A. Latar belakang
Rencana Kerja Sekolah (RKS) merupakan sebuah proses menentukan tindakan masa
depan (4 tahun) sekolah yang tepat melalui urutan pilihan untuk mencapai tujuan
pendidikan. RKS yang dibuat tentunya disesuaikan dengan kekhasan, kondisi dan
potensi daerah, sosial budaya masyarakat, potensi sekolah dan kebutuhan peserta didik.
RKS (Rencana Kerja Sekolah) disusun sebagai pedoman kerja dalam pengembangan
sekolah, dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan
sekolah, dan sebagai bahan acuan untuk mengidentifikasi serta mengajukan sumber
daya yang diperlukan.
Dewasa ini, kompetensi pendidikan berlangsung sangat ketat dan tajam hamper tiada
batas. Sekolah yang tidak mampu bersaing secara fair dan terbuka akan tumbang
terseleksi oleh keadaan. Oleh karena, TK KKLKMD Sedyo Rukun tentunya perlu
mengembangkan dan meningkatkan segala potensi yang dimiliki dengan
memperhatikan sumber daya yang dimiliki, baik Sumber Daya Manusia maupun
sumber daya lainnya. Kondisi TK KKLKMD Sedyo Rukun memiliki siswa sebanyak 98
orang, dukungan dan kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholders) yang masih
kurang mendukung, sarana dan prasarana yang belum lengkap, masyarakat religious
danmemiliki tingkat kesadaran pendidikan yang mulai meningkat.
Menghadapi kondisi tersebut TK KKLKMD Sedyo Rukun mempersiapkan diri secara
mantap dengan menyusun Rencana Kerja Sekolah (RKS) untuk menghadapi masa yang
akan datang.
B. Tujuan
Penyusunan Rencana Kerja Sekolah ini bertujuan:
1. Mengetahui semua potensi sekolah yang ada untuk dapat diolah dan
dikembangkan.
2. Sebagai pedoman operasional dalam mengelola sekolah selama satu tahun pelajaran
dan tahun-tahun berikutnya.
3. Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah dapat tercapai.
4. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah;
5. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku sekolah,
antar sekolah dan dinas pendidikan;
6. Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan;
7. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat;
8. Menjamin pengguanaan sumberdaya yang ekonomis, efisien, efektif, berkeadilan,
berkelanjutan serta memperhatikan kesetaraan gender.
C. Manfaat
Manfaat penyusunan rencana kerja sekolah ini adalah:
1. Pedoman kerja untuk perbaikan dan pengembangan sekolah
2. Sarana untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan
sekolah
3. Bahan untuk mengajukan usulan pendanaan pengembangan sekolah.
D. Landasan hukum
Landasan hukum pengusunan rencana kerja sekolah ini sebagai berikut:
1. Undang-undang No. 20 tahun 2013 tentang sistem pendidikan nasional pasal 4
(pengelolaan dana pendidikan berdasar pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi
dan akuntabilitas publik).
2. PP no 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 53 ayat 1 “ bahwa
setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja jangka menengah satuan
satuan pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) Tahun.
3. PP no 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Pasal
51 “ Kebijakan Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 oleh pendidikan
anak usia dini, satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan menengah
dituangkan dalam :
a. Rencana kerja tahunan satuan pendidikan;
b. Anggaran pendapatan dan belanja tahunan satuan pendidikan
c. Peraturan satuan atau program pendidikan
4. PP No 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
5. Permendiknas Nomor 19 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan bahwa sekolah wajib
membuat :
a. Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM)
b. Rencana Kerja tahunan (RKT)
1. Persiapan
Sebelum penyusun RKS dilakukan, Dewan Pendidikan (Kepala sekolah dan guru)
bersama Komite Sekolah membentuk tim pengembang sekolah (TPS) yang tugas
utamanya adalah menyusun RKS. Pembentukan TPS hendaknya dilakukan melalui proses
demokratis dengan mengedepankan musyawarah mufakat. Untuk lebih jelasnya bisa
dilihat pada suplemen tentang Pedoman Pembentukan TPS.
Setelah terbentuk, TPS disarankan melakukan pendalaman/orientasi mengenai
kebijakan-kebijakan pengembangan pengembangan dan penyusun RKS. Materi yangperlu
didalami antara lain :
Peraturan dan perundang-undangan mengenai pendidkan (Standar Pelayanan Minimal
Bidang Pendidikan dan/atau Standar Nasional Pendidikan), perlindungan anak, kebijakan
pendanaan pendidikan, kebijakan peningkatan mutu dan perluasan kesempatan
memperoleh pendidikan, priotas pendidikan tingkat kabupaten/kota, manajemen berbasis
sekolah (MBS), pendekatan, strategi dan metode pembelajaran inovatif seperti
pembelajaran aktif, pembelajaran aktif-kreatif-efektif dan menyenangkan (PAKEM),
peran serta masyarakat dalam pendidikan , perencanaan pendidikan disekolah. Selain itu
juga dibahas penyusunan RKS, peran dan fungsi masing-masing pemangku kepentingan
dalam proses perencanaan. Kegiatan ini dapat dilakukan bersam-sama dalam kelompok
kerja kepala sekolah (KKKS), kelompok kerja guru (KKG), musyawarah guru mata
pelajaran (MGMP) serta pertemuan/rapat sekolah yang dihadiri baik oleh Dewan
Pendidik, Komite sekolah maupun secara mandiri oleh anggota TPS.
Tahap V : Merumuskan Rencana Kerja Tahunan Sekolah (RKTS) dan Rencana Kegiatan
dan Anggaran Sekolah (RKAS).
1) Merumuskan Rencana Kerja Tahunan (RKT)
a. Menetapkan Program/Kegiatan Strategis
b. Menetapkan Kegiatan Rutin/Reguler
c. Menetapkan Jadwal RKTS.
2) Membuat Rencana Kegiatan dan Anggaran sekolah (RKAS)
A. Profil Sekolah
1. Nama Sekolah : TK KKLKMD Sedyo Rukun
2. NPSN 20404486
3. Akreditasi Sekolah :B
4. Alamat Sekolah : Sirat, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul
5. NPWP :-
6. Email Sekolah :Tkseyorukun.bambanglipuro@gmail.com
7. Kepala Sekolah : Suratmi, S.Pd.AUD
8. No. Telp./HP 08886486646
9. Nama Yayasan : Yayasan
8. Alamat Yayasan : Sirat, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul
10. 11. No. Tep./HP 081214414667
12. No. Akte Pendirian : AHU-0014035.AH.01.12.TAHUN 1986
13. SK Izin Operasional : 01207/H/1986
14. Kepimilikan Tanah :
a. Status Tanah : Wakaf
b. Luas Tanah :
15. Status Bangunan : Yayasan
16. Luas Bangunan :
17. Data siswa dalam tiga tahun terakhir
Kelas B
Tahun
Ajaran Jumlah Jumlah
siswa Rombel
2020/2021 25 1
2021/2022 25 1
2022/2023 25 1
1. Isi
1.1 Kurikulum sudah sesuai dan Relevan
1.1.1 Pengembangan kurikulum a. Kurikulum 1. Kurikulum belum 1. Sekolah menyesuaikan 1. Menyempurnakan dan
pada tingkat satuan pendidikan Mencakup 5 sempurna dan masih KTSP sesuai dengan merview KTSP sesuai ABK
menggunakan panduan yang Kelompok mata memerlukan panduan BNSP 2.
disusun BSNP pelajaran pengembangan
2.
b. Kurikulum 2.
didasarkan pada 7
prinsip
pengembangan
kurikulum.
1.1.2 Kurikulum dibuat dengan Sudah memiliki muatan Belum Kurikulum Muatan local di Meriview kurikulum muatan
mempertimbangkan karakter local yang mempertimbangkan sekolah kami perlu disesuaikan lokal
daerah, kebutuhan social mempertimbangkan usia karakter daerah, dengan kebutuhan karakter
masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik dan kebutuhan social daerah, kebutuhan social
peserta didik dan kebutuhan kebutuhan pembelajaran masyarakat dan kondisi masyarakat dan kondisi budaya,
pembelajaran budaya usia peserta didik dan
kebutuhan pembelajaran
1.1.3 Kurikulum telah menunjukan 1. Struktur kurikulum belum menyusun Sekolah akan menyusun Menyusun Program
adanya alokasi waktu, rencana sudah memuat 17 program pembelajaran Program Pembelajaran Pembelajaran Individual (PPI)
program remedial, dan pengayaan mata pelajaran, individual (PPI) Individual (PPI) secara lengkap Menyusun program
bagi siswa. muatan lokal, dan belum semua guru Seluruh dewan guru pembelajaran berbasis
pengembangan diri menyusun RPP menyusun RPP/perangkat adiwiyata
2. Substansi mata berbasis lingkungan pembelajaran berbasis
pelajaran IPA dan hidup lingkungan hidup
bahasa
3. Alokasi waktu satu
jam pelajaran 40
menit
4. Minggu efektif
dalam satu tahun (2
semester) adalah 36
Minggu
5. Pengayaan dan
remedial sudah
terprogram
2. Proses
2.1 Silabus sudah sesuai/relevan dengan standar
2.1.1 Silabus dikembangkan Silabus dikembangkan Silabus belum Sekolah memodifikasi silabus Memodifikasi silabus sesuai
berdasarkan Standar Isi (SI), berdasarkan Standar Isi dikembangkan sesuai sesuai dengan perkembangan dengan perkembangan individu
Standar Kompetensi Lulusan (SI, Standar Kompetensi dengan perkembangan
(SKL), dan Panduan KTSP. Lulusan (SKL), dan individu peserta didik ( individu peserta didik ( ABK ) peserta didik ( ABK )
panduan KTSP. ABK )
2.1.2 Pengembangan Silabus Silabus sudah dikaji Pelaksanaan kajian Mengoptimalkan peran serta Optimalisasi peran guru dalam
dilakukan guru secara mandiri atau secara mandiri atau silabus belum optimal guru dalam kegiatan MGMP MGMP
berkelompok berkelompok
2.2 RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik
2.2.1 Rencana pelaksanaan Guru sudah menyusun RPP belum sesuai Sekolah memodifikasi RPP modifikasi RPP sesuai
pembelajaran (RPP) disusun RPP sesuai dengan dengan perkembangan sesuai dengan perkembangan kebutuhan ABK
berdasarkan pada prinsip-prinsip prinsip-prinsip peserta didik ( ABK ) peserta didik ( ABK )
perencanaan pembelajaran. perencanaan modifikasi RPP dengan
pembelajaran RPP belum berbasis Sekolah memodifikasi menyisipkan program adiwiyata
lingkungan RPP berbasis
lingkungan hidup
2.2.2 RPP memperhatikan 1. RPP sudah RPP belum RPP belum sesuai dengan Pelatihan penyusunan RPP
perbedaan gender, kemampuan memparhatikan memperhatikan tahap perkembangan peserta didik ( regular dan RPP ABK
awal, tahap intelektual, minat, bakat, perbedaan gender, intelektual, minat, bakat, ABK )
motivasi belajar, potensi, kemampuan awal, motivasi belajar, potensi,
kemampuan social, emosional, gaya kemampuan social,
belajar, kebutuhan khusus, kebutuhan khusus, emosional, gaya belajar,
kecepatan belajar, latar belakang kecepatan belajar, norma, nilai-nilai,
budaya, norma, nilai-nilai, dan latar belakang kebutuhan khusus, dan
lingkungan peserta didik. budaya. lingkunagan pesrta didik.
2. RPP sudah
memparhatikan
tahap intelektual,
minat, bakat,
motivasi belajar,
potensi, kemampuan
sosial, emosional,
gaya belajar, norma,
nilai-nilai, dan
lingkungan peserta
didik.
2.3 Sumber belajar dapat diperoleh dnegan mudah dan digunakan secara tepat
2.3.1 siswa dapat mengakses buku Guru memiliki buku 1. Jumlah buku 1. Sekolah perlu melakukan 1. Pengadaan ruang
panduan, buku panduan, buku refernsi sebagai bahan referensi tidak pengadaan ruang perpustakaan yang
pengayaan, buku referensi, dan ajar Sekolahmemiliki sebanding dengan perpustakaan representatif dan buku
sumber belajar lain selain buku akses jaringan internet refernsi, buku pegangan
jumlah siswa 2. Sekolah perlu
pelajaran dengan mudah siswa dan koleksi buku
Meningkatkan jumlah buku bacaan lainnya
2. Belum tersedia alat referensi sesuai dengan 2. menyediakan alat dan media
dan media jumlah siswa pembelajaran ABK
pembelajaran ABK 3. Sekolah menyediakan alat 3. menyediakan buku-buku
dan media pembelajaran bertemakan lingkungan
3. Belum tersedia
ABK hidup
cukup buku-buku
4. Madasah menyiapkan buku 4. gerakan memanfaatkan
bertema lingkunga barang bekas sebagai alat
bacaan bertemakan
hidup lingkungan hidup atau media belajar
4. Guru belum 5. Sekolah
memanfaatkan mensosialisasikan kepada
barang bekas dewan guru untuk
memanfaatkan daur
sebagai alat atau ulang barang bekas untuk
media media atau alat
pembelajaran pembelajaran
2.3.2 Guru menggunakan buku Guru memiliki buku Belum tersedia alat dan 1. Sekolah perlu Pengadaan buku dan alat serta
panduan, buku pengayaan, buku referensi lain yang media pembelajaran Memperbanyak jenis buku media pembelajaran ABK
referensi, dan sumber belajar lain relevan ABK referensi lain
selain buku pelajaran secara tepat
2. Sekolah menyediakan alat
dalam pembelajaran untuk
membantu dan memotivasi pesrta dan media pembelajaran
didik peserta didik ( ABK )
2.4 Pembelajaran dilaksanakan dengan mengguanakan metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi peserta didik
2.4.1 para guru melaksanakan Guru-guru sudah Metode pembelajaran Metode pembelajaran Pelatihan guru ABK
pembelajaran sesuai dengan yang sepenuhnya belum sesuai ABK disesuaikan dengan
rencana pembelajar yang interaktif, melaksanakan kegiatan Pelatihan penyusunan perangkat
perkembangan peserta didik ( pembelajaran
inspiratif, menyenangkan, dan berbasis
pembelajaran yang Metode ABK )
menantang mencakup kegiatan adiwiyata
pendahuluan, inti, dan penutup. sesuai dengan RPP yang pembelajaran belum
Metode pembelajaran
disusunnya adiwiyata berbasis adiwiyata
2.4.2 Para peserta didik memperoleh 1. guru sudah konsisten Sekolah belum Sekolah memodifikasi RPP Menyusun RPP buatan guru
kesempatan yang sama untuk memberikan menggunakan strategi, sesuai dengan kebutuhan sesuai ABK
melakukan ekplorasi dan elaborasi, kesempatan pada model dan metode
serta mendapatkan konfirmasi peserta didik ( ABK )
peserta didik untuk
mendapatkan pembelajaran sesuai Sekolah memodifikasi RPP Pelatihan penyusunan perangkat
informasi dengan kebutuhan ABK sesuai standard adiwiyata pembelajaran berbasis
2. Sekolah adiwiyata
memperhatikan RPP belum adiwiyata
peserta didik ( ABK
) dalam mendorong
partisipasi aktif
2.5 Supervisi dan evaluasi Proses Pembelajaran dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan
2.5.1 Supervisi dan evaluasi proses Sekolah sudah Pelaksanaan tindak lanjut Melaksanakan program tindak Kamad menindaklanjuti hasil
pembelajarn dilakukan pada setiap melakukan supervise belum optimal lanjut supervisi dan evaluasi supervise dan evaluasi secara
tahap meliputi perencanaan, dan evaluasi berkala
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran melalui 4 lebih optimal
pembelajaran tahap
Sekolah sudah
melakukan program
tindak lanjut hasil
supervisi
2.5.2 Supervisi dan evaluasi proses 1. Sekolah melakukan Pelaksanaan tindak lanjut Pelaksanaan tindak lanjut lebih Optimalisasi tindaklanjut hasil
pembelajaran dilakukan secara supervisi dan hasil supervisi belum dioptimalkan supervisi dan evaluasi
berkala dan berkelanjutan oleh kepal evaluasi dilakukan optimal
Sekolah dan pengawas.
oleh kepala Sekolah
dan pengawas
2. Hasil supervisi dan
evaluasi sudah
ditindaklanjuti
3. Standar Kompentesi Lulusan
3.1 Peserta didik dapat mencapai target akademis yang diharapkan
3.1.1 Peserta didik memperlihatkan 1. Hasil ulangan rata- 1. Sekolah belum 1. Sekolah memodifikasi Modifikasi standar KKM
kemajuan yang lebih baik dalam rata per kelas memodifikasi standar regular dan reguler dan ABK
mencapai target yang ditetapkan sudah diatas KKM standar regular dan kemampuan peserta didik (
SKL
2. Nilai rata-rata per kemampuan peserta ABK )
mata pelajaran ada didik ( ABK ) 2. Sekolah memodifikasi
kenaikan 2. Sekolah belum KKM regular dengan
memodifikasi KKM kemampuan peserta didik (
regular dengan ABK )
kemampuan peserta
didik ( ABK )
3.1.2 Peseta didik memperlihatkan siswa mampu Peserta Didik ( ABK ) Guru membimbing peserta Mengadakan pelatihan bagi
kemajuan sebagai pembelajar yang melakukan belum mampu didik ( ABK ) agar mampu guru ABK
mandiri pembelajaran secara melaksanakan
mandiri melalui sumber- pembelajaran mandiri menjadi pembelajar yang
sumber belajar lain mandiri
3.1.3 Peserta didik memperlihatkan 1. Sekolah 1. 40% siswa belum Meningkatkan motivasi belajar Meningkatkan kegiatan ekskul
motivasi belajar dan rasa percaya menjalankan 4 ⎯ 6 mampu dan rasa percaya diri melalui dan event pentas seni budaya
diri yang tinggi kali kegiatan mengekspresikan seni
ekskul
pembiasaan untuk melalui 2 event
mencari 2. 80% siswa belum Memfasilitasi siswa untuk
informasi/pengetahu mampu mengekspresikan atau
an lebih lanjut dari mengekspresikan seni mengapresiasi seni budaya.
berbagai sumber budaya melalui event
belajar tertentu
2. Sekolah
melaksanakan 3
jenis kegiatan yang
dapat memanfaatkan
lingkungan secara
produktif dan
bertanggung jawab
3. 60% siswa mampu
mengekspresikan
seni budaya melalui
2 event
4. 20% siswa mampu
mengekspresikan
seni budaya melalui
event tertentu
3.2 Pesrta didik dapat mengembangkan potensi penuh meraka sebagai anggota masyarakat
3.2.1 Sekolah mengembangkan 1. Sekolah 1. Belum menjalankan Sekolah menyediakan layanan Sekolah menyiapkan guru
kepribadian peserta didik menjalankan kegiatan memahami konseling untuk menjalankan konseling, menyiapkan
kegiatan kesiswaan kelebihan dan kegiatan memahami kelebihan pelatihan UKS dan pelatihan
guna dan kekurangan diri sendiri guru
menumbuhkembang kekurangan diri Sekolah mengadakan kegiatan
kan sikap percaya sendiri UKS
diri dan tanggung 2. Siswa belum Sekolah mengadakan pelatihan
jawab ebanyak 3 memiliki kepedulian berbagai metode pembelajaran
jenis dan/atau 3 kali unttuk menjaga
dalam satu tahun kebersihan
terakhir lingkungan sekolah
2. Sekolah menjalanjan 3. Guru masih
kegiatan penegakan mendominasikan
aturan-aturan social kegiatan
sebanyak 3 jenis pembelajaran di
dan/atau 3 kali kelas
dalam satu tahun
terakhir
3. Sekolah
melaksanakan 3 kali
kegiatan
pembelajaran untuk
menghargai
keberagamaan
agama, bangsa,
suku, ras, dan
golongan social
ekonomi dalam
lingkup global
dalam satu tahun
terakhir
4. Sekolah
melaksanakan satu
kali kegiatan
pembelajaran untuk
menghargai karya
seni dan budaya
nasional
3.2.2 Sekolah mengembangkan Sekolah Memiliki 8 Kegiatan ekskul belum Kegiatan ekskul memiliki target Terwujudnya program ekskul
keterampilan hidup. kegiatan ekskul : terprogram secara baik pencapaian yang jelas dengan yang terencana dengan baik dan
- Pramuka (Belum memiliki target dibuktikan dalam bentuk target prestasi yang jelas
- IPSI pencapaian) program kerja
- Paskibra
- Futsal Sekolah belum Program ekskul Terwujudnya Program ekskul
- Sepakbola mengembangkan bakat mengembangkan bakat dan mengembangkan bakat dan
- English Club dan keterampilan untuk minat ABK minat ABK
- MTI
ABK
Program ekskul berbasis Terwujudnya Program ekskul
adiwiyata berbasis adiwiyata
Program ekskul
belum berbasis
adiwiyata
3.2.3 Sekolah mengembangkan Sekolah sudah Sekolahbelum Sekolah melakukan program Sekolah memfasilitasi dan
nilai-nilai agama, budaya, dan melaksanakan kegiatan melaksanakan kegiatan pembiasaan dalam menjalankan menyelenggarakan program
pemahaman atas sikap yang dapat keagamaan (Shalat secara khusus dalam nilai-nilai agama secara pembiasaan dengan target
diterima dhuha, shalat berjamaah, memanfaatkan wajtu terprogram dan terarah pencapaian yang jelas
Qurban, infak jumaatan, luang sesuai dengan Sekolah menyelenggarakan Sekolah menyelenggarakan
bimbingan BTQ, tuntunan agamanya program kegamaan dengan program kegamaan dengan
bimbingan Tahfiz) Sekolah belum menanamkan nilai-nilai menanamkan nilai-nilai
memasukkan peduli lingkungan peduli lingkungan
program adiwiyata
dalam kegiatan
keagamaan
4. Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
4.1 Pemenuhan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai
4.1.1 Jumlah pendidik memenuhi - 14 Orang guru - 1 orang guru tidak Sekolah mengupayakan Menyiapkan guru BK, dan
standar. mengajar sesuai dengan sesuai dengan latar pelatihan peningkatan Guru Untuk ABK,
latar belakang belakang pendidikan professional guru menyelenggarakan berbagai
pendidikan - belum ada guru Sekolah mengupayakan pelatihan guru dan Guru ABK
- 5 Orang guru tidak bersertifikat guru pengadaan guru BK Sekolah mengadakan pelatihan
sesuai dengan latar professional Sekolah megirim guru untuk pengelolaan lingkungan hidup
belakang pendidikan - Belum ada guru yang megikuti pelatihan kepada dewan guru
tetapi sudah bersertifikat memahami dan pendampingan ABK
- memiliki guru yang menguasai Sekolah mengadakan pelatihan
berlatar belakang BK pengelolaan pengelolaan lingkungan hidup
kepada dewan guru
lingkungan hidup
dengan baik
4.1.2 Jumlah tenaga kependidikan Sekolah memiliki 5 Kepala TU belum Sekolah mengupayakan Sekolah menyiapkan tenaga
memenuhi standar. tenaga kependidikan ( 1 memiliki pengalaman pengadaan tenaga kependidikan Tata Usaha yang profesional
kepala TU, 2 Staff TU, yang sesuai Sekolah mengupayakan
dan 2 Tenaga pengadaan tenaga kependidikan
Keamanan.) (Kepala TU)
4.2 Kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai
13 orang guru sudah Sekolah belum memiliki Sekolah mendorong guru yang Mengadakan pelatihan guru
4.2.1. Kualifikasi pendidik memiliki kualifikasi Guru Pembimbing inklusif
memenuhi standar. sedang proses S2 agar dapat
berijazah S1 Khusus ( GPK )
menyelesaikan studinya
2 orang guru guru sudah
berkualifikasi berijazah Guru mendapatkan pelatihan
S2 pendidikan inklusif
4.2.2 Kualifikasi tenaga Sekolah memiliki 3 2 orang tenaga Sekolah mendorong tenaga Memfasilitasi tenaga TU untuk
kependidikan memenuhi standar Orang tenaga kependidikan (Staff TU) kependidikan (Staff TU) agar menyelesaikan S1
kependidikan berijasah belum berijazah S1
S1 memiliki kualifikasi S1
Menjalin kerjasama dengan
Sekolah belum memiliki
SLB terdekat yang didukung
tenaga psikholog
dengan MOU
4.3 Kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai
4.3.1 Kompetensi pendidik 10 orang guru sudah 12 orang guru belum Sekolah mendorong guru ikut Memfasilitasi guru untuk ikut
memenuhi standar memiliki kompetensi memenuhi kompetensi pelatihan PLPG/PPG PLPG dan atau PPG
pendidik sesuai standar pendidik
SPM
4.3.2 Kompetensi pendidik dan Tenaga kependidikan Sekolahmengikutsertakan Mengikutsertakan tenaga admin
tenaga kependidikan sudahmemadai belum memenuhi standar tenaga kependidikan dalam dan keuangan pada berbagai
kegiatan admin dan keuangan pelatihan
5. Sarana dan Prasarana
5.1 Sarana sekolah sudah memadai
5.1.1 sekolah memenuhi standar Sekolah memiliki : Sekolah belum memiliki: Sekolah melengkapi Sekolah melengkapi
terkait dengan ukuran ruangan, 1. Konstruksi belum memiliki sarana kekurangan ruang dan kekurangan ruang kelas dan
jumlah ruangan, persyaratan untuk bangunan 1 lantai, ibadah yang layak. ruang lainnya dan disesuaikan
status tanah wakaf kelengkapan sarana
system ventilasi, dan lainnya Sekolah belum memiliki dengan ABK
yayasan bidang miring, wc duduk Sekolah menyelesaikan Sekolah melengkapi sarpras
2. Ruang kelas dan pusat layanan ABK. pembangunan sarana ibadah yang mendukung program
sebanyak 5 lokal, Belum memiliki
luas kelas > 30 M2 adiwiyata
sarana dan
3. Peralatan lab. IPA prasarana yang Sekolah melengkapi kebutuhan
lengkap, lab. Bahasa mendukung program sarana untuk siswa ABK
dan Multimedia, adiwiyata
Lab. Komputer Sekolah melengkapi sarpras
4. Ruang guru, tempat yang mendukung program
bermain/olah raga, adiwiyata
tempat ibadah
5. Rasio jumlah Toilet
(WC) siswa 1 : 28
Siswa
6. Perpustakaan
7. Ruang TU
5.1.2 Sekolah memenuhi standar Memiliki 5 rombel Ruang kelas belum Sekolah melengkapi sarana Tersedia sarana dan prasarana
terkaiat dengan jumlah peserta didik Jumlah peserta didik memiliki infokus kelas yang dibutuhkan
dalam rombongan belajar. rata-rata 20 siswa per permanen
kelas,
Masing – masing kelas
memiliki 1 rak sepatu
5.1.3 Sekolah memenuhi standar Sekolah memiliki Alat olah raga belum Melengkapi alat olahraga Tersediannya kelengkapan
terkait dengan penyediaan alat dan perpustakaan lengkap olahraga, media belajar ABK
sumber belajar termasuk buku Komponen alat IPA Ruang perpustakaan Membangun perpustakaan dan dan perpustakan
pelajaran lengkap masih bergabung dengan melengkapi buku-buku
Sarana komputer kantor guru perpustakaan
tersedia Belum memiliki alat dan Sekolah melengkapi alat dan
Memiliki jaringan sumber belajar khusus sumber belajar khusus untuk
internet untuk siswa ABK siswa ABK
5.2 Sekolah dalam kondisi terpelihara dan baik
5.2.1 Pemeliharaan bangunan Pemeliharaan bangunan Pemeliharaan berlum Membuat program Membuat program
dilaksanakan secara berkala sesuai sudah dilaksanakan terperogram selama pemeliharaan bangunan jangka pemeliharaan bangunan jangka
dengan persyaratan standar. secara berkala jangka waktu 5 tahun waktu 5 tahun waktu 5 tahun
6. Pengelolaan
6.1 Kinerja pengelolaan sekolah berdasarkan kerja tim dan kemitraan yang kuat dengan visi dan misi yang jelas dan diketahui oleh semua pihak
6.1.1 Sekolah merumuskan visi dan Memiliki visi dan misi Visi dan misi belum Merumuskan kembali visi dan Merumuskan kembali visi dan
misi serta disosialisasikan kepada yang dirumuskan oleh mencantumkan misi mengarah pada pendidikan misi mengarah pada pendidikan
warga sekolah dan pemangku seluruh warga Sekolah pendidikan inklusif
inklusif inklusif
kepentingan Visi dan misi belum
Sekolah telah secara rinci Merumuskan kembali visi dan Merumuskan kembali visi dan
menyosialisasikan visi mencantumkan misi dengan misi dengan mencantumkan
dan misi ke seluruh pengelolaan mencantumkan kegiatan kegiatan berbasis lingkungan
warga Sekolah
lingkungan hidup berbasis lingkungan
6.1.2 Pengelolaan sekolah Sekolah sudah menjalin Belum memiliki RKJM, Sekolah segera menyelesaikan Sekolah memiliki RKM dan
menunjukan adanya kemandirian, kemitraan dengan RKTM program inklusif revisi RKM, RKTM, dan RKAM sesuai dengan sumber
kemitraan, partisipasi, keterbukaan, masyarakat dan instansi daya yang dimiliki dan
RKJM program inklusif
dan akuntabilitas terkait Belum ada kemitraan, menyesuaikan dengan
kemandirian untuk siswa Sekolah mengupayakan kebutuhan PDBK
berkebutuhan khusus. menjalin kemitraan dengan Sekolah mendorong jalinan
Belum ada instansi terkait dengan kemitraan dengan instansi
pendidikan inklusif terkait adiwiyata
kemitraan dengan
instansi yang Sekolah mendorong jalinan
bergerak di bidang kemitraan dengan instansi
kesehatan dan terkait adiwiyata
lingkungan hidup
6.2 Rencana kerja sekolah mencantum tujuan yang jelas untuk program peningkatan dan perbaikan berkelanjutan yang tersosialisasi dengan baik.
6.2.1 Sekolah merumuskan rencana Sekolah memiliki RKM Belum memiliki rencana Menyusun rencana kerja Menyusun rencana kerjatahunan
kerja dengan tujuan yang jelas untuk dan RKAM kerja tahunan program tahunan program inklusif yang program inklusif yang tertuang
peningkatan dan perbaikan inklusif tertuang dalam RKM dan dalam RKM dan RKAM
berkelanjutan.
RKAM
Belum melikiki Menyusun rencana kerja
rencana kerja Menyusun rencana kerja tahunan program
tahunan sekolah tahunan program adiwiyata yang tertuang
peduli lingkungan adiwiyata yang tertuang dalam RKM dan RKAM
dalam RKM dan RKAM
6.2.2 Sekolah mensosialisasikan Sekolah sudah Sosialisasi rencana kerja Memaksimalkan sosialisasi Memaksimalkan sosialisasi
rencana kerja yang berbasis tujuan menyosialisasikan belum maksimal rencana kerja kepada warga rencana kerja kepada warga
untuk peningkatan dan perbaiakn rencana kerja kepada sekolah sekolah
berkelanjutan kepada warga sekolah
warga sekolah
dan pihak-pihak yang
berkepentingan
6.3 Rencana Pengembangan sekolah/Rencana Kerja Sekolah berdampak terhadap peningkatan hasil belajar
6.3.1 Rencana Kerja Tahunan Sekolah memiliki RKM Sekolah belum memiliki Sekolah menyusun RKM dan Sekolah menyusun RKM dan
dinyatakan dalam rencana kegiatan dan RKAM RKM dan RKAM RKAM Inklusif RKAM Inklusif
dan anggaran sekolah dilaksanakan Inklusif Sekolah menyusus RKM dan Terwujudnya RKM dan RKAM
berdasarkan rencana jangka Sekolah belum RKAM dengan memasukkan yang memasukkan program
menengah (Renstra) mencantumkan adiwiyata
program adiwiyata
program adiwiyata
dalam RKM dan
RKAM
6.3.2 Sekolah melakukan evaluasi Sekolah melakukan Evaluasi Kinerja belum Sekolah membuat jadwal Membuat evaluasi diri dan
diri terhadap kinerja sekolah secara evaluasi bulanan optimal setiap bulan evalausi program dan kinerja evaluasi program Sekolah dan
berkelanjutan untuk melihat terhadap kinerja guru diriview secara periodik
serta program tahunan secara
dampaknya terhadap peningkatan dan staf EDM dan Program Kerja
hasil belajar. berkala dan berkelanjutan
Tahunan belum
Sekolah melakukan dievaluasi secara
evaluasi belajar terdiri periodik
dari ulangan harian,
UTS, UAS, Ujian
Praktek, UN,
UAM,UAMBN, Try Out
6.3.3 sekolah menetapkan prioritas Sekolah sudah Sekolah belum memilki Sekolah memilki program kerja Sekolah menyusun program
indicator untuk mengukur menilai menentukan indicator program kerja sekolah sekolah inklusif yang kerja sekolah inklusif yang
kinerja, dan melakukan perbaikan ketercapaian hasil inklusif yang mekanisme mekanisme penyusunannya mekanisme penyusunannya
berdasarkan hasil evaluasi diri belajar, menetapkan
penyusunannya melibatkan kepala sekolah, melibatkan kepala sekolah,
dengan memfokuskan pada KKM
peningkatan hasil belajar. melibatkan kepala guru, komite, tokoh masyarakat guru, komite, tokoh masyarakat
sekolah, guru, komite, dan warga sekolah yang lain. dan warga sekolah yang lain.
tokoh masyarakat dan Sekolah memilki program Terwujudnya program kerja
warga sekolah yang lain. kerja sekolah adiwiyata yang sekolah adiwiyata yang
mekanisme penyusunannya mekanisme penyusunannya
Sekolah belum melibatkan kepala sekolah, melibatkan kepala sekolah,
memilki program kerja guru, komite, tokoh guru, komite, tokoh
sekolah adiwiyata yang masyarakat dan warga masyarakat dan warga
mekanisme sekolah yang lain. sekolah yang lain.
penyusunannya
melibatkan kepala
sekolah, guru, komite,
tokoh masyarakat dan
warga sekolah yang
lain.
6.5 Pemberian dukungan dan kesempatan pengembangan profesi bagi para pendidik dan tenaga kependidikan
6.5.1 Sekolah meningkatkan Sekolah Pengembangan profesi Sekolah memaksimalkan tugas memaksimalkan tugas dan
keefektifan kinerja pendidik dan mendayagunakan PTK pendidik dan tenaga dan tanggung kepala Sekolah, tanggung kepala Sekolah, wakil
tenaga kependidikan dan sesuai latar belakang kependidikan masih
wakil kepala dan guru kepala dan guru
pengembangan profesi pendidik dan belum optimal
pendidikannya
tenaga kependidikan.
Belum ada promosi
jabatan
Sekolah memperhatikan Sekolah melakukan pembinaan Sekolah melakukan pembinaan
pengembangan profesi pendidik dan tenaga pendidik dan tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan kependidikan
kependidikan melalui Mengoptimalkan Mengoptimalkan
berbagai pelatihan dan pengembangan profesi pendidik pengembangan profesi pendidik
studi banding dan tenaga kependidikan dan tenaga kependidikan
Menyusun program promosi Menyusun program promosi
jabatan jabatan
sudah menyusun Intensitas supervisi dan Memaksimalkan pelaksanaan Memaksimalkan pelaksanaan
6.5.2. Supervisi dan evaluasi program supervisi dan evaluasi kamad belum
pendidik dan tenaga kependidikan supervisi dan evaluasi supervisi dan evaluasi
evaluasi sesuai SNP maksimal
sesuai dengan standar nasional
6.6.2 Sekolah melibatkan anggota Sekolah melibatkan Keterlibatan warga Sekolah memaksimalkan Melibatkan warga sekolah
masyarakat khususnya pengelolaan warga sekolah dalam sekolah dalam bidang keterlibatan warga sekolah baik dalam bidang non akademis
kegiatan nonakademis bidang akademis non akademis belum pada kegiatan akademismaupun
maksimal non akademis
maupun non-akademis
7. Pembiayaan
7.1 Sekolah merencanakan keuangan sesuai standar
7.1.1Anggaran sekolah dirumuskan Sudah menyusun Penyusunan RAPBM Menyusun RAPBM Penyusunan RAPBM
merujuk Peraturan Pemerintah, RAPBS sesuai peraturan belum mempertimbangkan : mempertimbangkan :
pemerintah provinsi, dan pemerintah mempertimbangkan : Pengadaan aksesbilitas sesuai Pengadaan aksesbilitas sesuai
pemerintahan kabupaten/kota dengan ketunaan dengan ketunaan
Pengadaan aksesbilitas
pemberian insentif untuk GPK pemberian insentif untuk GPK
sesuai dengan ketunaan pengadaan Asesmen pengadaan Asesmen
pemberian insentif untuk pengadaan sarpras
GPK penunjang adiwiyata terwujudnya fasilitas adiwiyata
pengadaan Asesmen
pengadaan fasilitas
adiwiyata
7.1.2 Perumusan RAPBS Memiliki susunan RAPBM belum memuat Sekolah menyusun RAPBM Sekolah menyusun RAPBM
melibatkan Komite sekolah dan kepengurusan komite program Sekolah inklusif yang memuat program Sekolah yang memuat program Sekolah
pemangku kepentingan yang Sekolah RAPBM belum inklusif inklusif
relevan memuat program
Komite sudah terlibat adiwiyata Sekolah menyusun RAPBM Terwujudnya RAPBM yang
dalam perumusan yang memuat program memuat program adiwiyata
RAPBM adiwiyata
7.1.3 Penyusunan rencana Penyusunan RAPBM Belum ada pelaporan Sekolah membuat laporan Melaporkan RAPBM kepada
keuangan sekolah dilakukan secara sudah berusaha RAPBM kepada RAPBM kepada masyarakat masyarakat
transparan, efesien, dan akuntabel dilakukan secara masyarakat
transparan, efesien, dan
akuntabel dilaporkan
kepada pemerintah
7.1.4 Sekolah membuat pelaporan Sudah membuatkan Belum ada pelaporan Sekolah membuat laporan Melaporkan RAPBM kepada
keuangan kepada Pemerintah dan laporan kepada RAPBM kepada RAPBM kepada masyarakat masyarakat
pemengku kepentingan pemerintah masyarakat
Penyusunan Laporan
per- triwulan
Penyusunan Laporan
per-tahun
Penyusunan Laporan
per- kegiatan anggaran
Penyusunan Ada tim
manajemen keuangan
Penyusunan Laporan
transparan dan
akuntabilitas
7.2 Upaya sekolah untuk mendapatkan tambahan dukungan pembiayaan lainnya
7.2.1 Sekolah memiliki kapasitas Sekolah Mendapatkan 1. Belum memiliki Sekolah berusaha untuk Meningkatkan partisipasi warga
untuk mencari dana dengan inisiatif anggaran : kapasitas untuk mencari peluang dana sendiri sekolah dalam hal pengadaan
sendiri 1. BOS dana pendidikan
2. block grand dari mencari dana terkait pembiayaan program Sekolah berusaha untuk mencari
kemitraan sendiri inklusif peluang dana sendiri terkait
pendidikan Australia 2. pembiayaan Sekolah berusaha untukmencari pembiayaan program
3. Komite
program inklusif peluang dana sendiri terkait adiwiyata
masih minim
pembiayaan program
3. pembiayaan
adiwiyata
program
adiwiyata masih
minim
7.2.2. Sekolah membangun jaringan Sekolah menjalin Sekolah berupaya menjalin Menjalin hubungan kemitraan
kerja dengan Dunia Usaha dan hubungan dengan DUDI hubungan dengan DUDI dengan DUDI
Dunia Industri setempat.
7.2.3. Sekolah memelihara Sekolah sudah menjalin Jumlah alumni belum Sekolah memperkuat jalinan Sekolah memperkuat jalinan
hubungan dengan alumni. ikatan dengan Alumni banyak sehingga tingkat ikatan alumni ikatan alumni
keterlibatan dalam
pengembangan program
Sekolah belum maksimal
7.3. Sekolah menjamin kesetaraan akses
7.3.1. Sekolah melayani siswa dari Sekolah membebaskan 3 Pelayanan terhadap Sekolah mengupayakan subsudi
berbagai tingkatan sosial ekonomi siswa kategori tidak siswa berkebutuhan silang bagi siswa tidak mampu
termasuk siswa dengan kebutuhan mampu khusus belum maksimal dan ABK
khusus.
Sekolah mengupayakan
beasiswa bagi siswa
tidak mampu
Sekolah sudah
menerima siswa ABK
7.3.2. Sekolah melakukan subsidi Sekolahsudah Sekolah belum Sekolah menerapkan iuran Sekolah menerapkan iuran
silang kepada siswa kurang mampu melakukan subsidi menerapkan iuran komite komite sesuai tingkat ekonomi komite sesuai tingkat ekonomi
di bidang ekonomi silang berdasarkan tingkat orang tua murid orang tua murid
kemampuan ekonomi
8. PENILAIAN PENDIDIKAN
8.1. Sistem penilaian disusun untuk menilai peserta didik baik dalam bidang akademik maupun nonakademik
8.1.1. Guru menyusun perencanaan guru sudah menyusun guru belum menyusun Sekolah menyelenggarakan Sekolah menyelenggarakan
penilaian terhadap pencapaian perencanaan penilaian perencanaan penilaian workshop perencanaan penilain workshop perencanaan penilain
kompetensi peserta didik. terhadap pencapaian terhadap pencapaian terhadap kompetensi peserta terhadap kompetensi peserta
kompetensi peserta didik kompetensi peserta didik didik yang berkebutuhan didik yang berkebutuhan khusus
yang berkebutuhan khusus bagi guru bagi guru
khusus
Sekolah menyelenggarakan Sekolah menyelenggarakan
workshop perencanaan penilain workshop perencanaan penilain
guru belum menyusun
sikap peduli lingkungan bagi sikap peduli lingkungan bagi
perencanaan penilaian
guru guru
terkait sikap peduli
lingkungan
8.1.2. Guru memberikan informasi guru menginformasikan Respon orang tua masih Sekolah mengupayakan guru Mengupayakan guru
kepada peserta didik mengenai rencana dan kriteria kurang terhadap menginformasikan rencana dan menginformasikan rencana dan
kriteria penilaian termasuk Kriteria penilaian kepada siswa informasi rencana dan kriteria penilaian kepada siswa kriteria penilaian kepada siswa
Ketuntasan Minimal (KKM). kriteria penilaian dan orang tua dan orang tua
8.1.3. Guru melaksanakan penilaian Sekolah melaksanakan 6 Sekolah belum Sekolah mengadakan pelatihan Mengadakan pelatihan tentang
secara teratur berdasarkan rencana kegiatan penilaian melaksankan 6 kegiatan tentang penilaian dan evaluasi penilaian dan evaluasi bagi
yang telah dibuat. penilaian bagi peserta bagi ABK ABK
didik yang berkebutuhan
khusus
8.1.4. Guru menerapkan berbagai guru sudah Strategi penilaian belum Sekolah merencanakan Strategi Merencanakan Strategi
teknik, bentuk, dan jenis penilaian melaksanakan berbagai dilakukan dengan secara penilaian dengan secara penilaian dengan secara
untuk mengukur prestasi dan teknik penilaian berupa ( fleksibel disesuaikan fleksibel disesuaikan dengan fleksibel disesuaikan dengan
kesulitan belajar peserta didik.
Tes, observasi, dan dengan jenis kebutuhan, jenis kebutuhan, kemampuan jenis kebutuhan, kemampuan
penugasan) kemampuan dan kondisi dan kondisi peserta didik dan kondisi peserta didik
peserta didik berkebutuhan khusus. berkebutuhan khusus.
berkebutuhan khusus.
8.2.2. Guru menggunakan hasil Guru sudah Masukan dari orang Sekolah kami perlu Meningkatkan kerjasama
penilaian untuk perbaikan melaksanakan analisis peserta didik demi meningkatkan keterbukaan dan dengan orang tua
pembelajaran. hasil penilaian kemajuan putra putrinya kerjasama dengan orang tua
masih kurang. murid.
Analisis hasil penilaian
dijadikan acuan
perbaikan pembelajaran
Guru melakukan
remidial dan pengayaan
8.3. Orangtua peserta didik terlibat dalam proses belajar anak mereka
8.3.1. Sekolah melaporkan hasil Sekolah kami selalu Sekolah belum Sekolah mengembangkan Mengembangkan kriteria
penilaian mata pelajaran untuk melaporkan hasil mengembangkan kriteria kriteria penilaian dan SKL bagi penilaian dan SKL bagi ABK
semua kelompok mata pelajaran penilaian mata penilaian dan SKL bagi
pada setiap akhir semester kepada ABK
pelajaran untuk ABK
orangtua/wali peserta didik dalam
bentuk buku laporan pendidikan. semua kelompok
mata pelajaran pada
setiap akhir mid dan
semester kepada
orang tua/wali
peserta didik dalam
bentuk buku laporan
pendidikan
8.3.2. Sekolah melibatkan orangtua Motivasi sebagaian Masih ada orang tua Sekolah kami pelu membentuk Memaksimalkan forum
peserta didik dalam meningkatkan besar orang tua di peserta didik yang belum forum komunikasi dengan komunikasi orang tua murid
pencapaian hasil belajar siswa. Sekolah kami dalam peduli terhadap hasil
mencapai hasil belajar capaian prestasi putra- orang tua murid dengan
siswa sudah baik putrinya. difasilitasi oleh komite Sekolah.
Sirat, 30 Januari
2024
Kepala Sekolah,
Suratmi,
S.Pd.AUD.