Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu jalur utama dalam upaya mempersiapkan

generasi muda untuk menyambut dan menghadapi perkembangan jaman yang

semakin kompetitif. Sebagai salah satu upaya pokok, pendidikan ini harus

dilaksanakan sebaik mungkin.

Pelaksanaan pendidikan yang berkualitas adalah sesuatu yang tidak bisa

ditawar lagi. Di Indonesia, kewajiban pemerintah dalam menyelenggarakan

pendidikan yang berkualitas ini sudah diamanatkan secara jelas di dalam

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, dan dipertegas lagi di dalam Batang

Tubuh, yaitu di dalam pasal 31 tentang Sistim Pendidikan Nasional. Tujuan akhir

pendidikan nasional secara umum adalah peningkatan sumber daya manusia

(SDM) yang berkualitas seperti tercantum dalam pasal 3 UU No. 3 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

Sistem pembinaan Kelapa Sekolah memerlukan indikator dan target

pencapaian tujuan pendidikan yang terukur sebagai dasar untuk menentukan

kelayakan seorang kepala sekolah. Seorang kepala sekolah yang profesional jika

menurut hasil pengukuran teleh memenuhi kapasitas dirinya dlam penguasan

ilmu pengetahuan dan kinerja dalam melaksanakan tugasnya sehingga dapat

mewujudkan tujuan pendidikan.

Penilaian kinerja merupakan proses pengumpulan informasi,data, dan fakta


otentik tentang kapasitas kepala sekolah dalam memenuhi standar pada tiap

unsur pelaksanaan tugas dan fungsinya yang dinilai. Penilaian kinerja fokus pada

fungsi manajerial perencanaan,pelaksanaan,dan evaluasi ,serta mengukur daya

kepemimpinan pembelajaran, dan pendayagunaan teknologi informasi dan

komunikasi.

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dan

sesuai dengan UU Sistem Informasi,kebutuhan akan suatu konsep pengelolaan

administrasi pendidikan berbasis Informasi dan Teknologi (IT) menjadi tak

terelakan lagi, tak terkecuali bagi Kepala Sekolah SD di Wilayah Kecamatan

Kapuas Hilir.

Kebutuhan profesional bagi kepala sekolah untuk memulai dan merubah

paradigma lama menuju paradigma baru dalam hal penguasaan sistem Informasi

dan teknologi juga harus dilakukan. Selama ini dampak dari kurangnya

menerima perubahan sisten informasi dapat terlihat dari gejala-gejala.

1. Masih belum lengkapnya fasilitas sarana dan prasarana dalam mendukung

berkembangnya sisten informasi yang baru.

2. Motivasi kerja yang berpengaruh terhadap setiap perubahan

3. Sumber daya manusia yang belum siap menerima dan mengelola

berkembangnya aplikasi sisten informasi yang baru.

Gejala-gejala inilah yang menyebabkan tidak akuratnya informasi yang

diperoleh, dalam hal ini informasi yang langsung berhubungan denga kegiatan

akademik. Ketidak akuratan,kurang cepat dan tepatnya informasi yang diterima


serta manajemen sekolah yang tidak sesuai dengan aturan-aturan menyebabkan

masih dirasakan kurang dan harus ada pembenahan secara bertahap.

Dalam era globalisasi yang semakin mendunia ini, setiap bangsa perlu

meningkatkan daya saingnya di dalam berbagai bidang, termasuk sumber daya

manusianya. Agar mampu bersaing di bidang sumber daya manusia, setiap orang

dituntut untuk secara terus menerus belajar mengikuti dan mengembangkan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni. Proses belajar ini dapat dilakukan sepanjang

hayat dan di mana saja ketika kesempatan belajar memungkinkan. Sungguhpun

demikian, sampai sekarang masih banyak kepala sekolah yang belum menguasai

teknologi seperti penggunaan komputer,laptop,LCD dan lain sebagainya.

Kepala sekolah sebagai manejer pada sekolah yang dipimpinnya,sebagai

administrator dan motor penggerak pada sekolah yang dikelolanya.

Pendidikan merupakan sebuah system yang di dalamnya terdapat

komponen-komponen yang saling berkaitan erat. Banyak hal yang menjadi

permasalahan dan tantangan dalam dunia pendidikan, misalnya keterbatasan

tenaga administrasi khususnya pada Sekolah Pendidikan Dasar . Tantangan bagi

lembaga pendidikan untuk dapat menghasilkan manajemen yang baik juga

dipengaruhi oleh kompetensi kepala sekolah yang belum memadai terutama

dibidang Informatika dan Teknologi (IT).

Ada banyak kepala sekolah yang belum menguasai penggunaan computer,

laptop, LCD dll,sehingga banyak persoalan administrasi sekolah terpaksa

diselesaikan dengan cara manual. Sungguhpun menggunakan komputer dll itu


juga masih menggunakan jasa orang lain sehingga makan waktu dan tenaga.

Apalagi akhir-akhir ini pendataan sering dilakukan secara online,semakin

banyak informasi-informasi yang dilakukan juga secara online. Maka oleh sebab

itu kesulitan yang dihadapi oleh sebagian kepala sekolah adalah tentang

penguasan IT sehingga menjadi momok bagi sebagian sekolah itu sendiri.

Semua tantangan dan permasalahan yang dihadapi ini menuntut pemecahan

agar dapat menghasilkan perubahan yang signifikan, bermutu dan memberi

dampak yang efektif dan efisien. Untuk itulah diperlukan adanya inovasi dalam

manajemen sekolah, yang dapat memberikan jawaban bagi permasalahan yang

ada.

Seiring dengan upaya peningkatan mutu pendidikan, inovasi dalam

perubahan merupakan salah satu hal yang mendapat perhatian, di samping

sarana penunjang.

Banyak faktor yang berpengaruh atau berperan dalam mencapai tujuan

perubahan manajemen secara informasi dan teknologi . Salah satu di antaranya

adalah teknologi yang digunakan dalam kegiatan manajemen seperti pendataan

aplikasi Dapodik, Padamu Negeri , Bos online dan informasi lainnya. Produk

teknologi komunikasi dan informasi (Information and

communicationtechnology/ICT) untuk memecahkan masalah-masalah

pendidikan memiliki banyak manfaat atau keuntungan. Dengan memperhatikan

keunggulan teknologi manajemen, dapat disusun strategi pemanfaatan yang tepat

dan optimal untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan efektifitas administrasi


dan manajemen pada tingkatan satuan pendidikan.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis tertarik untuk

meneliti pemanfaatan dan penguasan informasi dan teknologi dan komputer

terhadap efektivitas manajemen di sekolah dengan judul “ OPTIMALISASI

DAN KOMPETENSI KINERJA KEPALA SEKOLAH SD DI WILAYAH

KECAMATAN KAPUAS HILIR DALAM PENGUASAAN IT ”

Rumusan Masalah

Sehubungan dengan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan

permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah ada perubahan yang signifikan dalam penguasaan IT terhadap

manajemen dan kompetensi Kepala Sekolah.

2. Apakah dampak kompetensi Kepala Sekolah terhadap penguasaan IT

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan yang

hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan kepala sekolah terhadap

penguasaan dan penggunaan IT .

2. Untuk memberikan pengetahuan kepada kepala sekolah pentingnya IT

3. Semua kepala sekolah SD di wilayah kecamatan Kapuas Hilir memiliki

pengetahuan dan kemampuan dalam penguasaan IT.


Manfaat Penelitian

Penelitian ini pada dasarnya merupakan upaya untuk mengoptimalisasikan

kompetensi yang diharapkan agar dapat menambah khasanah ilmu khususnya

ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama yang menyangkut masalah

administrasi , pendataan seperti : Sistem dapodik , Siap Padamu Negeri ,

NUPTK Online , Laporan BOS Online , Penilaian Kinerja Kepala Sekolah/Guru,

Sertifikasi Guru dan Lain-lain. Secara khusus hasil penelitian ini diharapkan

dapat bermanfaat.

Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan dalam hal:

1 Efektifitas pembelajaran dengan penggunaan teknologi informasi dan

komputer dalam proses pembelajaran di sekolah.

2 Efektifitas pembelajaran dengan penggunaan teknologi informasi dan

komputer kususnya dalam pembelajaran mata pelajaran biologi.

3 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukan pada pemerintah dalam

hal:

4 Hasil penelitian ini untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

derajat Sarjana StrataDua (S2) Pasca Sarjana.

5 Diharapkan dari hasil penelitian ini nantinya bisa sebagai acuan bagi

tenaga pendidik terutama guru mata pelajaran biologi mengenai efektifitas


pembelajaran dengan teknologi informasi dan komputer dalam

meningkatkan minat belajar siswa.

6 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan terarah, maka penulis

mengemukakan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, anggapan dasar serta sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan Pustaka

Dalam bab ini berisi tentang teori-teori yang dapat digunakan atau relevan

sebagai landasan atas kerangka berpikir untuk menyelesaikan masalah.

BAB III : Metodologi Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan tentang rancangan penelitian dan Variabel,

penentuan populasu dan sampel, teknik pengumpulan data, metode analisis data.

Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab hasil penelitian dan pembahasan akan menyajikan data-data yang

dibutuhkan serta analisa data seperti distribusi variabel, uji instrumen, uji

normalitas, uji hipotesis serta besar hubungan antar variabel.

Bab V : Kesimpulan dan Saran

Merupakan bagian terakhir dari penulisan tesis ini yang membahas tentang

kesimpulan dan saran-saran sesuai dengan hasil yang diperoleh dalam penelitian

ini.
Tema yang bisa diangkat dalam penyusunan proposal tesis pendidikan

beragam, tergantung dari minat peneliti, dan juga objek yang akan dikaji, yang

tentu saja tidak jauh-jauh amat dari permasalahan dunia pendidikan. Beberapa

permasalahan yang sering diangkat dalam proposal tesis pendidikan di antaranya

adalah pengukuran kinerja guru, efektivitas kepemimpinan kepala sekolah,

efektivitas program pembelajaran, inovasi pembelajaran, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai