Anda di halaman 1dari 34

KONSEP

KOMUNIKASI
Bhekti Imansari, M.Kep
Mampu Menganalisis konsep
komunikasi umum dalam
membina hubungan interpersonal
dengan individu dalam berbagai
situasi dan kondisi
1. Mampu menjelasakan definisi
komunikasi secara umum (C2,
Tujuan
A2)
2. Mampu menjelaskan Pembelajaran
komunikasi dalam keperawatan
(C2,A2)
Outline 01
Konsep komunikasi secara umum
a. Pengertian komunikasi
b. Tujuan dan fungsi komunikasi
c. Komponen komunikasi
d. Bentuk komunikasi
e. Teknik komunikasi pada tiap usia.

Komunikasi dalam keperawatan


02 a. Sikap berkomunikasi
b. Sikap pada tiap dimensi
MANAKAH YANG TERMASUK KOMUNIKASI??

Suatu petang Anda berdiri takjub di tepi padang ilalang dan


berkata, ”Wahai rumput yang bergoyang, sungguh indah
A pemandangan yang kau berikan padaku di petang ini...”

Anda berkata pada kucing kesayangan, ”Pus,


B mari sini, biar aku elus”. Kucing itu datang
menghampiri, sambal mengibaskan ekor,.

Anda berkata kepada seorang teman, ”Wah, maaf,


C
kemarin saya lupa menelepon”

Suatu malam Anda berdoa, ”Ya Allah, maafkanlah


D segala kesalahan Ibu dan Bapakku...”
DEFINISI

Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin communicare –


communicatio dan communicatus yang berarti suatu alat yang
berhubungan dengan sistem penyampaian dan penerimaan
berita, seperti telepon, telegraf, radio, dan sebagainya

Jurgen Ruesch (1972) dalam


Chitty (1997)
Chitty (1997) menjelaskan
mendefinisikan bahwa komunikasi adalah
komunikasi adalah keseluruhan bentuk perilaku
tukar-menukar pikiran, seseorang secara sadar
ide, atau ataupun tidak sadar yang
informasi dan dapat memengaruhi orang
perasaan dalam setiap lain tidak hanya
komunikasi yang
interaksi.
diucapkan dan
ditulis, tetapi juga
termasuk gerakan tubuh
serta tanda-tanda somatik
dan simbol-simbol.
Cont..
Lebih kompleks, komunikasi didefinisikan sebagai berikut.
Suatu proses a. Komunikasi adalah pertukaran keseluruhan perilaku dari
pertukaran, komunikator kepada komunikan, baik yang disadari
penyampaian, dan maupun tidak disadari, ucapan verbal atau tulisan,
penerimaan berita, gerakan, ekspresi wajah, dan semua yang ada dalam diri
ide, atau informasi komunikator dengan tujuan untuk memengaruhi orang
lain.
dari seseorang ke
b. Komunikasi adalah proses yang dinamis serta selalu
orang lain berubah sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan
yang senantiasa berubah.
Tujuan Komunikasi

Menyampaikan ide/informasi/berita

Memengaruhi orang lain

Mengubah perilaku orang lain

Memberikan Pendidikan

Memahami (ide) orang lain


Fungsi Komunikasi

1. Dapat menyampaikan pikiran atau perasaan


2. Tidak terasing atau terisolasi dari lingkungan
3. Dapat mengajarkan atau memberitahukan sesuatu
4. Dapat mengetahui atau mempelajari dari peristiwa di lingkungan
5. Dapat mengenal diri sendiri
6. Dapat memperoleh hiburan atau menghibur orang lain
7. Dapat mengurangi atau menghilangkan perasaan tegang
8. Dapat mengisi waktu luang
9. Dapat menambah pengetahuan dan merubah sikap serta perilaku kebiasaan
10. Dapat membujuk atau memaksa orang lain agar berpendapat bersikap atau berperilaku
sebagaimana diharapkan
Komponen Komunikasi
Komunikator (sender) Umpan balik
Orang atau kelompok yang Umpan balik adalah informasi yang
menyampaikan pesan/ide/informasi dikirimkan balik ke sumbernya. Bentuk
kepada orang/pihak lain sebagai lawan umpan balik yang diberikan, antara lain
bicara. Komunikator berarti sumber anggukan, kerutan dahi,
berita/informasi atau disebut informan, senyuman, gelengan kepala, interupsi
yaitu sumber/asal berita yang pembicaraan, pernyataan setuju atau
disampaikan kepada komunikan. tidak setuju, dan lain-lain.

Informasi/pesan/berita
Pesan adalah keseluruhan yang Atmosfer/konteks
disampaikan oleh komunikator, disadari
Atmosfer adalah lingkungan ketika
atau tidak disadari, secara langsung
komunikasi terjadi terdiri atas tiga
atau tidak langsung
dimensi, yaitu dimensi fisik, sosial-
psikologis, dan temporal yang
mempunyai pengaruh
terhadap pesan yang disampaikan
Komunikan (reciever)
Komunikan adalah orang atau
sekelompok orang yang menerima
pesan yang disampaikan komunikator
Komunikator (Sender atau Decoder)
Pesan
Atmosfer/konteks

Dimensi fisik
Lingkungan nyata (tangible), dapat Dimensi sosial-psikologis
berbentuk ruang atau bangsal, dan
segala komponen yang ada di Meliputi tata hubungan status di antara pihak
dalamnya. yang terlibat dan aturan budaya masyarakat
ketika mereka berkomunikasi. Yang termasuk
dalam konteks ini adalah persahabatan atau
Dimensi temporal (waktu) permusuhan, lingkungan formal atau informal,
Mencakup waktu ketika komunikasi serta situasi yang serius atau tidak serius.
terjadi. Pilihan waktu yang tepat
dapat mencapai efektivitas
komunikasi yang dilakukan.
Hubungan Antar Komponen

Secara sederhana, terjadinya komunikasi dimulai dari komunikator yang menyampaikan


pesan atau informasi kepada komunikan yang selanjutnya komunikan memberikan
umpan balik, yaitu proses ini terjadi dalam suatu lingkungan yang memengaruhi
keberhasilan komunikasi tersebut.
Tingkatan Proses Komunikasi

Menurut Denis McQuail, secara umum kegiatan/proses komunikasi


dalam masyarakat berlangsung dalam 6 tingkatan sebagai berikut:

1. Komunikasi intra-pribadi (intrapersonal communication): proses


komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang, berupa pengolahan
informasi melalui pancaindera dan system syaraf. Contoh: berpikir,
merenung, menggambar, menulis sesuatu, dll.
2. Komunikasi antar pribadi (interpersonal communication): kegiatan
komunikasi yang dilakukan secara langsung antara seseorang
dengan orang lainnya. Misalnya percakapan tatap muka,
korespondensi, percakapan melalui telepon, dsbnya.
Cont..
3. Komunikasi dalam kelompok (Group Communication):
kegiatan komunikasi yang berlangsung di antara suatu
kelompok.
4. Komunikasi antar-kelompok/asosiasi: komunikasi yang
berlangsung antara suatu kelompok dengan kelompok
lainnya.
5. Komunikasi organisasi: mencakup kegiatan
komunikasi dalam suatu organisasi dan komunikasi
antar organisasi.
6. Komunikasi dengan masyarakat secara luas: kegiatan
komunikasi ditujukan kepada masyarakat luas.
Bentuknya komunikasi massa (radio, surat kabar,dll).
Langsung atau tanpa media massa (ceramah, pidato)
Bentuk Komunikasi
komunikasi oral:
komunikasi tatap
muka/telepon

Pertukaran informasi menggunakan


Komunikasi Verbal kata-kata yang diucapkan secara oral komunikasi tertulis:
dan kata-kata yang dituliskan. dokumentasi askep,
laporan

Kontak mata, ekspresi


wajah, postur atau sikap
tubuh, gaya jalan, suara
Komunikasi Pertukaran informasi tanpa dan sikap diam, atau
Nonverbal menggunakan kata-kata. symbol-symbol lain,
misalnya model pakaian
dan acara
menggunakan
Proses Komunikasi
Teknik Komunikasi Pada tiap Usia

A. Teknik Komunikasi verbal: bercerita, bibliotherapy, mimpi, menyebutkan


permintaan, bermain dan permainan, melengkapi kalimat, serta Teknik pro
ANAK dan kontra.
B. Teknik Komunikasi Nonverbal: menulis, menggambar, aktivitas pengalihan,
nada suara, dan sentuhan
Teknik Komunikasi Pada tiap Usia

• Perkembangan komunikasi ditunjukkan dengan


kemampuan berdiskusi atau berdebat
• Hindari pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa
malu dan jaga kerahasiaan dalam komunikasi
karena akan menimbulkan ketidakpercayaan
REMAJA
• Komunikasi terbuka, “Bagaimana tadi
sekolahnya?”
• Komunikasi dua arah, yaitu bergantian yang
berbicara dan yang mendengarkan
• Jangan mendominasi pembicaraan serta sediakan
waktu untuk remaja menyampaikan pendapatnya.
Teknik Komunikasi Pada tiap Usia

A. Orang dewasa memiliki pengetahuan, pengalaman, sikap


dan keterampilan yang menetap dan sukar untuk diubah
DEWASA dalam waktu singkat.
B. Penyampaian pesan langsung kepada penerima tanpa
perantara → mudah menerima pesan dan menghindari
salah persepsi
C. Saling memengaruhi dan dipengaruhi: harus ada
keseimbangan dan tidak boleh ada mendominasi.
D. Melakukan komunikasi secara timbal balik secara langsung
E. Komunikasi secara berkesinambungan, tidak statis dan
bersifat dinamis
F. Ciptakan suasana yang:
• Saling menghormati
• Saling menghargai
• Saling percaya
• Saling terbuka
Teknik Komunikasi Pada tiap Usia

A. Teknik Asertif: menyatakan dengan sesungguhnya,


menerima klien apa adanya yang ditunjukkan dengan sikap
LANSIA peduli dan sabar unutk mendengarkan dan memperhatikan
klien serta berusaha untuk mengerti/memahami klien
B. Responsif: reaksi spontan terhadap perubahan yang terjadi
pada klien dan segera melakukan klarifikasi terhadap
perubahan tersebut. Bentuk perhatian dan bersikap aktif.
C. Fokus: focus terhadap topik pembicaraan dan
mengarahkan kembali komunikasi lansia pada topik.
D. Suportif: perubahan sikap (labil) pada lansia harus disikapi
dengan memberikan dukungan (suportif) agar emosi lansia
tetap stabil.
E. Klarifikasi: Teknik untuk memperjelas informasi yang
disampaikan klien.
F. Sabar dan Iklhlas: perubahan pada lansia yang menjadi
kanak-kanak harus disikapi dengan sabar dan ikhlas agae
hub dpt efektif.
KOMUNIKASI
DALAM
KEPERAWATAN
Sikap
Perawat
dalam
Berkomu
nikasi
Sikap (Kehadiran) secara fisik

1 2 Mempertahankan
Berhadapan
Kontak Mata

Menghadap klien, tidak


boleh membelakangi, atau Kontak mata pada level
duduk menyamping. yang sama berarti
Pertahankan saat kontak menghargai klien dan
dengan klien. Artinya: saya menyatakan keinginan
siap membantu anda untuk tetap berkomunikasi
Sikap (Kehadiran) secara fisik

Membungkuk ke Mempertahankan
3 arah klien 4 Sikap terbuka

Menunjukkan
keinginan untuk Tidak melipat kaki
mengatakan atau atau tangan
mendengarkan
sesuatu.
Sikap (Kehadiran) secara fisik

Tetap relaks
5

Tetap dapat mengontrol


keseimbangan antara
ketegangan dan relaksasi
dalam memberikan respons
Berjabat Tangan
pada klien 6

Menunjukkan perhatian dan


memberikan kenyamanan
pada pasien serta
penghargaan atas
keberadaanya. Juga kesan
akrab dan dekat dengan
perawat.
A. Ikhlas: menyatakan dan menunjukkan sikap keterbukaan, jujur,
tulus, dan berperan aktif dalam berhubungan dengan klien.
Sikap (Kehadiran) Respon tidak dibuat-buat dan mengekspresikan perasaan
yang sesungguhnya
dalam dimensi B. Menghargai: sikap tidak menghakimi, tidak mengejek, tidak
Respon mengkritik ataupun tudak menghina.
C. Empati: kemampuan perawat untuk memasuki pikiran dan
perasaan klien sehingga dapat merasakan apa yang sedang
dirasakan dan dipikirkan klien.
D. Konkret: menggunakan kata-kata yang spesifik, jelas, dan
nyata untuk menghindari keraguan dan ketidakjelasan
penyampaian
Konfrontasi

▪ Pengekspresian perawat terhadap perbedaan perilaku klien yang


bermanfaat untuk memperluas kesadaran diri klien
▪ Sebelum melakukan konfrontasi, perawat perlu mengkaji, antara lain tingkat
hubungan saling percaya dengan klien, waktu yang tepat, tingkat
kecemasan, dan kekuatan koping klien.
Sikap dalam ▪ Konfrontasi sangat berguna untuk klien yang telah mempunyai kesadaran
diri, tetapi perilakunya belum berubah.
▪ Contoh: “dik obatnya memang pahit, tapi adik harus minum obatnya. kalau
Dimensi Tindakan tidak diminum nanti tidak sembuh-sembuh”

Kesegeraan

Perawat sensitif terhadap perasaan klien dan berkeinginan untuk membantu


dengan segera.
Keterbukaan Perawat

Tampak ketika perawat memberikan informasi tentang diri, ide, nilai, perasaan,
dan sikapnya sendiri untuk memfasilitasi kerja sama, proses belajar, katarsis,
atau dukungan klien.

Katarsis Emosional
Sikap dalam
Klien didorong untuk membicarakan hal-hal yang sangat mengganggunya
Dimensi Tindakan untuk mendapatkan efek terapeutik. Kaji kesiapan klien untuk mendiskusikan
maslahnya.

Bermain Peran

Membangkitkan situasi tertentu untuk meningkatkan penghayatan klien dalam


hubungan antara manusia dan memperdalam kemampuannya untuk melihat
situasi dari sudut pandang lain serta memperkenankan klien untuk
mencobakan situasi yang baru dalam lingkungan yang aman
THANK YOU!!

Anda mungkin juga menyukai