Anda di halaman 1dari 27

PROSES KOMUNIKASI

Tim Dosen
 Proses merupakan suatu kegiatan atau aktivitas secara terus-
menerus yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Setiap
langkah yang dimulai dari saat menciptakan informasi sampai
saat informasi itu dipahami, merupakan proses-proses di
dalam rangka proses komunikasi (Liliweri,1997;142).
 Proses dalam komunikasi secara umum dikatagorikan menjadi
dua: proses secara primer (primary process) dan proses
secara sekunder (secondary process).
Model Proses Komunikasi
1. Proses Komunikasi Secara Primer
 proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain
dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang sebagai
media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan
pesan nonverbal (gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya) yang
secara langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan
komunikator kepada komunikan.
 bahwa komunikasi dapat berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam
pesan yang diterima oleh komunikan. Komunikasi adalah proses membuat
pesan yang setara bagi komunikator dan komunikan.
 Prosesnya sebagai berikut, pertama-tama komunikator menyandi (encode)
pesan yang akan disampaikan kepada komunikan. Berarti komunikator
memformulasikan pikiran dan atau perasaannya ke dalam lambang (bahasa)
yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian giliran
komunikan untuk menterjemahkan (decode) pesan dari komunikator.
 Itu berarti ia menafsirkan simbol yang mengandung pikiran dan atau
perasaan komunikator tadi dalam konteks pengertiannya. Yang penting
dalam proses penyandian (coding) adalah komunikator dapat menyandi dan
komunikan dapat menerjemahkan sandi tersebut (terdapat kesamaan
makna).
KOMUNIKASI EFEKTIF

 Wilbur Schramm : menyatakan bahwa komunikasi akan berhasil (terdapat


kesamaan makna) apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok
dengan kerangka acuan (frame of reference), yakni panduan pengalaman
dan pengertian (collection of experiences and meanings) yang diperoleh
oleh komunikan.
 Schramm : bidang (field of experience) merupakan faktor penting dalam
komunikasi. Jika pengalaman komunikator sama dengan pengalaman
komunikan, komunikasi akan berlangsung lancar. Sebaliknya, bila bidang
pengalaman komunikan tidak sama dengan bidang pengalaman
komunikator, akan timbul kesukaran untuk mengerti satu sama lain.

2. Proses Komunikasi Sekunder
 Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai
media kedua setelah memakai simbol sebagai media pertama. Media kedua
dipergunakan karena komunikan sebagai sasaran berada di tempat yang relatif
jauh atau berjumlah massal. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio,
televisi, film, dan sebagainya adalah media kedua yang sering digunakan dalam
komunikasi.
 Proses komunikasi secara sekunder itu menggunakan media yang dapat
diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar, televisi, radio, dan
sebagainya.) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon, dan sebagainya.).
MACAM –MACAM PROSES KOMUNIKASI

Komunikasi Satu Arah


(one way communication)

Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang berlangsung dari satu


pihak saja, yaitu hanya dari pihak komunikator (pengirim pesan) saja,
dengan tidak memberi kesempatan kepada komunikan (penerima pesan)
untuk memberikan respons/tanggapan.
Kelemahan dari komunikasi satu arah, antara lain :

a) Tidak memberikan kepuasan kepada komunikan, karena


komunikan tidak mempunyai kesempatan untuk
memberikan tanggapan atau reaksi,
b) Memberikan kesan otoriter kepada komunikator,
c) Dapat menimbulkan kesalahpahaman dan ketidakjelasan,
sehingga dapat menimbulkan prasangka yang tidak baik.

Keuntungan dari komunikasi satu arah, antara lain :

a) Lebih cepat dan efisien,


b) Dalam hal-hal tertentu dapat memberikan kepuasan kepada
komunikator,karena pihak komunikan tidak ada kesempatan
untuk memberikan reaksi atau tanggapan atas apa yang
disampaikan oleh komunikator,
c) Dapat menjaga wibawa komunikaotr (pimpinan), karena
komunikan tidak dapat mengetahui secara langsung atau
menilai terhadap kesalahan-kesalahan dan kelemahan
komunikator.
2.Komunikasi dua arah
(two ways communication)

Komunikasi dua arah adalah komunikasi yang


berlangsung antara dua pihak dan disertai timbal
balik, baik dari pihak komunikator maupun dari
pihak komunikan. Komunikasi dua arah dapat
terjadi secara vertikal, horizontal, ataupun diagonal.
a) Komunikasi vertikal, adalah komunikasi yang berlangsung dari atas
ke bawah atau dari bawah ke atas. Pada sebuah perusahaan,
komunikasi yang terjadi adalah komunikasi yang berlangsung
antara manajemen tingkat atas, menengah, sampai dengan
karyawan. Contoh : komunikasi yang berlangsung antara pimpinan
dengan stafnya di sebauh kantor.

b) Komunikasi horizontal, adalah komunikasi yang berlangsung antara


komunikator dan komunikan yang mempunyai tingkat, kedudukan,
dan wewenang yang sama. Contoh : komunikasi antar karyawan
yang berada pada satu level atau satu tingkat.

c) Komunikasi diagonal, adalah komunikasi yang berlangsung antara


komunikator dan komunikan yang tingkat, kedudukan, bagian, serta
wewenangnya tidak sama. Contoh : manajer pemasaran berdiskusi
tentang perancangan iklan produk dengan staf humas perusahaan.
Keuntungan dari komunikasi dua arah, antara lain :

a) Adanya dialog antara komunikator dengan komunikan, sehingga


kedua belah pihak mendapatkan kepuasan,
b) Informasi yang diterima menjadi lebih jelas, lebih akurat, dan
lebih tepat karena dapat diperoleh langsung penjelasannya,
c) Menimbulkan rasa kekeluargaan, keakraban, dan iklim
demokratis,
d) Menghindari kesalahpahaman.

Kelemahan dari komunikasi dua arah, antara lain :

a) Informasi yang disampaikan lebih lambat sehingga kurang


efisien,
b) Keputusan tidak dapat diambil secara cepat dan tepat,
c) Memberikan kesempatan kepada komunikan untuk bersikap
menyerang sehingga suasana kerja menjadi kurang kondusif,
d) Memberikan kemungkinan timbulnya berbagai macam masalah
yang tidak ada relevansinya dengan masalah yang sebenarnya.
3.Komunikasi ke segala arah

Komunikasi ke segala arah adalah komunikasi yang


berlangsung dari berbagai komunikator dan komunikan yang
saling berinteraksi.

Contoh : komunikasi antar partai politik, delegasi olahraga,


delegasi perdagangan, dan sesi tanya jawab yang terjadi dalam
acara seminar.

Keuntungan dan kelemahan dari komunikasi ke segala arah


sama seperti komunikasi dua arah, yang membedakannya
adalah pada komunikasi dua arah, komunikator dan
komunikannya hanya dua orang tetapi dalam komunikasi ke
segala arah komunikator dan komunikannya lebih dari dua
orang
Faktor yang mempengaruhi proses
komunikasi (Babcock dalam Thoha,1977) :
1. The Act (perbuatan)

Perbuatan komunikasi menginginkan pemakaian lambang lambang yang dapat

dimengerti secara baik dan hubungan hubungan yang dilakukan oleh

manusia.Lambang umumnya dinyatakan dengan bahasa atau dalam keadaan tertentu

menggunakan tanda tanda lain.

2. The Scene (Adegan)

Adegan sebagai salah satu faktor dalam komunikasi ini menekankan hubungannya

dengan lingkungan komunikasi.

Adegan menjelaskan : Apa yang dilakukan;simbol apa yang digunakan;dan arti dari

apa yang dikatakan

3. The Agent (pelaku)

Pengirim dan penerima serta individu individu yang terlibat dalam hubungan
komunikasi disebut dengan pelaku .

4. The Agency (perantara)

Alat alat yang digunakan dapat menjadi kan perantara dalam sebuah komunikasi;

misalnya :suatperintah;memo;buletin;notadll.

5. The Purpose (tujuan)


UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
(dari ahli lainnya)
Th 1947 menurut Shanon & Weaver unsur-unsur komunikasi adalah Ada :
 Sumber
 Saluran
 Berita
 Penerima
 Tujuan
Gambar unsur-unsur komunikasi menurut
Shanon & Weaver

SUMBER SALURAN BERITA PENERIMA TUJUAN


Unsur-unsur komunikasi Menurut Aristoteles (334-322 SM) adalah:
-Sumber
-Saluran
-Penerima

SUMBER SALURAN PENERIMA


Menurut Little John, yang disebut dengan Prilaku
Komunikasi adalah :

Pertama, Komunikasi harus terbatas pada pesan yang secara


sengaja diaahkan pada orang lain dan diterima oleh mereka.

Kedua, Komunikasi harus mencakup semua prilaku yang bermakna


bagi penerima, apakah disengaja atau tidak.

Ketiga, Komunikasi harus mencakup pesan-pesn yang dikirimkan


secara sengaja,namun sengaja ini sulit ditentukan
TIGA KONSEPTUALISASI KOMUNIKASI

KOMUNIKASI
SEBAGAI
INTERAKSI
KOMUNIKASI KOMUNIKASI
SEBAGAI
TINDAKAN SEBAGAI
SATU ARAH TRANSAKSI

KONSEPTU
ALISASI
KOMUNIKA
SI
Penutup
KONTEKS-KONTEKS KOMUNIKASI (Brent Ruben, 2004)
Komunikasi intrapribadi (intrapersonal
communication)

 yaitu komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang yang berupa proses
pengolahan informasi melalui panca indera dan sistem syaraf manusia.
Komunikasi antarpribadi (interpersonal
communication)

 yaitu kegiatan komunikasi yang dilakukan seseorang dengan orang lain dengan
corak komunikasinya lebih bersifat pribadi dan sampai pada tataran prediksi
hasil komunikasinya pada tingkatan psikologis yang memandang pribadi
sebagai unik. Dalam komunikasi ini jumlah perilaku yang terlibat pada
dasarnya bisa lebih dari dua orang selama pesan atau informasi yang
disampaikan bersifat pribadi
Komunikasi kelompok (group communication)

 komunikasi kelompok (group communication) yaitu


komunikasi yang berlangsung di antara anggota suatu
kelompok.
 Menurut Michael Burgoon dan Michael Ruffner dalam
Sendjaja,(1994) memberi batasan komunikasi kelompok
sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu
guna memperoleh maksud atau tujuan yang dikehendaki
seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri atau
pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat
menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya
dengan akurat
Komunikasi Organisasi (organization
communication)

 Komunikasi organisasi (organization communication) yaitu pengiriman dan


penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun
informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005:52).
Komunikasi Publik.

 Kemudian Mulyana (2005:74) juga menambahkan konteks


komunikasi publik. Pengertian komunikasi publik adalah
komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah
besar orang (khalayak). Yang tidak bisa dikenali satu
persatu. Komunikasi demikian sering juga disebut pidato,
ceramah atau kuliah (umum). Beberapa pakar komunikasi
menggunakan istilah komunikasi kelompok besar (large
group communication) untuk komunikasi
Komunikasi Massa (mass communication).

 Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai suatu jenis komunikasi yang


ditujukan kepada sejumlah audien yang tersebar, heterogen, dan anonim
melalui media massa cetak atau elektrolik sehingga pesan yang sama dapat
diterima secara serentak dan sesaat ini.

Anda mungkin juga menyukai