Anda di halaman 1dari 33

Ragam intervensi keperawatan pada

anak dengan gangguan respirasi

Maya Amalia M.Kep

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS AISYIYAH BANDUNG

2022
subtopik
Pemberian oksigen pada anak
Pemberian Nebulisasi
Suctioning pada anak

06/21/2022 2
01 Pemberian oksigen
pada anak
Anak dengan gangguan dalam bernapas atau ganguan dalam
pemenuhan oksigen, membutuhkan bantuan terapi oksigen

Kebutuhan oksigen pada setiap anak berbeda dengan gangguan


pernapasan yang berbeda pula.

Mengenai oksigen yang diberikan kepada pasien anak sama


dengan pemberian oksigen pada orang dewasa akan tetapi
berbeda dari letak ukuran alat atau selang yang digunakan
disesuaikan anak

06/21/2022 3
oksigenasi
Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen O2 ke dalam sistem (kimia atau
fisika). Oksigenasi merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat
dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Sebagai hasilnya terbentuklah
karbon dioksida, energi, dan air.

Akan tetapi penambahan O2 yang melebihi batas normal pada tubuh akan
memberikan dampak yang cukup bermakna terhadap aktifitas sel

06/21/2022 4
Pemberian Oksigen merupakan tindakan keperawatan memberi oksigen ke dalam paru melalui saluran napas dengan
menggunakan alat bantu oksigen.

Pemberian oksigen pada pasien dapat melalui tiga cara, yaitu melalui kanula, nasal, dan masker yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan oksigen dan mencegah terjadinya hipoksia.

Terapi oksigen merupakan suatu tindakan yang dilakukan dengan cara memberikan oksigen lembab pada pasien dengan tujuan
memberikan oksigen ke dalam jaringan tubuh, mengatasi hipoksemia, menurunkan kerja pernafasan, mengurangi kerja
miokardium

06/21/2022 5
Indikasi Pemberian Terapi Oksigen

1.Pada kasus hipoksemia : Bayi dan anak anak : PaO2< 60 mmHg atau SaO2<90%
(udara ruangan) Neonatus : PaO2< 50 mmHg atau SaO2 < 88%
2.Mencegah atau mengatasi hypoksia.
3.Penurunan PaCO2 dengan gejala dan tanda-tanda hypoksia : dyspnea, tachypnea,
gelisah, disorientasi, apatis, kesadaran menurun.
4.Keadaan lain : gagal nafas akut, shock, keracunan CO2

06/21/2022 6
Metode Pemberian Oksigen
Pada prinsipnya, terapi oksigen pada neonatus harus diberikan dengan cara sesederhana mungkin dan fraksi insipirasi
oksigen (FiO2) yang serendah mungkin, namun tetap dapat mempertahankan nilai PaO2 dan SaO2 > 40 mmHg dan > 88%,
berturut-turut.

Hal ini perlu diperhatikan mengingat pemberian terapi oksigen pada neonatus tidak sepenuhnya aman, melainkan
oksigen yang diberikan dengan konsentrasi tinggi (100%) berhubungan dengan berbagai efek samping dan toksisitas yang
justru memperburuk kondisi neonatus.

Pilihan metode terapi bergantung pada berapa besar kandungan oksigen (FiO2) yang dibutuhkan, tingkat kelembaban
yang dibutuhkan, serta kebutuhan terapi nebulisasi. Terdapat dua macam klasifikasi alat berdasarkan perbedaan
konsentrasi oksigen yang disuplai oleh alat dan yang masuk ke dalam paru.

06/21/2022 7
terapi oksigen pada Click icon to add picture
neonatus dapat dilakukan
melalui :
1. Inkubator
Metode pemberian oksigen non-invasif dengan menggunakan incubator memiliki beberapa
keuntungan yaitu FiO2 aktual dapat ditentukan secara tepat dengan oxygen analyser yang ditempatkan
dekat mulut bayi. Tidak ada peningkatan risiko obstruksi jalan napas oleh mukus. Tidak ada peningkatan
risiko terjadinya distensi lambung dan humidifikasi tidak diperlukan.

Inkubator menggunakan selang dengan aliran tinggi membutuhkan waktu 10 menit untuk
stabilisasi oksigen dan kadar O2 turun dengan cepat bila tutupnya dibuka. Untuk neonatus, inkubator
umumnya tidak disarankan karena boros oksigen dan berpotensi untuk berbahaya (dari keracunan
karbon dioksida).

06/21/2022 8
Head Box Click icon to add picture

Metode pemberian oksigen dengan headbox memberikan keuntungan


neonates mendapatkan konsentrasi oksigen yang stabil, perkembangan bayi
dapat diamati dan didapatkan akses yang luas dari tubuh neonates. Metode ini
direkomendasikan untuk neonates dengan kebutuhan FiO2 < 0,40. Penggunaan
headbox tidak membuat peningkatan risiko obstruksi jalan napas oleh mukus dan
risiko distensi lambung.

Namun penggunaan head box dapat mengakibatkan retensi CO2 yang


menyebabkan toksisitas karena laju aliran O2 tidak adekuat (penentuan laju
aliran terlalu rendah, selang terlipat/terlepas) sehingga diperlukan kecepatan O2
yang tinggi. Aliran gas 2-3 L/menit diperlukan untuk mencegah rebreathing CO2. Flow O2(L/min) FiO2(%)
6 58,7
Selain itu terkadang kotak di leher bayi terlalu ketat, adanya ntervensi proses 4 43.7
7 64,7
pemberian makan serta memerlukan aliran O2 yang tinggi sehingga mahal dan 5 50,7
8 67,8
boros. Kecepatan aliran yang sering digunakan 5 – 7 L/menit. Kecepatan 9 68,7
alitan yang > 7 L/menit meningkatkan kadar O2, berisik dan bayi dapat muntah.
10 72,5

FiO2 estimasi pada head box :

06/21/2022 9
Nasal kanul low flow
Nasal kanul low flow

Merupakan suatu alat sederhana yang dapat


memberikan oksigen kontinyu dengan aliran ≤ 2
liter/mnt (biasanya 0,5 L/mnt untuk neonatus) dengan
konsentrasi oksigen sama dengan kateter nasal yaitu
24 % - 44%. Persentase O2 pasti tergantung ventilasi
per menit pasien. Pada pemberian oksigen dengan
nasal kanula jalan nafas harus paten, dapat digunakan
pada pasien dengan pernafasan mulut. Flow O2 (L/min) FiO2%
1 24
FiO2 estimation : 2 28
3 32
4 36
5 40
6 44

06/21/2022 10
Keuntungan menggunakan nasal
kanul
adalah pemberian oksigen stabil dengan volume tidal dan laju pernafasan teratur, pemasangannya mudah
dibandingkan kateter nasal, murah, disposibel, neonatus bebas makan.

Dapat digunakan pada pasien dengan pernafasan mulut, bila pasien bernapas melalui mulut, menyebabkan
udara masuk pada waktu inhalasi dan akan mempunyai efek venturi pada bagian belakang faring sehingga
menyebabkan oksigen yang diberikan melalui kanula hidung terhirup melalui hidung

06/21/2022 11
Kerugiannya tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari 44%, suplai oksigen
berkurang bila klien bernafas melalui mulut, mudah lepas karena kedalaman kanul hanya
1/1.5 cm, tidak dapat diberikan pada pasien dengan obstruksi nasal.

Kecepatan aliran lebih dari 4 liter/menit jarang digunakan, sebab pemberian flow rate yang
lebih dari 4 liter tidak akan menambah FiO2, bahkan hanya pemborosan oksigen dan
menyebabkan mukosa kering dan mengiritasi selaput lendir.

Dapat menyebabkan kerusakan kulit diatas telinga dan di hidung akibat pemasangan yang
terlalu ketat

06/21/2022 12
Click icon to add picture

Continous Positive
Airway Pressure
Continous Positive Airway Pressure (CPAP) merupakan pemberian tekanan positif untuk seluruh siklus
respirasi neonates (inspirasi dan ekspirasi) pada saat bernapas secara spontan. Sistem CPAP dengan
regulator digunakan melalui sebuah flow meter menuju masker dan diakhiri dengan sebuah alat yang dapat
mengukur tekanan antara 2,5 -20 cmH2O.

Masker dipasang pada wajah dengan menggunakan pengikat kepala. CPAP merupakan terapi tambahan
untuk terapi oksigen konvensional dan ventilasi terkontrol. Penggunaannya dapat mengurangi kerja
untuk bernapas, mengeliminasi atau mengurangi hipoksia dan mencegah atelektasis. Pada edema pulmoner,
CPAP dapat meningkatkan kardiak output, walaupun pada orang normal pemberian CPAP dapat mengurangi
performa kardiak.
06/21/2022 13
Indikasi penggunaan nasal
CPAP :
4. Kontraindikasi
1. Neonatus preterm dengan respiratory distress syndrome ( RDS )
Tidak ada kontraindikasi absolute
2. Neonatus dengan transient tachypnea of the newborn ( TTN )
3. Neonatus dengan meconium aspiration syndrome (MAS ) 1. Kanul nasal : jika ada obstruksi nasal

4. Neonatus preterm dengan apnea berulang dan bradikardi 2. Kateter nasofaringeal : jika terdapat fraktur basis
crania, trauma maksilofasial, dan obstruksi nasal
5. Neonatus dengan paralisis diagfragma
6. Neonatus dalam proses transisi setelah pemakaian ventilator
7. Neonatus dengan penyakit saluran napas seperti trakeomalasia dan
bronkiolitis
8. Neonatus setelah menjalani operasi abdomen atau thorak

CPAP nasal disebut gagal bila tingkat FiO2 < 60%, PaCO2 > 60 mmHg,
asidosis metabolik menetap, retraksi yang jelas saat terapi CPAP dan sering terjadi
episode apnea dan atau bradikardi sehingga segera gunakan ventilator.

06/21/2022 14
Rumus Pemberian Oksigen

MV = VTxRR
Keterangan :

MV = Minute Ventilation, udara yang masuk ke sistem pernapasan setiap menit


VT = Volume Tidal, 6-8 ml/kg bb RR = Respiration Rate

Misalnya :

Berat Badan 50 kg, RR 30x/menit

MV= VTxRR

= (50 kg x (6-8 ml)) x 30

= 9000-12000 ml/mnt

= 9-12 L/menit

06/21/2022 15
Prosedur Pemberian
Oksigen  Prosedur Kerja :
1. Cuci tangan
2. Gunakan
sarung tangan

 Alat dan Bahan : 3. Jelaskan


prosedur yang
1. Tabung oksigen lengkap dengan dilakukan
flow meter dan humidifier 4. Cek flow
meter dan
2. Kateter nasal, kanula dan masker humidifier
3. Vaselin/jeli 5. Aktifkan
tabung
4. Sarung tangan oksigen
6. Atur posisi anak dengan cara menempatkan anak diatas pangkuan,
semi fowler atau setengah duduk atau ditidurkan
7. Beri oksigen melalui kanula atau masker
8. Apabila menggunakan kateter, ukur dulu jarak antara hidung dan
telinga setelah itu beri jeli dan masukan kateter
9. Tenangkan anak dan pastikan tindakan benar benar diperlukan
untuk membuat kondisi anak lebih baik
06/21/2022 10.Puji anak atas kerja samanya 16
Suctioning pada
02suctioning atau
anak
penghisapan merupakan tindakan untuk
mempertahankan jalan nafas sehingga memungkinkan
terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan cara
mengeluarkan secret pada klien yang tidak mampu
mengeluarkannya sendiri.

Suction adalah suatu tindakan untuk membersihkan jalan


nafas dengan memakai kateter penghisap melalui nasotrakeal tube
(NTT), orotraceal tube (OTT), traceostomy tube (TT) pada saluran
pernafasan bagian atas.

. Suction merupakan suatu metode untuk mengeluarkan


secret jalan nafas dengan menggunakan alat via mulut, nasofaring,
atau trakeal.

Bertujuan untuk membebaskan jalan nafas, mengurangi retensi


06/21/2022
sputum, merangsang batuk, mencegah terjadinya infeksi paru.
Penghisapan lendir digunakan bila klien mampu batuk secara efektif tetapi tidak mampu
membersihkan sekret dengan mengeluarkan atau menelan.

Tindakan penghisapan lendir juga tepat pada klien yang kurang responsif atau, yang memerlukan
pembuangan sekret oral.

Tujuan Pemberian Suction

1)Mempertahankan kepatenan jalan nafas


2)Membebaskan jalan nafas dari secret/ lendir yang menumpuk
3)Mendapatkan sampel / karet untuk tujuan diagnosa

06/21/2022 18
Jenis Kanula Suction

Jenis kanula suction yang digunakan dibedakan menjadi open suction dan
close suction.

Open suction, merupakan kanul konvensional dengan harus membuka


konektor sirkuit antara ventilator dengan ETT/pasien.

Close suction merupakan, kanul dengan sistem tertutup yang terhubung


dengan ventilator dan penggunaan yang tidak perlu membuka konektor
sehingga aliran uadara yang masuk tidak terinterupsi.

06/21/2022 19
Ukuran Selang Adapun tekanan yang direkomendasikan menurut tymby:

Suction a. Dewasa :
Suction dinding : 100-140 mmHg
Suction portable : 10-15 mmHg
b. Anak –anak
Suction dinding : 95-100 mmHg
 Ukuran Kateter Suction dibagi berdasarkan
usia Suction portable : 5-10 mmHg
c. Bayi
Suction dinding : 50-95 mmHg
1.Neo - bayi 6 bulan 6 - 8 Fr
Suction portable : 2-5 mmHg
2.18 bulan - 22 bulan 8 - 10 Fr
3.24 bulan - 7 tahun 10 - 12 Fr Kekurangan Penggunaan Suction
4.7 tahun - 10 tahun 12 Fr
1. Pendarahan/ keluar struktur
5.Dewasa 12 – 16 Fr
2. Kontaminasi bakteri
3. Kekurangan oksigen sesaat
4. Ketakutan dan panic pada pasien yang
sadar
5. Kecenderungan untuk tachycardia
karena emosi, apnoe karena anoksia
06/21/2022
6. Vagal reflex 20
indikasi
1. Klien mampu batuk secara efektif tetapi tidak mampu membersihkan secret
dengan mengeluarkan atau menelan
2.Ada atau tidaknya secret yang menyumbat jalan nafas dengan ditandai
terdengar suara pada jalan nafas, hasil auskultasi yaitu ditemukannya suara
crackels atau ronchi, kelelahan pada pasien.
3.Nadi dan laju pernafasan meningkat, ditemukannya mucus pada alat bantu
nafas.
4.Pasien yang kurang responsive atau koma yang memerlukan pembuatan
secret oral.

06/21/2022 21
Prosedur Pemberian Suction

 Alat yang harus dipersiapkan yaitu : a) Alat steril yang disimpan dalam bak steril
1. Penghisap pertebel atau yang terpasang di · Kateter suction
dinding deengan selang penghubung · Tongue spattel
2. Kateter steril 12-16 Fr · Kassa
3. Air steril atau normal saline
b) Alat tidak steril
4. Sarung tangan steril
· Tabung oksigen
5. Pelumas larut air
6. Handuk mandi atau selimut yang melindungi klien
· Mesin suction
atau baju klien · Perlak
7. Masker wajah dan kasa steril · Bengkok
8. Pinset anatomis · Larutan desinfektan alam
9. Cairan desenfektan untuk mencuci kateter steril
10.Spatel

06/21/2022 22
· Tissue
 Persiapan Pasien
a. Beri penjelasan bila klien sadar
b. Atur posisi sesuai kebutuhan
· Klien sadar : posisi semi ekstensi (nasal suction)
· Klien tidak sadar : baringkan klien dengan posisi lateral menghadap pelaksana tindakan (oral/nasal suction
Tahap kerja
1. Cuci tangan
2. Pasang pengalas didada klien
3. Pasang oksigen dengan konsentrasi tinggi
4. Buka paket steril dan buat area steril ( buka kateter dan simpan di bak steril)
5. Nyalakan mesin suction
6. Pasang sarung tangan steril
7. Sambung kateter dengan selang dari mesin suction dengan tangan memegang ujung selang dari mesin (bersih)
8. Test kemampuan mesin dengan cara menarik cairan NaCl
9. Masukkan kateter perlahan pada lubang hidung yang paling lapang
sampai ke karina. Bila diperlukan oropharingeal suction maka tindakan dilakukan setelah ( naso) atau ganti
kateter.
Keterangan : Nhasoparingeal 1per2 kateter yang masuk , Oropharingeal 3per4 kateter yang masuk

06/21/2022 23
• Tumb control dan tarik kateter dengan arah memutar
( waktunya berkisar 15-20 detik)
• Bersihkan kateter dengan cara dimasukkan ke dalam NaCl steril
• Beri klien oksigen
• Matikan mesin dengan tangan tangan tidak steril dan askultasi klien ( suaranya)
• Bila perlu pengulangan, ulangi prosedur selama 20-30 detik dari yang pertama
• Lipat kateter dan pegang dengan sarung tangan steril dan letakkan sarung tangan ke tempat berisi
disenfektan
• Betulkan kembali posisi klien
• Bersihkan daerah mulut dan hidung
• Bereskan alat
• Cuci tangan

06/21/2022 24
Pemberian Nebulisasi
Nebulizer adalah alat yang digunakan untuk mengubah obat dari bentuk
cair ke bentuk partikel aerosol. Bentuk aerosol ini sangat bermanfaat apabila
dihirup atau dikumpulkan dalam organ paru. Efek dari pengobatan ini adalah
untuk mengembalikan kondisi spasme bronkus.

Tindakan nebulizer untuk memobilisasi sekresi paru dengan cara


humidifikasi.

Humidifikasi meningkatkan hidrasui membran mukosa melalui


transudasi. Tindakan ini memberi penguapan pada saluran pernapasan agar
lendir encer sehingga mudah keluar atau dihisap. Tindakan ini dilakukan pada
anak yang sesak napas akibat obstruksi produksi sekresi yang menumpuk dan
tidak dapat dikeluarkan secara fisiologis

06/21/2022 25
Klasifikasi Nebulizer

 Berdasarkan penggunaannya :
a. Disposible nebulizer. Digunakan dalam
situasi yang darurat dengan perawatan
jangka pendek. Apabila nebulizer
ditempatkan dirumah maka dapat
digunakan lebih dari satu kali dengan
jangka pemakaiaan sampai 2 minggu
b. Re-usable nebulizer, dapat digunakan
sampai kurang lebih 6 bulan.

06/21/2022 26
 Berdasarkan cara kerjanya:
Ultrasonic nebuliser Alat ini menghasilkan aerosol melalui osilasi frekuensi tinggi dari piezo-electric crystal
yang berada dekat larutan dan cairan memecah menjadi aerosol. Keuntungan jenis nebuliser ini adalah tidak
menimbulkan suara bising dan terus menerus dapat mengubah larutan menjadi aerosol sedangkan kekurangannya
alat ini mahal dan memerlukan biaya perawatan lebih besar.

