Anda di halaman 1dari 5

TAHAP PENYUSUNAN RKS

Alur penyusunan RKS dalam tabel di atas dapat dideskripsikan sebagai berikut :
I. Persiapan

Sebelum penyusunan RKS dilakukan, Dewan Pendidik (kepala Sekolah dan guru) bersama Komite Sek
olah membentuk tim pengembang sekolah/ madrasah (TPS/M) yang salah satu tugasnya adalah menyus
un RKS. Pembentukan TPS/M hendaknya dilakukan melalui proses demokratis dengan mengedepankan
musyawarah mufakat. Sekolah yang sudah memiliki TPS sebelumnya dapat mengoptimalkan tim yang su
dah ada dengan mempertimbangkan beban kerja dan tangungjawab yang sesuai dan relevan.

Setelah terbentuk, TPS/M disarankan melakukan pendalaman/orientasi mengenai kebijakan-


kebijakan pengembangan pendidikan dan penyusunan RKS. Materi yang perlu didalami antara lain: pera
turan dan perundangundangan mengenai pendidikan perlindungan anak, kebijakan pendanaan pendidik

an, kebijakan peningkatan mutu dan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan, prioritas pendidik
an tingkat kabupaten/ kota, manajemen berbasis sekolah/ madrasah (MBS/M), pendekatan, strategi dan
metode pembelajaran inovatif seperti pembelajaran aktif, pembelajaran aktif‐kreatif‐
efektif dan menyenangkan (PAKEM), peranserta masyarakat dalam pendidikan, perencanaan pendidikan
di Sekolah. Selain itu juga dibahas penyusunan RKS, peran dan fungsi masing‐
masing pemangku kepentingan dalam proses perencanaan. Kegiatan ini dapat dilakukan bersama‐
sama dalam kelompok kerja kepala sekolah (KKKS), kelompok kerja guru (KKG), musyawarah guru mata
pelajaran (MGMP) serta pertemuan/rapat Sekolah yang dihadiri baik oleh Dewan Pendidik, Komite Sek
olah maupun secara mandiri oleh anggota TPS/M.

II. Proses Penyusunan RKS

Secara umum proses penyusunan RKS dapat dilakukan melalui tahap‐tahap berikut ini :

1. Menentukan Kondisi Sekolah Saat ini

Kondisi sekolah saat ini dapat ditentukan dengan mengkaji profil satuan pendidikan yang telah disusun
berdasarkan proses evalusi diri yang mengedepankan kejujuran dan obyektifitas dalam pengumpulan da
ta dan informasi tentang capaian kinerja sekolah atas8 SNP. Sumber data dalam proses evaluasi diri sepe
rti telah disebutkan sebelumnya berasal dari sumber internal sekolah maupun dari suber eksternal. Den
gan mengintegrasikan semua sumber data tersebut dalam profil mutu sekolah, diharapkan kajian dan tin
jauan atas kondisi sekolah dapat lebih obyektif dan akuntabel.

Tujuan melakukan evaluasi diri adalah untuk melihat gambaran yang jelas tentang situasi sekolah saat in
i. Karena itu, evaluasi diri sekolah harus dilakukan dengan seksama dan seobjektif mungkin. Informasi
yang dihasilkan dari evaluasi diri sekolah/ madrasah juga berguna untuk membantu para pemangku k
epentingan Sekolah dalam menyusun RKS dan RKT yang didasarkan pada kondisinyata sekolah yang beri
kutnya dituangkan dalam profil sekolah.

Hasil kajian profil sekolah hendaknya dapat dijadikan dasar untuk menentukan capaian kinerja sekolah s
aat ini. Kinerja sekolah yang dimaksud hendaknya dapat mengidentifikasi misalnya, bagian yang mengala
mi perbaikan atau peningkatan, bagian yang tetap, dan bagian yang mengalami penurunan. Dari hasil id
entifikasi tersebut sesuai dengan Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS 2011, dapat disusun program s
ekolah yang terdiri dari:

1. Pengembangan kompetensi lulusan (bidang akademik dan non akademik)

2. Pengembangan kurikulum/KTSP

3. Pengembangan pembelajaran

4. Pengembangan sistem penilaian

5. Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan

6. Pengembangan sarana dan prasarana Sekolah


7. Pengembangan manajemen Sekolah

8. Pembinaan kesiswaan/ekstrakurikuler

9. Budaya dan lingkungan Sekolah

10. Penanaman karakter (budi pekerti).

Dengan mempertimbangkan hasil kajian dari profil sekolah yang ada, TPS hendaknya mempertimbangk
an ketersediaan sumber daya dan tingkat kebutuhan program untuk memberikan layanan yang baik dan
brmutu untuk seluruh siswa. Tingkat kebutuhan yang dimaksud idealnya lebih memprioritaskan pada ca
paian kinerja yang belum memenuhi SNP untuk ditingkatkanminimal sesuai dengan SNP dengan kerangk
a waktu yang jelas.

2. Menentukan kondisi sekolah yang diharapkan

PP Nomor 19/2005 tentang standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa standar nasional pendi
dikan merupakan kriteria minimal tentang sisem pendidikan yang harus dicapai oleh setiap satuan pendi
dikan. Mengacu pada pencapaian SNP sekolah harus menentukan kondisi sekolah yang diharapkan dala
m merumuskan visi, misi dan tujuan sekolah sekaligus dalam menentukan indikator keberhasilan kinerja
nya termasuk dengan menetapkan kerangka waktuyang jelas dalam pencapaiannya.

3. Menyusun program dan kegiatan

Program dan kegiatan yang disusun sekolah secara ideal bertujuan untuk memberikan layanan yang bai
k dan bermutu kepada para peangku kepentingan dengan target memenuhi atau melampaui SNP denga
n jadwal dan tahapan yang jelas. Program adalah upaya untuk mencapai sasaran. Untuk mencapai satu s
asaran, bisa dengan melalui satu atau beberapa program. Oleh sebab itu, program yang dicanangkan ol
eh sekolah tergantung pada sasaran yang telah ditetapkan oleh sekolah/ madrasah itu sendiri. Program
bisa dilaksanakan oleh pihak Sekolah maupun melibatkan pihak lain, misalnya komite Sekolah atau warg
a masyarakat yang lebih luas. Agar pelaksanaan program lebih terkoordinasikan dengan baik, maka perl
u ditentukan penanggung jawab program. Penanggung jawab program bisa berupa suatu unit kerja, mis
alnya komite sekolah/ madrasah, atau bisa juga perorangan, misalnya guru kelas atau kepala sekolah.

Kegiatan adalah tindakan-


tindakan yang akan dilakukan di dalam suatu program. Kegiatan dirumuskan sebagai tindakan dala
m memenuhi atau menjawab tantangan yang telah ditetapkan. Kegiatan yang baik adalah yang meng
arah pada pencapaian tantangan yang telah dirumuskan dengan efektif dan efisien dari segi baya, waktu
dan penggunaan sumberdaya yang lainnya.

Jadwal adalah alokasi waktu suatu program dan kegiatan tertentu yang akan dilaksanakan. Tujuan peny
usunan jadwal kegiatan ini adalah untuk mempermudah pelaksana dalam menentukan urutan kegia
tan dan mengatu penggunaan sumberdaya dan dana yang dimiliki Sekolah sehingga alur kegiatan dan ke
uangan sekolah/ madrasah dapat dikontrol lebih efektif.
4. Perumusan Rencana Anggaran Sekolah

Setelah program, penanggungjawab program, kegiatan dan jadwal kegiatan dirumuskan, tahap selanjut
nya adalah menyusun Rencana Anggaran Jangka Menengah Sekolah/ Madrasah untuk melaksanakan pr
ogram dan kegiatan tersebut. Pada tahap ini ada 3 (tiga) langkah yang harus dilakukan:

a. Membuat rencana biaya Sekolah

Rencana biaya program dan kegiatan dilakukan untuk mengetahui berapa biaya yang diperlukan untuk
melaksanakan program/kegiatan tersebut, dan apakah sekolah/ madrasah cukup memiliki dana, dan dar
i mana dana tersebut diperoleh. Berikut ini adalah cara menyusun rencana biaya:

1. mendapatkan dan menghitung biaya satuan dari semua kegiatan yang telah ditetapkan;

2. menghitung rencana biaya.

b. Membuat Rencana Pendanaan Sekolah

Rencana pendanaan adalah rencana sumber pendapatan sekolah yang sesuai dengan kebutuhan dan ur
utan tingkat kepastian peroleha dana. Berikut adalah contoh tingkat kepastian perolehan dana Sekolah:

1. Bantuan Operasional Sekolah (BOS), yang sudah dianggarkan dan ditetapkan.

2. Dana Alokasi Khusus (DAK), bagi Sekolah yang terpilih.

3. APBD Provinsi/Kabupaten/Kota, yang berbeda‐beda untuk setiap daerah.

4. Sumbangan masyarakat, belum dapat dipastikan.

5. Donatur (perusahaan/industri, alumni, dsb.), belum dapat dipastikan.

c. Menyesuaikan Rencana Biaya dengan Sumber Pendanaan

Sebelum menyesuaikan rencana biaya dan sumber pendanaan, maka Tim Pengembang Sekolah perlu
mempelajari terlebih dahulu aturan penggunaan sumber pendanaan; karena biasanya masing‐
masing pemberi dana mempunyai aturan mainnya sendiri. Aturan penggunaan tertulis yang sudah terse
dia adalah program BOS. Aturan tertuju pada pengeluaran‐
pengeluaran yang tidak boleh dan boleh dibiayai dengan dana BOS. Aturan dari sumber dana lain diatur
dan dipertanggungjawabkan sesuai dengan aturan pemberi dana.
Langkah berikutnya adalah menyesuaikan Rencana Biaya dengan Sumber Pendanaan. Dengan selesainya
langkah ini, maka RKS telah selesai karena Sekolah sudah mempunyai rencana yang lengkap, yaitu: Sasa
ran, Program, Kegiatan, Rencana Biaya, dan Pendanaan.

5.
merumuskan Rencana Kerja Tahunan Sekolah (RKTS/M) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(RKAS).

Dalam menetapkan Rencana Kerja Tahunan, ada tiga hal yang harus dilakukan, yaitu:

a. Menetapkan Program/Kegiatan Strategis;

b. Menetapkan Kegiatan Kegiatan Rutin/reguler;

c. Menetapkan Jadwal Rencana Kerja Tahunan.

Sedangkan tahapan dalam penyusunan RKAS adalah sebagai berikut:

a. Menghitung Biaya Rutin/Reguler;

b. Menghitung Rencana Biaya dan Sumber Pendanaan Program dan Kegiatan Rutin/ Reguler;

c. Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah.

III. Pengesahan, dan Sosialisasi RKS

Tahapan terakhir yang harus dilakukan dalam penyusunan RKS/RKAS adalah melakukan pengesahan da
n sosialisasi, dengan langkah sebagai berikut:

a.penyetujuan RKS oleh rapat Dewan Pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekola
h;

b.pengesahan berlakunya RKS oleh Dinas Pendidikan/Kantor kemenag (untuk sekolah/ madrasah negeri)
, atau oleh penyelenggara Sekolah (bagi Sekolah swasta);

c. Sosialisasi kepada pemangku kepentingan Sekolah.

Anda mungkin juga menyukai