Anda di halaman 1dari 19

Pompa sentrifugal adalah suati mesin kinetis yang mengubah energi mekanik menjadi

energi fluida menggunakan gaya sentrifugal (Sularso, 2004), pompa sentrifugal terdiri
dari sebuah cakram dan terdapat sudu-sudu, arah putaran sudu-sudu itu biasanya
dibelokkan ke belakang terhadap arah putaran.

Keterangan :

1. Casing
2. Impeller
3. Shaft seal
4. Bearing Housing
5. Shaft
6. Lubricating reservoir
7. Eye of impeller
Fungsi Bagian-Bagian Utama Pompa Sentrifugal
Bagian-Bagian utama dari pompa sentrifugal.

Keterangan :
1. Valve
2. Packing
3. Shaft
4. Discharge nozzle
5. Casing
6. Impeller
7. Bearing
8. Eye of impeller
Fungsi dari bagian-bagian pompa sentrifugal adalah
 Valve adalah impeller yang berfungsi sebagai tempat berlalunya cairan pada
impeller.
 Packing digunakan untuk mencegah dan mengurangi kebocoran cairan dari casing
pompa yang berhubungan dengan poros, biasanya terbuat dari Asbes atau Teflon.
 Shaft atau Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak
selama beroperasi dan tempat tumpuan impeller dan bagian-bagian lainnya yang
berputar.
 Discharge nozzle adalah bagian dari pompa yang berfungsi sebagai tempat
keluarnya fluida hasil pemompaan.
 Casing merupakan bagian luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung
elemen di dalamnya.
 Impeller berfungsi untuk mengubah enerrgi mekanis dari pompa menjadi energi
kecepatan pada cairan/fluida yang dipomparan secara kontinyu, sehingga cairan pada
sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari
cairan/fluida yang masuk sebelumnya.
 Bearing atau Bantalan berfungsi untuk menumpu atau menhan beban dari poros
agar dapat berputar. Bearing juga berfungsi untuk memperlancar putaran poros dan
menahan poros agar tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek dapat diperkecil.
 Eye of impeller adalah bagian masuk pada arah hisap impeller.

Tentang Pompa Sentrifugal (Centrifugal


Pump)
Centrifugal pump atau pompa centrifugal adalah jenis pompa yang paling banyak digunakan, ia
memiliki kelebihan diataranya karena pengoperasiannya yang mudah, maintenance yang tidak
terlalu mahal, tidak berisik dan lain sebagainya. Centrifugal pump atau pompa centrifugal adalah
jenis pompa yang paling banyak digunakan, ia memiliki kelebihan diataranya karena
pengoperasiannya yang mudah, maintenance yang tidak terlalu mahal, tidak berisik dan lain
sebagainya.
Sebelum ke cara kerja centrifugal pump, ada baiknya kita memahami prinsip kerja dari pompa
terlebih dahulu. Pompa, adalah alat untuk mengalirkan fluida cair. Bedanya dengan compressor,
compressor biasanya digunakan untuk mengalirkan fluida yang compressible, fluida yang dapat
di mampatkan seperti udara.

Prinsip kerja pompa adalah ia mencipatakan tekanan vakum pada inletnya, yang akhirnya
menyerap fluida ke dalam pompa, kemudian mendorongnya melalui keluaran, discharge. Ada
dua jenis pompa sebenarnya, yaitu positif displacement pump dan satu lagi jenis kinetic,
centrifugal pump ini masuk dalam jenis pompa yang kinetic.

Pada pompa centrifugal, ia memanfaatkan gaya centrifugal. Seperti apa gaya centrifugal? Coba
kita buat sedikit experiment untuk memahami gaya centrifugal. Misalnya anda punya sebuah
wadah, ember misalnya. Anda putar di sekitar kepala, ketika putaran itu semakin kencang, di
tangan akan terasa tertarik oleh gaya dari ember yang di putar. Semakin kencang putarannya,
semakin besar gayanya. Gaya pada lengan itulah gaya centrifugal.

Kalau didefinisikan, gaya sentrifugal adalah gaya gerak melingkar yang berputar menjauhi pusat
lingkaran, dimana nilainya adalah positif. Coba lihat gambar di atas, ketika impeller (baling
baling) berputar maka air akan terdorong di impeller lewat gaya sentrifugal dan akhirnya keluar di
saluran discharge, sedangakan pada suctionnya menjadi negative pressure nya yang
menyebabkan air jadi terisap pada suction nya.

Axial Flow dan Radial Flow


Dalam centrifugal, tidak hanya radial flow saja seperti yang di jelaskan sebelumnya. Adakalanya
sentrifugal juga mengunakan axial flow. Axial flow di sini maksudnya, alirannya searah (pararel)
dengan shaft pompanya.Kalau contoh sederhana sehari hari, kita bisa melihat axial flow ini
seperti kipas angin. Bayangkan kipas angin yang lagi muter di tutup slongsong bundar di
antaranya, ya seperti itulah axial flow.

Kalau radial flow, seperti penjelasan yang diutarakan sebelumnya. Pressure yang dihasilkan
berasal dari gaya centrifugal. Dimana cairan masuk lewat pusat impeller, dan kemudian
terdorong keluar dari impeller tegak lurus dengan shaft dari pompanya.

Bagian-bagian Centrifugal Pump


Dalam centrifugal pump, pembagian part partnya lebih jelas anda lihat gambar di atas. Namun
ada beberapa bagian yang penting dalam centrifugal pump, yaitu shaft, impeller, seal dan
casing. Shaft pada centrifugal pump merupakan besi poros penyambung Antara prime move
(motor) dengan impelernya. Kalau impeller adalah seperti baling baling yang kita kenal.
Seal adalah perapat, atau kita menyebutnya gasket, yaitu bagian yang memastikan tidak ada
kebocoran antar part yang di sambungkannya. kita kan tau kalau centrifugal ini akan di
hubungkan ke air, kalau tidak pakai seal, bisa bisa bocor dan kerja pompa jadi tidak efektif.
Sedangkan casing adalah rumahannya, tempat yang menutupi semua bagian, bisa juga untuk
tempat air mengalir melaluinya.

Di casing ini, bisanya nanti di gabung dengan flange untuk kemudian disambungkan dengan
system pemipaan. Kadang kala,untuk menghemat cost yang cukup besar dalam membeli
pompa, biasanya pompa disambungkan dengan reducer dari pipa yang lebih besar. Lalu
penyambungan yang dipilih, apakah mengunakan eccentric reducer atau concentric reducer?

Keuntungan dan Kerugian Pompa Sentrifugal

Keuntungannya

1. Merupakan jenis yang paling umum/ banyak digunakan

2. Merupakan jenis yang paling umum/ banyak digunakan

3. Konstruksinya sederhana

4. Operasinya andalHarganya murah

5. Kapasitasnya besar

6. Efisiensinya bagus

7. Dapat digunakan untuk suhu tinggi

Kerugiannya

1. Cocok untuk cairan yang viskositasnya rendah

2. Tidak self priming, walaupun dengan desain khusus dapat dibuat menjadi self priming

3. Tidak cocok untuk kapasitas yang kecil


Pompa merupakan mesin hidrolik yang berfungsi untuk meng-konversi energi mekanis
menjadi energi hidrolik atau energi tekan. Dan pompa centrifugal merupakan salah satu
jenis pompa yang sering digunakan dalam industri. Pompa centrifugal merupakan
sebuah pompa rotari dinamis yang menggunakan perputaran impeller untuk
meningkatkan tekanan dari fluida. Secara sederhana pompa ini bekerja berdasarkan
“Prinsip Gaya Centrifugal” dimana benda yang berotasi akan menimbulkan gaya ke
arah luar (gaya centrifugal). Besar gaya centrifugal sangat bergantung pada massa
benda, kecepatan putar dan jari-jari lintasan. Kapasitas yang dihasilkan oleh pompa
centrifugal sebanding dengan putaran, sementara total head (tekanan )yang dihasilkan
sebanding dengan pangkat dua dari kecepatan putar.

Sejarah Perkembangan Pompa Centrifugal


Berdasarkan Reti, dalam bukunya “The Brazilian Soldier and Historian of Science”,
mesin pertama yang memiliki karakteristik seperti pompa centrifugal adalah mesin
pengangkut lumpur pada awal tahun 1475. Berdasarkan insiyur Italia, Frencesco di
Giorgio Martini, dia mengatakan bahwa pompa centrifugal belum dikembangkan hingga
abad ke-17. Sementara pada sumber lain mengatakan bahwa pompa centrifugal
dikembangkan di Eropa pada akhir abad ke-16 dan terlihat di Amerika pada awal abad
ke-17.
Dalam perkembangannya, pompa centrifugal ikut berkembang seiring dengan
perkembangan motor listrik berkecepatan tinggi, turbin uap dan motor pembakaran
dalam. Sejak tahun 1940, pompa centrifugal menjadi pilihan utama dalam berbagai
aplikasi. Penelitian dan pengembangan terus dilakukan baik dalam segi material
maupun efisiensi. Pompa centrifugal modern sudah dapat mengalirkan lebih dari 1 juta
gallon per menit dan 300 kaki secara vertikal.

Komponen Penyusun Pompa Centrifugal

 Impeller
Impeller merupakan komponen penting dalam pompa yang berfungsi untuk mengonversi
energi mekanis dari putaran poros untuk meningkatkan tekanan fluida. Impeller memiliki
spesifikasi yang detail baik dalam bentuk, dimensi maupun material yang dipakai.
Biasanya berbentuk spiral dengan beberapa sudu atau blade.

Gambar 2- Impeller Pompa

 Shaft (Poros)
Shaft merupakan penghubung antara sumber putaran dengan impeller. Biasanya terbuat
dari baja atau stainless steel dengan ukuran yang disesuaikan dimensi impeller. Jika
terlalu kecil maka dapat meningkatkan vibrasi, mempercepat umur hidup bearing dan
mengurangi umur hidup pompa

Gambar 3-Poros Pompa

 Casing
Casing merupakan bagian dalam pompa yang berfungsi untuk melindungi komponen
yang berada di dalamnya. Casing dapat berfungsi sebagai tempat dudukan inlet nozle,
outlet nozle dan difuser. Selain itu casing ini berfungsi untuk mengarahkan aliran dalam
pompa.

Gambar 4- Casing Pompa

 Bearing
Bearing berfungsi sebagai tumpuan atau penahan posisi rotor agar stabil terhadap
stator. Dan tentunya berfungsi untuk menahan gaya aksial maupun gaya radial yang
terjadi. Biasanya jenis bearing yang digunakan adalah journal bearing dan thrust
bearing.
Gambar 5- Bearing pompa

 Mechanical Seal
Mechanical Seal berfungsi untuk menghindari kebocoran yang terjadi di dalam pompa
karena seal ini di tempatkan pada stuffing box pada pompa dimana banyak terdapat
celah. Mechanical seal ini sangat bervariasi baik dari segi desain, performa dan biaya.
Seal paling sederhana terdiri dari beberapa bagian yaitu stationary face, rotating face,
gland dan pegas.

Gambar 6- Mechanical Seal Pompa

 Volute
Volute berfungsi untuk mengumpulkan fluida hasil keluaran dari impeller dan
mengarahkan fluida ke discharge nozzle dimana pada komponen ini akan menyebabkan
tekanan dinamik dari impeller diubah menjadi tekanan statis.
Gambar 6- Volute Pompa

 Suction Nozzle
Suction Nozzle adalah tempat awal masuknya fluida menuju pompa.

 Discharge Nozzle
Discharge Nozzle adalah tempat keluarnya fluida yang bertekanan dari dalam pompa.

Definisi Pompa dan klasifikasi pompa


Pengertian Pompa

Pompa adalah jenis mesin fluida yang berfungsi untuk memindahkan fluida melalui pipa dari satu tempat ke
tempat lain. Dalam menjalankan fungsinya tersebut, pompa mengubah energi mekanik poros yang
menggerakkan sudu-sudu pompa mejadi energi kinetik dan tekanan pada fluida.

Spesifikasi pompa dinyatakan dengan jumlah fluida yang dapat dialirkan per satuan waktu (kapasitas) dan
energi angkat (head) dari pompa.

a. Kapasitas (Q)

Merupakan volum fluida yang dapat dialirkan persatuan waktu. Dalam pengujian ini pengukuran dari kapasitas
dilakukan dengan menggunakan venturimeter. Satuan dari kapasitas (Q) adalah m 3/s, liter/s, atau f3/s.

b. Putaran (n)

Yang dimaksud dengan putaran disini adalah putaran poros (impeler) pompa, dinyatakan dalam satuan rpm.
Putaran diukur dengan menggunakan tachometer.

c. Torsi (T)

Torsi didapatkan dari pengukuran gaya dengan menggunakan dinamometer, kemudian hasilnya dikalikan
dengan lengan pengukur momen (L). Satuan dari torsi adalah Nm.

d. Daya (P)

Daya dibagi menjadi dua macam, yaitu daya poros yang merupakan daya dari motor listrik, serta daya air yang
dihasilkan oleh pompa. Satuan daya adalah Watt.
e. Efisiensi ( )

Merupakan perbandingan antara daya air yang dihasilkan dari pompa, dengan daya poros dari motor listrik.

Klasifikasi Pompa

Menurut prinsip kerjanya, pompa diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu:

A. Positive Displacement Pump

Merupakan pompa yang menghasilkan kapasitas yang intermittent, karena fluida ditekan di dalam elemen-
elemen pompa dengan volume tertentu. Ketika fluida masuk, langsung dipindahkan ke sisi buang sehingga
tidak ada kebocoran (aliran balik) dari sisi buang ke sisi masuk. Kapasitas dari pompa ini kurang lebih
berbanding lurus dengan jumah putaran atau banyaknya gerak bolak-balik pada tiap satuan waktu dari poros
atau engkol yang menggerakkan. Pompa jenis ini menghasilkan head yang tinggi dengan kapasitas rendah.
Pompa ini dibagi lagi menjadi:

1. Reciprocating Pump (pompa torak)

Pada pompa ini, tekanan dihasilkan oleh gerak bolak-balik translasi dari elemen-elemennya, dengan
perantaran crankshaf, camshaf, dan lain-lainnya. Pompa jenis ini dilengkapi dengan katup masuk dan katup
buang yang mengatur aliran fluida keluar atau masuk ruang kerja. Katup-katup ini bekerja secara otomatis dan
derajat pembukaannya tergantung pada fluida yang dihasilkan. Tekanan yang dihasilkan sangat tinggi, yaitu
lebih dari 10 atm. Kecepatan putar rendah yaitu 250 sampai 500 rpm. Oleh karena itu, dimensinya besar dan
sangat berat. Pompa ini banyak dipakai pada pabrik minyak dan industri kimia untuk memompa cairan kental,
dan untuk pompa air ketel pada PLTU. Skema pompa torak ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar Skema pompa torak.

Sumber: karrasik (2008)


2. Rotary Pump

Tekanan yang dihasilkan dari pompa ini adalah akibat gerak putar dari elemen-elemennya atau gerak gabungan
berputar. Bagian utama dari pompa jenis ini adalah :

 rumah pompa yang stasioner

 rotor, yang di dalamnya terdapat elemen-elemen yang berputar dalam rumah pompa

Prinsip kerjanya adalah fluida yang masuk ditekan oleh elemen-elemen yang memindahkannya ke sisi buang
kemudian menekannya ke pipa tekan. Karena tidak memiliki katup-katup, maka pompa ini dapat bekerja
terbalik, sebagai pompa maupun sebagai motor. Pompa ini bekerja pada putaran yang tinggi sampai dengan
5000 rpm atau lebih. Karena keuntungan tersebut, pompa ini banyak dipakai untuk pompa pelumas dan
pada hydraulic power transmission. Yang termasuk jenis pompa ini adalah:

a. Gear Pump (Pompa Roda Gigi)

Prinsip kerja dari pompa ini adalah berputarnya dua buah roda gigi berpasangan yang terletak dalam rumah
pompa akan menghisap dan menekan fluida yang dipompakan. Fluida yang mengisi ruang antar gigi ditekan ke
sisi buang. Akibat diisinya ruang antar sisi tersebut maka pompa ini dapat beroperasi. Aplikasi dari pompa ini
adalah pada sistem pelumasan, karena pompa ini menghasilkan head yang tinggi dan debit yang
rendah. Contoh pompa roda gigi terdapat pada gambar dibawah ini.

Gambar Pompa roda gigi.

Sumber: Edward (1996:26)

b. Pompa Piston
Prinsip kerja dari pompa ini adalah berputarnya selubung putar menyebabkan piston bergerak sesuai dengan
posisi ujung piston di atas piring dakian. Fluida terhisap ke dalam silinder dan ditekan ke saluran buang akibat
gerakan naik turun piston. Fungsi dari pompa ini adalah untuk pemenuhan kebutuhan head tingi dan kapasitas
rendah. Skema pompa piston ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar Skema pompa piston.

Sumber: Sutikno (1998:30)

B. Dynamic Pump

Merupakan pompa yang ruang kerjanya tidak berubah selama pompa bekerja. Untuk merubah kenaikan
tekanan, tidak harus mengubah volume aliran fluida. Dalam pompa ini terjadi perubahan energi, dari energi
mekanik menjadi energi kinetik, kemudian menjadi energi potensial. Pompa ini memiliki elemen utama sebuah
rotor dengan suatu impeler yang berputar dengan kecepatan tinggi. Yang termasuk di dalam jenis pompa ini
adalah pompa aksial dan pompa sentrifugal.

