Tujuan Instruksional :
Pada bab ini dijelaskan dasar – dasar pendekatan untuk mendesain suatu system
saluran udara (ducting). Dan juga dijelaskan beberapa konsep dasar yang penting dan harus
dimengerti oleh mahasiswa, seperti halnya ukuran fan, ukuran ducting, ukuran dan lokasi
outlet dan inlet. Setelah menyelesaikan bab ini diharapkan mahasiswa mampu ;
1. Mengetahui macam – macam system distribusi udara
2. Mengetahui macam – macam bentuk standard fitting
3. Menentukan posisi yang optimal dari system saluran udara.
76
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara
77
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara
Adalah suatu hal yang umum dalam praktek untuk menggunakan ducting rectangular
pada bagian plenum dari sistem saluran udara dan menggunakan ducting lingkaran pada
bagian cabang. Untuk menghubungkan antara ducting lingkaran dan ducting persegi
digunakan take off fitting antara rectangular pada plenum dengan ducting lingkaran pada
cabang.
Pada beberapa installasi, sering kali ruang antara balok –balok lantai digunakan
sebagai bagian dari sistem saluran udara. Ketika hal ini dilakukan, balok – balok dalam
ruangan harus dilapisi dengan material kedap untuk mencegah kebocoran. Teknik lain adalah
menggukana ruangan diatas langit – langit atau dibawah risefloor (crawl space construction)
sebagai plenum chambers. Persyaratan dari teknik ini adalah, ruangan yang digunakan harus
kedap, diisolasi dan harus memenuhi standard.
78
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara
5.4. Fitting
Pada gambar dibawah ini terdapat berbagai macam fitting yang sering digunakan
dalam sistem saluran udara, seperti take-off, bends, elbow, turning vanes, transformation,
collars, felxible connection, dampers, offsets, end caps, stack fitting, boots, register heads,
floor pans dam beberapa kombinasi.
79
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara
80
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara
81
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara
82
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara
a. Loop Perimeter.
Pada sistem loop perimeter, ducting dipasang secara kontinyu, sebagai bagian dari
loop tertutup dari sistem yang mengelilingi bangunan. Suplai udara melewati central plenum
yang terletak di tengah dan dialirkan ke perimete loop melalui beberapa feeder duct. Feeder
duct biasanya dilatakan sepanjang loop dan didesain untuk memasuki loop pada titik didalam
ruangan yang memiliki tingkat kenyamanan paling sedikit. Untuk aplikasi pemanasan, hal ini
bisa pada lokasi dekat jendela dimana udara dingin masuk, sementara untuk aplikasi
pendinginan bisa diletakan pada area dimana terjadi konsentrasi sumber panas.
Suatu sistem loop perimeter adalah ideal untuk kontruksi dari papan, ketika panas dari
feeder duct berada dibawah lantai maka dapat mengimbangi kondisi lantai yang dingin.
83
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara
b. Radial Perimeter
Pada sistem radial perimeter, udara suplai dihantarkan dari suatu central plenum
yang kemudian darinya dipisahkan ducting untuk menuju masing – masing oulet. Hal ini
berari bahwa supplu duct merupakan kepanjangan dari plenum ke semua arah. Sistem ini
hanya sesuai untuk ruangan diatas langit – langit atau dibawah lantai. Jika digunakan pada
bangunan dengan basement, maka ketinggian basement harus ditambah untuk
menempatkan ducting, atau ketinggian basement akan berkurang.
c. Ektended Plenum
Sistem ektended plenum memiliki perpanjangan plenum ke dua arah atau lebih yang
diletakan sepanjang rangka dari struktur bangunan. Seperti halnya pada sistem radial, masing
– masing outlet disuplai dari ducting cabang yang terpisah. Pada sistem ektended plenum,
ducting cabang diambil dari beberapa titik pada perpanjangan plenum sehingga semua
ducting cabang dapat diinstall pararel. Teknik ini memungkinkan instalasi ini bisa dipasang
pada basement, ruang langit – langit, bawah lantai maupun di loteng.
84
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara
85
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara
d. Overhead system
Overhead Trunk
Pada sistem overhead trunk, plenum utama atau trunk di perpanjang sampai
dengan dilangit – langit . Selanjutnya ducting cabang disambungkan dari
perpanjangan plenum tadi untuk menyuplai udara kedalam ruangan. Sistem
ektended overheadtrunk juga sering digunakan dengan outlet terpasang pada langit
– langit.
86
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara
Overhead radial.
