Anda di halaman 1dari 21

KOMUNIKASI

Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah pentransferan dan pemahaman makna


(Robbins).
Komunikasi adalah penyampaian atau pengiriman suatu
informasi dari seseorang kepada orang lain dan harus dapat
dimengerti oleh penerima (Koontz).
Komunikasi merupakan suatu mekanisme yang menyebabkan
adanya hubungan antar manusia, yang mengembangkan
semua lambang pikiran dengan menggunakan sarana untuk
menyiapkannya dalam ruang dan waktu tertentu (Charles
Cooley).
Komunikasi mencakup paling sedikit sebuah pesan yang
disampaikan oleh seorang sumber melalui sebuah medium,
kepada seorang penerima dalam suatu konteks situasional
(Herbert W. Simons).
Urgensi

Kebanyakan manusia masuk neraka karena


dikarenakan mulut dan kemaluan (Tirmidzi).
Komunikasi menempati rangking pertama
terjadinya konflik (Robin).
Kemampuan berkomuniukasi, menempati
rangking pertama soft skill yang menyebabkan
suksesnya seseorang dalam meniti karir (HU
Pikiran Rakyat, Pelatihan Soft Skill di ITB).
Kesimpulan Definisi dan
Aspek Komunikasi
Jadi komunikasi akan bersangkutan dengan
“manusia” sebagai titik sentralnya, yang
meliputi :
1. Menyampaikan sesuatu dengan lisan atau
tulisan,
2. Kemampuan dan kemauan untuk
mendengarkan atau menelaah pesan-
pesan,
3. Kemauan, kesediaan, kerelaan untuk
menerima/menyetujui pesan dan kemudian
memberi respons yang sesuai dengan yang
diinginkan.
Fungsi Komunikasi
Robbins :
1. Pengendalian perilaku anggota (kontrol dan
pengawasan),
2. Motivasi,
3. Pengungkapan emosional/perasaan,
4. Informasi.

Bambang Wahyudi :
1. Informasi (information function),
2. Perintah dan instruksi (command and instructive
function),
3. Pengaruh dan persuasi (influence and persuation
function),
4. Integrasi (integrative function).
Unsur-unsur Komunikasi

1. Komunikator (sources/encoding),
2. Pesan/message,
3. Media/saluran/channel,
4. Komunikan/penerima (receiver/decoding),
5. Akibat/Efek (influence/feedback).
Model Komunikasi
Model Proses Komunikasi

Pesan Pesan Pesan Pesan


Sumber Pengko Pendeko
Saluran Penerima
Komunikasi dean dean

Encoding Decoding

Umpan Balik
(Feed back)

Sumber : Stepen P. Robbins


Proses Komunikasi
Pengkodean (encoding) ; mengubah suatu pesan
komunikasi menjadi bentuk simbolik.
Pesan (message) ; apa yang dikomunikasikan.
Saluran (channel) ; medium lewat mana suatu pesan
komunikasi berjalan.
Pendekodean (decoding) ; penerjemahan ulang pesan
komunikasi seorang pengirim.
Umpan balik (feedback) ; tautan akhir dalam proses
komunikasi : mengembalikan pesan ke dalam sistem
guna memeriksa kesalahpahaman.
Umpan Balik (Feed Back)
Adalah pesan balik yang diterima/sampai kepada komunikator, baik
yang disaampaikan secara sengaja maupun sampai dengan sendirinya.
Ada beberapa jenis feed back :

1. External feed back


Tanggapan/respon komunikan/receiver yang sampai kepada
komunikator.

2. Internal feed back


Umpan balik yang sampai kepada komunikator yang bersumber dari
pesan yang disampaikan komunikator sendiri. Misalnya : dalam sebuah
percakapan, kita sebagai komunikator dapat mendengar pesan yang kita
sampaikan sendiri, sehingga jika terjadi kesalahan dalam penyampaian
pesan tersebut kita dapat langsung memperbaikinya.
Jenis Umpan Balik (Feed Back)
Dilihat dari Prosesnya

1. Umpan balik langsung (immediate feed back)


Umpan balik yang diterima pada saat itu juga,
terdapat dalam komunikasi tatap muka atau dalam
komunikasi kelompok kecil.
2. Umpan balik tertunda (delayed feed back)
Umpan balik yang diterima tidak secara langsung,
tetapi tertunda beberapa waktu. Terdapat dalam
komunikasi menggunakan media cetak atau
elektronik.
Jenis Umpan Balik (Feed Back)
Dilihat dari Sifatnya
1. Umpan balik positif
Umpan balik yang menunjukkan tanda bahwa komunikan setuju atau dapat
menerima/mendukung pesan yang disampaikan komunikator. Feed back ini
tidak hanya dalam bentuk kata-kata tetapi juga perbuatan.
2. Umpan balik negatif
Umpan balik yang menunjukkan tanda bahwa komunikan tidak setuju atau
tidak dapat menerima/mendukung pesan yang disampaikan komunikator.
Reaksinya bersifat negatif, seperti : menyatakan penolakan, kritik, protes,
geleng kepala, dll.
3. Umpan balik nol
Umpan balik yang menunjukkan bahwa komunikan tidak mengerti pesan
yang disampaikan oleh komunikator.
3. Umpan balik netral
Umpan balik yang diterima dan dimengerti oleh komunikator dari
komunikan, tetapi apa yang dinyatakan komunikan itu tidak relevan dengan
pesan komunikator.
Bentuk/Arah Komunikasi
1. Komunikasi vertikal (ke bawah)
Komunikasi ke bawah, mengalir mengalir ke tingkat yang
lebih rendah dalam kelompok/organisasi .
2. Komunikasi vertikal (ke atas)
Komunikasi ke atas, mengalir mengalir ke tingkat yang
lebih tinggi dalam kelompok/organisasi .
3. Komunikasi lateral (horisontal)
Komunikasi yang terjadi diantara anggota kelompok kerja
yang sama, diantara anggota kelompok kerja pada tingkat
yang sama, diantara manajer-manajer pada tingkat yang
sama atau diantara setiap personil yang secara horisontal
ekuivalen/sejajar. Komunikasi horisontal diperlukan untuk
memudahkan koordinasi.
Bentuk Komunikasi
Dipandang dari segi formalitasnya :
1. Komunikasi formal
Komunikasi yang terjadi sebagai akibat adanya struktur
organisasi atau adanya garis wewenang dan tanggungjawab
yang telah ditetapkan.
2. Komunikasi informal
Komunikasi yang terjadi sebagai akibat adanya kecenderungan
manusia untuk berinteraksi dengan lingkungannya.
3. Selentingan (desas-desus) ; mempunyai tiga karakteristik :
1). Selentingan tidak dikendalikan oleh manajemen, 2).
Selentingan dipersepsikan oleh kebanyakan orang sebagai
paling dapat dipercaya dan andal dari pada komunikasi formal,
3) Selentingan digunakan untuk melayani kepentingan sendiri
dari orang-orang di dalamnya.
Bentuk Komunikasi
Dipandang dari salurannya :
1. Komunikasi langsung
Komunikasi antara komunikator dengan
komunikan tanpa melalui pihak ke 3.
2. Komunikasi tidak langsung
Komunikasi antara komunikator dengan
komunikan melalui perantara.
Bentuk Komunikasi
Dipandang dari cara penyampaiannya :
1. Komunikasi verbal
Komunikasi yang diekspresikan dalam bentuk kata-
kata, baik lisan maupun tulisan.
2. Komunikasi non verbal
Komunikasi yang diekspresikan dalam bentuk
bahasa isyarat/simbol (gerak tubuh).
Studi gerak tubuh disebut kinesika. Studi ini
merujuk kepada sikap tubuh, konfigurasi wajah,
dan gerak tubuh lainnya.
Penghalang (Barier) Komunikasi yang Efektif
1. Penyaringan (filtering) : manipulasi informasi yang
dilakukan seorang pengirim dengan maksud agar informasi
itu akan tampak lebih menguntungkan di mata penerima.
2. Persepsi selektif : persepsi selektif muncul karena penerima
dalam proses komunikasi secara selektif melihat dan
mendengar berdasarkan kebutuhan, motivasi, pengalaman,
latar belakang, dan karakteristik pribadi mereka yang
lainnya.
3. Emosi : perasaan sipenerima ketika menerima suatu pesan
komunikasi, akan mempengaruhi bagaimana ia akan
menafsirkan pesan itu.
4. Bahasa : kata-kata tidak sama artinya pada orang yang
berlainan. Usia, pendidikan dan latar belakang budaya akan
sangat menentukan.
Isu-isu Terbaru dalam Komunikasi

1. Pengahalang komunikasi yang efektif antara pria dan


wanita
Pria menggunakan pembicaraan untuk menekankan status,
sedangkan wanita menggunakannya untuk menciptakan
hubungan.
2. Komunikasi yang “benar secara politis”
Kebanyakan dari kita menyadari sedalam-dalamnya
bagaimana perbendaharaan kata kita, telah dimodifikasi
untuk mencerminkan ketepatan secara politis. Kita harus
peka terhadap perasaan orang lain. Misalnya kita telah
menghapus kata-kata lumpuh, buta dan jompo dan
menggantinya dengan penyandang cacat, tunanetra dan
lanjut usia.
Isu-isu Terbaru dalam Komunikasi
3. Komunikasi silang budaya. Ada empat masalah spesifik yang
dikaitkan dengan kesulitan bahasa dalam komunikasi silang
budaya :

(1) Ada penghalang yang disebabkan oleh semantika (makna kata


yang berlainan untuk orang yang berbeda),
(2) Ada penghalang yang disebabkan oleh konotasi kata. Misalnya :
“ya saya mendengarkan” menurut orang Jepang, sedangkan
menurut orang Amerika artinya setuju.
(3) Ada penghalang yang disebabkan oleh perbedaan nada. Dalam
beberapa budaya, bahasa adalah formal sedangkan dalam bahasa
yang lain informal. Jadi ada perbedaan antara bicara di rumah,
dalam pergaulan dan di kantor.
(4) Ada penghalang yang disebabkan oleh beda persepsi. Misalnya :
orang eskimo mempersepsikan salju secara berbeda karena
mereka mempunyai banyak kata untuk itu.
Empat Aturan dalam Berkomunikasi dengan Orang
yang Memilik Budaya yang Berbeda (Robin)

1. Andaikan dulu ada beda, sampai terbukti


serupa/sama. Jangan mengandaikan kemiripan
sampai terbukti ada perbedaan.
2. Tekankan deskripsi/penjelasan, bukannya
penafsiran atau evaluasi.
3. Praktikan empati. Sebelum mengirim pesan,
tempatkan diri anda dalam situasi penerima.
4. Perlakukan penafsiran anda sebagai suatu hipotesis
kerja (yang perlu untuk diuji), bukan sebagai suatu
kepastian (jangan berprasangka buruk).
Adab-adab Ucapan lisan
(Al-Qur’an dan Hadist)
1. Jangan mengatakan apa yang tidak kita ketahui. Sangat besar murka
Alloh atas orang yang mengatakan apa yang tidak dilakukannya (Al-
Qur’an).
2. Wajib jujur dalam setiap perbuatan dan pembicaraan. Orang jujur akan
mudah menuju surga (Muslim).
3. Boleh bersenda gurau tetapi jangan terlalu berlebihan dan jangan ada
bohongnya (Tirmidzi, Ahmad Thabrani).
4. Alloh SWT paling membenci orang yang berlaga fasih dalam bicara dan
yang pintar memainkan lidahnya (Abu Dawud dan Tirmidzi).
5. Malu dan sedikit bicara adalah cabang iman. Banyak omong dan pintar
bicara adalah cabang nifak/munafik (Tirmidzi).
6. Jangan banyak bertanya mengenai sesuatu yang tidak perlu (Buchari,
Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud).
7. Dilarang membenci sesama muslim. Yang memulai lebih dulu, lebih
besar dosanya (Muslim).
8. Haram berbicara aib orang lain. Kalaupun benar maka ia telah
menggibah. Jika yang dikatannya itu salah, berarti ia telah memfitnah
(Muslim,Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud).
9. Dan lain-lain informasi yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadist
Sekian, terimakasih
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai