Anda di halaman 1dari 7

SOFTWARE TESTING TECHNIQUES

DIKUMPULKAN UNTUK TUGAS REKAYASA PERANGKAT LUNAK


ONLINE PERTEMUAN KE-14

Disusun Oleh :

Haikal Shiddiq (20160801021)

Semester 3

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
JAKARTA
2017
Software Testing Techniques

Apakah itu Testing ?

Testing adalah proses mengevaluasi sistem atau komponen didalamnya dengan maksud
untuk menemukan apakah software tersebut sesuai dengan kebutuhan ataukah tidak. Hasil
dari testing adalah penemuan keadaan software baik secara aktual, yang diharapkan, dan
perbedaan antara aktual dan yang diharapkan. Jadi sederhananya testing adalah
mengeksekusi sistem untuk mengidentifikasi kesenjangan, error, atau hilangnya kebutuhan
dari software yang aktual dengan kebutuhan yang diinginkan.
Menurut standar ANSI/IEEE 1059. Testing dapat didefinisikan sebagai proses menganalisa
item perangkat lunak untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi saat ini dan yang
dibutuhkan dan mengevaluasi fitur dan item perangkat lunak.

Siapa yang Melakukan Testing ?

Idealnya testing tidak dilakukan satu pihak saja, namun oleh beberapa professional yang
bertindak sesuai dengan posisi mereka. Mereka adalah:
1. Software Tester
2. Software Developer
3. Project Lead / Manager
4. End User

Kapan memulai melakukan testing ?

Testing pada saat awal pengembangan akan mengurangi biaya, mengurangi waktu
pengerjaan kembali, dan mengurangi error ketika diserahkan kepada pengguna. Pada
SDLC testing dapat dimulai pada tahap Requirement Gathering dan terus dilakukan hingga
akhir pengembangan.
Perbedaan Testing and Debugging

a.) Testing
Mengidentifikasi bug/error/penyimpangan tanpa memperbaikinya.

b.) Debugging
Mengidentikasi, mengisolasi, dan memperbaiki masalah/bug.
Testing Types

a.) Manual Testing

Melakukan testing software secara manual tanpa menggunakan tool otomasi atau script
lainnya. Biasanya tester mengambil alih peran end user dan melakukan pengujian software
untuk mengidentifikasi perilaku yang tidak diharapkan atau bug. Ada perbedaan tahapan
pada manual testing yaitu unit testing, integration testing, system testing, dan User
Acceptance Testing. Tester menggunakan rencana pengujian software untuk meyakinkan
kelengkapak pengujian software tersebut.

b.) Automation Testing

Ini dilakukan ketika tester menuliskan script dan menggunakan software lain untuk menguji
perangkat lunak. Proses ini menyertakan otomasi dari manual proses. Intinya Automation
Testing digunakan untuk menjalankan kembali skenario pengujian yang sebenarnya
dilakukan bisa dengan manual secara cepat dan repetitif.
Testing Method :

a.) Black Box Testing

Teknik untuk melakukan pengujian tanpa perlu pengetahuan kode program. Ketika
melakukan black box testing tester berintekasi dengan GUI lalu memasukan input
dan mengecek outputnya sudah sesuai ataukah tidak

b.) White Box Testing

Teknik investigasi detail dari logika internal dan stuktur kode. Tester perlu memiliki
pengetahuan mengenai bagaimana kode program bekerja secara internal.
c.) Grey Box Testing

Teknik yang digunakan dengan pengetahuan terbatas dari cara kerja kode program
internal. Tester memiliki akses terhadap dokumen design dan database sehingga
tester dapat melakukan pengujian data dan skenario program.

Functional Testing

Pengujian fungsional memiliki lima tahap, yaitu:


1. Penentuan fungsionalitas yang dibutuhkan terhadap aplikasi
2. Penentuan data pengujian sesuai dengan spesifikasi aplikasi
3. Penentuan output berdasarkan spefisikasi aplikasi
4. Penulisan skenario test dan eksekusi pengujian
5. Perbandingan antara hasil aktual dan hasil yang diharapkan berdasarkan rencana
pengujian

Bagian dari Functional Testing adalah :


1. Unit Testing, tujuannya untuk mengisolasi setiap bagian program dan mengecek setiap
bagian tersebut sudah benar sesuai dengan kebutuhan
2. Integration Testing, mengkombinasikan bagian-bagian aplikasi untuk menentukan
apakah bagian tersebut dapat berjalan benar secara bersamaan.
3. System Testing, setelah sukses pada integration testing maka dilakukanlah pengujian
sistem secara keseluruhan hingga ditentukan apakah sistem secara keseluruhan sudah
sesuai dengan standar kualitas ataukah tidak.
4. Regresion Testing, merupakan testing untuk menanggulangi revisi sehingga tidak
membuat menjadi masalah baru
5. Acceptance Testing, pengujian yang berhubungan dengan quality assurance
Non-Functional Testing

1. Performance Testing (kecepatan, kapasitas, stabilitas, skalabilitas )


2. Load Testing
3. Stress Testing
4. Usability Testing
5.Security Testing
6. Portability Testing

Sumber : http://tiindonesia.blogspot.co.id/2013/06/software-testing.html

Anda mungkin juga menyukai