Anda di halaman 1dari 9

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI

DESAIN TEST CASE

DOSEN PENGAMPU
MI RAJUL RIFQI S.Kom, M.Cs

DI SUSUN OLEH :

1. DIKI NURSAID ( 1736033 )


2. JEKI PRASETYO ( 1736043 )
3. FAISAL AKBAR ( 1736057 )
4. DASRI ( 17360 )

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
KABUPATEN ROKAN HULU
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkat kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia,serta taufik dan hidayah nya lah kami dapat menyelesaikan makalah DESAIN TEST
CASE. Dan juga kami berterima kasih pada Dosen kami yang telah memberikan tugas ini
kepada kami dan teman-teman yang telah membantu dalam menyesaikan makalah ini .
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai testing dan implementasi sistem informasi.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurang-
kurangan dan jauh dari sempurna.untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan di masa yang akan datang.

Pasir pengaraian, 17 februari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman judul................................................................................................ I
Kata pengantar…........................................................................................... Ii
Daftar isi ....................................................................................................... Iii

BAB I PENDAHULUAN

A.  Latar belakang ......................................................................................... 1


B.   Tujuan pembelajaran............................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Desain test case......................................................................................... 2

B. Strategi uji coba perangkat lunak.................................................... 3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................. 5

Daftar pustaka................................................................................................ 6

iii

BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang

Test case  merupakan  suatu tes yang  dilakukan berdasarkan pada  suatu inisialisasi,
masukan, kondisi ataupun hasil yang telah ditentukan sebelumnya. Adapun kegunaan dari
test case ini, adalah sebagai berikut :
1. Untuk melakukan testing kesesuaian suatu komponen terhadap spesifikasi – Black Box
Testing
2. Untuk melakukan testing, kesesuaian suatu komponen terhadap desain – White Box
Testing
b. Tujuan Pembelajaran
1. Memahami apa itu desain test case
2. Memahami bagian – bagian dari desain test case

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. DESAIN TEST CASE

Terdapat bermacam-macam rancangan metode test case yg dapat digunakan,


semua menyediakan pendekatan sistematis untuk uji coba, yg terpenting metode
menyediakan kemungkinan yg cukup tinggi menemukan kesalahan.

Terdapat 2 macam test case:


1. Pengetahuan fungsi yg spesifik dari produk yg telah dirancang untuk
diperlihatkan, test dapat dilakukan untuk menilai masing-masing fungsi apakah
telah berjalan sebagaimana yg diharapkan.
2. Pengetahuan tentang cara kerja dari produk, test dapat dilakukan untuk
memperlihatkan cara kerja dari produk secara rinci sesuai dengan
spesifikasinya.

Dua macam pendekatan test yaitu :


1. Black Box Testing
Test case ini bertujuan untuk menunjukkan fungsi perangkat lunak tentang
cara beroperasinya, apakah pemasukan data keluaran telah berjalan
sebagaimana yang diharapkan dan apakah informasi yang disimpan secara
eksternal selalu dijaga kemutakhirannya.
Tehnik pengujian black-box berfokus pada domain informasi dari perangkat
lunak, dengan melakukan test case dengan menpartisi domain input dari suatu
program dengan cara yang memberikan cakupan pengujian yang mendalam.
Metode pengujian graph-based mengeksplorasi hubungan antara dan
tingkah laku objek-objek program. Partisi ekivalensi membagi domain input
ke dalam kelas data yang mungkin untuk melakukan fungsi perangkat lunak
tertentu. Analisis nilai batas memeriksaa kemampuan program untuk
menangani data pada batas yang dapat diterima.
Metode pengujian yang terspesialisasi meliputi sejumlah luas kemampuan
perangkat lunak dan area aplikasi. GUI, arsitektur client/ server, dokumentasi
dan fasilitas help dan sistem real time masing-masing membutuhkan pedoman
dan tehnik khusus untuk pengujian perangkat lunak.

2. White Box Testing


Adalah meramalkan cara kerja perangkat lunak secara rinci, karenanya
logikal path (jalur logika) perangkat lunak akan ditest dengan menyediakan
test case yang akan mengerjakan kumpulan kondisi dan atau pengulangan
secara spesifik. Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing
merupakan petunjuk untuk mendapatkan program yang benar secara 100%.
Pengujian white-box berfokus pada struktur control program. Test case
dilakukan untuk memastikan bahwa semua statemen pada program telah
dieksekusi paling tidak satu kali selama pengujian dan bahwa semua kondisi
logis telah diuji. Pengujian basic path, tehnik pengujian white-box,
menggunakan grafik (matriks grafiks) untuk melakukan serangkaian pengujian
yang independent secara linear yang akan memastikan cakupan.
2
Pengujian aliran data dan kondisi lebih lanjut menggunakan logika program
dan pengujian loop menyempurnakan tehnik white-box yang lain dengan
memberikan sebuah prosedur untuk menguji loop dari tingkat kompleksitas
yang bervariasi. Pengujian black-box didesain untuk mengungkap kesalahan
pada persyaratan fungsional tanpa mengabaikan kerja internal dari suatu
program.
 
B. STRATEGI UJI COBA PERANGKAT LUNAK
Strategi uji coba perangkat lunak memudahkan para perancang untuk menentukan
keberhasilan system yg telah dikerjakan. Hal yang harus diperhatikan adalah langkah-
langkah perencanaan dan pelaksanaan harus direncanakan dengan baik dan berapa lama
waktu, upaya dan sumber daya yg diperlukan.

Strategi uji coba mempunyai karakteristik yaitu :


1. Pengujian mulai pada tingkat modul yg paling bawah, dilanjutkan dgn modul di
atasnya kemudian hasilnya dipadukan.
2. Teknik pengujian yang berbeda mungkin menghasilakn sedikit perbedaan (dalam
hal waktu)
3. Pengujian dilakukan oleh pengembang perangkat lunak dan (untuk proyek yang
besar) suatu kelompok pengujian yang independen.
4. Pengujian dan debugging merupakan aktivitas yang berbeda, tetapi debugging
termasuk dalam strategi pengujian

Pengujian perangkat lunak adalah satu elemen dari topik yang lebih luas yang sering
diacu sebagai verifikasi dan validasi (V& V).

Verifikasi : Kumpulan aktifitas yg menjamin penerapan perangkat lunak benar-


benar sesuai dgn fungsinya.
Validasi : Kumpulan aktivitas yang berbeda yang memastikan bahwa perangkat
lunak yang dibangun dapat memenuhi keperluan pelanggan.
 
 
1. PENGUJIAN UNIT
Unit testing (uji coba unit) fokusnya pada usaha verifikasi pada unit terkecil dari
desain perangkat lunak, yakni modul. Uji coba unit selalu berorientasi pada white box
testing dan dapat dikerjakan paralel atau beruntun dengan modul lainnya.

2. PENGUJIAN INTEGRASI
Pengujian terintegrasi adl teknik yg sistematis untuk penyusunan struktur program,
pada saat bersamaan dikerjakan uji coba untuk memeriksa kesalahan yg nantinya
digabungkan dengan interface.

Metode pengujian
a. Top- down integration
Top down integration adalah pendekatan incremental dengan menggerakkan ke
bawah melalui hirarki control, dimulai dengan control utama. Strategi intergrasi top-
down memeriksa control mayor atau keputusan pada saat awal di dalam proses
pengujian.

3
Pada struktur program yang difaktorkan dengan baik, penarikan keputusan terjadi
pada tingkat hirarki yang lebih tinggi sehingga terjadi lebih dulu.
Strategi top-down kelihatannya tidak sangat rumit, tetapi di dalam praktenya
banyak menimbulkan masalah logistic. Biasanya masalah ini terjadi jika dibutuhkan
pemrosesan di dalam hirarki pada tingkat rendah untuk menguji secara memadai tingkat
yang lebih tinggi.

b. Pengujian Integrasi Bottom-up


Bottom up integration memulai konstruksi dan pengujian dengan modul atomic
(modul pada tingkat paling rendah pada struktur program). Karena modul diintegrasikan
dari bawah ke atas, maka pemrosesan yang diperlukan untuk modul subordinate ke suatu
tuingkat yang diberikan akan selalu tersedia dan kebutuhan akan stub dapat dieliminasi.
Strategi integrasi bottom-up dapat diimplementasi dengan langkah-langkah:
1. modul tingkat rendah digabung ke dalam cluster (build) yang melakukan
subfungsi perangkat lunak spesifik.
2. Driver (program control untuk pengujian) ditulis untuk mengkoordinasi input
dan output test case
3. cluster diuji
4. driver diganti dan cluster digabungkan dengan menggerakkannya ke atas di
dalam struktur program.

4
BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan
Dari pembahsan di atas , maka dapat disimpulkan bahwa desain test case
Menggunakan pendekatan test black box testing dan white box testing, sehingga Dapat di
pastikan perangkat lunak harus diuji terlebih dahulu untuk menguji tingkat Kesalahan
sistem. Sistem yang berjalan optimal akan dapat membantu kinerja user Tanpa adanya
masalah yang di alami sistem, oleh karena itu pengujian sistem sangatlah Penting
dilakukan untuk menguji kelayakan sistem yang akan dipakai oleh pengguna nantinya.

Daftar pustaka
https://sisteminformasi07.blogspot.com/p/desain-test-case-black-white-box.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai