PROSEDUR PENGELOLAAN
PROGRAM BIMBINGAN
DAN KONSELING DI SD
Perencanaan dapat dipandang sebagai suatu upaya untuk mempersiapkan sesuatu kegiatan
agar kegiatan tersebut dapat dilakasanakan secara efektif dan efisien. Berkenaan dengan
upaya bimbimgan diartikan sebagai upaya para personel terkait di sekolah, guru
pembimbing (jika ada), dan guru kelasdalam mempersiapkan segala hal yang diperlukan
untuk kepentingan pelaksanaan program bimbingan di SD.
KEGIATAN BELAJAR 2
PERENCANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD
1. Program itu disusun dan dikembangkan berdasarkan kebutuhan nyata dari para siswa
sekolah yang bersangkutan.
2. Kegiatan bimbingan diatur menurut skala prioritas yang juga ditentukan berdasarkan
kebutuhan siswa dan kemampuan petugas.
4. Program itu memiliki tujuan yang ideal, tetapi realistik dalam pelaksanaannya.
KEGIATAN BELAJAR 2
PERENCANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD
10. Berlangsung sejalan dengan proses penilaian diri, baik mengenai program itu sendiri
maupun kemajuan dari siswa yang dibimbing, serta mengenai kemajuan pengetahuan
keterampilan dan sikap para petugas pelaksanaannya.
1. Karakteristik Model
Program bimbingan dan konseling komprehensif adalah suatu model pengembangan
program yan gdifokuskan pada penciptaan lingkungan yang kondusif bagi siswa untuk
dapat mengembangkan kebutuhan, kekuatan, minat dan isu-isu yang berkaitan dengan
berbagai tahap perkembangan siswa.
2. Struktur Program
Sturktur program model komprehensif mencakup empat komponen program, yaitu (1)
layanan dasar, (2) layanan responsif, (3) layanan perencanaan individual dan (4) laying
dukungan sistem.
KEGIATAN BELAJAR 2
PERENCANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD
3. Distribusi Program
Untuk siswa Sekolah Dasar, distribusi keempat aspek layanan tersebut adalah (1) layanan
dasar sekitar 50%, (2) layanan responsif sekitar 25%, (3) layanan perencanaan individual
sekitar 25%.
5. Komponen Program
Struktur program mencakup empat komponen, yaitu
1. layanan dasar
2. layanan responsif
3. layanan perencanaan individual
4. layanan pendukung (dukungan sistem)
KEGIATAN BELAJAR 3
PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD
Kegiatan pengumpulan data biasanya dilaksanakan pada seriap tahun ajaran baru.
Oleh sebab itu, berbagai perangkat instrument pengumpulan data harus sudah disiapkan
sebelumnya. Pengumpulan data dilakukan terhadap setiap siswa, baik siswa baru maupun
siswa lama. Bagi siswa baru salah satu tujuannya adalah indentifikasi awal tentang pribadi
siswa, yang meliputi identifikasi, kemampuan, keberbakatan, dan keterbatasan siswa, serta
kondisi social ekonomi orang tua siswa. Bagi siswa lama pengumpulan data diarahkan
untuk melengkapi atau memperbarui data agar tetap up to date.
KEGIATAN BELAJAR 3
PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD
Penilaian suatu program jangan dipandang sebagai suatu kegiatan yang tersendiri,
melainkan harus dipandang sebagai bagian dari siklus suatu proses pelaksanaan program
tertentu. Dengan kata lain evaluasi adalah sebagai kegiatan yang melekat dari suatu siklus
kegiatan yang terencana.
Dalam keputusan Menpa Nomor 93 tahun 1995 dinyatakan secara tegas, bahwa tugas
pokok guru dalam melaksanakan bimbingan di SD adalah :
(a) menyusun program bimbingan,
(b) melaksanakan program bimbingan,
(c) evaluasi pelaksanaan,
(d) analisis hasil pelaksanaan, dan
(e) tindak lanjut dari program bimbingan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung
jawabnya.
KEGIATAN BELAJAR 4
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN
Furqon (2004:4) mengemukakan bahwa tujuan evaluasi yang berbeda-beda itu dapat
dikelompokkan ke dalam 3 kategori, yaitu :
1. Akuntabilitas
Pertama, tujuan evaluasi diarahkan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk memberi
pertanggungjawaban program atau kegiatan kepada pihak yang memberi tugas atau
pengambilan keputusan.
2. Pengembangan
Kedua, tujuan evaluasi dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan program yang
dilaksanakan.
3. Pengetahuan
Ketiga, tujuan evaluasi adalah memperoleh pemahaman atau pengetahuan yang lebih baik
tentang suatu persoalan atau isu tertentu.
KEGIATAN BELAJAR 4
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN
Menurut Gibson dan Mitchell (1986:384) dikemukakan tiga metode evaluasi program
bimbingan dan konseling di SD, antaralain:
Evaluasi sebagai suatu kegiatan tersendiri memiliki nilai yang kecil. Yang memberi
nilai besar terhadap evaluasi program adalah menggunakan hasil temuan evaluasi, apakah
menggambar hasil yang sesuai dengan realitas objektif atau tidak, serta apakah
menggambarkan dengan jelas kelebihan dan atu kelemahan program atau tidak. Oleh sebab
itu, perlu ditegaskan sekali lagi, bahwa di dalam rencana evaluasi harus ditetapkan
tanggung jawab khusus untuk menggunakan hasil temuan evaluasi ini untuk
pengembangkan program lebih lanjut.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH