1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) merupakan sebuah proses perencanaan atas semua
hal dengan baik dan teliti untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan tujuan ini sekolah dapat
disesuaikan dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, sosial budaya masyarakat, potensi
sekolah dan kebutuhan peserta didik. RKS (Rencana Kerja Sekolah) disusun sebagai pedoman
kerja pengembangan sekolah, dan sebagai bahan acuan untuk mengidentifikasi serta mengajukan
sumber daya yang diperlukan.
Penyususnan RKJM mengacu pada Undang-Undang Nomer 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan dan
Rencana Strategis Kementrian Pendidikan Nasional 2010-2014.
Dewasa ini kompetisi pendidikan berlangsung sangat ketat dan tajam hampir tiada batas.
Sekolah yang tidak mampu bersaing secara fair dan terbuka akan tertinggal terseleksi oleh
keadaan. Oleh karena itu SMK Nahdlatul Ulama Donomulyo perlu mengembangkan dan
meningkatkan secara terus menerus dengan memperhatikan sumber daya yang dimiliki, baik
sumber daya menusia maupun sumber daya yang lainnya. Kondisi SMK Nahdlatul Ulama
Donomulyo memiliki siswa sebanyak 60 orang, guru sebanyak 19 orang, dan tenaga
kependidikan sebanyak 2 orang serta dukungan dan kepercayaan pemangku kepentingan
(stakeholder) yang mendukung, sarana dan prasarana, dan berada di lingkungan persekolah
dengan masyarakat yang religius.
Menghadapi kondisi tersebut SMK Nahdlatul Ulama Donomulyo perlu mempersiapkan diri
secara mantap dengan menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM ) untuk menghadapi
masa yang akan datang.
2
melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan sekolah, serta, (3) bahan untuk
mengajukan usulan pendanaan dan pengemabangan sekolah
C. Tujuan RKJM
SMK Nahdlatul Ulama Donomulyo menyusun RKS dengan tujuan untuk:
1. Menjamin agar perubahan / tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan
tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil.
2. Mendukung koordinasi anatar personil sekolah.
3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar personil sekolah, antar
sekolah dan dinas pendidikan.
4. Menjamin keterkaitan antara perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
5. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat.
6. Menjamin tercapainnya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan
berkelanjutan.
D. Tahap Penyusunan
Proses penyusunan RKJM dilakukan melalui tiga jenjang, yaitu: persiapan, perumusan
RKJM, dan pengesahan RKJM. Alur proses penyusunan RKJM tersebut dapat dilukiskan dalam
uraian-uraian sebagai berikut :
1. Persiapan
Sebelum perumusan RKJM dilakukan, kepala sekolah dan guru bersama komite sekolah
membentuk tim perumus RKJM yang disebut Kelompok Kerja Rencana Kerja Sekolah. KKRKS
beranggotakan 10 orang yang terdiri dari unsur : Kepala Sekolah, , Wakil Kepala Sekolah, Ka.
TU, guru dan wakil dari komite sekolah.
Setelah KKRKS terbentuk, selanjutnya mengikuti pembekalan / orientasi mengenai
kebijakan-kebijakan pengembangan pendidikan dan perumusan RKJM.
2. Perumusan RKJM
Perumusan RKJM dilakukan melalui 4 tahap sebagai berikut:
a. Tahap Kesatu: Identifikasi Tantangan
Tujuan tahap ini adalah untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi oleh SMK
Nahdlatul Ulama Donomulyo, yaitu dengan cara membandingkan antara ”apa yang diinginkan
(harapan)” dengan ”apa yang ada saat ini ” di SMK Nahdlatul Ulama Donomulyo, atau upaya
untuk mempertahankan suatu keberhasilan yang telah dicapai sekolah. Identifikasi tantangan
dilakukan melalui langkah-langkah berikut ini.
1) Penyusunan profil SMK Nahdlatul Ulama Donomulyo .
3
2) Mengidentifikasi harapan pemangku kepentingan.
3) Merumuskan tantangan yang dihadapi oleh SMK Nahdlatul Ulama Donomulyo.
b. Tahap Kedua : Analisis Pemecahan Tantangan
Langkah-langkah dalam menganalisis tantangan adalah sebagai berikut:
1) Menentukan penyebab tantangan utama.
2) Menentukan alternatif pemecahan masalah tantangan utama.
c. Tahap ketiga : Penyusunan Program
Dalam penyusunan program ada 6 langkah yang perlu dilakukan, yaitu :
1) Menetapkan sasaran.
2) Menetapkan program.
3) Menetapkan penanggung jawab program.
4) Menentukan indikator keberhasilan program.
5) Menentukan kegiatan, dan
6) Menyusun jadwal kegiatan.
d. Tahap Keempat : Penyusunan Rencana Biaya dan Pendanaan.
Pada tahap ini ditetapkan jenis dan banyaknya dana yang dibutuhkan, perkiraan jenis dan
jumlah sumber pendanaan, aturan-aturan dari sumber pendanaan dan alokasi jenis dan sumber
pendanaan untuk setiap jenis kebutuhan dana
3. Pengesahan RKS
Setelah RKS selesai disusun oleh KKRKS, RKS dibahas bersama oleh kepala sekolah,
dewan guru dan komite sekolah untuk dikaji ulang agar RKS yang telah disusun sesuai dengan
yang diharapkan. Selanjutnya RKS yang telah dikaji ulang dan diperbaiki disahkan oleh Kepala
Sekolah, dan Komite Sekolah. Akhirnya, RKS yang telah disahkan disosialisasikan kepada para
pemangku kepentingan di SMK Nahdlatul Ulama Donomulyo.
E. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan RKS ini ádalah sebagai berikut:
1. UU No. 20/2003 tentnag, Sistem Pendidikan Nasional psl. 4 (pengelolaan dana
pendidikan berdasar pada prinsip keadilan, efesiensi, transparansi dan akuntabilitas
publik).
2. UU No. 25/2004 tentang, sistem perencanaan pembangunan nasional.
3. PP No. 19/2005 tentang, Standar Nasional Pendidikan Psl. 53 ( setiap satuan pendidikan
dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana
kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 tahun).
4
4. Permendiknas 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan. Sekolah membuat
rencana kerja jangka menengah (RKJM) 4 tahun, rencana kerja tahunan (RKT)
dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKA/M) dilaksanakan
berdasarkan RKJM. RKJM/T disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan
pertimbangan dari komite sekolah dan disyahkan berlakunya oleh dinas Pendidikan
Kabupaten Malang.
5
BAB II
KONDISI UMUM SEKOLAH
Gambaran mengenai keadaan sekolah (profil sekolah) dalam kurun waktu satu tahun
(2016/2017) dapat dikemukakan sebagai berikut:
B. Proses Pembelajaran
Pada umumnya proses pembelajaran telah berjalan dengan baik namun demikian ada
beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dan peningkatan yaitu:
1. Rencana pelajaran untuk setiap mata pelajaran sudah tersedia secara lengkap di semua kelas.
2. Dalam rencana pembelajaran masíh ada yang belum memuat : tujuan pemebelajaran secara
tepat, strategi pembelajaran yang bervariasi, media pembelajaran yang tepat dan bervariasi.
3. Dalam pelaksanaan pembelajaran, sebagian guru belum melaksanakannya pembelajaran
dengan strategi dan metode pembelajaran yang variatif.
4. Keterbatasan alat praktek kejuruan yang dimiliki menyebabkan pelaksanaan pembelajaran
kurang optimal.
5. Guru Pemula belum memahami dengan baik tugas dan tanggung jawabnya
TARGET
NO PROGRAM
PENGEMBANGAN
PROSES PEMBELAJARAN
6
3. Terdapat Dokumen KTSP SMK
Ketersediaan dokumen Dokumen 1
1 pembelajaran Dokumen 2
4. Perangkat Pembelajaran sesuai mapel kelompok A, B, C
Kelompok A
Kelompok B
Kelompok C
1. Penggunakan metoda penilaian sesuai kompetensi
2. Tahapan penilaian AKP
3. Tindak lanjut hasil penilaian
4. Pelaporan hasil penilaian
Penerapan Penilaian
Ulangan Harian
2 Afektif, Kognitif dan
PTS
Psikomotor (AKP)
PAS
UKK
USPBK
UNBK
Rancangan dan 1. Merancang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
implementasi 2. Identifikasi Bahan Pembelajaran
pembelajaran jarak jauh 3. Membangun Sistem pembelajaran
3
dan melakukan kolaborasi
Pembelajaran ketika 4. Memproduksi program PJJ
PSG
7
3. Mengintegrasikan prinsip kewirausahaan dalam setiap
proses pembelajaran
4. Terdapat inovasi produk sekolah
5. Memberdayakan siswa untuk berinovasi
6. Melakukan inovasi dan pemasaran produk
7. Memanfaatkan sarana teaching factory sebagai sebagai
media pembelajaran
C. Manajemen Sekolah
Pengelolaan kurikulum, kesiswaan, ketenagaan, sarana dan prasarana, humas, dan keuangan
dikelola dengan manajemen berbasis sekolah (MBS).
TARGET
NO PROGRAM
PENGEMBANGAN
8
2.2.4. Menyelenggarakan administrasi keuangan
Sumber daya
3.2.3 2.3.5. Meningkatkan pendidikan guru setara S2
manusia
2.3.6. Pembagian tugas pokok dan tugas tambahan bagi guru
dan
pegawai
2.3.7. Supervisi guru dan pegawai
9
D. Peran Serta Masyarakat
1. Sekolah belum melibatkan orangtua peserta didik dalam menyusun, melaksanakan
dan mengevaluasi program sekolah, tetapi baru diwakili oleh pengurus Komite
Sekolah.
2. Pekerjaan orangtua peserta didik mayoritas petani/buruh tani dan pegawai swasta
yang berpenghasilan kurang.
3. Komite Sekolah bekerja secara maksimal baik sebagai pemberi pertimbangan
dukungan, pengontrol dan penghubung dengan pemangku kepentingan.
4. Hubungan dengan masyarakat sekitar dan pemerintahan desa setempat sudah terjalin
dengan baik.
10
BAB III
RENCANA STRATEGIS
A. Visi
Menjadi lembaga pendidikan yang handal, dapat menghasilkan tamatan
berahlaqul karimah yang profesional sehingga mampu menembus dunia global.
B. Misi
1. Menyelenggarakan pembelajaran dan diklat teknologi, industri yang
disiplin, dinamis, prestatif dan inovatif yang berwawasan kebangsaan
dengan menjalankan Ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jamaah.
2. Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan pengabdian kepada
masyarakat
3. Pengembangan sumberdaya manusia melalui peningkatan kwalifiaksi
pendidikan pendidik
4. Pengembangan kurikulum muatan lokal berupa ketrampilan dasar
5. Pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan yang menekankan pada
pengem-bangan ketrampilan bahasa, termasuk bahasa asing
6. Melakukan kerjasama dengan lembaga pemerintah/swasta serta Dunia
Usaha/Dunia Industri dari dalam dan luar negeri
7. Secara aktif terlibat dalam pengembangan dan peningkatan system
pendidikan yang berorientasi pada peningkatan mutu di bidang IPTEK
8. Terbentuknya suasana proses belajar mengajar yang kondusif dalam rangka
peningkatan mutu pembelajaran
9. Pengembangan system informasi manajemen dan budaya kerja yang
berorientasi untuk mencapai standart mutu International Organization for
Standardization (ISO)
10. Pengembangan system organisasi yang dinamis disesuaikan dengan
tuntutan perkembangan .
11
2. Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam
berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap
profesional dalam bidang keahliannya.
3. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi tenaga yang produktif kerja tingkat
menengah dan mampu bekerja mandiri.
4. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar
mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun
melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
5. Mengisi lowongan pekerjaan yang ada di DU/DI sebagai tenaga kerja
profesional yang berbudaya bangsa, sesuai dengan kompetensi dalam program
keahliannya.
D. Tantangan Nyata
Beberapa hal faktor eksternal yang merupakan peluang sekaligus ancaman sebagai
berikut :
c. Bidang Sosial Budaya : Budaya kerja guru dan pegawai, budaya belajar siswa,
Pengaruh teknologi dan informasi, budaya asing, budaya kerja dunia usaha
persaingan dengan SMA dan kualitas siswa baru, animo masyarakat terhadap
SMK.
12
Identifikasi tantangan nyata 4 tahun kedepan dengan kondisi nyata saat ini.
pendidikan
13
Kondisi yang diharapkan (empat Tantangan
No. Kondisi saat ini
tahun ke depan)
14
Kondisi yang diharapkan (empat Tantangan
No. Kondisi saat ini
tahun ke depan)
....
5. Pengembangan Prasarana dan Pengembangan Prasarana dan
Sarana: sarana:
Jumlah ruang belajar belum sesuai Jumlah ruang belajar telah sesuai
dengan jumlah rombongan belajar dengan jumlah rombongan belajar
60 % sarana ruang belajar 100 % sarana ruang belajar (mobiler) 40 %
(mobiler) telah memenuhi standar memenuhi standar
60 % sarana ruang perpusta kaan 100 % sarana ruang perpustakaan 40 %
dan laboratorium IPA telah dan laboratorium IPA telah
memenuhi standar memenuhi standar
Sekolah belum memenuhi standar Sekolah telah memenuhi standar terkait 0
terkait dengan jumlah peserta didik dalam dengan jumlah peserta didik dalam kelompok
kelompok belajar belajar
Sekolah belum memenuhi standar terkait Sekolah telah memenuhi standar terkait
dengan penyediaan alat dan sumber dengan penyediaan alat dan sumber belajar
belajar termasuk buku pelajaran termasuk buku pelajaran
Pemeliharaan bangunan Sekolah belum Pemeliharaan bangunan Sekolah telah
dilaksanakan paling tidak setiap 5 tahun dilaksanakan paling tidak setiap 5 tahun
sekali sekali
Bangunan belum mudah diakses, aman, Bangunan telah mudah diakses, aman, dan 0
dan nyaman untuk semua peserta didik, nyaman untuk semua peserta didik,
termasuk penyandang cacat termasuk penyandang cacat
15
Kondisi yang diharapkan (empat Tantangan
No. Kondisi saat ini
tahun ke depan)
Sekolah belum melakukan evaluasi diri Sekolah telah melakukan evaluasi diri
terhadap kinerja sekolah secara terhadap kinerja sekolah secara
berkelanjutan untuk melihat dampaknya berkelanjutan untuk melihat dampaknya
terhadap peningkatan hasil belajar. terhadap peningkatan hasil belajar.
Sekolah belum menetapkan prioritas Sekolah telah menetapkan prioritas indikator
indikator untuk mengukur, menilai kinerja, untuk mengukur, menilai kinerja, dan
dan melakukan perbaikan berdasarkan melakukan perbaikan berdasarkan hasil
hasil evaluasi diri dengan memfokuskan evaluasi diri dengan memfokuskan pada
pada peningkatan hasil belajar peningkatan hasil belajar
Sekolah belum mengelola sistem Sekolah telah mengelola sistem informasi
informasi pengelolaan dengan cara yang pengelolaan dengan cara yang efektif, efisien
efektif, efisien dan dapat dan dapat dipertanggungjawabkan
dipertanggungjawabkan
Sekolah belum menyediakan sistem Sekolah telah menyediakan sistem informasi
informasi yang efisien, efektif, dan dapat yang efisien, efektif, dan dapat diakses.
diakses.
Sekolah belum meningkatkan Sekolah telah meningkatkan keefektifan
keefektifan kinerja pendidik dan tenaga kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
kependidikan dan pengembangan profesi dan pengembangan profesi pendidik dan
pendidik dan tenaga kependidikan. tenaga kependidikan
Supervisi dan evaluasi pendidik dan Supervisi dan evaluasi pendidik dan tenaga
tenaga kependidikan belum sesuai kependidikan telah sesuai dengan standar
dengan standar nasional nasional
Warga sekolah belum terlibat dalam Warga sekolah telah terlibat dalam
pengelolaan kegiatan akademis dan non pengelolaan kegiatan akademis dan non
akademis akademis
Sekolah belum melibatkan anggota Sekolah telah melibatkan anggota 100 %
masyarakat khususnya pengelolaan masyarakat khususnya pengelolaan kegiatan
kegiatan non akademis. non akademis
. Pengelolaan penerimaan peserta Penerimaan peserta didik baru
didik baru (PPDB) telah terlaksana (PPDB) telah terlaksana sesuai 0
sesuai dengan aturan dengan aturan
Pengelolaan kegiatan lainnya: Peringatan hari besar Islam (PHBI)
1. Peringatan hari besar Islam dan peringatan hari besar nasional
(PHBI) (PHBN) terlaksana sesuai dengan 0
2. Peringatan hari besar nasio nal jadwalnya
(PHBN)
7. Pengembangan Pembiayaan: Pengembangan Pembiayaan:
Anggaran sekolah dirumuskan belum Anggaran sekolah dirumuskan telah merujuk
merujuk kepada peraturan pemerintah, kepada peraturan pemerintah, pemerintahan
pemerintahan propinsi, dan pemerintahan propinsi, dan pemerintahan kabupaten/ kota
kabupaten/ kota
Perumusan RAPBS/RKAS belum Perumusan RAPBS/RKAS telah
melibatkan Komite Sekolah dan melibatkan Komite Sekolah dan pemangku
pemangku kepentingan yang relevan. kepentingan yang relevan.
Penyusunan keuangan sekolah belum Penyusunan keuangan sekolah telah
dilakukan secara transparan, efisien, dan dilakukan secara transparan, efisien, dan
akuntabel akuntabel
Sekolah belum membuat pelaporan Sekolah telah membuat pelaporan
keuangan kepada pemerintah dan keuangan kepada pemerintah dan pemangku
pemangku kepentingan kepentingan
Sekolah belum memiliki kapasitas untuk Sekolah telah memiliki kapasitas untuk
mencari dana dengan inisiatif sendiri mencari dana dengan inisiatif sendiri
16
Kondisi yang diharapkan (empat Tantangan
No. Kondisi saat ini
tahun ke depan)
17
kebutuhan perabot, ruang, alat praktek & bahan praktik belum
memenuhi Standar Sarana Prasarana
c. Lingkungan : Situasi, Kondisi dan potensi lingkungan, pengelolaan lingkungan
d. Menejemen : Penerapan menejemen berbasis sekolah, budaya kerja pengelolan,
Struktur organisasi, program kerja, RAPBS, Admin sekolah
belum memenuhi Standar Pengelolaan.
e. Kegiatan KBM :Pengorganisasian KBM, Sistem evaluasi dan Supervisi, Metode
penyajian KBM belum memenuhi Standar Proses
f. Tamatan : Daya serap tamatan untuk bekerja dan daya serap tamatan
untuk melanjutkan pendidikan belum mengacu pada Standar
Kelulusan
E. Sasaran Sekolah
1. Terwujudnya bangunan SMK Nahdlatul Ulama Donomulyo sesuai dengan yang
tertera dalam site plan
2. Tersedianya Sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan SMK Nahdlatul
Ulama Donomulyo secara umum dan yang mendukung komptensi keahlian dan
berbasis ICT
3. Terwujudnya Kompetasi Keahlian sesuai dengan animo masyarakat
4. Terwujudnya system pembelajaran yang kreatif dan inovatif yang berbasis ICT
dengan menggunakan modul, master learning dan system link and match
5. Meningkatknya profesionalisme kepala sekolah, guru dan pegawai
6. Meningakatnya komitmen guru dan pegawai terhadap profesi dan pelaksanaan
tugasnya
7. Meningakatnya kepedulian warga sekolah terhadap lingkungan harmonisasi sosial
8. Meningkatnya kepedulian Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan masyarakat
terhadap kemajuan dan keberlangsungan SMK Nahdlatul Ulama Donomulyo
9. Terwujudnya penerapan menejemen berbasis sekolah (MBS) dan ISO 9001-2008.
10. Terwujudnya Budaya kerja yang propesional
11. Terwujudnya lingkungan yang memenuhi kriteria 7 K
12. Terbentuknya kemitraan antara sekolah dengan DU/DI dalam rangka pelaksanaan
link and match
18
13. Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap keberadaan SMK Nahdlatul
Ulama Donomulyo.
G. Analisa SWOT
Kekuatan (Strength)
19
c. Situasi dan kondisi lingkungan yang mendukung keberadaan SMK Nahdlatul
Ulama Donomulyo
d. Tersedianya sumber daya manusia
e. Adanya Tamatan SMP/MTsN
f. Adanya lembaga-lembaga yang mendukung keberadaan SMK Nahdlatul Ulama
Donomulyo
g. Sumber daya alam yang mendukung potensi pengembangan bidang keahlian
h. Peluang / kesempatan kerja dan berwirausaha terbuka
i. Akses jalan yang lancar
Kelemahan (Weaknees)
Peluang (Opportunity)
Ancaman (Threat)
20
b. Persaingan yang ketat dalam mencari siswa tamatan SMP/MTsN.
c. Budaya dan etos kerja yang rendah
d. Budaya belajar siswa yang rendah
e. Adanya kecendrungan tamatan SMP/MTsN lebih memilih SMA
f. Persaingan dunia kerja
g. Kepercayaan masyarakat.
21
situasi serta kondisi sekolah. Rumusan sasaran pengembangan sekolah kurun waktu
satu tahun ke depan.
Setelah sasaran dirumuskan sekolah menetapkan program-program yang perlu
dikembangkan di sekolah. Program merupakan pernyataan yang berisi kesimpulan dan
beberapa alternatif pemecahan tantangan utama yang memiliki karakteristik yang
saling mendukung, saling tergantung atau saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang
sama. Berdasarkan hasil identifikasi pemecahan tantangan utama tersebut, maka
program-program yang akan dikembangkan di SMK Nahdlatul Ulama Donomulyo
sebagai berikut:
1. Mengkaji pelaksanan kurikulum di sekolah dengan prinsi-prinsip pengembangan
kurikulum sesuai denagn satuan pendidikan yang mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan.
2. Menyiapkan perangkat standar mutu pendidikan melalui efektifitas pembelajaran
dan pembiasaan sesuai dengan lingkungan belajar yang rekreatif, edukatif dan
religius.
3. Melaksanakan pemeliharaan, peningkatan dan pengembangan potensi sumber daya
pendidik yang profesional dalam rangka mengacu peningkatan berbagai kecakapan
dan kecerdasan peserta didik.
4. Berupaya dengan segenap kemampuan untuk dapat mengantarkan peserta didik
menuju kecerdasan apresiasi seni budaya.
5. Mewujudkan peserta didik untuk dapat memiliki dasar-dasar life skill yang bermuara
pada kemahiran membaca, menulis dan berhitung.
22
4. Peserta didik yang memiliki dasar-dasar life skill yang bermuara pada kemahiran
calistung.
23
BAB IV
PENUTUP
Program Kerja Jangka Menengah atau RKJM ini disusun sebagai upaya yang
dilakukan oleh sekolah dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Program ini disusun
berdasarkan pertimbangan dari program-program tahun yang lalu dan mengacu pada
Standar Nasioanl Pendidikan. Program ini tidak akan berarti apa-apa tanpa suatu
pelaksanaan yang baik, oleh karenanya yang sangat menentukan terhadap keberhasilan
program ini adalah unsur manusianya, dalam hal ini bidang ketenagaan yang
berdayaguna dengan menempuh manajemen yang tepat.
Tiga hal yang mesti dilakukan berkaitan dengan Program Kerja ini yaitu
pembuatan program yang baik, pelaksanaan program yang efektif, evaluasi yang
berkelanjutan, dan tindak lanjut untuk selalu meningkatkan dan mengembangkan
program yang lebih baik. Melalui tiga tahapan ini tujuan pendidikan yang ingin dicapai
dapat terealisasi dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.
24