KESELAMATAN KERJA DI
RUANG OPERASI
Kelompok 6
Erika Dwi Wahyuni
Fadhilah Sukmawati
Muhammad Oktariq
Yulia Rahmawati
PENGERTIAN KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA
■ Kesehatan Kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan sebagai unsur-
unsur yang menunjang terhadap adanya jiwa-raga dan lingkungan
kerja yang sehat, kesehatan kerja meliputi kesehatan jasmani dan
kesehatan rohani.
Jumlah kotak P3K tiap unit kerja jumlah personil P3K faktor risiko bahaya di tempat
kerja dan jumlah pekerja.
5. Pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan sesuai peraturan (sebelum kerja, berkala, berkala
khusus)
■ Pengendalian Melalui Jalur kesehatan (Medical Control) yaitu upaya untuk menemukan
gangguan sedini mungkin dengan cara mengenal (Recognition) kecelakaan dan penyakit akibat
kerja yang dapat tumbuh pada setiap jenis pekerjaan di unit pelayanan kesehatan dan
pencegahan meluasnya gangguan yang sudah ada baik terhadap pekerjaitu sendiri maupun
terhadap orang disekitarnya
■ Disini diperlukan sistem rujukan untuk menegakkan diagnosa penyakit akibat kerja secara
cepat dan tepat (prompt-treatment) Pencegahan sekunder ini dilaksanakan melalui
pemeriksaan kesehatan pekerja yang meliputi:
•Pemeriksaan Awal
Merupakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sebelum seseorang calon / pekerja (petugas
kesehatan dan non kesehatan) mulai melaksanakan pekerjaannya.
•Pemeriksaan Berkala
Merupakan pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan secara berkala dengan jarak waktu berkala yang
disesuaikan dengan besarnya resiko kesehatan yang dihadapi.
•Pemeriksaan Khusus
Merupakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada khusus diluar waktu pemeriksaan berkala, yaitu
pada keadaan dimana ada atau diduga ada keadaan yang dapat mengganggu kesehatan pekerja.
6. Peraturan pimpinan di rumah sakit tentang K3 di tempat kerja
Upaya K3 di RS menyangkut tenaga kerja, cara/metode kerja, alat kerja, proses
kerja dan lingkungan kerja. Upaya ini meliputi peningkatan, pencegahan,
pengobatan dan pemulihan. RS harus membuat perencanaan yang efektif agar
tercapai keberhasilan penerapan sistem manajemen K3 dengan sasaran yang
jelas dan dapat diukur. Perencanaan K3 di RS dapat mengacu pada standar
Sistem Manajemen K3 di RS diantaranya self assesment akreditasi K3RS dan
SMK3.
■ Perencanaan meliputi:
Identifikasi sumber bahaya, penilaian dan pengendalian faktor risiko. RS harus melakukan kajian
dan identifikasi sumber bahaya, penilaian serta pengendalian faktor risiko.
• Identifikasi sumber bahaya
a. Dapat dilakukan dengan mempertimbangkan :
b. Kondisi dan kejadian yang dapat menimbulkan potensi bahaya.
c. Jenis kecelakaan dan PAK yang mungkin dapat terjadi. Sumber bahaya yang ada di RS
harus diidentifikasi dan dinilai untuk menentukan tingkat resiko yang merupakan tolak
ukur kemungkinan terjadinya kecelakaan dan PAK.
• Penilaian faktor risiko
Adalah proses untuk menentukan ada tidaknya risiko dengan jalan melakukan penilaian
bahaya potensial yang menimbulkan risiko kesehatan dan keselamatan.
■ Sistem ventilasi
■ Sistem pencahayaan
a. Pencahayaan Umum.
b. Pencahayaan tempat operasi/bedah.
■ Sistem Sanitasi
a. Sistem air bersih.
b. Sistem pembuangan air kotor dan/atau air limbah.
c. Sistem pembuangan kotoran dan sampah.
d. Sistem penyaluran air hujan.
PERSYARATAN KENYAMANAN
■ Sistem pengkondisian udara
■ Kebisingan
■ Getaran