Makalah
oleh:
2024
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam konteks ini, manual testing tetap menjadi pendekatan yang penting dan
relevan dalam pengujian perangkat lunak. Meskipun ada kemajuan dalam otomatisasi
pengujian, manual testing masih memiliki keunggulan dalam menangani kasus uji
yang kompleks atau tidak terstruktur, serta dalam menangani perubahan-perubahan
yang sering terjadi dalam siklus pengembangan.
Kita akan menjelajahi pentingnya pengujian perangkat lunak secara umum dan
peran manual testing dalam memastikan kualitas perangkat lunak yang dihasilkan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Test Plan
2.1.1 Definisi Test Plan
Test Plan adalah dokumen yang merinci rencana strategis untuk melakukan
validasi, verifikasi, dan pengujian reliabilitas terhadap sebuah sistem atau
perangkat lunak. Dalam dokumen ini, akan diuraikan urutan langkah-langkah
pengujian yang akan dilakukan, sumber daya yang dibutuhkan seperti manusia,
perangkat keras, perangkat lunak, dan lingkungan pengujian, serta jadwal waktu
yang diperlukan untuk setiap langkah pengujian. Selain itu, semua proses
pengujian akan dijelaskan secara detail, mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga
pelaporan hasil.
Rencana pengujian yang ditulis dengan baik akan berfungsi sebagai daftar
periksa yang sangat penting dalam persiapan dan pelaksanaan pengujian. Ini
membantu memastikan bahwa pengujian dilakukan secara terstruktur dan
komprehensif sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pengujian yang telah
ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian, test plan membantu memastikan
bahwa pengujian dilakukan secara efisien dan efektif, serta memberikan kerangka
kerja yang jelas bagi seluruh tim pengujian untuk mengikuti.
Lalu selanjutnya ada 2 test plan juga yaitu Software Test Plan dan Mechanical
and Hardaware Test Plan berikut adalah penjelasannya:
Setiap aplikasi baru harus diuji secara manual sebelum pengujiannya dapat
diotomatisasi. Pengujian Perangkat Lunak Manual memerlukan lebih banyak
upaya tetapi perlu untuk memeriksa kelayakan otomatisasi. Konsep Pengujian
Manual tidak memerlukan pengetahuan tentang alat pengujian apa pun.
2. System Specifications
System specification adalah merinci secara rinci persyaratan, fungsi,
dan karakteristik dari sistem yang akan dibangun atau dikembangkan
3. Feature
Memberikan fitur apa saja yang akan diuji dan tidak akan diuji
4. Testing Stucture
melakukan testing atau pengujian dari software secara menyeluruh
5. Penanganan Kegagalan
Penanganan kegagalan di mana masalah didokumentasikan proses
analisis akar penyebab atau memberikan nomor dokumen referensi
untuk prosedur penanganan kegagalan pengujian
6. Manajemen Proyek
Mencantumkan siapa yang mengelola pengujian dalam rencana
pengujian, pemilik pengujian yang bertanggung jawab untuk setiap
pengujian, lokasi pengujian, baik di fasilitas atau di sumber daya
fasilitas pengujian pihak ketiga termasuk peralatan pengujian dan
peralatan pendukung, dan yang terakhir adalah jadwal pengujian
untuk garis waktu rencana pengujian akan dilaksanakan. Anda juga
perlu mencantumkan semua referensi atau dokumentasi terkait seperti
standar pengujian, dokumen spesifikasi sistem, dokumen persyaratan,
dan sebagainya
3.2 Manual Testing
Dalam tahap ini akan menjelasakan implementasi Manual Testing
kedalam dokumen
1. Membaca dan memahami dokumentasi/panduan proyek perangkat
lunak. Pelajari juga Application Under Test (AUT) jika tersedia.
2. Draf Kasus Uji yang mencakup semua persyaratan yang disebutkan
dalam dokumentasi.
3. Tinjau dan buat dasar kasus pengujian dengan Pimpinan Tim, Klien
(sebagaimana berlaku)
4. Jalankan kasus uji pada AUT
5. Laporkan bug.
6. Setelah bug diperbaiki, jalankan kembali kasus pengujian yang gagal
untuk memverifikasi bahwa bug tersebut lolos.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Test Plan dan Manual Testing adalah dua aspek penting dalam pengujian
perangkat lunak. Test Plan berperan sebagai panduan strategis yang merinci langkah-
langkah pengujian, sumber daya yang dibutuhkan, dan jadwal waktu yang diperlukan.
Dengan menyusun test plan yang baik, pengujian dapat dilakukan secara terstruktur
dan komprehensif.
Manual Testing, di sisi lain, adalah jenis pengujian di mana kasus pengujian
dijalankan secara manual oleh penguji tanpa menggunakan alat otomatis. Tujuan
Manual Testing adalah memastikan bahwa aplikasi bebas dari kesalahan dan
berfungsi sesuai dengan persyaratan fungsional..
Dengan menggabungkan Test Plan yang disusun dengan baik dan Manual
Testing yang efektif, tim pengujian dapat memastikan produk perangkat lunak yang
dihasilkan memiliki kualitas tinggi, memenuhi kebutuhan pengguna, dan dapat
diandalkan.