Anda di halaman 1dari 39

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Yang Relevan

Dalam penyusunan skripsi ini , penulis sedikit banyak mendapatkan


referensi dari penelitian yang terdahulu yang berkaitan dengan latar belakang
masalah pada skripsi ini. Berikut ini adalah penelitian terdahulu dengan
skripsi ini :

1. “Sistem Pendukung Keputusan Karyawan Teladan Dengan


metode SMART (Simple Multi Attribute Rating Technique)
Berbasis Web (Studi Kasus: PT.Devin Buana Perkasa)”
Penilaian karyawan dianggap perlu dilakukan oleh perusahaan
karena dapat mendukung kinerja karyawan. Pemilihan karyawan
teladan merupakan salah satu cara yang dilakukan perusahaan.
Dengan adanya pemilihan karyawan teladan, maka karyawan
yang ada akan lebih meningkatkan kinerjanya dan akan
memberikan motivasi bagi karyawan yang lainnya. Karyawan
teladan yang terpilih akan diberikan reward atau penghargaan
atau dedikasi dan kinerja karyawan yang memiliki kualitas kerja
yang baik dan telah memenuhi kriteria sebagai karyawan teladan.
Reward atau penghargaan merupakan suatu bentuk tanda ucapan
terima kasih perusahaan atau dedikasi dan kinerja terhadap
karyawan teladan yaitu memiliki kualitas kerja yang bagus dan
telah memenuhi kriteria sebagai karyawan teladan. Oleh karena
itu, penelitian dibuat untuk membantu proses pemilihan
karyawan teladan terutama dalam hal pemberian poin (penilaian)
untuk masing-masing dalam SMART yang digunakan dan
Aplikasi ini dibuat untuk membantu pihak perusahaan dalam
kegiatan pemilihan karyawan teladan yang akurat dengan
menggunakan metode SMART.

9
10

2. “Pemilihan Jenis Sapi bagi Peternak Sapi Potong dengan


Metode SMART” Penelitian ini dilakukan oleh Gumilar
Ramadhan Pangaribuan , Agus Perdana Windarto , Wida Prima
Mustika dan Anjar Wanto (2019). Berdasarkan hasil penelitian
dapat diterangkan bahwa metode SMART dapat diterapkan
untuk merekomendasikan jenis sapi terbaik untuk peternakan
sapi potong dengan mempertimbangkan beberapa kriteria, yaitu
asal, harga, usia, bobot dan ukuran. Hasil dari penelitian
menyebutkan bahwa jenis Sapi Lemosin (A1) menjadi
rekomendasi pertama dengan nilai akhir 1 dan jenis sapi bali
(A3) sebagai rekomendasi kedua dengan nilai akhir 0,702543.

3. “Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Beasiswa


Kurang Mampu Pada UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan
ILIR BARAT II Palembang Dengan Menggunakan Metode
SIMPLE MULTI ATTRIBUTTE RATING TECHNIQUE
(SMART)” Penelitian ini dilakukan oleh Siti Febrianti (2017).
Sistem pendukung keputusan penerimaan beasiswa kurang
mampu ini dilatar belakangi berdasarkan hasil peneliti, bahwa
salah satu kendala yang dihadapi oleh UPTD Dinas Pendidikan
Kecamatan Ilir Barat II yaitu sulit menentukan peserta didik yang
memang berhak menerima beasiswa tersebut karena pihak UPTD
harus menverifikasi data yang akan membutuhkan waktu lama,
dan harus menilai siswa berdasarkan kriteria yang telah ada,
sehingga sering terjadi keterlambatan penerimaan beasiswa
kurang mampu dan agar beasiswa ini diterima oleh peserta didik
yang memang kurang mampu. Adapun kriteria dalam
penerimaan beasiswa kurang mampu pada UPTD Dinas
Pendidikan Kecamatan Ilir Barat II Palembang yaitu :
Pendapatan Orang Tua, Jumlah Tanggungan, Keadaan Rumah,
Status Anak, dan Pekerjaan Orang tua. Simple Multi Attribute
Rating Technique (SMART) merupakan salah satu metode yang
11

dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini


dikarenakan metode SMART mampu memberikan penilaian
secara fleksibel dan tepat. Metode SMART juga dapat
memperluas pengambilan keputusan dalam memproses data /
informasi untuk pengambilan keputusan

4. “Sistem Pengambilan Keputusan Penerimaan Beasiswa


Dengan Simple Multi Attribute Rating Technique (Studi
Kasus Pada SMA Yuppentek 1 Tangerang)” Penelitian ini
dilakukan oleh Ratna Ratu Manikam dan Mohammad Yogi
Yanuar (2017). Beasiswa merupakan penghasilan bagi yang
menerima dan tujuan beasiswa adalah untuk membantu
meringankan beban biaya pendidikkan siswa yang mendapatkan.
Pembagian beasiswa dilakukan oleh beberapa lembaga untuk
membantu seseorang yang kurang mampu ataupun berprestasi
selama menempuh studinya. SMA Yuppentek 1 Tangerang
adalah sekolah menengah atas yang memberikan beasiswa
kepada siswa. Pemberian beasiswa dilakukan dengan cara
sekolah yang menentukan siswa mana yang berhak mendapatkan
beasiswa. Untuk membantu penentuan dalam menetapkan siswa
yang layak menerima beasiswa maka dibutuhkan sebuah system
pengambilan keputusan. Dalam pembuatan proses sistem
pengambilan keputusan untuk menentukan penerima beasiswa di
SMA Yuppentek 1 Tangerang mengggunakan metode Simple
Multi-Attribute Rating Technique (SMART). Metode ini dipilih
karena teknik pengambilan keputusan multi kriteria ini
didasarkan pada teori bahwa setiap alternatif terdiri dari sejumlah
kriteria yang memiliki nilai-nilai dan setiap kriteria memiliki
bobot yang menggambarkan seberapa penting ia dibandingkan
dengan kriteria lain.
12

