Anda di halaman 1dari 21

SISTEM DISTRIBUSI UDARA

Tujuan Instruksional :
Pada bab ini dijelaskan dasar – dasar pendekatan untuk mendesain suatu system
saluran udara (ducting). Dan juga dijelaskan beberapa konsep dasar yang penting dan harus
dimengerti oleh mahasiswa, seperti halnya ukuran fan, ukuran ducting, ukuran dan lokasi
outlet dan inlet. Setelah menyelesaikan bab ini diharapkan mahasiswa mampu ;
1. Mengetahui macam – macam system distribusi udara
2. Mengetahui macam – macam bentuk standard fitting
3. Menentukan posisi yang optimal dari system saluran udara.

5.1. Saluran udara (ducting)


Sistem distribusi udara berfungsi mengarahkan dan mendistribusikan udara kedalam
ruangan yang akan dikondisikan. Biasanya sistem pengkondisian udara terdiri atas fan, duct,
outlet dan sebagainya.
Suatu system distribusi udara yang sederhana biasanya terdiri atas fan dengan fan
outlet opening yang dihubungkan dengan suatu ducting lurus dan supply outlet dan atau
terminal yang terpasang di ujung ducting. Saluran udara sederhana ini biasanya tidak
berubah ukuran dan penampangnya. Pada system yang lebih komplek, biasanya saluran
udara sudah bercabang – cabang, dilengkapi dengan elbow, belokan dan sebagainya, ukuran
yang berubah
– ubah, dan dilengkapi dengan peralatan pengatur aliran udara seperti halnya damper,
turning vanes. Komponen – komponen tambahan tersebut akan menambah tahanan pada
systems saluran udara.
Total tahanan pada komponen system saluran udara dan gesekan pada saluran udara
diakibatkan oleh aliran udara yang melewati permukaan bagian dalam dari saluran, hal ini
menjadi factor utama dalam menentukan ukuran fan, motor penggerak fan dan jumlah
tekanan udara yang diperlukan.

76
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara

Gambar 5.1. sistem ducting dan komponen – komponen yang berperan


menimbulkan tahanan.

5.2. Bentuk Saluran Udara


Ducting tersedia dalam bentuk lingkaran, persegi, kotak dan elips. Dari sudut
pandang ekonomi, ducting lingkaran lebih disukai karena ducting lingkaran menghabiskan
ruangan yang lebih sedikit dan jumlah udara yang lebih banyak. Hal ini berarti lebih sedikit
material yang digunakan, lebih sedikit permukaan ducting, lebih sedikit gesekan, dan lebih
sedikit material insulasi yang digunakan daripada jika menggunakan ducting bentuk yang lain.
Dari sudut pandang estetika, ducting rectangular lebih disukai karena cenderung untuk
menampakankan bentuk yang flat dan lebih mudah untuk dikerjakan, selain itu ducting
rectangular juga sering digunakan jika tempatnya sempit dan menyaratkan ducting dengan
tinggi yang kecil.

77
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara

Gambar 5.2. Layout Sistem Saluran Udara

Adalah suatu hal yang umum dalam praktek untuk menggunakan ducting rectangular
pada bagian plenum dari sistem saluran udara dan menggunakan ducting lingkaran pada
bagian cabang. Untuk menghubungkan antara ducting lingkaran dan ducting persegi
digunakan take off fitting antara rectangular pada plenum dengan ducting lingkaran pada
cabang.
Pada beberapa installasi, sering kali ruang antara balok –balok lantai digunakan
sebagai bagian dari sistem saluran udara. Ketika hal ini dilakukan, balok – balok dalam
ruangan harus dilapisi dengan material kedap untuk mencegah kebocoran. Teknik lain adalah
menggukana ruangan diatas langit – langit atau dibawah risefloor (crawl space construction)
sebagai plenum chambers. Persyaratan dari teknik ini adalah, ruangan yang digunakan harus
kedap, diisolasi dan harus memenuhi standard.

78
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara

Gambar 5.3. Instalasi saluran udara dibawah lantai

5.3. Material Ducting


Ducting bisa dibuat dari berbagai macam material diantaranyan adalah ; sheet metal,
aluminium, fiberglass, keramik, plastik dan semen. Setiap material memiliki kelebihan dan
kekurangan masing – masing. Misalkan ; sheet metal lebih berat daripada aluminium tetapi
harganya lebih murah. Aluminium lebih tahan korosi seperti halnya fiberglass. Ducting plastik
saat ini banyak digunakan karena ringan dan murah meskipun tidak tahan akan panas.

5.4. Fitting
Pada gambar dibawah ini terdapat berbagai macam fitting yang sering digunakan
dalam sistem saluran udara, seperti take-off, bends, elbow, turning vanes, transformation,
collars, felxible connection, dampers, offsets, end caps, stack fitting, boots, register heads,
floor pans dam beberapa kombinasi.

79
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara

Gambar 5.4a. Macam – macam fitting

80
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara

Gambar 5.4b. Macam – macam fitting (lanjutan)

81
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara

Gambar 5.4c. Macam – macam fitting (lanjutan)

82
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara

5.5. Sistem saluran udara


Sistem saluran udara dibagi menjadi dua kategori umum ; (1). Sistem saluran udara
untuk keperluan pemanas, (2) Sistem saluran udara untuk keperluan pendingin. Sistem
perimeter yang mensuplai udara pada ketinggian mendekati lantai dan sepanjang dinding
dari struktur bangunan adalah sistem yang sesuai digunakan untuk keperluan pemanasan.
Sementara sistem yang mensuplai udara dari atas langit – langit adalah sesuai untuk sistem
pendinginan. Layout sistem saluran udara dapat dibagi menjadi beberapa, yaitu loop
perimeter, extended plenum, overhead system dan overhead trunk yang dijelaskan sebagai
berikut :

a. Loop Perimeter.
Pada sistem loop perimeter, ducting dipasang secara kontinyu, sebagai bagian dari
loop tertutup dari sistem yang mengelilingi bangunan. Suplai udara melewati central plenum
yang terletak di tengah dan dialirkan ke perimete loop melalui beberapa feeder duct. Feeder
duct biasanya dilatakan sepanjang loop dan didesain untuk memasuki loop pada titik didalam
ruangan yang memiliki tingkat kenyamanan paling sedikit. Untuk aplikasi pemanasan, hal ini
bisa pada lokasi dekat jendela dimana udara dingin masuk, sementara untuk aplikasi
pendinginan bisa diletakan pada area dimana terjadi konsentrasi sumber panas.
Suatu sistem loop perimeter adalah ideal untuk kontruksi dari papan, ketika panas dari
feeder duct berada dibawah lantai maka dapat mengimbangi kondisi lantai yang dingin.

Gambar 5.5. Loop perimeter system

83
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara

b. Radial Perimeter
Pada sistem radial perimeter, udara suplai dihantarkan dari suatu central plenum
yang kemudian darinya dipisahkan ducting untuk menuju masing – masing oulet. Hal ini
berari bahwa supplu duct merupakan kepanjangan dari plenum ke semua arah. Sistem ini
hanya sesuai untuk ruangan diatas langit – langit atau dibawah lantai. Jika digunakan pada
bangunan dengan basement, maka ketinggian basement harus ditambah untuk
menempatkan ducting, atau ketinggian basement akan berkurang.

Gambar 5.6. Radial perimeter system

c. Ektended Plenum
Sistem ektended plenum memiliki perpanjangan plenum ke dua arah atau lebih yang
diletakan sepanjang rangka dari struktur bangunan. Seperti halnya pada sistem radial, masing
– masing outlet disuplai dari ducting cabang yang terpisah. Pada sistem ektended plenum,
ducting cabang diambil dari beberapa titik pada perpanjangan plenum sehingga semua
ducting cabang dapat diinstall pararel. Teknik ini memungkinkan instalasi ini bisa dipasang
pada basement, ruang langit – langit, bawah lantai maupun di loteng.

