Anda di halaman 1dari 39

Dr. Rozi Sastra P, M.Psi.

, Psikolog
GAME:
- 1. think to share
(Apa itu Psikologi)
(Komunikasi?)

2. 10 org
Berbaris
- Tinggi Badan
Berat Badan
Ukuran Sepatu
Bulan Lahir

Rozi SP.,M.Psi. Psikolog


• Komunikasi menjadi kegiatan biasa -
tidak menyadari efektifitasnya
• Fungsi komunikasi  memahami diri
sendiri, orang lain, memapankan
hubungan yg bermakna, mengubah sikap
dan perilaku
• Pembahasan psikologi komunikasi 
manusia  pembahasan aspek
psikologis manusia
• Psikologi komunikasi  bagaimana
mencapai komunikasi yg efektif dalam
interaksi manusia
DEFINISI KOMUNIKASI

Komunikasi berasal dari bahasa latin communis berarti


“sama”, communico, communicatio, communicare yang
berarti membuat sama.
Tahun 1976 Fank Dance dan Carl Larson mengumpulkan 126
definisi komunikasi.
Komunikasi adalah proses penciptaan makna antara dua
orang atau lebih.
Komunikasi adalah usaha menimbulkan respon melalui
lambang-lambang verbal.
Komunikasi adalah proses penyampaian stimuli (biasanya
verbal) oleh seorang individu (komunikator) yang
dimaksudkan untuk mengubah perilaku orang lain
(audience)
Dengan begitu, Komunikasi memiliki komponen : Sumber,
pesan, media, penerima, dan efek.
Rozi SP.,M.Psi. Psikolog
PSIKOLOGI KOMUNIKASI
Hubungan Psikologi dan
Komunikasi
1. Komunikasi amat esensial bagi
pertumbuhan kepribadian.
2. Komunikasi berkaitan erat
dengan perilaku dan
pengalaman kesadaran manusia

Rozi SP.,M.Psi. Psikolog


PSIKOLOGI KOMUNIKASI
Ciri pendekatan dan cakupan psikologi komunikasi

Menurut Fisher ada 4 ciri :


1. Penerimaan stimuli secara indrawi (sensory
perception of stimuli)
2. Proses yang memperantarai stimuli dan respon
(internal mediation of stimuli)
3. Prediksi Respon (Prediction of response)
4. Pengukuhan (Reinforcement of response)
Cakupan
Psikologi Komunikasi adalah ilmu yang
berusaha menguraikan, meramalkan dan
mengendalikan peristiwa mental dan
behavioral dalam komunikasi
Rozi SP.,M.Psi. Psikolog
• Dalam psikologi komunikasi mempunyai makna yang sangat
luas, meliputi segala penyampaian energi, gelombang suara,
tanda diantara tempat, sistem atau organisme. Kata
komunikasi sendiri dipergunakan sebagai proses, sebagai
pesan, sebagai pengaruh atau secara khusus sebagai pesan
pasien dalam psikoterapi.
• Jadi psikologi komunikasi adalah ilmu yang berusaha
menguaraikan, meramalkan dan mengendalikan peristiwa
mental dan behavioral dalam komunikasi. Peristiwa mental
adalah internal mediation of stimuli sebagai akibat
berlangsungnya komunikasi (Fisher) Sementara peristiwa
behavioral adalah apa yang nampak ketika orang
berkomunikasi.
Rozi SP.,M.Psi. Psikolog
LINGKUP PSIKOLOGI KOMUNIKASI
A. Karakteristik Komunikasi
1. Ciri Khas Proses Komunikasi
a) Komunikasi = proses yang dinamis
Komunikasi tidak statis (diam)
Semua unsur komunikasi secara tetap saling
mempengaruhi
Komunikasi hari ini adalah awal pengalaman
dari yang akan datang/akhir dari masa lalu
UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
PADA TATARAN KOMUNIKASI

Saluran & Efek Kesegaran


Jumlah Sifat Jumlah Pola hubungan
Media Konatif/ Umpan
Komunikator Pesan Komunikan K’tor & K’an
Komunikasi Tingk. Laku Balik

Banyak Formal, Media Banyak Sulit Tunda Linier, Statis


Terstuktur Massa K’tor Aktif & K’an Pasif

Komunikasi massa

Komunikasi Organisasi

Komunikasi Publik

Komunikasi Kelompok

Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi Intrapribadi Informal Media Sirkuler, Dinamis


Satu Satu Mudah Segera
Tak terstuktur Antarpribadi K’tor & K’an Aktif
b) Komunikasi = tidak dapat diubah dan
diulang
• Tidak pernah terjadi “sama persis”
sebelumnya dan terjadi yang akan datang
• Efek yg telah terjadi dari kegiatan
komunikasi tidak dapat diambil kembali
2. Fungsi Komunikasi
a) Memahami diri sendiri
= “kunci” komunikasi
 Thomas Hora  “untuk memahami
dirinya sendiri, seseorang butuh untuk
dipahami orang lain. Agar dapat dipahami
orang lain, ia butuh untuk memahami
orang lain”
Perlu feedback dari orang lain dan
sebaliknya, feedback dari diri kita untuk
orang lain
Efek Komunikasi
Kognitif Tahu

Efek Komunikasi Afektif Sikap ; Setuju / tidak setuju

Konatif Tingkah laku nyata

Umpan Balik / Feed Back

Pesan
Komunikator Komunikan

Komunikan Umpan Balik Komunikator


Pesan
b) Memapankan hubungan yg
bermakna
= mempertimbangkan
kebutuhan kita dan keinginan
orang lain
 William Schutz; (1) inklusi,
(2) kontrol, dan (3) afeksi
• William Schutz
– (1) Inklusi (diterima); kebutuhan untuk bersama,
kontak sosial, senang jika orang lain menerima dan
menilai, ingin sebagai mitra yg utuh dalam sebuah
hubungan
– (2) Kontrol; mampu bertanggungjawab, mampu
bekerjasama dan mampu mengelola lingkungan,
senang dapat mempengaruhi orang lain
– (3) Afeksi (kasih sayang); menyatakan dan menerima
cinta dengan cara mengkomunikasikannya
c) Mengubah sikap perilaku
= agar orang; lain berpikir seperti 
“apa yang kita pikir, bertindak
“seperti yang kita lakukan”,
menyukai “seperti apa yang kita
sukai”
Kadang berhasil, kadang tidak
berhasil
= pengalaman, kita dapat
mempelajari dan mengubahnya
3. Lima Aksioma Komunikasi (Paul
Watzlawick)
 Aksioma 1 = Anda tidak dapat
tidak berkomunikasi
Seluruh perilaku kita =
komunikasi
Verbal maupun non-verbal
Aksioma 2 = Setiap interaksi memiliki
dimensi isi dan hubungan
Dimensi isi  tingkat data/informasi
yg menggambarkan perilaku yang
diharapkan sebagai respons
(tanggapan)
Dimensi hubungan  bagaimana
hubungan dipertukarkan itu
diterjemahkan, sinyal apa yang
dipikirkan seseorang tentang orang
lainnya
Aksioma 3 = Setiap interaksi diartikan oleh
bagaimana para pelaku interaksi menjelaskan
kejadian
Mana stimulus ? Mana respon ?
Mana titik awal komunikasi ? Mana titik
akhir komunikasi ?
Komunikasi bersifat sirkuler-sinambung-
rangkaian kejadian yg terus-menerus
Komunikasi Dua arah/ Sirkuler
Model De Fleur Mass Media
Device

Source Transmiter Channel Reciver Destination

Noise

Destination Reciver Channel Transmiter Source

Feed back
Device
 Aksioma 4 = Pesan itu bersifat digital
dan analog
a) Tidak sinambung (berlainan), digital,
simbol verbal (kata-kata yang dapat
dikontrol)  isi pesan
b)Sinambung, analog, non-verbal
(gerak-gerik “berbohong” yang
cenderung tidak dapat dikontrol) 
dimensi hubungan
Aksioma 5 = Pertukaran komunikasi
bersifat simetrik dan komplementer
 interaksi komunikasi
normal/abnormal
Simetrik = perilaku seseorang
dicerminkan oleh orang lain 
terjadi persaingan (symmetrical
escalation)
Komplementer = perliku seseorang
berlawan dengan perilaku kita 
hubungan kaku, tidak ada kebebasan
B. Kaitan Psikologi dan Komunikasi
1. Komunikasi dalam perspektif psikologi
 Komunikasi = segala penyampaian energi,
gelombang suara, tanda diantara tempat,
sistem atau organisme
 Komunikasi = pesan, pengaruh, secara
khusus sebagai pesan pasien dalam
psikoterapi
 Psikologi membantu memahami fungsi
komunikasi
 Analsis psikologi melalui aksioma-aksioma
komunikasi
2. Pengertian Psikologi Komunikasi
 Jalaluddin Rakhmat melihat ;
 Sosiologi  mempelajari komunikasi dalam konteks
interaksi sosial mencapai tujuan-tujuan kelompok
 Filsafat  melihat komunikasi dalam hubungan
timbal-balik antara manusia dan alam semesta
 Psikologi  melihat komunikasi dalam kaitan perilaku
manusia dan mencoba menyimpulkan proses kesadaran
yang menyebabkan terjadinya perilaku itu
 George A. Miller  komunikasi = ilmu yang
berusaha menguraikan, meramalkan,
mengendalikan peristiwa mental dan behavior
(perilaku) dalam komunikasi
C. Penggunaan Psikologi Komunikasi
 Miller  Komunikasi yang efektif dengan tolok ukurnya;
(1) pemahaman diri sendiri dan orang lain, (2) mapannya
hubungan sosial yang bermakna, dan (3) perubahan sikap
dan perilaku
 Tubbs dan Moss  komunikasi yang fektif diukur oleh (1)
pengertian, (2) kesenangan, (3) pengaruh pada sikap, (4)
hubungan yang makin baik, (5) tindakan
 Komunikasi = segala penyampaian energi, gelombang
suara, tanda diantara tempat, sistem atau organisme
 Komunikasi = pesan, pengaruh, secara khusus sebagai
pesan pasien dalam psikoterapi
 Psikologi membantu memahami fungsi komunikasi
 Analsis psikologi melalui aksioma-aksioma komunikasi
INTERAKSI NON VERBAL
• 65 %-95% dari komunikasi adalah
melalui tingkah laku non verbal,
penampilan, cara berpakaian yang
menempilkan emosi, traits
kepribadian, sikap, beliefs, interest,
kebahagiaan, status.

Rozi/Unand/2012
• Banyak ahli mengatakan bahwa
perilaku non verbal dan penampilan
(appearance) lebih efektif dari pada
simbol verbal.

Rozi/Unand/2012
Kadang-kadang suatu perilaku tunggal
menyampaikan suatu pesan.

• Tidak mau kontak mata (poor eye


contact) -ada sesuatu yang
disembunyikan
• Lemah waktu jabatan tangan 
pemalu
• Facial expression kejujuran dll

Rozi/Unand/2012
MENDENGARKAN (LISTENING)

Tiga pendekatan dalam mendengarkan


(listening) yaitu :
• Listening for comprehension
• Listening for emphaty
• Listening for evaluation

Rozi/Unand/2012
Listening for Comprehension
• Merupakan metode yang secara primer
menerima isi dan hanya membutuhkan
sedikit atau tidak sama sekali umpan
balik dari pendengar
• Tujuannya  Untuk mengerti dan
tetap objektif, tidak menyelidiki
secara kritis setiap pertanyaan,
jawaban atau reaksi
Rozi/Unand/2012
Listening for Empathy
• Merupakan suatu metode berespons yang
lebih dari sekedar menerima dan
memahami suatu pesan.
• Hal ini mengkomunikasikan kepada pihak
lain sikap yang benar-benar murni,
pengertian dan keterlibatan.
• Dengarkan dengan peka dan berikan
umpan balik secara luas. Tempatkan diri
kita pada orang lain untuk mengerti dan
menghargai bagaimana perasaan orang
lain.

Rozi/Unand/2012
• Listening fo emphaty berbeda dengan
sympathy.
• Sympathy mencakup perasaan,
sedangkan empati adalah kemampuan
untuk menempatkan diri dalam situasi
pihak lain.

Rozi/Unand/2012
Pedoman untuk mendengarkan dengan empati :
– Berespons terhadap pertanyaan dan jawaban yang
terus terang
• Misalnya : Saya dapat mengerti
kekhawatiranmu , tetapi….
• Tidak, saya tidak senang bicara
tentang cancer, sebaliknya…..
– Berusaha untuk tetap tidak menilai kecuali tidak
ada pihak lain
• Misalnya : Ini baik oleh karena
………(evaluatif)
• Itu merupakan suatu pilihan yang
lain….(non-evaluatif)
Rozi/Unand/2012
– Biarkan pihak lain mengetahui bahwa
Anda sedang mendengarkan dan
berminat
– Jangan bereaksi secara tepat terhadap
komentar dan pertanyaan yang berisi
ide-ide kontroversial atau emosional.
– Jangan menginterupsi.

Rozi/Unand/2012
Pedoman untuk melakukan evaluative listening :
– Tetaplah bersikap tenang bila disinggung oelh Iter
atau Itee dengan pertanyaan yang memojokkan atau
membangkitkan emosi.
– Dengarkan baik-baik seluruh pertanyaan atau
respons sebelum membuat suatu penilaian atau
kesimpulan.
– Dengarkan baik-baik kata-kata yang digunakan dan
bagaimana menggunakannya.
– Perhatikan semua tanda-tanda non verbal dan
perilaku untuk memberikan ide yang jelas tentang
bagaimana prosesnya.
Rozi/Unand/2012
Kita dapat menjadi pendengar yang efektif jika :
• Ingin menjadi pendengar seperti keinginan
yang kuat untuk menjadi pembicara.
• merasa puas untuk mendengarkan
pembicaraan orang lain seperti halnya
mendengarkan diri sendiri.
• harus mampu mengatasi sindrom
entertainmen, harapan bahwa seseorang akan
disenangkan dalam segala setting dan
memberikan perhatian hanya terhadap sesuatu
yang tidak membosankan.
Rozi/Unand/2012
• Mendengarkan secara hati-hati dan kritis
pada kata-kata, argumen dan kejadian
serta mengobservasi semua tanda-tanda
non verbal dari suara, ekpresi wajah,
gestures, kontak mata dan gerakan.
• Konsentrasi pada mendengarkan
daripada hal-hal yang mengganggu
seperti bias dan prasangka, lingkungan
fisik dna pakaian, penampilan dan
perilaku pihak lain.

Rozi/Unand/2012
Hambatan-hambatan untuk mendengarkan
secara efektif

Kurang
Kosentrasi
Gagasan yang
Gangguan dipertimbangkan
Hambatan-hambatan sebelumnya
Mendengarkan
dengan Efektif
Mengalihkan Berpikir
Perhatian Mendahului

Interupsi
Perbaikan Keterampilan
Komunikasi Verbal

Tunjukkan
Minat

Bersikaplah Bersikaplah
Sopan Untuk
Bersahabat
Memperbaiki
Komunikasi
Verbal Anda

Bersikaplah Bersikaplah
Bijaksana Luwes

Anda mungkin juga menyukai