untuk fungsi katalitiknya. Kobaktor enzim walaupun jumlahnya kecil
dalam sel tetapi sangat esensial bagi kerja beberapa enzim, dan oleh karena itu memegang
peranan.

C. Sifat Umum Enzim


a. Merupakan protein
b. Merupakan biokatalisator.
c. Mempercepat reaksi kimia dengan jalan menurunkan energy aktivasi yaitu energy awal
yang diperlukan untuk memulai reaksi kimia.
d. Enzim bekerja spesifik artinya untuk mengubah atau mereaksikan suatu zat tertentu
memerlukan zat tertentu pula.
e. Bekerja sangat cepat
f. Tidak ikut bereaksi (tidak mengalami perubahan).
g. Tidak mengubah keseimbangan reaksi
h. Memliki sifat aktif atau sisi katalitik yaitu bagian enzim tempat substrat berkombinasi.
i. Substrat asing yang berfungsi menghambat reaksi disebut inhibitor dan yang berfungsi
mempercepat reaksi disebut activator.

D.Mekanisme kerja enzyme


Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk menghasilkan
senyawa intermediat melalui suatu reaksi kimia organik yang membutuhkan energi aktivasi lebih
rendah, sehingga percepatan reaksi kimia terjadi karena reaksi kimia dengan energi aktivasi lebih
tinggi membutuhkan waktu lebih lama. Enzim umumnya merupakan protein globular dan
ukurannya berkisar dari hanya 62 asam amino pada monomer 4-oksalokrotonat tautomeras,
sampai dengan lebih dari 2.500 residu pada asam lemak sintase.Terdapat pula sejumlah kecil
katalis RNA, dengan yang paling umum merupakan ribosom; Jenis enzim ini dirujuk sebagai
RNA-enzim ataupun ribozim. Aktivitas enzim ditentukan oleh struktur tiga dimensinya (struktur
kuaterner).Walaupun struktur enzim menentukan fungsinya, prediksi aktivitas enzim baru yang
hanya dilihat dari strukturnya adalah hal yang sangat sulit. Secara spesifik enzim memiliki
beberapa sifat yaitu sebagai berikut.

E. Pengaturan aktifitas enzyme


Dalam sel-sel tubuh, supaya kerja enzim tidak tumpang tindih maka diperlukan pengaturan
aktivitas enzim. Pengaturan ini dilakukan dengan tujuan menjamin supaya enzim hanya bekerja
ketika dibutuhkan. Ada empat pengaaturan aktivitas enzim, yaitu sebagai berikut.

1. Pengaturan alosterik

Suatu enzim alosterik ialah enzim yang aktivitasnya diatur oleh senyawa yang berikatan secara
reversible pada bagian yang bukan sisi aktif enzim. Karena berikatan pada permukaan yang
bukan sisi aktif. struktur senyawa tidak harus mirip dengan substrat.

2. Modifikasi kovaIen

Pengaturan akitivitas enzim dengan modifikasi kovalen yaitu menambahkan gugus fosfat pada
suatu enzim atau biasa disebut fosforilasi. Adanya fosforilasi enzim ini akan engubah
konformasi (bentuk) dan permukaan sisi akitif enzim sehingga mampu berfungsi dalam proses
katalisis. Pengaturan ini bersifat reversible. artinya ketika enzim sudah tidak dibutuhkan, fosfat
pada enzim dapat dihilangkan sehingga menyebabkan enzim tersebut inakitif. Contohnya, enzim
glikogen fosforilase.

3. Proteolisis terbatas

Pengaturan aktivitas enzim dengan jalan pemotongan rantai polipeptidanya. Enzim-enzim ini
biasanya disintesis oleh sel dalam keadaan yan tidak aktif. contohnya pepsinogen,
kemotripsinogen, dan tripsinogen atau biasa disebut dengan zimogen atau praenzim. Setelah
disekresi. Enzim-enzim ini diaktifkan dengan jalan memotong beberapa asam amino pada ujung
enzim itu sendiri. Pemotongan ini menyebabkan enzim menjadi aktif.

