Anda di halaman 1dari 11

Coding : Jurnal Komputer dan Aplikasi

Volume 07, No. 02 (2019), hal 71-81 ISSN : 2338-493X

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELOMPOK PENERIMA ZAKAT


PROGRAM PENDIDIKAN DENGAN METODE SAW DAN BORDA

Eggy Satriani, [2]Ilhamsyah, [3]Renny Puspita Sari


[1]

Jurusan Sistem Informasi, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura


[1][2][3]

Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak


Telp./Fax.:(0561) 577963
e-mail: [1] eggysatriani@student.untan.ac.id, [2] ilhamsyah@sisfo.untan.ac.id,
[3]
rennysari.untan@gmail.com

Abstrak
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Kalimantan Barat mempunyai program
beberapa pendistribusian zakat salah satunya pendistribusian zakat pada bidang pendidikan.
Penyaluran dana zakat dilakukan dengan cara menyeleksi proposal permohonan zakat
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Proses penyeleksian ini melibatkan lima pengambil
keputusan. Untuk membantu penyeleksian calon penerima zakat dibuatlah sebuah sistem
pendukung keputusan kelompok. Metode yang digunakan untuk menentukan keputusan individu
yaitu metode SAW. Metode SAW dipilih karena metode ini dapat melakukan penilaian secara
lebih tepat karena didasarkan kepada bobot keperntingan yang dibutuhkan. Sedangkan metode
BORDA digunakan dalam mencari nilai alternatif terbaik dari beberapa hasil keputusan
individu. Data kriteria yang digunakan dalam penyeleksian yaitu (tanggungan keluarga,
penghasilan, berkas, status pendistribusian tahun sebelumnya, dan status beasiswa lain).
Perhitungan dengan metode SAW dilakukan pada setiap pengambil keputusan dan
menghasilkan perangkingan alternatif yang dipengaruhi oleh nilai bobot kepentingan yang
diberikan setiap pengambil keputusan, sedangkan perhitungan BORDA menghasilkan
keputusan tunggal berdasarkan hasil perangkingan alternatif pada keputusan individu. Hasil
dari perangkingan metode BORDA merupakan rekomendasi penerima zakat yang dihasilkan
oleh sistem. Sistem ini telah dilakukan pegujian fungsional kepada staff BAZNAS dan
memperoleh hasil sesuai dengan rancangan serta dapat menunjukan transparansi dalam
menentukan penerima zakat. Sedangkan pengujian interface kepada masyarakat umum
memperoleh persentase 87%.

Kata kunci : SPK, SAW, BORDA, GDSS

1. PENDAHULUAN BAZNAS Provinsi Kalimantan Barat


Zakat merupakan ibadah dan rukun mempunyai beberapa program
Islam ke empat dari lima rukun Islam yang pendistibusian zakat pada golongan fakir
wajib dilaksanakan oleh umat Islam. Zakat miskin yaitu salah satunya adalah
dilakukan dengan cara mengeluarkan pendistibusian dana zakat pada program
sebagian harta yang telah memenuhi syarat pendidikan.
zakat untuk disalurkan kepada kaum Dalam melakukan pendistribusian,
mustahik (penerima zakat) yang juga telah pihak BAZNAS terlebih dahulu menyeleksi
memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh data calon penerima zakat (mustahik) yang
syariat Islam. telah mengajukan proposal permohonan
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bantuan dana zakat, proses penyeleksian ini
merupakan suatu lembaga bentukan dilakukan dengan cara konvensional dan
pemerintah yang mempunyai tugas dan melibatkan lima orang pengambil keputusan.
wewenang dalam melakukan pengumpulan Hasil penyeleksian proposal merupakan
serta pendistribusian zakat. BAZNAS hasil kesepakatan bersama dari lima
Provinsi Kalimantan Barat merupakan pengambil keputusan.
lembaga pengelola zakat pada provinsi Karena banyaknya proposal
Kalimantan Barat. permohonan dana zakat yang masuk

71
Coding : Jurnal Komputer dan Aplikasi
Volume 07, No. 02 (2019), hal 71-81 ISSN : 2338-493X

menyebabkan penentuan penerima zakat proses kolaborasi pengambilan keputusan


menjadi memakan waktu dan pengambilan menjadi lebih efektif.
keputusan menjadi tidak mudah mengingat
setiap pengambil keputusan dapat memiliki 2.3. Metode Simple Additive Weighting
prioritas yang berbeda dan proses (SAW)
pengambilan keputusan cukup memakan Metode Simple Additive Weighting
waktu karena banyaknya proposal (SAW) sering dikenal dengan istilah metode
permohonan bantuan dana zakat bidang penjumlahan terbobot. Konsep dasar dari
pendidikan yang diajukan. metode SAW adalah mencari penjumlahan
Dari permasalahan tersebut dilakukan terbobot dari rating kinerja pada setiap
penelitian dengan judul “Sistem Pendukung alternatif pada semua atribut. Metode SAW
Keputusan Kelompok Penerima Zakat disarankan untuk menyelesaikan
Program Pendidikan dengan Menggunakan penyeleksian dalam sistem pengambilan
Metode Simple Additive Weighting (SAW) keputusan multi proses. Metode SAW
dan BORDA”. merupakan metode yang paling banyak
digunakan dalam pengambilan keputusan
2. LANDASAN TEORI yang memiliki banyak atribut. Metode SAW
2.1. Sistem Pendukung Keputusan membutuhkan proses normalisasi matriks
Sistem pendukung keputusan keputusan (X) ke suatu skala yang dapat
merupakan sebuah sistem berbasis komputer diperbandingkan dengan semua rating
yang terdiri dari tiga komponen dan saling alternatif yang ada [3].
berinteraksi, sistem bahasa (mekanisme Langkah-langkah perhitunngan dalam
untuk komunikasi antara pengguna dan metode SAW adalah [4]:
komponen sistem pendukung keputusan), 1. Menentukan alternatif yang akan
sistem pengetahuan (repositori pengetahuan diseleksi (Ai).
yang terdapat pada sistem pendukung 2. Menentukan kriteria yang dijadikan
keputusan atau sebagai data dan prosedur), tolak ukur dalam penyeleksian
dan sistem pemerosesan masalah (hubungan alternatif (Cj).
antara dua komponen lainnya, yang terdiri 3. Memberikan nilai sesuai dengan
dari satu atau lebih kapabilitas manipulasi kriteria yang dimiliki oleh alternatif.
masalah umum yang diperlukan untuk 4. Menentukan nilai bobot yang dimiliki
pengambilan keputusan) [1]. oleh setiap kriteria.
5. Membuat tabel rating kecocokan dari
2.2. Group Decission Support System setiap alternatif pada setiap kriteria.
(GDSS)
6. Membuat matrik keputusan (X) yang
GDSS pertama didefinisikan oleh
dibentuk dari tabel rating kecocokan
Desancts dan Gallupe pada tahun 1987
dari setiap alternatif pada setiap kriteria.
sebagai sebuah sistem yang
Nilai (X) setiap alternatif (Ai) pada
mengombinasikan komunikasi,
setiap kriteria (Cj) yang sudah
komputerisasi, dan teknologi pendukung
ditentukan, dimana, i=1, 2, ..., m dan j=
keputusan untuk memfasilitasi perumusan
1, 2, ..., n. Matrik keputusan X dibentuk
dan penyelesaian masalah yang tidak
berdasarkan Persamaan 1.
terstuktur oleh sekelompok orang. Kini
GDSS didefinisikan sebagai sistem berbasis
komputer yang mendukung sekelompok
(1)
orang yang menyelsaikan tugas bersama dan
menyediakan sebuah interface lingkungan
untuk berbagi [2]. 7. Melakukan normalisasi matrik
Pengambilan keputusan di dalam sebuah keputusan X dengan cara menghitung
organisasi biasanya melibatkan beberapa nilai rating kinerja ternormalisasi (rij)
orang pengambil keputusan. GDSS menjadi dari alternatif (Ai) pada kriteria (Cj).
wadah untuk membantu mengkolaborasikan
hasil pengambilan keputusan dengan (2)
menggunakan teknologi SPK, sehingga

72
Coding : Jurnal Komputer dan Aplikasi
Volume 07, No. 02 (2019), hal 71-81 ISSN : 2338-493X

Persamaan 2 digunakan jika j merupakan tertinggi demikian seterusnya secara


kriteria keuntungan (benefit). menurun diberikan nilai lebih rendah untuk
peringkat di bawahnya sampai pada
(3) peringkat terendah diberi nilai 0 atau 1 [6].
Contoh perhitungan metode BORDA dalam
Persamaan 3 digunakan jika j merupakan kasus penentuan calon penerima zakat
kriteria biaya (cost). adalah sebagai berikut:
8. Hasil dari nilai rating kinerja
ternormalisasi (rij) membentuk matrik Tabel 1 Prioritas Alternatif
Prioritas DM 1 DM 2 DM 3 Bobot
ternormalisasi (R) Alternatif Alternatif Alternatif
1 3
1 1 3
(4) 2
Alternatif Alternatif Alternatif
2
2 3 2
Alternatif Alternatif Alternatif
3 1
3 2 1

9. Hasil akhir nilai variansi (Vi) diperoleh


dari perkalian elemen baris matrik Pada Tabel 1 terdapat tiga hasil
ternormalisasi (R) dengan bobot rangking pengambil keputusan (DM1, DM2,
preferensi (W) kemudian dijumlahkan. dan DM3), dari ketiga pengambil keputusan
ini menghasilkan prioritas rangking yang
berbeda-beda. Kemudian dari hasil prioritas
(5) rangking diberikan nilai bobot secara
menurun.
Hasil dari perhitungan (Vi) yang paling Tabel 2 Penilaian Alternatif
besar merupakan alterantif (Ai) yang terbaik. Decission Alternatif Alternatif Alternatif
Keunggulan dari metode SAW Maker 1 2 3
DM1 3 2 1
dibandingkan dengan metode yang lain
DM2 3 1 2
terletak pada kemampuannya dalam DM3 1 2 3
melakukan penilaian secara lebih tepat Nilai 7 5 6
karena didasarkan pada nilai kriteria dan
bobot tingkat kepentingan yang dibutuhkan. Pada Tabel 2 menggambarkan
Dalam metode SAW juga dapat menyeleksi pemberian nilai untuk setiap alternatif dari
alternatif terbaik dari sejumlah alternatif hasil rangking prioritas pada tabel 2.1. Pada
yang ada kemudian dilakukan proses baris pengambil keputusan 1 (DM1)
perangkingan yang jumlah nilai bobot dari alternatif 1 diberi nilai 3, karena alternatif 1
semua kriteria dijumlahkan setelah brada pada rangking prioritas pertama pada
menentukan nilai bobot dari setiap kriteria Tabel 1, alternatif 2 diberi nilai 2, karena
[3]. berada pada rangking prioritas kedua, dan
alternatif 3 diberi nilai 1, karena berada
2.4. Metode BORDA pada rangking prioritas ke tiga selanjutnya
Metode BORDA ditemukan oleh pada DM2 dan DM3 dilakukan pemberian
Jean-Charles de Borda, pada abad ke 18. nilai bobot yang sama dengan sesuai dengan
Metode BORDA adalah metode yang rangking prioritas yang didapat pada Tabel
dipakai dalam menetapkan peringkat pada 1. Setelah dilakukan pemberian nilai pada
pengambilan keputusan secara preferensial. alternatif, kemudian nilai yang di peroleh
Metode BORDA digunakan pada pada setiap alternatif ditotalkan dan
pengambilan keputusan kelompok untuk didapatlah rangking alternatif berdasarkan
melakukan perangkingan terhadap kandidat nilai yang paling tinggi. Berdasarkan Tabel
yang disusun berdasarkan pilihan 2 maka alternatif 1 menempati rangking
masing-masing pembuat keputusan [5]. pertama dengan nilai total 7, alternatif 2
Prinsip metode BORDA adalah menempati rangking ke tiga dengan total
melakukan voting alternatif dengan nilai 5, dan alternatif 3 menepati rangking
memberikan nilai bobot pada setiap ke dua dengan total nilai 6.
peringkat alternatif. Alternatif yang Dengan menggunakan metode BORDA
memiliki peringkat teratas diberi nilai nantinya akan membantu dalam menemukan

73
Coding : Jurnal Komputer dan Aplikasi
Volume 07, No. 02 (2019), hal 71-81 ISSN : 2338-493X

alternatif penerima zakat yang terbaik dari


lima prioritas yang dihasilkan dari
perhitungan SAW pada setiap pengambil
keputusan.

2.5. Zakat
Zakat merupakan rukun Islam ke tiga
dari lima rukun Islam. Makna zakat secara
sempit yaitu bersih dan suci, Sedangkan
secara luas zakat merupakan kewajiban dari
setiap muslim yang memiliki harta untuk
diberikan kepada orang-orang yang berhak
menerima zakat dengan syarat yang telah
ditentukan oleh Allah [7].
Seperti firman Allah pada surah
Al-Baqarah (2: 110):
“Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah
zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu
usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan Gambar 1 Framework Hevner
mendapatkan pahala pada sisi Allah.
Sesungguhnya Allah maha melihat apa yang Gambar 1 merupakan usulan metode
kamu kerjakan” [7]. penelitian yang dibuat menggunakan
Dan diriwayatkan dalam sebuah hadits: framework Hevner.
“Islam dibagun diatas lima perkara: bersaksi Langkah-langkah yang dilakukan dalam
bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa penelitian sebagai berikut:
Muhammad adalah utusan Allah, 1. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
mendirikan shalat, menunaikan zakat, Analisis kebutuhan perangkat lunak
menjalankan puasa Ramadhan, dan yaitu proses analisis kelemahan sistem
melaksanakan haji ke Baitullah” (HR. lama serta mendefenisikan kebutuhan
Bukhari dan Muslim) [7]. fungsional dan non fungsional dalam
Pada zaman Rasulullah beliau pengembangan perangkat lunak.
memerintahkan dan menjadikan kepada Seluruh hasil analisis ini dimuat dalam
setiap muslim yang kaya dan memiliki harta dokumen SKPL (Spesifikasi
yang melimpah agar mengeluarkan sebagian Kebutuhan Perangkat Lunak).
hartanya untuk meringankan beban 2. Perancangan Perangkat Lunak
kehidupan mereka yang miskin. Dan pada Perancangan perangkat lunak yaitu
masa khalifah pembagian zakat ini terus proses perancangan UML (Unified
berlanjut, kemudian didirikan sebauh Modeling Language), pada perangkat
lembaga yang dikelola oleh pegawai sipil lunak yang akan dikembangkan.
yang khusus dalam melakukan Seluruh rancangan perangkat lunak
pendistribusian zakat kepada dimuat dalam dokumen DPPL
kelompok-kelompok tertentu dan dengan (Deskripsi Perancangan Perangkat
syarat yang telah ditentukan [7]. Lunak).
3. Implementasi Rancangan Perangkat
3. METODE PENELITIAN Lunak
Berikut ini dibuatlah kerangka kerja Tahap implementasi rancangan
penelitian menggunakan framework Hevner, perangkat lunak yaitu proses
untuk menggambarkan lingkungan implementasi rancangan kedalam
penelitian, fase - fase yang dilalui dalam bentuk bahasa pemograman.
penelitian, basis pengetahuan yang 4. Pengujian Perangkat Lunak
digunakan, dan kontribusi yang dihasilkan Tahap pengujian perangkat lunak yaitu
dari penelitian ini. proses pengujian sistem yang telah
dibuat, hasil dari pengujian ini
dimuat dalam dokumen PDHUPL

74
Coding : Jurnal Komputer dan Aplikasi
Volume 07, No. 02 (2019), hal 71-81 ISSN : 2338-493X

(Perancangan Deskripsi Hasil Uji 4. PERANCANGAN SISTEM


Perangkat Lunak). Perancangan sistem meliputi use case
Dasar pengetahuan yang digunakan dalam diagram, activity diagram, sequencial
penelitian sebagai berikut: diagram, class diagram, dan rancangan
1. Sistem Pendukung Keputusan database sistem.
Merupakan dasar pengetahuan yang
membahas hubungan antar komponen 4.1. Rancangan Use Case Diagram
data didalam sistem untuk Berikut ini Gambar 2 merupakan rancangan
membantu memecahkan suatu masalah. use case diagram:
2. Sistem Pendukung Keputusan
Kelompok
Merupakan dasar pengetahuan yang
membahas kombinasi antar sistem
pendukung keputusan dalam
memecahkan masalah.
3. Metode SAW
Merupakan metode penjumlahan
terbobot untuk menyeleksi suatu
alternatif berdasarkan kriteria
terntentu dan nilai kriteria yang
dimiliki setiap alternatif.
4. Metode BORDA
Merupakan dasar pengetahuan yang
digunakan dalam melakukan voting
untuk memperoleh hasil terbaik dari
beberapa alternatif yang ada.
5. Analisis PIECES
Merupakan dasar pengetahuan yang
digunakan dalam menganalisis cara
kerja lama, yang memiputi analisis
kinerja, informasi, ekonomi, keamanan,
efesiensi, dan layanan.
6. Zakat
Merupakan dasar pengetahuan yang Gambar 2 Rancangan use case diagram
digunakan dalam mengetahui tata cara
berzakat, tata cara pendistibusian Gambar 2 merupakan rancangan use case
zakat, serta golongan yang berhak diagram yang menggambarkan aktor-aktor
menerima zakat. yang berperan didalam sistem yaitu, admin,
7. UML Decission Maker (DM), Super Decission
Merupakan dasar pengetahuan yang Maker (SuperDM) dan fungsi-fungsi yang
digunakan dalam merancang diagram terdapat didalam sistem.
perangkat lunak yang akan dibangun
4.2. Rancangan Activity Diagram
yaitu meliputi rancangan use case
Gambar 3 merupakan diagram yang
diagram, activity diagram, sequencial
menggambarkan alur aktivitas yang
diagram, dan class diagram.
dilakukan oleh aktor didalam sistem untuk
8. Basis Data melakukan perhitungan. Aktivitas ini
Merupakan sebuah dasar pengetahuan dimulai ketika aktor (DM dan SuperDM)
yang membahas mengenai manajemen mengakses halaman perhitungan untuk,
data sehingga tidak terdapat duplikasi kemudian melakukan input nilai bobot
data dan mengoptimalkan penyimpanan kriteria, memilih tahun pendaftaran
data. alternatif, dan memilih jenjang pendidikan.
Selanjutnya sistem melakukan perhitungan
dengan menggunakan metode SAW, sistem

75
Coding : Jurnal Komputer dan Aplikasi
Volume 07, No. 02 (2019), hal 71-81 ISSN : 2338-493X

menampilkan hasil perhitungan alternatif, SAW maka hasil dari perhitungan SAW
kemudian data hasil perhitungan ini akan diolah kembali kedalam perhitungan
dilakukan perhitungan kembali dengan BORDA, berikut Gambar 5 merupakan
metode BORDA untuk mencari nilai sequencial diagram perhitungan BORDA.
alternatif yang terbaik.

Gambar 5 Rancangan Sequencial diagram


perhitungan BORDA

Gambar 5 merupakan rancangan


sequencial diagram perhitungan dengan
metode BORDA yang dilakukan oleh
Gambar 3 Activity diagram SuperDM.

4.3. Rancangan Sequencial Diagram 4.4. Rancangan Entity Relationship


Gambar 4 merupakan diagram yang Diagram
menggabarkan interaksi objek didalam Berikut rancangan ERD sistem, yang
sistem dalam melakukan perhitungan menggambarkan tabel basis data, atribut
dengan metode SAW. tabel, dan relasi antar setiap tabel didalam
sistem. Rancangan ERD dapat dilihat pada
Gambar 6 berikut.

Gambar 4 Rancangan Sequencial diagram


perhitungan SAW
Gambar 6 Rancangan ERD
Pada Gambar 4 setiap DM melakukan Pada Gamabar 6 terdapat delapan tabel basis
perhitungan dengan metode SAW. Setelah data sistem yaitu, tabel alternatif, tabel user,
melakukan perhitungan dengan metode tabel kriteria, tabel atribut, tabel bobot, tabel

76
Coding : Jurnal Komputer dan Aplikasi
Volume 07, No. 02 (2019), hal 71-81 ISSN : 2338-493X

nilai alternatif, tabel hasil SAW, dan tabel Gambar 9 merupakan halaman perhitungan
hasil BORDA. dengan metode SAW dan digunakan oleh
Decission Maker (DM) dan Super Decission
5. HASIL DAN PEMBAHASAN Maker (Super DM) untuk melakukan
5.1. Hasil perhitungan.
Berikut ini akan dibahas mengenai hasil 4. Halaman Perhitungan BORDA
implementasi rancangan sistem kedalam
bentuk kode program.
1. Halaman Login Aplikasi

Gambar 10 Implementasi rancangan


halaman perhitungan BORDA

Gambar 7 Implementasi rancangan halaman Gambar 10 merupakan implementasi


login halaman yang digunakan oleh Super
Decission Maker (SuperDM) untuk
Gambar 7 merupakan halaman login yang melakukan perhitungan dengan metode
digunakan oleh semua user untuk BORDA.
melakukan login ke dalam sistem.
5. Halaman Laporan Hasil Perhtungan
2. Halaman Kelola User

Gambar 8 Implementasi rancangan halaman Gambar 11 Implementasi rancangan


kelola user halaman laporan perhitungan

Gambar 8 merupakan halaman yang Gambar 11 merupakan hasil implementasi


digunakan oleh admin sistem untuk halaman laporan perhitungan yang
melakukan kelola data user. menampilkan kepada pengambil keputusan
mengenai data rekomendasi calon penerima
3. Halaman Perhitungan SAW zakat. Selain itu halaman laporan
perhitungan juga menampilkan data hasil
perhitungan calon penerima zakat dengan
metode SAW.

5.2. Pembahasan
Proses penentuan calon penerima zakat
dimulai dengan menentukan kriteria yang
digunakan dalam menyeleksi penerima
Gambar 9 Implementasi rancangan halaman zakat. Berikut ini Tabel 3 menyajikan
perhitungan SAW kriteria dan nilai kriteria yang digunakan.

77
Coding : Jurnal Komputer dan Aplikasi
Volume 07, No. 02 (2019), hal 71-81 ISSN : 2338-493X

Tabel 3 Penilaian Kriteria Dinda Rp


1.800.000
5 orang lengk
ap
belum
meneri
tidak
terikat
Kriteria Rentang Nilai Nilai Kriteria ma
0 - 599.000 6 Muhammad Rp. 3 orang tidak belum tidak
600.000 - 999.000 5 Ridho 800.000 lengk meneri teriakt
(C2)
1.000.000 - 1.499.000 4 ap ma
Penghasilan
1.500.000 - 1.999.000 3 Putri Rp 5 orang lengk belum Tidak
(Cost)
2.000.000 - 2.499.000 2 2.500.000 ap meneri terikat
> 2.500.000 1 ma
>4 orang 5 Rohim Rp 4 orang cukup belum tidak
(C1) 4 orang 4 Maulana 1.600.000 lengk meneri terikat
Jumlah Tanggungan 3 orang 3 ap ma
(Benefit) 2 orang 2 Dea Adinda Rp. 3 orang cukup belum terikat
1 orang 1 800.000 lengk meneri
Lengkap 4 ap ma
(C3) Desi Yulian Rp 2 orang lengk belum tidak
Cukup Lengkap 3
Kelengkapan Berkas 1.350.000 ap meneri terikat
Kurang Lengkap 2
(Benefit) ma
Tidak Lengkap 1
(C4) Belum menerima 2
Status Zakat
(Benefit)
Sudah menerima 1 Setelah dilakukan penilaian terhadap
(C5)
Status Beasiswa Lain
Tidak Terikat 2
alternatif kemudian dilakukan konversi
Terikat 1
(Benefit) kedalam nilai kriteria berdasarkan Tabel 3

Dari Tabel 3 nantinya akan digunakan Tabel 6 Konversi nilai kriteria


sebagai acuan dalam pemberian nilai kriteria Nama C1 C2 C3 C4 C5
untuk setiap alternatif penerima zakat. Abi Yasa 5 3 4 2 2
Adi Setiawan 3 2 2 2 1
Kemudian dari data kriteria pada Tabel 3 Amira Safitri 6 1 4 2 2
diberikan bobot kepentingan untuk Aulia Putri 2 4 3 1 2
masing-masing kriteria oleh DM1, DM2, Dinda 3 5 4 2 2
DM3, DM4 dan SuperDM. Bobot kriteri Muhammad 5 3 1 2 2
Ridho
dapat dilihat pada Tabel 4 berikut Putri 1 5 4 2 2
Rohim 3 4 3 2 2
Tabel 4 Bobot Kriteria Maulana
Nilai Bobot Dea Adinda 5 3 3 2 1
Kriteria Super
DM
DM 1 Dm 2 DM 3 DM 4 Desi Yulian 4 2 4 2 2
C1 10 30 10 20 10
C2 30 30 10 20 25 Konversi nilai kriteria pada tabel 6
C3 30 20 10 20 25 kemudian dilakukan normalisasi matrik
C4 20 10 15 20 10 yang dengan memasangkan alternatif dan
C5 10 10 20 20 10 setiap kriteria. Normasilasi dilakukan
dengan menggunakan persamaan 2 dan 3.
Dari data bobot kriteria pada Tabel 4 akan Hasil dari normalisasi matriks dapat dilihat
digunakan dalam perhitungan SAW, pada Tabel 7.
sehingga DM1, DM2, DM3, DM4 dan
SuperDM memiliki hasil perhitungan SAW Tabel 7 Hasil Normalisasi
yang berbeda. C1 C2 C3 C4 C5
Nama
cost benefit benefit benefit benefit
5.2.1. Perhitungan Metode SAW Abi Yasa 0,20 0,60 1,00 1,00 1,00
Berikut merupakan sampel data Adi 0,33 0,40 0,50 1,00 0,50
alternatif calon penerima zakat dan data Setiawan
Amira 0,17 0,20 1,00 1,00 1,00
penilaian alternatif berdasarkan nilai kriteria Safitri
pada Tabel 3. Aulia Putri 0,50 0,80 0,75 0,50 1,00
Dinda 0,33 1,00 1,00 1,00 1,00
Tabel 5 Data Calon Penerima Zakat Muhamma 0,20 0,60 0,25 1,00 1,00
Nama C1 C2 C3 C4 C5 d Ridho
Abi Yasa Rp 3 orang lengk belum tidak Putri 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
700.000 ap meneri terikat
ma Rohim 0,33 0,80 0,75 1,00 1,00
Adi Setiawan Rp 2 orang kuran belum terikat Maulana
1.500.000 g meneri Dea 0,20 0,60 0,75 1,00 0,50
lengk ma Adinda
ap Desi 0,25 0,40 1,00 1,00 1,00
Amira Safitri Rp 1 orang lengk belum tidak Yulian
500.000 ap meneri terikat
ma Hasil normalisasi pada Tabel 7 kemudian
Aulia Putri Rp
2.000.000
4 orang cukup
lengk
sudah
meneri
tidak
terikat akan dilakukan perkalian dengan bobot
ap ma kriteria yang diberikan oleh DM1, DM2,