5. “Implementasi Metode SMART Pada Sistem Pendukung


Keputusan Pemilihan Siswa Berprestasi Di SMP Negeri 4
Kepanjen” Penelitian ini dilakukan oleh Adi Yusuf Firmasnyah
dan Yoyok Seby Dwanoko (2020). Sekolah merupakan sarana
pendidikan yang diikuti oleh setiap orang yang telah mencukupi
umur untuk mendapatkan pengetahuan. Demi menunjang dan
meningkatkan prestasi siswa, SMP Negeri 4 Kepanjen
menyediakan berbagai fasilitas, mulai dari bimbingan,
kegiatan organisasi, ekstrakurikuler, hingga keikutsertaan
lomba agar menjadi siswa berprestasi.Dalam proses
penilaian, nilai akademik dan non akademik diambil dari
guru akademik serta dari guru non akademik. Nilai
tersebut akan diakumulasikan akademik dan non akademik pada
setiap siswa. Dan dihitung jumlahnya yang terbesar untuk
dijadikan siswa berprestasi. Guru akademis dan non akademis
yang bersangkutan menyerahkan nilai tersebut dalam bentuk
lembaran yang ditulis dengan tangan kepada wali kelas, wali
kelas akan memasukkan nilai tersebut ke spreadsheet. Proses
penilaian tersebut menjadi lama karena wali kelas
akanmenyerahkan kembali ke guru masing-masing akademis dan
non akademis untuk dilakukan pengecekan nilai yang
dimasukkan oleh wali kelas, belum lagi untuk guru yang non
akademis yang tidak setiap hari ke sekolah. Setelah diperiksa
oleh guru, wali kelas akan mengadakan rapat dengan wali kelas
lainnya untuk menenntukan siswa peringkat teratas.
Proses tersebut membutuhkan waktu yang lama dikarenakan
wali kelas masih mengecek data siswa yang nilainya
paling tinggi untuk dijadikan peringkat teratas. Bagi
sekolah memiliki system pendukung keputusan pemilihan
siswa berprestasi. Berdasarkan hasil penelitian dan uji coba
sistem yang dilakukan pada pemilihan siswa berprestasi, terpilih
5 siswa dari 32 siswa dari peringkat teratas. Dengan
13

menggunakan metode SMART (Simple Multi Attribut Rating


Technique), dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan penelitian ini
telah tercapai yaitu sistem mampu memilih siswa berprestasi
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan memudahkan guru
dalam memberikan penilaian

6. “Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Untuk


Pemilihan Supplier Mesin Kasir Menggunakan Metode
SMART (Simple Multi Attribute Rating Technique)”
Penelitian ini dilakukan oleh Mufatichul Asror, Latipah dan
Achmad Zakki Falani (2018). Interna Softmedia adalah startup
yang mulai merintis di area kota Surabaya, mereka bergerak di
bidang software house. Dengan majunya peradaban teknologi
saat ini menjadi sebuah ladang penghasilan bagi startup software
house untuk dapat memberikan solusi terhadap para klien
khususnya pemilik toko atau kios yang ingin dimudahkan dalam
hal transaksi. Setiap tahun pihak manajer melakukan pemilihan
supplier untuk menilai supplier mana yang tetap dipertahankan
dan supplier mana yang tidak perlu diajak kerjasama. Selain itu,
penghargaan akan diberikan kepada supplier terbaik agar
terdapat suatu kerjasama yang baik antara keduanya. Selama ini
pihak manajer melakukan proses pemilihan secara manual, yaitu
menilai menurut hati nurani pihak manajer saja tanpa melakukan
perhitungan secara matematis dari performa mereka. Hal ini
banyak menimbulkan kesalahan penilaian dan berakibat buruk
pada perusahaan. Dengan adanya progam sistem pendukung
keputusan ini, memudahkan pihak perusahaan untuk menentukan
supplier mesin kasir yang sesuai dengan hasil penghitungan
metode SMART untuk dijadikan keputusan terakhir serta Dapat
memberikan beberapa pertimbangan atau rekomendasi dari hasil
penghitungan dengan metode SMART untuk sebuah keputusan
14

2.2 Tinjauan Pustaka

2.2.1 Konsep Dasar Sistem

2.2.1.1 Pengertian Sistem

Secara garis besar sistem merupakan suatu kumpulan komponen


dan elemen yang saling terintegrasi , komponen yang terorganisir dan
bekerja sama dalam mewujudkan suatu tujuan tertentu.

Menurut Sutanto dalam Djahir dan Pratita (2015:6)


mengemukakan bahwa “sistem adalah kumpulan / grup dari subsistem /
bagian / komponen apapun , baik fisik ataupun nonfisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk
mencapai satu tujuan tertentu”. Sedangkan menurut Mulyani (2016:2)
menyatakan bahwa “sistem bisa diartikan sebagai sekumpulan sub sistem ,
komponen yang saling bekerja sama dengan tujuan yang sama untuk
menghasilkan output yang sudah ditentukan sebelumnya”. Selain itu
menurut Hutahean (2015:2) mengemukakan bahwa “sistem adalah suatu
jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan;
berkumpul bersama – sama untuk melakukan kegiatan atau untuk
melakukan sasaran yang tertentu”.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas , dapat disimpulkan bahwa


sistem merupakan suatu kumpulan dari sub sistem yang saling bekerja
sama dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan untuk
menghasilkan output dalam mencapai tujuan tertentu.

2.2.1.2 Syarat – Syarat Sistem

Suatu sistem yang dibuat tentunya memiliki maksud tertentu.


Sistem dibuat untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan sasaran (objective).
Tujuan biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan
sasaran biasanya dalam ruang lingkup yang lebih sempit.

Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh suatu sistem, yaitu:


15

 Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan suatu tujuan.


 Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
 Adanya hubungan diantara elemen sistem.
 Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi, dan material) lebih
penting daripada elemen sistem.

2.2.1.3 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik tertentu, yaitu mempunyai


komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan
luar sistem (environment), penghubung (interface), masukan (input),
keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objective) atau tujuan
(goal). Di bawah ini merupakan penjelasan dari masing-masing
karakteristik tersebut:

 Komponen Sistem (components)

Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi


, bekerja sama membentuk kesatuan. Komponen-komponen atau
elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-
bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat- sifat dari
sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi
proses sistem secara keseluruhan.

 Batas Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu


sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan
luarnya. Batas sistem ini memungkinkan sistem dipandang sebagai
suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup
(scope) dari sistem tersebut.

 Lingkungan Luar Sistem (environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas


dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar
sistem dapat bersifat menguntungkan maupun merugikan.
16

Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara


karena merupakan energi dari sistem. Sedangkan lingkungan luar
yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, karena jika tidak
akan mengganggu kelangsungan sistem.

 Interface

Interface merupakan media penghubung antara satu subsistem


dengan subsistem yang lainnya. Interface ini memungkinkan satu
subsistem untuk mengalirkan sumber daya ke subsistem lainnya.

 Input

Input merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem.


Input dapat berupa maintenance input dan signal input.
Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem
tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses
untuk menghasilkan output.

 Output

Output merupakan hasil dari energi yang diolah dan


diklasifikasikan menjadi output yang berguna dan sisa
pembuangan. Output dapat menjadi input untuk subsistem yang
lain.

 Pengolah Sistem (process)

Suatu sistem mempunyai bagian pengolah yang akan merubah


masukan menjadi keluaran.

 Sasaran Sistem (objective)

Suatu sistem mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).


