Anda di halaman 1dari 7

Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Sistem & Teknologi Informasi


Nomor akreditasi. 36/E/KPT/2019 | Vol. 3, Tidak. 2, (2020), hlm. 227-233

Pengujian Perangkat Lunak dengan pendekatan Blackbox Testing pada


Sistem Informasi Akademik

Supriyono
Departemen Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang, Indonesia

priyono@ti.uin- malang.ac.id

Abstrak
SIAKAD merupakan aplikasi penilaian sistem informasi berbasis website yang menyimpan
data akademik suatu lembaga pendidikan. SIAKAD SDIT Robbani dibuat untuk membantu
proses penilaian siswa, baik dalam bentuk mata pelajaran umum maupun agama. Dengan
adanya investigasi ini diharapkan dapat mempermudah proses penilaian di sekolah Rabbani.
Untuk itu diperlukan pengujian untuk mengetahui apakah sistem dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.
Pengujian perangkat lunak dilakukan dengan menggunakan pengujian black-box. Metode
pengujian perangkat lunak menggunakan Boundary Value Analysis (BVA) karena penilaian
memiliki batasan minimum dan maksimum dari suatu nilai yang diinputkan. Hasil pengujian
menunjukkan sistem skoring belum dapat memenuhi harapan karena tidak ada batasan nilai
sehingga nilai acak akan tetap disimpan oleh sistem. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan
informasi yang dihasilkan oleh SIAKAD.

Kata kunci: Pengujian Perangkat Lunak, Analisis Nilai Batas, Pengujian Black-box, Sistem
Informasi.

1. Perkenalan
Sistem informasi akademik adalah sistem informasi berbentuk website yang menampung data
akademik suatu lembaga pendidikan. SIAKAD SDIT Rabbani merupakan salah satu bagian
implementasi sistem informasi akademik berbasis web. SIAKAD SDIT Robbani dibuat untuk
membantu proses penilaian siswa, dan terdapat beberapa modul seperti penilaian semester,
ulangan, dan nilai harian baik pelajaran umum maupun agama. Sistem SIAKAD ini juga
menyediakan bank soal, print rapport dan laporan mata pelajaran yang diikuti siswa. Dengan
adanya aplikasi ini diharapkan proses penilaian pada basic ini dapat berjalan dengan baik dan
lebih terorganisir. Penilaian perangkat lunak diperlukan dengan tujuan hasil yang lebih baik. Dalam
dunia akademik, aplikasi pembelajaran juga menggunakan aplikasi perangkat lunak seperti
mekanisme pembelajaran hybrid [1].
Pada bagian penilaian terdapat tiga bagian yaitu penilaian semester, penilaian ulangan, dan
penilaian harian. Dalam penilaian ini terdapat beberapa nilai yang harus dimasukkan seperti nilai
mata pelajaran, nilai ibadah, nilai Muroja’ah, nilai o, nilai Al-Qur’an, nilai kepribadian, dan nilai
kehadiran siswa. Sistem ini hanya digunakan untuk guru di SDIT Rabbani dengan memasukkan
username dan password untuk hak akses memanipulasi data nilai siswa. Perangkat lunak yang
dikembangkan membutuhkan teknik optimasi seperti contoh pada penelitian yang berkaitan
dengan ruang terbuka hijau dengan metode optimalisasi dengan harapan hasil yang baik [2].

Setelah aplikasi dibuat, selanjutnya adalah tahap pengujian. Pengujian perangkat lunak
dilakukan untuk mengetahui apakah sistem informasi yang dibuat dapat berjalan sesuai dengan
harapan atau tidak. Dalam melakukan pengujian kualitas SIAKAD SDIT Rabbani dilakukan dengan
menggunakan metode pengujian black box. Pengujian Black Box adalah teknik pengujian
perangkat lunak yang bekerja pada spesifikasi fungsional perangkat lunak. Salah satu metode
pengujian black box adalah analisis nilai batas (BVA). Metode ini difokuskan pada proses input
dimana setiap nilai yang diinputkan ada outing class ada batas minimal dan maksimalnya.
Metode BVA sangat cocok diterapkan dalam sistem skoring, demikian penulis

ISSN: 2580-7250 IJISTECH

Hak Cipta ÿ 2020


Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Sistem & Teknologi Informasi


Nomor akreditasi. 36/E/KPT/2019 | Vol. 3, Tidak. 2, (2020), hlm. 227-233

tertarik memilih judul “Pengujian Black Box dengan Metode Analisis Nilai Batas pada SIAKAD SDIT
Rabbani”.
Pengujian perangkat lunak digunakan untuk mengevaluasi perangkat lunak untuk mengidentifikasi
bug [3]. Tujuan dari pengujian perangkat lunak ini adalah untuk mendeteksi kemungkinan kesalahan
yang terjadi pada saat eksekusi program serta perkiraan kinerja sistem selama pengujian [4].
Pengujian black box ini mengasumsikan perangkat lunak sebagai “black box” yang tidak diketahui
struktur internalnya [5]. Pengujian Black Box adalah salah satu metode pengujian perangkat lunak
yang membahas fungsionalitasnya. Hasil pengujian black-box mempengaruhi manajemen sumber
daya manusia (SDM) karena mempengaruhi kepuasan dan kinerja sistem dalam mengambil
keputusan yang baik pada suatu organisasi atau lembaga [6]. Implementasi perangkat lunak
membutuhkan rekayasa sistem yang matang dan perencanaan perangkat lunak yang lebih spesifik
[7]. Perangkat lunak tersebut dalam proses pengujiannya diperlukan teknik dan optimasi yang cukup
intensif agar hasil yang diperoleh memuaskan [8].

2. Metodologi Penelitian 2.1.


Black Box Testing Test
case adalah deskripsi dari interaksi spesifik dimana tester harus menguji perilaku tunggal dari
perangkat lunak [9]. Pengujian black box mempertimbangkan nilai masukan pada suatu penelitian
[10] dan mengabaikan mekanisme internal suatu sistem [11].
Saat ini terdapat sepuluh teknik untuk melakukan metode pengujian black-box [12] yaitu: a)
Boundary
Value Analysis (BVA) b) Cause-Effect
Graphing (CEG) c) Decision Tables
(DT) d) Equivalence
Partitioning (EP) e ) Pengujian
Orthogonal Array (OAT) f) Pengujian Acak
(RT) g) Pengujian Mutasi
Berbasis Spesifikasi (SBMT) h) Pengujian State-Transition
Diagram (STT) i) Pengujian Sintaks (ST) j) Pengujian
Kasus Terburuk (WCT)

Metodologi pengujian black box terdiri dari tiga langkah utama [13]. Tiga
langkah-langkah utama dijelaskan sebagai berikut:
a) Uji definisi kasus, baik menggunakan antarmuka pengguna grafis atau editor teks. Kumpulan
kasus uji disimpan di pustaka kasus uji dan dapat digunakan kembali dalam beberapa
proses pengujian.
b) Jalankan kasus uji, lakukan algoritme evaluasi hasil, dan catat hasil uji dalam database.

c) Manajemen hasil pengujian dan pembuatan laporan pengujian, yang meningkatkan


kegunaan Pengujian Kotak Hitam

2.2. Analisis Nilai Batas Analisis


nilai batas merupakan salah satu metode pengujian black box. BVA juga dikenal sebagai
pengujian batas. Metode ini melakukan pengujian terhadap tepi atas dan tepi bawah [14] dari nilai
yang diinputkan ke dalam sistem. Ada beberapa prinsip yang mendasari BVA, yaitu:

a) Jika ada batasan x dan y terbatas, Uji (x-1), x, (x + 1), dan (y-1), y, (y + 1) b) Jika input
membutuhkan sejumlah n nilai, lalu uji (n-1), n, dan (n + 1) c) Terapkan dua aturan
sebelumnya pada kondisi keluaran (untuk maksimum dan minimum
nilai)
Implementasi BVA bertujuan untuk menjaga satu variabel pada nilai normal atau rata-rata. Jadi
untuk setiap nilai input diluar angka normal, maka akan muncul pesan error. SIAKAD adalah

228
Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Sistem & Teknologi Informasi


Nomor akreditasi. 36/E/KPT/2019 | Vol. 3, Tidak. 2, (2020), hlm. 227-233

singkatan dari sistem informasi akademik yang dirancang untuk menangani proses pengelolaan
data akademik, pengambilan keputusan hingga pelaporan di lingkungan akademik. Penulis
melakukan pengujian black box dengan metode Boundary Value Analysis (BVA) pada Siakad
Rabbani. Secara lebih spesifik, penulis akan menguji menu penilaian yang meliputi penilaian
harian, ulangan, dan semester.
Mekanisme penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian. Mekanisme penelitian yang akan dilaksanakan meliputi beberapa
tahapan, sebagai
berikut: Pencarian jurnal referensi dan jurnal pendukung terkait pengujian black-box dan
boundary value analysis (BVA).
a) Implementasi BVA pada url:(http://alhamra siakad.cendana2000.biz/) b)
Melakukan pengujian BVA pada website
c) Analisis hasil pengujian BVA d) Menarik
kesimpulan dari pengujian BVA pada website

Mekanisme penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Metode Penelitian

Tahapan penelitian berikut ini meliputi a.


Studi Perpustakaan
b. Penerapan metode BVA c. Pengujian
Perangkat Lunak d.
Analisis Pengujian Perangkat
Lunak e. Rekomendasi
f. Kesimpulan

Gambar 2 menunjukkan alur dari tahapan uji BVA pada bagian Penilaian SIAKAD.

Gambar 2. Alur Pengujian

229
Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Sistem & Teknologi Informasi


Nomor akreditasi. 36/E/KPT/2019 | Vol. 3, Tidak. 2, (2020), hlm. 227-233

3. Hasil dan Pembahasan


Tes berikut menggunakan rentang nilai 0-100 dimana 0 adalah nilai terendah, sedangkan 100
adalah nilai tertinggi yang dapat dicapai siswa. Pengujian metode analisis Nilai Batas menggunakan
rumus (x-1), x, (x + 1) dan (y-1), y, (y + 1) karena terdapat dua batas batas yaitu nilai 0 dan 100. Pada
implementasi web SIAKAD SD IT Robbani terlihat pada Gambar 3 jika nilai input 0 (x) dapat disimpan
pada sistem. Hal ini menunjukkan hasil pengujian sesuai dengan harapan.

Gambar 3 Pengujian Nilai X = 0 Dapat Disimpan

Selanjutnya dilakukan pengujian perangkat lunak dengan nilai x-1 dan nilai masukan berarti negatif
(-1). Muncul hasil pengujian seperti pada gambar 4 di bawah ini yang seharusnya tidak ada nilai negatif.
Hal ini menandakan hasil tes belum sesuai dengan harapan.

Gambar 4 Pengujian Nilai X = 1 Dapat Disimpan

Pada pengujian terlihat seperti pada gambar 5 dimana x + 1 berarti nilai masukan adalah 0 < x <
100. Pada pengujian ini, nilai x = 1 dan dapat disimpan ke dalam database sistem. Ini menunjukkan
kesesuaian dengan harapan.

Gambar 5. Nilai testing x+1 dapat disimpan

Pengujian perangkat lunak yang ditunjukkan pada Gambar 6 merupakan batasan nilai maksimum
dimana nilai y = 100 sehingga pengujian dilakukan dengan nilai Y-1. Seperti terlihat pada Gambar 6,
data nilai dapat disimpan sehingga sesuai dengan yang diharapkan.

Gambar 6. Nilai testing y-1 dapat disimpan

Jika nilai yang dimasukkan y = 100, data juga dapat disimpan ke dalam database. Uji coba
ditunjukkan pada Gambar 7.

230
Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Sistem & Teknologi Informasi


Nomor akreditasi. 36/E/KPT/2019 | Vol. 3, Tidak. 2, (2020), hlm. 227-233

Angka. 7. Nilai n-1 dapat disimpan (nilai harian)

Namun jika disisipkan y > 100, sebaiknya tidak disimpan di database karena nilai 100
adalah batas maksimal nilai input. Karena sistem penilaiannya, tidak ada batasan Min dan
Max, sehingga nilai 1000 masih bisa disimpan seperti pada Gambar 8.

Gambar 8. Nilai = 1000 dapat disimpan (nilai harian)

Menu penilaian sholat tidak diberikan rentang nilai, yang penting karena jika asal input,
maka akan berpengaruh pada output yang dihasilkan. Pada Gambar 9, penulis mengisi
semua nilai dengan 1000 dan tetap bisa disimpan. Hal serupa juga terjadi pada bagian
penilaian yang lain, seperti Muroja'ah dan ekstrakurikuler.

Gambar 9 Nilai = 1000 dapat disimpan (penilaian doa)

Pada Gambar 10, penulis menginputkan jumlah kehadiran siswa setiap bulannya dan
tidak diberi nilai maksimal yaitu minimal ada 31 hari.

Gambar 10. Jumlah input 1000 dapat disimpan (presence)

231
Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Sistem & Teknologi Informasi


Nomor akreditasi. 36/E/KPT/2019 | Vol. 3, Tidak. 2, (2020), hlm. 227-233

Tabel 1 merupakan gambaran umum hasil pengujian black box menggunakan metode analisis nilai
batas sistem penilaian. Dengan tidak adanya batasan nilai yang akan disisipkan, tidak dapat diketahui
nilai (x-1), x, maupun (x + 1) sehingga nilai acak yang dimasukkan akan disimpan ke dalam database.

Tabel 1. Data Uji Analisis Nilai Batas.


Hasil
Masukan Hasil Harapan Keluaran Gambar Kesimpulan
Informasi
Nilai Rentang x=0 x-1 Nilai < 0 tidak Nilai < 0 dapat Gagal Gambar 4
dapat disimpan oleh
disimpan, dan sistem karena sistem
sistem memberikan tidak memiliki
pesan kesalahan batasan nilai.
X Nilai = 0 dapat Nilai = 0 dapat berhasil Gambar 3
disimpan disimpan
dalam sistem.
x+1 Nilai > 0 dapat Nilai 1 dapat berhasil Gambar 5
disimpan disimpan di
sistem.
y = 100 y-1 Nilai <100 dapat nilai 99 bisa berhasil Gambar 6
disimpan disimpan dalam
sistem yang
Dan
nilai = 100 dapat dikelola nilai = 100 dapat berhasil Gambar 7
disimpan disimpan dalam
sistem yang dikelola
y+1 Nilai > 100 tidak Nilai = 1000 kaleng Gagal Angka 8
dapat disimpan, disimpan oleh
dan sistem sistem karena tidak
memberikan memiliki
pesan error. batasan nilai

4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya dengan menggunakan
metode Boundary Value Analysis (BVA) pada pengujian black box dapat disimpulkan bahwa pengujian
aplikasi Siakad SDIT Rabbani belum dapat memenuhi harapan karena masih terdapat beberapa
kekurangan. Hal ini dikarenakan sistem penilaian tidak memberikan nilai minimal dan maksimal yang
dapat diberikan oleh seorang guru kepada siswanya. Begitu juga dengan absensi siswa per bulan
dimana nilai kehadiran yang diinput akan tetap terjaga. Oleh karena itu, dapat mengakibatkan output
yang tidak tepat dimana informasi tidak disampaikan dengan benar.

