Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH JAMINAN MUTU SISTEM

INFORMASI
PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3 :
1. NARIA
2. INDAH PERMATASARI
3. NILAM RAUDATUN ADAWIAH
4. ELISA PUTRI

DOSEN PENGAMPU
MERI PARIDA, S.KOM

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN


INFORMATIKA DAN KOMPUTER
DIAN CIPTA CENDIKIA KOTABUMI
2019
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN ................................................. Error! Bookmark not defined.


DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2

A. PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK


1. Definisi Pengujian Perangkat Lunak ............................................................... 3
2. Prinsip Dasar Pengujian Perangkat Lunak....................................................... 6
3. Tujuan Pengujian perangkat Lunak ................ Error! Bookmark not defined.
4. Tahapan Pengujian ........................................................................................... 4
B. PENGUJIAN BLACK BOX DAN WHITE BOX
1. Penjelasan pengujian White Box .................... Error! Bookmark not defined.
2. Kelebihan White Box...................................... Error! Bookmark not defined.
3. Kelemahan White Box .................................... Error! Bookmark not defined.
4. Penjelasan pengujian Black Box..................... Error! Bookmark not defined.
5. Kelebihan Black Box ...................................... Error! Bookmark not defined.
6. Kelemahan Black Box .................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ............................................ Error! Bookmark not defined.


A. PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK
1. Definisi Pengujian Perangkat Lunak
Berikut ini definisi pengujian perangkat lunak menurut para ahli,
diantaranya:

1. Menurut Myers (1979)


Proses menjalankan program dengan maksud menemukan kesalahan.
2. Menurut IEEE (1990)
 Proses sistem operasi atau komponen menurut kondisi tertentu,
pengamatan atau pencatatan hasil dan mengevaluasi beberapa aspek
sistem atau komponen.
 Proses analisis item perangkat lunak untuk mendeteksi perbedaan
antara kondisi yang ada dengan yang diinginkan dan mengevaluasi
fitur item perangkat lunak.
3. Menurut Galin (2004)
Proses formal yang ditentukan oleh tim pengujian yang meliputi unit
perangkat lunak, beberapa unit perangkat lunak terintegrasi atau seluruh
package perungkat lunak yang ditentukan oleh program yang berjalan di
komputer. Seluruh tes saling terkait dan adanya prosedur pengujian dan
kasus pengujian.
Dapat disimpulkan bahwa pengujian perangkat lunak adalah proses
menjalankan sebuah program dengan maksud menemukan kesalahan-kesalahan
(error). Serta proses untuk menjalankan sebuah program komputer dan
membandingkan tingkah laku yang sesungguhnya dengan yang diharapkan
sehinga bisa menghasilkan produk yang berkualitas.Yang dimaksud
membandingkan adalah menemukan bentuk penyimpangan-penyimpangan (jika
ada).
Pengujian perangkat lunak adalah salah satu elemen yang penting dari
jaminan kualitas perangkat lunak dan merespresentasikan kajian pokok dari
spesifikasi, desain dan pengkodean. Meningkatnya visibilitas perangkat lunak
sebagai suatu elemen sistem dan “biaya” yang muncul akibat kegagalan perangkat
lunak, memotivasi dilakukannya perencanaan yang baik melalui pengujian yang
teliti. Pengujian termasuk dalam teknik verifikasi dan validasi (V & V).
Pengujian melibatkan pelatihan perangkat lunak dengan memakai data seperti data
riil yang diolah oleh perangkat lunak. Tujuan akhir dari proses verifikasi dan
validasi adalah menanamkan kepercayaan bahwa sistem perangkat lunak “siap
untuk tujuannya”.
Pada saat V & V perangkat lunak, kesalahan pada perangkat lunak
biasanya ditemukan dan kemudian diubah untuk membetulkan kesalahan tersebut.
Proses debug ini seringkali terintegrasi dengan kegiatan verifikasi dan validasi
lain. Bagaimanapun, pengujian (atau lebih umum verifikasi dan validasi) dan
debug merupakan proses yang berbeda yang tidak harus diintegrasikan (Ridwan,
2013):
1. Verifikasi dan Validasi adalah proses yang meyakinkan adanya kesalahan
pada sistem perangkat lunak.
2. Debug merupakan proses yang menemukan dan membetulkan kesalahan
tersebut.

2. Prinsip Dasar Pengujian Perangkat Lunak


Sebelum menetapkan metode pengujian, seorang ahli pada bidang
software harus mengerti betul atau memahami prinsip dasar yang menuntun
pengujian perangkat lunak. Alan Davis mendefinisikan sendiri mengenai prinsip-
prinsip pengujian terhadap perangkat lunak :
1. Semua pengujian harus dapat ditelusuri hingga ke persyaratan pelanggan.
Sebagai tujuan utama pengujian perangkat lunak yaitu untuk mengungkap
kesalahan. Yang mana berarti kesalahan paling fatal apabila perangkat lunak
tidak dapat memenuhi syarat yang ditentukan oleh pelanggan.
2. Pengujian harus direncanakan lama sebelum pengujian itu dimulai.
Perencanaan pengujian dapat dimulai setelah model persyaratan telah
dilengkapi. Definisi detail tentang test case dapat dimulai segera setelah model
desain ditetapkan. Dengan demikian pengujian dapat direncanakn dan
dirancang sebelum pengkodean dilakukan.
3. Prinsip Pareto berlaku untuk pengujian perangkat lunak.
Prinsip Pareto mengimplikasikan bahwa 80% dari semua kesalahan yang
ditemukan selama pengujian, hanya dapat ditelusuri 20% dari semua modul
program. Hanya saja kita sulit untuk mengetahui modul yang mengalami
kesalahan dan mengujinya dengan teliti.
4. Pengujian harus mulai “dari yang terkecil” dan berkembang ke pengujian “yang
besar”.
Pengujian biasanya dilakukan terhadap modul program individual. Selagi
pengujian berlangsung, maka seluruh modul yang terintegrasi lebih mudah
diuji.
5. Pengujian yang mendalam tidak mungkin.
Jumlah jalur permutasi pada perangkat lunak sangat besar, oleh karena itu
sulit untuk melakukan pengujian terhadap semua jalur skema pengujian.
Akan tetapi setidaknya kita dapat mengetahui bahwa logika yang tertuang
dalam perancangan perangkat lunak itu telah tepat dan memastikan semua
kondisi telah teruji.
6. Untuk menjadi paling efektif, pengujian harus dilakukan oleh pihak ketiga yang
independen.
Arti dari “paling efektif” adalah pengujian yang memiliki peluang
tertinggi untuk menemukan kesalahan. Perekayasa perangkat lunak yang
membuat sistem bukanlah orang yang paling tepat untuk melakukan
semua pengujian bagi perangkat lunak.
Dalam berbagi kasus pengujian terkadang sulit untuk menentukan
keberhasilan maupun kelayakan dari pengujian tersebut. Dalam melaksanakan
pengujian terdapat beberapa point untuk menentukan keberhasilan dari pengujian
yang dilakukan. Di antaranya :

 Pengujian tersebut memiliki probabilitas yang tinggi untuk menemukan


kesalahan.
Penguji harus memahami perangkat lunak yang diuji sehingga dapat
menemukan dan menentukan kemungkinan penyebab terjadinya kesalahan
dalam perangkat lunak.
 Pengujian yang baik tidak redundan
Mengingat adanya batasan waktu dalam melakukan sebuah pengujian maka
efektifitas ahrus dipertimbangkan sehingga diupayakan dalam pengjian hanya
dilakukan untuk kasus yang berbeda.
 Pengujian yang baik haruslah “jenis terbaik”
Penguji harus dapat menentukan jenis pengujian yang terbaik yang dapat
digunakan untuk menemukan banyak jenis kesalahan pada perangkat lunak.
 Pengujian yang baik tidak boleh terlalu sederhana maupun terlalu kompleks
Pengujian harus dilakukan terpisah untuk test case yang berbeda. Jangan
dilakukan secara bersama-sama.

3. Tujuan Pengujian Perangkat Lunak


Tujuan pengujian Perangkat Lunak :
• Menilai apakah perangkat lunak yang dikembangkan telah memenuhi
kebutuhan pemakai
• Menilai apakah tahap pengembangan perangkat lunak telah sesuai
dengan metodologi yang digunakan
• Membuat dokumentasi hasil pengujian yang menginformasikan
kesesuaian perangkat lunak yang diuji dengan spesifikasi yang telah
ditentukan

Melihat tujuan dari pengujian perangkat lunak, maka dapat


dijabarkan hal-hal yang harus dilakukan ketika melakukan pengujian,
yaitu:
• Mengidentifikasikan dan menemukan beberapa kesalahan yang
mungkin ada dalam Perangkat Lunak yang diuji
• Setelah Perangkat Lunak dibetulkan, diidentifikasi ulang kesalahan dan
dites ulang untuk menjamin kualitas level penerimaan
• Membentuk tes yang efisien dan efektif dengan anggaran dan jadwal
yang terbatas.
• Mengumpulkan daftar kesalahan untuk digunakan dalam daftar
pencegahan kesalahan (tindakan corrective dan preventive).
4. Tahapan Pengujian

Beberapa tahapan testing yang umum dilalui oleh aplikasi adalah sebagai berikut :

1. Unit/Component Testing
Terbagi atas testing terhadapt unit dan component:

 Unit testing merupakan proses testing dimana pengujian dilakukan pada bagian basic
dari kode program, contohnya pada pengujian kode program pada event, procedure dan
function. Dengan Unit testing meyakinkan bahwa masing-masing unit bekerja
sebagaimana mestinya.
 Component testing merupakan, pengujian dilakukan pada bagian kode program secara
terpisah dari bagian yang lain, component testing dapat dilakukan setiap kali sebuah
kdoe unit selesai dibuat, pengujian kode unit pun dijalankan baris per baris untuk
memastikan proses berjalan seperti yang diinginkan.

2. Integrating Testing
Setelah Unit/Component testing dijalankan, langkah selanjutnya adalah memerika
bagaimana unit-unit tersebut bekerja sebagai suatu kombinasi (bekerja secara
bersamaan), bukan lagi sebagai unit individu. Jika pada tahapat unit testing ada dua
function yang berjalan baik secara individu, maka pada tahap Integration Testing,
pengujian akan dilakukan dari hasil interaksi kedua function tersebut, apakah bekerja
sesuai hasil yang di harapkan, pengujian juga harus dilakukan di seluruh kondisi yang
mungkin terjadi dari hasil antar unit tersebut.
3. System Testing
Menceakup testing aplikasi yang telah selesai didevelop. Karena itu, aplikasi
harus terlihat dan berfungsi sebagaimana mestinya terhadap end-user atau pengguna
akhir. Untuk itu, pengujian dilakukan menggunakan data yang menggambarkan
pengguna sesungguhnya terhadap aplikasi.
4. Acceptance Testing
Seperti Integration Testing, Acceptance Testing juga meliputi testing keseluruhan
aplikasi. Perbedaannya terletak pada siapa yang melakukan testing. Pada tahap ini, end-
user yang terpilih melakukan testing terhadap fungsi-fungsi aplikasi dan melaporkan
permasalahan yang ditemukan. Testing yang dilakukan merupakan simulasi penggunaan
nyata dari aplikasi pada lingkungan yang sebenarnya. Proses ini merupakan salah satu
tahap final sebelum pengguna menyetujui dan menerima penerapan sistem aplikasi
yang baru. Karena itu pada tahap ini sudah tidak difokuskan untuk mengangkat
permasalahan kecil seperti kesalahan pengetikan, ataupun desain aplikasi. Hal-hal minor
seperti di atas sudah seharusnya ditangani selama Unit/Component Testing dan
Integration Testing.

5. Regression Testing
Regression Testing mencakup pengujian ulang terhadap unit, component,
proses, atau keseluruhan aplikasi setelah perbaikan suatu kesalahan
dilakukan.Regression Testing memastikan permasalahan yang terjadi telah
ditanggulangi, dan tidak terdapat permasalahan baru yang timbul sebagai efek
perbaikan tersebut. Selain itu, tahap ini tidak hanya berguna untuk melakukan pengujian
aplikasi, tetapi dapat juga digunakan untuk melakukan pemantauan kualitas dari output
yang dihasilkan. Sebagai contoh, Regression Testing memantau ukuran file, waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan suatu tes, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
kompilasi,dan lain sebagainya.

B. PENGUJIAN BLACK BOX DAN WHITE BOX

1. Penjelasan pengujian White Box

Pengujian white box (glass box) adalah pengujian yang


didasarkan pada pengecekan terhadap detil perancangan,
menggunakan struktur kontrol dari desain program secara procedural
untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian.
Penentuan kasus uji disesuaikan dengan struktur system, pengetahuan
mengenai program digunakan untuk mengidentifikasikan kasus uji
tambahan.
Tujuan penggunaan white box untuk menguji semua statement
program. Penggunaan metode pengujian white box dilakukan untuk :

 Memberikan jaminan bahwa semua jalur independen suatu modul


digunakan minimal satu kali
 Menggunakan semua keputusan logis untuk semua kondisi true atau
false
 Mengeksekusi semua perulangan pada batasan nilai dan operasional
pada setiap kondisi
 Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitas jalur
keputusan.

Data Uji

Kode
Kompone Output uji
n

Gambar 1. Pengujian Kotak Putih

2. Kelebihan White Box

Kelebihan White Box Testing :


 Kesalahan logika. Digunakan pada sintaks ‘if’ dan pengulangan.
Dimana White Box Testing akan mendeteksi kondisi-kondisi yang tidak
sesuai dan mendeteksi kapan proses pengulangan akan berhenti.
 Ketidaksesuaian asumsi. Menampilkan asumsi yang tidak sesuai
dengan kenyataan, untuk di analisa dan diperbaiki.
 Kesalahan ketik. Mendeteksi bahasa pemrograman yang bersifat case
sensitive.
3. Kelemahan White Box

Kelemahan White Box Testing adalah jika digunakan Untuk


perangkat lunak yang tergolong besar, White Box Testing dianggap
sebagai strategi yang tergolong boros, karena akan melibatkan
sumber daya yang besar untuk melakukannya.

4. Penjelasan pengujian Black Box

Pengujian fungsional atau kotak hitam (Black-box testing)


merupakan pendekatan pengujian yang ujinya diturunkan dari
spesifikasi program atau komponen. Sistem merupakan ‘kotak hitam’
yang perilakunya hanya dapat ditentukan dengan mempelajari input
dan output yang berkaitan. Nama lain untuk cara ini adalah pengujian
fungsional karena penguji hanya berkepentingan dengan fungsionalitas
dan bukan implementasi perangkat lunak (Sommerville, 2003).

Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental


sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak.
Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak
berfungsi dengan benar. Pengujian black box merupakan metode
perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak.
Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian
keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang
diharapkan.

Pada gambar dibawah ini mengilustrasikan model sistem yang


diasumsikan pada pengujian kotak hitam. Pendekatan ini dapat
diterapkan pula pada sistem yang disusun sebagai fungsi atau sebagai
objek. Penguji memberikan input kepada komponen atau sistem dan
meneliti output yang dihasilkan. Jika output bukan merupakan yang
diramalkan, berarti uji tersebut telah dengan berhasil mendeteksi
masalah dengan perangkat lunak tersebut.
Input data uji 𝐼𝑒

Sistem

Output hasil uji 𝑂𝑒

Gambar 2. Pengujian Kotak Hitam

Keterangan :

𝐼𝑒 : Input yang menyebabkan perilaku menyimpang

𝑂𝑒 : Output yang mengungkapkan adanya cacat

5. Kelebihan Black Box

Kelebihan black box testing (Irwan, 2013):

1. Spesifikasi program dapat ditentukan di awal


2. Dapat digunakan untuk menilai konsistensi program
3. Testing dilakukan berdasarkan spesifikasi
6. Kelemahan Black Box

Kekurangan black box testing adalah apabila spesifikasi program yang dibuat
kurang jelas dan ringkas, maka akan sulit membuat dokumentasi setepat mungkin.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-pengujian-perangkat-lunak-
atau-software-testing/15136

Anda mungkin juga menyukai