4. Pengaturan pembentukan dan turnover entzim


Pengaturan enzim dengan jalan peningkatan atau pengurangan kecepatan sintesis atau
penguraiannya. Ketika sel-sel tubuh aktif melakukan metabolisme enzim akan dibentuk untuk
mengimbangi aktvitas tersebut. Sebaliknya, jumlah enzim akan berkurang pada saat sel dalam
keadaan tidak aktif.

F. Oksidasi Biologi

Reaksi Oksidasi dapat didefinisikan sebagai peristiwa kehilangan elektron atau


kehilangan hydrogen, sehingga disebut juga reaksi dehidrogenasi. Bila suatu senyawa dioksidasi
maka harus ada senyawa lain yang direduksi, yaitu akan memperoleh elektron atau memperoleh
hydrogen.(Sri Widya : 2000)

Secara kimiawi, oksidasi di definisikan sebagai pengeluaran electron dan reduksi sebagai
penangkapan electron, sebagaimana di lukiskan oleh oksidasi ion fero menjadi feri e (elektron)
Fe 2+ ¬ Fe3+ . Dengan demikian, oksidasi selalu disertai reduksi aseptor electron. Prinsip ini
osidasi – reduksi ini berlaku pada berbagai sistem biokimia dan merupakan konsep penting yang
melandasi pemahaman sifat oksidasi biologi. kita ketahui bahwa banyak oksidasi biologi dapat
berlangsung tanpa peran serta molekul oksigen, misalnya : dehidrogenasi.

Pengertian sempit oksidasi biologi: reaksi suatu zat dengan molekul oksigen.Pengertian
luas oksidasi biologi : pelepasan hidrogen (dehidrogenasi) atau pelepasan elektron.Dalam
oksidasi biologi diperlukan hidrogen/elektron, dalam reaksi, apabila ada yang dioksidasi pasti
ada yang direduksi.
Misalnya :

XH2 + Y —> YH2 +X

(reaksi dehidrogenasi)

Y= yang direduksi (aseptor hidrogen)

X = yang dioksidasi

Enzim yang mengkatalisori : dehidrogenase

Respirasi : karbohidrat + O2 —> CO2 +H2O + E

Respirasi merupakan proses oksidasi – reduksi :

Karbohidrat dioksidasi menjadi CO2

Oksidasi (O2) direduksi membentuk H2O

Jadi dalam respirasi Karbohidrat tidak bereaksi dengan oksigen

Oksigen berperan sebagai aseptor hidrogen terakhir pada proses oksidasi senyawa karbohidrat

Misal :

XH2 + Y —-> YH2 + X

YH2 + 1/2O2 —-> Y + H2O

XH2 Y H2O

x ————- x

X YH2 O2
 Fungsi Reaksi Oksidasi Biologi

Di dalam system biologi sel makhluk hidup, reaksi oksidasi reduksi berperan dalam
reaksi-reaksi yang menghasilkan energy. Contohnya pada oksidasi glukosa menjadi CO2, air dan
energy.

Proses oksidasi reduksi ini dapat berlangsung secara anaerob maupun aerob. pada
keadaan aerob reaksi berlangsung tanpa adanya oksigen sebagai penerima akhir elektron atau
hydrogen. Contohnya adalah proses peragian karbohidrat oleh sel ragi. Karbohidrat seperti pati,
glukosa, sukrosa, dll. Dapat diuraikan oleh enzim-enzim yang terdapat di dalam ragi menjadi
CO2 dan etanol. Pada keadaan aerob reaksi berlangsung dengan menggunakan oksigen sebagai
penerima akhir elektron atau hydrogen. Keadaan ini dapat ditemukan pada berbagai sel hidup
dalam lingkungan yang cukup oksigen. Hasil akhir oksidasi aerob adalah CO2 dan air.
Dari uraian tersebut, tampak bahwa baik pada keadaan aerob maupun anaerob, oksidasi selalu
menghasilkan CO2. Perbedaan hanya pada terbentuknya air (pada oksidasi aerob) dan etanol
(anaerob).
Dari fakta ini dapat disimpulkan bahwa oksidasi aerob merupakan oksidasi lengkap. Hal ini
dapat dipahami karena air tidak dapat dioksidasi lagi, sedangkan etanol masih dapat dioksidasi
lebih lanjut.