1. Pompa Aksial

Prinsip kerja dari pompa ini adalah berputarnya impeler akan menghisap fluida yang dipompakan dan
menekannya ke sisi tekan dalam arah aksial. Pompa ini cocok untuk aplikasi yang membutuhkan head rendah
dan kapasitas tinggi, seperti pada sistem pengairan. Contoh pompa aksial terdapat pada gambar di bawah ini.

Gambar Pompa aksial

Sumber: Kurtz (2005:101)


2. Pompa Sentrifugal

Elemen pokok dari pompa ini adalah sebuah rotor dengan sudu-sudu yang berputar pada kecepatan tinggi.
Fluida yang masuk dipercepat oleh impeler yang menaikkan tekanan maupun kecepatannya, dan melempar
fluida keluar melalui volute atau rumah siput. Pompa ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan head medium
sampai tinggi dengan kapasitas aliran medium. Dalam aplikasinya, pompa sentrifugal banyak digunakan untuk
proses pengisian air pada ketel dan pompa rumah tangga. Bagian-bagian dari pompa sentrifugal
adalah stuffling box, packing, shaf, shaf sleeve, vane, casing, eye of impeller, impeller, casing wear
ring dan discharge nozzle.

Gambar Penampang memanjang pompa sentrifugal

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Kompresor secara sederhana bisa diartikan sebagai alat yang digunakan untuk
menghasilkan udara bertekanan(meningkatkan tekanan udara dari atmosfir ke tekanan yang
dibutuhkan) untuk kebutuhan industry maupun domestik. Kompresor bisa kita temukan pada
transportasi material, control gate dan valve, pembersihan material, penanganan komponen,
spray material.

Sekalipun sama-sama sebagai alat yang digunakan untuk menghasilkan udara bertekanan,
pada masing-masing peralatan yang berbeda, cara kerja kompresor pun bisa berbeda pula.
Tergantung pada kebutuhan operasional yang disesuaikan dengan tekanan kerja dan volume.

Secara umum kompresor digunakan atau berfungsi menyediakan udara dengan tekanan
tinggi. Prinsip kerja kompresor seperti ini biasa kita temukan pada mesin otomotif. Fungsi
kedua dari kompresor adalah untuk membantu reaksi kimia dengan cara meningkatkan sistem
tekanan. Kompresor seperti ini bisa ditemukan pada industri kimia atau yang berhubungan
dengan itu. Kompresor juga bertugas untuk membagi-bagikan gas dan bahan bakar cair
melalui instalasi pipa-pipa gas. Selain itu, dalam peralatan pengangkat berat yang bekerja
secara pneumatik, kompresor digunakan dalam fungsinya sebagai pengiri udara untuk sumber
tenaga.

Sebuah kompresor apabila dilihat dari cara kerjanya, maka akan ada dua jenis kompresor
yang masing-masing metode kerjanya berbeda. Jenis pertama adalah kompresor dengan
metode kerja dan yang kedua adalah kompresor dengan metode kerja dynamic.

Kompresor jenis positif displacement. Kompresor model ini bekerja dengan prinsip
perpindahan positif (positive displacement principle) dimana udara dikompres dengan aksi
mekanis, lalu pada saat yang sama volume ruangnya diperkecil, dengan demikian tekanan di
dalam dengan sendirinya akan naik.
Tekanan yang tinggi inilah yang digunakan untuk berbagai keperluan sesuai dengan
peruntukkan kompresor tadi. Kompresor model positif displacement ini digunakan dalam
reciprocating compressor dan rotari.

Sementara itu pada kompresor model dinamik, merupakan mesin continuous-flow dimana
elemen berputarnya dengan cepat mengalirkan udara, mengubah tekanan. Menarik udara di
satu sisi dan mengompresnya dengan percepatan massal yang meningkatkan energi kinetik
sehingga berubah menjadi tekanan tinggi. Kenaikan tekanan udara terjadi dengan konversi
energi dari kecepatan udara menjadi tekanan volume ruangnya tetap tapi udara yang ada
didalam ruang tersebut diberi kecepatan. Kemudian pada saat yang sama kecepatan tersebut
diubah menjadi tekanan. Hal ini bisa terjadi karena udara pada ruang yang volumenya tetap
mengalami tekanan. Kompresor yang menggunakan model dynamic ini biasanya pada alat
turbo axial flow.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan kompresor ?
2. Apa saja klasifikasi kompresor ?
3. Bagaimana cara kerja kompresor torak?
4. Apa saja bagian - bagian dari kompresor torak
5. Bagaimana merawat kompresor ?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kompresor.
2. Mengetahui berbagai klasifikasi kompresor.
3. Mengetahui cara kerja kompresor torak
4. Mengetahui bagian bagian dari kompresor torak
5. Mengetahu bagaimana cara melakukan perawatan kompresor.

B. MANFAAT

Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penulisan makalah ini adalah :
1. Memudahkan masyarakat dalam memahami pengertian dari kompresor aliran.

2. Memudahkan transfer pengetahuan yang diperoleh dari bangku kuliah.

3. Membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang kompresor.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kompresor
Kompresor adalah alat pemampat atau pengkompresi udara dengan kata lain kompresor
adalah penghasil udara mampat. Karena proses pemampatan, udara mempunyai tekanan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan udara lingkungan (1atm). Dalam keseharian, kita
sering memanfaatkan udara mampat baik secara langsung atau tidak langsung. Sebagai
contoh, udara manpat yang digunakan untuk mengisi ban mobil atau sepeda montor, udara
mampat untuk membersihkan bagian-bagian mesin yang kotor di bengkel-bengkel dan
manfaat lain yang sering dijumpai sehari-hari.

Pada industri, penggunaan kompresor sangat penting, baik sebagai penghasil udara
mampat atau sebagai satu kesatuan dari mesin-mesin. Kompresor banyak dipakai untuk
mesin pneumatik, sedangkan yang menjadi satu dengan mesin yaitu turbin gas, mesin
pendingin dan lainnya.

Dengan mengambil contoh kompresor sederhana, yaitu pompa ban sepeda atau mobil,
prinsip kerja kompresor dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika torak pompa ditarik keatas,
tekanan di bawah silinder akan turun sampai di bawah tekanan atmosfer sehingga udara akan
masuk melalui celah katup hisap yang kendur. Katup terbuat dari kulit lentur, dapat

2.2 Klasifikasi Kompresor

Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive
Displacement compressor, dan Dynamic compressor, (Turbo), Positive Displacement
compressor, terdiri dari Reciprocating dan Rotary, sedangkan Dynamic compressor, (turbo)
terdiri dari Centrifugal, axial dan ejector, secara lengkap dapat dilihat dari klasifikasi di
bawah ini:
Positive Displacement Compressor
1. Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating compressor)
Kompresor ini dikenal juga dengan kompresor torak, karena dilengkapi dengan torak
yang bekerja bolak-balik atau gerak resiprokal. Pemasukan udara diatur oleh katup masuk
dan dihisap oleh torak yang gerakannya menjauhi katup. Pada saat terjadi pengisapan,
tekanan udara di dalam silinder mengecil, sehingga udara luar akan masuk ke dalam silinder
secara alami. Pada saat gerak kompresi torak bergerak ke titik mati bawah ke titik mati atas,
sehingga udara di atas torak bertekanan tinggi, selanjutnya di masukkan ke dalam tabung
penyimpan udara. Tabung penyimpanan dilengkapi dengan katup satu arah, sehingga udara
yang ada. dalam tangki tidak akan kembali ke silinder. Proses tersebut berlangsung terus-
menerus hingga diperoleh tekanan udara yang diperlukan. Gerakan mengisap dan
mengkompresi ke tabung penampung ini berlangsung secara terus menerus, pada umumnya
bila tekanan dalam tabung telah melebihi kapasitas, maka katup pengaman akan terbuka, atau
mesin penggerak akan mati secara otomatis.

2. Kompresor Torak Dua Tingkat Sistem Pendingin Udara


Kompresor udara bertingkat digunakan untuk menghasilkan tekanan udara yang lebih
tinggi. Udara masuk akan dikompresi oleh torak pertama, kemudian didinginkan, selanjutnya
dimasukkan dalam silinder kedua untuk dikompresi oleh torak kedua sampai pada tekanan
yang diinginkan. Pemampatan (pengompresian) udara tahap kedua lebih besar, temperature
udara akan naik selama terjadi kompresi, sehingga perlu mengalami proses pendinginan
dengan memasang sistem pendingin. Metode pendinginan yang sering digunakan misalnya
dengan sistem udara atau dengan system air bersirkulasi.
Batas tekanan maksimum untuk jenis kompresor torak resiprokal antara lain, untuk
kompresor satu tingkat tekanan hingga 4 bar, sedangkan dua tingkat atau lebih tekanannya
hingga 15 bar.

3. Kompresor Diafragma (diaphragma compressor)


Jenis Kompresor ini termasuk dalam kelompok kompresor torak. Namun letak torak
dipisahkan melalui sebuah membran diafragma. Udara yang masuk dan keluar tidak langsung
berhubungan dengan bagian-bagian yang bergerak secara resiprokal. Adanya pemisahan
ruangan ini udara akan lebih terjaga dan bebas dari uap air dan pelumas/oli. Oleh karena itu
kompresor diafragma banyak digunakan pada industri bahan makanan, farmasi, obatobatan
dan kimia.
Prinsip kerjanya hampir sama dengan kompresor torak. Perbedaannya terdapat pada
sistem kompresi udara yang akan masuk ke dalam tangki penyimpanan udara bertekanan.
Torak pada kompresor diafragma tidak secara langsung menghisap dan menekan udara, tetapi
menggerakkan sebuah membran (diafragma) dulu. Dari gerakan diafragma yang kembang
kempis itulah yang akan menghisap dan menekan udara ke tabung penyimpan.

4. Kompresor Putar (Rotary Compressor)

Kompresor Rotari Baling-baling Luncur Secara eksentrik rotor dipasang berputar


dalam rumah yang berbentuk silindris, mempunyai lubang-lubang masuk dan keluar.
Keuntungan dari kompresor jenis ini adalah mempunyai bentuk yang pendek dan kecil,
sehingga menghemat ruangan. Bahkan suaranya tidak berisik dan halus dalam, dapat
menghantarkan dan menghasilkan udara secara terus menerus dengan mantap. Baling-baling
luncur dimasukkan ke dalam lubang yang tergabung dalam rotor dan ruangan dengan bentuk
dinding silindris. Ketika rotor mulai berputar, energi gaya sentrifugal baling-balingnya akan
melawan dinding. Karena bentuk dari rumah baling-baling itu sendiri yang tidak sepusat
dengan rotornya maka ukuran ruangan dapat diperbesar atau diperkecil menurut arah
masuknya (mengalirnya) udara.

5. Kompresor Sekrup (Screw)


Kompresor Sekrup memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau bertautan
(engage), yang satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk cembung,
sehingga dapat memindahkan udara secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu identik
dengan sepasang roda gigi helix yang saling bertautan. Jika roda-roda gigi tersebut berbentuk
lurus, maka kompresor ini dapat digunakan sebagai pompa hidrolik pada pesawat-pesawat
hidrolik. Roda-roda gigi kompresor sekrup harus diletakkan pada rumah-rumah roda gigi
dengan benar sehingga betul-betul dapat menghisap dan menekan fluida.

6. Kompresor Root Blower (Sayap Kupu-kupu)

Kompresor jenis ini akan mengisap udara luar dari satu sisi ke sisi yang lain tanpa ada
perubahan volume. Torak membuat penguncian pada bagian sisi yang bertekanan. Prinsip
kompresor ini ternyata dapat disamakan dengan pompa pelumas model kupu-kupu pada
sebuah motor bakar. Beberapa kelemahannya adalah: tingkat kebocoran yang tinggi.
Kebocoran terjadi karena antara baling-baling dan rumahnya tidak dapat saling rapat betul.
Berbeda jika dibandingkan dengan pompa pelumas pada motor bakar, karena fluidanya
adalah minyak pelumas maka film-film minyak sendiri sudah menjadi bahan perapat antara
dinding rumah dan sayap-sayap kupu itu. Dilihat dari konstruksinya, Sayap kupu-kupu di
dalam rumah pompa digerakan oleh sepasang roda gigi yang saling bertautan juga, sehingga
dapat berputar tepat pada dinding.

Dynamic Compressor
1. Kompresor Aliran (turbo compressor)
Jenis kompresor ini cocok untuk menghasilkan volume udara yang besar. Kompresor
aliran udara ada yang dibuat dengan arah masuknya udara secara aksial dan ada yang secara
radial. Arah aliran udara dapat dirubah dalam satu roda turbin atau lebih untuk menghasilkan
kecepatan aliran udara yang diperlukan. Energi kinetik yang ditimbulkan menjadi energy
bentuk tekanan.
2. Kompresor Aliran Radial
Percepatan yang ditimbulkan oleh kompresor aliran radial berasal dari ruangan ke
ruangan berikutnya secara radial. Pada lubang masuk pertama udara dilemparkan keluar
menjauhi sumbu. Bila kompresornya bertingkat, maka dari tingkat pertama udara akan
dipantulkan kembali mendekati sumbu. Dari tingkat pertama masuk lagi ke tingkat
berikutnya, sampai beberapa tingkat sesuai yang dibutuhkan. Semakin banyak tingkat dari
susunan sudusudu tersebut maka akan semakin tinggi tekanan udara yang dihasilkan. Prinsip
kerja kompresor radial akan mengisap udara luar melalui sudu-sudu rotor, udara akan terisap
masuk ke dalam ruangan isap lalu dikompresi dan akan ditampung pada tangki penyimpanan
udara bertekanan hingga tekanannya sesuai dengan kebutuhan.

3. Kompresor Aliran Aksial

Pada kompresor aliran aksial, udara akan mendapatkan percepatan oleh sudu yang
terdapat pada rotor dan arah alirannya ke arah aksial yaitu searah (sejajar) dengan sumbu
rotor. Jadi pengisapan dan penekanan udara terjadi saat rangkaian sudu-sudu pada rotor itu
berputar secara cepat. Putaran cepat ini mutlak diperlukan untuk mendapatkan aliran udara
yang mempunyai tekanan yang diinginkan. Teringat pula alat semacam ini adalah seperti
kompresor pada sistem turbin gas atau mesin-mesin pesawat terbang turbo propeller.
Bedanya, jika pada turbin gas adalah menghasilkan mekanik putar pada porosnya. Tetapi,
pada kompresor ini tenaga mekanik dari mesin akan memutar rotor sehingga akan
menghasilkan udara bertekanan.

2.3 Cara Kerja Kompresor Torak


Seperti diperlihatkan pada gambar dibawah ini, kompresor torak atau kompresor bolak-
balik pada dasarnya dibuat sedemikian rupa hingga gerakan putar dari penggerak mula
menjadi gerak bolak- balik. Gerakan ini diperoleh dengan menggunakan poros engkol dan
batang penggerak yang menghasilkan gerak bolak- balik pada torak.
1. Hisap
Bila proses engkol berputar dalam arah panah, torak bergerak ke bawah oleh tarikan
engkol. Maka terjadilah tekanan negative ( di bawah tekanan atmosfer ) di dalam silinder, dan
katup isap terbuka oleh perbedaan tekanan, sehingga udara terhisap.
1. Piston bergerak dari TDC ke BDC
2. Intake valve membuka & exhaust valve menutup
3. Udara luar terisap ( karena didalam ruang bakar kevakumannya lebih tinggi ), seperti gambar
10. yang menjelaskan tentang langkah isap pada kompresor torak satu tingkat.

2. Efisiensi Volumetrik
Efisiensi volumetrik adalah persentase pemasukan udara yang diisap terhadap volume
ruang bakar yang tersedia.
A. Kompresi
Bila torak bergerak dari titik mati bawah ketitik mati atas, katup isap tertutup dan udara di
dalam silinder dimampatkan.
B. Piston bergerak dari BDC ke TDC
C. Kedua valve menutup
D. Udara dikompresikan dan menyebabkan suhu dan tekanan naik(akibat dari ruangnya
dipersempit), seperti gambar 11. yang menjelaskan tentang langkah kompresi pada
kompresor torak satu tingkat.

3. Power Stroke
 Gas sisa pembakaran mengembang ( ekspansi karena panas, yang menyebabkan gaya dorong
)
 Kedua valve menutup
 Piston terdorong turun ke BDC

4. Keluar atau Buang


Bila torak bergerak keatas, tekanan didalam silinder akan naik, maka katup keluar akan
terbuka oleh tekanan udara atau gas, dan udara atau gas akan keluar.
a. Piston bergerak dari BDC ke TDC
b. Exhaust valve membuka
c. Sisa pembakaran terbuang ( melalui exhaust valve & exhaust manifold ), seperti gambar 12.
yang menjelaskan tentang langkah isap pada kompresor torak satu tingkat.

Jika anda ingin melihat selengkapnya bisa klik download untuk mendapatkan
filenya. Semoga bermanfaat dan terima kasih atas kunjungannya

https://badjaabadisentosa.com/news/tentang-pompa-sentrifugal-centrifugal-pump

http://teknikmesinzone.blogspot.com/2016/03/pengertian-pompa-sentrifugal-dan-fungsi.html

Anda mungkin juga menyukai