84
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara

Gambar 5.7. Extended plenum system

Gambar 5.8. Layout Ducting Lantai 2, metode yang


direkomendasikan untuk distribusi udara

85
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara

d. Overhead system
Overhead Trunk
Pada sistem overhead trunk, plenum utama atau trunk di perpanjang sampai
dengan dilangit – langit . Selanjutnya ducting cabang disambungkan dari
perpanjangan plenum tadi untuk menyuplai udara kedalam ruangan. Sistem
ektended overheadtrunk juga sering digunakan dengan outlet terpasang pada langit
– langit.

Gambar 5.9 Overhead trunk system

86
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara

Overhead radial.
Pada sistem overhead radial tidak terdapat perpanjangan plenum. Udara
dimasukan kedalam ruangan melalui ducting cabang yang dihubungkan langsung ke
central plenum dan dipasang pada kangit – langit.

Gambar 5.10. Overhead Radial Duct System

Gambar 5.11. Detail unit pengkondisian udara


pada overhead Radial Duct System

87
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara

5.6. Outlet
Outlet atau lubang keluar merupakan salah satu komponen penting dalam sistem
saluran udara, dilihat dari sisi estetika, fungsi dan performance. Banyak tipe outlet yang
tersedia dan didesain untuk memenuhi fungsi dan metode pendistribusian udara kedalam
ruangan maupun untuk memindahkan udara dari dalam ruangan. Oleh karena itu outlet
harus memenuhi kriteria ;

Gambar 5.12. Bentuk aliran udara dari suatu


diffuser

 memiliki tampilan yang tidak menunjukan sebagai bukaan ducting.


 Mengalirkan udara tidak kurang dari ¾ dari jarak dinding yang berlawanan.
 Menyemburkan, membelokan dan atau menyebarkan udara ke ruangan.
 Menambahkan laju aliran udara.
 Mencegah kotoran dan kebisingan/

Tipe dari outlet


 Supply outlet opening (lubang masuk) ; lubang udara masuk yang terpasang
didinding, di langit – langit maupun di lantai.
 Return Outlet opening (lubang hisap) ; adalah lubang hisap yang terpasang dinding,
langit – langin maupun di lantai yang berfungsi menangkap udara dari dalam ruangan
untuk dikembalikan ke sistem pengkondisian udara.

88
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara

Gambar 5.13. Perforated grilles

Gambar 5.14. Fixed deflecting registers

89
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara

Ceiling Diffuser : lubang masuk berbentuk lingkaran maupun ractangular yang dilengkapi
dengan multiple layer yang berfungsi untuk menyebarkan udara kedalam ruanga. Biasanya
terpasang di langit – langit.
 Grille : adalah tutup yang terpasang pada semua bukaan ducting dimana udara keluar
/ masuk.
 Register : Adalah grille yang dilengkapi dengan damper untuk mengontrol jumlah
udara yang melewatinya.
 Free Area : adalah area bebas dari bukaan suatu outlet dimana udara dapat
melewatinya.
 Core Area : adalah total area dari bukaan grille.
 Fixed Louver Register : adalah register dengan batang atau lajur (louver) vertikal
maupun horizontal yang telah diset pada posisi tertentu untuk mengarahkan
semburan udara kedalam ruangan.
 Adjustable Louver Register : register yang dilengkapi dengan batang lajur yang dapat
digerakan untuk mengarahkan semburan udara yang masuk kedalam ruangan.

Gambar 5.15.Adjustable deflecting registers

90
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara

Lokasi / Peletakan outlet


Supply dan return outlet opening pada ruangan yang dikondisikan harus diletakan pada
tempat yang sesuai untuk mendapatkan suplai dan aliran udara yang tepat sehingga
kenyamanan dalam ruangan tercapai dan terjaga. Peletakan outlet ditentukan dengan
mempertimbangkan apakah sistem akan diaplikasikan untuk keperluan pemanasan ataukah
keperluan pendinginan. Jika kedua nya diaplikasikan bersama, maka diperlukan
pertimbangan dan perhatian yang lebih besar.

