Anda di halaman 1dari 12

TEST PLAN & MANUAL TESTING

Makalah

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Software Testing

oleh:

Ade Rizki A.S (D112111001)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

POLITEKNIK TEDC BANDUNG

2024
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam era di mana teknologi semakin berkembang pesat, perangkat lunak
memainkan peran sentral dalam berbagai aspek kehidupan kita, mulai dari
komunikasi hingga bisnis. Dengan meningkatnya kompleksitas perangkat lunak,
kebutuhan akan kualitas yang tinggi menjadi semakin penting. Salah satu cara utama
untuk memastikan kualitas perangkat lunak adalah melalui pengujian yang
komprehensif.

Pengujian perangkat lunak merupakan tahapan yang kritis dalam siklus


pengembangan perangkat lunak yang tidak boleh diabaikan. Hal ini disebabkan oleh
fakta bahwa perangkat lunak yang tidak diuji dengan baik dapat menyebabkan
kerusakan serius, seperti kegagalan sistem, kerentanan keamanan, atau pengalaman
pengguna yang buruk.

Dalam konteks ini, manual testing tetap menjadi pendekatan yang penting dan
relevan dalam pengujian perangkat lunak. Meskipun ada kemajuan dalam otomatisasi
pengujian, manual testing masih memiliki keunggulan dalam menangani kasus uji
yang kompleks atau tidak terstruktur, serta dalam menangani perubahan-perubahan
yang sering terjadi dalam siklus pengembangan.

Kita akan menjelajahi pentingnya pengujian perangkat lunak secara umum dan
peran manual testing dalam memastikan kualitas perangkat lunak yang dihasilkan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Test Plan
2.1.1 Definisi Test Plan
Test Plan adalah dokumen yang merinci rencana strategis untuk melakukan
validasi, verifikasi, dan pengujian reliabilitas terhadap sebuah sistem atau
perangkat lunak. Dalam dokumen ini, akan diuraikan urutan langkah-langkah
pengujian yang akan dilakukan, sumber daya yang dibutuhkan seperti manusia,
perangkat keras, perangkat lunak, dan lingkungan pengujian, serta jadwal waktu
yang diperlukan untuk setiap langkah pengujian. Selain itu, semua proses
pengujian akan dijelaskan secara detail, mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga
pelaporan hasil.

Rencana pengujian yang ditulis dengan baik akan berfungsi sebagai daftar
periksa yang sangat penting dalam persiapan dan pelaksanaan pengujian. Ini
membantu memastikan bahwa pengujian dilakukan secara terstruktur dan
komprehensif sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pengujian yang telah
ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian, test plan membantu memastikan
bahwa pengujian dilakukan secara efisien dan efektif, serta memberikan kerangka
kerja yang jelas bagi seluruh tim pengujian untuk mengikuti.

2.1.2 Tipe Test Plan


Test plan memiliki beberapa tipe diantaranya :
 Component Test Plan
perencanaan untuk menguji setiap komponen secara terpisah sebelum
digabungkan menjadi sebuah subsistem.
 Subsystem Test Plan
Subsistem adalah komponen yang terintegrasi bersama untuk membentuk
sistem atau produk.
 System Test Plan
tahap di mana semua komponen diambil dan diintegrasikan secara penuh,
lalu diuji, yang mencerminkan produk akhir yang akan diserahkan kepada
pelanggan.
 Master Test Plan
dokumen strategis yang menguraikan secara rinci cara menguji subsistem
komponen dan pengujian tingkat sistem dalam satu dokumen.

