Anda di halaman 1dari 16

Pengembangan Tes Potensi Akademik Berbasis Online

DISUSUN OLEH:
DANIEL PRAMONOAJI [ 5150411317 ]

UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN ELEKTRO
TEKNIK INFORMATIKA
2017
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

(Dinata, Nyoman Trisna, 2015) Perkembangan informasi teknologi saat ini


telah berkembang dengan pesat. Penggunaan website dalam menyampaikan
informasi sangatlah membantu dan bermanfaat bagi lembaga-lembaga atau
perusahaan. Penyampaian informasi dengan website ini tidak membutuhkan waktu
yang lama dan dapat dilakukan darimana saja. Tidak dibatasi oleh tempat, waktu
dan biaya. Proses mendapatkan informasi dari website juga lebih up to date.
Informasi yang ditampilkan dan disajikan dapat berubah seiring jalannya waktu
sehingga informasi yang disajikan tidak ketinggalan zaman. Kemudahan ini yang
membuat website sebagai sarana informasi yang digemari user saat ini
(Husnah Tutdianah, 2016) Tes Potensi Akademik adalah sebuah tes yang
bertujuan untuk mengukur kemampuan seseorang di bidang akademik umum. Tes
ini juga sering diidentikkan dengan tes kecerdasan seseorang. Tes Potensi
Akademik yang dilakukan di Indonesia ini juga identik dengan tes GRE dan
GMAT yang sudah menjadi standar internasional.
(Dayat Saputra, 2014) Oleh karena itu, dengan adanya aplikasi ini, diharapkan
dapat mengukur kemampuan akademik seseorang dan mampu memberikan sebuah
kontribusi yang bermanfaat dan juga dapat membantu calon peserta tes untuk
mempermudah dalam belajar dan lebih menyingkat waktu belajar. Peserta tes
cukup dengan mengakses alamat website dan mengikuti petunjuk yang ada untuk
bisa melakukan tes online. Hal ini lebih efisien karena soal yang dikeluarkan
sesuai kisi-kisi soal TPA. Pembuatan soal dan koreksinya menjadi lebih mudah
karena semua dilakukan dengan sistem komputerisasi.
1.2 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan beberapa


permasalahan yaitu:
a. Bagaimana membuat sistem pembelajaran berbasis web yang bisa membantu

peserta ujian tes potensi akademik untuk meningkatkan belajar ?


b. Bagaimana membuat random soal untuk masing-masing pengguna dalam

pelaksanaan tes ?
c. Bagaimana melakukan penilaian secara langsung (autoscoring) dari hasil tes

agar dihasilkan suatu nilai yang valid ?


d. Bagaimana merancang antar muka keluaran dan antar muka masukan pada

sistem agar lebih mudah dimengerti oleh pengguna ?

1.3 BATASAN MASALAH

Dalam perancangan dan pembuatan aplikasi ini mencakup banyak hal. Agar
permasalahan tidak meluas maka perlu adanya batasan masalah yang akan dibahas
adalah antara lain:
a. Pengujian difokuskan pada jenis soal verbal, angka, dan logika.

b. Aplikasi yang dibuat meliputi ruang lingkup pada pengujian berupa soal pilihan

ganda, dan tidak dibahas mengenai detail materinya.


c. Bahasa pemrograman web yang digunakan adalah PHP (Hypertext

Preprocessor) dan dukungan MySQL database server.

1.4 TUJUAN

Tujuan dari perancangan dan pembuatan perangkat lunak sistem tes online ini
adalah:
a. Implementasi perangkat lunak untuk pembuatan sistem tes online yang dapat
membantu untuk mengukur kemampuan akademik seseorang.
b. Diharapkan perangkat lunak aplikasi tes potensi akademik dengan segala
fasilitasnya dapat membantu seseorang dalam memberi semangat dan
kepercayaan diri dalam menghadapi ujian tes potensi akademik.
c. Memotivasi peserta tes agar lebih semangat belajar dengan memberikan solusi–
solusi dalam belajar cepat dan mudah.

1.5 MANFAAT
Manfaat dengan dibuatnya aplikasi sistem tes potensi akademik online ini agar
seseorang yang akan menghadapi ujian TPA (Tes Potensi Akademik) diharapkan
lebih siap dan percaya diri dengan dukungan dari aplikasi tes potensi akademik ini.
Serta memberi kemudahan pada peserta ujian dalam pengerjaan soal tes potensi
akademik karena soal yang dikeluarkan sesuai dengan kisi-kisi ujian tes potensi
akademik dengan 3 jenis soal yaitu tes verbal, tes angka, dan tes logika. Dengan
kemudahan-kemudahan tersebut, diharapkan peserta ujian tes potensi akademik
dapat memperoleh hasil nilai semaksimal mungkin sesuai dengan yang di
harapkan.
BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN HASIL PENELITIAN

(Santosa, 2014) Tes Potensi Akademik atau TPA adalah sebuah tes yang
bertujuan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang di bidang keilmuan atau
akademis. Oleh karena itu TPA sering dihubungkan dengan kecerdasan seseorang.
Tes Potensi Akademik identik dengan tes GRE atau Graduate Record Examination
sebagai standar internasional. Model, materi, dan bidang yang diujikan dalam TPA
sebagian besar merujuk kepada tes GRE. Tes GRE telah menjadi standar internasional
syarat penerimaan mahasiswa di Perguruan Tinggi.

(Sumadikarta, 2016) TPA (Tes Potensi Akademik) adalah sebuah tes yang
bertujuan untuk mengukur kemampuan seseorang di bidang akademik umum. Tes ini
juga diidentikkan dengan tes kecerdasan seseorang. Saat ini, TPA dijadikan sebagai
salah satu tes standar penerimaan pada Perguruan Tinggi untuk jenjang S2 dan S3.
Bahkan ada beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia yang juga menyaring mahasiswa
tingkat S1. Selain itu, TPA juga dipergunakan secara luas sebagai standar penyaringan
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), maupun pegawai swasta. Bahkan kenaikan
pangkat setingkat manajer juga seringkali mempersyaratkan TPA dengan skor
minimum tertentu.

(Ricky Fachreza. 2014) Menurut hasil penelitian para ahli, siswa yang
mempunyai skor TPA lebih tinggi pada umumnya menyelesaikan studi di perguruan
tinggi lebih cepat dibandingkan dengan siswa yang mempunyai skor yang lebih
rendah. Materi soal TPA biasanya terdiri atas 3 subtes yaitu:

1) Verbal (tes persamaan kata, tes lawan kata, dan analogi verbal).

2) Kuantitatif/Numerik (tes number, tes seri, tes arismetik, dan logika arismetik).

3) Penalaran (logika formal, analitis, keruangan (spasial), dan penalaran logis.


(Pratama & Setiawan, 2014) Dalam tahap scope definition akan didefinisikan
ruang lingkup dari rancang bangun aplikasi sistem informasi audit yang akan dibuat.
Adapun ruang lingkup yang terdapat dalam pengembangan proyek ini antara lain:

1. Nama proyek : Perancangan Aplikasi Test Potensi Akademik

2. Software : Microsoft Visual Studio 2008 dan SQL Serverv 2005

3. Ruang lingkup : Proses pengolahan data mengenai sistem kerja Test Potensi
Akademik

Tahap selanjutnya yaitu problem analysis. Tujuan dari analisa masalah adalah
mempelajari masalah yang terjadi. Tahapan yang dilakukan adalah mendefinisikan
masalah menggunakan Cause and Effect Analysis. Tujuan dari problem analysis
adalah mempelajari masalah yang terjadi. Tahapan yang dilakukan adalah
mendefinisikan masalah menggunakan tools Cause and Effect Analysis
Tabel 1 Cause and Effect Analysis

CAUSE AND EFFECT ANALYSIS

Problem or Opportunity Causes and Effects

Sistem manual tidak dapat Admin memerlukan


memberikan waktu tanggap waktu yang lama dalam

yang cepat kepada admin mengelola data

dalam mengelola data pertanyaan dan

pertanyaan dan hasil skoring. menentukan hasil

skoring

Sulit mencari arsip masa lalu Sistem yang tidak

terkait hasil data pertanyaan tersimpan rapi sehingga

dan skoring mengalami kesulitan

dalam menemukan

informasi terkait hasil

dari pertanyaan dan

skoring
(Riswanto2, 2015) Hasil uji coba terhadap 20 responden siswa kelas 6 SD
menunjukkan hasil bahwa Paket Soal 1 sebanyak 97,5% soal dinyatakan valid dan
reliabilitas soal sebesar 0,852 termasuk dalam kategori reliabilitas sangat tinggi.
27,5% soal dengan kategori mudah, 70% soal dengan kategori sedang dan 2,5 % soal
dengan kategori sukar. Daya pembeda sebesar 25% kategori jelek, 25% kategori
cukup, 30% kategori baik, 20% kategori sangat baik dan tidak ada butir soal yang
dibuang atau diganti. Paket Soal 2 sebanyak 97,5% soal dinyatakan valid dan
reliabilitas soal sebesar 0,841 termasuk dalam kategori reliabilitas sangat tinggi.
42,5% soal dengan kategori mudah, 50% soal dengan kategori sedang dan 3 % soal
dengan kategori sukar. Daya pembeda sebesar 35% kategori jelek, 25% kategori
cukup, 25% kategori baik, 15% kategori sangat baik dan tidak ada butir soal yang
dibuang atau diganti. Paket Soal 3 sebanyak 99% soal dinyatakan valid dan reliabilitas
soal sebesar 0,826 termasuk dalam kategori reliabilitas sangat tinggi. 40% soal dengan
kategori mudah, 52,5% soal dengan kategori sedang dan 7,5 % soal dengan kategori
sukar. Daya pembeda sebesar 27,5% kategori jelek, 32,5% kategori cukup, 27,5%
kategori baik, 12,5% kategori sangat baik dan tidak ada butir soal yang dibuang atau
diganti. Paket Soal 4 sebanyak 92,5% soal dinyatakan valid dan reliabilitas soal
sebesar 0,870 termasuk dalam kategori reliabilitas sangat tinggi. 35% soal dengan
kategori mudah, 52,5% soal dengan kategori sedang dan 12,5 % soal dengan kategori
sukar. Daya pembeda sebesar 27,5% kategori jelek, 25% kategori cukup, 20%
kategori baik, 27,5% kategori sangat baik dan tidak ada butir soal yang dibuang atau
diganti. Paket Soal 5 sebanyak 97,5% soal dinyatakan valid dan reliabilitas soal
sebesar 0,889 termasuk dalam kategori reliabilitas sangat tinggi. 37,5% soal dengan
kategori mudah, 57,5% soal dengan kategori sedang dan 5 % soal dengan kategori
sukar. Daya pembeda sebesar 17,5% kategori jelek, 22,5% kategori cukup, 27,5%
kategori baik, 32,5% kategori sangat baik dan tidak ada butir soal yang dibuang atau
diganti. Hasil uji coba desain aplikasi TPA Numerik menunjukkan hasil bahwa
diperoleh rata-rata persentase sebesar 86,17% dan desain aplikasi TPA Numerik ini
termasuk dalam kategori baik.
(Made Hendra Yudha Saputra, 2016) Pengujian Aplikasi Simatik berbasis
Multi Platform dilakukan dengan beberapa cara dan mendapatkan hasil sebagai
berikut. Yang pertama yaitu Pengujian Uji Ahli Isi yang mendapatkan hasil persentase
sebesar 82,9 % dengan kategori baik dan revisi sedikit. Kedua adalah pengujian
blackbox yang mendapatkan hasil semua fitur pada aplikasi ditampilkan sesuai
dengan yang diharapkan. Ketiga adalah pengujian dengan menggunakan whitebox
testing dimana semua source code serta logika – logika yang ada berjalan dengan baik
dan tidak ada error yang terjadi. Hasil uji yang keempat yaitu uji usability yang
menunjukkan bahwa aplikasi sudah dapat berjalan sesuai dengan fungsi yang
diharapkan dengan presentase hasil uji sebesar 95,6 % dan kategori sangat baik
dimana dengan presentase masing masing kategori yaitu Learnability 96 %, Eficiency
95,2 %, Memorability 94,8 %, Error 94,8 %, dan Satisfaction 96,6 %. Untuk hasil uji
responden, aplikasi Simatik berbasis Multi Platform mendapatkan presentase hasil uji
sebesar 100 % dengan kategori sangat baik. Secara keseluruhan, hasil uji sudah
berjalan dengan lancar dan dapat disimpulkan aplikasi Simatik berbasis Multi
Platform layak digunakan dalam latihan soal-soal yang terkait dengan Tes Potensi
Akademik (TPA).

(Adam Joyo Pranoto, 2017) Berdasarkan hasil pengujian dan evaluasi dari
penggunaan tes potensi akademik berbasis komputer ini menunjukkan bahwa
perangkat lunak berbasis web ini dapat digunakan dengan mudah oleh pengguna dan
pengelola. Selanjutnya penerapan tes potensi akademik berbasis komputer ini
memiliki fungsi fleksibel berupa pemanfaatan sebagai media latihan maupun
mengukur kemampuan pengguna dalam menjawab pertanyaan pada tes potensi
akademik.

(Lesmana, 2017) Berdasarkan uji coba yang dilakukan dari 5 data (3 data
jurusan IPA dan 2 data jurusan IPS) yang didapat dari Lembaga P2TKP menunjukkan
bahwa aplikasi 100% sama dengan hasil penghitungan manual. Hal ini menunjukkan
bahwa Aplikasi Tes Potensi Akademik untuk Pengarahan Program Studi ini sudah
akurat dan dapat digunakan oleh pihak P2TKP dalam mengolah Tes Potensi
Akademik untuk Pengarahan Program Studi.

(HARISMA HAKIM, 2016) Berdasarkan hasil implementasi Aplikasi Tes


Potensi Akademik untuk Pengarahan Program Studi, dapat disimpulkan bahwa
aplikasi tes potensi akademik ini dapat bekerja dengan baik. Adapun kelebihan dan
kekurangan dari Aplikasi Tes Potensi Akademik untuk Pengarahan Program Studi ini
adalah sebagai berikut:
Kelebihan:

a. Memiliki fitur penghitungan total jawaban benar setiap jenis


tes, dan pencocokkan total jawaban benar setiap jenis tes
dengan norma tes potensi akademik untuk pengarahan program
studi sehingga membantu pihak Lembaga dalam proses
penghitungan dan pencocokkan total jawaban benar tersebut,
dan untuk mengurangi kesalahan (human error) dalam
penghitungan tersebut.
b. Aplikasi Tes Potensi Akademik untuk Pengarahan Program
Studi ini fleksible (data yang berkaitan dengan tes ini dapat
diubah jika ada perubahan), misalnya: data soal, data norma,
data bobot, data kode soal, dan data paket soal.
c. Aplikasi Tes Potensi Akademik untuk Pengarahan Program
Studi ini menyediakan 2 alternatif dalam pengerjaan tes yaitu
peserta mengerjakan tes pada lembar jawaban, kemudian hasil
jawaban diinputkan ke aplikasi oleh staff, sedangkan alternatif
lainnya adalah peserta tes langsung mengerjakan tes di depan
komputer.
d. Aplikasi Tes Potensi Akademik untuk Pengarahan Program
Studi ini dapat menampilkan grafik hasil tes, hasil kualifikasi
dan hasil kesesuaian program studi.
Kekurangan:
Aplikasi Tes Potensi Akademik untuk Pengarahan Program Studi
tidak dapat menangani masalah penyimpanan data jika terjadi
pemadaman listrik, data yang disimpan hanya data sebelum terjadi
pemadaman, sehingga peserta tes harus melakukan tes ulang jika belum
menyelesaikan tes sebelum terjadi pemadaman.

(Dwiantoro, 2016) Uji coba terhadap pengguna dilakukan dengan menyebarkan


kuisioner kepada 16 orang. Sasaran dari penyebaran kuisioner tersebut adalah sebagai
berikut:

 10 orang berperan sebagai peserta tes.


 5 orang berperan sebagai staff SMA N 1 PAKEM.
 1 orang berperan sebagai ketua SMA N 1 PAKEM.

(Sanusi, 2015) Aplikasi Tes Potensi Akademik untuk Pengarahan Program


Studi Berbasis Web ini mudah dipahami dan digunakan oleh semua user. Hal ini
dibuktikan dengan pernyataan tersebut mendapat nilai akhir 4.25 dari skala 1-5, serta
dapat dibuktikan dengan 4 dari 16 responden (25%) menyatakan sangat setuju dan 12
dari 16 responden (75%) menyatakan setuju bahwa Aplikasi Tes Potensi Akademik
ini mudah dipahami dan digunakan.

(Tutdianah, 2014) Berdasarkan hasil pengujian dan evaluasi dari penggunaan


tes potensi akademik berbasis komputer ini menunjukkan bahwa perangkat lunak
berbasis web ini dapat digunakan dengan mudah oleh pengguna dan pengelola.
Selanjutnya penerapan tes potensi akademik berbasis komputer ini memiliki fungsi
fleksibel berupa pemanfaatan sebagai media latihan maupun mengukur kemampuan
pengguna dalam menjawab pertanyaan pada tes potensi akademik.
(Devita Rulyana, 2014) Setelah dipenuhi kebutuhan yang telah ditetapkan
dalam pengembangan sistem aplikasi simulasi tes akademik dan dilakukanya
modeling maka diterapkan secara nyata kedalam bentuk suatu software. Software ini
dibangun dengan Eclipse IDE Indigo sebagai tools yang digunakan untuk pengkodean
dengan bahasa pemrograman java dan ditambah dengan Android SDK (Software
Development Kit) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada
platform Android serta Java ADT (Android Development Tool) yang memudahkan
dalam membuat aplikasi project Android, membuat GUI aplikasi, dan menambahkan
komponen-komponen yang lainnya. Sedangkan dalam penyimpanan data digunakan
SQL Lite untuk lokal database.

(I NENGAH SARWA, 2015) Prestasi belajar dalam penelitian ini dapat diartikan
sebagai gambaran tentang hasil belajar mahasiswa dan hasil kerja dosen dalam
kemampuan mengelola dan melaksanakan tugas pendidikan dan pengajaran yang
diembannya, didasarkan rasa tanggungjawab profesionalisme yang dimiliki, sesuai
dengan ukuran yang berlaku bagi pekerjaannya. Dari hasil analisis terlihat bahwa
secara normatif prestasi belajar berada pada kategori sangat tinggi dengan rata-rata
sebesar 79,23 dan simpangan baku sebesar 8,264. Sangat tingginya hasil belajar 10
mahasiswa sesuai dengan hasil penelitian ini juga dibuktikan melalui data empirik
bahwa mahasiswa memang lebih semangat khususnya dalam mata kuliah praktik
karawitan. Di samping itu keuletan para pengajar dalam mengelola pembelajaran,
fasilitas yang memadai, komunikasi sesama tricivitas akademika yang memberikan
atmosfer akademik yang baik sehingga prestasi belajar mahasiswa sangat tinggi.
Kemudian, skor potensi akademik yang secara normatif berada pada kategori sedang,
dengan rata-rata 91,54 dan standar deviasi 15,365. Potensi akademik dalam penelitian
ini dapat diartikan sebagai kemampuan awal yang dimiliki mahasiswa dalam
mengikuti perkuliahan, yang meliputi kemampuan logika matematika, kemampuan
bahasa verbal, serta kemampuan spasial ruang. Kuat hubungan antara potensi
akademik dengan prestasi belajar karawitan dinyatakan oleh koefisien korelasi 0,720
dan sumbangan efektif sebesar 28,35 %. Dengan adanya korelasi yang signifikan dan
linear dengan prestasi belajar mahasiswa, berarti bahwa makin tinggi skor potensi
akademik mahasiswa, makin tinggi pula prestasi belajar karawitan yang akan
dicapainya. Dengan demikian potensi akademik mahasiswa perlu diperhitungkan
dalam seleksi penerimaan calon mahasiswa, sebagai bahan pertimbangan dalam
penyusunan tes seleksi calon mahasiswa. Selanjutnya, juga ditemukan bahwa bakat
kinestetik atau kemampuan gerak dalam mengemukakan baik pikiran, keterampilan,
maupun sikap mahasiswa dalam berkarya memiliki rata-rata sebesar 83,54 dan standar
deviasi sebesar 14,242 yang secara normatif berada pada kategori tinggi. Kuat
hubungan bakat kinestetik dengan prestasi belajar karawitan dinyatakan oleh koefisien
korelasi 0,731 dan sumbangan efektif sebesar 31,72%. Hal ini menyatakan bahwa
terdapat hubungan regresi linear yang positif antara bakat kinestetik dan prestasi
belajar karawitan; artinya makin tinggi skor bakat kinestetik mahasiswa, makin tinggi
pula prestasi belajar karawitan yang akan dicapainya. Ini menunjukkan bahwa bakat
kinestetik dapat memberikan sumbangan yang sangat tinggi dalam meningkatkan
prestasi belajar. Hal ini memberikan bukti bahwa seseorang yang belajar seni memang
perlu mempunyai bekal bakat kinestetik, di samping bakat yang lain yang berkaitan
dengan seni. Temuan lain yang diperoleh dalam penelitian ini adalah motivasi
berprestasi mahasiswa secara normatif berada pada kategori tinggi, dengan rata-rata
sebesar 136,09 dan standar deviasi sebesar 7,979. Motivasi berprestasi dalam
penelitian ini diartikan sebagai dorongan untuk berprestasi, khususnya belajar yang
dimiliki mahasiswa sebagai semangat untuk berusaha dalam mencapai hasil yang
lebih baik dalam belajar. Kuat hubungan motivasi berprestasi dengan prestasi belajar
karawitan dinyatakan oleh koefisien korelasi 0,719 dan sumbangan efektif sebesar 11
26,99%. Ini menyatakan hubungan regresi linear yang positif antara motivasi
berprestasi dan prestasi belajar karawitan. Artinya makin tinggi skor motivasi
berprestasi mahasiswa, makin tinggi pula prestasi belajar karawitan yang akan
dicapainya. Mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi tidak semata-
mata belajar karena ada tes, tetapi lebih pada rasa tanggung jawab atas tugas sebagai
mahasiswa untuk belajar demi harapan hidup yang lebih baik pada masa yang akan
datang. Pembahasan lebih jauh adalah mengenai hubungan secara bersamasama
antara potensi akademik dan kategori sedang, bakat kinestetik dengan kategori tinggi,
dan motivasi berprestasi dengan kategori tinggi terhadap prestasi belajar dengan
kategori yang sangat tinggi. Hal ini sepertinya tidak wajar karena kajian pustaka yang
ada memberikan acuan bahwa variabel bebas yang ada memberikan korelasi yang
positif terhadap variabel terikat. Artinya, variabel bebas dengan kategori tinggi akan
memberikan pengaruh untuk memperoleh variabel terikat yang memiliki kategori
tinggi pula. Namun, dalam penelitian ini, variabel bebas dengan kategori sedang
dalam hal ini potensi akademik, variabel bakat kinestetik dengan kategori tinggi, dan
variabel motivasi berprestasi dengan kategori tinggi secara bersama-sama justru dapat
memberikan sumbangan untuk variabel terikat prestasi belajar dengan kategori yang
sangat tinggi. Kuat hubungan secara bersama-sama antara potensi akademik, bakat
kinestetik, dan motivasi berprestasi dengan prestasi belajar karawitan dinyatakan oleh
koefisien regresi 0,933 atau determinasi sebesar 87,05%. Di samping sumbangan atau
kontribusi variabel bebas tersebut, ada hal lain yang ikut memberikan sumbangan agar
tercapai prestasi belajar yang sangat tinggi. Hal lain tersebut adalah semua komponen
proses pembelajaran, seperti dosen pengajar, mahasiswa, metode mengajar, situasi
edukatif, dan evaluasi ikut secara signifikan memberikan andil untuk tercapainya
prestasi belajar yang sangat tinggi tersebut.

(Cobit, 2015) Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diatas, maka
dapat di simpulkan bahwa perangkat lunak dari Aplikasi Tes Potensi Akademik untuk
Pemilihan Penjurusan di SMA Negeri 7 Bogor bebas dari kesalahan sintak maupun
secara fungsional mengeluarkan hasil yang diharapkan

2.2 KAJIAN TEORI

(Made Hendra Yudha Saputra, 2016)


A. Tes Potensi Akademik (TPA)
Tes Potensi Akademik (TPA) adalah sebuah tes yang bertujuan untuk
mengetahui bakat dan kemampuan seseorang di bidang keilmuan (akademis). Tes ini
juga sering dihubungkan dengan kecerdasan seseorang.
B. Jenis Soal Tes Potensi Akademik (TPA)
Jenis-jenis soal TPA ada empat yang meliputi tes verbal, tes kemampuan
kuantitatif, tes penalaran atau logika dan tes gambar.
C. Aplikasi Native, Hybrid dan Web
Native Application adalah aplikasi yang terpasang atau ter-install pada
perangkat mobile seperti Android, IOs, Windows Phone, Symbian, atau Blackberry
yang memiliki kelebihan yaitu aplikasi berjalan lebih fleksibel dan lebih cepat.
Sedangkan mobile web application (HTML5) adalah aplikasi berbasis website yang
hanya dapat diakses melalui modern web browser yang sudah mendukung HTML5.
D. Phonegap
Phonegap adalah sebuah framework pembuatan aplikasi mobile berbasis open
source. Phonegap framework memungkinkan seseorang mengembangkan aplikasi
native mobile menggunakan keahlian HTML, CSS dan JavaScript. Sebuah aplikasi
yang dibuat menggunakan framework Phonegap dapat di-deploy ke berbagai platform
yaitu iOS, Android, Windows Mobile, Blackberry, WebOS, Symbian dan Bada.
E. Android
Android merupakan platform mobile terpopuler di dunia. Sistem Operasi ini
telah digunakan ratusan juta orang di lebih dari 190 negara di seluruh dunia. Terdapat
beberapa versi dari sistem operasi Android dari awal perkembangannya hingga
sekarang.
F. iOS
iOS (sebelumnya iPhone OS) adalah sistem operasi perangkat bergerak yang
dikembangkan dan didistribusikan oleh Apple Inc. Userinterface dari iOS
menggunakan dasar konsep dari direct manipulation, menggunakan multi-touch
gestures.
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

1. Analisis Kebutuhan
Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan
data dalam tahap ini bisa melakukan sebuah penelitian, wawancara atau studi
literatur. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa
dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan
sistem. Dokumen ini yang akan diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman.
2. Desain Sistem
Tahapan dimana dilakukan penuangan pikiran dan perancangan sistem
terhadap solusi dari permasalahan yang ada dengan menggunakan perangkat
pemodelan sistem seperti diagram alir data (data flow diagram), diagram hubungan
entitas (entity relationship diagram) serta struktur dan bahasan data.
3. Penulisan Kode Program
Penulisan kode program atau coding merupakan penerjemahan design dalam
bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan
menerjemahkan permintaan user. Tahapan ini yang merupakan tahapan secara
nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Setelah pengkodean selesai maka akan
dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah
menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa
diperbaiki.
4. Pengujian Program
Tahapan akhir dimana sistem yang baru diuji kemampuan dan
keefektifannya sehingga didapatkan kekurangan dan kelemahan sistem yang
kemudian dilakukan pengkajian ulang dan perbaikan terhadap aplikasi menjadi
lebih baik dan sempurna.
5. Penerapan Program dan Pemeliharaan
Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan
mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan
karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau
sistem operasi baru) baru atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan
fungsional.

BAB 4

DAFTAR PUSTAKA
Cobit, I. M. (2015). Jurnal Informasi Volume VII No.2 / November / 2015, VII(2), 33–47.
Dwiantoro, J. A. (2016). APLIKASI TES POTENSI AKADEMIK UNTUK PENGARAHAN PROGRAM STUDI
BERBASIS WEB.
Fachreza, R. (2014). PERANCANGAN WEB TES POTENSI AKADEMIK ONLINE BERBASIS PHP DAN MYSQL
DEPARTEMEN MATEMATIKA.
HAKIM, H. (2016). Aplikasi Tes Potensi Akademik (TPA) Sebagai Syarat Masuk Perguruan Tinggi, 1–6.
Hendra, M., Saputra, Y., Arthana, I. K. R., & Santyadiputra, G. S. (2016). Simatik : Aplikasi Simulasi Bank
Soal Tes Potensi Akademik ( Tpa ) Berbasis Multi Platform, 5(2), 823–832.
Lesmana, I. (2017). Aplikasi Tes Akademik Untuk Pendaftaran Sekolah.
Pranoto, A. J. (2017). Sistem Tes Potensi Akademik (TPA) Berbasis Web untuk Pelatihan dan Peningkatan
Penguasaan Materi Potensi Akademik.
Pratama, P. B., & Setiawan, H. (2014). Perancangan Aplikasi Tes Potensi Akademik Menggunakan
Metode Framework For The Application Of System Thinking ( FAST ).
Riswanto2, I. (2015). Rancang Bangun Tes Potensi Akademik Menggunakan PHP.
Rulyana, D. (2014). the Determination of Academic Potential, (c), 1–15.
Santosa, A. B. (2014). Seleksi Calon Mahasiswa Baru Terhadap Kualitas Lulusan Menggunakan Tes
Potensi Akademik. Karya Ilmiah Dosen, 1(1), 51–57.
Sanusi, A. (2015). Tes Potensi Akademik dalam seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS),
105.
SARWA, I. N. (2015). Pembangunan Aplikasi Tes Potensi Akademik Menggunakan Framework
CodeIgniter.
Sumadikarta, I. (2016). Rancang bangun aplikasi tes potensi akademik (generik), 1(2), 14–29.
Tutdianah, H. (2014). APLIKASI TES POTENSI AKADEMIK ONLINE SEBAGAI ALAT BANTU PROSES
PEMBELAJARAN BAGI CALON SKRIPSI Disusun Oleh : FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS
PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN ” JAWA TIMUR.

Anda mungkin juga menyukai