Gambar 5.16. Macam – macam tipe register


dengan beberapa kemungkinan peletakannya

Heating : sumber ketidaknyamanan pada sistem adalah suhu yang rendah, misalnya pada
jendela. Jika aliran udara dingin tidak diperhatikan dalam peletakan outlet untuk keperluan
pamanasan maka udara dingin akan menyebar keseluruh ruangan dan mengakibatkan
ketidaknyamanan. Untuk alasan ini, maka suplai udara panas sering diletakan pada sisi
dinding ataupun pada lantai dibawah jendela. Udara hangat dari outlet dikontrol dengan
register.
Cooling : sumber ketidaknyamanan pada sistem pendingin adalah adanya sumber panas.
Masuknya udara dingin dari jendela tidak diperhitungkan dalam pendinginan sehingga
peletakan outlet lebih felksible, dan memungkinkan menggunakan sistem ducting yang
sederhana.

91
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara

Low Wall Outlet


Outlet diletakan pada dinding bagian bawah terutama dibawah jendela. Outlet ini biasanya
dilengkapi dengan register untuk mengatur dan menyebarkan udara yang dimasukan
kedalam ruangan. Jika low wall outlet dilengkapi dengan register dengan arah semburan
udara konstan ke arah horizontal, maka kombinasi oultet dan register ini akan baik bagi
aplikasi pemanasan namun kurang baik untuk aplikasi pendinginan.

High Wall Outlet


High wall outlet biasanya diletakan pada sisi dinding bagian atas. High wall outlet bagus
untuk aplikasi distrubusi udara dingin, kurang bagus untuk distribusi udara panas.

Gambar 5.17. Oultet dinding

Floor Outlet
Floor outlet diletakan pada lantai disepanjang tepi ruangan. Floor outlet cukup bagus baik
untuk aplikasi pendinginan maupun pemanasan, dengan dilengkapi register yang sesuai.
Untuk aplikasi pendinginan, floor outlet harus mampu menyebarkan udara dingin dengan
kecepatan yang cukup untuk mampu mencapilangit –langit. Jika kecepatan tidak tercapai
karena ada kecenderungan udara dingin untuk turun kebawah, maka pendinginan hanya
akan terjadi dibawa dan mengakibatkan ketidaknyamanan.

92
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara

Gambar 5.18. Floor oultet

Baseboard Outlet
Sesuai namanya, baseboard outlet diletakan sepanjang bagian paling bawah dari dinding.
Cocok untuk aplikasi pemanasan maupun pendinginan.

Gambar 5.19. Baseboard oultet

93
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara

Ceiling outlet
Ceiling outlet diletakan dilangit –langit biasanya ditengah – tengah ruangan, atau jika
ruangannya luas bisa dipasang beberapa ceiling outlet yang terpasang merata. Sistem outlet
ini cocok digunakan untuk sistem pemanasan maupun pendiginan. Tutup yang berlubang –
lubang
/ kisi – kisi (perforated panel) seringkali dipasang pada ceiling outlet untuk mendapatkan area
penyebaran yang luas tanpa mengurangi tekanan.

Gambar 5.20. Overhead distribution dan ceiling outlet

Gambar 5.21. Perforated panel

94
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara

Tabel 5.1. dibawah ini menunjukan perbandingan performance dari kelima tipe dasar dari
outlet.

Tabel 5.1. Perbandingan lima tipe dasar dari outlet.

95
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara

Gambar 5.22. Perbandingan posisi outlet terhadap


distribusi udara

Return Outlet
Return outlet tipe floor dan baseboard seringkali digunakan pada instalasi perumahan. High

wall dan ceiling return outlet juga bisa digunakan untuk aplikasi pemanasan. Jika suply

outlet pada pemanasa berasal dari atas dan return outlet juga terpasang diatas, harus

diperhatikan kemungkinan tidak efektifnya pengkondisian udara, ada kemungkinan udara

langsung by pass kembali ke return outlet tanpa memanaskan ruangan.

Pemilihan outlet
1. review kondisi gedung, bangunan dan ruangan untuk melihat ukuran dan bentuknya.

2. Menetukan jumlah udara yang harus dimasukan kedalam ruangan.

3. Memilih tipe outlet dan menentukan lokasi penempatannya. Menentukan aliran yang

sesuai apakah throw, blow dan kecepatan aliran.

4. menentukan ukuran outlet dari katalog ataupun perhitungan. Hal ini akan dijelaskan

dalam bab penentuan ukuran sistem saluran udara.

96

Anda mungkin juga menyukai