Sasaran dari sistem menentukan input yang dibutuhkan dan output
yang akan dihasilkan.
17

2.2.1.4 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan ke melalui beberapa sudut pandang,


diantaranya:

 Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan


sistem fisik (physical sistem). Sistem abstrak adalah sistem yang
berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik,
sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.

 Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan


sistem buatan manusia (human made system).Sistem alamiah adalah
sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia.

 Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system)


dan sistem tak tentu (probabilistic system).Sistem tertentu beroperasi
dengan tingkah laku yang sudah diprediksi. Interaksi diantara bagian-
bagiannya dapat diprediksi dengan pasti, sehingga output dari sistem
dapat diramalkan.Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa
depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilitas.

 Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan


sistem terbuka (open system).Sistem tertutup merupakan sistem yang
tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada
sistem yang benar-benar tertutup, tetapi yang ada hanyalah relatively
closed system (secara relatif tertutup, tetapi tidak benar-benar
tertutup).Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input
dan menghasilkan output untuk lingkungan luar atau subsistem yang
lainnya.
18

2.2.2 Pengertian Pengambilan Keputusan

Definisi pengambilan keputusan menurut Kamus Besar Bahasa


Ilmu Pengetahuan ialah pemilihan keputusan atau kebijakan yang
didasarkan atas kriteria tertentu, proses ini meliputi dua atau lebih,
alternatif karena seandainya hanya ada satu alternatif tidak ada keputusan
yang diambil. Menurut Terry (1994) pengambilan keputusan adalah
pemilihan alternatif perilaku tertentu dari dua atau lebih alternatif yang
ada. Sementara Wang dan Ruhe (2007) berpendapat bahwa pengambilan
keputusan adalah proses yang memilih pilihan yang lebih disukai atau
suatu tindakan dari antara alternatif atas dasar kriteria atau strategi yang
diberikan.

Berdasarkan dari beberapa pendapat diatas , pengambilan


keputusan bisa disimpulkan bahwa suatu proses pemilihan dari antara
alternatif untuk mencapai suatu hasil.

2.2.3 Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Dana BOS adalah program yang diusung oleh pemerintah untuk


membantu sekolah di Indonesia agar dapat memberikan pembelajaran
yang optimal. Bantuan yang diberikan melalui dana BOS yakni berbentuk
dana. Untuk penyaluran dana BOS di tahun 2021 , pemerintah telah
mengatur pokok kebijakan nya. Yaitu :

 Nilai satuan biaya BOS bervariasi sesuai karakteristik masing –


masing daerah
 Penggunaan dana BOS tetap fleksibel
 Dana BOS dapat digunakan untuk keperluan persiapan
Pembelajaran Tatap Muka (PTM)
 Pelaporan dana BOS dilakukan secara daring
 Pelaporan penggunaan dana BOS secara online di laman
bos.kemdikbud.go.id
 Pelaporan menjadi syarat penyaluran dana BOS tahap berikutnya
19

2.2.4 Sistem Penunjang Keputusan

2.2.4.1 Konsep Sistem Penunjang Keputusan

Konsep Sistem Penunjang Keputusan (SPK) pertama kali


diperkenalkan oleh Michael S. Scott Morton pada awal tahun 1970-an
yang selanjutnya dikenal dengan istilah Management Decision Systems.
Konsep SPK ditandai dengan sistem interaktif berbasis komputer yang
membantu pengambilan keputusan dengan memanfaatkan data dan model
untuk menyelesaikan masalah yang bersifat tidak terstruktur dan semi
terstruktur (Turban, 2001). Istilah SPK mengacu pada suatu sistem yang
memanfaatkan dukungan komputer dalam proses pengambilan keputusan.

2.2.4.2 Definisi Sistem Penunjang Keputusan

Menurut Turban , Liang dan Aronson (2005) Sistem Penunjang


Keputusan adalah sistem berbasis komputer yang interaktif , yang
membantu pengambil keputusan memanfaatkan data dan model untuk
menyelesaikan masalah – masalah yang tak terstruktur dan semi terstuktur.
Dengan demikian dapat ditarik satu definisi tentang Sistem Penunjang
Keputusan yaitu sebuah sistem berbasis komputer yang adaptif , fleksibel ,
dan interaktif yang digunakan untuk memecahkan masalah – masalah tidak
terstruktur sehingga meningkatkan nilai keputusan yang diambil. SPK
ditujukan untuk membantu para pengambil keputusan untuk memecahkan
masalah semi dan atau tidak terstruktur dengan fokus menyajikan
informasi yang nantinya bisa dijadikan sebagai bahan alternatif
pengambilan keputusan yang terbaik.

2.2.4.3 Komponen Sistem Penunjang Keputusan

Sistem penunjang keputusan terdiri atas tiga komponen utama yaitu:

1. Subsistem pengelolaan data (database).


2. Subsistem pengelolaan model (modelbase).
3. Subsistem pengelolaan dialog (userinterface).
20

Hubungan antara ketiga komponen ini dapat dilihat pada gambar


dibawah.

Gambar 2.1 Hubungan antara tiga komponen Sistem Penunjang Keputusan

Keterangan :

1. Subsistem Pengelolaan Data (Database)


Sub sistem pengelolaan data (database) merupakan
komponen SPK yang berguna sebagai penyedia data bagi sistem.
Data tersebut disimpan dan diorganisasikan dalam sebuah basis
data yang diorganisasikan oleh suatu sistem yang disebut dengan
sistem manajemen basis data (Database Management System).

2. Subsistem Pengelolaan Model (Modelbase)


Keunikan dari SPK adalah kemampuannya dalam
mengintegrasikan data dengan model-model keputusan. Model
adalah suatu tiruan dari alam nyata. Kendala yang sering dihadapi
dalam merancang suatu model adalah bahwa model yang dirancang
tidak mampu mencerminkan seluruh variabel alam nyata, sehingga
keputusan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan oleh karena
itu, dalam menyimpan berbagai model harus diperhatikan dan
21

harus dijaga fleksibilitasnya. Hal lain yang perlu diperhatikan


adalah pada setiap model yang disimpan hendaknya ditambahkan
rincian keterangan dan penjelasan yang komprehensif mengenai
model yang dibuat.

3. Subsistem Pengelolaan Dialog (Interface)


Keunikan lainnya dari SPK adalah adanya fasilitas yang
mampu mengintegrasikan sistem yang terpasang dengan pengguna
secara interaktif, yang dikenal dengan subsistem dialog. Melalui
subsistem dialog, sistem diimplementasikan sehingga pengguna
dapat berkomunikasi dengan sistem yang dibuat. Fasilitas yang
dimiliki oleh subsistem dialog dibagi menjadi tiga komponen :

 Bahasa aksi (action language), yaitu suatu perangkat lunak


yang dapat digunakan oleh user untuk berkomunikasi dengan
sistem, yang dilakukan melalui berbagai pilihan media seperti
keyboard, joystick dan keyfunction yang lainnya.
 Bahasa tampilan (display and presentation language), yaitu
suatu perangkat yang berfungsi sebagai sarana untuk
menampilkan sesuatu. Peralatan yang digunakan untuk
merealisasikan tampilan ini diantaranya adalah printer, grafik
monitor, plotter, dan lain-lain.
 Basis pengetahuan (knowladge base), yaitu bagian yang
mutlak diketahui oleh pengguna sehingga sistem yang
dirancang dapat berfungsi secara interaktif.

2.2.4.4 Tujuan Sistem Penunjang Keputusan

Tujuan dari Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah sebagai berikut :

a. Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur


b. Mendukung manajer dalam mengambil keputusan
c. Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan
22

Tujuan tersebut mengacu pada tiga prinsip dasar dalam Sistem Penunjang
Keputusan (SPK) diantaranya :

1. Struktur masalah

Yaitu untuk masalah terstruktur, penyelesaian dapat


dilakukan dengan menggunakan rumus-rumus yang sesuai,
sedangkan untuk masalah tak terstruktur tidak dapat
dikomputerisasi. Sementara mengenai Sistem Penunjang
Keputusan (SPK) dikembangkan khususnya untuk masalah yang
semi-terstruktur.

2. Dukungan keputusan

Yaitu Sistem Penunjang Keputusan (SPK) tidak


dimaksudkan untuk menggantikan manajer, karena komputer
berada di bagian terstruktur, sementara manajer berada di bagian
tak terstruktur untuk memberi penilaian dan melakukan analisis.
Manajer dan komputer bekerja sama sebagai sebuah tim pemecah
masalah semi terstruktur.

3. Evektifitas keputusan

Yaitu merupakan tujuan utama dari Sistem Penunjang


Keputusan (SPK), bukan untuk mempersingkat waktu dalam
pengambilan keputusan, tapi agar keputusan yang dihasilkan dapat
lebih baik.

2.2.4.5 Manfaat Sistem Penunjang Keputusan

Sistem Penunjang Keputusan dapat memberikan berbagai manfaat


dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPK adalah :

1. SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses


data / informasi bagi pemakainya.
2. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah
terutama barbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
23

3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat
diandalkan.
4. Walaupun suatu SPK mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah
yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dia dapat menjadi
stimulan pengambil keputusan memahami persoalannya ,karena mampu
menyajikan berbagai alternatif pemecahan.

2.2.5 Multiple Criteria Decision Making (MCDM)

Konsep Multi Criteria Decision Making (MCDM) atau Sistem


Penunjang Keputusan (SPK) pertama kali diungkapkan oleh Michael Scoot
Morton pada tahun 1971, adalah suatu sistem informasi spesifik yang
ditujukan untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan yang
berkaitan dengan persoalan yang bersifat semi terstruktur untuk
menghasilkan berbagai alternatif yang secara interaktif digunakan oleh
pemakai (Nofriansyah & Defit, 2017). MCDM dengan pendekatan
optimasi berguna untuk tujuan pemeringkatan, terutama ketika beberapa
kriteria kompleks perlu dipertimbangkan secara bersamaan (Jahan &
Edwards, 2013). Sistem Penunjang Keputusan terdiri dari langkah
membangun hubungan preferensi global untuk sekumpulan alternatif yang
dievaluasi menggunakan beberapa pemilihan kriteria dari tindakan terbaik
yang masing-masing dievaluasi terhadap beberapa kriteria termasuk
kriteria yang bertentangan.

Sistem penunjang pengambilan keputusan memiliki empat elemen


yang ada dalam menyelesaikan suatu masalah. Elemen yang pertama yaitu
goal atau tujuan utama yang ingin dicapai dalam menghadapi suatu
masalah, yakni jawaban atau sebuah solusi yang ingin didapatkan dari
masalah tersebut. Elemen yang kedua adalah objectives atau sasaran yang
ingin digunakan untuk membantu mencapai suatu tujuan. Dalam sistem
penunjang pengambilan keputusan, elemen objective dapat berupa metode
yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah. Berikutnya adalah
kriteria, yakni persyaratan atau pertimbangan yang diperlukan sebagai
tolak ukur dalam menentukan sebuah keputusan. Elemen yang terakhir
24

yaitu alternatif, merupakan kandidat atau pilihan yang ada yang memiliki
nilai atribut sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

2.2.6 Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART)

2.2.6.1 Definisi Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART)

SMART merupakan metode pengambilan keputusan yang


multiatribut yang dikembangkan oleh Edward pada tahun 1977. SMART
(Simple Multi Attribute Rating Technique) merupakan metode
pengambilan keputusan yang multiatribut. Teknik pembuatan keputusan
multiatribut ini digunakan untuk mendukung pembuat keputusan dalam
memilih antara beberapa alternatif. Setiap pembuat keputusan harus
memilih sebuah alternatif yang sesuai dengan tujuan yang telah
dirumuskan.

Setiap alternatif terdiri dari sekumpulan atribut dan setiap atribut


mempunyai nilai-nilai. Nilai ini dirata-rata dengan skala tertentu.Setiap
atribut mempunyai bobot yang menggambarkan seberapa penting skala
tertentu. Setiap atribut mempunyai bobot yang menggambarkan seberapa
penting suatu atribut dibandingkan dengan atribut lain. Pembobotan dan
pemberian peringkat ini digunakan untuk menilai setiap alternatif agar
diperoleh alternatif terbaik. Pembobotan pada SMART mengunakan skala
0 sampai 1, sehingga mempermudah perhitungan dan perbandingan nilai
pada masing-masing alternatif. Model yang digunakan dalam SMART
yaitu :

Keterangan :

 wj = nilai pembobotan kriteria ke – j dan k kriteria


 u(ai) = nilai total untuk alternatif ke – i
 ui(ai) = nilai utility kriteria ke – j untuk alternatif ke – i
25

2.2.6.2 Kelebihan dan Kekurangan Metode SMART

Metode SMART juga memiliki beberapa kelebihan dan


kekurangan. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari
metode SMART tersebut.

Kelebihan Metode SMART :

1. Perhitungan pada metode SMART lebih sederhana tidak diperlukan


perhitungan yang rumit dengan pemahaman matematika yang kuat
2. Fleksibel dalam pembobotan
3. Memperluas pengambilan keputusan dalam memproses data /
informasi untuk pengambilan keputusan.

Kekurangan Metode SMART :

1. Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang


tidak dapat dimodelkan.
2. Peringkat alternatif tidak relatif; mengubah jumlah alternatif
dianggap tidak akan dengan sendirinya mengubah nilai keputusan
dari alternatif asli.

2.2.7 Unified Modeling Language (UML)

2.2.7.1 Definisi UML

Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu standar

bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan

requirement, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan

arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek. UML merupakan

bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem

dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.


26

UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk

menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari

sistem perangkat lunak. UML hanya berfungsi untuk melakukan

pemodelan. Jadi penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi

tertentu, meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan

pada metodologi berorientasi objek (Rosa & Shalahudin, 2014).

2.2.7.2 Diagram UML

Menurut Rosa dan Shalahudin (2014), pada UML terdiri dari 13


macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori. Berikut ini
penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut.

a. Structure diagram, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk


menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.
Structure diagram terdiri dari Class Diagram, Object Diagram,
Component Diagram, Composite Structure Diagram, Package Diagram
dan Deployment Diagram.
b. Behavior diagram, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi
pada sebuah sistem. Behavior diagram terdiri dari Use Case Diagram,
Activity Diagram, State Machine System.
c. Interaction diagram, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi
antar subsistem pada suatu sistem. Interaction diagram terdiri dari
Sequence Diagram, Communication Diagram, Timing Diagram,
Interaction Overview Diagram.

Namun, pada penelitian ini penulis hanya menggunakan 4 diagram, yaitu


Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class
Diagram.
27

2.2.7.3 Use Case Diagram

Use Case Diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan


(behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use Case mendeskripsikan
sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang
akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi
apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa aja yang
berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. (Rosa dan M. Shalahudin,2014).

Tabel 2.1 Simbol – Simbol Use Case Diagram

No GAMBAR NAMA KETERANGAN


Menspesifikasikan himpuan peran
1 Actor yang pengguna mainkan ketika
berinteraksi dengan use case.
Hubungan dimana perubahan yang
terjadi pada suatu elemen mandiri
(independent) akan mempengaruhi
2 Dependency elemen yang bergantung padanya
elemen yang tidak mandiri
(independent).
Hubungan dimana objek anak
(descendent) berbagi perilaku dan
3 Generalization struktur data dari objek yang ada di
atasnya objek induk (ancestor).
Menspesifikasikan bahwa use case
4 Include sumber secara eksplisit.
Menspesifikasikan bahwa use case
target memperluas perilaku dari use
5 Extend case sumber pada suatu titik yang
diberikan.
No GAMBAR NAMA KETERANGAN
Apa yang menghubungkan antara
6 Association
objek satu dengan objek lainnya.
Menspesifikasikan paket yang
menampilkan sistem secara
7 System
terbatas.
28

Deskripsi dari urutan aksi-aksi


yang ditampilkan sistem yang
8 Use Case
menghasilkan suatu hasil yang
terukur bagi suatu aktor.
Interaksi aturan-aturan dan
elemen lain yang bekerja sama
9 Collaboration untuk menyediakan prilaku yang
lebih besar dari jumlah dan
elemen-elemennya (sinergi).
Elemen fisik yang eksis saat
aplikasi dijalankan dan
10 Note
mencerminkan suatu sumber daya
komputasi.

2.2.7.4 Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau


aktivitas dari sebuah sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada
pada perangkat lunak. Yang perlu di perhatikan disini adalah bahwa
diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang
dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem (Rosa &
Shalahudin, 2014).

Tabel 2.2 Simbol – Simbol Activity Diagram

No Gambar Nama Keterangan


Status awal aktifitas sistem,
1 Status Awal sebuah diagram aktifitas
memiliki sebuah status
awal.

Aktivitas yang dilakukan


2 Aktivitas Aktivitas sistem aktivitas biasanya
diawali dengan kata kerja.

No GAMBAR NAMA KETERANGAN

3 Percabangan Menggambarkan cabang


suatu keputusan.

Asosiasi penggabungan
29

4 Penggabungan/join dimana lebih dari satu


aktifitas digabungkan
menjadi satu.

Status akhir yang dilakukan


5 Status akhir sistem, sebuah diagram
aktifitas memiliki status
akhir.

Memisahkan organisasi
6 Nama swimlame Swimlame bisnis yang bertanggung
jawab terhadap aktifitas
yang terjadi.

Digunakan untuk
7 menunjukkan kegiatan yang
Fork dilakukan secara parallel.

Digunakan untuk
8 menunjukkan kegiatan yang
Join digabungkan.

2.2.7.5 Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case


dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dengan message yang
dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk
menggambarkan sequence diagram maka harus diketahui objek-objek
yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki
kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. Membuat sequence diagram
juga dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada pada use case.
Banyaknya sequence diagram yang harus digambar adalah minimal
sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang
penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan
sudah dicakup dalam sequence diagram sehingga semakin banyak use case
yang didefinisikan maka sequence diagram yang harus dibuat juga
semakin banyak (Rosa & Shalahudin, 2014).
30

Tabel 2.3 Simbol – Simbol Sequence Diagram

No Gambar Nama Keterangan


Menggambarkan hubungan
1 Boundary Lifeline suatu elemen yang berbeda,
secara khas merupakan
penghubung actor dengan
layar.

Menggambarkan suatu
2 Entity Lifeline tempat atau mekanisme
yang menangkap
pengetahuan atau informasi
dalam suatu sistem.

Menggambarkan suatu
3 Control Lifeline pengendalian yang
mengorganisir dan
menjadwalkan aktivitas
elemen-elemen.

Perilaku sistem yang


4 1 : Message Message menandai adanya suatu alur
informasi atau transisi
kendali antar elemen.

Menunjukkan seorang
5 Actor pemakai sistem yang
memulai alur peristiwa
kejadian.

Menggambarkan lamanya
6 Activation Bar suatu pesan diproses.

Menunjukkan catatan untuk


7 Note komentar dari suatu pesan
antar elemen.

2.2.7.6 Class Diagram

Class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi


pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.
31

Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan method atau operasi. Berikut
penjelasan atribut dan method :

a. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.


b. Operasi atau method adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu
kelas (Rosa & Shalahudin, 2014).

Tabel 2.4 Simbol – Simbol Class Diagram

No Gambar Nama Keterangan

1 Class/Kelas Kelas pada struktur sistem.

Sama dengan konsep interface


2 Interface/ Antarmuka dalam pemrograman
berorientasi objek.

Relasi antar kelas dengan


3 Asosiasi/ Association makna umum, association
biasanya juga disertai dengan
multiplicity.

Relasi antar kelas dengan


4 Asosiasi makna kelas yang satu
berarah/Direct digunakan oleh kelas yang
Association lain, association biasanya juga
disertai dengan multiplicity.