Pada sistem overhead radial tidak terdapat perpanjangan plenum. Udara
dimasukan kedalam ruangan melalui ducting cabang yang dihubungkan langsung ke
central plenum dan dipasang pada kangit – langit.
87
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara
5.6. Outlet
Outlet atau lubang keluar merupakan salah satu komponen penting dalam sistem
saluran udara, dilihat dari sisi estetika, fungsi dan performance. Banyak tipe outlet yang
tersedia dan didesain untuk memenuhi fungsi dan metode pendistribusian udara kedalam
ruangan maupun untuk memindahkan udara dari dalam ruangan. Oleh karena itu outlet
harus memenuhi kriteria ;
88
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara
89
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara
Ceiling Diffuser : lubang masuk berbentuk lingkaran maupun ractangular yang dilengkapi
dengan multiple layer yang berfungsi untuk menyebarkan udara kedalam ruanga. Biasanya
terpasang di langit – langit.
Grille : adalah tutup yang terpasang pada semua bukaan ducting dimana udara keluar
/ masuk.
Register : Adalah grille yang dilengkapi dengan damper untuk mengontrol jumlah
udara yang melewatinya.
Free Area : adalah area bebas dari bukaan suatu outlet dimana udara dapat
melewatinya.
Core Area : adalah total area dari bukaan grille.
Fixed Louver Register : adalah register dengan batang atau lajur (louver) vertikal
maupun horizontal yang telah diset pada posisi tertentu untuk mengarahkan
semburan udara kedalam ruangan.
Adjustable Louver Register : register yang dilengkapi dengan batang lajur yang dapat
digerakan untuk mengarahkan semburan udara yang masuk kedalam ruangan.
90
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara
Heating : sumber ketidaknyamanan pada sistem adalah suhu yang rendah, misalnya pada
jendela. Jika aliran udara dingin tidak diperhatikan dalam peletakan outlet untuk keperluan
pamanasan maka udara dingin akan menyebar keseluruh ruangan dan mengakibatkan
ketidaknyamanan. Untuk alasan ini, maka suplai udara panas sering diletakan pada sisi
dinding ataupun pada lantai dibawah jendela. Udara hangat dari outlet dikontrol dengan
register.
Cooling : sumber ketidaknyamanan pada sistem pendingin adalah adanya sumber panas.
Masuknya udara dingin dari jendela tidak diperhitungkan dalam pendinginan sehingga
peletakan outlet lebih felksible, dan memungkinkan menggunakan sistem ducting yang
sederhana.
91
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara
Floor Outlet
Floor outlet diletakan pada lantai disepanjang tepi ruangan. Floor outlet cukup bagus baik
untuk aplikasi pendinginan maupun pemanasan, dengan dilengkapi register yang sesuai.
Untuk aplikasi pendinginan, floor outlet harus mampu menyebarkan udara dingin dengan
kecepatan yang cukup untuk mampu mencapilangit –langit. Jika kecepatan tidak tercapai
karena ada kecenderungan udara dingin untuk turun kebawah, maka pendinginan hanya
akan terjadi dibawa dan mengakibatkan ketidaknyamanan.
92
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara
Baseboard Outlet
Sesuai namanya, baseboard outlet diletakan sepanjang bagian paling bawah dari dinding.
Cocok untuk aplikasi pemanasan maupun pendinginan.
93
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara
Ceiling outlet
Ceiling outlet diletakan dilangit –langit biasanya ditengah – tengah ruangan, atau jika
ruangannya luas bisa dipasang beberapa ceiling outlet yang terpasang merata. Sistem outlet
ini cocok digunakan untuk sistem pemanasan maupun pendiginan. Tutup yang berlubang –
lubang
/ kisi – kisi (perforated panel) seringkali dipasang pada ceiling outlet untuk mendapatkan area
penyebaran yang luas tanpa mengurangi tekanan.
94
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara
Tabel 5.1. dibawah ini menunjukan perbandingan performance dari kelima tipe dasar dari
outlet.
95
Sistem Saluran Bab V. Sistem Distribusi
Udara Udara
Return Outlet
Return outlet tipe floor dan baseboard seringkali digunakan pada instalasi perumahan. High
wall dan ceiling return outlet juga bisa digunakan untuk aplikasi pemanasan. Jika suply
outlet pada pemanasa berasal dari atas dan return outlet juga terpasang diatas, harus
Pemilihan outlet
1. review kondisi gedung, bangunan dan ruangan untuk melihat ukuran dan bentuknya.
3. Memilih tipe outlet dan menentukan lokasi penempatannya. Menentukan aliran yang
4. menentukan ukuran outlet dari katalog ataupun perhitungan. Hal ini akan dijelaskan
96