Referensi
Sutiah dan Supriyono, “Improvement of e-learning based on hybrid learning [1] method in
university in era of industrial revolution 4.0,” Int. J.Adv. Sains.
Technol., vol. 29, tidak. 6 Edisi Khusus, hlm. 2137–2142, 2020.
[2] IB Santoso, Supriyono, C. Crysdian, dan KFH Holle, “Optimalisasi naïve bayes classifier untuk
mengklasifikasikan objek ruang terbuka hijau berdasarkan citra google earth,”
2018 Internasional Biji Hal-hal. Inf. Teknologi Intel. Sistem. ISRITI 2018, hal. 465–469, 2018.
[3] PM Jacob dan M. Prasanna, “Analisis Komparatif pada Strategi Pengujian Kotak Hitam,” Proc. -
2016 Int. Konf. Inf. Sains. ICIS 2016, hlm. 1–6, 2017.
[4] G. Betta, D. Capriglione, A. Pietrosanto, dan P. Sommella, “Pendekatan statistik untuk
meningkatkan kinerja metodologi pengujian untuk perangkat lunak pengukuran,” IEEE Trans.
Instrumen. Meas., vol. 57, tidak. 6, hlm. 1118–1126, 2008.
[5] TY Chen dan PL Poon, “Pengalaman Dengan Mengajar Pengujian Kotak Hitam dalam Kurikulum
Ilmu Komputer/Rekayasa Perangkat Lunak,” IEEE Trans. Pendidikan, vol. 47, tidak. 1, hlm. 42–
50, 2004.

232
Machine Translated by Google

Jurnal Internasional Sistem & Teknologi Informasi


Nomor akreditasi. 36/E/KPT/2019 | Vol. 3, Tidak. 2, (2020), hlm. 227-233

[6] F. Edgar dan A. Geare, "Di dalam 'kotak hitam' dan 'HRM,'" Int. J. Manpow., vol. 30, tidak.
3, hlm. 220–236, 2009.
[7] S. Supriyono dan S. Sutiah, “Improvement of Project Management Using Accelerated
SAP Method in Odoo ERP,” hlm. 1–9, 2020.
[8] S. Sutiah and S. Supriyono, “Fuzzy topsis optimization on expert systems for core
competency detection and Islamic religious education student learning achievement at
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN),” IOP Conf.
Menjadi. Mater. Sains. Eng., vol. 732, tidak. 1, 2020.
[9] H. Wu, "Metode partisi kesetaraan yang efektif untuk merancang kasus uji aplikasi WEB,"
2012 Int. Konf. Sistem. Informatika, ICSAI 2012, no. Icsai, hlm. 2524–2527, 2012.

[10] AP Estrada-Vargas, E. López-Mellado, dan JJ Lesage, “Metode Identifikasi Kotak Hitam


untuk Sistem Peristiwa Diskrit Otomatis,” IEEE Trans.
Otomatis. Sci.Eng., vol. 14, tidak. 3, hal. 1321–1336, 2017.
[11] MA Khan dan M. Sadiq, "Analisis teknik pengujian perangkat lunak kotak hitam: Studi kasus,"
Proc. 2011 Int. Konf. Bekerja. Kur. Tren Inf. Technol. CTIT'11, no. i, hlm. 1–5, 2011.

[12] T. Murnane, K. Reed, dan R. Hall, “Tentang keterpelajaran dua representasi partisi kesetaraan
dan analisis nilai batas,” Proc. Aust. Lembutw. Eng.
Konf. ASWEC, hlm. 274–283, 2007.
[13] D. Marijan, N. Teslic, M. Temerinac, dan V. Pekovic, “Tentang efektivitas validasi sistem
berdasarkan metodologi pengujian kotak hitam,” 2009 IEEE Circuits Syst. Int. Konf. Tes.
Diagnosis, TIKP'09, 2009.
[14] W. Feng, "Sebuah generalisasi analisis nilai batas untuk parameter input dengan
ketergantungan fungsional," Proc. - 9th IEEE/ ACIS Int. Konf. Komputer. Inf. Sains. ICIS
2010, hlm. 776–781, 2010.

Penulis

Supriyono, S.Kom., M.Kom


Pendidikan yang ditempuh di Jurusan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya
Malang dan Program Magister Teknik Informatika Institut Teknologi 10
Nopember Surabaya di bidang rekayasa perangkat lunak. Saat ini Dosen
Jurusan Informatika Universitas Islam Negeri (UIN)

Maulana Malik Ibrahim Malang. Penelitian saat ini terkait dengan rekayasa
kebutuhan sistem, kualitas perangkat lunak, manajemen perangkat lunak,
dan pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan beberapa
metode terapan sebagaimana umumnya penelitian dilakukan di pusat di
bidang rekayasa perangkat lunak.

233

Anda mungkin juga menyukai