Anda di halaman 1dari 3

MPDR5201

NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE)
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2022/23.1 (2022.2)

Perencanaan dan Pembiayaan Pendidikan Dasar


MPDR5201

No. Soal Skor


1. Perencanaan Pembiayaan Pendidikan (Studi Kasus Di Sekolah Dasar) 20
Perencanaan keuangan pendidikan khususnya mengenai analisis kebutuhan pendidikan (Sekolah
Dasar ) kedepannya harus bisa berjalan, agar tercapainya rencana dapat terwujud dengan baik
dengan pengelolaan yang efektif dan anggaran yang efisien. Pendidikan pengaturan yang
dimaksud dalam pasal Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2007 pasal 62 ini adalah bagaimana
pemerintah, instansi atau sekolah dapat merencanakan melihat perlunya sekolah, ruang kelas dan
guru dalam standar masyarakat yang berbasis dalam memenuhi standar minimum pendidikan.
Tujuannya adalah untuk membantu dalam pendistribusian pendidikan dan mengetahui kondisi
sekolah yang sebenarnya di masyarakat. Sekolah yang ditargetkan terutama tingkat sekolah dasar
termasuk dalam wajib belajar yang dicanangkan olehpemerintah .
Sumber: https://ejournal.upi.edu/index.php/pedagogia/article/view/3326

Pertanyaan
Silahkan Anda menganalisis dan memberikan contoh yang dilandasi dengan teori-teori yang sesuai
dengan topik.
1. Fungsi Perencanaan (Planning)
2. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
3. Fungsi Pengarahan (Actuating)
4. Fungsi Pengawasan (Controling)

1 dari 3
MPDR5201

2. Masalah Pendidikan di Indonesia: 1) Ketersediaan dana pendidikan yang terbatas. Biaya 20


properti dan fasilitas pendidikan lainnya seperti buku, alat tulis, seragam sekolah dan termasuk
juga transportasi ke dalamnya. Sebenarnya, pemerintah memang sudah membuat rencana
pendidikan gratis dan program Wajib Belajar selama dua belas Tahun untuk mengatasi hal itu Akan
tetapi, masalah pendidikan di Indonesia yang menyangkut soal dana ternyata tidak bisa teratasi
semudah itu. Hal itu dikarenakan tidak tersebarnya alokasi dana program pendidikan secara
merata. Perlu kita tahu, menurut HSBC Global Report 2017, Indonesia merupakan salah satu
negara dengan biaya pendidikan termahal di dunia loh; 2) Bahan belajar mengajar yang masih
minim. Kurangnya bahan belajar mengajar juga masih menjadi masalah dalam pendidikan di tanah
air kita. Guna menunjang kualitas belajar siswa, seharusnya pelajar dapat dengan mudah
memperoleh buku pelajaran atau lembar latihan soal yang mereka butuhkan. Terkadang tidak
adanya perpustakaan atau bahan belajar gratis juga dapat menghambat proses pembelajaran
murid. Bantuan seharusnya dialokasikan berupa perlengkapan belajar dan bahan ajar diberikan
lebih banyak ke wilayah-wilayah yang minim bahan ajar; 3) Sarana dan prasarana masih kurang
memadai. Masalah pendidikan di Indonesia yang satu inilah yang masih paling banyak dikeluhkan,
baik oleh orang tua murid, guru dan murid. Ini merupakan masalah yang klasik dan sudah tidak
asing lagi bagi masyarakat Indonesia, terutama sekolah-sekolah yang ada di pedesaan, pinggiran
dan sekolah yang ada di daerah yang terisolir; 4) Jumlah guru yang terampil masih terbatas.
Guru-guru terampil umumnya hanya tersebar di wilayah perkotaan saja, sedangkan di desa
terpencil sangat jarang ditemukan guru-guru yang terampil. Ada banyak faktor hal ini bisa terjadi.
Dari sekian banyak alasan, salah satunya masalah minat dari guru itu sendiri. Guru lebih banyak
yang memilih tempat mengajar yang mudah diakses dari segi transportasi dan akses untuk
menemukan kebutuhannya dengan mudah. Memang masih ada guru yang tergerak hatinya untuk
mengajar ke desa terpencil, namun hanya sebagian kecil saja; dan 5) Mahalnya biaya
pendidikan. Seperti yang kita tahu masalah pendidikan di Indonesia yang paling mendasar
sebenarnya ada pada masalah biaya pendidikan yang terbilang mahal. Meskipun pemerintah
sudah menyiapkan program gratis, tetap saja ada bagian yang membayar dan program tersebut
tidak merata sampai ke pelosok daerah.
Sumber: https://posi.id/5-masalah-pendidikan-di-indonesia-hingga-saat-ini/
Permasalahan perencanaan pendidikan merupakan proses strategis dalam peningkatan mutu
pendidikan. Perencanaan pendidikan mencakup persoalan tujuan, cara memulai, dan apa yang
dilakukan.

Pertanyaan
Berdasarkan teks tersebut, selanjutnya anda diminta untuk menganalisis:
1. Ketersediaan dana yang terbatas;
2. Bahan ajar yang masih minim.
3. Sarana dan prasarana yang masih kurang.
4. Jumlah guru yang masih terbatas
5. Mahalnya biaya pendidikan

3. PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS 30

INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN DEPDIKNAS

( Acuan Inmendiknas No : 1/U/2016 )

Dengan mempelajari Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, disusul dengan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara nomor
:589/IX/6/Y/99 tentang penjelasan teknis penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, juga merujuk pada Instruksi Mendiknas No. 1/U/2002 tentang Pelaksanaan
Akuntabilitas di lingkungan Depdiknas, maka penyusunan Rencana Strategi sekolah sebaiknya,
menggunakan referen peraturan tersebut, agar memudahkan para Manajemen maupun Pelaksana
dalam menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam bentuk Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Sumber: https://www.silabus.web.id/contoh-penyusunan-rencana-strategis-sekolah-atau-
pendidikan/

Pertanyaan
1. Silahkan Anda menganalisis Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999
2. Silahkan Anda menganalisis Instruksi Mendiknas No. 1/U/2002
3. Silahkan berikan kesimpulan dari hasil analisis kedua instruksi tersebut!

2 dari 3
MPDR5201

4. Pemberlakuan otonomi daerah berdampak juga terhadap otonomi pendidikan. Dimana daerah 30
berhak mengatur pendidikan di daerahnya sendiri tanpa campur tangan pemerintah pusat secara
langsung. Walaupun demikian pemerintah pusat juga bertugas mengontrol dan mengawasi
pelaksanaan otonomi pendidikan daerah tersebut. Otonomi pendidikan dimaksudkan untuk
mengembangkan potensi-potensi daerah yang ada dimasing-masing daerah tersebut. Karena
potensi masing-masing daerah di indonesia sangat beragam dan tidak sama antara yang satu
dengan yang lainnya. Potensi tersebut dikembangkan dan dimasukkan dalam kurikulum
pendidikan disekolah, agar nantinya outputnya sesuai dengan kondisi yang ada didaerah tersebut.
Tapi dalam kenyataannya di lapangan, otonomi pendidikan yang dilaksanakan tidak semudah
teorinya, karena masih banyaknya hambatan serta permasalahan yang dihadapi dalam
meningkatkan mutu pendidikan, dimana mutu pendidikan perlu ditingkatkan untuk menghasilkan
pendidikan yang lebih baik termasuk di dalamnya soal pembiayaan pendidikan.
Sumber: https://www.silabus.web.id/contoh-penyusunan-rencana-strategis-sekolah-atau-
pendidikan/

Pertanyaan
1. Silahkan Anda menganalisis tentang otonomi Pendidikan dan Pembiayaan Pendidikan
2. Silahkan Anda evaluasi pelaksanaan otonomi Pendidikan di tempat Anda bekerja

Skor Total 100

3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai