Anda di halaman 1dari 14

5.2.

Komunikasi
Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan dari seseorang kepada orang lain. Pengirim pesan atau
komunikator memiliki pesan yang paling menentukan dalam keberhasilan komunikasi, sedangkan
komunikan atau penerima pesan hanya sebagai objek yang pasif. Berdasarkan penjelasan di atas, maka ada
tiga pandangan terhadap komunikasi, yaitu: (1) Komunikasi sebagai proses; (2) Komunikasi sebagai
interaksi; dan (3) Komunikasi sebagai transaksi.

Komunikasi juga merupakan proses memahami dan berbagi makna. Misalnya, kita membayangkan ada dua
orang berkomunikasi yang bertukar pesan bukan hanya dalam bentuk kata-kata tapi juga gerak tubuhnya,
nada suaranya, mimik wajahnya, dan senyumannya. Masing-masing pihak yang terlibat dalam komunikasi
membangun makna pesan verbal dan nonverbal yang disampaikan lawan komunikasinya. Di dalamnya juga
terdapat aspek interaksi dan transaksi di antara mereka yang terlibat.

Manusia melakukan komunikasi karena:

(1) kita hidup harus berinteraksi dengan orang lain;


(2) Kita selalu terlibat dalam upaya memberi makna atau memahami apa-apa yang terjadi di sekeliling kita;
dan
(3) Fungsi yang dimiliki komunikasi (komunikasi sebagai arana untuk pengembangan diri seseorang).

Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder.
1. Proses Komunikasi secara primer; Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran
dan perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (simbol) sebagai media.
2. Proses Komunikasi secara Sekunder; Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian
pesan oleh seorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua
setelah memakai lambang sebagai media pertama.

Unsur –unsur dalam Proses Komunikasi

Penegasan tentang unsur-unsur dalam proses komunikasi itu adalah sebagai berikut :

a) Sender :
Komunikator yang menyampaikan pesan kepada satu atau sejumlah orang.
b) Encoding :
Penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang
c) Message :
Pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator
d) Media :
Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator ke pada komunikan.
e) Decoding :
Proses komunikan menetapkan makna pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya
f) Receiver :
Komunikan yang menerima pesan dari komunikator.
g) Response :
Tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterima pesan.
h) Feedback :
Umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada
komunikator.
i) Noise :
Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain
oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.
Tujuan Komunikasi

Secara umum, tujuan komunikasi adalah sebagai berikut:


1) Supaya yang disampaikan komunikator dapat dimengerti oleh komunikan. Agar dapat memahami
orang lain.
2) Agar pendapat kita diterima orang lain.
3) Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu.

Fungsi Komunikasi

Secara umum, fungsi komunikasi adalah sebagai berikut:


(a) Sebagai Kendali;
(b) Sebagai motivasi;
(c) Sebagai pengungkapan emosional; dan
(d) Sebagai informasi.

Selain fungsi komunikasi di atas, maka berdasarkan pendapat William I. Gorden dalam Mulyana
menyebutkan adanya empat fungsi komunikasi, yaitu: .
1) Komunikasi sosial. Dalam fungsi ini, komunikasi berperan penting untuk membangun konsep
diri, aktualisasi diri, kelangsungan hidup, memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan
ketegangan, memupuk hubungan dengan orang lain.
2) Komunikasi ekspresif. Dalam fungsi ini komunikasi dilakukan untuk menyampaikan perasaan-
perasaan kita, biasanya dengan sentuhan komunikasi nonverbal yang kuat. Perasaan sayang,
peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, marah, dan benci selain disampaikan melalui pesan
verbal juga disampaikan melalui pesan nonverbal.
3) Komunikasi ritual. Komunikasi ini biasanya dilakukan secara kolektif. Melalui komunikasi ritual ini
ditegaskan komitmen pada tradisi keluarga, suku, bangsa, negara, agama.
4) Komunikasi instrumental. Dalam komunikasi berfungsi instrumental, komunikasi dilakukan dengan
tujuan untuk menginformasikan, mendidik, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan,
mengubah perilaku, atau menggerakkan tindakan.

Manusia memang membutuhkan komunikasi. Kebutuhan tersebut meliputi:


1) Kebutuhan fisik. Komunikasi itu sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik;
2) Kebutuhan identitas. Komunikasi untuk menunjukkan siapa diri kita;
3) Kebutuhan sosial. Komunikasi menjalin hubungan penting dengan orang lain; dan
4) Kebutuhan praktis. Komunikasi kita butuhkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari

Syarat-syarat Komunikasi

Dalam berkomunikasi diperlukan syarat-syarat tertentu dalam penggunaannya. Syarat-syarat


komunikasi adalah sebagai berikut..
1) Source (sumber) : Source adalah dasar penyampaian pesan dalam rangka memperkuat pesan itu
sendiri. Sumber komunikasi adalah orang, lembaga, buku, dan lain-lain.
2) Komunikator : komunikator adalah pelaku penyampaian pesan berupa individu yang sedang
berbicara, penulis, kelompok orang, organisasi komunikasi seperti televisi, radio, film, surat kabar,
dan sebagainya.
3) Pesan: pesan adalah keseluruhan yang disampaikan oleh komunikator. Pesan mempunyai tema
sebagai pengarah usaha mengubah sikap dan tingkah laku orang lain.
4) Saluran (channel) : Saluran adalah komunikator yang digunakan dalam menyampaikan pesan.
Saluran komunkasi berupa saluran formal (resmi) dan informal (tidak resmi).
5) Komunikan : komunikan adalah penerima pesan dalam komunikasi yang berupa individu, kelompok,
dan massa.
6) Effect (hasil) : effek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi dengan bentuk terjadinya perubahan
sikap dan perilaku komunikan. Perubahan itu bisa sesuai keinginan atau tidak sesuai dengan
keinginan komunikator.
Bentuk dan jenis Komunikasi .
Komunikasi berdasarkan bentuknya, dibagi menjadi tiga yakni:
1) Komunikasi Antar-Personal. Komunikasi ini lebih dikenal dengan Interpersonal: komunikasi yang
terjadi antarkomunikator dengan komunikan secara langsung dengan cara berhadapan muka atau
tidak.
2) Komunikasi Kelompok, Yakni komunikasi yang terjadi antara seseorang dan kelompok tertentu,
seperti;
(a) Small groups (kelompok berjumlah sedikit);
(b) Medium groups (agak banyak);
(c) Large groups (jumlah banyak); merupakan komunikasi yang melibatkan interaksi antara
kelompok dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok.
3) Komunikasi Massa; Komunikasi yang menggunakan media sebagai alat atau sarana bantu, biasanya
menggunakan media elektronik seperti Televisi, Radio, Surat kabar, Majalah dan lain-lain.

Dari uraian tentang pola dan bentuk komunikasi maka setidaknya dapat ditarik simpulan bahwa unsur-
unsur komunikasi harus mampu menjadi sebuah pemahaman yang berarti, ketika kita mencoba untuk
berkomunikasi baik antarpribadi, interpersonal, kelompok, atau massa.
Berkaitan dengan bentuk komunikasi terdapat jenis-jenis komunikasi dan dapat digolongkan menjadi 5
kategori jenis komunikasi antara lain yaitu: (1) Komunikasi lisan dan tertulis; (2) Komunikasi verbal dan
nonverbal; 3) Komunikasi ke bawah, ke atas dan ke samping; (4) Komunikasi Formal dan Informal; dan
(5) Komunikasi satu arah dan dua arah.
Selain jenis dan bentuk komunikasi yang telah disebutkan di atas kita juga akan mendapatkan model
komunikasi intrapersonal dan interpersonal. Dalam proses memahami komunikasi dapat dibagi
menjadi dua bagian model, yaitu: A. Intrapersonal Communication Skill (kemampuan komunikasi
dengan diri sendiri) B. Interpersonal Communication Skill (kemampuan komunikasi dengan pihak lain)
Komunikasi intrapersonal & interpersonal saling berkaitan dan berhubungan sangat kuat sehingga
mempengaruhi kualitas kita dalam berkomunikasi. Dimulai dari kemampuan proses komunikasi
dengan diri sendiri (intrapersonal), akan mempengaruhi kualitas kemampuan komunikasi Anda dengan
orang lain. Pikiran Manusia dan Proses Komunikasi Pikiran manusia terdiri dari dua bagian yang saling
terhubung, yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Kedua pikiran tersebut tidak ada batas yang
jelas.
Beberapa literatur mengungkapkan tentang kekuatan pikiran, sebahagian besar menjelaskan bahwa
kekuatan atau kemampuan pikiran bawah sadar lebih besar dari pikiran sadar manusia. Kemampuan
pikiran sadar 12 %, sedangkan pikiran bawah sadar 88 %.

Pikiran sadar (otak kiri atau otak logika) mempunyai fungsi spesifik, yaitu:

1. Logika/Sistimatis/Analitis. Kemampuan manusia berpikir secara rational mengguna-kan logika


berpikirnya, diungkapkan dalam bentuk simbol-simbol bahasa. Contohnya, kemampuan
matematika, statistika, fisika, dan lain-lain.
2. Bahasa Verbal/Membaca/Menulis. Kemampuan manusia berkomunikasi dalam bentuk bahasa
verbal, membaca dan menulis.
3. Mengidentifikasi Informasi yang masuk. Informasi ini diterima oleh pikiran sadar melalui panca
indra, yaitu telinga (pendengaran), mata (penglihatan), mulut (pengecap rasa), hidung
(penciuman), kulit (peraba atau sentuhan).
4. Membandingkan. Informasi yang masuk dibandingkan dengan database (referensi pengalaman
dan segala informasi) yang berada di pikiran bawah sadar.
5. Memori (ingatan) jangka pendek. Otak sadar hanya mampu mengingat kejadian atau pengalaman
dengan periode waktu relatif lebih pendek.
6. Memutuskan. Kemampuan mengambil suatu keputusan secara cepat
Pikiran bawah sadar (otak kanan atau otak kreatif) mempunya fungsi atau menyimpan hal-hal berikut:

1. Kreativitas. Memiliki kemampuan untuk menggali ide-ide kreatif yang dimiliki seseorang
2. Persepsi. Kemampuan berpikir, melalui proses melihat dan menilai sesuatu dari sudut pandangnya,
kemudian diungkapkan dalam bahasa verbal;
3. Imajinasi. Kemampuan membayangkan (berimajinasi) tentang sesuatu hal dalam proses mencipta atau
menghayal biasa saja.
4. Emosi. Hasil proses berpikir, persepsi dan reaksi tubuh. Bentuk-bentuk emosi, yaitu senang, sayang,
malu, sedih, takut,dan marah
5. Warna.Kemampuan memahami warna
6. Musik.Kemampuan bawah sadar dalam pengusaan berbagai musik
7. Gagasan/ Ide.Kemampuan menggali ide atau gagasan
8. Konseptual. Kemampuan berpikir secara konseptual dalam merangkai suatu ide
9. Intuisi. Otak bawah sadar tempat informasi intuisi atas dasar pengalaman dan kejadian masa
sebelumnnya
10. Memori (ingatan) jangka panjang. Otak bawah sadar mampu mengingat kejadian dalam waktu relatif
lebih panjang
11. Kebiasan (baik, buruk, dan refleks). Informasi seluruh kebiasan dalam diri manusia yang terbentuk atas
dasar pengulangan yang tersimpan dibagian otak bawah sadar.
12. Belief dan value. Otak bawah sadar menyimpan baik seluruh keyakinan (belief) atau nilai-nilai hidup
yang ditanam ke dalam dirinya (value).

Pengembangan klasifikasi komunikasi interpesonal menjadi interaksi intim, percakapan sosial, interigasi
atau pemeriksaan dan wawancara dapat dilihat di bawah ini:
(a) Interaksi intim termasuk komunikasi di antara teman baik, anggota famili, dan orang-orang yang sudah
mempunyai ikatan emosional yang kuat;
(b) Percakapan sosial adalah interaksi untuk menyenangkan dan mengembangkan hubungan informal
dalam organisasi;
(c) Interogasi atau pemeriksaan adalah interaksi antara seseorang dalam kontrol;
(d) Wawancara adalah komunikasi interpersonal dalam percakapan berupa tanya jawab.

Efektivitas komunikasi Interpersonal dimulai dengan lima hal umum, yaitu:


1. Keterbukaan (Openness) Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi
interpersonal. Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada orang yang
diajaknya berinteraksi. Kedua mengacu kepada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur
terhadap stimulus yang datang. Ketiga menyangkut “kepemilikan” perasaan dan pikiran.
2. Empati (empathy) Empati dianggap sebagai ”kemampuan seseorang untuk ‘mengetetahui’ apa yang
sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui kacamata
orang lain itu baik secara verbal maupun nonverbal.” Secara nonverbal, kita dapat mengkomunikasikan
empati dengan memperlihatkan (1) keterlibatan aktif dengan orang itu melalui ekspresi wajah dan
gerak-gerik yangsesuai; (2) konsentrasi terpusat meliputi kontak mata, postur tubuh, dan kedekatan
fisik; serta (3) sentuhan/belaian yang sepantasnya.
3. Sikap mendukung (supportiveness) Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan yang
terdapat sikap mendukung (supportiveness). Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak dapat
berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung. Kita memperlihatkan sikap mendukung dengan
bersikap (1) deskriptif, bukan evaluatif, (2) spontan, bukan strategi, dan (3) profesional, bukan sangat
yakin.
4. Sikap positif (positiveness) Kita mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi interpersonal
dengan sedikitnya dua cara: (1) menyatakan sikap positif dan (2) secara positif mendorong orang yang
menjadi teman kita berinteraksi. Sikap positif mengacu pada sedikitnya dua aspek dari komunikasi
interpersonal tersebut.
5. Kesetaraan (Equality) Dalam setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan. Salah seorang mungkin
lebih pandai. lebih kaya, lebih tampan atau cantik, atau lebih atletis daripada yang lain. Tidak pernah
ada dua orang yang benar-benar setara dalam segala hal.
Komunikasi Intrapersonal
Pengirim sekaligus Penerima Komunikasi intrapribadi atau Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan
bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri antara self dengan God. Aktivitas dari
komunikasi intrapribadi yang kita lakukan sehari-hari dalam upaya memahami diri pribadi diantaranya
adalah; berdo'a, bersyukur, dan berimajinasi secara kreatif.

Proses pengembangan kesadaran diri


Proses pengembangan kesadaran diri ini diperoleh melalui tiga cara, yaitu; (a) Cermin diri (reflective self)
terjadi saat kita menjadi subyek dan obyek diwaktu yang bersamaan; (b) Pribadi sosial (social self) adalah
saat kita menggunakan orang lain sebagai kriteria untuk menilai konsep diri kita. Contoh: Seseorang yang
optimis tidak melihat kekalahan sebagai salahnya, ia berpikir sedang mengalami nasib sial saat itu, atau
kesalahan orang lain. Sementara seseorang yang pesimis akan melihat sebuah kekalahan itu sebagai
salahnya.(c) Perwujudan diri (becoming self). Dalam perwujudan diri (becoming self) perubahan konsep diri
tidak terjadi secara mendadak, melainkan terjadi tahap demi tahap melalui aktivitas serhari hari kita.
Contoh, bila kita mencoba mengubah pendapat orang tua kita dengan memberi tahu bahwa penilaian
mereka itu harus diubah - biasanya ini merupakan usaha yang sulit.

Komunikasi Kelompok
Komunikasi berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat,
pertemuan, konperensi dan sebagainya.
Sifat-sifat komunikasi kelompok adalah sebagai berikut: (1) Berkomunikasi melalui tatap muka; (2) Memiliki
sedikit partisipan; (3) Bekerja di bawah arahan seseorang pemimpin; (4) Membagi tujuan atau sasaran
bersama; dan (5) Anggota kelompok memiliki pengaruh atas satu sama lain.

Komunikasi Verbal dan Nonverbal.


1) Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal merupakan komunikasi yang menggunakan kata-kata, dalam bentuk lisan
maupun tulisan. Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan antarmanusia, baik itu
disampaikannya secara lisan maupun secara tulisan. Ada beberapa unsur penting dalam
komunikasi verbal, yaitu: a) Bahasa; Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang dipergunakan
adalah bahasa verbal lisan, tertulis pada kertas, ataupun elektronik. b) Kata; Kata adalah lambang
yang melambangkan atau mewakili sesuatu hal, misal: orang, barang, kejadian, atau keadaan.
Makna kata tidak ada pada pikiranorang.Tidak ada hubungan langsung antara kata dan hal. Yang
berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang.
Berdasarkan penjelasan di atas, jadi komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan
simbol-simbol verbal (bahasa), baik secara lisan maupun tulisan. Proses ini lazim disebut
penyandian. Bahasa adalah alat penyandian. Beberapa Faktor yang mempengaruhi kelancaran
berkomunikasi verbal,antara lain: (a) Faktor intelegensi; (b) Faktor Budaya; (c) Faktor Pengetahuan;
(d) Faktor Kepribadian; (e) Faktor Biologis (organ bicara); (f) Faktor Pengalaman
2) Komunikasi Nonverbal
Bentuk komunikasi yang kedua adalah bentuk komunikasi nonverbal. Istilah nonverbal biasanya,
digunakan untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis.
Komunikasi nonverbal dapat juga diartikan yaitu komunikasi dengan menggunakan gejala yang
menyangkut gerak-gerik (gestures), sikap (postures), ekspresi wajah (facial expressions), pakaian
yang bersifat simbolik, isyarat, dan gejala yang sama yang tidak menggunakan bahasa lisan dan
tulisan. Komunikasi nonverbal merupakan komunikasi tanpa kata-kata, seperti: sikap tubuh,
gerakan tubuh, kontak mata, ekspresi mata, kedekatan jarak, dan sentuhan.
Adapun fungsi pesan nonverbal yang dihubungkan dengan pesan verbal antara lain: (a) Repetisi.
Mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal, misalnya penolakan dengan
menggelengkan kepala; (b) Substitusi: Menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya tanpa
sepatah katapun pendidik berkata, ia menunjukkan tidak setuju dengan menggelengkan kepala; (c)
Kontradiksi; Menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain terhadap pesan verbal, misalnya,
memuji prestasi temannya dengan mencibirkan bibir seraya berkata “Hebat, Kau memang hebat”.
(d) Komplemen: Melengkapi dan memperkaya makna dengan pesan nonverbal, misalnya raut
muka peserta didik menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak terungkapkan dengan kata-kata;
dan (e) Aksentuasi: Menegaskan pesan verbal atau menggarisbawahinya (penekanan terhadap
pesan tersebut),
Berikut ini adalah yang termasuk dalam komunikasi nonverbal antara lain:(a) Ekspresi wajah,
mencerminkan suasana emosi seseorang; (b) Kontak mata. Kontak mata merupakan sinyal alamiah
untuk berkomunikasi berarti mendengarkan; (c) Sentuhan: Sentuhan adalah bentuk komunikasi
personal, bersifat spontan dari pada komunikasi verbal, karena dapat berarti perhatian yang
sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang; (d) Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara
seseorang berjalan, duduk, berdiri, dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat
kesehatannya; (e) Suara: Menarik nafas, tangisan juga salah satu ungkapan perasaan dan pikiran
seseorang yang dapat dijadikan komunikasi.Bahkan sikap diam pun sebagai kode nonverbal yang
mempunyai arti; (f) Gerak isyarat. Gerak isyarat adalah yang dapat mempertegas pembicaraan; (g)
Bau. Bau-bauan juga menjadi kode nonverbal. Misalnya posisi bangkai, bau karet terbakar, bau
zatzat narkoba yang diendus oleh anjing.

Manusia dan Komunikasi


Dalam komunikasi, kita bisa menemukan tiga karakteristik, yaitu: (1) komunikasi itu manusiawi; (2)
komunikasi merupakan proses; dan (3) komunikasi itu bersifat simbolik.
Dengan demikian, komunikasi antar manusia selalu memiliki dua dimensi yaitu relasi dan informasi. Kedua
dimensi dalam komunikasi ini tidak hanya diwujudkan dalam komunikasi verbal tetapi juga dalam bentuk
komunikasi nonverbal yang menggunakan misalnya nada suara dan gerak tubuh.
TUGAS 5.2
SOAL PILIHAN GANDA

1. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu
dan mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan maupun melalui media. Pengertian
komunikasi diatas merupakan pendapat dari …..
A. Murphy
B. Onong Uchjana Effendi
C. William C. Himstreet
D. Wayne Murlin Baty
E. Bernard Berelson
2. Komunikasi sebagai kegiatan yang dilakukan oleh satu pihak ke pihak lain memiliki fungsi penting dan
beragam. Salah satu fungsi komunikasi adalah collaborating, yang artinya…..
A. Memberikan informasi kepada orang lain
B. Menghibur dan menyenangkan hati orang lain
C. Menciptakan adanya kerja sama bisnis, baik perorangan maupun organisasi
D. Menjembatani perbedaan antar suku atau antar bangsa
E. Sarana pendidikan karena melalui komunikasi manusia
3. Komunikasi terdiri atas lima unsur. Jika salah satu dari unsur tersebut tidak ada, proses komunikasi
tidak dapat berlangsung dengan baik . Dalam berkomunikasi orang yang menerima pesan atau pihak
yang menjadi sasaran komunikasi disebut…..
A. Komunikan
B. Komunikator
C. Message
D. Media
E. Channel
4. Suatu proses pengiriman informasi atau pesan bisnis yang melibatkan pihak-pihak yang terlibat dalam
kegiatan bisnis disebut ....
A. Komunikasi personal
B. Komunikasi bisnis
C. Komunikasi internal
D. Komunikasi eksternal
E. Komunikasi individual

5. Berikut adalah hal yang tidak harus dimiliki oleh seorang komunikator agar pesan yang disampaikan
dengan baik, yaitu …..
A. Kredibilitas yang baik di mata audiences atau penerima pesan
B. Pengetahuan untuk mengantisipasi gangguan yang mungkin timbul
C. Kemampuan untuk memberikan tanggapan atas feedback yang diberikan penerima pesan
D. Teknik bicara atau menulis untuk menyampaikan pesan
E. Dapat berkomunikasi dengan berbagai bahasa
6. Pesan yang sifatnya memaksa dengan menerapkan sanksi-sanksi apabila pesan tidak dilaksanakan
dinamakan pesan …..
A. Impulsif
B. informatif
C. persuasive
D. koersif
E. pasif
7. percakapan, dialog, dan wawancara merupakan bentuk dari komunikasi …..
A. Diadik
B. Informatif
C. Persuasif
D. Pasif
E. Impulsif
8. Perhatikan table berikut.
NO Keterangan
1 Disampaikan kepada khalayak yang lebih besar dalam situasi tatap muka
2 Pemyampaian pesan secara pribadi terdiri dari dua orang
3 Penerima tidak dapat diidentifikasi satu per satu
4 Interaksi antara komunikator dan komunikan sangat aktif
Berikut ini yang merupakan ciri-ciri komunikasi public adalah nomor …..
A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 1 dan 4 D. 2 dan 3 E. 2 dan 4
9. Suatu alat yang digunakan untuk mempermudah penyampaian informasi dari seseorang kepada orang
lain untuk mencapai tujuan yang di tentukan disebut …..
A. Media komunikasi
B. Ciri komunikasi
C. System komunikasi
D. Arus komunikasi
E. Saluran komunikais
10. Tarikan nafas, desah, decak, ataupun tawa merupakan bentuk komunikasi nonverbal dalam bentuk ....
A. Intonasi
B. Suara
C. Ekspresi wajah
D. Timing
E. Kecepatan suara
5.3. Sosialisasi
Dalam lingkungan masyarakat, individu dituntut untuk menyesuaikan diri. Proses penyesuaian diri
dilakukan agar kita berperilaku sesuai harapan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pengenalan nilai
dan norma sosial melalui proses sosialisasi. Sosialisasi berlangsung melalui interaksi sosial antar manusia.
Manusia mempelajari sesuatu dari orang-orang yang terpenting dalam hidupnya, seperti anggota keluarga,
teman baik, dan para guru. Namun demikian manusia juga orang-orang yang ditemui di jalan, televisi,
dalam film, majalah atau internet. Hal-hal yang disosialisasikan dalam proses sosialisasi adalah
pengetahuan, nilai, norma serta keterampilan hidup. Pengetahuan disosialisasikan melalui proses
pendidikan dan pengajaran, keterampilan disosialisasikan melalui proses pelatihan. Pada akhirnya nilai dan
norma sosial diinternalisasikan oleh orang yang terlibat dalam sosialisasi. Proses internalisasi adalah proses
mempelajari atau me-nerima nilai dan norma sosial sepenuhnya sehingga menjadi bagian dari sistem nilai
dan norma yang dianutnya.

1. Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi merupakan proses sosial yang dialami seseorang atau kelompok untuk belajar mengenali
serta menghayati pola perilaku, sistem nilai, dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Dengan
sosialisasi, individu dapat berkembang menjadi pribadi yang diterima masyarakat. Menurut G.
Herbert Mead, pembentukan diri seseorang berlangsung melalui pengambilan peran (role taking).
Ketika lahir manusia belum mempunyai diri (self) diri manusia berkembang tahap demi tahap
melalui interaksi dengan melalaui interaksi dengan anggota masyarakat lai. Setiap anggota baru
harus mempelajari peran-peran dalam masyarakatnya. Dalam proses ini seseorang belajar
mengenai peran apa yang dijalaninya dan apa yang dijalankan orang lain. Setiap individu
mengalami sosialisasi sesuai tahapannya. Adapun tahapan sosialisasi sebagai berikut. a) Tahap
Persiapan (Preparatory Stage) Tahap persiapan merupakan tahap pemahaman tentang diri sendiri.
Pada tahap ini anak mulai melakukan tindakan meniru meskipun belum sempurna. b) Tahap
Meniru (Play Stage) Play stage merupakan tahap anak dapat meniru perilaku orang dewasa secara
lebih sempurna. Pada tahap ini anak sudah menyadari keberadaan dirinya dan orangorang terdekat
serta mampu memahami suatu peran.
c) Tahap Siap Bertindak (Game Stage) Pada tahap ini anak mulai memahami perannya dalam
keluarga dan masyarakat. Anak juga mulai menyadari peraturan yang berlaku. d) Tahap
Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Other) Pada tahap ini anak sudah mencapai proses
pendewasaan dan mengetahui kehidupan bermasyarakat dengan jelas. Anak juga mampu
memahami perannya dalam masyarakat.

2. Tujuan Sosialisasi

Tujuan sosialisasi sebagai berikut:


a) Menciptakan integrasi masyarakat.
b) Mencegah terjadinya perilaku menyimpang.
c) Mewariskan nilai dan norma kepada generasi penerus.
d) Membantu individu untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
e) Memberikan pengetahuan yang berhubungan dengan nilai dan norma sehingga dapat
diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

3. Bentuk Sosialisasi

Sosialisasi terbagi dalam beberapa bentuk sebagai berikut:


a) Sosialisasi langsung merupakan tahap sosialisasi yang dilakukan secara face to face tanpa
menggunakan media perantara atau alat komunikasi. Melalui sosialisasi ini, subjek sosialisasi
dapat menilai keberhasilan pesan yang disampaikan melalui sikap, mimik muka, dan
argumentasi yang disampaikan.
b) Sosialisasi tidak langsung merupakan sosialisasi yang dilakukan menggunakan media atau
perantara komunikasi. Subjek dan objek sosialisasi tidak berada dalam konteks ruang dan waktu
yang sama.
c) Sosialisasi primer merupakan tahap sosialisasi pertama yang diterima individu di lingkungan
keluarga.
d) Sosialisasi sekunder merupakan bentuk sosialisasi yang terjadi di lingkungan sekolah, lingkungan
bermain, lingkungan kerja, dan interaksi melalui media massa.
e) Sosialisasi represif merupakan bentuk sosialisasi yang bertujuanmencegah terjadinya perilaku
menyimpang. Sosialisasi represif berkaitan dengan pemberian hadiah (reward) dan hukuman
(punishment).
f) Sosialisasi partisipatoris merupakan bentuk sosialisasi yang dilakukan dengan meng- utamakan
peran aktif objek sosialisasi dalam proses internalisasi nilai dan norma.
g) Sosialisasi secara formal merupakan bentuk sosialisasi melalui lembagalembaga formal seperti
sekolah dan kepolisian.
h) Sosialisasi secara nonformal merupakan bentuk sosialisasi melalui lembaga nonformal seperti
masyarakat dan kelompok bermain.

1) Faktor-Faktor Pembentuk Kepribadian


Kepribadian seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor keturunan dan sosialisasi yang dilakukan
individu. Berikut faktor-faktor pembentuk kepribadian seseorang. a) Faktor kebudayaan yaitu
faktor pembentuk kepribadian yang dipengaruhi lingkungan budaya. b) Faktor biologis yaitu
faktor pembentuk kepribadian yang diperoleh dari gen keturunan orang tua. c) Faktor geografis
yaitu faktor pembentuk kepribadian yang dipengaruhi oleh lingkungan alam. d) Faktor prenatal
yaitu faktor yang berkaitan dengan pemberian rangsangan atau stimulus ketika anak masih
dalam kandungan. e) Faktor pengalaman yaitu faktor pembentuk kepribadian yang
berhubungan dengan pengalaman hidup. f) Faktor kelompok yaitu kepribadian seseorang yang
terbentuk karena pengaruh lingkungan kelompok sosial.

2) Berbagai Bentuk Media atau Agen Sosialisasi


Sosialisasi dalam masyarakat dapat dilakukan melalui beberapa media berikut. a) Keluarga
Keluarga merupakan kelompok primer yang memiliki intensitas tinggi untuk mengawasi
perilaku anggota keluarga. Sosialisasi dalam keluargabertujuan membentuk ciri khas
kepribadian anak. b) Sekolah Sosialisasi di lingkungan sekolah berperan sebagai sosialisasi
sekunder dan memiliki cakupan lebih luas. Sosialisasi di sekolah bertujuan menanamkan nilai
kedisiplinan yang lebih tinggi dan mutlak serta berorientasi mempersiapkan peran peserta
didik pada masa mendatang. c) Kelompok Sepermainan (Peer Group) Proses sosialisasi dalam
kelompok bermain dilakukan antarteman, baik teman sebaya maupun teman tidak sebaya.
Hubungan sosialisasi yang terjalin dalam kelompok bermain bersifat ekualitas (sederajat). d)
Lingkungan Kerja Sosialisasi dalam lingkungan kerja diutamakan untuk mencapai kesuksesan
dan keunggulan hasil kerja. Adaptasi dalam proses sosialisasi di lingkungan kerja dilakukan
berdasarkan tuntutan sistem dan intensitas sosialisasi tertinggi dilakukan antarkolega. e) Media
Massa Penyampaian pesan dalam sosialisasi melalui media massa lebih bersifat umum, selalu
mengikuti segala bentuk perkembangan dan perubahan sosial, serta berperan penting
menyampaikan nilai dan norma untuk menghadapi masyarakat yang heterogen.

3) Pola Sosialisasi
Gertrude Jaeger (Sunarto, 2008) membagi sossilalisasi ke dalam dua pola. a) Sosialisasi represif:
Menekankan pada penggunaan hukuman terhadap kesalahan, komunikasi satu arah,
kepatuhan penuh anak-anak kepada orang tua. Peran orang tua sangat dominan. b) Sosialisasi
partisipatif. Yaitu sosialisasi yang lebih mengutamakan penggunaan motivasi, persuasi,
komunikasi timbal balik dan penghargaan terhadap otonomi anak. Orang tua merupakan
partner sharing tanggung jawab dalam proses tersebut. Merupakan pola anak diberi imbalan
ketika berperilaku baik.
3. Penyimpangan dan Pengendalian Sosial
Penyimpangan sosial sering ditemukan dalam kehidupan di sekitar kita. Penyimpangan sosial
terjadi akibat ketidaksesuaian perilaku atau tindakan dengan nilai dan norma sosial dalam
masyarakat. Penyimpangan sosial dapat mengganggu keteraturan sosial. Oleh karena itu,
diperlukan upaya pengendalian sosial untuk mengembalikan keteraturan sosial. a. Penyimpangan
Sosial Menurut Elly M. Setiadi dan Usman Kolip (2011), penyimpangan sosial merupakan semua
perilaku manusia, baiksecara individual maupun kelompok yang tidak sesuai nilai dan norma yang
berkembangdalam kelompok tersebut. Penyimpangan sosial sering disebut deviasi sosial. Adapun
pelaku penyimpangan sosial disebut devian (deviant).

1) Ciri-Ciri Penyimpangan Sosial Menurut Horton dan Hunt (1987)


ciri-ciri penyimpangan sosial sebagai berikut.
a) Terdapat penyimpangan relatif dan penyimpangan mutlak. Artinya, terdapat pihak-pihak
yang melakukan penyimpangan dengan frekuensi kecil atau disebut penyimpangan relatif
dan terdapat pihak-pihak yang melakukan penyimpangan dengan frekuensi besar dan
kontinu atau disebut penyimpangan mutlak.
b) Muncul penyimpangan terhadap budaya nyata dan budaya ideal. Artinya, budaya ideal
berkaitan dengan norma yang tertulis. Akan tetapi, banyak peristiwa budaya nyata yang
menyimpang dari budaya ideal.
c) Didefinisikan perilaku menyimpang oleh masyarakat. Artinya, suatu perilaku yang telah
dicap sebagai penyimpangan karena merugikan dan meresahkan masyarakat. Pedoman
yang digunakan yaitu nilai dan norma sosial dalam masyarakat.
d) Terdapat norma penghindaran dalam penyimpangan. Artinya, terdapat praktik-
praktik dalam masyarakat yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku, tetapi masyarakat
menolak jika dikatakan menyimpang.
e) Penyimpangan dapat diterima atau ditolak. Artinya, penyimpangan yang dilakukan tidak
selalu berdampak negatif. Jika penyimpangan berdampak positif seperti mendorong
perubahan akan diperbolehkan.

2) Faktor Penyebab Terjadinya Penyimpangan Sosial


Penyimpangan sosial dalam masyarakat disebabkan oleh faktor berikut: a) Keterbatasan
ekonomi. b) Pelampiasan rasa kecewa. c) Sosialisasi tidak sempurna. d) Pemberian julukan
(labelling). e) Pengaruh mental yang tidak sehat. f) Keinginan seseorang untuk dipuji oleh
orang lain. g) Pengaruh lingkungan dan media massa yang cenderung negatif. h) Adanya
differential association atau asosiasi diferensial. i) Sosialisasi subkebudayaan menyimpang.
j) Penyerapan nilai dan norma dalam proses sosialisasi tidak maksimal.

3) Hubungan Sosialisasi dengan Penyimpangan Sosial


Proses sosialisasi yang mempengaruhi munculnya penyimpangan sosial meliputi proses
belajar menyimpang dan proses sosialisasi tidak sempurna. a) Proses belajar menyimpang.
Individu atau kelompok melakukan proses sosialisasi berupa belajar melakukan
penyimpangan. Individu atau kelompok secara sadar ingin melakukan penyimpangan.
Misalnya, pelajar secara sadar melanggar tata tertib sekolah. b) Proses sosialisasi tidak
sempurna. Agen atau media sosialisasi yang tidak menjalankan proses sosialisasi secara
benar dapat mendorong terjadinya penyimpangan sosial. Misalnya, orang tua tidak
menjalankan fungsi afeksi dan kontrol terhadap anak.
TUGAS 5.3
SOAL SOSIALISASI

1. Sosialisasi merupakan suatu proses sosial individu agar berperilaku sesuai dengan....
a. teman-temannya
b. daerahnya
c. kelompoknya
d. keluarganya
e. Sukunya
2. Dalam proses sosialisasi, hal yang ditiru dari orang lain adalah....
a. kebiasaan, sikap, dan ide-ide
b. kebiasaan, keinginan, dan harapan
c. sikap, nilai, dan norma
d. pengetahuan, kebiasaaan, dan keterampilan
e. keterampilan, nilai, dan keinginan
3. Tingkah laku seseorang dalam masyarakat disesuaikan dengan norma yang berlaku dalam
masyarakat, merupakan makna dari....
a. sosialisasi
b. normalisasi atau tata hidup sosial
c. adaptasi
d. sublimasi
e. Negoisasi
4. Individu paling lama melakukan proses sosialisasi di dalam lingkungan....
a. keluarga
b. sekolah
c. media massa
d. teman sepermainan
e. masyarakat umum
5. Salah satu tujuan dari sosialisasi adalah....
a. usaha kerja sama yang diciptakan oleh anggota masyarakat
b. menjaga perasaan orang lain dalam kehidupan masyarakat
c. sebagai dasar pengendali oleh masyarakat
d. setiap individu harus dibiasakan dengan nilai-nilai kepercayaan
e. menentuka perbuatan baik yang diharapkan oleh orang tua
6. Keluarga merupakan salah satu media sosialisasi penting karena...
a. menentukan martabat anak
b. menjamin kesehatan anak
c. memenuhi kebutuhan fisik anak
d. menjamin perlindungan anak
e. mengenalkan nilai dan norma
7. Proses mempelajari nilai-nilai dan norma-norma sosial oleh individu-individu disebut....
a. tindakan sosial
b. interaksi sosial
c. proses sosial
d. hubungan sosial
e. Sosialisasi
8. Proses sosialisasi yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian anak adalah di
lingkungan.....
a. masyarkat
b. media massa
c. keluarga
d. teman
e. lingkungan kerja
9.  Beberapa macam media sosialisasi:
(1) Media sosialisasi keluarga
(2) Media sosialisasi televisi
(3) Media sosialisasi sekolah
(4) Media sosialisasi lingkungan kerja
(5) Media sosialisasi bapak dan ibu
Diantara media sosialisasi di atas, yang merupakan media sosialisasi sekunder adalah....
a. 1-3-5
b. 2-3-5
c. 3-4-5
d. 1-3-4
e. 2-4-5
10. Proses belajar seorang anggota masyarakat untuk menerima dan menyesuaikan diri dengan
unsur-unsur kebudayaan yang berupa cara-cara bersikap, bertindak, dan berinteraksi dalam
masyarakat adalah pengertian sosialisasi menurut ….
a. Peter L. Berger
b. Soerjono Soekanto
c. Paul B. Horton
d. Vembriarto
e. Meuthia Gani Rohman
11. Media sosialisasi yang sering digunakan untuk mengukur, membentuk, dan memengaruhi
pendapat umum adalah ….
a. keluarga
b. kelompok bermain
c. sekolah
d. lingkungan kerja
e. media massa
12. Keadaan tidak seimbang dalam diri individu karena pengaruh dari dalam dan luar dirinya
adalah pengertian ….
a. motivasi
b. dorongan
c. kebutuhan
d. dukungan
e. Niat
13. Melalui sosialisasi manusia akan saling mengetahui … masing-masing dalam masyarakat.
a. kedudukan
b. peran
c. status
d. pangkat
e. Jabatan
14. Dalam proses sosialisasi, manusia mulai belajar berinteraksi dan menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya untuk menjadi masyarakat yang ….
a. pandai
b. cekatan
c. pintar
d. baik
e. Sopan
15. Dalam proses sosialisasi seorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya
mempelajari ….
a. pola-pola tindakan dengan segala macam individu
b. pola-pola kelakuan dengan segala macam individu
c. pola-pola perilaku dengan segala macam individu
d. pola-pola motivasi dengan segala macam individu
e. pola-pola kebiasaan dengan segala macam individu
16. Keluarga mempunyai beberapa fungsi pokok sebagai berikut, kecuali ….
a. pemenuhan kebutuhan biologis
c. pemenuhan kebutuhan emosional
c. pemenuhan kebutuhan pendidikan
d. pemenuhan kebutuhan sosialisasi
e. pemenuhan kebutuhan politik
17. Serangkaian ketentuan dan peraturan umum mengenai tingkah laku manusia yang menurut
penilaian masyarakat dianggap baik atau buruk disebut ….
a. norma sosial
b. nilai sosial
c. kaidah sosial
d. batasan sosial
e. aturan sosial
18. Kebiasaan yang dianut untuk memenuhi keperluan guna melakukan interaksi antaranggota
masyarakat disebut ….
a. folkways
b. mores
c. law
d. usage
e. Norma
19. Kebiasaan yang mengandung implikasi penting bagi kehidupan manusia, seperti kebiasaan
mengenai tindakan yang benar dan tindakan yang salah jika dilakukan disebut ….
a. folkways
b. mores
c. law
d. usage
e. Norma
20. Sejak lahir manusia sudah mempunyai dua hasrat pokok, yaitu....
a. bermasyarakat dan sosial
b. menyatu dengan alam dan bebas
c. bermasyarkat dan menyatu dengan alam
d. berhubungan dan berpisah
e. tumbuh dan berkembang

Anda mungkin juga menyukai