Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK MENGGUNAKAN

METODE BLACK BOX STUDI KASUS EXELSA

INDOMAS TAJUN NURULLAH


1595124005
Black Box Testing
Pengujian Black Box merupakan pendekatan komplementer dari teknik
White Box, karena pengujian black box diharapkan mampu mengungkap kelas
kesalahan yang lebih luas dibandingkan teknik White Box. Pengujian Black Box
berfokus pada pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk
mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan
fungsional suatu program (Smirnov, 2002 & Laurie, 2006).
Pengujian Black Box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa
memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan
untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian
Black Box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada
spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat
lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai
dengan yang diharapkan. Pengujian Black Box berusaha menemukan kesalahan
dalam kategori :

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.


2. Kesalahan interface.
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
4. Kesalahan kinerja.
5. Inisialisasi dan kesalahan terminas

Pengujian perangkat lunak dengan metode black box pada perangkat


lunak EXELSA telah menemukan kesalahan dalam kategori :

a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.


Pada fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang terdapat 8 buah
defect yang dapat ditolerir dan 3 buah defect yang tidak dapat
ditolerir pada modul-modul yang telah diuji.

b. Kesalahan interface.
Pada kesalahan interface terdapat 9 buah defect yang dapat
ditolerir pada modul-modul yang telah diuji.

c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.


Pada kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
terdapat 1 buah defect yang tidak dapat ditolerir pada modul-
modul yang telah diuji.

d. Kesalahan kinerja.
Pada kesalahan kinerja.terdapat 1 buah defect yang dapat ditolerir
dan 1 buah defect yang tidak dapat ditolerir pada modul-modul
yang telah diuji.

e. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.


Pada inisialisasi dan kesalahan terminasi terdapat 2 buah defect
yang tidak dapat ditolerir pada modul-modul yang telah diuji.

3. Pengujian perangkat lunak dengan menggunakan metode black box


memberikan dokumentasi hasil pengujian yang menginformasikan
kesesuaian perangkat lunak yang diuji dengan spesifikasi yang telah
ditentukan.

4. Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan


pengguna pada user umum dengan nilai 0.90, member dengan nilai 1.00,
mahasiswa dengan nilai 1.00, dosen dengan nilai 0.89 dan admin
dengan nilai 0.82 sudah tergolong baik karena derajat nilai pada masing-
masing modul pengguna lebih besar sama dengan 8.00.

Penggunaan metode dalam Black Box testing terdiri dari 3, yaitu :

1. Pengujian graph-based.
2. Equivalence Partitioning (Partisi ekuivalensi).
3. Boundary Value Analysis (Analisis Nilai Batas).

Persetujuan pemakai (User agreement)


dari spesifikasi proyek sistem yang
dikembangkan

* Formal dan persetujuan ditulis


kemudian distrukturkan dan
didetailkan,dan review ada.

* Formal dan persetujuan ditulis


secara informal dan review ada.

* Tdak formal hanya review saja

Kesimpulan
Penilaian perangkat lunak yang dikembangkan dinilai berdasarkan hasil
data pengujian yang dilakukan dan rancangan dari Dokumentasi Spesifikasi
Program EXELSA. Hasil pengujian menunjukkan bahwa seluruh fungsi- fungsi
utama yang diuji pada exelsa telah berfungsi dengan baik. Walaupun terdapat
defect yang ditemukan dalam pengujian yang dilakukan , fungsi-fungsi utama
exelsa tetap berjalan dengan baik. Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa
pemenuhan kebutuhan pengguna pada user umum, member, mahasiswa, dosen
dan admin sudah tergolong baik karena derajat nilai pada masing-masing modul
pengguna lebih besar sama dengan 8.00.

Anda mungkin juga menyukai