Anda di halaman 1dari 5

53

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), termasuk


dalam bidang pendidikan, memberikan dampak bagi pencapaian dan
peningkatan kualitas pendidikan pada umumnya, dan hasil belajar peserta
didik pada khususnya. IPTEK menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dengan kehidupan manusia. Setiap terjadi perubahan lingkungan, manusia
harus mengambil keputusan intrinsik pribadi sebagai konsekuensi interaksi
manusia dengan lingkungan sekitarnya. Kegagalan manusia dalam
menemukan orientasi intrinsik di tengah berbagai kemungkinan yang tidak
terhitung banyaknya berpotensi menimbulkan dampak psikologis yang
menjadi salah satu ancaman terhadap kebermaknaan hidup manusia.
Sebaliknya, keberhasilan menemukan orientasi dan membuat keputusan
pribadi dalam mengatasi krisis, mendatangkan pengalaman emosi positif
yang merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan psikologis
yang lebih bermakna.

Salah satu faktor yang menjadi masalah dalam proses


pembelajaran di sekolah adalah sistem evaluasi atau ujian. Sistem evaluasi
atau ujian sangat penting dalam meningkatkan dan mengetahui sampai
dimana kualitas sumber daya manusia yang akan dihasilkan, terlepas
bagaimana dan apapun isi tes atau ujiannya dan harapan besar ada pada
hasil ujian, termasuk Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang
sudah diberlakukan beberapa tahun terakhir. Sebagaimana diketahui
bahwa sistem ujian nasional mengalami perubahan dari sistem ujian
nasional berbasis kertas (Paper Based Test) menjadi ujian nasional
berbasis komputer (Computer Based Test). Sejarah pelaksanaan UNBK
dimulai sejak tahun 2014, dimana pada tahun itu sekolah yang
melaksanakan UNBK hanya dua yaitu SMP Indonesia Kuala Lumpur
54

(SIKL) dan SMP Indonesia Singapura. Dengan suksesnya pelaksanaan


ujian di kedua sekolah tersebut, mendorong KEMDIKBUD untuk
menerapkan UNBK diseluruh sekolah di Indonesia. Selanjutnya, pada
tahun 2015, sistem ujian nasional berbasis komputer ini telah sukses
diselenggarakan oleh 556 sekolah di Indonesia, sedangkan untuk tahun
2016 meningkat menjadi 4382 sekolah, serta tahun 2017 berjumlah 30577
sekolah (Oloan, 2017).
Pelaksanaan UNBK di Kabupaten Bulukumba, sebagaimana di
kabupaten lainnya, mulai diterapkan pada tahun 2016 pada sebagian
SMAN, dan tahun 2017 semua SMAN sudah diwajibkan menerapkan
UNBK (Wawancara Syafrianto, Kepala SMAN 11 Kabupaten Wajo, 27
Nopember 2018). Ujian Nasional Berbasis Komputer (Computer Based
Test) berbeda dengan Paper Based Test atau sistem ujian nasional berbasis
kertas. Pemerintah mengadakan program UNBK bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan utamanya untuk program ujian
nasional, adanya sistem yang terintegrasi langsung dengan aplikasi-plikasi
pendidikan lainnya, seperti DAPODIK, E-Raport dan lain sebagainya
yang akan mempermudah sekolah untuk melakukan pelaksanaan kegiatan
ujian nasional, akan tetapi butuh sumber daya lebih agar bisa
melaksanakan kegiatan UNBK dengan lancer, utamanya dari sisi sumber
daya manusia, dan juga perangkat pendukung (komputer ). Melihat animo
dan pemberitaan di media, sangat kontras dengan ketika pemerintah masih
menyelenggarakan ujian nasional berbasis kertas dan pensil. Walau masih
ada sekolah-sekolah yang menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis
Pensil mengingat sarana dan prasarana untuk menyelenggarakan Ujian
Nasional Berbasis Komputer tidak memungkinkan. Walaupun pelaksanaan
UNBK dianggap sudah terlaksana secara baik, aman, dan lancer, namun
tetap saja timbul kekhawatiran dalams etiap kali pelaksanaannya. Kecuali
rasa was-was agar jangan sampai PLN menghentikan aliras listriknya atau
suatu waktu aliran PLN stop yang akan menganggu jalannya ujian sebagai
55

tanda syarat mereka lulus SMA/MA. Belum lagi rasa was-was agar
jaringan internet juga tidak bermasalah, sehingga saat pengiriman hasil
jawaban tidak terkendala.
Selanjutnya, Oloan (2017) menjelaskan tentang kendala yang
dialami siswa dalam UNBK bahwa walau terkesan gampang karena hanya
klik pake mouse dan hanya mengetik username dan pasword, walau
terkesan enteng, dianggap sederhana dan tidak bermanfaat, ternyata
pengenalan tombol keyboard dan fungsinya masih perlu diajarkan kepada
seluruh siswa di nusantara ini. Kenapa, karena fakta yang terjadi di
lapangan begitu adanya. Banyak siswa yang belum paham dan mampu
mengetikkan tanda (*) dengan baik. Tidak tahu perpaduan tombol
keyboard mana untuk menghasilkan karakter apa. Misalnya, untuk
mengetik karakter (*) pada pasword, maka yang ditekan secara bersamaan
adalah tombol keyboard secara bersamaan: SHIFT + ANGKA 8, tetapi
yang terjadi adalah siswa menekan tombol SHIFT tetapi dilepaskan dan
jari yang lainnya menekan angka 8, maka yang terjadi adalah muncul
angka 8 dan siswa bingung karena karakter PASWORD disembunyikan
dengan simbol. Di samping permasalahan yang berkaitan dengan hal-hal
teknis, sebagaimanam dikemukakan di atas, masalah lainnya yang cukup
serius adalah hambatan psikologis siswa, termasuk gangguan kecemasan
dan ketidakpuasan terhadap sistem UNBK. Di sinilah letak pentingnya
dilakukan kajian secara empiris tentang pelaksanaan Ujian Nasional
Berbasis Komputer (UNBK), dan dampak psikologisnya bagi siswa
peserta ujian nasional.

B. Pertanyaan Penelitian

Permasalahan penelitian sebagaimana dikemukakan dalam latar


belakang berfokus pada pertantyaan-pertanyaan berikut:
56

1. Apakah sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer (Computer Based


Test) dipandang lebih baik atau sebaliknya oleh responden daripada
sistem Ujian Nasional Berbasis Kertas (Paper Based Test)?
2. Apakah responden telah mengetahui atau belum mengetahui tujuan
yang akan dicapai oleh sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer?
3. Apakah kebaikan-kebaikan sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer
menurut pandangan responden?
4. Apakah kelemahan-kelemahan sistem Ujian Nasional Berbasis
Komputer menurut responden?
5. Apakah saran-saran responden dalam upaya memperbaiki pelaksanaan
sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer?
6. Bagaimana tingkat kepuasan responden menghadapi Ujian Nasional
Berbasis Komputer?
7. Bagaimana tingkat kecemasan responden dalam menghadapi Ujian
Nasional Berbasis Komputer?
8. Bagaimana pengaruh tingkat kepuasan terhadap tingkat kecemasan
responden dalam menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertuan untuk mengetahui:
1. Baik-buruknya sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer (Computer
Based Test) dibanding sistem Ujian Nasional Berbasis Kertas (Paper
Based Test).
2. Tahu tidaknya responden tentang tujuan yang akan dicapai oleh sistem
Ujian Nasional Berbasis Komputer.
3. Kebaikan-kebaikan sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer menurut
pandangan responden.
4. Kelemahan-kelemahan sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer
menurut responden.
57

5. Saran-saran responden dalam upaya memperbaiki pelaksanaan sistem


Ujian Nasional Berbasis Komputer.
6. Tingkat kepuasan responden terhadap sistem Ujian Nasional Berbasis
Komputer.
7. Tingkat kecemasan responden dalam menghadapi Ujian Nasional
Berbasis Komputer.
8. Pengaruh tingkat kepuasan dan tingkat stres responden dalam
menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer.

D. Manfaat Penelitian
Data yang dikumpulkan dan dianalisis dalam penelitian yang
diusulkan dapat dimanfaatkan untuk:
1. Penyususnan kebijakan perbaikan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis
Komputer pada tahun-tahun selanjutnya.
2. Penyususnan kebijakan dan upaya pengayaan dalam rangka
peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan.
3. Upaya pelacakan sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer terhadap
peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan.
4. Pembinaan dan pengembangan kesejahteraan subjektif siswa.

Anda mungkin juga menyukai