Etika Profesi
Oleh
Nama : Azhari Yunis
NIM : 20066009
Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah
hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian dan keterampilan yang tinggi dan melibatkan komitmen
pribadi (moral) yang mendalam (R. T. De George, 1986). Keahlian merupakan suatu aspek yang
dibutuhkan untuk dapat melakukan pekerjaan itu. Tanpa keahlian kita tidak bisa melaksanakan tugas
dengan baik. Dikatakan ahli di sini berarti memerlukan ilmu pengetahuan yang mendalam, keterampilan
dan pengalaman yang matang. Oleh karena itu, profesi membutuhkan pendidikan, pelatihan dan
pengalaman secara memadai untuk menjadi seorang profesional.
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu:
Pelaku profesi harus terdorong dan berpeluang melakukan eksplorasi kreatif dengan banyak cara
dan yang cocok dengan karakteristik individu masing-masing. Dengan demikian tak ada kata putus
asa dalam segala keadaan. Dengan bekal berbagai kecerdasan tersebut pastilah semua persoalan
akan dapat diatasi. Dengan berbagai cara dan alternatif yang ada, maka kemampuan dalam berkarya
pasti akan terwujud. Salah satu kecerdasan yang harus dimiliki oleh pelaku profesi adalah EQ
(Emotional Quotient)/ kecerdasan emosi. Kecerdasan emosi menurut beberapa ahli:
Daniel Goldman: Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk mengenali perasaan
sendiri, perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, mengelola emosi dengan baik, dan
berhubungan dengan orang lain.
Peter Salovely & John Mayer: Kecerdasan emosi merupakan kemampuan untuk mengerti dan
mengendalikan emosi.
Cooper & Sawaf: Kecerdasan emosi merupakan kemampuan mengindra, memahami dan
dengan efektif menerapkan kekuatan, ketajaman, emosi sebagai sumber energi,
informasi, dan pengaruh.
Seagel: Kecerdasan emosi merupakan sifat bertanggung jawab atas harga diri, kesadaran diri,
kepekaan sosial, dan adaptasi sosial.
Aspek EQ ada 5 (lima), yaitu:
1) Kemampuan mengenal diri (kesadaran diri).
2) Kemampuan mengelola emosi (penguasaan diri).
3) Kemampuan memotivasi diri.
4) Kemampuan mengendalikan emosi orang lain.
5) Kemampuan berhubungan dengan orang lain (empati).
Melihat karkeristik sebagaimana yang telah diuraikan di atas, Emotional Quotient (EQ)
mempunyai peranan penting dalam meraih kesuksesan dan dapat dianggap sebagai persyaratan bagi
kesuksesan pribadi. Penting bahwa kita perlu memahami apa yang diperlukan untuk membantu kita
membangun kehidupan yang positif dan memuaskan, karena ini akan mendorong terwujudnya
keprofesionalan kita.
Kecerdasan emosional dapat dibangun dengan menggunakan metode atau cara-cara yang dalam
pelaksanaannya melibat emosi. Beriktu ini adalah cara membangun kecerdasan emosional (Patricia
Patton) sebagai berikut.
1) Memahami pentingnya peran emosi dan memahami yang memungkinkan anda
merasakan perbedaan besar dalam bagaimana kita mengendalikan emosi. Seperti ketika
merasakan kegembiraan yang luar biasa yang membuat seseorang tidak mampu mengontrol
perasaannya. Pemahaman ini sangat diperlukan untuk mencegah agar keinginan ingin berbagi
dan rasa menghormati perasaan orang lain tidak terkorbankan.
2) Menyadari kenyataan bahwa tidak seorangpun memiliki perasaan yang sama tentang satu hal
yang sama. Dengan dimikian akan mengapresiasi adanya perbedaan pandangan, perbedaan
pendapat, dan lain-lain.
3) Mengekang emosi bukanlah tindakan tepat karena akan mengarahkan kita pada tindakan-
tindakan yang tidak baik. Yang paling tepat adalah menyalurkan emosi secara wajar dan
bertahap.
4) Mempertajam kemampuan intuisi dalam memecahkan masalah ketika menghadapi suatu
masalah besar yang kita tidak mungkin dapat mengontrolnya. Ini penting untuk
memahami perbedaan antara pengaruh dan pengendalian (kontrol). Ada kemungkinan kita
dapat mempengaruhi masyarakat dan situasi, tetapi dapat juga terjadi kemungkinan
sebaliknya, masyarakat yang ingin mengendalikan segalanya.
5) Mengetahui keterbatasan diri sendiri dan tahu kapan kita perlu mengubah strategi.
6) Memungkinkan orang lain menjadi diri sendiri, tanpa memaksakan harapan kita pada mereka.
7) Mengetahui diri sendiri dan menghargai potensi yang kita miliki bagi pertumbuhan
pribadi.
8) Mengetahui pentingnya kasih sayang, perhatian dan berbagi bagi sesa