Anda di halaman 1dari 16

TUGAS 2 KOMUNIKASI KELOMPOK

ALWIN PRABOWO 210110120480 MANKOM D

1. Definisi dan Model Komunikasi


Definisi komunikasi :
Raymond ross Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator. Gerald R. Miller Komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat sadar untuk memengaruhi perilaku mereka. Everett M. Rogers Komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Carl I. Hovland Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan rangsangan (biasanya dengan menggunakan lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain. New Comb Komunikasi adalah transmisi informasi yang terdiri dari rangsangan diskriminatif dari sumber kepada penerima. Bernard Barelson & Garry A. Steiner Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb. Collin Chery Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya. Definisi komunikasi : Menurut Forsdale (1981) seorang ahli pendidikan terutama ilmu komunikasi : Dia menerangkan dalam sebuah kalimat bahwa communication is the process by which a system is established, maintained and altered by means of shared signals that operate according to rules. Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu sistem dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa sinyalsinyal yang dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan aturan. Analisis : Komunikasi adalah sebuah cara yang digunakan sehari-hari dalam menyampaikan pesan/rangsangan(stimulus) yang terbentuk melalui sebuah proses yang melibatkan dua orang atau lebih. Dimana satu sama lain memiliki peran dalam membuat pesan, mengubah isi dan makna, merespon pesan/rangsangan tersebut, serta memeliharanya di ruang publik. Dengan tujuan sang "receiver" (komunikan) dapat menerima sinyal-sinyal atau pesan yang dikirimkan oleh "source" (komunikator).

William J. Seller komunikasi adalah proses dimana simbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima dan diberi arti.

Model Komunikasi :

Model Aristoteles

Aristoteles adalah filosof Yunani, tokoh paling dini yang mengkaji komunikasi, yang intinya adalah persuasi Model Aristoteles adalah model yang paling klasik atau disebutbjuga model retoris. Oleh karena itu, model ini merupakan penggambaran dari komunikasi retoris, konu8mikasi publik atau pidato. Aristoteles adalah orang pertama yang merumuskan model komunikasi verbal pertama. Proses komunikasi terjadi ketika ada seorang pembicara berbicara kepada orang lain atau khalayak lain dala rangka merubah sikap mereka. Aristoteles mengemukakan tiga unsur yang harus ada dalam proses komunikasi : 1. Pembicara (speaker) 2. 3. Pesan (message) Pendengar (listener)

Menurut Aristoteles, persuasi dapat dicapai oleh : 1. Siapa Anda (etos-kepercayaan anda) 2. 3. Apa argumen Anda (Logos-logika dalam pendapat Anda) Dengan memainkan emosi khalayak (pathos-emosi khalayak)

Salah satu kelemahan model ini adalah bahwa proses komunikasi dipandang sebagai suatu yang statis dan tidak mempedulikan saluran, umpan balik, efek, dan kendala-kendala. Disanping itu, model ini juga berfokus pada komunikasi yang disengaja (komunikator mempunyai keinginan secara sadar untuk merubah sikap orang lain). Model Laswell Model ini merupakan sebuah pandangan umum tentang komunikasi yang dikembangkan dari batasan ilmu polotik. Who say what in which channel to whom with what effect ? Laswell mengemukakan tiga fungsi komunikasi, yaitu : 1. Pengawasan lingkungan, 2. Korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan. 3. Transmisi warisan sosial. Model ini merupakan versi verbal dari model Shannon dan Weaver. Model ini melihat komunikasi sebagai transmisi pesan : Model ini mengungkapkan isu efek dan bukannya makna. Efek secara tak langsung menunjukkan adanya perubahan yang bisa diukur dan diamati pada penerima yang disebabkan unsur-unsur yang bisa diidentifikasi dalam prosesnya. Model ini lebih sesuai diterapkan pada kajian komunikasi massa.

Model Shannon dan Weaver Model ini terdiri dari lima elemen : a) Information Source adalah yang memproduksi pesan. b) Transmitter yang menyandikan pesan dalam bentuk sinyal. c) Channel adalah saluran pesan. d) Receiver adalah pihak yang menguraikan atau mengkonstruksikan pesan dari sinyal. e) Destination adalah dimana pesan sampai. Suatu konsep penting dalam model ini adalah gangguan (noise), yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat mengganggu kecermatan pesan yang disampaikan. Konsep-konsep lain yang merupakan andil Shannon dan Weaber adalah entropi dan redudansi. Model ini diterapkan pada konteks-konteks komunikasi lainnya seperti komunikasi antarpribadi, komunikasi publik atau komunikasi massa. Sayangnya, model ini juga memberikan gambaran yang parsial mengenai proses komunikasi. Model Schramm

Menurut Schram komunikasi senantiasa membutuhkan setidaknya tiga unsur : 1. Sumber, bisa berupa :

Seorang individual berbicara, menulis, menggambar, bergerak. Sebuah organisasi komunikasi (koran, rumah produksi, televisi). 1. Pesan, dapat berupa tinta dalam kertas, gelombang suara dalam udara, lambaian tangan, atau sinyal-sinyal lain yang memiliki makna. 2. Sasaran, dapat berupa individu yang mendengarkan, melihat, membaca, anggota dari sebuah kelompok, mahasiswa dalam perkuliahan, khalayak massa, pembaca surat kabar, penonton televisi, dll.

Schramm melihat komunikasi sebagai usaha yang bertujuan untuk menciptakancommonness antara komunikator dan komunikan. Hal ini karena komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang artinya sama. Schramm mengenalkan konsep field of experience, yang menurut Schramm sangat berperan dalam menentukan apakah komunikasi diterima sebagaimana yang diinginkan oleh komunikan. Beliau menekankan bahwa tanpa adanya field of experience yang sama, hanya ada sedikit kesempatan bahwa suatu pesan akan diinterpretasikan dengan tepat. Dalam hal ini, model Schramm adalah pengembangan dari model Shannon dan Weaver. Schramm mengatakan bahwa pentingnyafeedback adalah suatu cara untuk mengatasi masalah noise. Pada model ini, Schramm percaya bahwa ketika komunikan memberikan umpan balik maka ia akan berada pada posisi komunikator (source).

2. Pengertian dan Karakteristik Kelompok


Pengertian :
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005). Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.

Robin (Pearson) kelompok adaah alat implementasi yang sangat efektif Achmad S. Ruky Kelompok adalah sejumlah orang yang berhubungan (berinteraksi) antara satu dan yang lainnya, yang secara psikologis sadar akan kehadiran yang lain dan yang menganggap diri mereka sebagai suatu kelompok

Nicholas Evans kelompok merupakan kumpulan individu-individu yang diikat oleh tingkah laku atau kepentingan yang sama

Antonius Atoshoki kelompok merupakan suatu arena terjadinya konflik Paul B. Horton Kelompok merupakan setiap kumpulan manusia secara fisik (misalnya, sekelompok orang yang sedang menunggu bus kota

Robert K. Merton Kelompok merupakan sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan

Wila Huky kelompok merupakan suatu unit yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasi

Karakteristik :
1. Anggota kelompok harus mempunyai pengaruh satu sama lain supaya dapat diakui

menjadi anggota suatu kelompok.


2. Anggota dalam suatu kelompok harus bisa saling mengenal agar tujuan yang ingin

dicapai kelompok tersebut bisa tercapai.

3. Terdiri dari dua orang atau lebih dalam interaksi sosial baik secara verbal maupun

non verbal.
4. Sebuah kelompok juga hendaknya memiliki struktur hubungan yang jelas dan stabil

agar kelompok tersebut berguna sebagaimana mestinya.

3. Klasifikasi Kelompok

Kelompok primer dan sekunder.


Charles Horton Cooley pada tahun 1909 (dalam Jalaludin Rakhmat, 1994) mengatakan bahwa kelompok primer adalah suatu kelompok yang anggotaanggotanya berhubungan akrab, personal, dan menyentuh hati dalam asosiasi dan kerja sama. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang anggotaanggotanya berhubungan tidak akrab, tidak personal, dan tidak menyentuh hati kita. Jalaludin Rakhmat membedakan komunikasinya, sebagai berikut: kelompok ini berdasarkan karakteristik

1. Kualitas komunikasi pada kelompok primer bersifat dalam dan meluas. Dalam, artinya menembus kepribadian kita yang paling tersembunyi, menyingkap unsur-unsur backstage (perilaku yang kita tampakkan dalam suasana privat saja). Meluas, artinya sedikit sekali kendala yang menentukan rentangan dan cara berkomunikasi. Pada kelompok sekunder komunikasi bersifat dangkal dan terbatas. 2. Komunikasi pada kelompok primer bersifat personal, sedangkan kelompok sekunder nonpersonal. 3. Komunikasi kelompok primer lebih menekankan aspek hubungan daripada aspek isi, sedangkan kelompok primer adalah sebaliknya. 4. Komunikasi kelompok primer cenderung ekspresif, sedangkan kelompok sekunder instrumental. 5. Komunikasi kelompok primer cenderung informal, sedangkan kelompok sekunder formal.

Kelompok keanggotaan dan kelompok rujukan.


Theodore Newcomb (1930) melahirkan istilah kelompok keanggotaan (membership group) dan kelompok rujukan (reference group). Kelompok keanggotaan adalah kelompok yang anggota-anggotanya secara administratif dan fisik menjadi anggota kelompok itu. Sedangkan kelompok rujukan adalah kelompok yang digunakan sebagai alat ukur (standard) untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk sikap. Menurut teori, kelompok rujukan mempunyai tiga fungsi: fungsi komparatif, fungsi normatif, dan fungsi perspektif. Saya menjadikan Islam sebagai kelompok rujukan saya, untuk mengukur dan menilai keadaan dan status saya sekarang (fungsi komparatif. Islam juga memberikan kepada saya norma-norma dan sejumlah sikap yang harus saya miliki-kerangka rujukan untuk membimbing perilaku saya, sekaligus

menunjukkan apa yang harus saya capai (fungsi normatif). Selain itu, Islam juga memberikan kepada saya cara memandang dunia ini-cara mendefinisikan situasi, mengorganisasikan pengalaman, dan memberikan makna pada berbagai objek, peristiwa, dan orang yang saya temui (fungsi perspektif). Namun Islam bukan satusatunya kelompok rujukan saya. Dalam bidang ilmu, Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) adalah kelompok rujukan saya, di samping menjadi kelompok keanggotaan saya. Apapun kelompok rujukan itu, perilaku saya sangat dipengaruhi, termasuk perilaku saya dalam berkomunikasi.

Kelompok deskriptif dan kelompok preskriptif


John F. Cragan dan David W. Wright (1980) membagi kelompok menjadi dua: deskriptif dan peskriptif. Kategori deskriptif menunjukkan klasifikasi kelompok dengan melihat proses pembentukannya secara alamiah. Berdasarkan tujuan, ukuran, dan pola komunikasi, kelompok deskriptif dibedakan menjadi tiga: a. kelompok tugas; b. kelompok pertemuan; dan c. kelompok penyadar. Kelompok tugas bertujuan memecahkan masalah, misalnya transplantasi jantung, atau merancang kampanye politik. Kelompok pertemuan adalah kelompok orang yang menjadikan diri mereka sebagai acara pokok. Melalui diskusi, setiap anggota berusaha belajar lebih banyak tentang dirinya. Kelompok terapi di rumah sakit jiwa adalah contoh kelompok pertemuan. Kelompok penyadar mempunyai tugas utama menciptakan identitas sosial politik yang baru. Kelompok revolusioner radikal; (di AS) pada tahun 1960-an menggunakan proses ini dengan cukup banyak. Kelompok preskriptif, mengacu pada langkah-langkah yang harus ditempuh anggota kelompok dalam mencapai tujuan kelompok. Cragan dan Wright mengkategorikan enam format kelompok preskriptif, yaitu: diskusi meja bundar, simposium, diskusi panel, forum, kolokium, dan prosedur parlementer.

4. Fungsi Kelompok
Yang pertama, menjalin hubungan social antar anggota dan kelompok. Bagaimana individu dalam suatu kelompok bisa berhubungan social tanpa komunikasi atau sejauh mana suatu kelompok dapat memelihara hubungan social diantara anggota dengan anggota atau pun anggota dengan kelompok. Yang kedua adalah fungsi pendidikan atau adukasi. Hal ini berkaitan dengan pertukaran informasi anatar anggota. Melalui fungsi ini kebutuhan anggota akan informasi baru dapat terpenuhi. Dan secara tidak langsung kemampuan para anggota dibidangnya masing-masing dapat embawa pengetahuan baru atau justru membawa keuntungan untuk para anggota lainnya ataupun bagi kelompok. Yang ketiga adalah kemampuan persuasi. Fungsi ini sebelumnya dapat menguntungkan atau merugikan pihak yang mem-persuasi. Misalnya, seorang anggota yang berusaha mem-persuasi anggota kelompok lainnya untuk tidak atau melakuakan sesuatu. Jika ia mem-persuasi suatu yang sejalan dengan kelompok, maka ia akan diterima dan menciptakan iklim yang positif di dalam kelompok, tapi

sebaliknya jika ia mem-persuasi suatu yang bertentangan dengan kelompok, maka akan berpotensi menciptakan konflik dan perpecahan di dalam kelompok. Yang berikutnya adalah masalah problem solving. Hal ini berkaitan erat dengan jalan-jalan alternative dari para anggota kelompok untuk memecahkan masalah. Keuntungan problem solving dalam kelompok, salah satunya adalah. o Banyak orang = banyak masukan atau pendapat o Berkaitan dengan fungsi no.2. Latar belakang pendidikan yang berbeda

memungkinkan pemasukan jalan alternative dari banyak sudut pandang, sehingga akan lebih bijaksana dalam pengambilan suatu keputusan. Yang terakhir adalah sebagai terapi. Pasti kalian pernah mendengar soal terapi kelompok bukan? Tapi memang fungsi yang kelima ini agak berbeda dengan fungsifungsi sebelumnya, karena dalam fungsi kelima ini lebih terfokus pada membantu diri sendiri, bukan membantu kelompok. Disini para individu yang memiliki masalah yang sama dikumpulkan, dan mereka diminta untuk saling terbuka dalam mengungkapkan diri mereka ataupun masalah mereka. Dalam kelompok ini juga tetap membutuhkan pemimpin sebagai pengatur atau penengah jika terjadi konflik atau perbedaan pendapat.

5. Kelebihan dan Kekurangan Komunikasi Kelompok


Kelebihan Komunikasi Kelompok
Ukuran kelompok Hubungan antara ukuran kelompok dengan keefektifan komunikasi kelompok adalah makin banyak anggota makin besar jumlah pekerjaan yang diselesaikan. Misalnya 1 orang dapat memindahkan tong minyak kesatu bak truk dalam 10 jam, 10 orang dapat memindahkan pekerjaan tersebut dalam 1 jam. Jadi jumlah anggota yang banyak merupakan salah satu kekuatan dalam komunikasi kelompok.

Jaringan komunikasi Dalam komunikasi kelompok terdapat beberapa tipe jaringankomunikasi, yaitu: roda, rantai, Y, lingkaran, dan bintang. Tipe rodamenghasilkan produk kelompok tercepat dan terorganisir.

Kohesi Kelompok Kohesi kelompok didefinisikan sebagai kekuatan yang mendorong anggota kelompok untuk tetap tinggal dalam kelompok, dan mencegahnya meninggalkan kelompok.

McDavid dan Harari (dalamJalaluddin Rakmat, 2004) menyarankan bahwa kohesi diukur dari beberapa faktor sebagai berikut: ketertarikan anggota secara interpersonal pada satu sama lain; ketertarikan anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok; sejauh mana anggota tertarik pada kelompok sebagai alatuntuk memuaskan kebutuhan personal.

Kepemimpinan Kepemimpinan adalah komunikasi yang secara positif mempengaruhikelompok untuk bergerak ke arah tujuan kelompok. Kepemimpinanadalah faktor yang paling menentukan kefektifan komunikasi kelompok.Klasifikasi gaya kepemimpinan yang klasik dilakukan oleh White danLippit (1960).

Kekurangan Komunikasi Kelompok


Ketidakpastian Ketidakpastian adalah perbedaan informasi yang tersedia dengan informasi yang diharapkan. Untuk mengurangi ketidakpastian iniorganisasi menciptakan dan menukar pesan di antara anggota, penelitian,pengembangan organisasi dan menghadapi tugas-tugas yang kompleksdengan integritas yang tinggi.

Ketergantungan Keadaan saling tergantung antara satu bagian dengan bagian lainnya telah menjadi sifat dari suatu organisasi yang merupakan suatu sistem terbuka. Bila suatu bagian dari organisasi mengalami gangguan maka akan berpengaruh pada bagian lainnya dan mungkin juga pada seluruh sistem organisasi.

Perbedaan (Keragaman) Dalam kelompok dan organisasi terdapat banyak anggota tentu saja banyak terdapat budaya didalamnya. Banyaknya perbedaan budaya inimerupakan salah satu kelemahan dalam komunikasi kelompok danorganisasi

6. Definisi dan Karakteristik Komunikasi Kelompok


Definisi :
Sebelum kita membahas mengenai bentuk-bentuk komunikasi kelompok, tentunya kita harus mengetahui pengertian dari komunikasi kelompok. Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompokkecil seperti dalam rapat, pertemuan, konfrensi dan sebagainya. Sedangkan menurut Michael Burgon ( dalam wiryanto, 2005) mendefenisikan komunikasi kelompok yaitu : komunikasi kelompok sebagi intraksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagai informasi, menjaga diri, pemecahan

masalah, yang mana anggota-anggota dapat mengingat karaktristik pribadi anggotaanggota yang lain secara tepat. Dari dua defenisi diatas dapat kita simpulkan bahwa, komunikasi kelompok adalah suatu interaksi yang dilakukan tiga orang atau lebih secara tatap muka dengan ketentuan yang telah disepakati. Michael Burgoon (1978:224) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai berikut, Komunikasi kelompok adalah interaksi antara tiga orang lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggotaanggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggotanya yang lain secara tepat. Goldberg (1975:5) komunikasi kelompok adalah suatu bidang studi, penelitian dan penerapan yang menitikberatkan, tidak hanya pada proses kelompok secara umum, tetapi juga pada perilaku komunikasi individu-individu pada tatap muka kelompok diskusi kecil.

Karakteristik :
Komunikasi dalam komunikasi kelompok bersifat homogen. Dalam komunikasi kelompok terjadi kesempatan dalam melakukan tindakan pada saat itu juga. Arus balik di dalam komunikasi kelompok terjadi secara langsung, karena komunikator dapat mengetahui reaksi komunikan pada saat komunikasi sedang berlangsung. Pesan yang diterima komunikan dapat bersifat rasional (terjadi pada komunikasi kelompok kecil) dan bersifat emosional (terjadi pada kelompok komunikasi besar). Komunikator masih dapat mengetahui dan mengenal komunikan meskipun hubungan yang terjadi tidak erat seperti pada komunikasi inter personal. Komunikasi kelompok akan menimbulkan konsekuensi bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

7. Perbedaan antara : Komunikasi Kelompok, Komunikasi Antar Pribadi, dan Komunikasi Organisasi
Komunikasi Kelompok Tidak Mengikat Komunikasi Antar Pribadi Tidak Mengikat Komunikasi Organisasi Mengikat

Bersifat Informal

Bersifat Informal

Bersifat Formal

Untuk tujuan jangka pendek.

Tidak jelas tujuannya, Untuk tujuan jangka pendek, tergantung komunikator, menengah, dan panjang komunikan, atau aspek lain yang memengaruhi.

Mengenal satu sama lain, Mengenal satu sama lain Lebih mengenal seseorang terjadi hubungan personal secara personal. berdasarkan peran atau dan batin yang sangat erat posisinya, sehingga sering terjadi dalam komunikasi organisasi perkataan manajer lebih didengar daripada perkataan karyawan biasa

Ada norma yang dibuat dan Tidak ada norma yang diakui diakui bersama. bersama, komunikasi dipengaruhi oleh pengalaman dan latar belakang budaya masingmasing peserta komunikasi

Ada peraturan yang dibuat satu orang atau orang tertentu dan sifatnya memaksa, ada konsekuensi besar yang harus diperoleh apabila melanggar

8. Alasan Mempelajari Komunikasi Kelompok


Menambah relasi lalu menjalin hubungan yang erat dan personal antara sesama anggota kelompok Menambah pengetahuan dan keterampilan akan bagaimana cara berkomunikasi didalam kelompok kecil maupun besar untuk memudahkan kita dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar kita sehari-hari. Kita pun juga bisa mempelajari tentang diri kita sendiri melalui diskusi didalam komunikasi kelompok bagaimana cara kita bersosialisasi didalam kelompok dan sebagainya.

9. Ruang Lingkup Komunikasi Kelompok


Ruang lingkup komunikasi kelompok dapat dijabarkan dalam 3 kategori yang menentukan faktor keefektifan komunikasi kelompok menurut Jalaluddin Rakhmat (2004) yaitu: 1. Faktor situasional karakteristik kelompok:

a. Ukuran Kelompok
Hubungan antara ukuran kelompok dengan prestasi kerja kelompok bergantung pada jenis tugas yang harus diselesaikan oleh kelompok. Tugas kelompok dapat dibedakan dua macam, yaitu tugas koaktif dan interaktif. Pada tugas koaktif, masing-masing anggota bekerja sejajar dengan yang lain, tetapi tidak berinteraksi. Pada tugas interaktif, anggotaanggota kelompok berinteraksi secara teroganisasi untuk menghasilkan suatu produk, keputusan, atau penilaian tunggal. Pada kelompok tugas koatif, jumlah anggota berkorelasi positif dengan pelaksanaan tugas. Yakni, makin banyak anggota makin besar jumlah pekerjaan yang diselesaikan. Misal satu orang dapat memindahkan tong minyak ke satu bak truk dalam 10 jam, maka sepuluh orang dapat memindahkan pekerjaan tersebut dalam satu jam. Tetapi, bila mereka sudah mulai berinteraksi, keluaran secara keseluruhan akan berkurang. Faktor lain yang mempengaruhi hubungan antara prestasi dan ukuran kelompok adalah tujuan kelompok. Bila tujuan kelompok memelukan kegiatan konvergen (mencapai suatu pemecahan yang benar), hanya diperlukan kelompok kecil supaya produktif, terutama bila tugas yang dilakukan hanya membutuhkan sumber, keterampilan, dan kemampuan yang terbatas. Bila tugas memerlukan kegiatan yang divergen (seperti memhasilkan gagasan berbagai gagasan kreatif), diperlukan jumlah anggota kelompok yang lebih besar. Dalam hubungan dengan kepuasan, Hare dan Slater (dalam Rakmat, 2004) menunjukkan bahwa makin besar ukuran kelompok makin berkurang kepuasan anggota-anggotanya. Slater menyarankan lima orang sebagai batas optimal untuk mengatasi masalah hubungan manusia. Kelompok yang lebih dari lima orang cenderung dianggap kacau, dan kegiatannya dianggap menghambur-hamburkan waktu oleh anggota-anggota kelompok.

b. Jaringan komunikasi.
Terdapat beberapa tipe jaringan komunikasi, diantaranya adalah sebagai berikut: roda, rantai, Y, lingkaran, dan bintang. Dalam hubungan dengan prestasi kelompok, tipe roda menghasilkan produk kelompok tercepat dan terorganisir.

c. Kohesi kelompok.
Kohesi kelompok didefinisikan sebagai kekuatan yang mendorong anggota kelompok untuk tetap tinggal dalam kelompok, dan mencegahnya meninggalkan kelompok. McDavid dan Harari (dalam Jalaluddin Rakmat, 2004) menyarankam bahwa kohesi diukur dari beberapa faktor sebagai berikut: ketertarikan anggota secara interpersonal pada satu sama lain; ketertarikan anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok; sejauh mana anggota tertarik pada kelompok sebagai alat untuk memuaskan kebutuhan personal. Kohesi kelompok erat hubungannya dengan kepuasan anggota kelompok, makin kohesif kelompok makin besar tingkat kepuasan anggota kelompok. Dalam kelompok yang kohesif, anggota merasa aman dan terlindungi, sehingga komunikasi menjadi bebas, lebih terbuka, dan lebih sering. Pada kelompok yang kohesifitasnya tinggi, para anggota terikat kuat dengan kelompoknya, maka mereka makin mudah melakukan konformitas. Makin kohesif kelompok, makin mudah anggota-anggotanya tunduk pada norma kelompok, dan makin tidak toleran pada anggota yang devian.

d. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah komunikasi yang secara positif mempengaruhi kelompok untuk bergerak ke arah tujuan kelompok. Kepemimpinan adalah faktor yang paling menentukan kefektifan komunikasi kelompok. Klasifikasi gaya kepemimpinan yang klasik dilakukan oleh White danLippit (1960). Mereka mengklasifikasikan tiga gaya kepemimpinan: otoriter; demokratis; dan laissez faire. Kepemimpinan otoriter ditandai dengan keputusan dan kebijakan yang seluruhnya ditentukan oleh pemimpin. Kepemimpinan demokratis menampilkan pemimpin yang mendorong dan membantu anggota kelompok untuk membicarakan dan memutuskan semua kebijakan. Kepemimpinan laissez faire memberikan kebebasan penuh bagi kelompok untuk mengambil keputusan individual dengan partisipasi dengan partisipasi pemimpin yang minimal. 2. Faktor personal karakteristik kelompok: a. Kebutuhan interpersonal William C. Schultz (1966) merumuskan Teori FIRO (Fundamental Interpersonal Relations Orientatation), menurutnya orang menjadi anggota kelompok karena didorong oleh tiga kebutuhan intepersonal sebagai berikut: 1) Ingin masuk menjadi bagian kelompok (inclusion). 2) Ingin mengendalikan orang lain dalam tatanan hierakis (control). 3) Ingin memperoleh keakraban emosional dari anggota kelompok yang lain. b. Tindak komunikasi Mana kala kelompok bertemu, terjadilah pertukaran informasi. Setiap anggota berusaha menyampaiakan atau menerima informasi (secara verbal maupun nonverbal). Robert Bales (1950) mengembangkan sistem kategori untuk menganalisis tindak komunikasi, yang kemudian dikenal sebagai Interaction Process Analysis (IPA).

c. Peranan Seperti tindak komunikasi, peranan yang dimainkan oleh anggota kelompok dapat membantu penyelesaian tugas kelompok, memelihara suasana emosional yang lebih baik, atau hanya menampilkan kepentingan individu saja (yang tidak jarang menghambat kemajuan kelompok). Beal, Bohlen, dan audabaugh (dalam Rakhmat, 2004: 171)

meyakini peranan-peranan anggota-anggota kelompok terkategorikan sebagai berikut: 1) Peranan Tugas Kelompok. Tugas kelompok adalah memecahkan masalah atau melahirkan gagasan-gagasan baru. Peranan tugas berhubungan dengan upaya memudahkan dan mengkoordinasi kegiatan yang menunjang tercapainya tujuan kelompok. 2) Peranan Pemiliharaan Kelompok. Pemeliharaan kelompok berkenaan dengan usaha-usaha untuk memelihara emosional anggota-anggota kelompok. 3) Peranan individual, berkenaan dengan usahan anggota kelompokuntuk memuaskan kebutuhan individual yang tidak relevan dengan tugas kelompok.

Daftar Pustaka :
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_definisi_komunikasi http://karanindah.blogspot.com/2012/12/model-model-komunikasi.html http://adiprakosa.blogspot.com/2007/12/pengertian-komunikasi-kelompok.html http://psikologikelompok.wordpress.com/2010/10/10/komunikasi-kelompok-dan-fungsinya/ http://www.scribd.com/doc/67595811/16/Kekurangan-Komunikasi-Kelompok http://arjaenim.blogspot.com/2012/11/makalah-sistem-komunikasi-kelompok.html http://niefa111194.wordpress.com/2012/10/29/tugas-komunikasi-kelompok/ http://mejikubirubiru.files.wordpress.com/2011/10/makalah-pik-komunikasi-kelompok kelompok-7-finalpict.pdf

Anda mungkin juga menyukai