Anda di halaman 1dari 3

Pengujian Perangkat Lunak Diagnosa Penyakit Pada Kucing

Menggunakan Metode Black-Box


Arfida, S, Wibowo, H, & Sopiawati, SD (2024). Pengujian Perangkat Lunak Diagnosa
Penyakit Pada Kucing Menggunakan Metode Black-Box. JUPITER: Jurnal Penelitian
…, jurnal.polsri.ac.id, https://jurnal.polsri.ac.id/index.php/jupiter/article/view/8339

Permasalahan
Masalah yang dibahas dalam kutipan adalah kebutuhan akan aplikasi yang dapat membantu
dalam mendiagnosis penyakit pada kucing rumahan karena sulitnya akses ke dokter hewan,
terutama di wilayah Lampung
Metode
yang digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah pengujian perangkat lunak
menggunakan metode black box untuk mendiagnosis penyakit pada kucing. Metode black
box digunakan dalam pengujian perangkat lunak untuk mendiagnosis penyakit pada kucing
karena metode ini memungkinkan pengujian semua fitur perangkat lunak tanpa menemukan
kesalahan pada fungsionalitas perangkat lunak diagnostik.
Solusi
Solusi yang diusulkan adalah implementasi pengujian perangkat lunak menggunakan metode
black box untuk mendiagnosis penyakit pada kucing, dengan tujuan membantu pengguna
dan pemilik kucing dalam mendiagnosis penyakit kucing.
Kesimpulan
Penelitian ini menggunakan metode black box untuk menguji perangkat lunak diagnostik
untuk mendiagnosis penyakit pada kucing. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak ada
kesalahan dalam fungsionalitas perangkat lunak tersebut. Metode black box digunakan untuk
memastikan spesifikasi sistem memenuhi kebutuhan pengguna akhir. Pengujian ini penting
untuk menguji sistem informasi email masuk dan keluar, serta sistem inventaris untuk
perusahaan distribusi farmasi. Saran pengembangan termasuk menambahkan data penyakit
dan gejala kucing yang lebih komprehensif.
Pengujian Kualitas Perangkat Lunak Website Jurusan Teknologi
Informasi Politeknik Negeri Jember Menggunakan ISO 9126
Muauwanah, M, Romadloni, I, & ... (2023). Pengujian Kualitas Perangkat Lunak Website
Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Jember Menggunakan ISO 9126.
Jurnal Teknik …, ejurnal.politeknikpratama.ac.id,
https://ejurnal.politeknikpratama.ac.id/index.php/jutiti/article/view/2798

Permasalahan
Permasalahan yang diidentifikasi dalam jurnal tersebut adalah pentingnya kualitas perangkat
lunak dalam memengaruhi citra dan pandangan terhadap Jurusan Teknologi Informasi

Metode
Penelitian ini menggunakan standart pengukuran ISO 9126 dan ada 6 indikator yang ada pada
standar ISO 9126 yaitu:
1. Functionality
Functionality mengacu pada sejauh mana sistem perangkat lunak atau aplikasi
memenuhi persyaratan yang ditentukan dan menjalankan fungsi yang diinginkan secara
efektif dan akurat
2. Reliability
Reliability mengacu pada kemampuan perangkat lunak untuk menjaga kinerjanya dan
mencegah kegagalan yang tidak diinginkan
3. Usability
Usability adalah kemudahan penggunaan suatu produk atau sistem oleh pengguna yang
ditentukan oleh efektivitas, efisiensi, dan kepuasan pengguna dalam mencapai tujuan
tertentu
4. Efficiency
Efficiency adalah salah satu karakteristik dalam standar ISO/IEC 9126 yang mengukur
seberapa baik sistem dapat melakukan tugasnya dengan menggunakan sumber daya
yang tersedia secara efisien
5. Maintainability
Maintainability adalah kemampuan suatu sistem atau produk perangkat lunak untuk
mudah dikelola, diperbaiki, dan dikembangkan oleh pengembang atau pemilik sistem.
6. Portability
Portability mengacu pada kemampuan aplikasi untuk diinstal dan dijalankan pada
berbagai lingkungan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda tanpa
memerlukan modifikasi tambahan

Solusi
Solusi dari permasalahan tersebut dapat mencakup pemeliharaan berkala, pengembangan
fitur tambahan, dan optimisasi kecepatan perangkat lunak. Penelitian selanjutnya dapat
mengeksplorasi aspek lain dan mengikuti perkembangan teknologi web.

Kesimpulan
Berdasarkan informasi yang diberikan dalam kutipan tersebut, kesimpulannya adalah bahwa
penelitian ini menguji kualitas perangkat lunak website Jurusan Teknologi Informasi
Politeknik Negeri Jember menggunakan standar ISO 9126. Hasil evaluasi menunjukkan
bahwa website tersebut memenuhi standar dengan baik, dengan tingkat kualitas keseluruhan
mencapai 92.2%. Saran yang diberikan untuk meningkatkan kualitas website tersebut
meliputi pemeliharaan berkala, pengembangan fitur tambahan, dan optimisasi kecepatan.
Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi aspek lain dan mengikuti perkembangan
teknologi web.

Anda mungkin juga menyukai