Relasi antar kelas dengan


5 Generalization makna generalisasi-
spesialisasi (umum-khusus).

Relasi antar kelas dengan


6 Depedency / makna kebergantungan
Kebergantungan
antar kelas.
32

2.2.8 Metode Pengembangan Sistem Waterfall

2.2.8.1 Definisi Metode Waterfall

Metode air terjun atau yang sering disebut metode waterfall sering
dinamakan siklus hidup klasik (classic life cycle), dimana hal ini
menggambarkan pendekatan yang sistematis dan juga berurutan pada
pengembangan perangkat lunak, dimulai dengan spesifikasi kebutuhan
pengguna lalu berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan (planning),
permodelan (modeling), konstruksi (construction), serta penyerahan sistem
ke para pelanggan/pengguna (deployment), yang diakhiri dengan
dukungan pada perangkat lunak lengkap yang dihasilkan (Pressman,
2012). Model ini termasuk ke dalam model generic pada rekayasa
perangkat lunak dan pertama kali diperkenalkan oleh Winston Royce
sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan
model yang paling banyak dipakai dalam Software Engineering (SE).

2.2.8.2 Tahapan Metode Waterfall

Dalam pengembangannya metode waterfall memiliki beberapa


tahapan yang berurut yaitu: requirement (analisis kebutuhan), design
system (desain sistem), coding (pengkodean) & testing (pengujian),
penerapan program, pemeliharaan.
33

Gambar 2.2 Tahapan Metode Waterfall


Berikut ini adalah tahapan-tahapan dari metode waterfall (air
terjun) menurut Pressman (2012):

a. Requirement Analysis

Tahap ini pengembang sistem diperlukan komunikasi yang


bertujuan untuk memahami perangkat lunak yang diharapkan oleh
pengguna dan batasan perangkat lunak tersebut. Informasi ini
biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, diskusi atau survei
langsung. Informasi dianalisis untuk mendapatkan data yang
dibutuhkan oleh pengguna.

b. System Design
34

Spesifikasi kebutuhan dari tahap sebelumnya akan dipelajari


dalam fase ini dan desain sistem disiapkan. Desain sistem membantu
dalam menentukan perangkat keras (hardware) dan sistem
persyaratan dan juga membantu dalam mendefinisikan arsitektur
sistem secara keseluruhan.

c. Implementation
Pada tahap ini, sistem pertama kali dikembangkan di program
kecil yang disebut unit, yang terintegrasi dalam tahap selanjutnya.
Setiap unit dikembangkan dan diuji untuk fungsionalitas yang
disebut sebagai unit testing.

d. Integration & Testing


Seluruh unit yang dikembangkan dalam tahap implementasi
diintegrasikan ke dalam sistem setelah pengujian yang dilakukan
masing-masing unit. Setelah integrasi seluruh sistem diuji untuk
mengecek setiap kegagalan maupun kesalahan.

e. Operation & Maintenance


Tahap akhir dalam metode waterfall. Perangkat lunak yang
sudah jadi, dijalankan serta dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan
termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan pada
langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem dan
peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru.

2.2.8.3 Kelebihan Metode Waterfall

Kelebihan menggunakan metode waterfall adalah prosesnya lebih


terstruktur, hal ini membuat kualitas software baik dan tetap terjaga. Dari
sisi user juga lebih menguntungkan, karena dapat merencanakan dan
menyiapkan kebutuhan data dan proses yang diperlukan sejak awal.
Penjadwalan juga menjadi lebih menentu, karena jadwal setiap proses
dapat ditentukan secara pasti. Sehingga dapat dilihat jelas target
penyelesaian pengembangan program. Dengan adanya urutan yang pasti,
35

dapat dilihat pula perkembangan untuk setiap tahap secara pasti. Dari sisi
lain, model ini merupakan jenis model yang bersifat dokumen lengkap
sehingga proses pemeliharaan dapat dilakukan dengan mudah.

2.2.8.4 Kekurangan Metode Waterfall

Kekurangan menggunakan metode waterfall adalah bersifat kaku,


sehingga sulit melakukan perubahan di tengah proses. Jika terdapat
kekurangan proses/prosedur dari tahap sebelumnya, maka tahapan
pengembangan harus dilakukan mulai dari awal lagi. Hal ini akan
memakan waktu yang lebih lama. Karena jika proses sebelumnya belum
selesai sampai akhir, maka proses selanjutnya juga tidak dapat berjalan.
Oleh karena itu, jika terdapat kekurangan dalam permintaan user maka
proses pengembangan harus dimulai kembali dari awal. Karena itu, dapat
dikatakan proses pengembangan software dengan metode waterfall
bersifat lambat.

2.2.9 Konsep Dasar Database

2.2.9.1 Definisi Database

Basis Data atau Database adalah sekumpulan file yang saling


berhubungan dan terorganisasi atau kumpulan record-record yang
menyimpan dan hubungan diantaranya (Sutarman, 2012). Ladjamudin
(2013) menjelaskan bahwa Database adalah sekumpulan data store (bisa
dalam jumlah yang sangat besar) yang tersimpan dalam magnetic disk,
official disk, magnetic drum, atau media penyimpanan sekunder lainnya.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, penulis menyimpulkan


bahwa Basis Data adalah sekumpulan file atau berkas yang saling
berhubungan dan tersimpan dalam sebuah media penyimpanan. Selain
berisi data, database juga berisi metadata, yaitu data yang menjelaskan
tentang struktur dari data itu sendiri. Contohnya adalah informasi yang
diperoleh tentang nama-nama kolom dan tipe data yang ada pada sebuah
tabel, data nama kolom dan tipe yang ditampilkan itu disebut metadata.
36

2.2.9.2 Database Management System (DBMS)

Database Manajemen System (DBMS) adalah sebuah sistem


perangkat lunak yang mengizinkan pengguna untuk mendefinisikan,
membuat, memelihara dan mengontrol akses ke dalam basis data (Connoly
& Begg, 2010). Fasilitas yang disediakan oleh DBMS adalah sebagai
berikut:

a. Mengizinkan pengguna untuk mendfinisikan basis data, dengan


melalui Data Definition Language (DDL). DDL mengizinkan
pengguna untuk menentukan tipe, struktur, serta kendala data yang
nantinya akan disimpan ke dalam baris data.
b. Mengizinkan pengguna untuk melakukan menambah, mengubah,
menghapus dan mengambil data dari basis data tersebut, dengan
menggunakan Data Manipulation Language (DML). Standard
bahasa dari DBMS ialah Structured Query Language (SQL).
c. Menyediakan akses kontrol ke dalam basis data, seperti:
1. Sistem keamanan, yang dapat mencegah pengguna yang tidak
diberi kuasa untuk mengakses basis data.
2. Sistem integritas, yang dapat menjaga konsistensi dari data
yang tersimpan.
3. Sistem kontrol konkurensi, yang mengizinkan berbagi akses
dengan basis data.
4. Sistem kontrol pemulihan, jika terjadi kegagalan perangkat
keras atau perangkat lunak maka sistem control pemulihan ini
dapat mengembalikan basis data ke keadaan yang konsisten
dari yang sebelumnya.

2.2.9.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan teknik yang


digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi,
biasanya dilakukan oleh sistem analis dalam tahap analisis persyaratan
(requirement analysis) proyek pengembangan sistem. Sementara seolah-
olah teknik diagram atau alat peraga memberikan dasar untuk desain relasi
37

database yang mendasari sistem informasi yang dikembangkan (Brady &


Loonam, 2010).

ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk


menggambarkan struktur dan hubungan antar data, pada dasarnya ada tiga
macam notasi yang digunakan yaitu:

a. Entitas

Adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam


lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam
konteks sistem yang akan dibuat. Sebagai contoh pelanggan,
pekerja dan lain-lain.

b. Relasi

Hubungan antara dua jenis entitas dan


direpresentasikan sebagai garis lurus yang menghubungkan
dua entitas. Contohnya adalah mahasiswa mendaftar sebagai
anggota suatu organisasi, maka mendaftar adalah sebagai
relasinya.

c. Atribut

Atribut memberikan informasi lebih rinci tentang jenis


entitas. Contohnya seperti atribut id mahasiswa pada entitas
mahasiswa. Setiap entitas bisa memiliki lebih dari satu atribut.

Tabel 2.5 Notasi Pada ERD


38

Menurut Brady dan Loonam (2010) kardinalitas rasio ERD


digunakan untuk menjelaskan jumlah maksimum hubungan antara entitas
yang satu dengan yang lainnya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai
kardinalitas rasio ERD.

a. One to One (1:1)


Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu
anggota entitias B, begitu pula sebaliknya

Gambar 2.3 Contoh Kardinalitas Rasio One to One

b. One to Many (1:M)


39

Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu


anggota entitas B, tetapi tidak sebaliknya.

Gambar 2.4 Contoh Kardinalitas Rasio One to Many


c. Many to Many (M:M)
Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas
himpunan entitias B dan demikian pula sebaliknya.

Gambar 2.5 Contoh Kardinalitas Rasio Many to Many

2.2.9.4 Logical Record Structure (LRS)

Logical Record Structure (LRS) merupakan sebuah model sistem


yang digambarkan dengan sebuah diagram ER atau ERD akan mengikuti
pola atau aturan permodelan tertentu dalam kaitannya dengan konvensi ke
LRS (Hasugian & Shidiq, 2012). LRS (Logical Record Structure) adalah
representasi dari struktur record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil
antar himpunan entitas. Logical record structure dibentuk dengan nomor
dari type record. Logical record structure terdiri dari link-link diantara
40

type record. Link ini menunjukan arah dari satu tipe record lainnya.
Banyak link dari LRS yang diberi tanda field-field yang kelihatan pada
kedua link type record. Penggambaran LRS mulai dengan menggunakan
model yang dimengerti. Dua metode yang dapat digunakan, dimulai
dengan hubungan kedua model yang dapat dikonversikan ke LRS. Metode
yang lain dimulai dengan ER-diagram dan langsung dikonversikan ke LRS
(Riyanto, 2009).

Gambar 2.6 Contoh Sederhana LRS

2.2.10 Perangkat Lunak Pendukung

2.2.10.1 Pengertian Internet

Internet merupakan singkatan dari Interconnection


Networking.Internet berasal dari bahasa lain“Inter” yang berarti antara.
Secara kata perkata INTERNET berarti jaringan antara atau
penghubung.Sehingga kesimpulan dari definisi internet ialah merupakan
hubungan antara berbagai jenis computer dan jaringan di dunia yang
berbeda system operasi maupun aplikasinya dimana hubungan tersebut
memanfaatkan kemajuan komunikasi (telepon dan satelit) yang
menggunakan protocol standar dalam berkomunikasi yaitu protocol TCP
atau IP (Transmission Control or Internet Protocol) pengertian tersebut
dijelaskan menurut pendapat (Supriyanto dan Dodit, 2008).
41

Secara sederhana menurut (Hartono dan Jogiyanto, 2009). Internet


dapat diartikan kumpulan dari beberapa computer. Bahkan jutaan
computer di seluruh dunia yang saling berhubungan atau terkoneksi satu
sama lainnya. Media yang digunakan bisa menggunakan kabel atau serat
optic, satelit atau melalui sambungan telepon. Pendapat ini mengartikan
bahwa internet merupakan media komunikasi dan informasi modern yang
dapat dimanfaatkan secara global oleh pengguna diseluruh dunia dalam
interkoneksi antar jaringan computer yang terbentuk melalui sarana berupa
penyedia akses (provider) internet, sehingga internet sebagai media
informasi dapat menjadi sarana yang efektif dan efisien untuk melakukan
pertukaran dan penyebaran informasi tanpa terhalang oleh jarak,
perbedaan waktu dan juga factor geografis bagi seseorang yang ingin
mengakses informasi.

2.2.10.2 Pengertian HTTP (Hypertext Transfer Protocol)

HTTP (Hypertext Transfer Protokol) adalah sebuah protocol


jaringan lapisan aplikasi yang digunakan untuk sistem informasi
terdistribusi, kolaboratif dan menggunakan hipermedia.

Menurut (Hidayatullah dan Kawistara, 2015), “Hypertext Transfer


Protokol (HTTP) adalah protocol agar client dan server bisa
berkomunikasi dengan gaya request-response”. HTTP menentukan
bagaimana format pesan dan bagaimana cara pengirimannya, serta
bagaimana web browser beraksi dan beraksi terhadap berbagai perintah”.
Sedangkan menurut (Handoko dan Aditya Irfan Puji, 2017), “Hypertext
Transfer Protocol” (HTTP) adalah sebuah protocol jaringan lapisan
aplikasi yang digunakan untuk sistem informasi terdistribusi, kolaboratif,
dan menggunakan hipermedia.

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian


HTTP adalah sebuah protocol jaringan lapisan aplikasi yang digunakan
untuk sistem informasi terdistribusi, kolaboratif, dan menggunakan
hipermedia, dimana protocol seperti client dan server bisa berkomunikasi
dengan gaya request-response.
42

2.2.10.3 Pengertian Web Browser

Web Browser adalah suatu program atau software yang digunakan


untuk menjelajahi internet atau untuk mencari informasi dari suatu web
yang tersimpan didalam komputer.

Menurut Sibero (2014:12), web browser adalah “aplikasi perangkat


lunak yang digunakan untuk mengambil dan menyajikan sumber informasi
web”. Sumber informasi web diidentifikasi dengan Uniform Resource
Identifier (URI) yang dapat terdiri dari halaman web, video, gambar,
ataupun konten lainnya. Sedangkan menurut Abdulloh (2016:4), “Web
Browser digunakan untuk menampilkan hasil website yang telah dibuat.
“Web Browser yang sering digunakan di antaranya adalah Mozila Firefox,
Google Chrome, dan Safari

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian web


browser adalah aplikasi perangkat lunak yang digunakan untuk
menyajikan sumber informasi dan menampilkan hasil website yang telah
dibuat.

2.2.10.4 Pengertian PHP

PHP (PHP Hypertext Preprocessor), yaitu bahasa pemrograman


yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan
pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan
HTML.

Menurut Sibero (2013), “PHP adalah pemrograman interpreter


yaitu proses penerjemahan baris kode sumber menjadi kode mesin yang
dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan”.
Sedangkan Sidik (2014), “PHP merupakan salah satu aplikasi eksternal
yang bisa digunakan oleh server web, sehinggan server web tidak sekedar
untuk memberikan layanan dokumen HTML, tetapi bisa juga menjadi
program yang menerima masukan dari luar dan memberikan luaran yang
43

berasal dari database ataupun sumber data lainnya menjadi dokumen


HTML”.

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian


“PHP adalah salah satu aplikasi eksternal yang bisa digunakan oleh server
web, sebagai kode mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada
saat baris kode dijalankan”.

2.2.10.5 Pengertian MySQL

MySQL adalah software atau program Database Server dengan


bahasa pemrogramannya yaitu SQL (Structured Query Language), bahasa
permintaan (query) dalam database server termasuk dalam MySQL itu
sendiri. SQL juga dipakai dalam software database server lain, seperti
SQL Server, Oracle, PostgreSQL dan lainnya (Nugroho, 2013)

Berikut ini adalah perintah dasar yang terdapat pada MySQL


menurut Nugroho (2013).

Tabel 2.6 Perintah Dasar MySQL

Perintah Keterangan
show Perintah ini digunakan untuk menampilkan atau melihat
databases daftar database yang sudah ada (sudah dibuat).

use Perintah ini digunakan untuk masuk atau mengakses


database yang sudah ada.
show tables Perintah ini digunakan untuk melihat atau menampilkan
semua tabel yang ada di dalam database aktif (yang sudah
dibuka, sudah di use).
desc/ Perintah ini digunakan untuk melihat struktur tabel.
describe
quit Perintah ini untuk keluar MySQL Server.
44

2.2.10.6 Pengertian HTML (Hypertext Markup Language)

HTML (HyperText Markup Language ) adalah program mark-up


yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan
berbagai informasi didalam sebuah penjelajahan web.

Menurut Sibero (2014), HTML (HyperText Markup Language)


adalah “bahasa yang digunakan pada dokumen web sebagai bahasa untuk
pertukaran dokumen web sebagai bahasa untuk pertukaran dokumen web”.
Sedangkan menurut Hidayatullah dan Kawistara (2015), “HTML
(Hypertext Markup Language) adalah bahasa standard yang digunakan
untuk menampilkan halaman web. Mengatur tampilan dari halaman web
dan isinya adalah salah satu yang dapat dilakukan oleh HTML.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian


HTML adalah bahasa yang digunakan untuk menampilkan dan untuk
pertukaran suatu dokumen web.

2.2.10.7 Pengertian CSS

CSS (Cascading Style Sheet) yang berisi rangkaian instruksi yang


menentukan bagaimana suatu teks akan tertampil di halaman web. CSS
(Cascading Style Sheet) juga bisa berarti meletakkan styles yang berbeda
pada layers(lapisan) yang berbeda.

Menurut Sibero (2014), “Cascading Style Sheet dikembangkan


untuk menata gaya pengaturan halaman pada web. Cascading Style Sheet
juga memiliki arti Gaya Menata Halaman Bertingkat, yang berarti setiap
satu elemen yang telah diformat, maka anak dari elemen tersebut secara
otomatis mengikuti format elemen induknya. Sedangkan menurut
Abdulloh (2016), “CSS (Cascading style Sheet) yaitu skrip yang
digunakan untuk mengatur desain website. Fungsi CSS adalah
memberikan pengaturan yang lebih lengkap agar struktur website yang
dibuat dengan HTML terlihat lebih rapi dan indah.
45

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian CSS


adalah untuk mengatur halaman pada web.

2.2.10.8 Pengertian Javascript

JavaScript adalah bahasa pemrograman yang bisa disisipkan ke


HTML seperti halnya PHP akan tetapi JavaScript berjalan disisi Client.

Menurut Sibero (2014), “JavaScript adalah suatu bahasa


pemrograman yang dikembangkan untuk dapat berjalan pada web
browser”. Sedangkan menurut Abdulloh (2016), “Java Script adalah untuk
memberikan efek animasi yang menarik, dan interaktifitas dalam
penanganan event yang dilakukan oleh pengguna website.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian


JavaScript adalah bahasa pemrograman yang digunakan oleh pengguna
website sehingga dapat memberikan efek animasi yang menarik,
digunakan agar dapat berjalan pada web browser”.

2.2.10.9 Pengertian XAMPP

XAMPP adalah Sebuah aplikasi server yang dapat diajalankan


dikomputer tanpa memerlukan sambungan internet guna memudahkan
perancangan dan pembuatan web sebelum dipublikasiakn ke internet.

Menurut Widijanuarto (2010) “XAMPP merupakan sebuah aplikasi


yang berisi PHP, MySQL, dan Apache yang diperlukan untuk melakukan
instalasi CMS ”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukanan diatas dapat disimpulkan


bahwa, XAMPP adalah sebuah aplikasi yang dibutuhkan untuk membuat
web yang berisi berbagai macam aplikasi seperti; Apache HTTP Server,
MySQL database, bahasa pemograman PHP.
46

2.2.11 Black Box Testing

Black Box Testing (pengujian kotak hitam) adalah menguji


perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan
kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-
fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan
spesifikasi yang dibutuhkan (Rosa & Shalahudin, 2014). Pengujian kotak
hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua
fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi
yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian black
box testing harus dibuat dengan kasus benar dan kasus salah.

Teknik black box testing memungkinkan memperoleh serangkaian


kondisi masukan yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan
fungsional untuk suatu program. Beberapa jenis kesalahan yang dapat
diidentifikasi adalah fungsi tidak benar atau hilang, kesalahan antar muka,
kesalahan pada struktur data (pengaksesan basis data), kesalahan
performasi, kesalahan inisialisasi dan akhir program.

2.3 Kerangka Pikir

Penelitian ini dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan dalam


proses pemilihan siswa/i penerima dana BOS di SDN Karang Tengah 7.
Pemilihan siswa/i dalam sistem yang berjalan dilakukan secara subjektif
disesuaikan dengan pihak sekolah dalam menentukan siswa/i penerima dana
BOS. Kerangka Pikir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.7.
47

Gambar 2.7 Kerangka Pikir SPK Pemilihan Siswa Penerima Dana BOS

Anda mungkin juga menyukai