NIM : 501173151 Prodi : Magister Pendidikan Dasar Mata Kuliah : MPDR5201 / Perencanaan dan Pembiayaan Pendidikan Dasar UPBJJ-UT : Palembang
1. Analisis dengan Pendekatan Social Demand
Dalam kasus ini, pengalokasian biaya Program Wajar Dikdas sembilan tahun kurang efektif dilaksanakan, yang mengarah pada pencapaian nilai APK, APM, rata-rata nilai US/UASBN, dan tingkat kelulusan SD yang tidak sesuai dengan target yang ditetapkan. Analisis dengan pendekatan social demand mencakup pemahaman terhadap kebutuhan masyarakat dan peserta didik. Kebutuhan Masyarakat, Pertama-tama, sekolah perlu memahami dengan baik kebutuhan pendidikan masyarakat di Kabupaten Bandung. Hal ini melibatkan survei dan studi untuk mengidentifikasi apa yang diharapkan oleh masyarakat dari sistem pendidikan, termasuk jenis keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan. Kurangnya Pemerataan Pelayanan, Pemerataan pelayanan pendidikan yang belum maksimal dilaksanakan menjadi masalah. Hal ini dapat diatasi dengan mengidentifikasi wilayah-wilayah yang membutuhkan pelayanan pendidikan lebih baik dan alokasi dana yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kurangnya Persiapan untuk Ujian Nasional, Kurangnya persiapan untuk ujian nasional dapat diatasi dengan program pelatihan dan dukungan bagi guru dan siswa. Penting untuk memastikan bahwa semua pihak terlibat dalam proses ujian nasional memahami persyaratan dan persiapan yang diperlukan. Faktor-faktor Kultural dan Geografis, Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi tingkat kelulusan. Untuk mengatasi masalah ini, sekolah dan pihak berwenang perlu mengidentifikasi hambatan-hambatan budaya dan geografis yang mempengaruhi akses pendidikan, seperti sarana transportasi dan kebijakan pelayanan pendidikan. Menyesuaikan Biaya dengan Kebutuhan, Dalam pendekatan social demand, biaya pendidikan seharusnya lebih fokus pada memenuhi kebutuhan belajar peserta didik daripada hanya mengikuti pengalaman sebelumnya. Dengan memahami kebutuhan masyarakat dan peserta didik, sekolah dapat mengalokasikan dana dengan lebih efektif. 2. Langkah-langkah dalam Membuat Program Kerja Prioritas: Dalam membuat program kerja prioritas, sekolah perlu mengambil langkah- langkah berikut: Analisis Kebutuhan, Identifikasi kebutuhan pendidikan masyarakat dan peserta didik. Ini melibatkan survei dan studi yang mendalam untuk memahami apa yang diharapkan dan diperlukan. Menetapkan Visi dan Misi, Berdasarkan analisis kebutuhan, sekolah harus menetapkan visi dan misi yang jelas. Ini akan menjadi panduan untuk program kerja yang akan dibuat. Prioritaskan Program, Tentukan program-program pendidikan yang paling relevan dan penting berdasarkan pada visi dan misi sekolah. Program ini harus mengatasi kebutuhan yang telah diidentifikasi. Alokasikan Sumber Daya, Setelah menentukan program-program prioritas, alokasikan sumber daya, termasuk dana, personel, dan fasilitas, sesuai dengan kebutuhan program tersebut. Monitoring dan Evaluasi, Penting untuk terus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program-program prioritas. Pastikan bahwa program-program tersebut efektif dalam memenuhi kebutuhan pendidikan.
3. Rencana Strategis untuk Manajemen Pembiayaan:
Membuat Program/Rencana Anggaran, Sekolah perlu menyusun rencana anggaran yang rinci dan komprehensif. Ini termasuk menetapkan prioritas pengeluaran untuk program-program pendidikan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan Program, Pastikan bahwa program-program yang telah ditetapkan dilaksanakan sesuai dengan visi dan misi sekolah. Ini melibatkan pengawasan yang ketat dan pemantauan terhadap progres pelaksanaan. Pembagian Tugas Mengajar, Sesuaikan pembagian tugas mengajar dengan kemampuan masing-masing guru. Ini dapat meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya manusia. Evaluasi dan Perbaikan, Selalu lakukan evaluasi terhadap program-program pendidikan dan manajemen pembiayaan. Perbaiki program yang tidak efektif dan lakukan penyesuaian anggaran jika diperlukan.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, sekolah dapat mengoptimalkan manajemen
pembiayaan pendidikan dan memastikan bahwa dana yang dikeluarkan digunakan secara efisien untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik dan mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional