Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sekolah merupakan sebuah bangunan atau lembaga untuk belajar dan


mengajar serta tempat menerima dan memberikan pelajaran. Siswa diajarkan
banyak pendidikan , baik pendidikan formal ataupun pendidikan non-formal.
Pendidikan formal maupun pendidikan non-formal saat bergantung pada
kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada saat
ini.

Dana BOS adalah program yang dibuat oleh pemerintah untuk membantu
sekolah di Indonesia agar dapat memberikan pembelajaran yang lebih optimal
untuk ke depan nya nanti. Bantuan yang diberikan melalui dana BOS yakni
berbentuk dana. Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dimulai
sejak bulan Juli 2005 , telah berperan secara signifikan dalam percepatan
pertumbuhan pendidikan di Indonesia sehingga mulai tahun 2009 pemerintah
telah merubah tujuan , pendekatan dan orientasi program BOS , dari perluasan
akses menuju peningkatan kualitas.

Pada prinsipnya progam bantuan operasional sekolah (BOS) dicetuskan


sebagai upaya untuk meningkatkan akses masyarakat, khususnya siswa dari
keluarga miskin atau kurang mampu terhadap pendidikan yang berkualitas
dalam rangka penuntasan wajib belajar 9 tahun. Dalam pemberian dana
bantuan operasional sekolah (BOS) diharapkan dapat mengurangi beban
perekonomian masyarakat miskin, sehingga mereka dapat melanjutkan
pendidikannya. Begitu pentingnya pendidikan bagi kemajuan bangsa
diharapkan pemberian dana bantuan operasional sekolah (BOS) dapat
dilaksanakan seadil-adilnya dan tepat pada sasarannya yaitu siswa-siswi yang
berhak atas bantuan operasional sekolah (BOS) yaitu peserta didik yang
kurang mampu atau tidak mampu.
Sasaran program BOS adalah semua sekolah dari Sekolah Dasar (SD),
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Tempat Kegiatan Belajar Mandiri
(TKBM) yang didirikan oleh masyarakat , baik negeri maupun swasta di
seluruh provinsi Indonesia. Tujuan khusus Program BOS untuk jenjang
Sekolah Dasar (SD) adalah untuk membebaskan seluruh siswa di sekolah
negeri terhadap biaya operasional sekolah , meringankan beban biaya
operasional sekolah bagi siswa di sekolah swasta , membebaskan pungutan
seluruh siswa / siswi yang kurang mampu dari seluruh pungutan dalam bentuk
apapun , baik di sekolah negeri maupun sekolah swasta.

Agar program bantuan operasional sekolah ini tepat sasaran , maka


sekolah akan menyeleksi dengan kriteria yang sudah ditentukan untuk siswa /
siswi tersebut. Lalu siswa / siswi ini akan diurutkan perkriteria untuk
kemudian ditentukan siapa yang berhak menerima bantuan ini. Dengan
demikian siswa / siswi yang kurang mampu dapat melaksanakan program
pemerintah wajib belajar 9 tahun.

Dengan adanya sistem penunjang keputusan , sekolah dengan mudah dapat


menentukan siswa / siswi penerima bantuan operasional sekolah (BOS) ,
karena sistem penunjang keputusan dirancang untuk menentukan keputusan
yang bersifat semi terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan
menggabungkan kebijakan pengambil keputusan dan informasi yang ada.

Di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karang Tengah 10 penyeleksian


penerima dana bantuan opeasional sekolah (BOS) masih dilakukan secara
manual sehingga dengan menggunakan sistem penunjang keputusan , proses
pemilihan siswa / siswi penerima dana bantuan operasional sekolah (BOS)
akan lebih cepat dan mudah.

Dari penjelasan latar belakang diatas , maka penulis mengambil judul


penelitian “SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN DANA
BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) BAGI SISWA / I YANG
KURANG MAMPU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE
WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS (SDN KARANG TENGAH 10).
1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat disimpulkan bahwa


terdapat masalah – masalah yang berkaitan dengan penelitian ini.
Permasalahan tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

a. Pelaksanaan program bantuan operasional sekolah (BOS) di SDN


Karang Tengah 10 masih dilakukan secara manual sehingga pihak
sekolah agak kesulitan dalam menyeleksi calon siswa / siswi penerima
bantuan tersebut.
b. Penyeleksian calon penerima dana bantuan operasioanal sekolah
(BOS) di SDN Karang Tengah 10 juga memakan waktu yang sangat
lama sehingga menghambat tujuan pelaksanaan program dana BOS.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas , penulis dapat merumuskan


masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana membangun sebuah sistem yang dapat membantu pihak


sekolah dalam memilih atau menentukan calon penerima dana bantuan
operasional sekolah (BOS) secara akurat ?
b. Bagaimana menerapkan metode Simple Additve Weighting (SAW)
dalam sistem penunjang keputusan penerima dana bantuan operasional
sekolah (BOS) di SDN Karang Tengah 10 ?

1.4 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan , maka batasan


masalah dalam pengembangan sistem penunjang keputusan penerima dana
bantuan operasional sekolah (BOS) bagi siswa / siswi yang kurang mampu ini
adalah sebagai berikut :

a. Sistem penunjang keputusan penerima bantuan dana operasional


sekolah (BOS) ini terbatas pada metode yang digunakan , yaitu
menggunakan metode SAW (Simple Additive Weighting) dan tidak
menggunakan metode lain.
b. Implementasi metode Simple Additive Weighting (SAW) pada sistem
penunjang keputusan ini akan berbasis sebuah website.
c. Kriteria – kriteria dan alternatif yaitu calon siswa / siswi penerima
dana bantuan operasional sekolah (BOS) hanya ditentukan oleh pihak
SDN Karang Tengah 10 dan tidak ditentukan dari sekolah atau pihak
lain.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Menghasilkan sistem penunjang keputusan yang dapat


dimanfaatkan oleh pihak sekolah sehingga masalah di dalam proses
penyeleksian penerima dana BOS dapat diminimalisir.
b. Memberikan informasi yang benar , akurat dan tepat waktu serta
disajikan dalam bentuk yang mudah dimengerti proses
penyeleksian penerimaan dana BOS , sehingga pihak sekolah dapat
mengambil keputusan dengan efektif dan efisien.

1.6 Manfaat Penelitian

1.6.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi


penelitian – penelitian yang akan datang dalam konteks permasalahan
yang berkaitan dengan sistem penunjang keputusan.

1.6.2 Manfaat Praktis

a. Bagi penulis
1) Sebagai syarat untuk menyelesaikan skripsi dalam memperoleh
gelar Strata 1 di Universitas Pamulang.
2) Menerapkan ilmu yang diperoleh selama kegiatan perkuliahan
di Universitas Pamulang.
3) Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan di bidang
teknologi serta menambah wawasan mengenai sistem
penunjang keputusan.
b. Bagi SDN Karang Tengah 10
Tersedianya sebuah sistem yang tersusun secara sistematis
untuk memudahkan proses pemilihan penerima dana bantuan
operasional sekolah (BOS) bagi siswa / siswi yang kurang mampu
pada SDN Karang Tengah 10
c. Bagi Pembaca
Dapat menjadi wawasan dan referensi pembelajaran
mengenai sistem penunjang keputusan.

1.7 Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua metode , yaitu
metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.

1.7.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang penulis gunakan terdiri dari beberapa


tahapan – tahapan sebagai berikut :

a. Wawancara
Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan
tanya jawab atau dialog (tatap muka) secara langsung dengan pihak
– pihak terkait dalam penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini ,
penulis melakukan wawancara kepada Kepala Sekolah SDN
Karang Tengah 10.
b. Observasi
Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan
penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang
diambil penulis melakukan penelitian tentang penyeleksian siswa
penerima dana BOS pada SDN Karang Tengah 10.
c. Studi Pustaka
Metode pengumpulan data ini digunakan untuk memperoleh dasar
– dasar dan pendapat secara tertulis yang dilakukan dengan cara
mempelajari berbagai referensi yang berhubungan dengan masalah
yang diteliti.
1.7.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan yaitu metode / model


Waterfall (Air Terjun), dengan tahapan – tahapan yang penulis gunakan adalah
sebagai berikut :

a. Analysis (Analisis)
Tahap ini merupakan proses analisa kebutuhan sistem. Perancang
sistem mengumpulkan data – data sebagai bahan perancangan
sistem. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan
wawancara , observasi dan studi pustaka.
b. Design (Desain)
Tahap desain adalah proses multi langkah yang berfokus pada
empat atribut, yaitu struktur data , arsitektur perangkat lunak ,
representasi interface , dan detail prosedural. Proses desain
menerjemahkan hasil analisis ke dalam representasi perangkat
lunak.
c. Coding
Pada tahap ini desain diterjemahkan ke dalam program perangkat
lunak. Pada tahap pengimpelementasian ke dalam kode program
akan bergantung pada hasil desain perangkat lunak pada tahap
sebelumnya.
d. Testing (Pengujian)
Setelah coding, dilanjutkan dengan pengujian terhadap sistem yang
telah dibuat. Pengujian dilakukan untuk mengetahui kesesuaian
hasil output dari sistem dengan kebutuhan yang telah dirancang
pada tahap analisis.

1.8 Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan penelitian ini di bagi


ke dalam beberapa bab dan sub-bab. Pembagian bab-bab dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian,
metodologi penelitan dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang penjelasan teori-teori yang berhubungan


dengan topik yang diteliti, bahwa adanya hubungan masalah yang
akan diteliti dengan teori yang telah ada, sehingga teori tersebut bisa
digunakan untuk memperoleh dan menjelaskan masalah yang akan
diteliti.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Bab ini berisi tentang analisa sistem, perancangan basis data,


perancangan UML dan perancangan antarmuka/interface.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini membahas proses pengembangan sistem dan hasil yang


didapat dari implementasi sistem, spesifikasi sistem, instalasi sistem,
menjalankan sistem, pengujian perangkat lunak dan kuesioner.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diambil berkaitan dengan


sistem yang dikembangkan, serta saran untuk pengembangan sistem
lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai