Anda di halaman 1dari 22

Bab I

KD-Pengetahuan

1. [XII-3.4.a.] Mengetahui kualitas program/source code dari kriteria yang diberikan


(readability. Robustness, performance).
2. [XII-3.4.b.] Memahami test case dan tata cara pengujian program

KD-Keterampilan

1. [XII-4.4.a.] Melakukan modifikasi program tanpa mengubah struktur dan menyebabkan


masalah.
2. [XII-4.4.b.] Bekerja dalam tim untuk mengembangkan dan menguji program.

Materi Pokok

1. [[XII-3.4.a.] Konsep modifikasi program dan kualitas program yang mempengaruhi


kemudahan modifikasi
2. [XII-3.4.b.] kelas test, butir test, skenario test
3. [XII-4.4.a.] Perubahan program, penyebabnya, analisis dampak perubahan. Contoh-
contoh
4. [XII-4.4.b.] Prinsip pengujian program

Bahan

DAFTAR ISI

A. PENGUJIAN /TESTING ................................................................................. 1


B. PENGUJIAN SYSTEM .................................................................................. 2
C. PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK ........................................................... 5
D. ATRIBUT PENGUJIAN YG BAIK : ............................................................. 8
E. DESAIN TEST CASE: .................................................................................... 9
F. STRATEGI UJI COBA PERANGKAT LUNAK ......................................... 12
G. LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN........................................................ 15
H. TUJUAN PENGUJIAN ................................................................................. 16
I. DEBUGGING ................................................................................................ 17
A. PENGUJIAN /TESTING
Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui kelemahan dari
perangkat lunak. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjamin bahwa perangkat lunak yang
dibangun memiliki kualitas yang handal, yaitu mampu merepresentasikan kajian pokok dari
spesifikasi, analisis, perancangan dan pengkodean dari perangkat lunak itu sendiri.

Ada dua komponen yang harus diperhatikan dalam strategi pengujian,yaitu :


1. Faktor Pengujian yang merupakan hal-hal yang harus diperhatikan selama melakukan
pengujian. Faktor pengujian ini dipilih sesuai dengan system yang akan diuji.
2. Tahapan pengujian yang merupakan langkah-langkah dalam melakukan mengujian.

Beberapa sasaran pengujian diantaranya :


1. Pengujian adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan
2. Test case yang baik adalah test case yang memiliki probabilitas tinggi untuk menemukan
kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya
3. Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkap semua kesalahan yang belum
pernah ditemukan sebelumnya.

Prinsip Pengujian meliputi :


Semua pengujian harus dapat ditelusuri sampai ke persyaratan pelanggan. Sebagaimana
telah kita ketahui, sasaran pengujian perangkat lunak adalah untuk mengungkapkan kesalahan.
Hal ini memenuhi kriteria bahwa cacat yang paling fatal (dari titik pandang pelanggan) adalah
cacat yang menyebabkan program gagal memenuhi persyaratannya.
Pengujian harus direncanakan lama sebelum pengujian itu mulai. Perencanaan pengujian
dapat dimulai segera setelah model pernyaratan dilengkapi. Definisi detail mengeani test case
dapat dimulai segera setelah model desain diteguhkan. Dengan demikian, semua pengujian dapat
direncanakan dan dirancang sebelum semua kode dibangkitkan.
Prinsip Pareto berlaku untuk pengujian perangkat lunak. Secara singkat prinsip
Paretomengimplikasikan bahwa 80 persen dari semua kesalahan yang ditemukan selama
pengujian sepertinya akan dapat ditelusuri sampai 20 persen dari semua modul program.
Masalahnya,bagaimana mengisolasi modul yang dicurigai dan mengujinya dengan teliti.
Pengujian harus mulai “dari yang kecil” dan berkembang ke pengujian “yang besar”.
Pengujian pertama yang direncanakan dan dieksekusi biasanya berfokus pada modul program
individual. Selagi pengujian berlangsung maju, pengujian mengubah fokus dalam usaha
menemukan kesalahan pada cluster modul yang terintegrasi dan akhirnya pada system secara
keseluruhan.
Pengujian yang mendalam tidak mungkin. Jumlah jalur permutasi untuk program yang
berukuran menengah-pun sangat besar. Karean itulah tidak mungkin untuk mengeksekusi setiap
kombinasi jalus skema pengujian. Tetapi dimungkinkan untuk secara tepat mencakup logika
program dan memastikan bahwa semua kondisi dalam desai prosedural telah diuji.
Untuk menjadi paling efektif, pengujian harus dilakukan oleh pihak ketiga yang
independent. Yang dimaksud dengan kata “yang paling efektif” adalah pengujian yang memiliki
probabilitas tertinggi di dalam menemukan kesalahan (sasaran utama pengujian). Karena
perekayasa perangkat lunak yang membuat sistem tersebut bukanlah orang yang paling tepat
untuk melakukan semua pengujian bagi perangkat lunak.
B. PENGUJIAN SYSTEM
Definisi Pengujian Sistem
 Suatu proses yang dilakukan untuk menilai apakah yang dirancang telah sesuai dengan
apa yang diharapkan
 Suatu kegian untuk mengevaluasi keunggulan dan kelermahan terhadap sesuatu yang
diuji (kwalitas produk
 Mengevaluasi terhadap urutan kegiatan yang sistematis dalam mencapai tujuan system
 Mengevaluasi keseimbangan jumlah pelaksanaan kegiatan dengan beban kerja dalam
sesuatu prosedur kegiatan.
Pengujian Sistem
 Melakukan proses evaluasi terhadap system yang sudah ada apakah system sudah sesuai
yang dharapkan user
 Menilai dan mengevaluasi terhadap output atau ahasil system
 Menguji terhadpa input, pengelolaan (proses)dan output system
Melakukan penilaian dan evaluasi terhadpat komponen system prosedur pelaksanaan
kegiatan dan mutu atau kwalitas hasil system.
Sistem pengujian untuk memastikan kualitas dan keandalan sistem langkah kunci dalam
proses pengembangan sistem adalah analisis sistematis pada desain sistem dan pelaksanaan
review akhir.Berdasarkan uji konsep dan tujuansistem informasi selama tes harus mengikuti
prinsip-prinsip dasar.
Sesegera mungkin dan terus diuji.Pengujian tidak dalam pengembanganaplikasi dilakukan
setelah selesai.Karena kompleksitas asli masalah, keragaman tahap perkembangan serta
koordinasi antara peserta dan faktor lainnya, membuat rambut di semua tahapan pembangunan
mungkin mengalami kesalahan.Oleh karena itu, tes yang harus dijalankan melalui berbagai tahap
perkembangan secepat mungkin untuk memperbaiki kesalahan, menghilangkan bahaya yang
tersembunyi.
Harus dihindari oleh orang-orang asli yang bekerja atau komitmenkelompok, di satu sisi,
pengembang sering enggan untuk memanggil pekerjaan mereka diakui, dan percaya bahwa
perangkat lunak mereka sendiri dikembangkan tidak ada kesalahan; sisi lain, pengembang
kesalahan adalah pada sayamenguji, mudah untuk program sesuai dengan ide mereka sendiri
untuk mengembangkan ide-ide pengujian, memiliki keterbatasan.Pengujian harus dilakukan oleh
personel khusus untuk melaksanakan, akan lebih obyektif dan lebih efektif Melakukan sesuai
dengan rencana uji ketat, untuk menghindari uji sewenang-wenang.Rencana pengujian harus
mencakup konten pengujian, penjadwalan, staf, lingkungan pengujian, alat-alat tes dan informasi
tes. Ketat sesuai dengan rencana pengujian dapat; kemajuan sertifikasi, sehingga semua pihak
dapat dikoordinasikan. Jauhkan rencana uji, uji kasus, sebagai bagian dari dokumentasi
perangkat lunak, untuk pemeliharaan kenyamanan.
Uji kasus secara hati-hati dirancang, dapat kembali pengujian atau pengujian tambahan
dengan mudah.Ketika Zi benar sebelum uji kasus, atau memodifikasi dasar, dan kemudian
menguji.
Sebuah proses pengujian standar biasanya meliputi kegiatan uji berikut dasar. Dalam
rencana uji, kita sepenuhnya harus mempertimbangkan waktu keseluruhan proyek pembangunan
dan pengembangan ke anak serta beberapa faktor manusia dan kondisi obyektif, membuat
rencana uji layak.Utama isi isi rencana uji, penjadwalan lingkungan pengujian, uji dan
persyaratan yang dibutuhkan untuk menguji pengaturan pelatihan.
Uji garis didasarkan pada ujian.Ini jelas menetapkan secara rinci sistem dalam tes untuk
fitur atau fitur dari masing-masing harus menyelesaikan item tes dasar dan kriteria uji
penyelesaian. Menurut garis besar rancangan dan pengujian untuk menghasilkan uji kasus.Bila
dalam desain uji kasus, kasus uji dapat disajikan di depan teknik pemanfaatan dan desain,
sehingga dalam dokumentasi pengujian desain dan isinya diukur item, data input, proses
pengujian, output yang diharapkan dan sebagainya. untuk melaksanakan ujian.Tahap
implementasi dari tes ini adalah terdiri dari serangkaian siklus uji.Dalam setiap siklus uji,
penguji dan pengembang akan didasarkan pada program persiapan pra-tes dan menyiapkan ujian
yang baik, perangkat lunak uji, atau peralatan untuk tes lengkap.
Test selesai, untuk membentuk laporan pengujian yang sesuai, utama garis-garis besar tes
yang ditetapkan kesimpulan tes yang cacat dan kesalahan, juga memberikan beberapa saran,
seperti metode modifikasi dapat digunakan, perubahan beban kerja yang diproyeksikandan
memodifikasi petugas yang bertanggung jawab.

Pengujian terhadap system


 Personil ditempakan sudah sesuai dengan skill atau kemampuan yang dimilikinya
 Beban kerja yang optimum untuk masing masing personil
 Loyalitas atau kemamuan bekerja sama untuk menyelesaikan suatu kegiatan
 Kemampuan personil dalam menyelesaikan masalah

Pengujian kegiatan
 Prosedur dan system kerja yang sistematis
 Perencanaan yang terkontrol dan terjadwal
 Arah tujuan atau target ang dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaan
 Hasil kegiatan yang terukur
 Kesemimbangan kegiatan dengan bersarnya biaya yang digunakan

Pengujian misi atau tujuan


 Adanya integrasi antara personil yang terlibat dengan kegiatan yang dilaksanakn dalam
mencapai target system
 Kwalitas dari kegiatan yang mewujudkan tujuan system

C. PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK


Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan
merepresentasikan spesifikasi, desain dan pengkodean. Meningkatnya visibilitas (kemampuan)
perangkat lunak sebagai suatu elemen sistem dan “biaya” yang muncul akibat kegagalan
perangkat lunak, memotivasi dilakukannya perencanaan yang baik melalui pengujian yang teliti.
Pada dasarnya, pengujian merupakan satu langkah dalam proses rekayasa perangkat lunak yang
dapat dianggap sebagai hal yang merusak daripada membangun.
Dalam melakukan uji coba ada masalah penting yang akan dibahas, yaitu :
 Teknik Uji Coba Perangkat Lunak
Pada dasarnya, pengujian merupakan suatu proses rekayasa perangkat lunak yg dapat
dianggap (secara psikologis) sebagai hal yg destruktif daripada konstruktif.

SASARAN PENGUJIAN (Glen Myers) :


 Pengujian adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan.
 Test case yang baik adalah test case yg memiliki probabilitas tinggi untuk menemukan
kesalahan yang belum pernah ditemukan sebalumnya.
 Pengujian yang sukses adalah pengujian yg mengungkap semua kesalahan yang belum pernah
ditemukan sebelumnya.

PRINSIP PENGUJIAN (diusulkan Davis) :


 Semua pengujian harus dapat ditelusuri sampai ke persyaratan pelanggan.
 Pengujian harus direncanakan lama sebelum pengujian itu dimulai.
 Prinsip Pareto berlaku untuk pengujian perangkat lunak. Prinsip Pareto mengimplikasikan
80% dari semua kesalahan yg ditemukan selama pengujian sepertinya akan dapat ditelusuri
sampai 20% dari semua modul program.
 Pengujian harus mulai "dari yg kecil" dan berkembang ke pengujian "yang besar".
 Pengujian yg mendalam tidak mungkin.
 Paling efektif, pengujian dilakukan oleh pihak ketiga yg independen.

TESTABILITAS
Testabilitas perangkat lunak adalah seberapa mudah sebuah program komputer dapat
diuji.Karena pengujian sangat sulit, perlu diketahui apa yang dapat dilakukan untuk membuatnya
menjadi mudah. Kadang-kadang pemrogram beresedia melakukan hal-hal yang akan
membantuproses pengujian dan checklist mengenai masalah-masalah desai yang mudah, fitur
dan lain sebagainya yang berguna dalam bernegosiasi dengan mereka.
Checklist berikut memberikan serangkaian karakteristik yang membawa kepada
perangkat lunak yang dapat diuji :
Operabilitas. “Semakin baik dia bekerja, semakin efisien dia dapat diuji”
 Sistem memiliki beberapa bug (bug menambah analisis dan biaya pelaporan keproses
pengujian).Tidak ada bug yang memblok eksekusi pengujian
 Produk berkembang di dalam tahapan fungsional (memungkinkan pengemabngandan
pengujian secara simultan).

Observabilitas. “Apa yang Anda lihat adalah apa yang Anda uji”
 Output yang berbeda dikeluarkan oleh masing-masing input.
 Tahap dan variabel sistem dapat dilihat atau diantrikan selama eksekusi.
 Sistem dan variabel yang lalu dapat dilihat atau diantrikan (misal : log transaksi)
 Semua faktor yang mempengaruhi output dapat dilihat.
 Kesalahan itnernal dideteksi secara otomatis melalui mekanisme selftesting.
 Kesalahan internal dilaporkan secara otomatis.
 Kode sumber dapat diakses

Kontrolabilitas. “Semakin baik kita dapat mengontrol perangkat luank, semakin banyak
pengujian yang dapat diotomatisasi dan dioptimalkan”
 Semua output yang mungkin dapat dimnculkan melalui beberapa kombinasi input.
 Semua kode dapat dieksekusi melalui berbagai kombinasi input.
 Keadaan dan varibale perangkat lunak dan perangkat keras dapat dikontrol secara langsung
oleh perekayasa pengujian.
 Format input dan output konsistem dan terstruktur.
 Pengujian dapat dispesifikasi, dioptimasi dan direproduksi dengan baik.
Dekomposabilitas. “Dengan mengontrol ruang lingkup pengujian, kita dapat dengan lebih cepat
mengisolasi masalah dan melakuakn pengujian kembali secara lebih halus”
 Sistem perangkat luank dibangun dari modul-modul independen.
 Modul-modul perangkat lunak dapat diuji secara independen.

Kesederhanaan. “Semakin sedikit yang diuji, semakin cepat kita dapat


mengujinya”
 Kesederhanaan fungsional (seperti, kumpulan fitur adalah kebutuhan minimum untuk
memenuhi persyaratan).
 Kesederhanaan struktural (seperti, arsitektur dimodularisasi untuk membatasi penyebaran
kesalahan)
 Kesederhanaan kode (seperti, standar pengkodean diadopsi demi kemduahan inspeksi dan
pemeliharaan).

Stabilitas. “Semakin sedikti perubahan, semakin sedikit ganggunan dalam pengujian”


 Pengujian ke perangkat lunak tidak sering.
 Perubahan ke perangkat lunak terkontrol.
 Perubahan ke perangkat lunak memvalidasi pengujian yang sudah ada.
 Kegagalan perangkat lunak dapat diperbaiki dengan baik

Kemampuan untuk dapat dipahami. “Semakin banyak informasi yang kita miliki, semakin halus
pengujian yang akan dilakukan”
 Desain dipahami dengan baik.
 Ketergantungan di antara komponen internal, eksternal dan yang dipakai bersama,dipahami
dengan baik.
 Perubahan ke desai dikomunikasikan.
 Dokumentasi teknik dapat diakses dengan cepat.
 Dokumentasi teknis diorganisasikan dengan baik.
 Dokumentasi teknis spesifik dan detail.
 Dokumentasi teknis akurat

D. ATRIBUT PENGUJIAN YG BAIK :


Berikut adalah atribut-atribut pengujian yang baik:
 Memiliki probabilitas yg tinggi menemukan kesalahan.
 Tidak redundan.
 Harusnya ‘jenis terbaik’.
 Tidak boleh terlalu sederhana atau terlalu kompleks.

1. Pengujian yang baik memiliki probabilitas yang tinggi untuk menemukan kesalahan. Untuk
mencapai hal ini, penguji harus memahami perangkat lunak dan berusaha mengembangkan
gambaran mental mengenai bagaimana perangkat lunak dapat gagal. Idealnya kelas-kelas
kegagalan itu diselidiki.
Sebagai contoh, kelas kegagalan potensial pada GUI adalah kegagalan untuk mengenali posisi
mouse yang sesuai. Serangkaian pengujian akan dirancanguntuk menguji mouse untuk
memperlihatkan kesalahan didalam pengenalanposisi mouse.
2. Pengujian yang baik tidak redudan. Waktu pengujian dan sumber daya terbatas. Tidak ada
manfaatnya melakukan pengujian dengan tujuan yang sama dengan pengujian lainnya. Setiap
pengujian harus memiliki tujuan yang berbeda.
3. Pengujian yang baik seharusnya “jenis terbaik”. Dalam suatu kelompokpengujian yang
memiliki tujuan yang serupa, batasan waktu dan sumber daya dapat menghalagi eksekusi
hanya kelompok kecil dari pengujian tersebut. pada kasus semacam ini maka pengujian yang
memiliki kemungkinan paling besar untuk mengungkap seluruh kelas kesalahan yang tinggi
harus digunakan.
4. Pengujian yang baik tidak boleh terlalu sederhana atau terlalu kompleks.Secara umum
masing-masing test case harus dieksekusi secara terpisah.

E. DESAIN TEST CASE:


1. Pengujian white-box
2. pengujian black-box
3. Pengujian graph-based.
4. Integrasi Bottom-Up
5. Integrasi Top-Down.
6. Uji Sistem.

1. Pengujian white-box
Berfokus pada struktur control program. Test case dilakukan untuk memastikan bahwa semua
statemen pada program telah dieksekusi paling tidak satu kali selama pengujian dan bahwa
semua kondisi logis telah diuji. Pengujian basic path, tehnik pengujian white-box, menggunakan
grafik (matriks grafiks) untuk melakukan serangkaian pengujian yang independent secara linear
yang akan memastikan cakupan.
Pengujian aliran data dan kondisi lebih lanjut menggunakan logika program dan pengujian loop
menyempurnakan tehnik white-box yang lain dengan memberikan sebuah prosedur untuk
menguji loop dari tingkat kompleksitas yang bervariasi. Pengujian black-box didesain untuk
mengungkap kesalahan pada persyaratan fungsional tanpa mengabaikan kerja internal dari suatu
program.

2. Pengujian black-box.
Berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak, dengan melakukan test case dengan
menpartisi domain input dari suatu program dengan cara yang memberikan cakupan pengujian
yang mendalam.

3. Pengujian graph-based.
Mengeksplorasi hubungan antara dan tingkah laku objek-objek program. Partisi ekivalensi
membagi domain input ke dalam kelas data yang mungkin untuk melakukan fungsi perangkat
lunak tertentu. Analisis nilai batas memeriksaa kemampuan program untuk menangani data pada
batas yang dapat diterima.Metode pengujian yang terspesialisasi meliputi sejumlah luas
kemampuan perangkat lunak dan area aplikasi. GUI, arsitektur client/ server, dokumentasi dan
fasilitas help dan sistem real time masing-masing membutuhkan pedoman dan tehnik khusus
untuk pengujian perangkat lunak.

4. Pengujian Integrasi Top-Down


Adalah pendekatan incremental dengan menggerakkan ke bawah melalui hirarki control, dimulai
dengan control utama. Strategi intergrasi top-down memeriksa control mayor atau keputusan
pada saat awal di dalam proses pengujian. Pada struktur program yang difaktorkan dengan baik,
penarikan keputusan terjadi pada tingkat hirarki yang lebih tinggi sehingga terjadi lebih dulu.
Strategi top-down kelihatannya tidak sangat rumit, tetapi di dalam praktenya banyak
menimbulkan masalah logistic. Biasanya masalah ini terjadi jika dibutuhkan pemrosesan di
dalam hirarki pada tingkat rendah untuk menguji secara memadai tingkat yang lebih tinggi.

5. Pengujian Integrasi Bottom-up.


Memulai konstruksi dan pengujian dengan modul atomic (modul pada tingkat paling rendah pada
struktur program). Karena modul diintegrasikan dari bawah ke atas, maka pemrosesan yang
diperlukan untuk modul subordinate ke suatu tuingkat yang diberikan akan selalu tersedia dan
kebutuhan akan stub dapat dieliminasi. Strategi integrasi bottom-up dapat diimplementasi
dengan langkahlangkah:
 Modul tingkat rendah digabung ke dalam cluster (build) yang melakukan subfungsi perangkat
lunak spesifik.
 Driver (program control untuk pengujian) ditulis untuk mengkoordinasi input dan output test
case

6. Uji Sistem.
Uji sistem: Sistem software diuji keseluruhan. Ini memverifikasi semua elemen secara langsung
untuk memastikan bahwa semua fungsi dan performance sistem diterima dalam lingkungan
target.
Terbagi menjadi 4 bagian yaitu:
1. Recovery Testing : sistem tes yang menekan software untuk gagal dengan cara yang bervariasi
dan memverifikasi perbaikan sendiri dengan baik
2. Security Testing : usaha untuk memverifikasi mekanisme perlindungan yang dibuat dalam
sistem apakah akan melindunginya dengan semestinya.
3. Stress Testing : didesain untuk menghadapi program dengan situasi abnormal.
4. Pengujian instalasi : didesain untuk menguji prosedur instalasi dan software pendukungnya
Area fokus adalah:
 Fungsi dan performance system
 Reliability (ketersediaan) dan recoverability (kemampuan menutup/ recovery test) system
 Instalasi (uji instalasi) system
 Perilaku pada kondisi tertentu (uji tekanan dan load) system
 Operasi user (acceptance test/alpha test/) system
 Integrasi dan kolaborasi hardware dan software
 Integrasi software eksternal dan sistem

F. STRATEGI UJI COBA PERANGKAT LUNAK


Strategi uji coba perangkat lunak memudahkan para perancang untuk menentukan keberhasilan
system yg telah dikerjakan. Hal yang harus diperhatikan adalah langkah-langkah perencanaan
dan pelaksanaan harus direncanakan dengan baik dan berapa lama waktu, upaya dan sumber
daya yg diperlukan.
Strategi uji coba mempunyai karakteristik sbb :
 Pengujian mulai pada tingkat modul yg paling bawah, dilanjutkan dgn modul di atasnya
kemudian hasilnya dipadukan.
 Teknik pengujian yang berbeda mungkin menghasilakn sedikit perbedaan (dalam hal waktu)
 Pengujian dilakukan oleh pengembang perangkat lunak dan (untuk proyek yang besar) suatu
kelompok pengujian yang independen.
 Pengujian dan debugging merupakan aktivitas yang berbeda, tetapi debugging termasuk dalam
strategi pengujian.
Pengujian perangkat lunak adalah satu elemen dari topik yang lebih luas yang sering diacu
sebagai verifikasi dan validasi (V& V).

Verifikasi : Kumpulan aktifitas yg menjamin penerapan perangkat lunak benar-benar sesuai dgn
fungsinya.
Validasi : Kumpulan aktivitas yang berbeda yang memastikan bahwa perangkat lunak yang
dibangun dapat memenuhi keperluan pelanggan.
1. PENGUJIAN UNIT
Unit testing (uji coba unit) fokusnya pada usaha verifikasi pada unit terkecil dari desain
perangkat lunak, yakni modul. Uji coba unit selalu berorientasi pada white box testing dan
dapat dikerjakan paralel atau beruntun dengan modul lainnya.
2. PENGUJIAN INTEGRASI
Pengujian terintegrasi adl teknik yg sistematis untuk penyusunan struktur program, pada saat
bersamaan dikerjakan uji coba untuk memeriksa kesalahan yg nantinya digabungkan dengan
interface.
Metode pengujian
a. top down integration
b. buttom up integration

a. Pengujian integrasi top down (top down integration)


Top down integration adalah pendekatan incremental dengan menggerakkan ke bawah
melalui hirarki control, dimulai dengan control utama. Strategi intergrasi top-down
memeriksa control mayor atau keputusan pada saat awal di dalam proses pengujian. Pada
struktur program yang difaktorkan dengan baik, penarikan keputusan terjadi pada tingkat
hirarki yang lebih tinggi sehingga terjadi lebih dulu.
Strategi top-down kelihatannya tidak sangat rumit, tetapi di dalam praktenya banyak
menimbulkan masalah logistic. Biasanya masalah ini terjadi jika dibutuhkan pemrosesan di
dalam hirarki pada tingkat rendah untuk menguji secara memadai tingkat yang lebih tinggi.
b. Pengujian Integrasi Bottom-up (buttom up integration)
Bottom up integration memulai konstruksi dan pengujian dengan modul atomic (modul pada
tingkat paling rendah pada struktur program). Karena modul diintegrasikan dari bawah ke
atas, maka pemrosesan yang diperlukan untuk modul subordinate ke suatu tuingkat yang
diberikan akan selalu tersedia dan kebutuhan akan stub dapat dieliminasi. Strategi integrasi
bottom-up dapat diimplementasi dengan langkah-langkah:

1. Modul tingkat rendah digabung ke dalam cluster (build) yang melakukan subfungsi perangkat
lunak spesifik.
2. Driver (program control untuk pengujian) ditulis untuk mengkoordinasi input dan output test
case
3. Cluster diuji
4. Driver diganti dan cluster digabungkan dengan menggerakkannya ke atas di dalam struktur
program.

Karakteristik utama dari pengujian perangkat lunak :


 Formal-Rencana uji perangkat lunak merupakan bagian dari pengembangan proyek dan
rencana mutu, dijadwalkan di muka dan item sentral muncul dalam perjanjian pembuatan
perangkat lunak yang ditandatangani antara pelanggan dan pengembang. Dengan kata lain,
pengujian perangkat lunak secara ad hoc oleh rekan atau pemeriksaan berkala oleh pemimpin
tim pemrograman tidak dapat dianggap sebagai tes perangkat lunak.
 Tim penguji khusus – Sebuah tim independen atau eksternal konsultan yang mengkhususkan
diri dalam pengujian ditugaskan untuk melaksanakan tugas ini terutama dalam rangka untuk
menghilangkan bias dan untuk menjamin pengujian yang efektif oleh para profesional terlatih.
Selain itu, secara umum diterima bahwa tes yang dilakukan oleh pengembang sendiri akan
menghasilkan hasil yang buruk, sebagai individu yang mengembangkan produk asli akan
menemukan kesulitan untuk mengungkapkan kesalahan yang ereka tidak diidentifikasikan
lebih awal. Namun, unit test terus dilakukan oleh pengembang di banyak organisasi.
 Menjalankan program – Segala bentuk kegiatan jaminan kualitas yang tidak melibatkan
menjalankan perangkat lunak, untuk pemeriksaan contoh kode, tidak dapat dianggap sebagai
kegiatan ujian
 Prosedur pengujian disetujui – Proses pengujian yang dilakukan berdasarkan suatu rencana uji
dan prosedur pengujian yang telah disetujui sebagai sesuai dengan prosedur SQA diadopsi
oleh organisasi yang berkembang.
 Uji kasus disetujui – kasus uji yang akan diperiksa didefinisikan secara penuh oleh rencana uji.
Tidak ada kelalaian atau penambahan diharapkan terjadi selama pengujian. Dengan kata lain,
sekali proses telah dimulai, Penguji tidak iperkenankan untuk menerapkan kebijaksanaan
dengan menghilangkan batu ujian jika dianggap berlebihan atau dengan menambahkan ujian
baru,meskipun mungkin menjanjikan.

G. LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN
Langkah-langkah yang seharusnya dilakukan ketika melakukan pengujian, adalah :
1. Menentukan apa yang akan diukur melalui pengujian
2. Menentukan bagaimana pengujian akan dilaksanakan
3. Membangun suatu kasus uji (test case), yaitu sekumpulan data atau situasi yang akan
digunakan dalam pengujian.
4. Menentukan hasil yang diharapkan atau hasil sebenarnya
5. Menjalankan kasus pengujian
6. Membandingkan hasil pengujian dan hasil yang diharapkan.

Ketika akan melakukan pengujian terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Menspesifikasikan kebutuhan (requirement) produk dalam bentuk yang dapat diukur
(quantifiable) jauh sebelum pengujian dimulai.
2. Menyatakan tujuan pengujian secara eksplisit.
3. Memahami pengguna perangkat lunak dan membuat profil dari tiap kategori pengguna.
4. Membuat rencana pengujian yang menekankan pada rapid cycle testing.
5. Membuat perangkat lunak robust yang dapat menguji dirinya sendiri.
6. Menggunakan formal technical review sebagai penyaring sebelum engujian dilakukan.
7. Menggunakan formal technical review untuk menilai strategi pengujian dan kasus uji.
8. Mengembangkan ancangan peningkatan berlanjut untuk proses pengujian.

Di awal melakukan pengujian, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat rencana
pengujian, yang mencakup hal-hal berikut :
1. Proses testing : Mendeskripsi fase-fase utama dalam pengujian
2. Pelacakan Kebutuhan : Menentukan semua kebutuhan user yang akan diujikan secara individu
3. Item yg diuji : Menspesifikasi komponen sistem yang diuji
4. Jadwal testing
5. Prosedur Pencatatan Hasil dan Prosedur
6. Kebutuhan akan Hardware dan Software
7. Kendala-kendala

H. TUJUAN PENGUJIAN
Testing dilakukan untuk memastikan mutu dari suatu produk yaitu menguji apakah produk
(dalam hal ini system informasi) yang dihasilkan telah sesuai dengan mutu yang dipersyaratkan.
Testing dilakukan untuk memastikan atau menjaga mutu suatu produk Testing merupakan
proses analisa dan entitas software, pada testing ini bertujuan untuk mendeteksi adanya
perbedaan antrar kondisi software yang ada dengan kondisi yang diinginkan, untuk melihat
kerusakan suatu produk melakukan evaluasi fitur fitur dari software.
Tujuan Langsung :
 Untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan sebagai kesalahan sebanyak mungkin dalam
perangkat lunak yang diuji.
 Untuk membawa perangkat lunak diuji, setelah memperbaiki kesalahan yang diidentifikasi dan
melakukan pengujian ulang, pada tingkat kualitas yang memadai.
 Untuk melakukan tes yang diperlukan secara efisien dan efektif, dalam keterbatasan anggaran
dan penjadwalan.
Tujuan Tidak Langsung :
 Untuk menyusun catatan kesalahan perangkat lunak untuk digunakan dalam pencegahan
kesalahan (dengan tindakan perbaikan dan pencegahan).

I. DEBUGGING
Bug itu bahasa Indonesianya adalah serangga pengganggu. Kalau dalam dunia script, bug juga
bisa diartikan "lubang-lubang error yang disebabkan karena ketidaksempurnaan desain pada
program yang menyebabkan program itu tidak berfungsi semestinya". Tapi kesalahan ini sangat
kecil sehingga dinamakan bug atau si kecil yang mengganggu.

Untuk lebih jelasnya pengertian bug adalah :


Bug dengan terjemahan langsung ke bahasa Indonesia adalah serangga atau kutu. Bug
merupakan suatu kesalahan desain pada suatu perangkat keras komputer atau perangkat lunak
komputer yang menyebabkan peralatan atau program itu tidak berfungsi semestinya. Bug
umumnya lebih umum dalam dunia perangkat lunak dibandingkan dengan perangkat keras.
Kenapa Dinamakan Bug?
Tahun 1945 sewaktu ukuran komputer masih sebesar kamar, pihak militer Amerika Serikat
menggunakan komputer yang bernama "Mark 1". Suatu hari komputer ini tidak berfungsi dengan
semestinya, setelah komputer itu diperiksa ternyata ada suatu bagian perangkat keras di mana
terdapat serangga yang tersangkut. Setelah serangga itu diangkat dari perangkat keras, komputer
dapat berfungsi dengan baik. Maka sejak saat itu kata bug lekat dengan masalahmasalah pada
komputer.

Sekarang ada bug maka ada juga istilah debugging.


Debugging adalah sebuah metode yang dilakukan oleh para pemrogram an pengembang
perangkat lunak untuk meng-analisa alur kerja program, mencari dan mengurangi bug, atau
kerusakan di dalam sebuah program komputer atau perangkat keras sehingga perangkat tersebut
bekerja sesuai dengan harapan.
Debugging cenderung lebih rumit ketika beberapa subsistem lainnya terikat dengan ketat
dengannya, mengingat sebuah perubahan di satu sisi, mungkin dapat menyebabkan munculnya
bug lain di dalam subsistem lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

B. Beizer,1990,Software Testing techniques,2nd Edition, Van Nostrand Reinhold.

Glen Myers,1979,The Art of Software Testing,Wiley

Langkah Pengujian, https://rifq221091.wordpress.com/2014/01/03/langkah- pengujian/,


25/05/2016

Software Testing : Proses Pengujian, http://ujisoftware.wordpress.com/, 18/10/2014

Tahapan Pengujian, https://rifq221091.wordpress.com/2014/01/03/tahapan- pengujian/,


25/05/2016

Testing (Pengujian Perangkat Lunak),


http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja
&uact=8&ved=0CCoQFjAC&url=http%3A%2F%2Fdosen.amikom.a c.id
%2Fdownloads%2Fmateri%2FTESTING%2520PERANGKAT
%2520LUNAK.doc&ei=Nm5PVKjVNqXImwXTtICABA&usg=AFQjCNHAFqsDq1s
1C2xMWkNT5uZhYBDog&sig2=SkCv8CaESjkgCzTdlQR1DQ&bvm=bv.77880786,d
.dGY , 25/05/2016

Testing dan implementasi - SlideShare,


http://www.slideshare.net/fatonitkj/testing-dan-implementasi, 25/05/2016

Testing Dan Implementasi Perangkat Lunak,


http://rekayasaperangkat.blogspot.com/2008/12/pengujian-dan-implementasi-
perangkat.html, 25/05/2016
Tutorial Belajar Bahasa Pemrograman C
Bagi Pemula
Bahasa Pemrograman C merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer paling senior
yang masih digunakan hingga saat ini. Dirilis pertama kali tahun 1972 oleh Dennis Ritchie, C
menjadi “dasar” dari berbagai bahasa pemrograman yang lebih modern seperti C++, C#, Java,
PHP hingga JavaScript.

Walau sudah berumur 45 tahun, bahasa pemrograman C masih tetap layak untuk dipelajari.
Bersama-sama dengan bahasa pemrograman Pascal dan C++ ketiganya sering digunakan untuk
belajar algoritma, yakni dasar dari pemrograman.

Kali ini duniailkom ingin mengajak anda untuk mengupas dan mempelajari bahasa
pemrograman C. Dalam halaman ini, kami meng-index seluruh tutorial dan artikel C di
duniailkom:

Pengertian dan Sejarah C


Menulis dan Menjalankan Kode C
Struktur Dasar Kode Program C
Tipe Data Bahasa C
Operator Bahasa C
Struktur Kondisi dan Perulangan
Studi Kasus dan Latihan Bahasa C

Pengertian dan Sejarah Bahasa Pemrograman C

Untuk tutorial awal belajar C, kita akan berkenalan dengan bahasa pemrograman C, mulai dari
pengertian bahasa C, sejarahnya dari awal kemunculan pada tahun 1972 hingga penggunaannya
saat ini.

 Tutorial Belajar C Part 1: Pengertian Bahasa Pemrograman C


 Tutorial Belajar C Part 2: Sejarah Bahasa Pemrograman C
 Tutorial Belajar C Part 3: Pengertian Compiler, Linker dan IDE

Menulis dan Menjalankan Kode Program Bahasa C

Dalam sesi ini akan dibahas tentang cara menulis dan menjalankan kode program bahasa
pemrograman C. Mulai dari menginstall aplikasi Code::Block hingga menghasilkan file exe.
 Tutorial Belajar C Part 4: Cara Mendownload dan Menginstall Code::Blocks
 Tutorial Belajar C Part 5: Cara Menulis Kode Program Bahasa Pemrograman C
 Tutorial Belajar C Part 6: Cara Mencompile dan Membuat File exe Bahasa C

Cara Penulisan dan Struktur Dasar Bahasa C

Bagian ini akan membahas tentang cara penulisan kode program bahasa C, cara menjalankan
kode program bahasa C, serta struktur dasar kode pemrograman bahasa C.

 Tutorial Belajar C Part 7: Struktur Dasar Kode Program Bahasa Pemrograman C


 Tutorial Belajar C Part 8: Aturan Dasar Penulisan Kode Program Bahasa C
 Tutorial Belajar C Part 9: Cara Pembuatan Konstanta dalam Bahasa C
 Tutorial Belajar C Part 10: Pengertian Variabel dan Cara Penulisan Variabel Bahasa C
 Tutorial Belajar C Part 11: Fungsi Perintah printf dalam Bahasa Pemrograman C
 Tutorial Belajar C Part 12: Format Penulisan printf untuk Menampilkan isi Variabel
 Tutorial Belajar C Part 13: Fungsi scanf dan Cara Penggunaan Perintah scanf

Tipe Data Bahasa Pemrograman C

Dalam bagian ini akan dibahas tentang apa saja jenis-jenis tipe data di dalam bahasa C, termasuk
pembagian tipe data yang disertai contoh cara penggunaannya.

 Tutorial Belajar C Part 14: Jenis-jenis Tipe Data dalam Bahasa C


 Tutorial Belajar C Part 15: Pengertian dan Contoh Kode Program Tipe Data Char
 Tutorial Belajar C Part 16: Pengertian dan Contoh Kode Program Tipe Data Integer
 Tutorial Belajar C Part 17: Pengertian dan Contoh Kode Program Tipe Data Float
 Tutorial Belajar C Part 18: Pengertian dan Contoh Kode Program Tipe Data Array
 Tutorial Belajar C Part 19: Pengertian Array 2 Dimensi
 Tutorial Belajar C Part 20: Pengertian dan Contoh Kode Program Tipe Data String
 Tutorial Belajar C Part 21: Cara Membaca String dengan scanf dan gets
 Tutorial Belajar C Part 22: Cara Mengubah Isi String dengan Fungsi strcpy
 Tutorial Belajar C Part 23: Pengertian dan Contoh Kode Program Tipe Data Struct
 Tutorial Belajar C Part 24: Pengertian Typedef dan Cara Penggunaan Typedef Struct
 Tutorial Belajar C Part 25: Tipe Data Boolean dan Cara Penggunaan Tipe Data Boolean

Operator Bahasa Pemrograman C

Dalam bagian ini akan dibahas tentang apa saja jenis-jenis operator dalam bahasa C. Kita akan
membahas operator aritmatika, operator increment & decrement, operator perbandingan,
operator logika, operator bitwise, dan operator assignment.

 Tutorial Belajar C Part 26: Jenis-jenis Operator dalam Bahasa C


 Tutorial Belajar C Part 27: Jenis-jenis Operator Aritmatika Bahasa C
 Tutorial Belajar C Part 28: Jenis-jenis Operator Increment & Decrement Bahasa C
 Tutorial Belajar C Part 29: Jenis-jenis Operator Perbandingan / Relasional Bahasa C
 Tutorial Belajar C Part 30: Jenis-jenis Operator Logika Bahasa C
 Tutorial Belajar C Part 31: Jenis-jenis Operator Bitwise Bahasa C
 Tutorial Belajar C Part 32: Jenis-jenis Operator Assignment Bahasa C

Struktur Kondisi dan Perulangan

Pada bagian ini akan dibahas perintah-perintah kode pemrograman C yang dipakai untuk
membuat percabangan kode program atau dikenal juga dengan struktur kondisi / struktur logika.
Di dalam bahasa C terdapat kondisi IF, IF ELSE, IF ELSE IF, Nested IF ELSE (if bersarang),
dan struktur SWITCH / CASE.

Setelah itu kita akan masuk ke perulangan. Perulangan (atau dalam bahasa inggris dikenal
dengan istilah loop) merupakan konsep pemrograman yang berguna untuk mengulang baris
perintah. Disini akan dibahas cara membuat perulangan dalam bahasa C menggunakan perintah
FOR, WHILE dan DO WHILE.

 Tutorial Belajar C Part 33: Percabangan Kondisi IF Bahasa C


 Tutorial Belajar C Part 34: Percabangan Kondisi IF ELSE Bahasa C
 Tutorial Belajar C Part 35: Percabangan Kondisi IF ELSE IF Bahasa C
 Tutorial Belajar C Part 36: Percabangan Kondisi Switch Case Bahasa C
 Tutorial Belajar C Part 37: Perulangan FOR Bahasa C
 Tutorial Belajar C Part 38: Perulangan WHILE Bahasa C
 Tutorial Belajar C Part 39: Perulangan DO WHILE Bahasa C
 Tutorial Belajar C Part 40: Fungsi dan Pengertian Perintah Break
 Tutorial Belajar C Part 41: Fungsi dan Pengertian Perintah Continue

Studi Kasus dan Latihan Bahasa C

Bagian ini dikhususkan untuk tutorial lepas yang membahas studi kasus, latihan dan contoh kode
program dalam bahasa C. Beberapa artikel merupakan jawaban dari pertanyaan rekan-rekan
pengunjung duniailkom seputar Bahasa C.

 Tutorial Belajar C: Cara Membuat Perulangan Bersarang (Nested Loop)


 Tutorial Belajar C: Cara Membuat Segitiga Bintang

https://www.duniailkom.com/tutorial-belajar-bahasa-pemrograman-c-bagi-pemula/#pengertian_c
Tutorial Belajar Pascal Part 1: Pengertian
Bahasa Pemrograman Pascal
Dalam tutorial pertama belajar pemrograman pascal di duniailkom ini kita akan berkenalan dengan
bahasa Pascal, mulai dari Pengertian Bahasa Pemrograman Pascal, fitur-fitur yang tersedia di dalam
bahasa Pascal serta mengenal compiler pascal: Turbo Pascal dan Free Pascal.

Pengertian Bahasa Pemrograman PASCAL

Pascal adalah salah satu bahasa pemrograman komputer yang sering dipakai untuk belajar
algoritma dan pemrograman bagi pemula terutama di bidang akademis.

Saat ini pascal juga masih menjadi bahasa pemrograman standar untuk lomba Olimpiade Sains
Nasional (OSN) bidang komputer. Selain itu, mayoritas jurusan komputer di Indonesia juga
menggunakan bahasa Pascal di tahun pertama bangku kuliah.

Nama Pascal diambil dari ahli matematika Prancis abad pertengahan, Blaise Pascal. Bahasa
Pemrograman Pascal dikembangkan oleh Niklaus Wirth pada tahun 1970 dan mencapai puncak
kepopulerannya di pada era 1970 hingga awal 1990an (terutama dengan compiler Turbo Pascal).

Pascal sempat menjadi bahasa pemrograman utama dalam pengembangan Apple Lisa, yakni
cikal bakal sistem operasi Apple Macintosh, dan Apple pernah merilis sistem operasi Apple
Pascal. Photoshop versi pertama juga dibuat menggunakan bahasa Pascal.

Bahasa Pascal menerapkan konsep procedural dan structured programming yang baik, sehingga
pas untuk belajar konsep programming. Perintah Pascal mirip dengan bahasa inggris sehari-hari
seperti begin, end, write, dan read.
Fitur Bahasa PASCAL

Pascal memiliki beberapa fitur yang membuatnya cocok untuk belajar pemrograman dan untuk
membuat aplikasi komersil. Beberapa diantaranya adalah:

 Tipe data bawaan: Pascal memiliki tipe data standar yang umum terdapat dalam bahasa
pemrograman komputer seperti Integer, Real, Character, dan Boolean.
 Tipe data bentukan: Pascal membolehkan kita untuk membuat tipe data bentukan yang
didefinisikan sendiri.
 Memiliki beragam struktur data: Pascal menyediakan beberapa struktur data seperti Array,
Record, File dan Set.
 Aturan tipe data yang ketat: Pascal membatasi penggunaan tipe data secara ketat. Kita hanya
bisa menggunakan variabel untuk 1 tipe data saja dan variabel tersebut harus dideklarasikan
terlebih dahulu.
 Mendukung struktural programming: Bahasa Pascal dirancang dengan konsep pemrograman
terstruktur yang mendukung sub program melalui fungsi dan prosedur
 Sederhana dan expresif: Pascal banyak menggunakan perintah-perintah dalam bahasa inggris
sederhana, sehingga mudah dipahami.
 Mendukung pemrograman objek: Walaupun tidak banyak dibahas, tetapi Pascal juga
mendukung pemrograman berbasis objek, terutama pada compiler versi terakhir.

Mengenal Borland Turbo Pascal

Jika membicarakan aplikasi untuk membuat program menggunakan pascal, maka yang paling
terkenal adalah Turbo Pascal.

Turbo Pascal adalah compiler (program untuk menjalankan bahasa pascal) yang dibuat oleh
perusahaan asal Amerika: Borland. Turbo Pascal hanyalah salah satu dari banyak compiler
pascal yang tersedia. Pada periode 1980an, terdapat aplikasi UCSD Pascal, Microsoft Pascal,
maupun QuickPascal yang kesemuanya digunakan untuk menjalankan bahasa pemrograman
Pascal.

Compiler Free Pascal

Walaupun populer, Turbo Pascal sudah jauh melampaui zamannya. Turbo Pascal versi terakhir
(Turbo Pascal 7) dirilis pada tahun 1992 untuk sistem operasi Microsoft DOS (MS-DOS) yang
dijalankan pada arsitektur 16-bit. Sehingga kita tidak bisa menjalankan aplikasi Turbo Pascal di
sistem operasi modern seperti Windows 7 atau 8 yang menggunakan arsitektur 32-bit atau 64-bit.
Turbo Pascal juga sudah tidak dikembangkan lagi oleh Borland.

Salah satu cara untuk dapat menjalankan aplikasi Turbo Pascal 7 adalah dengan menggunakan
emulator MS-DOS seperti DOSBox (www.dosbox.com). Emulator adalah sebuah program yang
men-simulasikan suatu sistem di dalam sistem lain, sehingga kita bisa menjalankan Turbo Pascal
dari dalam DOSBox.

Alternatif lainnya untuk menjalankan Pascal adalah menggunakan compiler Free Pascal
(www.freepascal.org). Free Pascal adalah aplikasi compiler pascal yang terus dikembangkan
hingga sekarang secara sukarela oleh berbagai programmer dari seluruh dunia. Free Pascal dapat
digunakan secara gratis dan bisa diinstal langsung ke dalam sistem operasi modern tanpa
memerlukan emulator atau aplikasi tambahan.

Tampilan Awal Aplikasi Free Pascal

Dalam tutorial belajar pascal di duniailkom ini saya akan menggunakan Free Pascal karena kita
tidak direpotkan untuk menginstall emulator dan masalah hak cipta/copyright.
Terkait dengan masalah hak cipta, Turbo Pascal 7 sebenarnya aplikasi berbayar dan tidak dirilis
dengan gratis. Borland secara resmi merilis Turbo Pascal 1.0, Turbo Pascal 3.02 dan Turbo
Pascal 5.5 dengan gratis, namun tidak untuk Turbo Pascal 7.

Permasalahannya, saat ini Borland juga tidak lagi menjual Turbo Pascal 7, sehingga Turbo
Pascal 7 yang banyak beredar adalah ‘bajakan’ dari versi aslinya. Oleh karena itu saya juga
menyarankan anda untuk menggunakan Free Pascal. Dari sisi fitur dan tampilan, baik Turbo
Pascal 7 dan Free Pascal sangatlah mirip.

Perlukah Belajar Pascal?

Jika anda melihat lowongan kerja programmer saat ini, nyaris tidak ada yang membutuhkan
keahlian bahasa pascal, jadi untuk apa mempelajari pascal?

Karena berbagai alasan dan sejarah yang panjang, saat ini Pascal ‘kalah bersaing’ dengan bahasa
pemrograman lain, seperti C, C++, Java bahkan bahasa BASIC (melalui Microsoft Visual
Basic). Ini terjadi bukan karena bahasa Pascal yang tidak ‘bagus’, akan tetapi lebih karena sisi
marketing dan kurangnya dukungan Industri.

Sebagai contoh, banyak kalangan yang menganggap Pascal lebih bagus dan lebih terstruktur
dibandingkan dengan BASIC, namun BASIC didukung oleh perusahaan sekelas Microsoft
dengan Microsoft Visual Basic, sehingga lebih populer dibandingkan Borland Delphi (aplikasi
sejenis Visual Basic yang menggunakan bahasa Pascal).

Walaupun tidak sepopuler bahasa C,C++ atau Java, saat ini Pascal masih banyak digunakan
sebagai bahasa pemrograman pengantar di sekolah dan universitas.

Pascal adalah untuk anda yang ingin mempelajari algoritma dan pemrograman dari dasar, atau
siswa SMA/SMK yang ingin mengikuti olimpiade komputer. Pascal juga cocok bagi siswa SMA
yang berencana mengambil jurusan Ilmu Komputer / Teknik Informatika dan ingin ‘curi start’
berkenalan dengan bahasa pemrograman.

ika anda sudah paham garis besar algoritma dan ingin menguasai bahasa ‘dunia kerja’, Pascal
mungkin tidak terlalu cocok. Anda bisa langsung mempelajari C++, C#, Java, Python, atau
bahasa pemrograman modern lainnya.

Sebagai penutup, saat ini juga tersedia aplikasi Lazarus (www.lazarus-ide.org) yang
menyediakan fitur mirip Microsoft Visual Basic dan Borland Delphi untuk membuat aplikasi
Windows dengan cepat. Aplikasi ini bisa digunakan dengan gratis, sehingga bahasa pascal yang
anda pelajari masih bisa digunakan untuk membuat proyek ‘real world’.

Sebelum kita mulai menulis program pascal, ada baiknya melihat sejenak tentang sejarah perjalanan
bahasa pemrograman pascal sejak awal kemunculannya pada tahun 1970 hingga sekarang.

https://www.duniailkom.com/tutorial-belajar-pascal-pengertian-bahasa-pemrograman-pascal/
Membuat Program data Siswa - Belajar Bahasa C
selamat datang sobat di HI Edukasi teman belajar bersama,
postingan ini adalah postingan lanjutan tentang belajar bahasa program c
postingan ini adalah postingan ketiga jadi jika teman-teman masih ketinggalan
postingan-postingan sebelumnya
teman-teman bisa buka
Daftar Artikel Tentang Bahasa C :
1.Download dan Instal Dev-C++ | IDE bahasa C dan Bahasa C++, Link :
http://hiedukasi.blogspot.co.id/2016/07/download-dan-install-dev-c-ide-
bahasa-c.html

2. Tutorial Main Utama Program dan Menampilkan Teks ke-layar - Belajar


Bahasa C,Link : http://hiedukasi.blogspot.com/2016/07/tutorial-main-
utama-program-dan.html

3. Tutorial Escape Squences, Link:


http://hiedukasi.blogspot.com/2016/07/tutorial-escape-squence-belajar-
bahasa-c.html

4.Variabel dan Jenis Variabel, Link :


http://hiedukasi.blogspot.com/2016/07/variabel-dan-jenis-variabel-
belajar.html

5. Tutorial Penentu Format (Format Specifier) - Belajar Bahasa C, Link :


http://hiedukasi.blogspot.com/2016/07/tutorial-penentu-format-format.html

6. Input dan Output Bahasa C (Berkomunikasi dengan Komputer), Link :


http://hiedukasi.blogspot.com/2016/07/input-dan-output-pada-bahasa-
c.html

7.Cara Memasukkan beberapa data secara Bersamaan, Link :


http://hiedukasi.blogspot.com/2016/07/cara-memasukkan-beberapa-data-
secara.html

8.Operator Alamat pada Bahasa C – Belajar Bahasa C, Link :


http://hiedukasi.blogspot.com/2016/07/operator-alamat-pada-bahasa-c-
belajar.html

9.Fungsi Char dan Getche – Belajar Bahasa C, Link :


http://hiedukasi.blogspot.com/2016/07/fungsi-char-dan-getche-pada-
bahasa-c.html
10. Variabel String dan Gets – Belajar Bahasa C, Link :
http://hiedukasi.blogspot.com/2016/07/variabel-string-dan-gets-belajar-
bahasa.html

Jika teman-teman sudah baca ataupun nonton videonya, sekarang kita akan
belajar selanjutnya yaitu Latihan Bab 2 Membuat Program data Siswa

Pada program untuk siswa menanyakan data siswa


Masukkan : Nim, Nama Siswa, Alamat dan Tahun Lahir
Keluarannya adalah :
Nim             : ..............
Nama Siswa          : ..............
Alamat         : ..............
Umur           : ..............

Petunjuk : umur dihitung dengan rumus :


          Umur = Tahun Sekarang – Tahun Lahir
Umur Mencetak Nim, Nama Siswa , dan Alamat. Pakailah format string dengan
minus. Misalnya : %-15s
http://hiedukasi.blogspot.com/2016/07/membuat-program-data-siswa-belajar.html

Anda mungkin juga menyukai