Anda di halaman 1dari 4

Nama : maulana rizki

Kelas : XII MM 3

No absen 14

Tugas pkwu

1. Jelaskan Prinsip Pengujian Perangkat Lunak secara rinci dengan melakukan penelitian (diskusi) secara
virtual terhadap teman atau masyarakat setempat (dibuktikan dengan ss video call wa, zoom dll.)
Dikerjakan oleh siswa absen genap

Jawaban

1. Pengujian Perangkat Lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan
merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain dan pengkodean.

Dasar - dasar Pengujian Perangkat Lunak:

Pengembang perangkat lunak sesuai dengan sifatnya dasar, mereka adalah manusia pembangun.
Pengujian mengharuskan pengembang membuang pemikiranpemikiran sebelumnya mengenai
“kebenaran” perangkat lunak yang baru saja dikembangkan dan mengatasi konflik minat yang terjadi
pada saat kesalahan ditemukan.

Prinsip Pengujian:

1. Pengujian menunjukkan adanya cacat

Dalam melakukan pengujian perangkat lunak proses yang dilakukan sebenarnya adalah mencari
cacat/kesalahan pada perangkat lunak yang dikembangkan. Seorang tester harus membuat perangkat
lunak menjadi gagal. Hal itu diperlukan agar proses pengujian perangkat lunak bisa menemukan
kegagalan program sebanyaknya, sehingga bisa segera diperbaiki dan perangkat lunak yang dihasilkan
berkualitas.

2. Mustahil Melakukan Pengujian Secara Menyeluruh

Melakukan pengujian perangkat lunak secara menyeluruh itu sangat tidak mungkin, karena
membutuhkan waktu yang panjang sehingga akan berdampak pada waktu rilis program dan biaya dan
tenaga yang diperlukan dalam proses pengembangan perangkat lunak tersebut. Oleh karena itu, dalam
pengujian perangkat lunak yang harus diutamakan adalah mempertimbangkan risiko dan prioritas
perangkat lunak yang dikembangkan.

3. Pengujian Dilakukan Lebih Awal


Melakukan pengujian di awal proses pengembangan perangkat lunak sangat disarankan, karena akan
menekan biaya perbaikan. Selain itu juga akan meningkatkan kinerja perangkat lunak itu sendiri.
Sehingga proses pengujian perangkat lunak dari awal sejak tahapan analisis akan membuat
pengembangan dan pengujian perangkat lunak akan semakin efektif dan efisien.

4. Mengelompokkan Cacat

Dalam melakukan pengelompokan cacat/kerusakan perangkat lunak dapat menggunakan prinsip Pareto
dengan aturan 80-20, dimana 80% masalah yang ditemukan bersumber dari 20% modul yang ada pada
perangkat lunak, kemudian 20% masalah yang tersisa merupakan masalah dari 80% modul perangkat
lunak. Sehingga dalam melakukan pengujian perangkat lunak yang paling utama adalah menekan 20%
modul, karena dalam 20% modul yang akan dihadapi adalah 80% masalah dari perangkat lunak.

Artinya dalam pengelompokan cacat sebuah perangkat lunak pada proses pengujian lebih diutamakan
melakukan pengujian pada modul atau fungsional program yang kecil, karena berdasarkan prinsip
pareto diatas dalam modul yang kecil akan ada masalah yang besar/banyak.

5. Paradoks Pestisida

Dalam bukunya yang berjudul “Software Testing Techniques (1990)” Boris Beizer memperkenalkan
istilah Pesticide Paradox dimana proses pengujian yang dilakukan secara berulang pada akhirnya tidak
akan menemukan cacat dari program. Karena mungkin pengembang (Developer) perangkat lunak sudah
mengetahui/belajar dari proses kesalahan sebelumnya. Sehingga seorang tester harus selalu
memperbaharui teknik pengujian agar bisa menemukan bug yang lebih banyak ketika melakukan
pengujian perangkat lunak. Hal itu diperlukan agar terhindar dari paradok pestisida.

6. Pengujian Bergantung Pada konteks

Proses pengujian perangkat lunak harus sesuai dengan konteks perangkat lunaknya. Dalam melakukan
pengujian terhadap perangkat lunak perbankan tentu tidak bisa menggunakan cara pengujian untuk
perangkat lunak penjualan. Sehingga proses pengujian perangkat lunak harus benar-benar sesuai
dengan konteks dari perangkat lunak itu sendiri. Setiap perangkat lunak memiliki cara pengujiannya
masing-masing tidak bisa dipukul rata sama semua.

7. Tidak Ada Bug Merupakan Kesalahan

Pengujian perangkat lunak diperlukan untuk menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas. Salah satu
indikator perangkat lunak berkualitas adalah dibuat sesuai dengan kebutuhan pengguna. Oleh karena
itu, jika dalam pengujian tidak ditemukan adanya bug/cacat maka itu perlu dicurigai apakah perangkat
lunak tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan bisnis pengguna. Atau jangan-jangan tidak adalah bug
karena memang tidak sesuai dengan kebutuhan. Makanya pengujian yang menyatakan tidak ada bug
dari perangkat lunak perlu ditinjau ulang untuk memastikan proses pengujian yang dilakukan sudah
benar dan perangkat lunak yang dikembangkan memang sudah sesuai dengan kebutuhan bisnis
pengguna agar perangkat lunak yang dirilis bisa digunakan sebagaimana yang diharapkan.
Kesimpulan

Pengujian perangkat lunak merupakan tahapan penting dalam proses pengembangan perangkat lunak
(SDLC), karena pada tahapan ini perangkat lunak diverifikasi sesuai dengan kegunaan dan kebutuhan
pengguna.

Anda mungkin juga menyukai