Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan salah satu tujuan nasional yang
tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang harus dilaksanakan dan
diwujudkan. Dalam pelaksanaanya pemerintah mempunyai suatu usaha yang juga harus
dijalankan yaitu menuntaskan Pendidikan Dasar. Untuk memudahkan dalam pencapaiannya,
pemerintah membuat undang-undang yang mengatur tentang pendidikan yaitu Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan-Peraturan lain yang mendukung Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional. Hal tersebut sebagai bukti nyata bahwa pemerintah
sangat serius dalam menyediakan pendidikan dasar bagi semua anak berumur 7 sampai 15
tahun.
Dalam hal tersebut Sekolah merupakan pelaksana dari tujuan yang harus dicapai,
sebagai pelaksana kita harus menanggapai dan melaksanakan secara serius program
pendidikan dasar tersebut sehingga penyelenggaraan program pendidikan dasar ini dapat
benar-benar direalisasikan, baik dari jumlah maupun mutu.
Sekolah Dasar diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang memenuhi kompetensi
yang dipersyaratkan untuk melajutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Sekolah
Dasar harus memperbaiki proses pembelajaran, termasuk meningkatkan manajemen di ruang
kelas selain hal tersebut Sekolah Dasar harus menyediakan, mengembangkan, mengelola dan
mengerahkan saran dan prasarana pendidikan serta sumber daya lainnya secara baik.
Sekolah Dasar juga harus bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan untuk
mewujudkan hal-hal tersebut diatas, untuk itu semua tindakan yang dilakukan harus
akuntabel dan transparan agar Sekolah memperoleh kepercayaan dari semua pemangku
kepentingan.
Untuk mencapai hal tersbut diatas, Sekolah harus merencanakan secara baik sebelum
melaksanakannya dengan demikian dana yang tersedia dapat dibelanjakan secara bijaksana.
Rencana Kegiatan Sekolah yang disusun diusahakan secara akurat dan melibatkan
pemangku kepentingan akan membantu sekolah dalam menlaksanakannya sehingga dapat
diakses oleh semua pihak dan dilaporkan pada publik.
Salah satu usaha dan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan
adalah mengembangkan otonomi sekolah dalam melaksanakan kegiatan sekolah. Manajemen
berbasis sekolah (MBS) merupakan salah satu cara untuk mewujudkan kebijakan tersebut.
Perencanaan sekolah yang matang dan terarah merupakan aspek kunci dalam melaksanakan
Manajemen Berbasis Ssekolah. Dengan melalui perencanaan baik, mutu pendidikan akan
dapat ditingkatkan dan kewajiban untuk menuntaskan wajib belajar 9 tahun dapat dipenuhi,
terutama untuk anak dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi.
Rencana Kerja Sekolah dirumuskan berdasarkan perturan perundangan yang berlaku,
terutama peraturan Pemerintahan Nomor 19 tahu 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(SNP) yang secara implisit dinyatakan bahwa setiap sekolah pada semua satuan, jenis dan
jenjang pendidikan termasuk Sekolah Dasar harus memenuhi Standar Nasional Pendidikan
tersebut. Salah satu upaya untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan, maka setiap sekolah
wajib membuat RKJM. dalam Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan pendidikan dinyatakan bahwa sekolah dharuskan membuat Rencana Kerja
Jangka Menengah yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu 4
tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang
mendukung peningkatan mutu lulusan

1
B. LANDASAN HUKUM
Landasan Hukum Perumusan RKJM ini sebagai berikut :
1. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 4 (Pengelolaan Dana
Pendidikan berdasar pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas
publik).
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional.
3. PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 53 (Setiap Satuan
Pendidikan dikelola atas dasar Rencana Kerja Tahunan yang merupakan penjabaran rinci
dari Rencana Kerja Jangka Menengah Satuan Pendidikan yang meliputi masa 4 tahun).
Permendiknas No.19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan. Sekolah
membuat Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) 4 tahun, Recana Kerja Tahunan (RKT)
dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) dilaksanakan
berdasarkan RKJM. RKJM disetujui rapat dewan pendidik dan tenaga kependidikan setelah
memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah dan disyahkan berlakunya oleh Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota, atau diwakilkan oleh ketua yayasan apabila sekolah tersebut
adalah sekolah swasta.

C. TUJUAN
Program sekolah dirumuskan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Menjamin agar perubahan/tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat
dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko kecil.
2. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah.
3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar
pelaku sekolah, antar sekolah dan dinas pendidikan.
4. Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
dan pengawasan.
5. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat.
6. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan

D. MANFAAT
Program sekolah ini penting dimiliki untuk memberi arahan dan bimbingan para
pelaku sekolah dalam rangka menuju perubahan atau tujuan sekolah yang lebih baik
(peningkatan, pengembangan) dengan resiko yang kecil dan untuk mengurangi
ketidakpastian masa depan. Dengan adananya RKJM diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi sekolah antara lain:
1. Sebagai pedoman kerja untuk perbaikan dan pengembangan sekolah.
2. Sebagai Sarana untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan
sekolah.
3. Sebagai bahan untuk mengajukan usulan pendanaan pengembangan sekolah.

E. RUANG LINGKUP
Proses penyusunan Program sekolah ini dilakukan melalui tiga jenjang, yaitu :
persiapan, perumusan RKJM, dan pengesahan RKJM. Alur proses penyusunan RKJM
tersebut dapat dilukiskan sebagai berikut :

1. Persiapan
Sebelum perumusan Program sekolah dilakukan, Kepala Sekolah dan Dewan guru
bersama Komite Sekolah membentuk tim Pengurus Program sekolah yang disebut
Kelompok Kerja Program Kegiatan Sekolah (KKPKS). KKPKS ini beranggotakan 4
2
orang yang terdiri dari unsur : Kepala Sekolah, guru, TU, dan 2 wakil dari komite
Sekolah.
2. Perumusan Program Sekolah
Perumusan Program Sekolah dilakukan melalui 4 tahap, sebagai berikut :
Tahap Kesatu : Identifikasi Tantangan
Tujuan tahap I ini adalah untuk mengidentifikasikan tantangan Sekolah, yaitu dengan cara
membandingkan antara ”apa yang diinginkan (harapan)” dengan ”apa yang ada saat ini”
di SD tersebut atau upaya dalam mempertahankan suatu keberhasilan yang telah dicapai
sekolah. Identifikasi tantangan dilakukan melalui langkah-langkah berikut ini :
1. Menyusun Profil Sekolah Dasar.
2. Mengidentifikasikan Harapan Pemangku Kepentingan.
3. Merumuskan Tantangan Sekolah Dasar.
Tahap Kedua : Analisis Pemecahan Tantangan
Langkah-langkah dalam meganalisis Tantangan adalah sebagai berikut :
1. Menenukan Penyebab Tantangan Utama.
2. Menentukan Alternatif Pemecahan tantangan Utama.
Tahap Ketiga : Penyusunan Program
Dalam penyusunan program, ada 6 langkah yang diperlukan, yaitu :
1. Menetapkan Sasaran.
2. Menetapkan Program.
3. Menetapkan Penanggung jawab Program.
4. Menentukan Indikator Keberhasilan Program.
.
3. Pengesahan Program sekolah
Setelah Program kegiatan sekolah selesai dirumuskan oleh KKPKS, Program Kegiatan
sekolah dibahas bersama oleh Kepala Sekolah, Dewan Guru, dan Komite Sekolah untuk
dikaji ulang agar Program kegiatan sekolah yang telah dirumuskan sesuai dengan yang
diharapkan. Selanjutnya Program kegiatan sekolah yang telah dikaji ulang dan diperbaiki
disahkan oleh Kepala Sekolah, Komite Sekolah, dan Koordinator sekolah. Akhirnya,
Program Kegiatan Sekolah yang telah disahkan, disosialisasikan kepada para pemangku
kepentingan di Sekolah.

Anda mungkin juga menyukai