Lalu selanjutnya ada 2 test plan juga yaitu Software Test Plan dan Mechanical
and Hardaware Test Plan berikut adalah penjelasannya:

Sofware Test Plan memiliki 2 test plan yaitu :

 Verification Test Plan


memastikan bahwa software memenuhi spesifikasi dan mematuhi standar
desain yang telah ditetapkan.
 Validation Test Plan
memastikan bahwa software memenuhi kebutuhan pengguna dan
melakukan fungsi yang diharapkan di lingkungan yang diinginkan

Mechanical and Hardware Test Plan memiliki 3 test plan yaitu :

 Reliability Test Plan


menguji seberapa andal sistem atau hardware tersebut dalam jangka waktu
yang signifikan tanpa kegagalan
 Verification Test Plan
memastikan bahwa hardware memenuhi spesifikasi dan mematuhi standar
desain yang telah ditetapkan
 Validation Test Plan
memastikan bahwa hardware memenuhi kebutuhan dan performa yang
diinginkan oleh pengguna dan dapat beroperasi dengan baik di lingkungan
yang diinginkan.

2.1.3 Test Plan Prerequisites


Test Plan Prerequisites merujuk pada syarat-syarat atau persyaratan yang harus
dipenuhi sebelum pembuatan atau pelaksanaan test plan. Ini mencakup persiapan
dan kondisi yang harus terpenuhi agar test plan dapat disusun dan dilaksanakan
dengan efektif, yaitu :
 customer requirements yaitu apa yang diharapkan pelanggan dari sistem
atau produk yang dibuat
 System Requirment Ini adalah spesifikasi yang dibuat berdasarkan
customer requirements dan direkayasa dalam desain sistem. Dan
 kebutuhan untuk merinci persyaratan sistem yang berkaitan dengan
kinerja subsistem dan komponen agar dapat memenuhi persyaratan tingkat
sistem secara keseluruhan

2.2 Manual Testing


2.2.1 Definisi Manual Testing
Jenis pengujian perangkat lunak di mana kasus pengujian dijalankan secara
manual oleh penguji tanpa menggunakan alat otomatis apa pun. Tujuan Pengujian
Manual adalah untuk mengidentifikasi bug, masalah, dan cacat pada aplikasi
perangkat lunak

Setiap aplikasi baru harus diuji secara manual sebelum pengujiannya dapat
diotomatisasi. Pengujian Perangkat Lunak Manual memerlukan lebih banyak
upaya tetapi perlu untuk memeriksa kelayakan otomatisasi. Konsep Pengujian
Manual tidak memerlukan pengetahuan tentang alat pengujian apa pun.

2.2.2 Tujuan Manual Testing


Untuk memastikan bahwa aplikasi bebas dari kesalahan dan berfungsi sesuai
dengan persyaratan fungsional yang ditentukan.

pengujian dilakukan secara menyeluruh untuk memverifikasi kualitas


keseluruhan sistem, termasuk keandalan, keamanan, kinerja, dan kegunaan.
Tujuan utama dari Manual Testing adalah untuk memastikan bahwa produk yang
dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan sebelumnya dan
memberikan produk yang bebas dari bug kepada pelanggan

2.2.3 Jenis Manual Testing


Disini saya akan memberikan jenis jenis nya saja dari manual testing yaitu
diantaranya :
 Black Box Testing
 White Box Testing
 Unit Testing
 System Testing
 Integration Testing
 Acceptance Testing

2.2.4 Fakta Manual Testing


Berikut adalah beberapa fakta Manual testing :
 Pengujian membutuhkan banyak keahlian
 Pengujian berupaya menemukan cacat sebanyak mungkin.
Mengidentifikasi semua kemungkinan cacat adalah hal yang mustahil.
 Otomatisasi pengujian 100% tidak dapat dilakukan. Pengujian
Perangkat Lunak Manual juga penting.
 Pengujian bisa jadi sangat menantang. Menguji suatu aplikasi untuk
kemungkinan kasus penggunaan dengan kasus uji minimum
memerlukan kemampuan analisis yang tinggi.

2.2.5 Perbandingan Manual Testing dan Automation Testing

Manual Testing Automation Testing

Manual Testing memerlukan Automation Testing adalah


intervensi manusia untuk penggunaan alat untuk menjalankan
pelaksanaan pengujian. kasus uji

Manual Testing memerlukan tenaga Automation Testing menghemat


kerja yang terampil, waktu yang waktu, biaya, dan tenaga. Setelah
lama dan memerlukan biaya yang direkam, akan lebih mudah untuk
tinggi. menjalankan rangkaian pengujian
otomatis

Semua jenis aplikasi dapat diuji Automation Testing


secara manual, jenis pengujian direkomendasikan hanya untuk
tertentu seperti pengujian ad-hoc sistem yang stabil dan sebagian besar
dan monkey testing lebih cocok
Manual Testing Automation Testing

untuk eksekusi manual digunakan untuk Pengujian Regresi

Manual Testing bisa menjadi Bagian yang membosankan dalam


berulang dan membosankan. menjalankan kasus pengujian yang
sama berulang kali ditangani oleh
software otomasi dalam Pengujian
Otomasi.
BAB III
IMPLEMENTASI
3.1 Test Plan
Dalam tahap ini akan menjelasakan implementasi test plan kedalam
dokumen.
1. Introduction
Biarkan pembaca dan diri Anda sendiri memahami maksud dari
rencana tes dengan tujuan dan ruang lingkup yang ditulis dengan baik

2. System Specifications
System specification adalah merinci secara rinci persyaratan, fungsi,
dan karakteristik dari sistem yang akan dibangun atau dikembangkan

3. Feature
Memberikan fitur apa saja yang akan diuji dan tidak akan diuji
4. Testing Stucture
melakukan testing atau pengujian dari software secara menyeluruh

5. Penanganan Kegagalan
Penanganan kegagalan di mana masalah didokumentasikan proses
analisis akar penyebab atau memberikan nomor dokumen referensi
untuk prosedur penanganan kegagalan pengujian

6. Manajemen Proyek
Mencantumkan siapa yang mengelola pengujian dalam rencana
pengujian, pemilik pengujian yang bertanggung jawab untuk setiap
pengujian, lokasi pengujian, baik di fasilitas atau di sumber daya
fasilitas pengujian pihak ketiga termasuk peralatan pengujian dan
peralatan pendukung, dan yang terakhir adalah jadwal pengujian
untuk garis waktu rencana pengujian akan dilaksanakan. Anda juga
perlu mencantumkan semua referensi atau dokumentasi terkait seperti
standar pengujian, dokumen spesifikasi sistem, dokumen persyaratan,
dan sebagainya
3.2 Manual Testing
Dalam tahap ini akan menjelasakan implementasi Manual Testing
kedalam dokumen
1. Membaca dan memahami dokumentasi/panduan proyek perangkat
lunak. Pelajari juga Application Under Test (AUT) jika tersedia.
2. Draf Kasus Uji yang mencakup semua persyaratan yang disebutkan
dalam dokumentasi.
3. Tinjau dan buat dasar kasus pengujian dengan Pimpinan Tim, Klien
(sebagaimana berlaku)
4. Jalankan kasus uji pada AUT
5. Laporkan bug.
6. Setelah bug diperbaiki, jalankan kembali kasus pengujian yang gagal
untuk memverifikasi bahwa bug tersebut lolos.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Test Plan dan Manual Testing adalah dua aspek penting dalam pengujian
perangkat lunak. Test Plan berperan sebagai panduan strategis yang merinci langkah-
langkah pengujian, sumber daya yang dibutuhkan, dan jadwal waktu yang diperlukan.
Dengan menyusun test plan yang baik, pengujian dapat dilakukan secara terstruktur
dan komprehensif.

Manual Testing, di sisi lain, adalah jenis pengujian di mana kasus pengujian
dijalankan secara manual oleh penguji tanpa menggunakan alat otomatis. Tujuan
Manual Testing adalah memastikan bahwa aplikasi bebas dari kesalahan dan
berfungsi sesuai dengan persyaratan fungsional..

Dengan menggabungkan Test Plan yang disusun dengan baik dan Manual
Testing yang efektif, tim pengujian dapat memastikan produk perangkat lunak yang
dihasilkan memiliki kualitas tinggi, memenuhi kebutuhan pengguna, dan dapat
diandalkan.

Anda mungkin juga menyukai