PENGENALAN
A. D e fi n i s i Tes ti n g
1. Beberapa definisi tentang testing:
Menurut Hetzel 1973:
Testing adalah proses pemantapan kepercayaan akan kinerja program atau sistem
sebagaimana yang diharapkan.
Menurut Myers 1979:
Testing adalah proses eksekusi program atau sistem secara intens untuk menemukan
error.
Menurut Hetzel 1983 (Revisi):
Testing adalah tiap aktivitas yang digunakan untuk dapat melakukan evaluasi suatu
atribut atau kemampuan dari program atau sistem dan menentukan apakah telah
memenuhi kebutuhan atau hasil yang diharapkan.
2. Beberapa pandangan praktisi tentang testing, adalah sebagai berikut:
Melakukan cek pada program terhadap spesifikasi.
Menemukan bug pada program.
Menentukan penerimaan dari pengguna.
Memastikan suatu sistem siap digunakan.
Meningkatkan kepercayaan terhadap kinerja program.
Memperlihatkan bahwa program berkerja dengan benar.
Membuktikan bahwa error tidak terjadi.
Mengetahui akan keterbatasan sistem.
Mempelajari apa yang tak dapat dilakukan oleh sistem.
Melakukan evaluasi kemampuan sistem.
Verifikasi dokumen.
Memastikan bahwa pekerjaan telah diselesaikan.
3. Pengertian testing yang dihubungkan dengan proses verifikasi dan validasi software,
Testing software adalah proses mengoperasikan software dalam suatu kondisi yang di
kendalikan, untuk :
a. Verifikasi apakah telah berlaku sebagaimana telah ditetapkan (menurut spesifikasi),
pengecekan atau pengetesan entitas-entitas, termasuk software, untuk pemenuhan
dan konsistensi dengan melakukan evaluasi hasil terhadap kebutuhan yang telah
Testing dan Implementasi Sistem Informasi-Prodi Sistem Informasi Page 1
ditetapkan. (Are we building the system right ?)
b. Mendeteksi error Testing seharusnya berorientasi untuk membuat kesalahan secara
intensif, untuk menentukan apakah suatu hal tersebut terjadi bilamana tidak
seharusnya terjadi atau suatu hal tersebut tidak terjadi dimana seharusnya mereka
ada., dan
c. validasi apakah spesifikasi yang telah ditetapkan sudah memenuhi keinginan atau
kebutuhan dari pengguna yang sebenarnya dengan melihat kebenaran sistem, apakah
proses yang telah ditulis dalam spesifikasi adalah apa yang sebenarnya diinginkan
atau dibutuhkan oleh pengguna. (Are we building the right system?)
A. O b y e k t i f i t a s Te s t i n g
Secara umum obyektifitas dari testing adalah untuk melakukan verifikasi, validasi
dan deteksi error untuk menemukan masalah dan tujuan dari penemuan ini adalah untuk
membenahinya. Namun terdapat pula beberapa pendapat dari praktisi yang dapat pula
dipandang sebagai bagian dari obyektifitas testing, antara lain:
Meningkatkan kepercayaan bahwa sistem dapat digunakan dengan tingkat resiko yang
dapat diterima.
Menyediakan informasi yang dapat mencegah terulangnya error yang pernah terjadi.
Menyediakan informasi yang membantu untuk deteksi error secara dini.
Mencari error dan kelemahan atau keterbatasan sistem.
Mencari sejauh apa kemampuan dari sistem.
Menyediakan informasi untuk kualitas dari produk software.
C. P r i n s i p - P r i n s i p Te s t i n g
Terdapat 6 kunci prinsip-prinsip testing, yaitu:
Testing yang komplit tidak mungkin.
Testing merupakan pekerjaan yang kreatif dan sulit.
Alasan yang penting diadakannya testing adalah untuk mencegah terjadinya errors.
Testing berbasis pada resiko.
Testing harus direncanakan.
Rencana tes dibuat setelah model kebutuhan itu telah selesai dibuat. Dan detil dari
definisi test case dibuat setelah disain model disetujui. Atau dengan kata lain tes
direncanakan dan di disain sebelum kode dibuat.
Testing harus dimulai dari yang kecil lalu meningkat ke yang besar. Rencana tes
pertama dan menjalankannya difokuskan kepada komponen individual. Pelaksanaan
testing difokuskan untuk menemukan error dalam cluster yang berkaitan dengan
komponen dan keseluruhan sistem yang ada.
Apa yang menjadi penilaian suatu tes tertentu benar?
8) Kepercayaan akan apa yang dapat mereka hasilkan lawan biaya yang mereka
pergunakan untuk testing.
D. Tes ter
1. Kemamp u an Tes ter yan g d ih arapk an
Bila berbicara tentang karir testing, walaupun pada saat ini masih kurang
menjadi perhatian utama di tiap organisasi berbasis teknologi informasi, namun
seiring dengan perkembangan dari tingkat kedewasaan proses pengembangan
software, dapat dikatakan karir testing mempunyai prospek yang cukup
menjanjikan. Kemampuan tester yang menjadi permintaan pada umumnya:
a. Kemampuan secara umum
Mempunyai kemampuan analisa yang kuat dan terfokus
Mempunyai kemampuan komunikasi yang baik
2. P e r s o n a l i t a s Te s t e r
Kebutuhan pasar akan seorang tester selain sebagaimana yang diungkapkan di
atas, juga harus mempunyai kualitas personaliti yang lebih. Hal ini sangat erat
kaitannya dalam pencapaian tingkat kesuksesan dari proses testing itu sendiri,
dimana seorang tester akan banyak berhubungan dengan psikologi antar manusia
dalam berkerjasama dan berkomunikasi dalam satu tim (terutama dengan
pengembang (developers)), disamping pekerjaannya sebagai tester yang juga
Selain itu seorang tester perlu mengetahui hambatan yang akan dihadapi
dalam berkerjasama dengan pengembang (developers), dimana pengembang
(developers) pada umumnya akan cenderung untuk melarikan diri dan bersembunyi