Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Kemajuan yang sangat pesat di bidang teknologi, terutama teknologi


informasi komputer, mendorong munculnya inovasi baru dalam penyajian
informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi.
Sebagai alat bantu, komputer juga memiliki kelebihan, diantaranya
kecepatan, keakuratan, serta efisiensi dalam pengolahan data bila dibandingkan
dengan pengolahan data secara manual. Komputer juga telah merambah dunia
pendidikan dan menciptakan persaingan yang ketat antar sekolah. Desain setiap
pendidikan harus mengikuti perkembangan teknologi.
Bagi sekolah keberadaan website sangat mendukung kegiatan yang
dilakukan seperti sarana promosi atau untuk lebih mengenalkan kepada
masyarakat tentang profil sekolah. Bagi sekolah website merupakan sarana yang
bagus untuk mengetahui sejauh mana suatu sekolah dalam mengikuti
perkembangan dunia teknologi informasi dan juga untuk lebih mengenalkan
kepada masyarakat tentang profil sekolah tersebut. Kebutuhan informasi  yang
cepat dan akurat telah mulai menjadi cara kerja yang tidak dapat dipisahkan di
bidang pendidikan.
Di samping sebagai salah satu fungsi pelayanan, sistem informasi hadir
untuk memenuhi tuntutan menejemen. Sistem informasi yang baik senantiasa
dapat mengatasi masalah-masalah yang terjadi serta dapat menghasilkan informasi
secara cepat, tepat, dan akurat.
Sejalan dengan perkembangan teknologi, penyusun mendapati satu studi
kasus yang menarik untuk dikaji. Setiap akhir semester, setiap guru SMP PELITA
harus menyusun daftar nilai bagi siswa yang diajar sesuai mata pelajaran masing-
masing. Setelah semua guru mata pelajaran memberikan nilai akhirnya kepada
siswa, tugas selanjutnya diserahkan kepada wali kelas. Wali kelas akan
mengumpulkan perolehan nilai anak didiknya dari setiap mata pelajaran yang
diikutinya untuk disusun dalam rapor.
Dengan cara ini, baik guru mata pelajaran maupun wali kelas harus
menyusun tabel berisi nilai siswa pada tahun ajaran tersebut. Seringkali dalam

1
2

penyusunan rekapitulasi ini diperlukan beberapa perhitungan yang rumit.


Kemudian timbul permasalahan baru yaitu pengarsipan yang menghabiskan
banyak kertas.

1.2.      Batasan Masalah


Agar dalam pembahasan tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang
ada, maka penulis membatasi permasalahan di antaranya :
1.        Sistem yang akan dibangun menggunakan bahasa pemprograman PHP, dan
database-nya menggunakan MYSQL.
2.        Peneliti membatasi batasan masalah mengenai implementasi sistem yang
dibangun, meliputi :
a.         Penginputan data
Data yang diinputkan adalah data diri siswa dan data nilai siswa.
b.        Tampil data
Proses tampil data ini meliputi tampil data siswa dan nilai siswa yang dapat
diakses oleh siswa (user) dan kepala sekolah. Dalam proses ini hanya
menyediakan fitur untuk menampilkan data dan juga sebagai laporan sementara
kepada kepala sekolah SMP PELITA.
c.         Pecarian data (Search data)
Proses pengaksesan sistem yang dibangun tidak hanya dapat  dilakukan oleh
admin saja tetapi dapat juga digunakan oleh siswa (User), selain itu user tidak
hanya dapat melihat semua data-data yang telah tercantum tetapi mereka juga
dapat melihat data sesuai nama, NIS, atau NISN yang diinginkan.
d.        Pengupdetan data (edit data)
Pengupdetan data diri dan nilai siswa hanya dapat dilakukan oleh admin melalui
proses login terlebih dahulu. Pengupdetan data yang dilakukan oleh admin dapat
mengubah data yang sudah diinputan jika ada kesalahan data atau pembaharuan
data.
e.         Hapus data (delete data)
Pada Sistem Informasi Akademik Pendataan dan Rekap Data Siswa, selain admin
dapat melakukan pengeditan data jika terdapat kesalahan atau pembaharuan,
3

admin juga dapat menghapus data-data yang dianggap tidak perlu, atau data-data
yang tidak valid.
f.         Cetak (print out)
Pada proses ini admin juga dapat mengeluarkan/mencetak rekapitulasi data diri
dan nilai siswa sebagai laporan riil kepada kepala sekolah.

1.3.      Perumusan Masalah


Dari uraian latar belakang diatas terdapat permasalahan baik bagi guru mata
pelajaran maupun wali kelas yang harus menyusun tabel berisi nilai siswa pada
tahun ajaran tersebut. Seringkali dalam penyusunan rekapitulasi ini diperlukan
beberapa perhitungan yang rumit. Kemudian timbul permasalahan baru yaitu
pengarsipan yang menghabiskan banyak kertas. Maka dari itu penulis
mengambil suatu perumusan masalah yaitu bagaimana merancang Sistem
Informasi Akademik Pendataan dan Rekap Data Siswa di SMP PELITA dan
kemudian mengimplementasikan.

1.4.      Tujuan
Tujuan dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah untuk menghasilkan
rancangan dan implementasi Sistem Informasi Akademik Pendataan dan Rekap
Data Siswa di SMP PELITA.

1.5.      Manfaat Praktik Kerja Lapangan


Praktik Kerja lapangan ini memiliki beberapa kegunaan, antara lain:
1.    Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mendapatkan keterampilan untuk melaksanakan program kerja
pada perusahaan maupun instansi pemerintahan. Melalui praktek kerja lapangan
mahasiswa mendapatkan bentuk pengalaman nyata serta permasalahan yang
dihadapi dunia kerja . Selain itu, mahasiswa akan menumbuhkan rasa tanggung
jawab profesi di dalam dirinya melalui praktek kerja lapangan.

2.    Bagi Instansi


Institusi dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja lepas yang berwawasan
akademi dari praktek kerja lapangan tersebut. Dunia kerja atau institusi kerja
4

tersebut akan memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan bidangnya. Kemudian
laporan praktek kerja lapangan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber
informasi mengenai situasi umum institusi tempat praktek tersebut.
3.    Bagi Universitas
Menjalin hubungan antara pihak instansi PKL yang dalam hal ini adalah
SMP PELITA dengan pihak kampus dalam bidang pendidikan.

1.6.      Metode Pengumpulan Materi


Dalam menyusun laporan ini, penulis melakukan beberapa metode untuk
mengumpulkan materi. Metode tersebut adalah :
a.    Metode kepustakaan
Metode ini bertujuan untuk mengumpulkan, mempelajari serta
menyeleksi bahan-bahan yang diperlukan untuk penulisan laporan.
b.    Metode analisa data lapangan
Metode ini bertujuan untuk memperoleh data secara langsung dari
instansi terkait, yaitu di SMP PELITA.

c.    Metode wawancara


Merupakan metode dimana penulis memperoleh data dengan melakukan
tanya jawab dengan instansi terkait. Hal ini digunakan untuk menyamakan
atau membandingkan data yang penulis peroleh dari pengamatan dan dari
buku literatur dengan pengetahuan yang diketahui oleh pembimbing
lapangan.

1.7.      Sistematika Penulisan Laporan


Sistematika penulisan dari laporan ini terdiri dari beberapa bagian utama
sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan dan manfaat praktek kerja lapangan, metode
pengumpulan materi, serta sistematika penulisan laporan.
5

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI


Dalam bab ini diuraikan mengenai struktur organisasi, lingkup, pekerjaan,
deskripsi pekerjaan, dan jadwal kerja.

BAB III LANDASAN TEORI


Bab ini membahas teori-teori dasar dalam pembuatan sistem informasi
akademik.
BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini menjelaskan tentang kapan dimulainya praktek kerja lapangan
serta penjelasan tentang apa-apa saja yang dikerjakan.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini diuraikan tentang kesimpulan yang didapat setelah
pelaksanaan PKL, beserta saran-saran untuk perbaikan pelaksanaan PKL di masa
yang akan datang.
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI

2.1.       Sejarah SMP PELITA


Pada awal berdirinya SMP PELITA menempati ruang SMP PELITA
yang beralamat di Jalan Rumah Potong Hewan selama 2 tahun dibawah
pimpinan Ibu Maryam.
Pada tanggal 12 Juli 1992 SMP PELITA beralih tempat, menempati
gedung baru SMP PELITA di Jalan Suasa Selatan, hingga sekarang.
.
2.2.      Letak Geografis
SMP PELITA di sebelah selatan rumah penduduk di sebelah utara
juga banyak rumah penduduk. Nampak sempit dari luar, namun jika sudah
masuk area sekolahnya ternyata sangat luas.

2.3.     Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi SMP PELITA


Pada gambar 2.1 menjelaskan tentanng struktur organisasi SMP
PELITA

6
7

2.4.      Visi, Misi dan Tujuan


A. Visi
Berlandaskan Iman Dan Taqwa, Mewujudkan Warga Sekolah Yang
Unggul Dalam Mutu, Santun Dalam Perilaku Dan Berbudaya Lingkungan.

B. Misi
Untuk mewujudkan visi SMP PELITA, sekolah memiliki Misi sebagai
berikut :
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan warga sekolah melalui kegiatan
keagamaan
2. Menggiatkan aktivitas peserta didik dalam bidang keagamaan baik
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler
3. Menyelenggarakan proses pendidikan yang PAIKEM GEMBROT
( Pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, menyenangkan, gembira dan
berbobot )
4. Menciptakan kondisi yang kondusif dengan menekankan pada disiplin
yang tinggi
5. Menumbuhkembangkan perilaku yang berkarakter bangsa
6. Menyelenggarakan program pembekalan keterampilan yang mengarah
pada dorongan untuk hidup mandiri.
7. Menerapkan/melaksanakan perilaku berbudaya lingkungan.

C. Tujuan
Berdasarkan visi dan misi sekolah, tujuan yang hendak dicapai adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan warga sekolah
2. Meningkatkan kemampuan warga sekolah dibidang akademik, dan non
akademik
3. Meningkatkan pencapaian rata-rata Nilai Ujian Nasional dan jumlah lulusan
yang diterima di Perguruan Tinggi.
4. Terbentuknya siswa yang memiliki ketrampilan (skill) untuk membekali
dirinya agar mampu bersaing.
8

5. Meningkatkan sarana dan prasarana sekolah sesuai dengan kebutuhan.


6. Meningkatkan kemampuan tenaga pendidik dan kependidikan yang memenuhi
standar yang ditetapkan, sebagai pendukung terciptanya Kegiatan Belajar
Mengajar yang efektif, efisien, dan hasil yang optimal.
7. Menumbuhkembangkan rasa disiplin agar siswa memiliki kepribadian yang
kuat dan terpuji serta berakhlak mulia.
8. Meningkatkan lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan rindang untuk
mewujudkan sekolah Adiwiyata.

2.5.      Lingkup Pekerjaan


Tempat kami melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah
pada SMP PELITA, disana kami membantu para staff kantor / guru dalam
menjalankan tugas mereka. Disana kami membantu merangkai / menata
ulang laboratorium yang baru dipindah dan ada beberapa komputer yang
rusak kemudian kami secara teamwork mengerjakan mandat tersebut
dengan pembagian kinerja pada teamwork
9

2.6.      Deskripsi Pekerjaan


1. Belajar materi-materi tentang sistem akademik, proses-proses yang sering
terjadi disana yaitu yang berkaitan dengan data siswa dan nilai siswa, selain itu
ada materi tambahan yang kami pelajari yaitu tentang jaringan komputer.
2. Memahami apa yang telah diajarkan disana untuk diterapkan dalam pembuatan
laporan PKL
3. Pelaporan kegiatan dan hasil PKL baik kepada SMP PELITA kepada Prodi
Manajemen Informatika Politeknik Ganesha Medan. Pelaporan dilakukan baik
melalui presentasi maupun pembuatan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

2.7.      Jadwal Kerja


Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan dari tanggal 02 Oktober 2019
sampai dengan 02 Januari 2020. Waktu Praktek Kerja Lapangan adalah
dari hari Senin sampai dengan sabtu, pukul 07.00 sampai dengan pukul
13.30 WIB.
Secara  umum,  kegiatan  yang  dilakukan  selama  Praktek  Kerja 
Lapangan adalah sebagai berikut:
1. Minggu pertama:
a) Pengenalan lingkungan kerja
b) Belajar tentang dasar-dasar jaringan, sharing-sharing dengan  guru dan
pembimbing lapangan disana.
2. Minggu kedua:
a) Memulai pembetulan komputer
b) Memulai pembenahan jaringan laboratorium komputer.
3. Minggu ketiga:
a) Sharing dan konsultasi ke pembimbing lapangan untuk menentukan
rencana program yang akan di buat.
4. Minggu keempat:
a) Memulai proses pelaporan Praktek Kerja Lapangan
Adapun detail kegiatan Praktek Kerja Lapangan dalam skala harian
dapat dilihat pada  lampiran  (Log  harian  PKL).
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1.       Pengertian Sistem, Informasi, dan Sistem Informasi


3.1.1. Pengertian Sistem
Dalam sistem terdapat dua kelompok pendekatan di dalam
pendefinisian sistem, yaitu kelompok yang menekankan  pada prosedur
dan kelompok pada elemen atau komponennya. Pendekatan yang
menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan
keja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesikan
suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan sistem yang lebih
menekankan pada elemen atau komponen mendefinisikan sistem sebagai
kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan,
yang berbeda adalah cara pendekatannya.
Tata (2004), sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur,
komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berintraksi,
saling tergantung satu sama lain dan terpadu.
Menurut lucas (1992), sistem adalah pengorganisasian yang saling
berintraksi, saling tergantung dan terintegrasi dalam satuan variabela atau
komponen.
Definisi sistem ini adalah merupakan suatu sistem yang baik harus
mempunyai tujuan dan sasaran yang tepat karena hal ini akan sangat
menentukan dalam mendefinisikan masukan yang dibutuhkan sistem dan
juga keluaran yang dihasilkan.

3.1.2. Pengertian Informasi


Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna
dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
Tata ( 2004 ) informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau
diolah atau diinterprestasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan
keputusan.

10
11

Kualiatas dari sistem informasi tergantung dari tiga hal, yaitu


informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan.
a)        Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan.
Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan
maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai
ke penerima informasi mungkin banyak mengalami gangguan yang dapat
mengubah atau merusak informasi tersebut.
b)        Tepat Waktu
Informasi yang sampai pada penerima tidak boleh terlambat.
Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena
informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
c)        Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi
informasi untuk setiap orang, satu dengan lainya adalah berbeda.

3.1.3. Pengertian Sistem Informasi


Menurut Kadir, (2002) sistem informasi adalah suatu sistem buatan
manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis
computer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan
mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para
pemakai.
Menurut Soeherman, (2008) sistem informasi merupakan serangkaian
komponen berupa manusia, prosedur, data, dan teknologi (seperti
komputer) yang digunakan untuk melakukan sebuah proses untuk
menghasilkan informasi yang bernilai untuk pengambilan keputusan.

3.2.      Waterfall Model


Menurut Pressman (2010, p39) model waterfall adalah model klasik
yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Berikut
ini ada dua gambaran dari waterfall model.

Fase-fase dalam model waterfall menurut referensi Pressman seperti


12

gambar 3.1 :

Gambar 3.1 Waterfall Pressman

1.        Communication
Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan software, dan
tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan
dengan customer, maupun mengumpulkan data-data tambahan baik yang
ada di jurnal, artikel, maupun dari internet.
2.        Planning
Proses planning merupakan lanjutan dari proses communication
(analysis requirement). Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user
requirement atau bias dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan
keinginan user dalam pembuatan software, termasuk rencana yang akan
dilakukan.
3.        Modeling
Proses modeling ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah
perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding.
Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software,
representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan
menghasilkan dokumen yang disebut software requirement.
4.        Construction
Construction merupakan proses membuat kode. Coding atau
pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bias
dikenali oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang
diminta oleh user.
13

Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam


mengerjakan suatu software, artinya penggunaan computer akan
dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan
dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing
adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk
kemudian bias diperbaiki.
5.        Deployment
Tahapan ini bias dikatakan final dalam pembuatan sebuah software
atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka
sistem yang sudah jadi akan \ digunakan oleh user. Kemudian software
yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara
berkala.Sedangkan fase-fase model waterfall menurut referensi
Sommerfille ditunjukkan pada gambar 3.2 :

Gambar 3.2 Waterfall Sommerfille

1.        Requirements Analysis and Definition
Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan
didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh software yang akan
dibangun. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat
berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware, database,
dsb. Tahap ini sering disebut dengan Project Definition.
2.        Sistem and Software Design
Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada
software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka
para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari
software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dsb. Dari dua
14

aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus


didokumentasikan dan ditunjukkan kepada user.
Proses software design untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan di atas
menjadi representasi ke dalam bentuk “blueprint” software sebelum
coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang
telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti dua aktivitas sebelumnya,
maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari
software.
3.        Implementation and Unit Testing
Desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan
menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Program yang
dibangun langsung diuji baik secara unit.
4.        Integration and Sistem Testing
Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer,
maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat
dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui
proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang
secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer. Penyatuan unit-unit
program kemudian diuji secara keseluruhan (sistem testing).
5.        Operation and Maintenance
Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga dengan
software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software
bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan
yang sudah didefinisikan sebelumnya.
Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah
pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya
seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada error kecil yang
tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum
ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya
perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem
operasi, atau perangkat lainnya.
15

Kelebihan dari model ini adalah selain karena pengaplikasian


menggunakan model ini mudah, kelebihan dari model ini adalah ketika
semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh, eksplisit, dan
benar di awal proyek, maka Software Engineering (SE) dapat berjalan
dengan baik dan tanpa masalah. Meskipun seringkali kebutuhan sistem
tidak dapat didefinisikan se-eksplisit yang diinginkan, tetapi paling tidak,
problem pada kebutuhan sistem di awal proyek lebih ekonomis dalam hal
uang (lebih murah), usaha, dan waktu yang terbuang lebih sedikit jika
dibandingkan problem yang muncul pada tahap-tahap selanjutnya.
Kekurangan yang utama dari model ini adalah kesulitan dalam
mengakomodasi perubahan setelah proses dijalani. Fase sebelumnya harus
lengkap dan selesai sebelum mengerjakan fase berikutnya.
Masalah dengan waterfall :
a. Perubahan sulit dilakukan karena sifatnya yang kaku.
b. Karena sifat kakunya, model ini cocok ketika kebutuhan dikumpulkan
secara lengkap sehingga perubahan bias ditekan sekecil mungkin. Tapi
pada kenyataannya jarang sekali konsumen/pengguna yang bias
memberikan kebutuhan secara lengkap, perubahan kebutuhan adalah
sesuatu yang wajar terjadi.
c. Waterfall pada umumnya digunakan untuk rekayasa sistem yang besar
yaitu dengan proyek yang dikerjakan di beberapa tempat berbeda, dan
dibagi menjadi beberapa bagian sub-proyek.

3.3.      Context Diagram, DFD dan ERD


3.3.1.      Context Diagram
Context Diagram berfungsi untuk memetakan model lingkungan, yang
di representasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan
sistem.
Komponen dari Context Diagram adalah sebagai berikut :
16

Tabel 3.1. Komponen Context Diagram

3.3.2.      DFD (Data Flow Diagram)


Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan sistem sebagai jaringan
kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan
penyimpanan data. Komponen dalam DFD sama seperti yang ada pada
Context Diagram.

3.3.3.      ERD (Entity Relatationship Diagram)


ERD adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antar
penyimpanan (dalam DFD). ERD digunakan untuk memodelkan struktur
data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif komplex.
Komponen dalam ERD antara lain ditunjukkan pada tabel:
17

Tabel 3.2 Komponen ERD (Entity Relationalship Diagram):

3.4.      Database Management Sistem (DBMS)


DBMS merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk dapat
melakukan utilisasi dan mengelola koleksi data dalam jumlah yang besar.
DBMS juga dirancang untuk dapat melakukan manipulasi data secara
lebih mudah. Contoh SMBD adalah Oracle, SQL server 2000/2003, MS
Access, MySQL dan sebagainya. Sebelum adanya DBMS, data pada
umumnya disimpan dalam bentuk flat file, yaitu file teks yang ada pada
sistem operasi. Sampai sekarangpun masih ada aplikasi yang menyimpan
data dalam bentuk flat secara langsung. Menyimpan data dalam bentuk flat
file mempunyai kelebihan dan kekurangan. Penyimpanan dalam bentuk ini
akan mempunyai manfaat yang optimal jika ukuran filenya relatif kecil,
seperti file password pada sistem operasi Unix dan Unix-like. File passwd
pada umumnya hanya digunakan untuk menyimpan nama yang jumlahnya
tidak lebih dari 1000 orang. Selain dalam bentuk flat file, penyimpanan
data juga dapat dilakukan dengan menggunakan program bantu
seperti spreadsheet. Penggunaan perangkat lunak ini memperbaiki
beberapa kelemahan dari flat file, seperti bertambahnya kecepatan dalam
pengolahan data. Namun demikian metode ini masih memiliki banyak
kelemahan, diantaranya adalah masalah manajemen dan keamanan data
yang masih kurang. Penyimpanan data dalam bentuk DBMS mempunyai
18

banyak manfaat dan kelebihan dibandingkan dengan penyimpanan dalam


bentuk flat file atau spreadsheet, diantaranya :
a. Performa penyimpanan dalam bentuk DBMS cukup besar, sangat jauh
berbeda dengan performance data yang disimpan dalam bentuk flat file.
Disamping memiliki unjuk kerja yang lebih baik, juga akan didapatkan
efisiensi penggunaan media penyimpanan dan memori.
b. Integritas data lebih terjamin dengan penggunaan DBMS. Masalah
redudansi sering terjadi dalam flat file. Redudansi adalah kejadian
berulangnya data atau kumpulan data yang sama dalam sebuah
database yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan.
c. Independensi. Perubahan struktur database dimungkinkan terjadi tanpa
harus mengubah aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan
antarmuka ke dalam data akan lebih mudah dengan penggunaan
DBMS.
d. Sentralisasi. Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan
database. kemudahan di dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS
dan juga kekonsistenan data yang diakses secara bersama-sama akan
lebiih terjamin dari pada data disimpan dalam bentuk file atau
worksheet yang tersebar.
e. Keamanan. DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel
daripada pengamanan pada file sistem operasi. Keamanan dalam
DBMS akan memberikan keluwesan dalam pemberian hak akses
kepada pengguna.

3.5.      Tools Perancangan Sistem Informasi Akademik Pendataan dan Rekap


Data Siswa
Tools yang digunakan untuk perancangan Sistem Informasi Akademik
Pendataan dan Rekap Data Siswa adalah sebagai berikut :
3.5.1. Adobe Dreamweaver CS6.
Merupakan sebuah software HTML editor professional yang
digunakan untuk mendesain secara visual dan mengelola situs web
maupun halaman web.
19

Adobe Dreamweaver CS6 digunakan untuk web desain. Dreamweaver


8 mengikutsertakan banyak tools untuk kode-kode dalam halaman web
beserta fasilitasnya, antara lain, referensi HTML, CSS dan java script,
Javascript debugger, dan editor kode (tampilan kode dank ode inspector)
yang mengizinkan kita mengedit kode javascript, XML dan dokumen teks
secara langsung dalam dreamweaver.
3.5.2. MySQL.
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data
SQL atau DBMS yang multithread (multi-user). MySQL merupakan
implementasi dari sistem managemen basis data relational (RDBMS) yang
didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public
License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL,
namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan
produk turunan yang bersifat komersial. MySQL merupakan turunan salah
satu konsep utama dalam basis data yang telah ada sebelumnya, SQL
(Structure Query Language).

3.5.3. XAMPP
XAMPP adalah perangkat lunak bebas yang mendukung banyak
sistem operasi, yang merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsi
dari XAMPP asalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang
terdiri atas program apache HTTP server, MySQL database, dan
penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemprograman PHP dan
Perl.
Bagian terpenting dari XAMPP, di antaranya :
1. Htdoc, merupakan folder tempat meletakkan berkas-berkas yang akan
dijalankan, seperti berkas PHP, HTML, dan script lain.
2. PhpMyAdmin, merupakan bagian untuk mengelola basis data MySQL yang
ada di computer
3. Control panel, berfungsi untuk mengelola layanan (service) XAMPP. Seperti
menghentikan (stop) layanan ataupun memulai (start)
20

3.5.4. Easycase
Easycase  merupakan  salah  satu  software  atau  alat bantu  untuk 
perancangan  sistem  yag  memiliki  kelebihan  dibanding dengan aplikasi
yang telah ada sebelumnya antara lain flowchart, visio, dll. Kelebihan 
EasyCase  adalah  kemampuannya  untuk  mengetes  jalur  atau arah  atau 
rule  dari  data  serta  dia  juga  mampu  untuk  mengecek keseimbangan 
dari  level  yang  dimiliki.  Jika  EasyCase  adalah  bahasa pemrograman, 
maka  dia  mampu  untuk  mengcompile  suatu  program yang dibuat,
apakah sudah benar atau masih ada kesalahan. Rule  Check  digunakan 
untuk  mengontrol  atau melakukan tes aliran diagram yang dibuat. Level  
Balance   digunakan   untuk   mengontrol atau  mengetes  keseimbangan 
diagram  yang dibuat. Untuk melakukan pengetesan, dapat dilakukan
dengan cara memilih menu Tools lalu pilih rule check atau level balance.
Dengan  menggunakan  Easy  Case,  sudah  dipastikan  bahwa  diagram 
yang telah dibuat, secara rule dan balancenya sudah benar.
BAB IV
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Log Book
Adapun Log Book kegiatan kerja praktik yang penulis lakukan yaitu
sebagai berikut:
Tabel 4.1 Kegiatan Kerja Lapangan

No Hari / Tanggal Kegiatan Tempat

1. Selasa, 02-10-2019 Perkenalan SMP Pelita

2. Rabu, 03-10-2019 Membantu bagian Tata Usaha SMP Pelita

3. Kamis, 04-10-2019 Membuat pendataan siswa SMP Pelita

Mengetik dokumen rapat dan


4. Jumat, 05-10-2019 SMP Pelita
mencetak dokumen

5. Sabtu, 06-10-2019 Membantu bagian Tata Usaha SMP Pelita

6. Senin, 08-10-2019 Mengawasi Ujian SMP Pelita

Membuat pendataan absensi


7. Selasa, 09-10-2019 SMP Pelita
guru

8. Rabu, 10-10-2019 Membuat pendataan siswa SMP Pelita

9. Kamis, 11-10-2019 Membuat pendataan guru SMP Pelita

21
22

No Hari / Tanggal Kegiatan Tempat

Membuat pendataan absensi


10. Jumat, 12-10-2019 SMP Pelita
guru

11. Sabtu, 13-10-2019 Membuat pendataan siswa SMP Pelita

12. Senin, 15-10-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

13. Selasa, 16-10-2019 Membuat pendataan siswa SMP Pelita

14. Rabu, 17-10-2019 Membuat daftar absensi SMP Pelita

15. Kamis, 18-10-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

16. Jumat, 19-10-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

17. Sabtu, 20-10-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

18. Senin, 22-10-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

19. Selasa, 23-10-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

20. Rabu, 24-10-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita


23

No Hari / Tanggal Kegiatan Tempat

21. Kamis, 25-10-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

22. Jumat, 26-10-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

23. Sabtu, 27-10-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

24. Senin, 29-10-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

25. Selasa, 30-10-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

26. Rabu, 31-10-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

27. Kamis, 01-11-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

28. Jumat, 02-11-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

29. Sabtu, 03-11-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

30. Senin, 05-11-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

31. Selasa, 06-11-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita


24

No Hari / Tanggal Kegiatan Tempat

32 Rabu, 07-11-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

33 Kamis, 08-11-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

34 Jumat, 09-11-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

35 Sabtu, 10-11-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

36 Senin, 12-11-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

37 Selasa, 13-11-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

38 Rabu, 14-11-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

39 Kamis, 15-11-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

40 Jumat, 16-11-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

41 Sabtu, 17-11-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

42 Senin, 19-11-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita


25

No Hari / Tanggal Kegiatan Tempat

43 Selasa, 20-11-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

44 Rabu, 21-11-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

45 Kamis, 22-11-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

46 Jumat, 23-11-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

47 Sabtu, 24-11-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

48 Senin, 26-11-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

49 Selasa, 27-11-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

50 Rabu, 28-11-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

51 Kamis, 29-11-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

52 Jumat, 30-11-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

53 Sabtu, 01-12-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita


26

No Hari / Tanggal Kegiatan Tempat

54 Senin, 03-12-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

55 Selasa, 04-12-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

56 Rabu, 05-12-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

57 Kamis, 06-12-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

58 Jumat, 07-12-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

59 Sabtu, 08-12-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

60 Senin, 10-12-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

61 Selasa, 11-12-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

62 Rabu, 12-12-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

63 Kamis, 13-12-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

64 Jumat, 14-12-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita


27

No Hari / Tanggal Kegiatan Tempat

65 Sabtu, 15-12-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

66 Senin, 17-12-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

67 Selasa, 18-12-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

68 Rabu, 19-12-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

69 Kamis, 20-12-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

70 Jumat, 21-12-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

71 Sabtu, 22-12-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

72 Senin, 23-12-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

73 Rabu, 26-12-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

74 Kamis, 27-12-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

75 Jumat, 28-12-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita


28

No Hari / Tanggal Kegiatan Tempat

76 Sabtu, 29-12-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

77 Rabu, 02-01-2019 Membantu bagian tata usaha SMP Pelita

4.2. Metode Kerja Praktik


Adapun metode yang digunakan untuk pembuatan laporan kerja praktik
adalah sebagai berikut:
1. Pengamatan (Observasi)
Dalam metode ini, penulis melakukan pengamatan atau melihat langsung
terhadap objek guna memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan
dalam penulisan laporan kerja praktik ini.
2. Wawancara (Interview)
Dalam metode ini, penulis menanyakan langsung kepada staff dibidang
Aplikasi.
4.3. Prosedur Kerja Praktik
Setelah Pertamina SMP PELITA menerima Mahasiswa melaksanakan
kerja praktik, maka Mahasiswa diberikan prosedur maupun persyaratan selama
melakukan kerja praktik pada SMP PELITA sebagai berikut:
1. Mahasiswa melakukan kerja praktik selama tiga bulan, mulai dari tanggal
02 Oktober 2019 sampai 02 Januari 2020.
2. Mahasiswa kerja praktik hadir setiap hari Senin sampai dengan Jumat.
Hadir pukul 08.00 WIB dan pulang pada pukul 13.30 WIB dan harus
menggunakan pakaian yang rapi.
29

3. Mahasiswa kerja praktik harus mematuhi setiap perintah yang diberikan


oleh pegawai DPPU Pertamina Kualanamu.
4.4. Implementasi Sistem
Selama melakukan kerja praktik, penulis mencoba untuk menjelaskan
bagaimana implementasi sitem yang berjalan dari 3 (tiga) bulan melakukan
praktik kerja lapangan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Dengan dilaksanakannya kerja praktik, penulis dapat menerapkan ilmunya
dalam bidang Manajemen Informatika, sekaligus dapat menambah ilmu yang
tidak didapatkan semasa perkuliahan berkat bimbingan dari pembimbing praktik
kerja lapangan. Selama kegiatan PKL berlangsung penulis dapat mengetahui
struktur organisasi dan peraturan di SMP PELITA. Penulis dapat mengetahui
secara langsung aktifitas pekerjaan sehari-hari yang dilakukan di SMP PELITA.

5.2. Saran
SMP PELITA dapat memberikan informasi yang lebih jelas kepada
Mahasiswa/i tentang bagian-bagian yang saling berkaitan. SMP PELITA dapat
memberikan pengarahan kepada Mahasiswa/i mengenai prosedur dan hal-hal yang
harus dihindari agar tidak terjadi kesalahan serta lebih berhati-hati dalam bekerja.
SMP PELITA dapat mempertahankan suasana keakraban, kekeluargaan, serta
kerja sama yang baik untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

30

Anda mungkin juga menyukai