Anda di halaman 1dari 13

ETIKA PROFESI

Tinjauan Profesi di Bidang Teknologi Informasi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring perkembangan teknologi, para profesional di bidang komputer sudah melakukan
spesialisasi bidang pengetahuan dan sering kali mempunyai posisi yang tinggi dan terhormat
di kalangan masyarakat. Oleh karena alasan tersebut, mereka memiliki tanggung jawab yang
tinggi, mencakup banyak hal dari konsekuensi profesi yang dijalaninya. Para profesional
menemukan diri mereka dalam hubungan profesionalnya dengan orang lain, mencakup
pekerja dan pekerjaan, klien dan profesional, profesional dengan profesional lain, serta
masyarakat dengan profesional.
Makalah Hubungan Antara Pekerjaan, Profesi, Profesionalisme dan Teknologi
Informasi ini akan mencoba membahas beberapa pokok permasalahan dimulai dari pekerjaan,
profesi, profesionalisme, dan teknologi informasi serta beberapa fenomena yang muncul
terkait dengan pengintegrasian teknologi dalam kehidupan umat manusia.

B. Perumusan Masalah
Dari uraian diatas, dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas, yaitu bagaimana
hubungan antara pekerjaan, profesi, profesionalisme dan teknologi informasi?

C. Manfaat Penulisan
Berikut adalah beberapa manfaat dari penulisan makalah berjudul Hubungan Antara
Pekerjaan, Profesi, Profesionalisme Dan Teknologi Informasi:
1. Bagi Pembaca
Dapat menambah wawasan tentang pentingnya tanggung jawab dalam menjalankan
suatu profesi, khususnya adalah profesi di bidang TI. Serta menambah wacana baru yang
dapat didiskusikan dan dikembangkan dengan lebih baik.
2. Bagi Penulis
Sebagai wadah untuk berbagi wawasan dengan pembaca. Sekaligus untuk
mengembangkan kemampuan dalam menulis.
D. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah Hubungan Antara Pekerjaan, Profesi, Profesionalisme Dan
Teknologi Informasi adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan tentang pengertian pekerjaan, profesi, profesionalisme dan teknologi
informasi.
2. Memberikan pemahaman tentang bagaimana hubungan antara pekerjaan, profesi,
profesionalisme dan teknologi informasi dan komunikasi.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pekerjaan
Dalam memenuhi kebutuhannya maka manusia diharapkan untuk mampu beraktifitas
dan menghasilkan sesuatu. Dalam aktifitas tersebut maka mereka akan berhubungan dengan
manusia lainnya untuk saling memenuhi kebutuhan. Dalam interaksi tradisional hal tersebut
disebut bekerja. Yaitu sebuah aktifitas antar manusia untuk saling memenuhi kebutuhan
dengan tujuan tertentu, dalam hal ini pendapatan atau penghasilan. Penghasilan tersebut yang
nantinya akan digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan, baik ekonomi, psikis maupun
biologis.
Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia. Dalam
arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang
bagi seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah ini sering dianggap sinonim dengan
profesi.

B. Profesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah jata dalam bahasa Inggris Profess, yang
bermakna Janji untuk memenuhi kewajiban melakuakn suatu tugas khusus secara
tetap/permanen. Profesi sendiri memiliki arti sebuah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan
dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan dan keahlian khusus.
Secara spesifik Profesi dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu menurut
kemampuannya (fisik dan intelektual), kelangsungan (sementara atau terus menerus), ruang
lingkupnya (umum dan khusus), tujuannya (memperoleh pendapatan atau tidak memperoleh
pendapatan).
Adapun pengertian profesi itu sendiri adalah pekerjaan tetap seseorang dalma bidang
tertentu berdasarkan keahlian khusus yang dilakukan secara bertanggung jawab dengan
tujuan memperoleh penghasilan. Nilai moral suatu profesi menurut Frans Magnis Suseno,
1975 :
- Berani berbuat untuk tuntutan Profesi
- Menyadari kewajiban yang harus dipenuhi
- Idealisme sebagai perwujudan makna misi organisasi profesi
Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat
awam adalah sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan
belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang
harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki
aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir
semua orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.

C. Profesionalisme
Dalam Kamus Kata-Kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia, karangan J.S. Badudu
(2003), definisi profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan
ciri suatu profesi atau ciri orang yang professional. Yang dimaksud dengan profesionalisme
adlah suatu paham yang mencitakan dilakukannya kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam
masyarkat, berbekalkan keahlian yang tinggi dan berdasarkan rasa keterpanggilan serta ikrar
untuk menerima panggilan tersebut.
Sementara kata profesional sendiri berarti bersifat profesi, memiliki keahlian dan
keterampilan karena pendidikan dan latihan, beroleh bayaran karena keahliannya itu. Adapun
pengertian profesional itu sendiri yaitu Pekerja yang menjalankan profesi. Setiap profesional
berpegang pad nilai moral yang mengarahkan dan mendasari nilai luhur. Dalam melakukan
tugasnya profesional haruslah objektif, dengan kata lain bebas dari rasa malu, sentimen,
benci, sikap malas, dan enggan bertindak. Yang dimaksud kelompok profesional yaitu seuatu
kelompok yang berkemahiran yang diperoleh melaui proses pendidikan dan pelatihan yang
erkualitas dan berstandart tinggi yang dalam menerapkan semua keahlian dan kemahirannya
yang tinggi itu hanya dapat dikontrol dan dinilai oleh rekan sesama profesi itu sendiri.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa profesionalisme memiliki dua criteria
pokok, yaitu keahlian dan pendapatan (bayaran). Kedua hal itu merupakan satu kesatuan yang
saling berhubungan. Artinya seseorang dapat dikatakan memiliki profesionalisme manakala
memiliki dua hal pokok tersebut, yaitu keahlian (kompetensi) yang layak sesuai bidang
tugasnya dan pendapatan yang layak sesuai kebutuhan hidupnya.
Seorang profesional memiliki tiga watak, yaitu antaranya :
1. Pekerjaan yang dilakukan seorang profesional itu semata mata untuk merealisasikan
kebajikan demi tegaknya kehormatan profesi yang digeluti.
2. Seorang profesional menjalankan pekerjaannya harus dilandasi oleh kemahiran teknis
yang berkualitas tinggi.
3. Kerja seorang profesional diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral dan harus
menundukan diri pada sebuah kode etik yang dikembangkan dan disepakati.

Ada empat perspektif dalam mengukur profesionalisme menurut gilley dan enggland :

1. Pendekatan berorientasi filosofis


pendekatan lambang profesional, pendekatan sikap Individu dan electic.
2. Pendekatan perkembangan bertahap
individu(dengan minat bersama)berkumpul, kemudian mengidentifikasian dan
mengadopsi ilmu, untuk membentuk organisasi profesi, dan membuat kesepakatan
persyaratan profesi, serta menentukan kode etik untuk merevisi persyaratan.
3. Pendekatan berorientasi karakteristik
etika sebagai aturan langkah- langkah, pengetahuan yang terorganisasi, keahlian dan
kopentensi khusus, tinggkat pendidikan minimal, setifikasi keahlian.
4. Pendekatan berorientasi non- tradisional
mampu melihat dan merumuskan karakteristik unik dan kebutuhan sebuah profesi.

Adapun syarat profesionalisme yaitu :


a. dasar ilmu yang dimiliki kuat dalam bidangnya
b. penguasaan kiat-kiat profesi berdasarkan riset dan praktis
c. pengembangn kemampuan profesional yang berkesinambungan

hal- hal yang menyebabkan rendahnya profesionalisme diantaranya:


a. tidak menekuni profesi tersebut
b. belum adanya konsep yang jelas terhadap etika profesi IT
c. belum adanya organisasi yang menangani para profesional bidang IT

dalan hal ini seorang yang profesional, dapat dikatakan profesional apabila memiliki sertifikat
keprofesionalannya, berikut contoh sertifikat tersebut :
a. setifikasi microsoftword ( MCP microsoft certified professional)
b. sertifikasi oracle( OCA, OCP, OCM )
c. sertifikasi CISCO ( CCNA, CCNP, CCIE )
D. Teknologi Informasi dan komunikasi
Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang
menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Informasi adalah hasil pemrosesan,
manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai
pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.
Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi:
1. Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk
menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata,
bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995)
2. Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan
informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan
informasi (Haag & Keen, 1996)
3. Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (software &
hardware) yang digunakan untuk memproses atau menyimpan informasi, melainkan juga
mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi (Martin, 1999)
4. Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses
dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis (Lucas, 2000)
5. Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer)
dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan
video (William & Sawyer, 2003)
Secara implisit dan eksplisit IT tidak sekedar berupa teknologi komputer, tetapi juga
mencakup teknologi komunikasi.Dengan kata lain, yang disebut Teknologi Informasi adalah
gabungan antara Teknologi Komputer dan Teknologi Telekomunikasi
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam
berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan,
akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan
dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
BAB III
PEMBAHASAN

I. Gambaran Umum Pekerjaan di Bidang Teknologi Informasi

Secara umum, pekerjaan di bidang teknologi informasi setidaknya terbagi dalam 4 kelompok
sesuai bidangnya.

A. Kelompok pertama, adalah mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak ( software ),
baik mereka yang merancang sistem operasi, database maupun sistem aplikasi

Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :

Sistem analis, merupakan orang yang abertugas menganalisa system yang akan
diimplementasikan, mulai dari menganalisa system yang ada, kelebihan dan
kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain system yang akan dikembangkan.
Programer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan system
analis, yaitu membuat program ( baik aplikasi maupun system operasi ) sesuai system
yang dianalisa sebelumnya
Web designer, merupakan orang yang melakukan kegiatan perencanaan, termasuk studi
kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
Web programmer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan
web designer, yaitu membuat program berbasis web sesuai desain yang telah dirancang
sebelumnya.

B. Kelompok kedua, adalah mereka yang bergelut di bidang perangkat keras ( hardware ).
Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
Technical engineer, sering juga disebut teknisi, yaitu orang yang berkecimpung
dalam bidang teknik, baik mengenai pemeliharaan maupun perbaikan perangkat
system computer.
Networking engineer, adalah orang yang berkecimpung dalam bidang teknis jaringan
computer dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya.

C. Kelompok ketiga, adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional system informasi.
Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
EDP Operator, adalah orang yang bertugas mengoperasikan program-program yang
berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah perusahaan
atau organisasi lainnya.
System Administrator, merupakan orang yang bertugas melakukan administrasi
terhadap system, memiliki kewenangan menggunakan hak akses terhadap system,
serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah system.
Mis Director, merupakan orang yang memiliki wewenang paling tinggi terhadap
sebuah system informasi, melakukan manajemen terhadap system tersebut secara
keseluruhan baik perangkat keras, perangkat lunak maupun sumber daya manusianya.

II. Pekerjaan di Bidang Teknologi Informasi sebagai sebuah profesi

Untuk mengatakan apakah suatu pekerjaan termasuk profesi atau bukan, kriteria pekerjaan
tersebut harus diuji.

Sebagai contoh, pekerjaan sebagai staf operator komputer ( sekedar mengoperasikan ), tidak
masuk dalam golongan profesi jika untuk bekerja sebagai staf operator tersebut tidak
membutuhkan latar belakang pendidikan tertentu.

Adapun seorang software engineer dapat dikatakan sebagai sebuah profesi karena seseorang
yang bekerja sebagai software engineer haruslah berpengetahuan dan memiliki pengalaman
kerja di bidangnya.

Julius Hermawan ( 2003 ), mencatat dua karakteristik yang dimiliki oleh software engineer
sehingga pekerjaan tersebut layak disebut sebuah profesi, yaitu :

1. Kompetensi
Kompetensi yang dimaksud yaitu sifat yang selalu menuntut professional software
engineer untuk memperdalam dan memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya
sesuai tuntutan profesinya.
2. Tanggung Jawab Pribadi
Yang dimaksud yaitu kesadaran untuk membebankan hasil pekerjaannya sebagai
tanggung jawab pribadi
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara baik dan benar, seorang
software engineer perlu terus mengembangkan bidang ilmu dalam pengembangan perangkat
lunak, seperti :

a. Bidang ilmu metodologi pengembangan perangkat lunak


b. Manajemen sumber daya
c. Mengelola kelompok kerja
d. Komunikasi

III. Pekerjaan di Bidang Teknologi Informasi Standar Pemerintah

Mengingat pentingnya teknologi informasi bagi pembangunan bangsa maka pemearintah pun
merasa perlu membuat standarisasi pekerjaan di bidang teknologi informasi bagi
pegawainya.

Institusi pemerintah telah mulai melakukan klasifikasi pekerjaan dalam bidang teknologi
informasi sejak tahun 1992.

Klasifikasi pekerjaan ini mungkin masih belum dapat mengakomodasi klasifikasi pekerjaan
pada teknologi informasi secara umum. Terlebih lagi, deskripsi pekerjaan masih kurang jelas
dalam membedakan setiap sel pekerjaan.

Pegawai Negri Sipil yang bekerja dibidang Teknologi Informasi, disebut Pranata Komputer.
Beberapa penjelasan tentang pranata komputer sebagai berikut :

1. Pengangkatan Pejabat Pranata Komputer


Pengangkatan Pegawai Negri Sipil dalam jabatan Pranata Komputer ditetapkan oleh
Mentri, Jaksa Agung, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi / Tinngi Negara.
Pimpinan Lembaga Pemerintah Nondepartemen dan Gubernur Kepala Daerah Tingkat 1.

A. Syarat-Syarat Jabatan Pranata Komputer


Bekerja pada satuan organisasi instansi pemerintah dan bertugas pokok membuat,
memelihara dan mengembangkan dan mengambangkan system dan atau program
penelolahan dengan computer.
Berijazah serendah-rendahnya Sarjana Muda / D3 atau yang sederajat.
Memiliki pendidikan dan atau latihan dalam bidang computer dan pengalaman
melakukan kegiatan di bidang computer.
Memiliki pengetahuan dan atau pengalaman dalam bidang tertentu yang
berhubungan dengan bidang computer.
Setiap unsure penilaian pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya bernilai baik

B. Jenjang dan Pangkat Pranata Komputer


Untuk tetep berada pada jalur profesionalitasnya, pemerintah juga menetapkan bahwa
Pranata Komputer harus dapat mengumpulkan angka kredit minimal. Angka kredit
minimal yang harus dikumpulkan adalah :
1. Asisten Pranata Komputer Madya sebanyak 20 angka kredit
2. Asisten Pranata Komputer sebanyak 20 angka kredit
3. Ajun Pranata Komputer Muda Sebanyak 20 angka kredit
4. Ajun Pranata Komputer Madya sebanyak 50 angka kredit
5. Ajun Pranata Komputer sebanyak 50 angka kredit
6. Ahli Pranata Komputer Pratama sebanyak 100 angka kredit
7. Ahli Pranata Komputer Muda sebanyak 100 angka kredit
8. Ahli Pranata Komputer Madya sebanyak 150 angka kredit
9. Ahli Pranata Komputer Utama Pratama sebanyak 150 angka kredit
10. Ahli Pranata Komputer Utama Muda sebanyak 150 angka kredit

C. Pembebasan sementara Pranata Komputer


Pemberhentian dari Jabatan Pranata Komputer Pejabat Pranata
Komputer diberhentikan dari jabatannya, apabila Pejabat Pranata Komputer yang telah
dibebaskan sementara dari jabatannya tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang
dipersyaratkan dalam waktu 3 tahun setelah pembebasan sementara.
Selain itu, Pejabat Pranata Komputer juga dapat diberhentikan dari jabatannya, apabila
Pejabat Pranata Komputer dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negri Sipil berdasarkan
peraturan Pemerintah No.30 tahun 1980 dengan tingkat hukuman disiplin berat yang
telah mempunyai kekuatan hokum yang tetap.
IV. Standarisasi Profesi TI Menurut SRIG-PS SEARCC

Adalah jenis pengelompokan lain untuk pekerja di kalangan teknologi informasi. Yang sering
digunakan adalah pengklasifikasian standarisasi profesi di bidang teknologi informasi
menurut SRIG-PS SEARCC.

SEARCC ( South Asia Regional Computer Confideration ) merupakan suatu forumatau badan
yang beranggotakan himpunan professional IT ( Information Technology-Teknologi
Informasi ) yang terdiri dari 13 negara. SEARCC dibentuk pada Februari 1978 di Singapura
oleh 6 ikatan komputer dari negara-negara tetangga seperti Hongkong, Indonesia Malaysia,
Filipina, Singapura dan Thailand.

Indonesia sebagai anggota SEARCC telah aktif turu serta dalam berbagai kegiatan yang
dilaksanakan oleh SEARCC. Salah satunya adalah SRIG-PS ( Special Regional Interest
Group on Professional Standarisation ) yang mencoba merumuskan standarisasi pekerjaan
dalam dunia teknologi informasi.

Model SEARCC untuk pembagian jobdalam lingkungan TI merupakan model 2 dimensi


yang mempertimbangkan jenis pekerjaan dan tingkat keahlian ataupun tingkat pengetahuan
yang dibutuhkan.

Beberapa kriteria menjadi pertimbangan dalam mengembangkan klasifikasi pekerjaan ini,


yaitu:

1. Cross Country, cross-enterprise applicability


Ini berarti bahwa job yang diidentifikasi tersebut harus relevan dengan kondisi region dan
setiap Negara pada region tersebut,serta memiliki kesamaan pemahaman atas setiap fungsi
pekerjaan.
2. Function Oriented bukan tittle oriented
Klasifikasi pekerjaan berorientasi pada fungsi, yang berarti bahwa gelar atau title yang
diberikan dapat saja berbeda, tapi yang penting fungsi yang diberikan pada pekerjaan
tersebut sama. Gelar atau title dapat berbeda pada Negara yang berbeda.
3. Testable / certificable
Klasifikasi pekerjaan harus bersifat testable, yaitu bahwa fungsi yang didefinisikan dapat
diukur / diuji.
4. Applicable
Fungsi yang didefinisikan harus dapat diterakan pada region masing-masing.

Setiap jenis pekerjaan masing masing memiliki 3 tingkatan, yaitu:

1. Supervised ( terbimbing )
Tingkatan awal dengan 0-2 tahun pengalaman, membutukan pengawasan dan petunjuk
dalam pelaksanaan tugasnya.
2. Moderately supervised ( madya )
Tugas kecil dapat dikerjakan oleh mereka, tetapi tetap membutuhkan bimbingan untuk
tugas yang lebih besar, 3-5 tahun pengalaman.
3. Independent / Managing ( mandiri )
Memulai tugas, tidak membutuhkan bimbingan dalam pelaksanaan tugas.
LAMPIRAN

HASIL PRESENTASI

Kamis, 5 Oktober 2017

Pada saat presentasi kelompok, dibukakan sesi Tanya jawab antara kelompok 1 sebagai
pemakalah kelompok lainnya sebagai peserta dan Dosen pengampuh sebagai fasilitator.
Adapun pertanyaan pertanyaan yang sempat diberikan yaitu :

No. Nama NIM Kelompok Pertanyaan


1 Harisman H13114521 Kelompok 6 Apakah perbadaan yang paling
Prianto mendasar (paling membedakan) System
Analist dengan Programmer ? lalu
berikan contoh !
2 Munawir H13114314 Kelompok 3 Bagaimana misalnya seseorang yang
Djamaluddin sudah memiliki kompetensi dan
tanggung jawab tetapi tidak terikat
dalam suatu instansi, apakah orang
tersebut dianggap layak telah memiliki
profesi ?
3 Nadya H13114317 Kelompok 4 Bagaimana misalnya seseorang yang
Nurlaylia telah berprofesi sebagai Networking
Enginner ingin melakukan pekerjaan di
bidang Data Mining, apakah ada
batasan batasan yang mengatur
pekerjaan orang tersebut bahwa dia
tidak bisa melakukan pekerjaan yang
bukan di bidangnya ? lalu adakah
undang undang yang mengatur ?

Anda mungkin juga menyukai