Anda di halaman 1dari 22

KOMUNIKASI

KELOMPOK 4

Jessy Krisna Ineike (022002308001)


Ryzal Hendra Hamdika (022002308003)
Aditya Nugroho
Febianto Rejeki (023002208003)
Apa itu Komunikasi ?

Komunikasi merupakan proses pertukaran informasi


dan pemindahan pengertian antara dua orang ataupun
lebih dalam suatu kelompok kecil manusia.
Fungsi Komunikasi
Menurut (Robbins & Judge, 2018) fungsi komunikasi
terdiri dari 4 macam yaitu :

1. Pengendalian

Komunikasi berperan dalam mengendalikan perilaku


anggota dengan berbagai cara, dimana organisasi
mempunyai otoritas hierarki dan panduan formal bagi
pekerja yang harus dipatuhi
2. Motivasi

Dengan komunikasi dapat dilakukan untuk memotivasi


para pekerja, organisasi dapat menjelaskan tentang
apa yang harus mereka lakukan, seberapa baik mereka
dapat lakukan dan bagaimana mereka dapat
meningkatkan kinerjanya
3. Pernyataan Emosional

Dengan komunikasi para pekerja dapat memperlihatkan


kepuasan dan frustasi dari perasaan dan pemenuhan
kebutuhan sosial
4. Informasi

Dengan berkomunikasi sebagai fasilitas pengambilan


keputusan. Komunikasi akan memberikan informasi
yang dibutuhkan oleh pekerja dan kelompok untuk
mengambil keputusan dengan mengirimkan data yang
diperlukan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
pilihan
PROSES KOMUNIKASI
Proses Komunikasi adalah suatu tahapan antara sumber dengan
penerima yang menghasilkan pemindahan dan pemahaman makna

Bagian utama dari komunikasi adalah


Pengirim Menguraikan Isi Kode
Mengkodekan Penerima
Pesan Terjemahan
Saluran Umpan Balik
JENIS SALURAN KOMUNIKASI
Ada 2 jenis saluran komunikasi yaitu:

SALURAN FORMAL SALURAN INFORMAL


Saluran komunikasi yang Saluran komunikasi yang
ditetapkan organisasi untuk diciptakan secara
mengirimkan pesan yang spontan dan berkembang
terkait dengan aktivitas sebagai tanggapan atas
profesional anggota. pilihan individu.
ARAH KOMUNIKASI
1 KOMUNIKASI KE ARAH BAWAH (DOWNWARD COMMUNICATION)

Jenis diskusi yang terjalin antara atasan dengan bawahan.


Contohnya komunikasi antara atasan dan bawahan yang
dimulai dari penyampaian informasi, diskusi antardivisi,
melakukan pengarahan, memotivasi, memberikan instruksi
dan lain sebagainya.

2 KOMUNIKASI KE ARAH ATAS (UPWARD COMMUNICATION)

Suatu jenis diskusi yang dibuka pertama oleh bawahan


yang akan menyampaikan suatu informasi ke atasan.
Contohnya saat memberi informasi, keluhan, laporan
pengaduan, usulan maupun ide.
3 KOMUNIKASI HORIZONTAL
Jenis diskusi yang terjadi antara satu orang
dengan lainnya, dengan jabatan atau tanggung
jawabnya yang sama.

4 KOMUNIKASI DIAGONAL
Komunikasi yang terjadi lintas fungsi dan lintas
tingkatan dalam organisasi.
KOMUNIKASI ORGANISASI
1. Chain (Rantai)
Jaringan komunikasi rantai digambarkan sebagai
sebuah proses komunikasi berantai dimana satu
pesan dari sumber asli (pemimpin) akan diteruskan
ke partisipan lain hingga ke partisipan paling akhir

2. Wheel (Roda)
Komunikasi dilakukan antara pemimpin kepada
partisipan lain. Setiap anggota kelompok hanya
dapat berhubungan dengan pemimpinnya dan antar
anggota tidak saling berinteraksi

3. All Channel (Seluruh Saluran)


Hampir mirip dengan komunikasi roda, dalam all
channel tidak ada pemimpin sebagai sentral dari
proses komunikasi. Hubungan terjadi hanya antar
partisipan dan setiap partisipan terhubung satu
sama lain.
MODEL KOMUNIKASI
1 2 3

KOMUNIKASI LISAN KOMUNIKASI TULISAN KOMUNIKASI NON VERBAL

Rapat Surat Gerakan Tubuh


Videoconferencing Power Point Intonasi
Telepon E-Mail Ekspresi wajah
Pesan Singkat Jarak antara pengirim dan
Pesan Teks penerima
Media Sosial
Blog
Dan Lainya
SALURAN KOMUNIKASI
A. KESEMPURNAAN SALURAN

Mampu untuk menangangani berbagai


1 macam isyarat secara simultan
Percakapan tatap muka mempunyai
kesempurnaan saluran terbaik, seperti
2 Memfasilitasi umpan balik yang cepat kata - kata, postur, ekspresi wajah, gerak
gerik dan intonasi. Dapat juga dengan
segera mendapatkan umpan balik
3 Menjadi sangat pribadi
PEMILIHAN SALURAN KOMUNIKASI
TANTANGAN SALURAN KOMUNIKASI
1 Kesalahan dalam komunikasi pesan
Risiko kesalahan dalam menginterpretasikan pesan
Dampak dari pesan negatif
Membutuhkan banyak waktu untuk mensortir

2 Ekspresi Emosional Terbatas


Kurangnya pesan isyarat secara visual dan vokal
yang mempunyai makna positif secara emosional dan
melihat pesan dari sudut pandang pihak lainnya

3 Kekhawatiran akan privasi 4 Profesionalisme


Monitoring oleh pihak eksternal Banyak orang lebih menyukai untuk
mempertahankan komunikasi bisnis formal.
Menghindari bahasa informal
KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL
Komunikasi antar personal mengacu pada proses pertukaran informasi,
gagasan, perasaan, dan sikap antara dua atau lebih individu. Ini melibatkan
interaksi langsung antara orang-orang yang terlibat, baik secara tatap
muka maupun melalui media komunikasi seperti telepon, pesan teks, atau
video call.
Komunikasi antar personal melibatkan banyak aspek, termasuk verbal
(kata-kata yang diucapkan), non-verbal (bahasa tubuh, ekspresi wajah),
dan nuansa dalam komunikasi yang dapat memengaruhi pemahaman dan
interaksi antara individu. Ini juga bisa melibatkan pertukaran ide, perasaan,
dukungan, atau informasi untuk membangun hubungan yang sehat dan
saling mendukung antara orang-orang.
KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL

1. pemerosesan yang otomatis dan dikendalikan


pemerosesan yang dikendalikan adalah mempertimbangkan secara terperinci yang berhubungan
dengan bukti dan informasi yang bersandar pada kenyataan , gambar dan logika
2. Tingkat Ketertarikan
Saat seseorang Tertarik dengan hasil dari keputusan, maka mereka akan memproses informasi
dengan hati-hati. Seperti saat akan mencari tempat tinggal sebagai hal yang sangat penting
maka mereka akan mencari banyak informasi.
3. Pengetahuan Sebelumnya
Orang yang pengetahuanya sangat luas akan suatu subjek, akan lebih menggunakan strategi
pemerosesan yang dikendalikan dan sangat sulit untuk di bujuk.
4. keperibadian
Orang dengan nilai yang tinggi dalam kebutuhan akan pengetahuan, maka keperibadannya
cenderung dipersuasi oelh bukti dan fakta fakta.
5. Karakteristik pesan
Strategi pemerosesan yang otomatis atau yang dikendalikan, maka saluran komunikasi yang
relatif ramping dengan sedikit peluang untuk saling berinteraksi satu sama lain.
HAMBATAN PADA KOMUNIKASI

1. Hambatan komukikasi Efektif


a. Penyaringan
Suatu manipulasi informasi dari pengiriman sehingga akan lebih menyenangkan bagi penerima
b. Pemilihan persepsi
Penerimaan persepsi melihat dan mendengar secara selektif berdasarkan kebutuha, motivasi, pengalaman, latar belakang dan karakteristik lainya.
c. informasi yang berlebih
Suatu kondisi dimana informasi yang masuk melebihi kapasitas pemerosesan dalam diri seseorang.
d. Emosi
seseorang akan mengiplementasikan pesan yang sama dengan cara yang berbeda saat sedang marah atau putus asa di bandingkan jika sedang bahagia.
e. Bahasa
Saat sedang berkomunikasi dalam bahasa yang sama, kata kata dapat berarti bearti berbeda dengan orang lain, seperti umur dan konteks adalah dua
faktor terbesar yang sangat mempengaruhi perbedaan tsb.
f. Keheningan
Keheningan dari dalam pekerja bearti para manajer kekurangan informasi tentang permasalahan operasional yang sedang berjalan . keheningan
bertolak padad diskriminasi , gangguan , korupsi,dan kelakuan buruk dimana manajemen puncak tidak dapat menghilangkan perilaku ini.
g. Kekhawatiran Komunikasi
Ketegangan dan kecemasan dalam komunikasi lisan, terulis atau keduanya
H. Berbohong
Pemahaman Informasi Secara sengaja mengenai suatu kesalahan.
HAMBATAN PADA KOMUNIKASI
2. Hambatan Budaya
a. Hambatan yang disebabkan oleh semantik
kata yang sama berarti yang berbeda pada orang yang berbeda terutama pada
orang dengan budaya nasional yang berbeda.
b. Hambatan yang disebabkan oleh Konotasi
makna berbeda dalam bahasa yang berbeda
c. Hambatan yang disebabkan oleh perbedaan nada
dalam beberapa budaya, perubahan nada bergantung pada konteks , orang akan
berbicara secara berbeda saat dirumah, situasi sosial, dan tempat kerja.

Budaya individualis cenderung meberi jawaban secara ekspisit atas konflik dan
permintaan maaf didepan umum untuk memperbaiki hubungan.

Budaya kolektivisme orang akan mengakui konflik secara implisit dan akan mengindar
perselisihan secara emosional . Tidak memerlukan permintaan maaf dalam
menyelesaikan konflik.
Kunci Komunikasi Pengawasan yang Efektif
(Nelson & Quick, 2006)

1. Pembicara Yang Ekspresif (Expressive Speaker)


Supervisor yang baik adalah yang dapat mengekspresikan pikiran, ide,
dan perasaan mereka, serta dapat menyampaikannya dalam rapat.
2. Pendengar yang berempati (Empathetic Listener)
Supervisor yang baik adalah pendengar yang ramah dan bisa berempati.

3. Pemimpin yang Persuasif (Persuasive Leader)


Komunikasi persuasif ketika mempengaruhi orang lain, mampu
mendorong orang lain untuk mencapai hasil dengan memberi tahu orang
lain apa yang harus dilakukan.
4. Perasaan yang Sensitif (Sensitive To Feelings)
Supervisor peka terhadap perasaan, citra diri, dan pertahanan psikologis
karyawannya, mampu memberikan kritik dan umpan balik negatif
kepada karyawan.

5. Manajer yang Informatif (Informative Manager)


Supervisor membuat karyawan yang bekerja mendapat informasi yang
baik dan terampil dalam menyebarkan informasi secara tepat dan
selektif.
Implikasi Global 2. Pedoman Budaya
Setiap Orang mempunyai sudut pandang
yang berbeda yang terbentuk dari
1. Konteks Budaya budayanya sehingga tidak jarang
komunikasi berjalan kurang baik dengan
Konteks Budaya Tinggi
adanya budaya yang berbeda beda.
Suatu budaya yang sangat tergantung
pada isyarat situasional yang nonverbal dan
halus dalam komunikasi.
Contoh: Budaya Jepang, Cina, Korea, dan
Vietnam
Konteks Budaya Rendah
Suatu budaya yang sangat tergantung pada
kata-kata dalam penyampaian maksud
dalam komunikasi. Bahasa tubuh dan status
sosial tidak dianggap penting
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai