Anda di halaman 1dari 32

RENCANA KERJA SEKOLAH (RKS)

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

SMAIT BINA PEKERTI


Jl. Kp.Leungsir Ranca Gede Rt 05/06 Desa Munjul
Kec.Solear Kab.Tangerang Banten 15730
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Rencana Kerja Sekolah (RKS) merupakan sebuah proses menentukan tindakan masa
depan (4 tahun) sekolah yang tepat melalui urutan pilihan untuk mencapai tujuan
pendidikan. RKS yang dibuat tentunya disesuaikan dengan kekhasan, kondisi dan
potensi daerah, sosial budaya masyarakat, potensi sekolah dan kebutuhan peserta
didik. RKS (Rencana Kerja Sekolah) disusun sebagai pedoman kerja dalam
pengembangan sekolah, dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pengembangan sekolah, dan sebagai bahan acuan untuk mengidentifikasi serta
mengajukan sumber daya yang diperlukan.
Dewasa ini, kompetensi pendidikan berlangsung sangat ketat dan tajam hamper tiada
batas. Sekolah yang tidak mampu bersaing secara fair dan terbuka akan tumbang
terseleksi oleh keadaan. Oleh karena, SMA IT Bina Pekerti tentunya perlu
mengembangkan dan meningkatkan segala potensi yang dimiliki dengan
memperhatikan sumber daya yang dimiliki, baik Sumber Daya Manusia maupun
sumber daya lainnya. Kondisi SMA IT Bina Pekerti memiliki siswa sebanyak 98
orang, dukungan dan kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholders) yang masih
kurang mendukung, sarana dan prasarana yang belum lengkap, masyarakat religious
dan memiliki tingkat kesadaran pendidikan yang mulai meningkat.
Menghadapi kondisi tersebut SMA IT Bina Pekerti perlu mempersiapkan diri secara
mantap dengan menyusun Rencana Kerja Sekolah (RKS) untuk menghadapi masa
yang akan datang.

B. Tujuan
Penyusunan Rencana Kerja Sekolah ini bertujuan:

1. Mengetahui semua potensi sekolah yang ada untuk dapat diolah dan
dikembangkan.
2. Sebagai pedoman operasional dalam mengelola sekolah selama satu tahun
pelajaran dan tahun-tahun berikutnya.
3. Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah dapat tercapai.
4. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah;
5. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku
sekolah, antar sekolah dan dinas pendidikan;
6. Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan;
7. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat;
8. Menjamin pengguanaan sumberdaya yang ekonomis, efisien, efektif, berkeadilan,
berkelanjutan serta memperhatikan kesetaraan gender.

C. Manfaat
Manfaat penyusunan rencana kerja sekolah ini adalah:
1. Pedoman kerja untuk perbaikan dan pengembangan sekolah
2. Sarana untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan
sekolah
3. Bahan untuk mengajukan usulan pendanaan pengembangan sekolah.

D. Landasan hukum
Landasan hukum pengusunan rencana kerja sekolah ini sebagai berikut:
1. Undang-undang No. 20 tahun 2013 tentang sistem pendidikan nasional pasal 4
(pengelolaan dana pendidikan berdasar pada prinsip keadilan, efisiensi,
transparansi dan akuntabilitas publik).
2. PP no 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 53 ayat 1 “
bahwa setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja jangka
menengah satuan satuan pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) Tahun.
3. PP no 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
Pasal 51 “ Kebijakan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 oleh
pendidikan anak usia dini, satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan
menengah dituangkan dalam :
a. Rencana kerja tahunan satuan pendidikan;
b. Anggaran pendapatan dan belanja tahunan satuan pendidikan
c. Peraturan satuan atau program pendidikan
4. PP No 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
5. Permendiknas Nomor 19 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan bahwa sekolah wajib
membuat :
a. Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM)
b. Rencana Kerja tahunan (RKT)

E. Proses/Tahapan Penyusunan RKS


Proses penyusunan RKS dilakukan melalui tiga jenjang, yaitu: persiapan, perumusan
RKS dan pengesahan RKS. Alur penyusunan RKS tersebut dapat dilukiskan sebagai
berikut:
PENGESAHAN
RKS :
PENYUSUNAN RKS : 1. Penyetujuan
PERSIAPAN 1. Menetapkan oleh rapat dewan
1. Penbentuakan kondisi sekolah saat pendidik setelah
Tim ini memperhatikan
Pengembang 2. Menetapkan kondisi pertimbangan
Sekolah sekolah yang komite sekolah
(TPS) diharapakan 2. Pengesahan
2. Pembekalan/ 3. Menyusun program, oleh pihak yang
Or ientasi TPS kegiatan dan indikator berwenang
kinerja menyusun 3. Sosialisasi
rencana anggaran kepada
pemangku
kepentinga
Gambar 1. Akur Proses Penyusuna RKS n
Berikut ini adalah uraian singkat tentang Alur Penyusunan RKS.

1. Persiapan
Sebelum penyusun RKS dilakukan, Dewan Pendidikan (Kepala sekolah dan guru)
bersama Komite Sekolah membentuk tim pengembang sekolah (TPS) yang tugas
utamanya adalah menyusun RKS. Pembentukan TPS hendaknya dilakukan melalui
proses demokratis dengan mengedepankan musyawarah mufakat. Untuk lebih jelasnya
bisa dilihat pada suplemen tentang Pedoman Pembentukan TPS.
Setelah terbentuk, TPS disarankan melakukan pendalaman/orientasi mengenai
kebijakan-kebijakan pengembangan pengembangan dan penyusun RKS. Materi yang
perlu didalami antara lain :
Peraturan dan perundang-undangan mengenai pendidkan (Standar Pelayanan Minimal
Bidang Pendidikan dan/atau Standar Nasional Pendidikan), perlindungan anak, kebijakan
pendanaan pendidikan, kebijakan peningkatan mutu dan perluasan kesempatan
memperoleh pendidikan, priotas pendidikan tingkat kabupaten/kota, manajemen berbasis
sekolah (MBS), pendekatan, strategi dan metode pembelajaran inovatif seperti
pembelajaran aktif, pembelajaran aktif-kreatif-efektif dan menyenangkan (PAKEM),
peran serta masyarakat dalam pendidikan , perencanaan pendidikan disekolah. Selain itu
juga dibahas penyusunan RKS, peran dan fungsi masing-masing pemangku kepentingan
dalam proses perencanaan. Kegiatan ini dapat dilakukan bersam-sama dalam kelompok
kerja kepala sekolah (KKKS), kelompok kerja guru (KKG), musyawarah guru mata
pelajaran (MGMP) serta pertemuan/rapat sekolah yang dihadiri baik oleh Dewan
Pendidik, Komite sekolah maupun secara mandiri oleh anggota TPS.

2. Proses Penyusunan RKS


Penyusunan RKS terdiri dari 5 (lima) tahap, yaitu :
Tahap I : Menetapkan Kondisi Sekolah saat ini
1) Melakukan Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
2) Membandingkan hasil Evaluasi Diri Sekolahdengan Acuan Standar Sekolah
3) Merumuskan Tantangan (Utama/Prioritas) Sekolah.

Tahap II : Menetapkan Kondisi Sekolah yang Diharapkan


1) Merumuskan Visi Sekolah
2) Merumuskan Misi Sekolah
3) Merumuskan Tujuan Sekolah
4) Merumuskan Sasaran dan Indikator Kinerja

Tahap III : Menyusun Program dan Kegiatan


1) Merumuskan Program dan menetapkan Penanggung Jawab Program
2) Merumuskan Kegiatan, indikator kegiatan, dan Jadwal Kegiatan.

Tahap IV ; Merumuskan Rencana Anggaran Sekolah


1) Membuat Rencana Biaya Program
2) Membuat Rencana Pendanaan Program
3) Menyesuaikan Rencana Biaya dengan Sumber Pendanaan.

Tahap V : Merumuskan Rencana Kerja Tahunan Sekolah (RKTS) dan Rencana Kegiatan
dan Anggaran Sekolah (RKAS).
1) Merumuskan Rencana Kerja Tahunan (RKT)
a. Menetapkan Program/Kegiatan Strategis
b. Menetapkan Kegiatan Rutin/Reguler
c. Menetapkan Jadwal RKTS.
2) Membuat Rencana Kegiatan dan Anggaran sekolah (RKAS)

3. Pengesahan dari 3 (tiga) langkah, yakni ;


1) Penyetujuan RKS oleh rapat dewan Pendidik setelah memperhatikan pertimbangan
dari komite sekolah/Sekolah,
2) Pengesahan berlakunya RKS oleh Dinas Pendidikan/Kantor Kemenag (untuk
Sekolahnegeri swasta),
3) Sosialisasi kepada pemangku kepentingan sekolah.
BAB II
IDENTIFIKASI KONDISI SEKOLAH SAAT INI

A. Profil Sekolah
1. Nama Sekolah : SMA IT Bina Pekerti
2. NPSN 70011551
3. Akreditasi Sekolah :-
4. Alamat Sekolah : Jln. Leungsir, Kp. Rancagede RT 05/06 Ds. Munjul,
Kec. Solear Kab. Tangerang-Banten 15720
5. NPWP :-
6. Email Sekolah : smaitbinapekerti@gmail.com
7. Kepala Sekolah : Heni Hidayati, S.P
8. No. Telp./HP 085642345675
9. Nama Yayasan : Yayasan Budi Mulia Tangbar
10. Alamat Yayasan : Jln. Leungsir, Kp. Rancagede RT 05/06 Ds. Munjul
Kec. Solear Kab. Tangerang-Banten 15720
11. No. Tep./HP 081214414667
12. No. Akte Pendirian : AHU-0014035.AH.01.12.TAHUN 2020
13. SK Izin Operasional : 570/2/OPS/DPMPTSP/V/2021
14. Kepimilikan Tanah :
a. Status Tanah : Wakaf
b. Luas Tanah :
15. Status Bangunan : Yayasan
16. Luas Bangunan :
17. Data siswa dalam tiga tahun terakhir
Jumlah (Kelas
Kelas 10 Kelas 11 Kelas 12
Tahun 10+11+12)
Ajaran Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
siswa Rombel siswa Rombel siswa Rombel siswa Rombel

2020/2021 62 2 0 0 0 0 62 2

2021/2022 40 2 55 2 0 0 95 4

2022/2023 30 1 36 2 55 2 121 5

18. Data Sarana dan Prasarana


Jumlah Jumlah Kategori Kerusakan
Jumlah Ruang Ruang
No Jenis Prasarana Rusak Rusak Rusak
Ruang Kondisi Kondisi
Ringan Sedang Berat
Baik Rusak
1 Ruang Kelas 4 4
2 Perpustakaan 1 1
3 R. Lab. MIPA 1 1
4 R. Lab. Komputer 1 1
5 R. Lab. Multimedia 1 1
6 R. Pimpinan 1 1
7 R. Guru 1 1
8 R. Tata Usaha 1 1
9 R. Konseling 1 1
10 Tempat Ibadah 1 1
11 R. UKS 1 1
12 Jamban 6 6
13 Gudang 2 2
14 R. Sirkulasi 1 1
15 Tempat Olah Raga 1 1
R. Organisasi
16 1 1
Kesiswaan
17 R. Lainnya 3 3
19. Data Pendidik dan Kependidikan
No Keterangan Jumlah
Pendidik
1 Guru PNS diperbantukan -
2 Guru Tetap Yayasan 7
3 Guru Honerer -
4 Guru Tidak Tetap 6
Tenaga Kependidikan
1 TU 3
2 Keamanan 3
3
B. Evaluasi Diri Sekolah

No Komponen Harapan Indikator Kondisi Riil Program

Lulusan dan siswa Lulusan dan siswa SMA Siswa belum optimal Melaksanakan program
SMA IT Bina IT Bina Pekerti dalam memiliki perilaku bimbingan terhadap
Pekerti memiliki kehidupan sehari-hari yang menunjukkan siswa baik di
kompetensi pada dapat menunjukkan sikap sikap beriman, lingkungan sekolah
dimensi sikap dan perilaku beriman, berkarakter, disiplin, maupun di pondok
berkarakter, disiplin, santun, jujur, peduli,
santun, jujur, peduli, percaya diri,
percaya diri, bertanggung bertanggung jawab,
jawab, belajar sepanjang belajar sepanjang
hayat, serta sehat hayat, serta sehat
jasmani dan rohani jasmani dan rohani
Lulusan dan siswa Lulusan dan siswa SMA Siswa belum optimal Melakukan penilaian
Standar IT Bina Pekerti memiliki
SMA IT Bina memiliki dalam pembelajaran,
1. Kompetensi pengetahuan faktual,
Pekerti memiliki pengetahuan faktual, melaksanakan program
Lulusan prosedural, konseptual,
kompetensi pada prosedural, ekstrakulikuler,
metakognitif
dimensi konseptual, memperhatikan aspek
pengetahuan metakognitif pengetahuan dalam
kenaikan kelas
Lulusan dan siswa Lulusan dan siswa SMA Siswa belum optimal - Menggiatkan
SMA IT Bina IT Bina Pekerti memiliki memiliki program
Pekerti memiliki keterampilan berfikir dan keterampilan berfikir ekstrakulikuler
kompetensi pada mampu bertindak kreatif, dan mampu - Sinergitas antar guru
dimensi produktif, kritis, mandiri, bertindak kreatif, untuk membuat
projek untuk siswa
Keterampilan kolaboratif dan produktif, kritis,
komunikatif mandiri, kolaboratif
dan komunikatif
SMA IT Bina Perangkat pembelajaran Perangkat Malaksanakan kegiatan
analisis, pengembangan
Pekerti memiliki yang disusun oleh SMA pembelajaran belum
perangkat IT Bina Pekerti memuat optimal dalam dan pendokumentasian
pembelajaran karakteristik kompetensi memuat karakteristik perangkat pembelajaran
sikap, pengetahuan dan
sesuai rumusan kompetensi sikap, guru
keterampilan serta
kompetensi pengetahuan dan
menyesuaikan tingkat
lulusan komptensi siswa dan keterampilan serta
ruang lingkup menyesuaikan
pembelajaran tingkat komptensi
siswa dan ruang
2 Standar Isi lingkup
pembelajaran
KTSP SMA IT Dalam menyusun KTSP Dalam penyusunan Malaksanakan kegiatan
Bina Pekerti SMA IT Bina Pekerti KTSP belum penyusunan KTSP dan
dikembangkan melibatkan pemangku melibatkan sosialisasi KTSP
sesuai prosedur kepentingan, mengacu pemangku
kerangka dasar, tahapan kepentingan,
operasional dan mengacu kerangka
pengembangannya. dasar, tahapan
operasional dan
pengembangannya
SMA IT Bina Dalam melaksanakan Alokasi waktu Melaksanakan kegiatan
Pekerti kurikulum, sekolah pembelajaran sudah analisis agar KTSP
melaksanakan menyediakan alokasi tersedia sesuai sesuai prosedur dan
kurikulum sesuai waktu pembelajaran struktur kurikulum ketentuan yang berlaku
ketentuan sesuai struktur kurikulum yang berlaku,
yang berlaku, mengatur
pengaturan beban
beban belajar bedasarkan
bentuk pendalaman belajar berdasarkan
materi, bentuk pendalamana
menyelenggarakan aspek belum optimal,
kurikulum pada muatan aspek kurikulum
lokal, melaksanakan pada muatan lokal
kegiatan pengembangan dan kegiatan
diri siswa. pengembangan diri
siswa sudah
terselenggarakan,
SMA IT Bina Dalam melaksanakan Pelaksanaan belum Melaksanakan
Pekerti proses pembelajaran optimal mengacu pengawasan
melaksanakan SMA IT Bina Pekerti pada silabus, mempersiapkan
proses
mengacu pada silabus dokumen rencana perangkat
pembelajaran
sesuai ketentuan yang dikembangkan, pembelajaran belum pembelajaran,
mengarah pencapaian lengkap, dan Pelaksanaan proses
kompetensi, dokumen kegiatan monitoring pembelajaran
rencana lengkap dan serta evaluasi kepala berdasarkan program
sistimatis dan dilakukan sekolah dan semester
monitoring dan evaluasi pengawas belum
oleh kepala sekolah dan berjalan optimal.
pengawas
Proses Dalam melaksanakan Pelaksanaan Melakukan kegiatan
pembelajaran proses pembelajaran pembelajaran sudah analisis, pengawasan
dilaksanakan SMA IT Bina Pekerti sesuai dengan dan evaluasi RPP agar
dengan tepat memperhatikan ketentuan ketentuan rombel SMA IT Bina Pekerti
melaksanakan proses
rombel dan jumlah siswa, dan jumlah siswa,
pembelajaran dengan
pengelolaan kelas, tetapi dalam
tepat sesuai ketentuan
memotivasi siswa, pengelolaan siswa,
3 Standar Proses yaitu Melaksanakan
pendekatan ilmiah, memotivasi siswa, proses pembelajaran
kompetensi pembelajaran pendekatan ilmiah, sesuai kalender
terpadu, multi dimensi kompetensi Pendidikan dan
dan aplikatif, menerapkan pembelajaran perencanaan RPP
prinsip belajar sepanjang terpadu, multi sesuai KTSP
hayat, mengakui dimensi dan
perbedaan, sesuai aplikatif,
karakteristik siswa, menerapkan prinsip
pemanfaatan media dan belajar sepanjang
sumber belajar. hayat, mengakui
perbedaan, sesuai
karakteristik siswa,
pemanfaatan media
dan sumber belajar
belum optimal.
Pengawasan dan SMA IT Bina Pekerti Dalam melakukan Melakukan kegiatan
penilaian otentik melakukan penilaian pengawasan agar
penilaian,
penilaian yang dilakukan
dilakukan dalam otentik secara pemanfaatan hasil guru otentik dalam
komprehensif, penilaian, proses pembelajaran
proses memanfaatkan hasil pemantauan proses yaitu dengan
pembelajaran penilaian otentik, pembelajaran, melaksankan kegiatan
melakukan pemantauan monitoring dan evaluasi
supervisi proses
proses pembelajaran, secara periodik
pembelajaran,
melakukan supervisi evaluasi proses
proses pembelajaran
pembelajaran, dan
kepada guru,
mengevaluasi proses tindak lanjut hasil
pembelajaran, dan pengawasan belum
menindaklanjuti hasil dilaksanakan secara
pengawasan proses optimal
pembelajaran.
Aspek penilaian Penilaian pada SMA IT Penilaian sudah Melaksanakan kegiatan
sesuai ranah Bina Pekerti mencakup mencakup ranah penilaian agar dalam
kompetensi ranah sikap, pengetahuan sikap, pengetahuan melaksanakan standar
dan keterampilan serta dan keterampilan penilaian SMA IT Bina
pelaporan penilaian serta pelaporan Pekerti pada aspek
sesuai ranah penilaian sesuai penilaian sesuai ranah
ranah kompetensi
Teknik penilaian Penilaian pada SMA IT Penilaian sudah
obyektif dan Bina Pekerti dilakukan secara
akuntabel menggunakan penilaian objektif, akuntabel,
yang obyektif dan dan perangkat teknik
akuntabel serta memiliki yang lengkap
perangkat teknik yang
lengkap
Penilaian SMA IT Bina Pekerti Hasil pelaporan Selalu melaksanakan
pendidikan menindak lanjuti hasil penilaian sudah kegiatan tindak lanjut
Standar ditindaklanjuti pelaporan penilaian dan ditindaklanjuti penilaian Pendidikan
4 Penilaian dilakukan secara periodik secara periodik
Pendidikan
Instrumen Menggunakan instrumen Instrument penilaian Mempertahankan
penilaian aspek sikap, pengetahuan sudah mencakup instrument penilaian
menyesuaikan dan keterampilan pada aspek sikap, yang mencakup pada
aspek pengetahuan dan aspek sikap,
ketrampilan pengetahuan dan
ketrampilan
Penilaian Dalam melakukan Dalam malakukan Mempertahankan
dilakukan penilaian SMA IT Bina penilaian sudah penilaian yang sesuai
mengikuti Pekerti mengikuti mengikuti prosedur prosedur penyelenggara
prosedur prosedur penyelenggara, penyelenggara,
berdasarkan ranah berdasarkan ranah
prosedur dan menentukan prosedur dan
kelulusan berdasarkan menentukan
pertimbangan yang sesuai kelulusan
berdasarkan
pertimbangan yang
sesuai
SMA IT Bina SMA IT Bina Pekerti - Kualifikasi guru Sertifikasi guru
Standar
Pekerti memperhatikan sudah sesuai dilakukan sesuai
pendidik dan - Rasio guru kelas
5 mengupayakan kualifikasi, rasio, dengan prosedur yang
tenaga terhadap rombel
ketersediaan dan bersertifikat, memiliki ada
Kependidikan sudah sesuai
kompetensi pedagogik,
kompetensi guru profesional, - Belum ada guru
sesuai ketentuan berkepribadian dan yang bersertifikat
memiliki kompetensi - Kompetensi
social pedagodik guru
sudah baik
- Guru memiliki
professional,
kepribadian, dan
kompetensi sosial
yang baik
Kompetensi SMA IT Bina Pekerti Kompetensi kepala Kepala sekolah
Kepala Sekolah memperhatikan sekolah belum mengikuti kegiatan
sesuai ketentuan kualaifikasi, usia, optimal dalam pelatihan kepala
pengalaman, jenjang kualifikasi, usia, sekolah
pangkat sesuai pengalaman, dan
bersertifikat, serta jenjang pangkat
memiliki kompetensi
menejerial, wira usaha,
mampu melakukan
supervisi dan
berkompetensi sosial
yang baik.
Tenaga Memiliki Kepala Tenaga - Belum memiliki Mengikuti pelatihan
administrasi sesuai Administrasi kepala tenaga tenaga administrasi
ketentuan berkualifikasi minimal administrasi untuk mengupgrade
D3/sederajad, Memiliki - Kualifikasi tenaga kompetensi tenaga
Tenaga Pelaksana Urusan administrasi sudah administrasi
sesuai
Administrasi
berpendidikan sesuai
ketentuan, berkompetensi
kepribadian, sosial,
teknis, dan manajerial
yang baik.
Kompetensi SMA IT Bina Pekerti - Sudah memiliki Pelatihan tenaga
tenaga laboran memiliki laboran dengan laboran sesuai laboran agar
sesuai ketentuan kualifikasi, sertifikat dan dengan kualifikasi mendapatkan sertifikat
pengalaman - Laboran belum laboran
bersertifikat dan
pengalaman
Kompetensi SMA IT Bina Pekerti - Sudah memiliki Pelatihan untuk
tenaga Pustaka memiliki pustakawan pustakawan tetapi pustakawan agar
sesuai ketentuan dengan kualifikasi, belum sesuai memperoleh sertifikat
sertifikat dan pengalaman kualifikasi, dan pengalaman yang
sertifikat, dan sesuai.
pengalaman
SMA IT Bina SMA IT Bina Pekerti kapasitas Penambahan ruang
Pekerti memiliki memiliki kapasitas rombongan belajar kelas untuk rombongan
kapasitas daya rombongan belajar yang sudah memadai, belajar siswa baru
tampung yang memadai, rasio sesuai rasio sesuai
Standar Sarana memadai SMA IT ketentuan, kondis lahan ketentuan, kondisi
6
dan Prasarana Bina Pekerti sesuai persyaratan, lahan sesuai
memiliki sarana kondisi bagunan dan persyaratan, kondisi
dan prasarana rasio bangunan serta bagunan dan rasio
pembelajaran yang ragam prasarana yang bangunan serta
lengkap dan layak lengkap
ragam prasarana
yang lengkap
SMA IT Bina SMA IT Bina Pekerti - Sudah memiliki Penambahan ruang
Pekerti memiliki memiliki sarpras standar sarpras standar dan guru, ruang kepala
sarana dan dan memiliki kelayakan memiliki kelayakan sekolah, ruang osis, dan
prasarana yang terdiri atas ruang yang terdiri atas lingkungan
pendukung yang kelas, laboratorium IPA, ruang kelas, sekolah/taman yang
laboratorium IPA,
lengkap dan layak perpustakaan, tempat representative
perpustakaan,
bermain / olahraga yang tempat bermain /
memadai, Sarana dan olahraga yang
prasarana pendukung memadai, Sarana
yang lengkap dan layak dan prasarana
terdiri atas ruang kepala pendukung
sekolah, ruang majelis - Belum memiliki
guru, UKS, Tempat ruang guru, ruang
ibadah, jamban, gudang, kepala sekolah,
ruang sirkulasi, ruang ruang osis, dan
lingkungan sekolah
TU, ruang osis dan ruang
yang kurang asri.
konseling dan sarpras
lainya yang mendukung
SMA IT Bina Perencanaan SMA IT Sudah memiliki visi, Evaluasi mengenai visi,
Pekerti melakukan Bina Pekerti dengan misi dan tujuan misi, dan tujuan
perencanaan sesuai ketentuan yaitu sekolah serta sekolah agar sesuai
pengelolaan
sudah memiliki visi, misi menyusun RKS dengan kebutuhan
pendidikan dan tujuan sekolah serta melibatkan seluruh
menyusun RKS pemangku
melibatkan seluruh kepentingan
pemangku kepentingan
SMA IT Bina Dalam melaksanakan Dalam pelaksanaan Kegiatan penyusunan
Pekerti program pengelolaan program KTSP tahun pelajaran
melaksanakan SMA IT Bina Pekerti perencanaan 2021/2022 dilakukan
program
memiliki pedoman pengelolaan sesuai prosedur,
perencanaan
pengelolaan lengkap, Pendidikan belum terintegrasi sistem dan
menyelenggarakan optimal komprehensif serta
pendidikan sesuai
Standar kegiatan pelayanan siswa, melibatkan seluruh
ketentuan
7 Pengelolaan pendayagunaan PTK, pemangku kepentingan
Pendidikan evaluasi kegiatan,
membangun kemitraan
dan mengelola kurikulum
pembebelajaran dengan
baik
SMA IT Bina SMA IT Bina Pekerti Kinerja kepala Melaksanakan
Pekerti memiliki memiliki kepala sekolah sokalah dalam program peningkatan
kepala sekolah dengan kriteria melaksanakan tugas manajerial kepsek agar
berkepribadian dan SMA IT Bina Pekerti
yang berkinerja kepemimpinan
mampu bersosialisasi memiliki kepala
baik dan mampu belum optimal
dengan baik, memiliki sekolah yang
melaksanakan berkinerja baik dan
tugas jiwa kepemimpinan,
mampu mengembangkan mampu melaksanakan
kepemimpinan tugas kepemimpinan
sekolah, mengelola SDM
dengan baik, berjiwa
berwirausaha dan
melakukan supervisi
dengan baik
SMA IT Bina SMA IT Bina Pekerti System informasi Melaksanakan kegiatan
Pekerti mampu mampu dan memiliki manajemen dan peningkatan
megelola sistem sistem informasi dukungan SDM kemampuan SDM
informasi manajemen dan belum optimal bidang TIK agar
manajemen dukungan SDM yang sekolah mampu
baik megelola sistem
informasi manajemen
SMA IT Bina SMA IT Bina Pekerti Belum ada layanan Melaksankaan kegiatan
Pekerti memberikan layanan subsidi silang untuk subsidi silang siswa dan
memberikan subsidi silang siswa tidak siswa yang kurang guru sesuai kriteria dan
layanan subsidi mampu memiliki daftar mampu. manfaat
riwayat siswa kurang
silang
mampu dan memberikan
subsisdi untuk membantu
siswa kurang mampu
Beban Operasional SMA IT Bina Pekerti Beban operasional Kegiatan peningkatan
SMA IT Bina mampu mengelola biaya belum terkelola kemapuan bendahara
Standar Pekerti sesuai operasional non personal dengan baik sekolah dalam
8
Pembiayaan ketentuan dengan baik pengelolaan keuangan
SMA IT Bina Dalam pengelolaan dana Pengaturan dan Kegiatan
Pekerti melakukan SMA IT Bina Pekerti pengelolaan sumber pengelolaan
keungan sesuai
pengelolaan dana mengatur alokasi dana dana belum
ketentuan dan
dengan baik yang berasal dari terlaksana secara
memiliki bukti
berbagai sumber dana, optimal pelaporan,
memiliki laporan yang transparan dan
lengkap serta dapat akuntabel
diakses oleh pemangku
kepentingan.
B. Evaluasi Diri Sekolah

No. Standar Kekuatan Kelemahan Rekomendasi Tantangan

1. Isi
1.1 Kurikulum sudah sesuai dan Relevan
1.1.1 Pengembangan kurikulum a. Kurikulum 1. Kurikulum belum 1. Sekolah menyesuaikan 1. Menyempurnakan dan
pada tingkat satuan pendidikan Mencakup 5 sempurna dan KTSP sesuai dengan merview KTSP sesuai ABK
menggunakan panduan yang Kelompok mata masih memerlukan panduan BNSP 2.
disusun BSNP pelajaran pengembangan
2.
b. Kurikulum 2.
didasarkan pada 7
prinsip
pengembangan
kurikulum.
1.1.2 Kurikulum dibuat dengan Sudah memiliki muatan Belum Kurikulum Muatan local di Meriview kurikulum muatan
mempertimbangkan karakter local yang mempertimbangkan sekolah kami perlu disesuaikan lokal
daerah, kebutuhan social mempertimbangkan usia karakter daerah, dengan kebutuhan karakter
masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik dan kebutuhan social daerah, kebutuhan social
peserta didik dan kebutuhan kebutuhan pembelajaran masyarakat dan kondisi masyarakat dan kondisi
pembelajaran budaya budaya, usia peserta didik dan
kebutuhan pembelajaran
1.1.3 Kurikulum telah menunjukan 1. Struktur kurikulum belum menyusun Sekolah akan menyusun Menyusun Program
adanya alokasi waktu, rencana sudah memuat 17 program pembelajaran Program Pembelajaran Pembelajaran Individual (PPI)
program remedial, dan pengayaan mata pelajaran, individual (PPI) Individual (PPI) secara lengkap Menyusun program
bagi siswa. muatan lokal, dan belum semua guru Seluruh dewan guru pembelajaran berbasis
pengembangan diri menyusun RPP menyusun RPP/perangkat adiwiyata
2. Substansi mata berbasis lingkungan pembelajaran berbasis
pelajaran IPA dan hidup lingkungan hidup
bahasa
3. Alokasi waktu satu
jam pelajaran 40
menit
4. Minggu efektif
dalam satu tahun (2
semester) adalah 36
Minggu
5. Pengayaan dan
remedial sudah
terprogram

1.2 Sekolah menyediakan kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik


1.2.1 Sekolah menyediakan layanan Sekolah sudah memiliki Tingkat antusiasme Silabus dikembangkan sesuai Mengembangkan silabus sesuai
bimbingan dan konseling untuk layanan BK peserta didik dalam dengan perkembangan individu perkembangan peserta didik
memenuhi kebutuhan memanfaatkan layanan peserta didk ( ABK ) ABK
pengembangan pribadi peserta BK kurang
didik.
1.2.2 sekolah menyediakan Memiliki 8 kegiatan Tingkat Partisipasi Sekolah perlu melakukan Meningkatkan peran serta
kegiatan ekstra kurikuler untuk eskul : masyarakat masih peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan
memenuhi kebutuhan 1) Pramuka rendah masyarakat ekskul
pengembangan pribadi peserta 2) IPSI
didik. 3) Paskibra
4) Tenis Meja
5) Bulu Tangkis
6) Sepak Bola
7) Futsal
8) Media of Teaching
Indonesia
9) Kelas Hafalan
2. Proses
2.1 Silabus sudah sesuai/relevan dengan standar
2.1.1 Silabus dikembangkan Silabus dikembangkan Silabus belum Sekolah memodifikasi silabus Memodifikasi silabus sesuai
berdasarkan Standar Isi (SI), berdasarkan Standar Isi dikembangkan sesuai sesuai dengan perkembangan dengan perkembangan individu
Standar Kompetensi Lulusan (SI, Standar Kompetensi dengan perkembangan
individu peserta didik ( ABK ) peserta didik ( ABK )
(SKL), dan Panduan KTSP. Lulusan (SKL), dan individu peserta didik (
panduan KTSP. ABK )

2.1.2 Pengembangan Silabus Silabus sudah dikaji Pelaksanaan kajian Mengoptimalkan peran serta Optimalisasi peran guru dalam
dilakukan guru secara mandiri atau secara mandiri atau silabus belum optimal guru dalam kegiatan MGMP MGMP
berkelompok berkelompok
2.2 RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik
2.2.1 Rencana pelaksanaan Guru sudah menyusun RPP belum sesuai Sekolah memodifikasi RPP modifikasi RPP sesuai
pembelajaran (RPP) disusun RPP sesuai dengan dengan perkembangan sesuai dengan perkembangan kebutuhan ABK
berdasarkan pada prinsip-prinsip prinsip-prinsip peserta didik ( ABK ) peserta didik ( ABK )
perencanaan pembelajaran. perencanaan modifikasi RPP dengan
pembelajaran RPP belum berbasis Sekolah memodifikasi menyisipkan program adiwiyata
lingkungan RPP berbasis
lingkungan hidup
2.2.2 RPP memperhatikan 1. RPP sudah RPP belum RPP belum sesuai dengan Pelatihan penyusunan RPP
perbedaan gender, kemampuan memparhatikan memperhatikan tahap perkembangan peserta didik ( regular dan RPP ABK
awal, tahap intelektual, minat, perbedaan gender, intelektual, minat, bakat, ABK )
bakat, motivasi belajar, potensi, motivasi belajar, potensi,
kemampuan awal,
kemampuan social, emosional, gaya kemampuan social,
belajar, kebutuhan khusus, kebutuhan khusus, emosional, gaya belajar,
kecepatan belajar, latar belakang kecepatan belajar, norma, nilai-nilai,
budaya, norma, nilai-nilai, dan latar belakang kebutuhan khusus, dan
lingkungan peserta didik. budaya. lingkunagan pesrta didik.
2. RPP sudah
memparhatikan
tahap intelektual,
minat, bakat,
motivasi belajar,
potensi, kemampuan
sosial, emosional,
gaya belajar, norma,
nilai-nilai, dan
lingkungan peserta
didik.

2.3 Sumber belajar dapat diperoleh dnegan mudah dan digunakan secara tepat
2.3.1 siswa dapat mengakses buku Guru memiliki buku 1. Jumlah buku 1. Sekolah perlu melakukan 1. Pengadaan ruang
panduan, buku panduan, buku refernsi sebagai bahan referensi tidak pengadaan ruang perpustakaan yang
pengayaan, buku referensi, dan ajar Sekolahmemiliki sebanding dengan perpustakaan representatif dan buku
sumber belajar lain selain buku akses jaringan internet refernsi, buku pegangan
jumlah siswa 2. Sekolah perlu
pelajaran dengan mudah siswa dan koleksi buku
Meningkatkan jumlah buku bacaan lainnya
2. Belum tersedia alat referensi sesuai dengan 2. menyediakan alat dan
dan media jumlah siswa media pembelajaran ABK
pembelajaran ABK 3. Sekolah menyediakan alat 3. menyediakan buku-buku
dan media pembelajaran bertemakan lingkungan
3. Belum tersedia
ABK hidup
cukup buku-buku 4. gerakan memanfaatkan
4. Madasah menyiapkan buku
bertema lingkunga barang bekas sebagai alat
bacaan bertemakan
hidup lingkungan hidup atau media belajar
4. Guru belum 5. Sekolah
memanfaatkan mensosialisasikan kepada
barang bekas dewan guru untuk
memanfaatkan daur
sebagai alat atau ulang barang bekas
media untuk media atau
pembelajaran alat
pembelajaran
2.3.2 Guru menggunakan buku Guru memiliki buku Belum tersedia alat dan 1. Sekolah perlu Pengadaan buku dan alat serta
panduan, buku pengayaan, buku referensi lain yang media pembelajaran Memperbanyak jenis buku media pembelajaran ABK
referensi, dan sumber belajar lain relevan ABK referensi lain
selain buku pelajaran secara tepat
2. Sekolah menyediakan alat
dalam pembelajaran untuk
membantu dan memotivasi pesrta dan media pembelajaran
didik peserta didik ( ABK )

2.4 Pembelajaran dilaksanakan dengan mengguanakan metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi peserta didik
2.4.1 para guru melaksanakan Guru-guru sudah Metode pembelajaran Metode pembelajaran Pelatihan guru ABK
pembelajaran sesuai dengan yang sepenuhnya belum sesuai ABK disesuaikan dengan
rencana pembelajar yang interaktif, melaksanakan kegiatan Pelatihan penyusunan
perkembangan peserta didik (
inspiratif, menyenangkan, dan perangkat pembelajaranberbasis
pembelajaran yang Metode ABK )
menantang mencakup kegiatan adiwiyata
sesuai dengan RPP yang pembelajaran belum
pendahuluan, inti, dan penutup. Metode pembelajaran
disusunnya adiwiyata berbasis adiwiyata
2.4.2 Para peserta didik 1. guru sudah Sekolah belum Sekolah memodifikasi RPP Menyusun RPP buatan guru
memperoleh kesempatan yang sama konsisten menggunakan strategi, sesuai dengan kebutuhan sesuai ABK
untuk melakukan ekplorasi dan memberikan model dan metode peserta didik ( ABK )
elaborasi, serta mendapatkan
kesempatan pada
konfirmasi
peserta didik untuk
mendapatkan pembelajaran sesuai Sekolah memodifikasi RPP Pelatihan penyusunan
informasi dengan kebutuhan ABK sesuai standard adiwiyata perangkat pembelajaranberbasis
2. Sekolah adiwiyata
memperhatikan RPP belum adiwiyata
peserta didik ( ABK
) dalam mendorong
partisipasi aktif
2.5 Supervisi dan evaluasi Proses Pembelajaran dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan
2.5.1 Supervisi dan evaluasi proses Sekolah sudah Pelaksanaan tindak Melaksanakan program tindak Kamad menindaklanjuti hasil
pembelajarn dilakukan pada setiap melakukan supervise lanjut belum optimal lanjut supervisi dan evaluasi supervise dan evaluasi secara
tahap meliputi perencanaan, dan evaluasi berkala
lebih optimal
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran melalui 4
pembelajaran tahap
Sekolah sudah
melakukan program
tindak lanjut hasil
supervisi

2.5.2 Supervisi dan evaluasi proses 1. Sekolah melakukan Pelaksanaan tindak Pelaksanaan tindak lanjut lebih Optimalisasi tindaklanjut hasil
pembelajaran dilakukan secara supervisi dan lanjut hasil supervisi dioptimalkan supervisi dan evaluasi
berkala dan berkelanjutan oleh evaluasi dilakukan belum optimal
kepal Sekolah dan pengawas.
oleh kepala Sekolah
dan pengawas
2. Hasil supervisi dan
evaluasi sudah
ditindaklanjuti
3. Standar Kompentesi Lulusan
3.1 Peserta didik dapat mencapai target akademis yang diharapkan
3.1.1 Peserta didik memperlihatkan 1. Hasil ulangan rata- 1. Sekolah belum 1. Sekolah memodifikasi Modifikasi standar KKM
kemajuan yang lebih baik dalam rata per kelas memodifikasi standar regular dan reguler dan ABK
mencapai target yang ditetapkan sudah diatas KKM standar regular dan kemampuan peserta didik (
SKL
2. Nilai rata-rata per kemampuan peserta ABK )
mata pelajaran ada didik ( ABK ) 2. Sekolah memodifikasi
kenaikan 2. Sekolah belum KKM regular dengan
3. Kelulusan UN memodifikasi KKM kemampuan peserta didik (
mencapai 100% regular dengan ABK )
kemampuan peserta
didik ( ABK )
3.1.2 Peseta didik memperlihatkan siswa mampu Peserta Didik ( ABK ) Guru membimbing peserta Mengadakan pelatihan bagi
kemajuan sebagai pembelajar yang melakukan belum mampu didik ( ABK ) agar mampu guru ABK
mandiri pembelajaran secara melaksanakan
menjadi pembelajar yang
mandiri melalui sumber- pembelajaran mandiri
sumber belajar lain mandiri

3.1.3 Peserta didik memperlihatkan 1. Sekolah 1. 40% siswa belum Meningkatkan motivasi belajar Meningkatkan kegiatan ekskul
motivasi belajar dan rasa percaya menjalankan 4 ⎯ 6 mampu dan rasa percaya diri melalui dan event pentas seni budaya
diri yang tinggi kali kegiatan mengekspresikan seni
ekskul
pembiasaan untuk melalui 2 event
mencari 2. 80% siswa belum Memfasilitasi siswa untuk
informasi/pengetahu mampu mengekspresikan atau
an lebih lanjut dari mengekspresikan seni mengapresiasi seni budaya.
berbagai sumber budaya melalui event
belajar tertentu
2. Sekolah
melaksanakan 3
jenis kegiatan yang
dapat memanfaatkan
lingkungan secara
produktif dan
bertanggung jawab
3. 60% siswa mampu
mengekspresikan
seni budaya melalui
2 event
4. 20% siswa mampu
mengekspresikan
seni budaya melalui
event tertentu

3.2 Pesrta didik dapat mengembangkan potensi penuh meraka sebagai anggota masyarakat
3.2.1 Sekolah mengembangkan 1. Sekolah 1. Belum menjalankan Sekolah menyediakan layanan Sekolah menyiapkan guru
kepribadian peserta didik menjalankan kegiatan memahami konseling untuk menjalankan konseling, menyiapkan
kegiatan kesiswaan kelebihan dan kegiatan memahami kelebihan pelatihan UKS dan pelatihan
guna dan kekurangan diri sendiri guru
menumbuhkembang kekurangan diri Sekolah mengadakan kegiatan
kan sikap percaya sendiri UKS
diri dan tanggung 2. Siswa belum Sekolah mengadakan pelatihan
jawab ebanyak 3 memiliki kepedulian berbagai metode pembelajaran
jenis dan/atau 3 kali unttuk menjaga
dalam satu tahun kebersihan
terakhir lingkungan sekolah
2. Sekolah menjalanjan 3. Guru masih
kegiatan penegakan mendominasikan
aturan-aturan social kegiatan
sebanyak 3 jenis pembelajaran di
dan/atau 3 kali kelas
dalam satu tahun
terakhir
3. Sekolah
melaksanakan 3 kali
kegiatan
pembelajaran untuk
menghargai
keberagamaan
agama, bangsa,
suku, ras, dan
golongan social
ekonomi dalam
lingkup global
dalam satu tahun
terakhir
4. Sekolah
melaksanakan satu
kali kegiatan
pembelajaran untuk
menghargai karya
seni dan budaya
nasional
3.2.2 Sekolah mengembangkan Sekolah Memiliki 8 Kegiatan ekskul belum Kegiatan ekskul memiliki Terwujudnya program ekskul
keterampilan hidup. kegiatan ekskul : terprogram secara baik target pencapaian yang jelas yang terencana dengan baik dan
- Pramuka (Belum memiliki target dengan dibuktikan dalam target prestasi yang jelas
- IPSI pencapaian) bentuk program kerja
- Paskibra
- Futsal Sekolah belum Program ekskul Terwujudnya Program ekskul
- Sepakbola mengembangkan bakat mengembangkan bakat dan mengembangkan bakat dan
- English Club dan keterampilan untuk minat ABK minat ABK
- MTI
ABK
Program ekskul berbasis Terwujudnya Program
adiwiyata ekskul berbasis adiwiyata
Program ekskul
belum berbasis
adiwiyata

3.2.3 Sekolah mengembangkan Sekolah sudah Sekolahbelum Sekolah melakukan program Sekolah memfasilitasi dan
nilai-nilai agama, budaya, dan melaksanakan kegiatan melaksanakan kegiatan pembiasaan dalam menyelenggarakan program
pemahaman atas sikap yang dapat keagamaan (Shalat secara khusus dalam menjalankan nilai-nilai pembiasaan dengan target
diterima dhuha, shalat memanfaatkan wajtu agama secara pencapaian yang jelas
berjamaah, Qurban, luang sesuai dengan terprogram dan terarah Sekolah menyelenggarakan
infak jumaatan, tuntunan agamanya Sekolah menyelenggarakan program kegamaan dengan
bimbingan BTQ, Sekolah belum program kegamaan dengan menanamkan nilai-nilai
bimbingan Tahfiz) memasukkan menanamkan nilai-nilai peduli lingkungan
program adiwiyata peduli lingkungan
dalam kegiatan
keagamaan
4. Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
4.1 Pemenuhan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai
4.1.1 Jumlah pendidik memenuhi - 14 Orang guru - 1 orang guru tidak Sekolah mengupayakan Menyiapkan guru BK, dan
standar. mengajar sesuai dengan sesuai dengan latar pelatihan peningkatan Guru Untuk ABK,
latar belakang belakang pendidikan professional guru menyelenggarakan berbagai
pendidikan - belum ada guru Sekolah mengupayakan pelatihan guru dan Guru ABK
- 5 Orang guru tidak bersertifikat guru pengadaan guru BK Sekolah mengadakan pelatihan
sesuai dengan latar professional Sekolah megirim guru untuk pengelolaan lingkungan hidup
belakang pendidikan - Belum ada guru yang megikuti pelatihan kepada dewan guru
tetapi sudah bersertifikat memahami dan pendampingan ABK
- memiliki guru yang menguasai Sekolah mengadakan pelatihan
berlatar belakang BK pengelolaan pengelolaan lingkungan hidup
kepada dewan guru
lingkungan hidup
dengan baik
4.1.2 Jumlah tenaga kependidikan Sekolah memiliki 5 Kepala TU belum Sekolah mengupayakan Sekolah menyiapkan tenaga
memenuhi standar. tenaga kependidikan ( 1 memiliki pengalaman pengadaan tenaga Tata Usaha yang profesional
kepala TU, 2 Staff TU, yang sesuai kependidikan Sekolah
dan 2 Tenaga mengupayakan
Keamanan.) pengadaan tenaga
kependidikan (Kepala TU)
4.2 Kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai
13 orang guru sudah Sekolah belum memiliki Sekolah mendorong guru yang Mengadakan pelatihan guru
4.2.1. Kualifikasi pendidik memiliki kualifikasi Guru Pembimbing inklusif
memenuhi standar. sedang proses S2 agar dapat
berijazah S1 Khusus ( GPK )
menyelesaikan studinya
2 orang guru guru sudah
berkualifikasi berijazah Guru mendapatkan pelatihan
S2 pendidikan inklusif

4.2.2 Kualifikasi tenaga Sekolah memiliki 3 2 orang tenaga Sekolah mendorong tenaga Memfasilitasi tenaga TU untuk
kependidikan memenuhi standar Orang tenaga kependidikan (Staff TU) kependidikan (Staff TU) agar menyelesaikan S1
kependidikan berijasah belum berijazah S1 memiliki kualifikasi S1
S1
Sekolah belum memiliki Menjalin kerjasama dengan
tenaga psikholog SLB terdekat yang didukung
dengan MOU
4.3 Kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai
4.3.1 Kompetensi pendidik 10 orang guru sudah 12 orang guru belum Sekolah mendorong guru ikut Memfasilitasi guru untuk ikut
memenuhi standar memiliki kompetensi memenuhi kompetensi pelatihan PLPG/PPG PLPG dan atau PPG
pendidik sesuai standar pendidik
SPM
4.3.2 Kompetensi pendidik dan Tenaga kependidikan Sekolahmengikutsertakan Mengikutsertakan tenaga admin
tenaga kependidikan sudah belum memenuhi standar tenaga kependidikan dalam dan keuangan pada berbagai
memadai kegiatan admin dan keuangan pelatihan
5. Sarana dan Prasarana
5.1 Sarana sekolah sudah memadai
5.1.1 sekolah memenuhi standar Sekolah memiliki : Sekolah belum memiliki: Sekolah melengkapi Sekolah melengkapi
terkait dengan ukuran ruangan, 1. Konstruksi belum memiliki sarana kekurangan ruang dan kekurangan ruang kelas dan
jumlah ruangan, persyaratan untuk bangunan 1 lantai, ibadah yang layak. ruang lainnya dan disesuaikan
kelengkapan sarana
system ventilasi, dan lainnya status tanah wakaf Sekolah belum memiliki dengan ABK
yayasan bidang miring, wc duduk Sekolah menyelesaikan Sekolah melengkapi sarpras
2. Ruang kelas dan pusat layanan ABK. pembangunan sarana ibadah yang mendukung program
sebanyak 5 lokal, Belum memiliki adiwiyata
luas kelas > 30 M2 sarana dan
3. Peralatan lab. IPA prasarana yang Sekolah melengkapi kebutuhan
lengkap, lab. Bahasa mendukung program sarana untuk siswa ABK
dan Multimedia, adiwiyata Sekolah melengkapi sarpras
Lab. Komputer
4. Ruang guru, tempat yang mendukung program
bermain/olah raga, adiwiyata
tempat ibadah
5. Rasio jumlah Toilet
(WC) siswa 1 : 28
Siswa
6. Perpustakaan
7. Ruang TU

5.1.2 Sekolah memenuhi standar Memiliki 5 rombel Ruang kelas belum Sekolah melengkapi sarana Tersedia sarana dan prasarana
terkaiat dengan jumlah peserta Jumlah peserta didik memiliki infokus kelas yang dibutuhkan
didik dalam rombongan belajar. rata-rata 20 siswa per permanen
kelas,
Masing – masing kelas
memiliki 1 rak sepatu

5.1.3 Sekolah memenuhi standar Sekolah memiliki Alat olah raga belum Melengkapi alat olahraga Tersediannya kelengkapan
terkait dengan penyediaan alat dan perpustakaan lengkap olahraga, media belajar ABK
sumber belajar termasuk buku Komponen alat IPA Ruang perpustakaan Membangun perpustakaan dan dan perpustakan
pelajaran lengkap masih bergabung dengan melengkapi buku-buku
Sarana komputer kantor guru perpustakaan
tersedia Belum memiliki alat dan Sekolah melengkapi alat dan
Memiliki jaringan sumber belajar khusus sumber belajar khusus untuk
internet untuk siswa ABK siswa ABK
5.2 Sekolah dalam kondisi terpelihara dan baik
5.2.1 Pemeliharaan bangunan Pemeliharaan bangunan Pemeliharaan berlum Membuat program Membuat program
dilaksanakan secara berkala sesuai sudah dilaksanakan terperogram selama pemeliharaan bangunan jangka pemeliharaan bangunan jangka
dengan persyaratan standar. secara berkala jangka waktu 5 tahun waktu 5 tahun waktu 5 tahun

6. Pengelolaan
6.1 Kinerja pengelolaan sekolah berdasarkan kerja tim dan kemitraan yang kuat dengan visi dan misi yang jelas dan diketahui oleh semua pihak
6.1.1 Sekolah merumuskan visi dan Memiliki visi dan misi Visi dan misi belum Merumuskan kembali visi dan Merumuskan kembali visi dan
misi serta disosialisasikan kepada yang dirumuskan oleh mencantumkan misi mengarah pada pendidikan misi mengarah pada pendidikan
warga sekolah dan pemangku seluruh warga Sekolah pendidikan inklusif
inklusif inklusif
kepentingan Visi dan misi belum
Sekolah telah secara rinci Merumuskan kembali visi Merumuskan kembali visi
menyosialisasikan visi mencantumkan dan misi dengan dan misi dengan
dan misi ke seluruh pengelolaan mencantumkan kegiatan mencantumkan kegiatan
warga Sekolah
lingkungan hidup berbasis lingkungan berbasis lingkungan

6.1.2 Pengelolaan sekolah Sekolah sudah menjalin Belum memiliki RKJM, Sekolah segera menyelesaikan Sekolah memiliki RKM dan
menunjukan adanya kemandirian, kemitraan dengan RKTM program inklusif revisi RKM, RKTM, dan RKAM sesuai dengan sumber
kemitraan, partisipasi, keterbukaan, masyarakat dan instansi daya yang dimiliki dan
RKJM program inklusif
dan akuntabilitas Belum ada kemitraan, menyesuaikan dengan
terkait
kemandirian untuk siswa Sekolah mengupayakan kebutuhan PDBK
berkebutuhan khusus. menjalin kemitraan dengan Sekolah mendorong jalinan
Belum ada instansi terkait dengan kemitraan dengan instansi
pendidikan inklusif terkait adiwiyata
kemitraan dengan
instansi yang Sekolah mendorong jalinan
bergerak di bidang kemitraan dengan instansi
kesehatan dan terkait adiwiyata
lingkungan hidup

6.2 Rencana kerja sekolah mencantum tujuan yang jelas untuk program peningkatan dan perbaikan berkelanjutan yang tersosialisasi dengan baik.
6.2.1 Sekolah merumuskan rencana Sekolah memiliki RKM Belum memiliki rencana Menyusun rencana kerja Menyusun rencana kerja
kerja dengan tujuan yang jelas dan RKAM kerja tahunan program tahunan program inklusif yang tahunan program inklusif yang
untuk peningkatan dan perbaikan inklusif tertuang dalam RKM dan tertuang dalam RKM dan
berkelanjutan.
RKAM RKAM
Belum melikiki
rencana kerja Menyusun rencana kerja Menyusun rencana kerja
tahunan sekolah tahunan program tahunan program
peduli lingkungan adiwiyata yang tertuang adiwiyata yang tertuang
dalam RKM dan RKAM dalam RKM dan RKAM
6.2.2 Sekolah mensosialisasikan Sekolah sudah Sosialisasi rencana kerja Memaksimalkan sosialisasi Memaksimalkan sosialisasi
rencana kerja yang berbasis tujuan menyosialisasikan belum maksimal rencana kerja kepada warga rencana kerja kepada warga
untuk peningkatan dan perbaiakn rencana kerja kepada
sekolah sekolah
berkelanjutan kepada warga
warga sekolah
sekolah dan
pihak-pihak yang
berkepentingan
6.3 Rencana Pengembangan sekolah/Rencana Kerja Sekolah berdampak terhadap peningkatan hasil belajar
6.3.1 Rencana Kerja Tahunan Sekolah memiliki RKM Sekolah belum memiliki Sekolah menyusun RKM dan Sekolah menyusun RKM dan
dinyatakan dalam rencana kegiatan dan RKAM RKM dan RKAM RKAM Inklusif RKAM Inklusif
dan anggaran sekolah dilaksanakan Inklusif Sekolah menyusus RKM dan Terwujudnya RKM dan RKAM
berdasarkan rencana jangka Sekolah belum RKAM dengan memasukkan yang memasukkan program
menengah (Renstra) mencantumkan adiwiyata
program adiwiyata
program adiwiyata
dalam RKM dan
RKAM

6.3.2 Sekolah melakukan evaluasi Sekolah melakukan Evaluasi Kinerja belum Sekolah membuat jadwal Membuat evaluasi diri dan
diri terhadap kinerja sekolah secara evaluasi bulanan optimal setiap bulan evalausi program dan kinerja evaluasi program Sekolah dan
berkelanjutan untuk melihat terhadap kinerja guru diriview secara periodik
serta program tahunan secara
dampaknya terhadap peningkatan EDM dan Program Kerja
dan staf berkala dan berkelanjutan
hasil belajar. Tahunan belum
Sekolah melakukan dievaluasi secara
evaluasi belajar terdiri periodik
dari ulangan harian,
UTS, UAS, Ujian
Praktek, UN,
UAM,UAMBN, Try
Out
6.3.3 sekolah menetapkan prioritas Sekolah sudah Sekolah belum memilki Sekolah memilki program kerja Sekolah menyusun program
indicator untuk mengukur menilai menentukan indicator program kerja sekolah sekolah inklusif yang kerja sekolah inklusif yang
kinerja, dan melakukan perbaikan ketercapaian hasil inklusif yang mekanisme mekanisme penyusunannya mekanisme penyusunannya
berdasarkan hasil evaluasi diri belajar, menetapkan
penyusunannya melibatkan kepala sekolah, melibatkan kepala sekolah,
dengan memfokuskan pada KKM
peningkatan hasil belajar. melibatkan kepala guru, komite, tokoh masyarakat guru, komite, tokoh masyarakat
sekolah, guru, komite, dan warga sekolah yang lain. dan warga sekolah yang lain.
tokoh masyarakat dan Sekolah memilki program Terwujudnya program kerja
warga sekolah yang lain. kerja sekolah adiwiyata yang sekolah adiwiyata yang
mekanisme penyusunannya mekanisme penyusunannya
Sekolah belum melibatkan kepala sekolah, melibatkan kepala sekolah,
memilki program kerja guru, komite, tokoh guru, komite, tokoh
sekolah adiwiyata yang masyarakat dan warga masyarakat dan warga
mekanisme sekolah yang lain. sekolah yang lain.
penyusunannya
melibatkan kepala
sekolah, guru, komite,
tokoh masyarakat dan
warga sekolah yang
lain.

6.4 Pengumpulan dan pengguanaan data handal dan valid


6.4.1 Sekolah mengelola system Sekolah memiliki Belum berbasis Website Mengusahakan pengelohan Membuat website Sekolah
informasi pengelolaan dengan cara pengelolaan data data dan informasi berbasis
yang efektif, efesien dan dapat berbasis ICT dan website
dipertanggungjawabkan mengguanakan program
Ofice
6.4.2 Sekolah Sekolah memiliki Sekolah belum memiliki Sekolah mengusahakan sistem Sekolah mengusahakan sistem
menyediakan system informasi fasilitas internet sistem pengolahan data pengolahan data berbasis web pengolahan data berbasis web
yang efisien, efektif, dan dapat berbasis web yang yang mudah diakses warga yang mudah diakses warga
diakses Sekolah memiliki mudah diakses sekolah sekolah
operator khusus
menangani administrasi
dan informasi Sekolah

6.5 Pemberian dukungan dan kesempatan pengembangan profesi bagi para pendidik dan tenaga kependidikan
6.5.1 Sekolah meningkatkan Sekolah Pengembangan profesi Sekolah memaksimalkan tugas memaksimalkan tugas dan
keefektifan kinerja pendidik dan mendayagunakan PTK pendidik dan tenaga dan tanggung kepala Sekolah, tanggung kepala Sekolah, wakil
tenaga kependidikan dan sesuai latar belakang kependidikan masih
wakil kepala dan guru kepala dan guru
pengembangan profesi pendidik belum optimal
pendidikannya
dan tenaga kependidikan.
Belum ada promosi
jabatan
Sekolah memperhatikan Sekolah melakukan pembinaan Sekolah melakukan pembinaan
pengembangan profesi pendidik dan tenaga pendidik dan tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan kependidikan
kependidikan melalui Mengoptimalkan Mengoptimalkan
berbagai pelatihan dan pengembangan profesi pengembangan profesi pendidik
studi banding pendidik dan tenaga dan tenaga kependidikan
kependidikan Menyusun Menyusun program promosi
program promosi jabatan jabatan
sudah menyusun Intensitas supervisi dan Memaksimalkan pelaksanaan Memaksimalkan pelaksanaan
6.5.2. Supervisi dan evaluasi program supervisi dan evaluasi kamad belum
pendidik dan tenaga evaluasi sesuai SNP supervisi dan evaluasi supervisi dan evaluasi
maksimal
kependidikan sesuai dengan
standar nasional
6.6 Masyarakat mengambil bagian dalam kehidupan sekolah
6.6.1 warga sekolah terlibat dalam Sekolah sudah menjalin Intensitas kegiatan Intensitas kegiatan kemitraan Optimalisasi kegiatan kemitraan
pengelolaan kegiatan akademis dan kemitraan dengan kemitraan masih belum ditingkatkan dan dioptimalkan
nonakademis lembaga yang relevan maksimal
maupun alumni

6.6.2 Sekolah melibatkan anggota Sekolah melibatkan Keterlibatan warga Sekolah memaksimalkan Melibatkan warga sekolah
masyarakat khususnya pengelolaan warga sekolah dalam sekolah dalam bidang keterlibatan warga sekolah baik dalam bidang non akademis
kegiatan nonakademis bidang akademis non akademis belum pada kegiatan akademis
maksimal maupun non akademis
maupun non-akademis

7. Pembiayaan
7.1 Sekolah merencanakan keuangan sesuai standar
7.1.1Anggaran sekolah dirumuskan Sudah menyusun Penyusunan RAPBM Menyusun RAPBM Penyusunan RAPBM
merujuk Peraturan Pemerintah, RAPBS sesuai peraturan belum mempertimbangkan : mempertimbangkan :
pemerintah provinsi, dan pemerintah mempertimbangkan : Pengadaan aksesbilitas sesuai Pengadaan aksesbilitas sesuai
pemerintahan kabupaten/kota dengan ketunaan dengan ketunaan
Pengadaan aksesbilitas
pemberian insentif untuk GPK pemberian insentif untuk GPK
sesuai dengan ketunaan pengadaan Asesmen pengadaan Asesmen
pemberian insentif untuk pengadaan sarpras
GPK penunjang adiwiyata terwujudnya fasilitas adiwiyata

pengadaan Asesmen
pengadaan fasilitas
adiwiyata

7.1.2 Perumusan RAPBS Memiliki susunan RAPBM belum memuat Sekolah menyusun RAPBM Sekolah menyusun RAPBM
melibatkan Komite sekolah dan kepengurusan komite program Sekolah yang memuat program Sekolah yang memuat program Sekolah
pemangku kepentingan yang Sekolah inklusif RAPBM belum inklusif inklusif
relevan memuat program
Komite sudah terlibat adiwiyata Sekolah menyusun RAPBM Terwujudnya RAPBM yang
dalam perumusan yang memuat program memuat program adiwiyata
RAPBM adiwiyata

7.1.3 Penyusunan rencana Penyusunan RAPBM Belum ada pelaporan Sekolah membuat laporan Melaporkan RAPBM kepada
keuangan sekolah dilakukan secara sudah berusaha RAPBM kepada RAPBM kepada masyarakat masyarakat
transparan, efesien, dan akuntabel dilakukan secara masyarakat
transparan, efesien, dan
akuntabel dilaporkan
kepada pemerintah
7.1.4 Sekolah membuat pelaporan Sudah membuatkan Belum ada pelaporan Sekolah membuat laporan Melaporkan RAPBM kepada
keuangan kepada Pemerintah dan laporan kepada RAPBM kepada RAPBM kepada masyarakat masyarakat
pemengku kepentingan pemerintah masyarakat
Penyusunan Laporan
per- triwulan
Penyusunan Laporan
per-tahun
Penyusunan Laporan
per- kegiatan anggaran
Penyusunan Ada tim
manajemen keuangan

Penyusunan Laporan
transparan dan
akuntabilitas
7.2 Upaya sekolah untuk mendapatkan tambahan dukungan pembiayaan lainnya
7.2.1 Sekolah memiliki kapasitas Sekolah Mendapatkan 1. Belum memiliki Sekolah berusaha untuk Meningkatkan partisipasi warga
untuk mencari dana dengan inisiatif anggaran : kapasitas untuk mencari peluang dana sendiri sekolah dalam hal pengadaan
sendiri 1. BOS dana pendidikan
2. block grand dari mencari dana terkait pembiayaan program Sekolah berusaha untuk
kemitraan sendiri inklusif mencari peluang dana sendiri
pendidikan Australia 2. pembiayaan Sekolah berusaha untuk terkait pembiayaan program
3. Komite
program inklusif mencari peluang dana sendiri adiwiyata
masih minim terkait pembiayaan program
3. pembiayaan adiwiyata
program
adiwiyata masih
minim

7.2.2. Sekolah membangun jaringan Sekolah menjalin Sekolah berupaya menjalin Menjalin hubungan kemitraan
kerja dengan Dunia Usaha dan hubungan dengan DUDI hubungan dengan DUDI dengan DUDI
Dunia Industri setempat.

7.2.3. Sekolah memelihara Sekolah sudah menjalin Jumlah alumni belum Sekolah memperkuat jalinan Sekolah memperkuat jalinan
hubungan dengan alumni. ikatan dengan Alumni banyak sehingga tingkat ikatan alumni ikatan alumni
keterlibatan dalam
pengembangan program
Sekolah belum maksimal
7.3. Sekolah menjamin kesetaraan akses
7.3.1. Sekolah melayani siswa dari Sekolah membebaskan Pelayanan terhadap Sekolah mengupayakan subsudi
berbagai tingkatan sosial ekonomi 3 siswa kategori tidak siswa berkebutuhan silang bagi siswa tidak mampu
termasuk siswa dengan kebutuhan mampu khusus belum maksimal dan ABK
khusus.
Sekolah mengupayakan
beasiswa bagi siswa
tidak mampu

Sekolah sudah
menerima siswa ABK
7.3.2. Sekolah melakukan subsidi Sekolahsudah Sekolah belum Sekolah menerapkan iuran Sekolah menerapkan iuran
silang kepada siswa kurang mampu melakukan subsidi menerapkan iuran komite sesuai tingkat ekonomi komite sesuai tingkat ekonomi
di bidang ekonomi silang komite berdasarkan orang tua murid orang tua murid
tingkat kemampuan
ekonomi
8. PENILAIAN PENDIDIKAN
8.1. Sistem penilaian disusun untuk menilai peserta didik baik dalam bidang akademik maupun nonakademik
8.1.1. Guru menyusun perencanaan guru sudah menyusun guru belum menyusun Sekolah menyelenggarakan Sekolah menyelenggarakan
penilaian terhadap pencapaian perencanaan penilaian perencanaan penilaian workshop perencanaan penilain workshop perencanaan penilain
kompetensi peserta didik. terhadap pencapaian terhadap pencapaian terhadap kompetensi peserta terhadap kompetensi peserta
kompetensi peserta kompetensi peserta didik didik yang berkebutuhan didik yang berkebutuhan
didik yang berkebutuhan khusus bagi guru khusus bagi guru
khusus
Sekolah menyelenggarakan Sekolah menyelenggarakan
guru belum menyusun workshop perencanaan penilain workshop perencanaan penilain
sikap peduli lingkungan bagi sikap peduli lingkungan bagi
perencanaan penilaian
guru guru
terkait sikap peduli
lingkungan

8.1.2. Guru memberikan informasi guru menginformasikan Respon orang tua masih Sekolah mengupayakan guru Mengupayakan guru
kepada peserta didik mengenai rencana dan kriteria kurang terhadap menginformasikan rencana dan menginformasikan rencana dan
kriteria penilaian termasuk Kriteria penilaian kepada siswa informasi rencana dan kriteria penilaian kepada siswa kriteria penilaian kepada siswa
Ketuntasan Minimal (KKM).
kriteria penilaian dan orang tua dan orang tua

8.1.3. Guru melaksanakan penilaian Sekolah melaksanakan 6 Sekolah belum Sekolah mengadakan pelatihan Mengadakan pelatihan tentang
secara teratur berdasarkan rencana kegiatan penilaian melaksankan 6 kegiatan tentang penilaian dan evaluasi penilaian dan evaluasi bagi
yang telah dibuat. penilaian bagi peserta bagi ABK ABK
didik yang berkebutuhan
khusus

8.1.4. Guru menerapkan berbagai guru sudah Strategi penilaian belum Sekolah merencanakan Strategi Merencanakan Strategi
teknik, bentuk, dan jenis penilaian melaksanakan berbagai dilakukan dengan secara penilaian dengan secara penilaian dengan secara
untuk mengukur prestasi dan teknik penilaian berupa fleksibel disesuaikan fleksibel disesuaikan dengan fleksibel disesuaikan dengan
kesulitan belajar peserta didik.
( Tes, observasi, dan dengan jenis kebutuhan, jenis kebutuhan, kemampuan jenis kebutuhan, kemampuan
penugasan) kemampuan dan kondisi dan kondisi peserta didik dan kondisi peserta didik
peserta didik berkebutuhan khusus. berkebutuhan khusus.
berkebutuhan khusus.

8.2. Penilaian berdampak pada proses belajar


8.2.1. Guru memberikan masukan Sekolah telah Pelaksanaan perbaikan Guru-guru di Sekolah kami Melakukan perbaikan
dan komentar mengenai penilaian memanfaatkan hasil pembelajaran belum perlu melakukan perbaikan pembelajaran secara
yang mereka lakukan pada peserta penilaian untuk menyeluruh. menyeluruh
pada setiap akhir kegiatan
didik. perbaikan pembelajaran
Kelemahan penilaian

8.2.2. Guru menggunakan hasil Guru sudah Masukan dari orang Sekolah kami perlu Meningkatkan kerjasama
penilaian untuk perbaikan melaksanakan analisis peserta didik demi meningkatkan keterbukaan dan dengan orang tua
pembelajaran. hasil penilaian kemajuan putra putrinya kerjasama dengan orang tua
masih kurang. murid.
Analisis hasil penilaian
dijadikan acuan
perbaikan pembelajaran

Guru melakukan
remidial dan pengayaan

8.3. Orangtua peserta didik terlibat dalam proses belajar anak mereka
8.3.1. Sekolah melaporkan hasil Sekolah kami selalu Sekolah belum Sekolah mengembangkan Mengembangkan kriteria
penilaian mata pelajaran untuk melaporkan hasil mengembangkan kriteria kriteria penilaian dan SKL bagi penilaian dan SKL bagi ABK
semua kelompok mata pelajaran penilaian mata penilaian dan SKL bagi ABK
pada setiap akhir semester kepada
pelajaran untuk ABK
orangtua/wali peserta didik dalam
bentuk buku laporan pendidikan. semua kelompok
mata pelajaran pada
setiap akhir mid dan
semester kepada
orang tua/wali
peserta didik dalam
bentuk buku laporan
pendidikan

8.3.2. Sekolah melibatkan orangtua Motivasi sebagaian Masih ada orang tua Sekolah kami pelu membentuk Memaksimalkan forum
peserta didik dalam meningkatkan besar orang tua di peserta didik yang belum forum komunikasi dengan komunikasi orang tua murid
pencapaian hasil belajar siswa. Sekolah kami dalam peduli terhadap hasil
mencapai hasil belajar capaian prestasi putra- orang tua murid dengan
siswa sudah baik putrinya. difasilitasi oleh komite
Sekolah.

Solear, 18 Juli 2022


Kepala Sekolah,

Heni Hidayati, S.P.

Anda mungkin juga menyukai