Oksidasi biologi berbeda dengan oksidasi yang terjadi dalam system bukan biologi, tidak
berlangsung secara sekaligus tanpa kendali, tetapi secara bertahap. Untuk itu diperlukan
sejumlah enzim yang bekerja sama dalam memindahkan elektron atau hydrogen.sebuah sel
memperoleh energy dari molekul gual atau protein dengan membiarkan atom-atom karbon dan
hidrogennya bersenyawa dengan oksigen membentuk CO2dan H2O. oksidasi sel berlangsung
secara bertahap. proses itu dipecah menjadi sejumlah reaksi dan hanya sebagian kecil saja yang
secara langsung melibatkan penambahan oksigen.

Oksidasi tidak hanya diartikan sebagai penambahan atom-atom oksigen, oksidasi lebih
tepat bila digunakan untuk seua reaksi dimana elektron-elektron dipindahkan dari satu atom ke
atom yang lain. Oksidasi dalam pengertian ini didefinisikan sebagai pelepasan elektron
sedangkan reduksi penambahan elektron.

Walaupun secara energy bentuk karbon yang sering dijumpai adalah CO2 dan untuk
hydrogen adalah H2O. kedua molekul itu sesungguhnya berada dalam keadaan stabil dan
membutuhkan energy aktifasi agar dapat mencapai konfigurasi yang lebih stabil. Katalisator
protein yang sangat spesifik atau enzim bergabung dalam molekul-molekul biologi sedemikian
rupa sehingga bahan tersebut mengurangi energi aktifasi reaksi-reaksi tertentu yang harus
dijalani oleh molekul-molekul tersebut. Sebagian energi yang dilepaskan dalam reaksi oksidasi
dimanfaatkan dalam pembentukan ATP. ATP berfungsi sebagai media penyimpan energi yang
baik untuk menggerakkan berbagai reaksi kimia yang dibutuhkan oleh sel.
Didalam sel yang sedang bernafas secara aerobik oksidasi menjadi aseti co enzim A dan
CO2. Oksidasi dalam tahap ini memerlukan 3 kelompok enzim
1. Kelompok piruvat dehidrogenase meng-oksidasi dan mengadakan dekarboksilasi oksidatif
menjadi suatu bentuk asetat yaitu tioester asetil CoA

2. Daur krebs asam trikarboksilat mengoksidasi karbon menjadi CO2 dan membentuk NADH
dan FADH2

3. Rantai pernafasan dari enzim pemindah elektron mengoksidasi kembali ko enzim NADH dan
FADH2 yang telah diproduksi oleh reaksi-reaksi dehidrogenase dari katabolisme. Pada
pernafasan elektron dan proton yang semula diturunkan dari molekul-molekul makanan,
akhirnya bereaksi dengan O2 untuk menghasilkan H2O. Rantai pernafasan enzim terletak di
membran mitokondria dalam dan akseptor elektron akhiran adalah oksigen. Energi redoks yang
diperoleh dengan reaksi-reaksi pertukar elektron ini sebagian di tersimpan oleh penggabungan
pemindahan elektron pada fosforilasi ADP. Selain abekerja sebagai akseptor elektron akhir untuk
koenzim-koenzim FADH2 dan NADH yang di hassilkan pada dehidrogenasi metokondrial, maka
rantai pernafasan dapat memenfaatkan jalur-jalur reaksi tertentu untuk bertindak sebagai
akseptor elektron akhir bagi NADH yang di hasilkan didalam sito plasma misalnya glikolisis
aerobik
Semua proses ini terjadi di dalam mitokondria

 Oksidasi biologi dalam peragian makanan

Peragian (bahasa Inggris: brewing, dibaca /bruwing/) adalah proses yang


menghasilkan minuman beralkohol melalui fermentasi. Metode ini digunakan dalam
produksi bir, sake, dan anggur. Peragian memiliki sejarah yang panjang, dan
bukti arkeologi menunjukkan bahwa teknik ini telah digunakan di Mesir kuno. Berbagai resep bir
ditemukan dalam tulisan-tulisan Sumeria. Tempat pembuatan bir dinamakan brewery (bahasa
Inggris) atau brauerei (bahasa Jerman).
Di dalam sel ragi terjadi reaksi oksidasi biologi, yaitu reaksi karbohidrat menjadi CO2dan etanol
dalam keadaan anaerob. Karbohidrat seperti sukrosa, glukosa dapat diuraikan dalam keadaan
anaerob oleh enzim-enzim dalam ragi menjadi CO2 dan etanol. Namun zat makanan laktosa tidak
dapat diragikan. Oleh karena itu biasanya orang membuat tape dengan bahan singkong atau beras
ketan.

 Oksidasi biologi dan kaitannya dengan Antioksidan

Oksigen digunakan untuk pembakaran zat makanan yang disebut proses oksidasi biologis.
Proses oksidasi menghasilkan energi yang digunakan untuk berbagai aktivitas. Sedangkan sisa
oksidasi berupa karbon dioksida dan uap air dikeluarkan bersama udara yang dihembuskan
ketika bernapas.

Oksidasi sangat bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan energy sel. Namun jika oksidasi
terjadi pada sel asing dalam tubuh atau lemak jahat, akan berakibat pada timbulnya radikal
bebas. Dan berefek pada timbulnya sel-sel kanker.
Antioksidan merupakan zat yang mampu memperlambat atau mencegah proses oksidasi. Zat
ini secara nyata mampu memperlambat atau menghambat oksidasi zat yang mudah teroksidasi
meskipun dalam konsentrasi rendah. Antioksidan juga sesuai didefinisikan sebagai senyawa-
senyawa yang melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas oksigen reaktif jika berkaitan
dengan penyakit, radikal bebas ini dapat berasal dari metabolisme tubuh maupun faktor eksternal
lainnya.
Radikal bebas adalah spesies yang tidak stabil karena memiliki elektron yang tidak
berpasangan dan mencari pasangan elektron dalam makromolekul biologi. Protein lipida dan
DNA dari sel manusia yang sehat merupakan sumber pasangan elektron yang baik. Kondisi
oksidasi dapat menyebabkan kerusakan protein dan DNA, kanker, penuaan,
dan penyakit lainnya. Komponen kimia yang berperan sebagai antioksidan adalah senyawa
golongan fenolik dan polifenolik. Senyawa-senyawa golongan tersebut banyak terdapat dialam,
terutama pada tumbuh-tumbuhan, dan memiliki kemampuan untuk menangkap radikal bebas.
Antioksidan yang banyak ditemukan pada bahan pangan, antara lain vitamin E, vitamin C,
dan karotenoid.
Berdasarkan asalnya, antioksidan terdiri atas antioksigen yang berasal dari dalam tubuh
(endogen) dan dari luar tubuh (eksogen). Adakalanya sistem antioksidan endogen tidak cukup
mampu mengatasi stres oksidatif yang berlebihan. Stres oksidatif merupakan keadaan saat
mekanisme antioksidan tidak cukup untuk memecah spesi oksigen reaktif. Oleh karena itu,
diperlukan antioksidan dari luar (eksogen) untuk mengatasinya.

