Anda di halaman 1dari 2

UKM atau usaha kecil menengah saat ini memiliki posisi yang sangat penting

bukan saja dalam penyerapan tenaga kerja, dan kesejahteraan masyarakat didaerah, dalam
banyak hal UKM menjadi perekat dan menstabilkan masalah kesenjangan sosial.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu upaya untuk menumbuhkan iklim kondusif
bagi perkembangan UKM serta pelatihan kepada masyarakat untuk dapat menciptakan
peluang usaha. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan usaha produktif
yang dimiliki perorangan maupun badan usaha yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha
mikro, misalnya usaha kuliner. Pada sepuluh tahun terakhir perkembangan UMKM di
Indonesia mencapai 99,9 persen dari total unit usaha di Indonesia. umlah UMKM yang
tersebar di Indonesia sebanyak 62,9 juta unit meliputi perdagangan, pertanian, peternakan,
kehutanan, perikanan, pertambangan, pengolahan, bangunan, komunikasi, hotel, restoran
dan jasa-jasa. 
Berkembangnya UMKM di Indonesia tidak lepas dari faktor yang mendorong
majunya pertumbuhan UMKM di Indonesia diantaranya, pemanfaatan sarana teknologi,
informasi dan komunikasi, kemudahan peminjaman modal usaha, menurunnya tarif PPH
final. Meskipun begitu, pertumbuhan tersebut dinilai masih lambat karena beberapa faktor
tersebut dinilai belum terlalu efektif, salah satunya dibagian perpajakan usaha. Ditengah
perkembangan UMKM yang belum terlalu baik di awal tahun 2020, UMKM di Indonesia
kembali diuji dengan munculnya wabah Covid-19 ditengah masyarakat Indonesia.
Wabah Covid-19 bermula muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada
bulan Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh organisasi kesehatan dunia
WHO. Lebih dari 620.000 kasus Covid-19 telah dilaporkan di lebih dari 190 negara,
mengakibatkan lebih dari 28.800 kematian dan 137.000 diantaranya sembuh. Seperti di
negara Italia penyebaran virus corona sangat masif akibat masyarakatnya masih
beraktivitas diluar rumah seperti biasa. Mengambil pelajaran dari kasus Italia maka
seharusnya untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 harus dilakukan Social Distancing
(jarak sosial) atau dikenal juga dengan upaya Lockdown (karantina wilayah).
Dengan demikian, di Indonesia pun pemerintah telah mencoba upaya tersebut yang
berimbas langsung terhadap penurunan secara drastis ekonomi UMKM, karena setiap
warga bahkan murid sekolah pun diliburkan agar tetap berada didalam rumah, akibatnya
perusahaan UMKM terhambat dalam penjualan dan juga produksi.
Penyebaran virus Covid-19 memberikan dampak bagi pelaku UMKM di Indonesia.
Salah satunya yaitu, Amin S Sutimin yang memiliki bisnis lentera hias Aneka Jaya Glass
di Jakarta. Amin mengaku transaksi yang ia dapatkan menurun secara tiba-tiba sejak
Januari 2020. “Kerasa sih karena virus corona, nggak tahu kenapa tiba-tiba transaksi kita
sejak Januari turun 20 persen,” ujarnya. Amin mengatakan dalam sebulan omzet biasanya
mencapai Rp 100 juta. Omzet itu diperoleh lantaran Ia mengekspor produknya ke Amerika
Serikat dan Australia.
Tak hanya itu sektor pariwisata dan perdagangan juga mengalami penurunan yang
drastis, terutama bagi para pedagang kaki lima yang sudah tidak bisa berdagang akibat
diberlakukannya pembatasan sosial, dan juga transportasi online. Meskipun begitu, ada
beberapa faktor yang membuat UMKM masih bisa bertahan ditengah wabah Covid-19.
Yang pertama, umumnya UMKM yang menghasilkan barang konsumsi dan jasa yang
dekat dengan kebutuhan masyarakat. Pendapatan masyarakat yang menurun drastis tidak
berpengaruh banyak terhadap permintaan barang dan jasa yang dihasilkan. UMKM malah
bisa bergerak dan menyerap tenaga kerja meski jumlahnya terbatas dan dalam situasi
Covid-19. Kedua, pelaku usaha UMKM umumnya memanfaatkan sumberdaya lokal, baik
sumberdaya manusia, modal, bahan baku, hingga peralatan. Artinya, sebagian besar
kebutuhan UMKM tidak mengandalkan barang impor. Dan yang ketiga, umumnya bisnis
UMKM tidak ditopang dana pinjaman dari bank, melainkan dari dana sendiri.
Peran pelaku UMKM ditengah wabah untuk tetap menjaga pertumbuhan UMKM
menjadi sangat penting. Saat ini yang perlu dilakukan pemerintah adalah menahan
penyebaran Covid-19. Sebab, menahan laju penyebaran Covid-19 akan berpengaruh
terhadap perekonomian. Berdasarkan uraian diatas, dalam makalah ini saya akan
membahas mengenai analisis risiko UMKM di tengah pandemik Covid-19.

Anda mungkin juga menyukai