78
Coding : Jurnal Komputer dan Aplikasi
Volume 07, No. 02 (2019), hal 71-81 ISSN : 2338-493X

DM3, DM4 dan SuperDM yang terdapat Safitri d Ridho


pada Tabel 4 untuk mencari nilai vasinsi Muhamma Adi
9 2
d Ridho Setiawan
setiap alternatif. Nilai variansi diperoleh Adi Aulia Putri
menggunakn Persamaan 5. Hasil 10 1
Setiawan
perhitungan nilai variansi alternatif dapat Untuk pemberian nilai pada DM2, DM3,
dilihat pada Tabel 8 berikut. dan DM4 sama seperti pada Tabel 9 hasil
penilaian lengkap dapat dilihat pada Tabel
Tabel 8 Hasil perhitungan variansi 10.
Variansi Table 10 Perhitungan Total Nilai Alternatif
Nama Super
DM 1 DM 2 DM 3 DM 4 Variansi
DM Nama Total
Super
Abi Yasa 80,00 64,00 53,00 76,00 62,00 DM 1 DM 2 DM 3 DM 4
DM
Adi 55,33 47,00 37,33 54,67 40,83 Abi Yasa 8 5 7 7 7 34
Setiawan
Adi
Amira 67,67 51,00 48,67 67,33 51,67 2 1 1 1 1 6
Setiawan
Safitri Amira
Aulia 71,50 69,00 48,00 71,00 58,75 4 3 5 3 3 18
Safitri
Putri Aulia
Dinda 93,33 80,00 58,33 86,67 73,33 1 7 4 4 6 22
Putri
Muhamm 57,50 49,00 45,50 61,00 43,25 Dinda 9 9 9 9 9 45
ad Ridho Muhamm
3 2 2 2 2 11
Putri 100,00 100,00 65,00 100,00 80,00 ad Ridho
Rohim 79,83 69,00 53,83 77,67 62,08 Putri 10 10 10 10 10 50
Maulana Rohim
7 7 8 8 8 38
Dea 67,50 54,00 40,50 61,00 57,08 Maulana
Adinda Dea
5 8 3 6 4 26
Desi 74,50 59,50 51,50 73,00 57,50 Adinda
Yulian Desi
6 5 6 5 5 27
Yulian

Setelah memberikan penilaian pada setiap


5.2.2. Perhitungan Metode BORDA alternatif dari hasil perangkingan oleh DM1,
Setelah perhitungan nilai variansi, DM2, DM3, DM4, dan Super DM
kemudian dilakukan perangkingan alternatif kemudian dilakukan penjumlahan nilai yang
berdasarkan nilai variansi tertinggi ke diperoleh oleh setiap alternatif.
terendah, selajutnya diberikan bobot untuk Dari hasil perhitungan total nilai alternatif
perhitungan dengan metode BORDA. maka diperoleh alternatif yang memiliki
Perhitungan BORDA dilakukan dengan nilai tertinggi yaitu Putri dengan perolehan
cara menghitung jumlah nilai yang nilai 50. Alternatif kemudian akan urutkan
diperoleh oleh setiap alternatif berdasarkan berdarkan total nilai tertinggi ke terendah.
hasil perangkingan dengan metode SAW. Berikut Tabel 11 merupakan hasil
Pemberian nilai BORDA dilakukan secara perhitungan dengan metode BORDA dan
menurun dari dari rangking pertama ke merupakan hasil rekomendasi calon
rangking terendah. Pernilaian BORDA penerima zakat.
untuk DM1 dan Super DM dapat dilihat
pada Tabel 9 berikut. Table 11 Hasil Rekomendasi Alternatif
Nama Nilai Rangking
Tabel 9 Penilaian BORDA Putri 50 1
Prioritas DM1 SuperDM Nilai Dinda 45 2
1 Putri Putri 10 Rohim Maulana 38 3
2 Dinda Dinda 9 Abi Yasa 34 4
Dea Abi Yasa Desi Yulian 27 5
3 8
Adinda Dea Adinda 26 6
Aulia Putri Rohim Aulia Putri 22 7
4 7
Maulana Amira Safitri 18 8
Rohim Desi Muhammad
5 6 11 9
Maulana Yulian Ridho
Abi Yasa Dea Adi Setiawan 6 10
6 5
Adinda
Desi Amira Berdasarkan Tabel 11 alternatif yang
7 4
Yulian Safitri
8 Amira Muhamma 3 memiliki nilai tertinggi yaitu Putri dengan

79
Coding : Jurnal Komputer dan Aplikasi
Volume 07, No. 02 (2019), hal 71-81 ISSN : 2338-493X

nilai 50, dan merupakan prioritas pertama. 4. Dari hasil pengujian fungsional sistem
Hasil pada Tabel 11 merupakan total voting yang dilakukan kepada pihak BAZNAS
dari perhitungan SAW yang dilakukan oleh Provinsi Kalimantan Barat, sistem yang
DM1, DM2, DM3, DM4, dan Super DM. dibangun dapat berjalan sesuai fungsi
yang telah dirancang, sistem juga dapat
6. KESIMPULAN menunjukan transparansi dalam
Berdasarkan hasil penelitian sistem penentuan penerima zakat. Sistem yang
pendukung keputusan kelompok penerima dibangun juga memiliki kekurangan
zakat maka terdapat beberapa kesimpulan yatiu masih terdapat pengguna yang
yang dapat diambil yaitu sebagai berikut: belum memahami fungsi dari sistem.
1. Dengan dibangunnya sistem Dari hasil pengujian interface sistem
pendukung keputusan kelompok kepada 40 reponden diperoleh
penerima zakat program pendidikan persentase 87% dan masuk kedalam
yang terkomputerisasi menggunakan kategori baik sekali.
metode SAW dan BORDA, dapat
membantu proses penyeleksian calon 7. SARAN
penerima zakat, serta Adapun saran untuk penelitian
mentrasparansikan proses penyeleksian selanjutnya sebagai berikut:
calon penerima zakat. 1. Diharapkan penelitian selanjutnya
2. Dari hasil penggabungan metode SAW dapat mengembangkan sistem
dan BORDA dalam menentukan pendukung keputusan kelompok
penerima zakat dibidang pendidikan, penerima zakat dengan menggunakan
metode SAW digunakan dalam metode yang lain, dan dapat
melakukan perangkingan alternatif membangun sistem yang lebih mudah
penerima zakat berdasarkan bobot untuk dipahami.
krietria yang diberikan oleh setiap 2. Dalam pengujian ini masih terdapat
decision maker. Sedangkan metode beberapa kekurang pada interface
BORDA digunakan dalam melakukan aplikasi, yaitu pada kemudahan
voting nilai alternatif penerima zakat mengenali ikon-ikon didalam aplikasi,
dari hasil perhitungan SAW seluruh aplikasi belum begitu reponsive pada
decision maker, dan hasil voting perangkat mobile, masih terdapat
BORDA merupakan hasil akhir dan pengguna yang belum memahami
menjadi rekomendasi untuk decission fungsi aplikasi. Diharapkan peneliti
maker dalam mengambil keputusan. selanjutnya dapat membuat sebuah user
Dari setiap metode perhitungan interface yang lebih familiar dan
memiliki nilai masing-masing, pada mudah dipahami.
perhitungan dengan metode SAW hasil
perangkingan diperngaruhi oleh bobot
kriteria yang diberikan oleh decision DAFTAR PUSTAKA
maker. Sedangkan pada metode [1] Turban, Jay E. Aronson, TIng-Peng
BORDA nilai voting alternatif Liang. 2007. Decission Support
penerima zakat dipengaruhi oleh Systems and Intelligent Systems Seven
jumlah data alternatif didalam Editions. New Delhi: Prentice-Hall,
perhitungan, semakin banyak jumlah Inc.
alternatif maka semakin besar total [2] Kusrini. 2007. Strategi Perancangan
nilai voting yang dimiliki oleh alternatif dan Pengelolaan Basis Data.
yang menempati posisi pertama. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
3. Dari hasil simulasi perhitungan SAW [3] Novriansyah. 2014. Konsep Data
dan BORDA dengan menggunakan 10 Mining Vs Sistem Pendukung
data alternatif dan lima pengambil Keputusan. Yogyakarta: Deepublish.
keputusan, didapatlah alternatif dengan [4] Kusumadewi. 2006. Fuzzy Multi-
nilai tertinggi yaitu Putri dengan nilai Attribut Decission Making (Fuzzy
total 50, dan alternatif terendah Adi MADM). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Setiawan dengan nilai total 6.

80
Coding : Jurnal Komputer dan Aplikasi
Volume 07, No. 02 (2019), hal 71-81 ISSN : 2338-493X

[5] Apriliani, Adi, dan Gernowo. 2015.


“Implementasi Metode Promothee dan
Borda Dalam Sistem Pendukung
Keputusan Pemilihan Lokasi
Pembukaan Cabang Baru Bank”.
JSINBIS (Jurnal Sistem Informasi
Bisnis), Vol.5, No.2, 145-150.
[6] Sari, Santoso, dan Ernawati. 2014.
“Sistem Pendukung Keputusan
Kelompok Metode TOPSIS dan
BORDA untuk Evaluasi Kegiatan
Penanganan Jalan”. Seminar Nasional
Teknologi Informasi dan Komunikasi
(SENTIKA),No. 2089-9813, 321-329.
[7] Habibillah. 2015. Kitab Lengkap
Panduan Ibadah Muslim Sehari-hari.
Yogyakarta: Sauf.

81

Anda mungkin juga menyukai