Anda di halaman 1dari 9

Konsep Teknik Komunikasi Efektif

TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF

1. 1. DEFINISI KOMUNIKASI

Istilah komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa
Latin communis yang berarti “sama”, communico atau communicare yang berarti “membuat sama”.
Suatu pemahaman komunikasi manusia adalah komunikasi yang mengisyaratkan penyampaian
pesan searah dari seseorang atau lembaga kepada seseorang atau kelompok orang, baik secara
langsung ataupun melalui media (surat kabar, televisi, radio, majalah).

1. Harold Laswell

Komunikasi merupakan gambaran mengenai siapa, berbicara apa, melewati media apa, terhadap
siapa, serta apa dampaknya.

1. Gerald R. Miller

Komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima secara sadar untuk
mempengaruhi perilaku mereka.

1. William C. Himstreet dan Wayne M. Battynications

Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antara indovidu-individu melalui sistem biasa
baik, dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal maupun perilaku atau tindakan.

1. Forsdale

Komunikasi adalah suatu proses di mana suatu sistem dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan
tujuan bahwa sinyal-sinyal yang dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan aturan.

1. Colin Cherry

Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi untuk mencapai
tujuan bersama dan berkaitan dengan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan serta
pembangkitan balasannya.

1. Kafried Knapp

Komunikasi adalah interaksi antarpribadi yang menggunakan sistem simbol linguistik, seperti sistem
simbol verbal (kata-kata) dan nonverbal. Sistem ini dapat disosialisasikan dengan cara langsung
atau tatap muka atau melalui media lain seperti tulisan, oral, dan visual.
Kesimpulan, komunikasi adalah tindakan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berupa
proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi dengan harapan terjadinya pengaruh
yang positif atau menimbulkan efek tertentu yang diterapkan.
1. 2. ELEMEN-ELEMEN TEKNIK KOMUNIKASI EFEKTIF

Secara umum, komunikasi terbentuk atas sepuluh elemen berikut :

1. Komunikator (pengirim pesan)

Yaitu orang atau pihak yang mengirim informasi, bisa berupa perorangan, kelompok, ataupun
massa. Dalam penyampaian pesan supaya mudah dipahami oleh penerima pesan komunikator
harus memperhatikan isi, cara penyampaian, dan penerima pesan.

1. Komunikan (penerima pesan)

Merupakan seseorang yang mendapatkan suatu pesan, bisa berupa perorangan, kelompok,
ataupun massa.

1. Message (pesan)

Merupakan sesuatu yang disampaikan oleh komunikator terhadap komunikan. Penyampaian pesan
bisa berupa lisan, face to face, maupun melalui media.

1. Transmits

Merupakan prosedur pengiriman pesan, yang menyangkut sarana dan media yang dipakai dalam
mengirimkan pesan.

1. Response atau feedback

Merupakan hasil akhir suatu komunikasi, yaitu reaksi atau tanggapan yang disampaikan.

1. Hambatan / Gangguan

Merupakan faktor-faktor yang menyebabkan terhambatnya proses komunikasi. Gangguan ini bisa
menyebabkan kesalahan pemaknaan pesan oleh komunikan, sehingga pesan tidak tersampaikan
dengan baik, dan komunikasi tidak berhasil dilakukan. Gangguan tersebut bisa berasal dari
komunikator, pesan, saluran ataupun komunikan.

1. Efek

Merupakan hasil akhir dari proses komunikasi, bisa berupa perubahan sikap atau tingkah laku target
pesan (komunikan). Efek yang dihasilkan pesan menentukan apakah pesan tersebut berhasil
disampaikan atau tidak.

1. Situasi

Situasi disini menyangkut situasi atau keadaan ketika proses komunikasi sedang berlangsung.
Dalam komunikasi langsung elemen situasi sangat penting karena dapat mempengaruhi mood
komunikator juga komunikan. Selain itu situasi juga akan mempengaruhi pilihan media atau saluran
komunikasi yang dipakai, serta feedback yang diberikan oleh komunikan.

1. Filter

Merupakan kerangka berpikir yang digunakan ketika menerima pesan. Ada tiga jenis filter dalam
komunikasi, yaitu filter psikologis, filter fisik, dan filter budaya.
Filter psikologis dipengaruhi oleh peristiwa atau kejadian yang pernah dialami komunikan. Misal,
komunikan pernah mengalami trauma terhadap orang dari suku tertentu, maka komunikan
cenderung akan menolak komunikator yang berasal dari suku tersebut.
Filter fisik dipengaruhi oleh kondisi ruangan tempat proses komunikasi berlangsung. Misal, udara
yang panas, kursi tidak nyaman, atau penerangan yang tidak memadai.
Filter budaya dipengaruhi oleh pandangan dan cara hidup yang berlaku ditempat komunikan tinggal.
Misal, komunikan yang tinggal di Jawa Tengah terbiasa dengan gaya bicara lembut, berbeda
dengan komunikan yang berasal dari Sumatera.

1. Pengatur

Merupakan pihak luar yang secara tidak langsung mempengaruhi proses komunikasi, aliran pesan
dari komunikator kepada komunikan. Pengatur merupakan pihak yang memiliki wewenang untuk
mengontrol isi atau struktur pesan yang disampaikan.
Contoh, pemerintah, pengadilan, lembaga, konsumen, atau narasumber. Pemerintah dalat
mencabut SIUPP (Surat Izin Usaha Penerbitan Pers) yang dimiliki suatu surat kabar atau komisi
penyiaran yang menentukan penyensoran gambar dalam televisi, sehingga seringkali beberapa
bagian film terlihat blur.

1. 3. MODEL-MODEL KOMUNIKASI

Terdapat 9 model komunikasi massa menurut para ahli, yaitu :


1) Model komunikasi Lasswell
Model ini menggambarkan pesan yang mengalir dalam masyarakat majemuk dengan khalayak yang
beragam. Pesan mengalir melalui sejumlah media atau saluran komunikasi.
Terdapat beberapa komponen komunikasi yaitu Who, Says What, In What Channel, To
Whom, dan With What Effect yang masing-masing memiliki ranah penelitiannya sendiri. Misal, untuk
meneliti Who digunakan analisis kontrol, Says What digunakan analisis isi, In What
Channel digunakan analisis analisis media, To Whom digunakan analisis khalayak, With What
Effect digunakan analisis efek.

2) Model komunikasi Shannon dan Weave


Tahun 1949, Claude Shannon dan Warren Weaver mengenalkan model komunikasi matematis
yang membuat referensi dasar bagi organisasi teknologi komunikasi. Seorang pembicara atau
komunikator memilih sebuah pesan yang diinginkan dari seluruh pesan-pesan yang mungkin. Pesan
yang dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi dan diubah ke dalam sinyal-sinyal (pesan).
Penerima pesan atau komunikan menerima sinyal-sinyal. Dalam proses transmisi, beberapa distorsi
(ketidaksempurnaan) dapat ditambahkan yang bukan merupakan bagian dari pesan dikirimkan oleh
sumber atau komunikator. Hal ini disebut dengan noise atau gangguan.
3) Model komunikasi Newcomb ABX
Tujuan utama dari model ini adalah untuk mengenalkan peran komunikasi dalam sebuah hubungan
sosial dan untuk mengelola keseimbangan sosial dalam sebuah sistem sosial.
Model komunikasi Newcombs beroperasi dalam bentuk triangular atau sistem ABX, yaitu A
sebagai sender atau komunikator, B sebagai penerima pesan, dan X sebagai hal yang menjadi
fokus perhatian. Model komunikasi massa ABX atau model komunikasi massa Newcombs
mensyaratkan bahwa A berkomunikasi dengan B tentang sebuah topik, yaitu topik C. Orientasi dan
sikap A dan B ditentukan tidak hanya oleh C, tetapi juga dengan hubungan antara A dan C.
Perlu dipahami bahwa C mungkin saja dapat berupa fakta, obyek, atau orang yang merupakan
subyek komunikasi antara A dan B. Hal ini berarti bahwa jika individu B atau receiver secara
positif menerima C, keterlibatannya dalam proses komunikasi akan sama dengan keterlibatan A
dengan C, sebagaimana kasus sebelum proses komunikasi dimulai. Dalam gambar, tanda panah
mengindikasikan sikap.
4) Model komunikasi Westley dan MacLean
Model ini dapat dilihat dalam dua konteks komunikasi, yaitu komunikasi interpersonal atau
komunikasi antar pribadi dan komunikasi massa.
Poin penting perbedaan antara komunikasi interpersonal dan komunikasi massa adalah terletak
pada umpan balik. Dalam komunikasi interpersonal umpan balik bersifat langsung dan cepat.
Sedangkan dalam komunikasi massa, umpan balik bersifat tidak langsung dan tertunda atau lambat.
Model ini menekankan pada hubungan yang kuat antara tanggapan dari lingkungan sekitar dan
proses komunikasi. Komunikasi dimulai hanya ketika seorang individu menerima pesan dari
lingkungan sekitar. Setiap penerima pesan merespon pesan yang mereka terima berdasarkan
orientasi obyek mereka.
5) Model komunikasi De Fleur
De Fleur mengembangkan model komunikasi Shannon dan Weaver dengan memasukkan alat
media massa dan menyatakan bahwa proses komunikasi adalah sirkuler karena adanya dua umpan
balik yang mungkin terjadi. Dalam seluruh proses komunikasi, gangguan atau noise dapat terjadi
pada setiap tahapan. De Fleur menggambarkan sumber, transmitter, receiver,
dan destinationsebagai tahapan komunikasi massa yang terpisah.
Hal lainnya yang penting adalah adanyal alat umpan balik yang membantu menganalisa khalayak
target. Di sini, seluruh receiver bukanlah khalayak sasaran karena khalayak sasaran akan membuat
semacam umpan balik yang akan membantu menemukan khalayak saasaran dengan menggunakan
alat umpan balik. Satu aspek penting lainnya adalah bahwa proses komunikasi berlangsung secara
dua arah. Model komunikasi ini juga merupakan model pertama yang mengenalkan umpan balik dua
arah dan khalayak sasaran dalam proses komunikasi.
6) Model komunikasi Gerbner
Model Gerbner menekankan pada sifat dinamis komunikasi dan faktor-faktor yang memberi dampak
pada reliabilitas komunikasi, yaitu dimensi persepsi dan dimensi makna serta kendali.
a. Dimensi persepsi
E adalah sebuah kejadian dalam kehidupan dan isi kejadian atau isi pesan dilambangkan dengan M.
Setelah dirasakan, pesan dari E oleh M dikenal sebagai E1 yang tidak sama dengan E karena
beberapa orang atau mesin tidak dapat merasakan seluruh kejadian dan mereka rasakan hanya
bagian dari E1 yang disebut dengan dimensi perseptual.
Terdapat 3 faktor yang terlibat antara E dan M, yaitu seleksi, konteks, dan ketersediaan.

 M atau manusia atau mesin tidak dapat merasakan keseluruhan isi dari kejadian E. Untuk itu, M
kemudian menyeleksi isi yang menarik atau dibutuhkan dari keseluruhan kejadian dan
menyaringnya.
 Konteks terjadi dalam suatu kejadian.
 Ketersediaan didasarkan pada sikap M, budaya, mood, dan kepribadiaan.

b. Dimensi makna dan kendali


E2 adalah sebuah isi kejadian yang digambarkan atau dibentuk oleh M. Di sini, M menjadi sumber
pesan tentang E untuk dikirimkan kepada orang lain. M membuat sebuah pernyataan atau sinyal
tentang pesan yang disebut Gerbner dengan istilah bentuk dan isi sebagai SE2. S merujuk pada
sinyal atau bentuk dan E2 merujuk pada Isi. Di sini, isi E2 dibentuk (S) oleh M dan dapat
dikomunikasikan ke dalam berbagai macam cara.
M menggunakan channel atau media untuk mengirimkan pesan yang telah dikendalikan. Istilah
kendali merujuk pada derajat keterampilan yang dimiliki oleh M dalam menggunakan saluran
komunikasi. Jika menggunakan saluran komunikasi verbal bagaimana ia menggunakan kata-kata?
Jika ia menggunakan internet sebagai alat komunikasi, seberapa baik ia menggunakan teknologi
baru dan kata-kata? Proses ini dapat dikembangkan dengan menambah penerima pesan yang
memiliki persepsi lebih jauh terhadap pernyataan tentang kejadian yang dirasakan.
7) Model komunikasi Riley dan Riley
Dalam model komunikasi Riley dan Riley, terdapat 2 (dua) komponen utama yaitu komunikator dan
komunikate atau receiver yang masing-masing merupakan struktur sosial yang lebih luas. Dalam
struktur sosial pertama terdiri dari komunikator, kelompok primer a1 dan a2. Sementara itu, dalam
struktur sosial 2 terdiri dari komunikate atau receiver, kelompok promer b1 dan b2. Baik kelompok
sosial 1 maupun kelompok sosial 2 berada dalam sebuah sistem sosial.
Kelompok utama atau kelompok primer adalah kelompok yang dibedakan dengan tingkat kedekatan
mislanya teman. Selain kelompok primer, terdapat pula kelompok sekunder yang dikenal sebagai
kelompok referensi yang tidak membagi hubungan kedekatannya dengan komunikator ataupun
komunikate atau receiver melainkan memberika pengaruh dalam proses komunikasi.
Melalui model dapat kita lihat bahwa komunikator mengirimkan sebuah pesan dengan
kesepakatan untuk pengharapan kelompok dan orang lain dalam suatu sistem sosial yang lebih
luas. Komunikator adalah sebuah bagian dari suatu struktur sosial yang lebih luas dan kelompok
disebut dengan kelompok primer. Dengan kata lain, komunikator dipengaruhi oleh kelompok primer.
Penerima pesan atau receiver juga beroperasi seperti komunikator yang juga dipengaruhi oleh
kelompok lain dalam suatu sistem sosial yang lebih kuas. Receiver menerima umpan balik yang
didasarkan pada pesan-pesan yang dikirimkan oleh komunikator dalam kelompok primernya.
Kemudian mengirimkan umpan balik kepada komunikator untuk mengatasi beberapa isu atau
masalah.
Model komunikasi ini secara jelas mengilustrasikan komunikasi sebagai proposisi dua arah,
komunikator dan recipient saling tergantung satu sama lain dan terhubung satu sama lain dengan
adanya mekanisme umpan balik, komunikator dan penerima pean adalah bagian dari konteks sosial
yang lebih luas dan tidak bertindak dalam ruang isoalsi.
8) Model komunikasi Maaletzke
Model komunikasi massa Maletzke begitu kompleks dan memiliki beberapa komponen umum
sebagaimana model komunikasi lainnya yaitu komunikator atau communicator, pesan
atau message, media, dan penerima pesan ataureceiver.
Pesan menjangkau penerima pesan secara tidak langsung, media mengubah pengalaman dan
persepsi penerima pesan. Pesan bermedia adalah sebuah pesan yang dimodifikasi. Penerima
pesan menyeleksi berbagai pesan yang penting baginya. Kualitas dan metode penyeleksian pesan
ditentukan oleh beberapa faktor seperti kepribadian receiver, pengalaman, perkembangan, minat,
inteligensia, pandangan, kebiasaan, adat sistiadat, dan citra diri. Maletzke juga menyebut paksaan
pesan, paksaan sedang, dan paksaan publik. Paksaan berkaitan dengan pola perilaku dan persepsi
tertentu yang disebabkan oleh advokasi oleh pesan, media, atau opini publik.
9) Model komunikasi Hiebert, Ungurait, Bohn (Model komunikasi HUB)
Model komunikasi HUB dikenalkan oleh Ray Eldon Hiebert, Donald F. Ungurait, dan Thomas W.
Bohn. Dalam model ini, komunikasi digambarkan sebagai seperangkat atau sekumpulan lingkaran
yang membentuk seperti gelombang. Isi komunikasi digambarkan sebagai kelereng yang
dilemparkan ke air dan menyebabkan terjadinya riak yang kemudian menjadi lingkaran yang lebih
besar hingga mereka menyentuh pantai atau khalayak dan diberi umpan balik.
Gagasan ide ini adalah isi atau konten berjalan melalui sekumpulan tindakan atau aksi dan reaksi
dari hubungan manusia. Perhatian pertama diberikan kepada pengembangan konten.

1. 4. TEKNIK-TEKNIK KOMUNIKASI

Teknik adalah adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan sesuatu hal. Komunikasi adalah
penyampaian informasi dari komunikator ke komunikan melalui media tertentu. Jadi, teknik
komunikasi adalah suatu cara yang digunakan dalam menyampaikan informasi dari komunikator ke
komunikan dengan media tertentu.
Teknik komunikasi dalam situasi semi formal-formal adalah sebagai berikut :

1. Informative communication (komunikasi informatif)

Adalah suatu pesan yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang tentang hal-hal baru
yang diketahuinya. Teknik ini berdampak kognitif pasalnya komunikan hanya mengetahui saja.
Contoh : penyampaian berita melalui media elektronik TV

1. Persuasive communication (komunikasi persuasif)

Komunikasi persuasif bertujuan untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku komunikan yang
lebih menekan sisi psikologis komunikan. Penekanan ini dimaksudkan untuk mengubah sikap,
pendapat atau perilaku, tetapi persuasi dilakukan dengan halus, luwes, yang mengandung sifat-sifat
manusiawi sehingga mengakibatkan kesadaran dan kerelaan yang disertai perasaan senang.
Contoh : iklan layanan masyarakat dan iklan produk di televisi, iklan lowongan pekerjaan di media
cetak.

1. Coersive/ instruktive communication (komunikasi bersifat perintah)


Teknik komunikasi ini berupa perintah, ancaman, sangsi dan lain-lain yang bersifat paksaan,
sehingga orang-orang yang dijadikan sasaran (komunikan) melakukannya secara terpaksa,
biasanya teknik komunikasi seperti ini bersifat fear arousing, yang bersifat menakut-nakuti atau
menggambarkan resiko yang buruk. Teknik ini bisa digunakan oleh atasan terhadap bawahannya
yang menuntut adanya kedisiplinan kerja karyawannya.
Contoh : peraturan tertulis oleh pihak perusahaan terhadap karyawannya.

1. Human relations (hubungan manusia)

Pada umumnya dilakukan untuk menghilangkan hambatan-hambatan komunikasi, meniadakan


salah pengertian dan mengembangkan tabiat manusia. Untuk melakukan hubungan manusia
biasanya digunakan beberapa teknik pendekatan, yaitu :
1) Pendekatan emosional
Dalam hubungan ini komunikator mempertaruhkan kepercayaan komunikan terhadap fakta pesan
yang disampaikan, maka teknik ini berujung pay off atau reward, yaitu bujukan atau rayuan dengan
cara “mengiming-imingi” komunikan dengan hal yang menguntungkan atau menjanjikan harapan.
2) Pendekatan sosial budaya
Salah satu tujuan komunikasi adalah tersampaikannya oesan dari komunikator kepada komunikan,
maka dianjurkan bagi komunikator terlebih dahulu memahami perilaku sosial serta budaya
masyarakat setempat yang akan menjadi komunikan. Hal ini bertujuan agar komunikan lebih
memahami serta tidak merasa tersinggung oleh pesan yang disampaikan oleh komunikator, selain
itu masyarakat yang menjadi komunikan tidak dapat terlepas dari budaya.

1. 5. 7C KOMUNIKASI

1) Clear (jelas)
Pastikan pesan yang disampaikan memiliki tujuan yang jelas.
2) Concise (ringkas)
Komunikasi harus dilakukan secara ringkas namun tetap fokus pada poin yang ingin disampaikan.
3) Concrete (konkret)
Pesan yang disampaikan harus konkrit, agar pendengar dan pembaca dapat memahami dengan
jelas pesan yang disampaikan tersebut secara keseluruhan dan fokus pada maksud yang ingin
disampaikan, biasanya didukung dengan fakta dan data sehingga tidak disalahtafsirkan.
4) Correct (benar)
Pesan yang disampaikan harus bebas dari kesalahan tata bahasa sehingga mudah dimengerti oleh
penerima pesan tersebut.
5) Coherent (koheren/ masuk akal)
Adalah komunikasi yang logis atau masuk akal, semua pesan yang diberikan sesuai dengan topik
pembicaraan utama.
6) Complete (lengkap)
Komunikasi harus lengkap, harus memberikan pesan secara lengkap kepada penerima pesan
tersebut sehingga penerima pesan mengetahui maksud dan tujuan dari pesan yang bersangkutan.
7) Courteus (sopan)
Komunikasi yang dilakukan dengan sopan, ramah, dan terbuka tanpa ada sesuatu yang terselubung
di dalamnya.

1. 6. HAMBATAN KOMUNIKASI

Suatu proses komunikasi tidak selamanya berjalan dengan lancar, dikarenakan adanya hambatan
dalam komunikasi. Adapun hambatan dalam komunikasi adalah sebagai berikut :

1. Hambatan pada proses komunikasi

 Hambatan dari pengirim pesan

Misalnya, pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini
dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.

 Hambatan dalam penyandian/ simbol

Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih
dari satu, simbol yang dipergunakan antara pengirim dan penerima tidak sama, atau bahasa yang
dipergunakan terlalu sulit.

 Hambatan media

Adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara
radio dan aliran listrik sehinga tidak dapat mendengarkan pesan.

 Hambatan dalam bahasa sandi

Sandi merupakan simbol atau kode rahasia dalam suatu proses komunikasi. Hambatan dapat terjadi
dalam menafsirkan sandi oleh penerima.

 Hambatan dari penerima pesan

Misal, kurangnya perhatian pada saat menerima/ mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan
yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.

 Hambatan dalam memberikan balikan

Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya, akan tetapi memberikan interpretatif,
tidak tepat waktu atau tidak jelas, dan sebagainya.

1. Hambatan fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yangefektif, cuaca yang buruk akan menyebabkan
gangguan alat komunikasi, dan lain-lain. Misalnya, gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi,
dan sebagainya.

1. Hambatan semantik

Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti ganda yang
berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.

1. Hambatan psikologis

Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya perbedaaan


nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan

Cara-cara mengatasi hambatan-hambatan dalam komunikasi adalah :


ü Memelihara iklim komunikasi terbuka karena akan mendorong keterusterangan dan kejujuran
serta mempermudah umpan balik
ü Bertekad memegang tegus etika berkomunikasi
ü Memahami kesulitan komunikasi antarbudaya
ü Menggunakan teknologi secara bijaksana dan bertanggung jawab
ü Menciptakan dan memproses pesan secara efektif dan efisien.
Last modified: Monday, 16 November 2020, 9:53 PM

Anda mungkin juga menyukai