Anda di halaman 1dari 8

Tradisi Petik Laut di Pesisir Kedunen

Dosen Pengampu:

Dr. Panji Sekar Pambudi, M.Pd

Disusun Oleh:

Ferdy Akbar Maulana


Nim : 228520101031
Fakultas Olahraga Dan Kesehatan
Prodi Jasmani Kesahatan Dan Reaksi
Universitas Pgri Banyuwangi
2022

i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmatnya
akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah ini di buat untuk
memenuhi tugas mata pelajaran. Dalam makalah ini, penulis akan sedikit menjelaskan tentang
Ritual Petik Laut Di Pesisir Kedunen dengan segala permasalahannya.Penulis menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kesempurnaan dan di susun dalam berbagai keterbatasan.

Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun,
sehingga mendorong kami untuk bisa memperbaikinya.Penulis mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan
dengan baik dan lancar.

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................................1
1.4 Manfaat............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................2
2.1 Ritual Petik Laut..............................................................................................................2
2.2 Potensi Ekonomi Dalam Petik Laut.................................................................................3
2.3 Dampak Buruk Dari Ritual Petik Laut.............................................................................3
BAB III PENUTUP..............................................................................................................4
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................4

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia mempuyai banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya sebagai nelayan.
Tak heran jika sejumlah ritual-ritual unruk samudra banyak dilakukan di nusantara. Salah satu
dari ritual tersebut yakni adalah petik laut, sebagai bentuk rasa syukur atas hasil tangkapan ikan
sepanjang tahun. Yang menjadi salah satu hal yang menarik dari tradisi petik laut ini adalah
perahu-perahu huas yang dibuat khusus untuk kebutuhan melarung sesaji di lautan.Selain
bentuknya yang unik, kapal hias ini juga di hiaskan agar terlihat cantik dan indah.Di bagian
dalam kapal hias tersebut biasanya dimasukkan beberapa bahan sesaji sebagai bentuk
permohonan sekaligus rasa syukur dari masyarakat.

Ritual petik laut ini perlu lebih sering di bahas ata di promosikan karena ritual ini merupakan
tradisi yang ini, karena ritual petik laut ini merupakan tradisi yang unik, ritual petik laut ini juga
dapat dijadikan sebuah atraksi atau penarik wisatawan baik dari dalam negri maupun luar negri.
Hal tersebut akan membwa pertumbuhan perekonomian masyarakat di daerah tesebut.

1.2 Rumusan Masalah


A. Apa itu petik laut?
B. Apakah ada potensi dalam ritual petik laut?
C. Apa dampak buruk dari ritual petik laut?
1.3 Tujuan
A. Untuk mengetahui wujud kebudayaan lokar masyarakat pesisir
B. Untuk mengetahui petik laut di pesisir kedunen
1.4 Manfaat
A. Dapat mengetahui wujud kebudayaan lokar masyarakat pesisir
B. Dapat mengetahui petik laut di pesisir kedunen

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Petik Laut
Petik laut atau larung sesaji merupakan sebuah ungkapan rasa syukur masyarakat atas
rezeki dan keselamatan yang diberikan oleh tuhan melalui alam. Ritual petik laut diselenggaran
sekali setiap tahun pada awal bulan muharam atau bulan surooleh pendudukan yang tinggal
didekat pesisir pantai. Kesimpulan serangkaian acara petik laut menggabungkan ajaran islam dan
adat using. Maksud dan tujuan dari berbagai upacara sedekah laut biasanya sama, yaitu
memohon pada tuhan agar para nelayan dianugrahi hasil laut yang melimpah pada tahun yang
akan dating dan dihindarakan dari mala petaka selama melaut. Kebanyakan masyarakat nelayan
menyakini bahwa laut memiliki penunggu , karena itu disetiap penyelenggaraan ritual slametan
laut, mereka memberikan sesaji yang di persembahkan untuk makhluk-makhluk ghaib penunggu
laut.

Rangkaian petik laut sebagai berikut:

Malam Tasyakuran

Malam menjelang pelaksanaan upacara petik laut, hamper seluruh masyarakat nelayan
melakukan tirakatan atau doa besrsama dengan satu harapan semoga Tuhan Yang Maha Esa
memberkahi dan senantiasa dalam pelaksanaan petik laut pada siang harinya selamat tidak ada
halangan apapun.

Ider Bumi

Pada pagi hari sesaji yang telah siap di dalam ”GITIK’ dan ditempatkan dirumah pawing,
diangkut menujju ketempat upacara sambil terlebu\ih dahulu di arak dilingkungan perkampungan
nelayan, diiringi oleh perangkat kesenian, bersama-sama dengan kegiatan kelompok masyarakat
nelayan menuju ke tempat upacara pelepasan sesaji.

Upacara Pelepasan Sesaji

Perahu yang membawa GITIK yang berisi sesaji di tempatkn paling depan dan kemudian
diikuti oleh iringan-iringan perahu nelayan yang membawa ke tengah laut untuk dilarung.

2
2.2 Potensi Ekonomi Dalam Ritual Petik Laut

Potensi ekonomi dalam ritual petik laut ditunjukkan pada setiap kegiatan ritual petik laut
selalu di sambut dengan kemeriahan pasar dadakan. Pasar dadakan muncul secara khusus pada
ritual tahunan, biasanya mereka dating dari berbagai daerah yang lain dating secara berkelompok
dengan menjual aneka dagangan. Biasanya masyarakat lokal juga menyambut dengan riang
gembira yang ditunjukkan dengan membeli barang aneka rupa yang disenanginya. Tradisi
konsumtif ini tentunya kontraproduktif dengan potensi ekonomi lokal yang dimiliki oleh ritual
larung tersebut.

2.3 Dampak Buruk Dari Ritual Petik Laut

Sesaji yang dibawa dan dilarungkan dapat menimbulkan berbagai masalah pada
ekosistem perairan bila dilakukan secara rutin dan terus menerus meskipun dalam kurun waktu
yang lama, seperti terjadinya pencemaran perairan dan dalam jangka panjang dapat membentuk
endapan sedimen yang kemudian menempel pada terumbu karang. Sedimen tersebut dapat
menyebabkan kerusakan pada ekosistem, kegiatan aktivitas manusia yang terlihat sepele dalam
membuah limbah ke perairan dapat merusak ekosistem terumbu karang.

3
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Masyarakat kedunen mempunyai kebudayaan yang menarik terkhusus bagi nelayan,


budaya petik laut saat ini menjadi budaya yang sangat besar bahkan dapat menarik dari berbagai
daerah. Budaya petik laut sangat kental dengan nuansa jawanya, masyarakat memahami budaya
petik laut sebagai ucapan syukur atas hasil laut yang sudah di terima selama satu tahun. Selain
memiliki niat yang baik ritual ini juga memiliki potensi ekonomi bagi masyarakat di daerah
tersebut melalui pasar dadakan yang selalu ada pada ritual petik laut.Selain memiliki dampak
positif dari ritual petik laut ada juga dampak negatifnya yaitu kerusakan pada ekosistem terumbu
karang yang ada di sekitar daerah pelaksanaa ritual petik laut tersebut.

4
DAFTAR PUSTAKA

1. Fatikah, N. M. (2016). NEO-PETIK LAUT: LOCAL WISDOM INENVIRONMENTAL


CONSERVATION AND IMPROVEMENT OF COASTALCOMMUNITY ECONOMI
C BLUE SPRING MALANG
2. Sukatman, Pengembangan Wisata Budaya Berbasis Ritual Tradisi di Wilayah TimurPula
u Jawa: Studi kasus Ritual Tradisi Larung Sesaji di Jember dan Banyuwangi.
3. Setiawan, E. (2016). EKSISTENSI BUDAYA BAHARI TRADISI PETIK LAUT DIMU
NCAR BANYUWANGI
4. https://candi.web.id/tradisi-larung

Anda mungkin juga menyukai