NIM : 0301181047
Prodi : PAI-2/VI
Izin pihak sekolah merupakan factor yang sangat penting karena izin
yang diberikan oleh pihak sekolah dapat memperlancar proses pembelajaran
secara online begitu pula dengan penilaian online. Jika tidak mendapat izin
dari pihak sekolah maka pembelajaran dan penilaian secara online tidak dapat
digunakan.
b. Adanya media.
Selain izin dari pihak sekolah dan media yang digunakan jaringan
internet sangat berperan penting karena jika terdapat jaringan internet proses
online sendiri membutuhkan jaringan internet agar saling terhubung antara
satu dengan yang lainnya.
1. Koneksi
2. Human error
3. Keterbatasan waktu
4. Keterbatasan pengetahuan
5. Keterbatasan media
6. Pihak sekolah
Tidak banyak sekolah yang dapat menerima online assessment
(penilaian online) dikarenakan banyak warga sekolah khususnya guru tidak
mengerti dan paham kegunaan online assessment. Mereka beranggapan bahwa
system penilaian online membuang waktu dan sulit untuk direalisasikan
karena banyak persiapan yang harus dilakukan sedangkan waktu yang tersedia
sangat terbatas. Oleh sebab itu, tak banyak pihak sekolah yang mendukung
online assessment.
5. Peranan guru sangat strategis dalam membelajarkan anak. Selain sebagai pendidik,
guru diposisikan juga sebagai pemimpin, motivator, inspirator, dan inovator. Dalam
menghadapi perubahan eksternal dengan kemajuan sains dan teknologi, maka guru
dapat menjadi pembaharu, atau pelaku inovasi dalam pembelajarkanuntuk dapat
memudahkan anak didik dalam menemukan hal-hal baru melalui inovasi-inovasi baru
dalam pembelajaran.Sebagai innovator posisi guru yang sangat strategis perlu
ditingkatkan pengembangan guru untuk menjawab berbagai persoalan pendidikan dan
pembelajaran. Guru perlu mememahami kurikulum, merencanakan, melaksanakana
secara kreatif dan mengevaluasi pengembangan program pembelajaran yang memnuhi
karakteristik pembelajaran kreatif, inovatif dan bermakna. Jika generasi muda atau
para siswa dibelajarkandengan penuh kreativitas, dan inovasi maka keterampilan-
keterampilan yang diperlukan anak sesuai zamannya dapat dipenuhi dan diantisipasi
untuk memerankan diri sebagai generasi penerus.
Peran kepala sekolah sebagai inovator dalam hal mencari gagasan baru di
Sekolah juga kurang optimal pada aspek memilah pola lama untuk menemukan
gagasan baru, disebabkan karena dahulunya kepala sekolah yang sekarang belum
diangkat sebagai kepala sekolah di sekolah yang sekarang. Dan kemungkinan kepala
sekolah berasal dari sekolah yang berbeda dengan jabatannya di sekolah yang
sekarang sehingga belum pernah melihat program-program yang lama, dan kurang
mengetahui tentang kelemahan dan kelebihan program terdahulu. Selanjutnya kepala
sekolah kurang proaktif untuk bertanya kepada guru tentang program-program yang
telah dilaksanakan pada kepemimpinan kepala sekolah yang sebelumnya. Jadi dapat
disimpulkan lemahnya hubungan kepala sekolah dengan guru menjadikan kepala
sekolah kurang mendapatkan informasi untuk pengembangan program-program
selanjutnya, dan berdampak kepada pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.