Salah satu ciri yang cukup mencolok dalam menandai negara berkembang adalah pendapatan perkapita penduduknya yang masih rendah. Negara berkembang sangat identik dengan keterbatasan dan keterbelakangan. Dengan pendapatan perkapita yang rendah, maka akan banyak penduduk negara berkembang hidup dalam batas garis kemiskinan. Hal ini akan membuat kesejahteraan penduduk menjadi sangat jauh dari kata sejahtera. 2. Tingkat tabungan rendah Pada umumnya, tabungan di negara berkembang relatif rendah karena rendahnya tingkat pendapatan dan hal ini terjadi karena rendahnya produktivitas penduduk. Selain itu, secara psikologis, penduduk tidak mau menabung karena sering terjadi inflasi dan devaluasi. 3. Impor lebih besar daripada ekspor Seharusnya, impor dilakukan saat suatu negara mengalami keterbatasan teknologi dan keahlian sehingga membutuhkan barang yang dibawa oleh negara lain untuk memenuhi kebutuhan. Namun karena rendahnya pengelolaan SDA dan SDM negara berkembang, negara berkembang lebih sering membeli barang dari luar negeri. Oleh karena itu, perekonomian dalam negeri yang tidak menguntungkan dan ini akan menimbulkan ketergantungan negara terhadap perdagangan luar negeri. 4. Mengandalkan sektor primer: pertanian tradisional Sektor primer yang dimaksud adalah hasil olahan sumber daya alam, seperti karet, padi, jagung, dan teh. Yang dimaksud dengan sektor primer berkembang adalah mempunyai penduduk yang hampir 74% nya bekerja di bidang pertanian. Sementara di negara maju, jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian hanya sedikit sekali, yakni sekitar 2,5%. Mata pencaharian di bidang pertanian menjadi usaha pokok karena dilakukan dengan cara kuno, hal ini membuat sektor pertanian menjadi tidak produktif. Penduduk negara berkembang masih sangat kurang pengetahuannya akan terobosan baru dunia teknologi dan hal-hal yang berkaitan dengan itu 5. Produktivitas rendah Produktivitas merupakan salah satu hal yang bisa menentukan kualitas kerja dari seseorang. Pada umumnya, produktivitas yang rendah disebabkan oleh kualitas manusia dan sumber alam negara yang bersangkutan, seperti kandungan mineral, air hujan, hutan, dan sebagainya. Akan tetapi, sebenarnya yang lebih berpengaruh adalah kualitas tenaga kerjanya. Kondisi alam yang kurang mendukung dapat diatasi dengan teknologi jika kualitas angkatan kerjanya terdidik, kreatif, inovatif, dan terampil akan mampu membuat formulasi atau modifikasi teknik berproduksi, dari tanah kurang subur menjadi tanah yang cukup subur serta dari kurang produktif menjadi lebih produktif.
Ciri-ciri negara berkembang dari Segi Demografi:
1. Perkembangan penduduk pesat Salah satu ciri khas dari negara berkembang adalah mempunyai tingkat pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi. Hal ini bisa disebabkan karena beberapa hal, seperti kurangnya pengetahuan akan pentingnya mengendalikan jumlah penduduk, atau anggapan masyarakat yang masih kolot, yakni pemikiran “banyak anak, banyak rejeki”. Pertumbuhan penduduk yang tinggi ini apabila tidak diimbangi dengan pembukaan lapangan kerja yang banyak, maka akan menyebabkan timbulnya pengangguran. Pengangguran- pengangguran ini terjadi karena kesenjangan antara jumlah lowongan pekerjaan dengan banyaknya pencari kerja. Dengan demikian, peduduk yang tidak mendapatkan pekerjaan akan menjadi pengangguran. Jika jumlah pengangguran ini melimpah, maka akan timbul berbagai macam dampak buruk. 2. Penguasaan IPTEk minim Negara berkembang juga ditandai dengan ciri penggunaan teknologi yang belum baik oleh masyarakat, hal ini dikarenakan berbagai macam faktor. Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan teknologi kurang baik baik tesebut adalah sifat ketradisionalan masyarakat dan juga tingkat pendidikan yang rendah. Selain itu, perkembangan teknologi di negara berkembang juga masih sangat lamban. Lambannya perkembangan teknologi ini karena dipngaruhi oleh berbagai macam faktor, baik dari masyarakat maupun dari sarana dan prasarana yang dimiliki negara tersebut. 3. Iklim Tropis Pada umumnya, daerah-daerah terbelakang berada di daerah tropis, bahkan banyak teori mengatakan bahwa rendahnya produktivitas karena adanya iklim tropis. Mengapa demikian? Karena a. Kurangnya usaha manusia. Kurangnya usaha manusia ini disebabkan dalam iklim tropis pada umumnya panas dan lembap, kondisi ini menyebabkan manusia cepat lelah. Selain itu, karena di daerah tropis, berbagai jenis tanaman dapat tumbuh dengan baik sekalipun pemeliharaannya kurang begitu baik. Akibatnya, manusia tidak pemah tertantang oleh keadaan sehingga menjadikan mereka cenderung pasif, bahkan bersikap lebih pasrah. Pada umumnya, seseorang akan berusaha keras dan kreatif kalau sudah terjerumus pada berbagai kesulitan. Berbeda dengan orang-orang yang hidup di daerah yang beriklim dingin, mereka selalu kreatif dan berusaha menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan untuk persediaan nanti di musim sukar (dingin) b. Banyak penyakit Di daerah tropis, berbagai tanaman bisa hidup dengan baik. Namun, berbagai jenis penyakit dapat hidup dan berkembang dengan baik pula. c. Keadaan pertanian tidak menguntungkan Di satu sisi, iklim tropis menyuburkan tanah. Di sisi lain, hujan yang berlebihan dapat melarutkan unsur hara tanah karena erosi sehingga tanah menjadi tandus. Hal itu juga dapat menyebabkan gagalnya panen (untuk daerah tertentu) karena terlanda banjir sampai beberapa waktu dan menimbukan hama/penyakit pada tanaman
4. Masalah institusi, sosial, kebudayaan, dan politik: tingginya tingkat pengangguran,
kebudayaan tidak ekonomis, tekanan penduduk, tingkat korupsi tinggi, tingkat kesehatan rendah. a. Tingginya tingkat pengangguran Seiring dengan semakin banyaknya angka kelahiran, persaingan di dunia kerja juga semakin tinggi. Sehingga negara tidak mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang layak untuk menampung jumlah pengangguran yang terlampau banyak. Hal ini sangat berkaitan dengan laju pertumbuhan penduduk di negara berkembang yang kurang terkontrol. Selain itu, tingkat pendidikan juga menjadi sumber tingginya jumlah pengangguran di negara berkembang
b. Kebudayaan tidak ekonomis
Kebudayaan yang tidak ekonomis merupakan sikap mental atau adat istiadat yang menghalangi penggunaan penuh tenaga manusia untuk menaikkan tingkat hidupnya karena sering bertentangan dengan eksistensi kebudayaan/tradisi yang sudah melekat dalam kehidupan masyarakat. Tradisi itu misalnya: Tidak adanya mobilitas dalam kesempatan kerja. Hal ini karena adanya sistem kasta, agama, suku bangsa, dan jenis kelamin. c. Tekanan penduduk Kelebihan penduduk (over population) merupakan masalah dalam negara berkembang dan juga menjadi perintang dan perkembangan ekonomi. Hal ini terjadi karena kecepatan produksi belum dapat mengimbangi kecepatan pertumbuhan penduduk. Padahal, pertumbuhan penduduk yang cepat akan menuntut pertumbuhan produksi bahan makanan sehingga usaha produksi lainnya tertunda.. d. Tingkat korupsi tinggi Korupsi adalah perbuatan keji yang masih mengakar di pemerintahan sebuah negara. Namun tingkat korupsi di negara berkembang memang lebih tinggi dibandingkan negara maju. Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin. Mungkin kalimat inilah yang cocok untuk menggambarkan posisi rakyat jelata dan para petinggi yang hanya berorientasi pada aspek materiil. Di negara berkembang, tingkat korupsi yang terjadi cukup tinggi sehingga berdampak buruk pada perekonomian negara. e. Tingkat kesehatan rendah Tingkat kesehatan yang rendah terjadi arena pada negara berkembang cendrung memiliki penduduk yang banyak , sehingga pemerataan kesejahteran kurang dan kurangnya perhatian pemerintah kepada kesehatan penduduk dan dalam golongan tertentu biaya kesehatan masih tergolong mahal.
Pola Perkembangan Tidak Seimbang
Secara sederhana, pertumbuhan ekonomi adalah keadaan ekonomi suatu negara selama periode tertentu yang mana lebih baik atau meningkat dari periode sebelumnya berdasarkan beberapa indikator. Indikator tersebut adalah kenaikan pendapatan nasional dan pendapatan per-kapita, jumlah tenaga kerja yang lebih besar dari pengangguran, serta berkurangnya tingkat kemiskinan.