2. Jet nebuliser

Alat ini paling banyak digunakan banyak negara karena relatif lebih murah daripada ultrasonic nebuliser.
Dengan gas jet berkecepatan tinggi yang berasaldari udara yang dipadatkan dalam silinder ditiupkan melalui
lubang kecil dan akan dihasilkan tekanan negatif yang selanjutnya akan memecah larutan menjadi bentuk aerosol.
Aerosol yang terbentuk dihisap pasien melalui mouth piece atau sungkup.

Dengan mengisi suatu tempat pada nebuliser sebanyak 4 ml maka dihasilkan partikel aerosol berukuran < 5
Ïm, sebanyak 60-80% larutan nebulisasi akan terpakai dan lama nebulisasi dapat dibatasi. Dengan cara yang
optimal maka hanya 12% larutan akan terdeposit di paru- paru.Bronkodilator yang diberikan dengan
nebuliser memberikan efek bronkodilatasi yang bermakna tanpa menimbulkan efek samping.

06/21/2022 27
Tujuan pemberian nebulizer untuk mengurangi sesak, mengencerkan dahak ( meningkatkan
produksi sekret), dan dapat mengurangi atau menghilangkan bronkopasma.

5. Indikasi :

- pada penderita gangguan saluran napas

Kontraindikasi :

1.Hipertensi
2.Takikardi
3.Riwayat alergi
4.Trakeostomi
5.Fraktur hidung

06/21/2022 28
Prosedur Pelaksanaan :
 Alat dan Bahan :
1. NaCl 0,9%
2. Set nebulizer
3. Obat bronkodilator
4. Sarung tangan steril
 Prosedur Tindakan :
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Gunakan sarung tangan
4. Atur posisi anak dengan cara menempatkan anak diatas pangkuan, posisi semi fowler atau setengah duduk atau ditidurkan
5. Lakukan penguapan selama 10-15 menit dimulai dengan menghidupkan set nebulizer yang diarahkan ke saluran
pernapasan, mulai dari mulut atau hidung
6. Lakukan fisioterapi dada agar lendir mudah terlepas dari dinding bronkus
7. Tenangkan anak dan pastikan tindakan ini benar-benar diperlukan
untuk membuat kondisi anak lebih baik
8. Puji anak atas kerja samanya
9. Buka sarung tangan
10. Catat status saluran pernapasan dan sekret\
11. Cuci tangan

06/21/2022 29
7. Dosis Pemberian Obat Nebulizer

1. Komposisi : Salbutamol Sulfat.

2. Indikasi : Pengobatan & pencegahan asma bronchial

Pengobatan pada kondisi lain seperti bronkhitis & emfisema, yang berhubungan dengan
penyumbatan saluran pernafasan yang bersifat reversibel.

Terapi pemeliharaan rutin pada asma kronis dan bronkhitis kronis


06/21/2022 30
Anak-anak :
Bronkhospasme akut, penanganan saat
asma atau

sebelum olahraga : 1 hembusan.


Pencegahan atau pemeliharaan
rutin : 3-4 kali sehari 1 hembusan.

Dosis ini dapat ditingkatkan


sampai 2 hembusan

jika perlu.

06/21/2022 31
LINK
YOUTUBE
CPAP :

https://www.youtube.com/watch?v=Wo-YgHTzees

https://www.youtube.com/watch?v=rjmdNspYoy4

SUCTION

https://www.youtube.com/watch?v=TUxQCPhaYbc

NEBULISASI

https://www.youtube.com/watch?v=idL717ww3jE
06/21/2022 32
Terima Kasih

06/21/2022 33

Anda mungkin juga menyukai