Disusun oleh :
S1 PGSD UT SURAKARTA
Modul 6 Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di Indonesia
Program ini di mulai pada tahun 1999 di 4 propinsi, dan pada tahun 2001 di mulai didaerah
Jawa Timur. Pelaksanaan Program MBS untuk meningkatkan mutu pada pembelajaran,
dengan menekankan pada tiga komponen yaitu :
1. Adanya Block grant atau dana hibah yang diberikan SD rintisan , penggunaannya
dikelola sendiri oleh sekolah bekerja sama dengn masyarakat. Besarnya Block grant
masing-masing 5 juta.
2. Membuat rencana untuk mengambil inisiatif dalam meningkatkan mutu pendidikan
dengan melibatkan masyarakat.
3. Bertanggung jawab atas perawatan, kebersihan dan pemanfaatan fasilitas sekolah,
serta pengadaan dan peralatan yang diperlukan.
4. Penggalangan peran serta masyarakat untuk dukungan pendidikan dirumah
(keluarga) sejalan dengan program sekolah.
5. Keterbukaan pengelolaan sekolah diwujudkan dalam rangka akuntabilitas dan
meningkatkan komitmen sekolah dan masyarakat secara bersama untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
6. Pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Unesco
Unicef
Pemerintahan New Zealand
The British Women’s Association
Bank Niaga
Satuan pendidikan TK/RA sudah lebih dahulu bernuansa MBS, hal ini karena:
Penerapan MBS pada SMP dilakukan melalui program “Manajemen Peningkatan Mutu
Berbasis Sekolah atau MPMBS”Konseptual MBS dianggap kontekstual walaupun masih era
sentralisasi menuju desentralisasi agar lebih netral terhadap masalah pembagian
kewenangan antara pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.
SMP rintisan mendapat Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM), dana tersebut
sebagai pancingan agar sekolah mampu mencari terobosan untuk meningkatkan mutu
pendidikan, sekaligus sebagai pancingan agar sekolah lebih mampu menggali partisipasi
masyarakat. Penggunaan atau pemanfaatan dana BOMM ditentukan sendiri oleh sekolah
sesuai dengan anggaran dan program yang direncanakan, sesuai yang tercantum pada
proposal.
Dimulai dilakukan pada tahun 1998/1999 melalui proyek rintisan didelapan SMU Negeri.
Tujuannya adalah untuk menemukan model MBS yang paling cocok dengan kondisi
Indonesia, sekaligus sebagai wahana sosialisasi. Dengan cara itu, diharapkan masyarakat
dan kalangan pendidikan akan siap menerima pola baru dalam pembinaan sekolah, dan
dilain pihak dapat ditemukan model MBS yang cocok dengan kondisi Indonesia.
SMU negeri yang memiliki kategori menengah dan sedang berkembang secara baik.
Kategori menengah , lebih mudah direplikasikan ditempat lain.
Memiliki potensi yang dapat berkembang karena MBS hanya dapat dilakukan jika
sekolah telah memiliki potensi untuk berkembang.
Diadakan seleksi untuk mendapatkan sekolah yang paling sesui dengan kriteria
tersebut.
Untuk mendukung program MBS pada SMU, setiap sekolah rintisan akan:
Mendapat dana BOMM dengan jumlah Rp 40 juta persekolah, sementara SMP hanya
Rp 30 juta.
Mendapat model block grant untuk menangani program-program khusus yang
berbeda.
Tujuan umum pemberian Block Grant pada pendidikan menengah Umum tahun anggaran
2003 adalah :