Anda di halaman 1dari 6

BAHAN AJAR

PRODUK KREATIF DAN


KEWIRAUSAHAAN

KELAS XII

SMK MAHARDIKA BATUJAJAR


Kompetensi Dasar

3.14 Menganalisis prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/jasa

4.14 Melakukan pengujian produk barang/jasa

Indikator

3.14.1. Menjelaskan cara/tahapan pengujian fungsi produk barang/jasa

3.14.2. Menjelaskan Prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/jasa

3.14.3. Mengidentifikasi komponen-komponen pengujian fungsi produk barang/jasa

3.14.4. Menganalisis prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/jasa

4.14.1. Melakukan pengujian produk barang/jasa


Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai
mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan
mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan.

Perangkat lunak dapat diuji dengan dua cara, yaitu :


1. Pengujian dengan menggunakan data uji untuk menguji semua elemen program (data internal,
loop, logika, keputusan dan jalur). Data uji dibangkitkan dengan mengetahui struktur internal
(kode sumber) dari perangkat lunak.
2. Pengujian dilakukan dengan mengeksekusi data uji dan mengecek apakah fungsional perangkat
lunak bekerja dengan baik. Data uji dibangkitkan dari spesifikasi perangkat lunak.

1. WHITE BOX TESTING


Pengujian white box (glass box) adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan
terhadap detil perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara procedural
untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Penentuan kasus uji disesuaikan
dengan struktur system, pengetahuan mengenai program digunakan untuk mengidentifikasikan
kasus uji tambahan.
Tujuan penggunaan white box untuk menguji semua statement program. Penggunaan metode
pengujian white box dilakukan untuk :
1. memberikan jaminan bahwa semua jalur independen suatu modul
digunakan minimal satu kali
2. menggunakan semua keputusan logis untuk semua kondisi true atau false
3. mengeksekusi semua perulangan pada batasan nilai dan operasional pada
setiap kondisi.
4. menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitas jalur
keputusan.

Kelebihan pengujian white box:


1. Kesalahan logika
Menggunakan sintx ‘if’ dan sintax pengulangan. Dan langkah selanjutnya metode white box
testing ini akan mencari dan mendeteksi segala kondisi yang dipercaya tidak sesuai dan mencari
kapan suatu proses perulangan di akhiri.
2. Ketidaksesuaian asumsi
Menampilkan dan memonitori beberapa asumsi yang diyakini tidak sesuai dengan yang
diharapkan atau yang diwujudkan, untuk selanjutnya akan dianalisis kembali dan kemudian
diperbaiki.
3. Kesalahan pengetikan
Mendeteksi dan mencari bahasa pemrograman yang dianggap bersifat case sensitive
Kelemahan pengujian white box:
1. Jumlah biaya untuk white box testing lebih besar daripada biaya yang dibutuhkan untuk black
box testing, untuk ukuran software yang sama.
2. Belum mampu melakukan tes ketersediaan, kehandalan, daya tahan beban dan testing-testing
lain yang berhubungan dengan kebutuhan faktor-faktor untuk operasi, revisi, dan transisi.

2. BLACK BOX TESTING

Pengujian black box merupakan pendekatan komplementer dari teknik white box, karena
pengujian black box diharapkan mampu mengungkap kelas kesalahan yang lebih luas
dibandingkan teknik white box. Pengujian black box berfokus pada pengujian persyaratan
fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan
persyaratan fungsional suatu program.

Gambar – Black Box

Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan
struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah
perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box merupakan metode perancangan
data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada
perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan
yang diharapkan.

Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori :


1. fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
2. kesalahan antarmuka (interface)
3. kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
4. kesalahan kinerja
5. inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Berbeda dengan pengujian white box, pengujian black box cenderung diaplikasikan selama tahap
akhir pengujian. Pengujian black box harus dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut :
a) Bagaimana validitas fungsional diuji
b) Kelas input apa yang akan membuat kasus pengujian menjadi lebih baik
c) Apakah system akan sangat sensitive terhadap harga input tertentu
d) Bagaimana batasan dari suatu data diisolasi
e) Kecepatan data apa dan volume data apa yang akan ditoleransi oleh system
f) Apa pengaruh kombinasi tertentu dari data terhadap system operasi.

Kelebihan menggunakan black box testing:


1. Pengujian tidak berupa nonteknis
2. Pengujian kasus dirancang segera setelah spesifikasi fungsional yang lengkap
3. Digunakan untuk memverifikasi kontrakdiksi dalam system actual dan spesifikasi.

Kelemahan menggunakan black box testing:


1. Inputan pengujian berasal dari ruang sampel yang besar.
2. Sulit untuk mengidentifikasi semua masukkan dalam waktu pengujian yang terbatas. Test case
menjadi lambat dan sulit.
3. Kemungkinan memiliki jalur yang tidak dikenal selama pengujian.

Gambar di bawah ini merupakan contoh hasil black box testing dengan pengujian fungsionalitas
membuka aplikasi.

3. GRAY BOX TESTING


Gray box testing adalah metode pengujian perangkat lunak yang merupakan kombinasi
antara black box testing dan white box testing. Dalam black box testing struktur internal dari item
yang sedang diuji tidak diketahui testeer dan white box testing struktur internal dikenal. Dalam
pengujian gray box testing, struktur internal sebagian dikenal. Dalam metode ini, penguji memiliki
akses dan informasi hanya sebatas sebagai pengguna. Pengujian Gray Box Testing diarahkan untuk
menemukan ke cacat pada program atau software berdasarkan struktur yang tidak tepat atau
penggunaan aplikasi.
Keuntungan dari Gray Box Testing
1. Bekerja dengan baik untuk segmen kode besar.
2. Penguji tidak diharuskan untuk mengetahui bahasa pemrograman atau metode untuk
menguji aplikasi, yang membuat pengujian ini kebanyakan tidak bias dan tidak
mengganggu.
3. Akses ke kode pemrograman tidak penting.
4. Memberikan peran yang didefinisikan dengan jelas untuk pengguna dan pengembang
selama pengujian. Pengujian didasarkan pada perspektif pengguna, bukan perancang.

Kelemahan dari Gray Box Testing


1. Ketika melakukan Gray Box Testing harganya sangatlah mahal.
2. Sebagian besar kasus uji sulit untuk dirancang.
3. Karena hanya ada beberapa skenario pengujian, cakupan liputannya terbatas.
4. Karena penguji memiliki pengetahuan terbatas tentang proses, itu tidak dianggap sebagai
metode pengujian yang efisien.

Anda mungkin juga menyukai