Nama Anggota :
Etika profesi sangatlah penting di dunia kerja sebagai sarana mengontrol hubungan
sosial dalam profesi. Oleh karena itu pengetahu tentang Etika Profesi ini hadir dalam rangka
menjawab kebutuhan sosial ketika terjun dalam dunia kerja.
Salah satu bentuk dari kemajuan teknologi adalah kemajuan dalam bidang industri yang
akan melibatkan banyak tenaga ahli khususnya dalam bidang Teknik. Teknik Kimia merupakan
salah satu bidang teknologi yang mempunyai peranan yang sangat besar, terutama berkaitan
dengan rekayasa dan operasional suatu Industri. Tenaga ahli di bidang ini sangat dibutuhkan
dalam mendukung pembangunan di bidang industri di Indonesia. Sebagai calon Sarjana Teknik
Kimia tentu pengetahuan sebagai hard skill dan juga kemampuan beretika sebagai soft skill
sangat diperlukan. Banyak yang mengesampingkan salah satu dari kemampuan tersebut, tapi itu
tidak dianjurkan.
1. Etika
A. Pengertian Etika
Kata etik (atau etika) berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang berarti karakter,
watak kesusilaan atau adat. Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, etika diartikan
sebagai ilmu pengetahuan tentang azaz-azaz akhlak (moral). Dari pengertian kebahasaan
ini terlihat bahwa etika berhubungan dengan upaya menentukan tingkah laku manusia.
Dari definisi etika diatas, dapat segera diketahui bahwa etika berhubungan dengan
empat hal sebagai berikut :
B. Jenis Etika
Ada dua macam etika yang harus dipahami dalam menentukan baik dan buruknya
prilaku manusia:
a. Etika Deskriptif,
yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku
manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang
bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil
keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
b. Etika Normatif,
yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang
seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai.
Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan
kerangka tindakan yang akan diputuskan.
C. Penilaian Etika
Tolak ukur untuk pengukuran nilai etika dengan mempertimbangkan beberapa poin
berikut :
i. Titik berat penilaian etika sebagai suatu ilmu, adalah pada perbuatan baik atau jahat,
susila atau tidak susila.
ii. Perbuatan atau kelakuan seseorang yang telah menjadi sifat baginya atau telah
mendarah daging, itulah yang disebut akhlak atau budi pekerti. Budi tumbuhnya
dalam jiwa, bila telah dilahirkan dalam bentuk perbuatan namanya pekerti. Jadi suatu
budi pekerti, pangkal penilaiannya adalah dari dalam jiwa; dari semasih berupa
angan-angan, cita-cita, niat hati, sampai ia lahir keluar berupa perbuatan nyata.
iii. Burhanuddin Salam, Drs. menjelaskan bahwa sesuatu perbuatan di nilai pada 3 (tiga)
tingkat :
Tingkat pertama, semasih belum lahir menjadi perbuatan, jadi masih berupa
rencana dalam hati, niat.
Tingkat kedua, setelah lahir menjadi perbuatan nyata, yaitu pekerti.
Tingkat ketiga, akibat atau hasil perbuatan tersebut, yaitu baik atau buruk.
2. Profesi
B. Ciri-ciri Profesi
Di dalam profesi sendiri terdapat beberapa ciri khas di dalamnya. Ciri khas atau
sifat tersebut melekat di dalam profesi. Berikut ini adalah ciri ciri profesi yang
dimaksud :
Selain itu, profesi juga memiliki ciri ada izin khusus untuk menjalankan
sebuah profesi tertentu. Disadari atau tidak, setiap profesi akan bersinggungan
dengan kepentingan yang ada di masyarakat. Sehingga, berbagai nilai
kemanusiaan seperti keselamatan, kelangsungan hidup, keamanan dan
sebagainya yang menuntut sebuah profesi memperoleh izin khusus.
Ciri selanjutnya dari suatu profesi adalah dijalankan oleh anggota yang
merupakan kaum profesional. Setiap profesi memang harus dilakukan secara
profesional. Tidak bisa semena-mena dan harus mengikuti tugas serta aturan
yang berlaku. Maka, yang bisa menjalani sebuah profesi dengan baik adalah
para kaum profesional.
Mayoritas sarjana Teknik Kimia akan bekerja pada Industri Pemrosesan. Tugas
seorang insinyur/sarjana Teknik Kimia yang bergerak dibidang ini antara lain :
Penelitian Proses
Pengembangan Proses
Rekayasa Proses
Analisa Ekonomi
Rekayasa Proyek dan Konstruksi
Operasional Pabrik
Namun demikian, sebetulnya masih ada tugas lain yang membutuhkan pemikiran
mendalam, kadang-kadang perhitungan rumit yaitu selalu berusaha agar pabrik yang
ditanganinya berjalan mulus dan efisien, mungkin dengan cara menambah peralatan
atau mengubah kondisi-kondisi operasi ataupun mengefisienkan anak buahnya. Dengan
selalu berupaya agar lebih baik dan efisien justru pengalaman akan bertambah,
sehingga bisa dimanfaatkan untuk menangani perancangan pabrik baru yang sejenis,
yang pasti lebih efisien dibandingkan pada masa lalu yang telah dia ketahui kelemahan-
kelemahannya, sehingga bisa diperbaiki ketika mengalami kendala.