G. Konsep Katabolisme dan Anabolisme


 Katabolisme
adalah proses pemecahan atau penguraian senyawa kompleks ke senyawa yang lebih
sederhana dengan menghasilkan energi yang dapat digunakan oleh organisme dalam beraktivitas.
Senyawa organik menyimpan energi dalam sebuah rangkaian atom-atom. Dengan bantuan
enzim, sel secara teratur memecah molekul-molekul yang lebih sederhana dengan ukuran energi
yang lebih kecil. Terdapat dua cara bagi organisme dalam menghasilkan energi antara lain
sebagai berikut...
1. Respirasi seluler adalah menggunakan oksigen sebagai bahan bakar organik. Keseluruhan
proses berlangsungnya respirasi seluler adalah sebagai berikut..

 Senyawa Organik + Oksigen => Karbon dioksida + Air + Energi

2. Fermentasi atau respirasi anaerob adalah proses pemecahan molekul yang berlangsung tanpa
dengan menggunakan oksigen.

Contoh Reaksi Katabolisme adalah pengubahan glukosa menjadi CO2 dan H2O dalam
respirasi aerob yang berlangsung dalam sel. Dalam pemecahan glukosa diperlukan oksigen dan
membebaskan sejumlah energi. Energi tersebut kemudian yang digunakan untuk berbagai
aktivitas.

 Anabolisme
adalah proses penyusunan senyawa kimia yang sederhana ke senyawa kimia atau molekul
kompleks. Peristiwa tersebut memerlukan energi dari luar. Kemudian, energi itu digunakan
untuk mengikat senyawa sederhana menjadi senyawa yang lebih kompleks. Dengan demikian,
pada proses ini energi yang diperlukan tidak akan hilang. Namun tersimpan dalam bentuk ikatan-
ikatan kimia pada senyawa atau materi kompleks yang baru terbentuk. Energi yang digunakan
dalam anabolisme dapat berupa energi cahaya atau energi kimia.
Anabolisme yang dari energi cahaya disebut dengan fotosintetis, sedangkan anabolisme dari
energi kimia disebut dengan kemosintetis. Senyawa kompleks yang disentetis organisme adalah
senyawa organik atau senyawa hidrokarbon yang dapat disusun oleh organisme autotrof
sedangkan senyawa organik yang disintetis dengan menggunakan energi cahaya disebut
dengan fotoautotrof. Jika menyintetis senyawa organik tersebut memerlukan energi kimia
disebut dengan kemoautotrof.

Kesimpulan Anabolisme dan Katabolisme :

Dari hasil uraian diatas, disimpulkan bahwa reaksi anabolisme terjadi penyimpanan energi.
Sehingga, anabolisme merupakan reaksi endergonik. Reaksi endergonik adalah reaksi yang
membutuhkan energi. Jika reaksinya memerlukan energi dalam bentuk yang panas, reaksi
tersebut dinamakan dengan reaksi endotern. Sebaliknya dengan katabolisme, katabolisme adalah
reaksi yang membebaskan energi. Jadi, reaksinya bersifat eksorgenik. Jika reaksi membebaskan
energi dalam bentuk panas, maka reaksi tersebutdinamakandenganreaksi eksotern
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Biokimia merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang makhluk
hidup secara tidak langsung biokimia merupakan salah satu disiplin ilmu dari kimia
organik dan sains biologi. Biokimia mempelajari seluruh proses kimia dan berhubungan
dengan makhluk hidup. Biokimia mengarahkan bidang penelitiannya pada struktur,
fungsi, dan interaksi biologi pada makromolekul seperti karbohidrat, lemak, protein,
asam nukleat yang berperan dalam kehidupan. Molekul pengatur biokimia ada 4 yaitu
protein, DNA, ekspresi genetik DNA, membran dan komunukasi antar sel dan transduksi
energi dan metabolis
2. SARAN
Saat ini fokus utama biokimia adalah mempelajari proses energi yang terjadi dalam sel.
Biokimia erat kaitannya dengan biologi molekuler. Biologi molekuler yaitu studi
mekanisme molekuler dengan adanya informasi genetik yang terkode dalam DNA.
Biokimia adalah bahan-bahan dan proses yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup.

Anda mungkin juga menyukai