Anda di halaman 1dari 6

SISTEM TESTING DAN IMPLEMENTASI

NAMA : SHERLY ARIANA


STB : 182451
KELAS/JURUSAN : K / TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN


KOMPUTER
DIPANEGARA MAKASSAR
2020
1. Aliran Testing adalah proses yang digunakan untuk membantu mengidentifikasi kebenaran,
kelengkapan dan kualitas perangkat lunak komputer yang dikembangkan.Aliran Testing
adalah menjalankan perangkat lunak dalam lingkungan simulasi ataunyata, menggunakan
input yang dipilih dengan cara yang ditentukan.

2. Prinsip Testing, yaitu:


a. Semua pengujian harus dapat ditelusuri sampai ke persyaratan pelanggan.
b. Pengujian harus direncanakan lama sebelum pengujian atau test itu dimulai.
c. Prinsip pareto berlaku untuk pengujian atau test perangkat lunak (Software).
d. Pengujian harus mulai dari yang kecil dan berkembang ke pengujian yang lebih
besar.
e. Pengujian atau test yang mendalam tidak mungkin.
f. Untuk menjadi paling efektif pengujian harus dilakukan oleh pihak
ketiga yang independen.

3. Karakteristik yang membawa software dapat diuji:


a. Operabilitas, yaitu: “Semakin baik Dia bekerja, semakin efisien Dia dapat diuji”.
b. Obsaikervabilitas, yaitu: “Apa yang Anda lihat adalah apa yang Anda uji”.
c. Kontralabilitas, yaitu: “Semakin baik kita dapat mengontrol perangkat lunak,
semakin banyak pengujian yang dapat diotomasisasi dan dioptimalkan”.
d. Dekomposabilitas, yaitu: “Dengan mengontrol ruang lingkup pengujian, kita
dapat dengan lebih cepat mengisolasi masalah dan melakukan pengujian kembali
secara lebih halus”.
e. Kesederhanaan, yaitu: “Semakin sedikit yang kita uji, semakin cepat kita dapat
mengujinya”.
f. Stabilitas, yaitu: “Semakin sedikit perubahan, semakin sedikit pula gangguan
dalam pengujian”.
g. Kemampuan untuk dapat dipahami, yaitu: “Semakin banyak informasi yang kita
miliki, semakin halus pengujian yang akan dilakukan”.
4. Tahapan-Tahapan Testing:
a. Unit/Component Testing atau Pengujian Unit/Komponen
Terbagi atas Testing atau Pengujian terhadap unit dan komponen:
• Unit Testing, merupakan proses Testing atau Pengujian dimana pengujian
dilakukan pada bagian basic dari kode program, contohnya pada pengujian kode
program pada event, procedure dan function. Dengan Unit Testing meyakinkan
bahwa masing- masing unit bekerja sebagaimana mestinya.
• Component Testing, merupakan pengujian dilakukan pada bagian kode program
secara terpisah dari bagian yang lain, Component Testing dapat dilakukan setiap
kali sebuah kode unit selesai dibuat, pengujian kode unit pun dijalankan baris per
baris untuk memastikan proses berjalan seperti yang diinginkan.
b. Integrating Testing atau Pengujian Integrasi
Setelah Unit/Component Testing dijalankan, langkah selanjutnya adalah
memeriksa bagaimana unit-unit tersebut bekerja sebagai suatu kombinasi
(bekerja secara bersamaan), bukan lagi sebagai unit individu. Jika pada tahapan
unit Testing atau Pengujian ada dua function yang berjalan baik secara individu,
maka pada tahap Integration Testing, pengujian akan dilakukan dari hasil
interaksi kedua function tersebut, apakah bekerja sesuai hasil yang di harapkan,
pengujian juga harus dilakukan di seluruh kondisi yang mungkin terjadi dari hasil
antar unit tersebut.

c. System Testing atau Pengujian Sistem


Mencakup Testing atau Pengujian aplikasi yang telah selesai dikembangkan.
Karena itu, aplikasi harus terlihat dan berfungsi sebagaimana mestinya terhadap
end-user atau pengguna akhir. Untuk itu, pengujian dilakukan menggunakan data
yang menggambarkan pengguna sesungguhnya terhadap aplikasi.

d. Acceptance Testing atau Pengujian Penerimaan


Seperti Integration Testing, Acceptance Testing atau Pengujian Penerimaan
juga meliputi Testing atau Pengujian keseluruhan aplikasi. Perbedaannya terletak
pada siapa yang melakukan Testing atau Pengujian. Pada tahap ini, end-user yang
terpilih melakukan Testing atau Pengujian terhadap fungsi-fungsi aplikasi dan
melaporkan permasalahan yang ditemukan. Testing atau Pengujian yang
dilakukan merupakan simulasi penggunaan nyata dari aplikasi pada lingkungan
yang sebenarnya. Proses ini merupakan salah satu tahap final sebelum pengguna
menyetujui dan menerima penerapan sistem aplikasi yang baru. Karena itu pada
tahap ini sudah tidak difokuskan untuk mengangkat permasalahan kecil seperti
kesalahan pengetikan, ataupun desain aplikasi. Hal-hal minor seperti di atas
sudah seharusnya ditangani selama Unit/Component Testing dan Integration
Testing.

e. Regression Testing atau Pengujian Regresi mencakup pengujian ulang terhadap


unit, komponen, proses, atau keseluruhan aplikasi setelah perbaikan suatu
kesalahan dilakukan. Regression Testing memastikan permasalahan yang terjadi
telah ditanggulangi, dan tidak terdapat permasalahan baru yang timbul sebagai
efek perbaikan tersebut. Selain itu, tahap ini tidak hanya berguna untuk
melakukan pengujian aplikasi, tetapi dapat juga digunakan untuk melakukan
pemantauan kualitas dari output yang dihasilkan. Sebagai contoh, Regression
Testing memantau ukuran file, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan suatu
tes, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kompilasi, dan lain sebagainya

5. Penjelasan dan Contoh dari:


a. Kegagalan Sistem, adalah sebuah peristiwa yang terjadi pada suatu waktu
ketika sistem tidak memberikan layanan sebagaimana yang diharapkan oleh
usernya. Contohnya: Ketika terdapat kesalahan variabel dalam sebuah program
sehingga terjadinya kesalahan dalam pemrosesan program.
b. Error Sistem, adalah dimana perilaku sistem yang tidak sesuai dengan
spesifikasi dari sebuah sistem.
Contohnya: Ketika terjadi suatu kesalahan dari sistem yang dapat menyebabkan tidak
dapatnya mengkompilasi atau menjalankan aplikasi tersebut karena terdapat sebuah
kesalahan dalam sistem.
c. Kesalahan Sistem, adalah status sebuah sistem yang tidak benar, yaitu status
sistem yg tidak diharapkan oleh desain sistem.
Contohnya: Ketika terjadi kesalahan dalam source code yang dapat menimbulkan
terjadinya kesalahan pada sistem ketika source code dijalankan.
d. Human Error, adalah tipe tindakan atau keputusan yang tidak disengaja, secara
umum terjadi karena kesalahan berbasis skill atau manusia. Human Error
merupakan suatu bentuk kesalahan atau kegagalan yang terjadi ketika seseorang
sedang berada dalam proses pencapaian suatu tujuan.

Contohnya: Dalam kasus kecelakaan lalu lintas, bahwa kondisi pengemudi selain
hilangnya konsentrasi yang menyebabkan kecelakaan adalah keadaan mengantuk,
mabuk, lelah, tidak terampil, tidak tertib, atau menggunakan telepon selular saat
berkendara

Anda mungkin juga menyukai