Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

KOMUNIKASI RISET MANAJEMEN

DISUSUN OLEH

ANUGRAH BINTANG LANGKARI (20219948)

JAJANG WAHYUDIN (23219111)

SATRIA CAHYA WICAKSANA (25219924)

MUHAMMAD ANBIYA
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, dengan kerendahan hati penulis panjatkan
segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat serta hidayah-
Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas makalah Manajemen Sumber Daya
Manusia ini yang berjudul “KOMUNIKASI RISET MANAJEMEN”.

Dalam penyusunan tugas makalah ini penulis menyadari masih terdapat


banyak kekurangandan keterbatasan baik dalam penyajian materi maupun
pembahasan materi yang disebabkan keterbatasan tingkat kemampuan dan tingkat
pemahaman penulis. Untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan oleh penulis
untuk menyempurnakan hasil tugas makalah ini.
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Komunikasi adalah suatu proses interaksi antar sesame makhluk


tuhan baik dengan menggunakan symbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun
perilaku dan tindakan. Pengertian komunikasi ini paling tidak melibatkan
dua orang atau lebih dengan menggunakan cara-cara berkomunikasi yang
biasa dilakukan oleh seseorang seperti melalui lisan, tulisan, maupun
sinyal-sinyal non verbal.

Komunikasi merupakan hal mendasar bagi kehidupan setiap


manusia, baik itu manusia sebagai individu maupun sebagai makhluk
sosial. Begitupun dalam berorganisasi, tidak ada satupun organisasi yang
dapat terbentuk tanpa adanya komunikasi diantara para anggota organisasi
disebut komunikasi organisasi. Salah satu komunikasi yang kerap atau
tidak mungkin tidak terjadi dalam organisasi adalah komunikasi
interpersonal.

Manusia di dalam kehidupannya haru berkomunikasi, artinya


seseorang memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau
masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini adalah hakekat bahwa
sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan
sesamanya. Di kehidupan ini manusia sering bertemu satu dengan yang
lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal.

Komunikasi formal adalah proses komunikasi bersifat resmi yang


biasanya dilakukan dalam lembaga formal melalui garis perintah yang
berorientasi pada produktif, berdasarkan struktur organisasi berkomunikasi
sebagai petugas organisasi dengan status masing-masing dengan tujuannya
menyampaikan pesan berkaitan dengan kepentingan dinas. Pesan dalam
komunikasi formal mengalir berdasarkan hierarki atau struktur resmi
organisasi yaitu mengalir dari atas ke bawah, dari bawah ke atas ataupun
antar anggota secara horizontal. Pesan tersebut berupa informasi yang
berkaitan erat dengan organisasi seperti tugas, perintah, kebijakan, dan
sebagainya.

Sedangkan komunikasi informal adalah komunikasi yang biasanya


bebas bergerak ke segala arah, tanpa mengikuti komando atau bergantung
pada hakiki wewenang. Komunikasi informal dalam organisasi biasaya
langsung diantaranya anggota organisasi tanpa memperhatikan atribut-
atribut keorganisasian. Pesan yang banyak mengalir dalam komunikasi ini
adalah informasi pribadi. Fungsi komunikasi informal adalah untuk
memelihara hubungan sosial persabahatan kelompok informal, penyebaran
informasi yang bersifat pribadi dan privat seperti isu, gossip, atau rumor.
BAB 2
TINJUAN MATERI

2.1 Pengertian Komunikasi

Komuniakasi yang efektif akan memperlancar berbagai aktivitas yang ada


di peursahaan. Sehubungan dengan itu kemampuan berkomunikasi sebaliknya
dimiliki oleh semua karyawan pada berbagai level, mulai level manajemen sampai
level pelaksana.

Pengertian komunikasi adalah :

Suatu aktivitas penyampaian dan penerimaan pesan atau atau informasi


dari seseorng kepada orang lain dengan harapan orang yang menerima pesan atau
informasi tersebut menginterpretasikan sesuai dengan yang dimaksud oleh
penyampai pesan atau informasi.

Menurut Keith Davis (1985:485) menyampaikan bahwa communication is


the transfer of information and understanding from one person to another person
yang artinya bahwa “Komunikasi adalah sebuah pertukaran informasi dari satu
orang dengan orang lainnya”.

Sedangkan Wilson Bangun (2012:360) mengemukakan bahwa pengertian


komunikasi adalah proses menyampaikan informasi dari pengirim kepada
penerima pesan secara efektif.

2.2 Bentuk Komunikasi

Komunikasi dapat dilakukan dalam beberapa bentuk sebagai berikut :

1. Komunikasi Verbal
A. Komunikasi dengan berbicara dan menulis
Orang yang menyampaikan pesan dapat melakukannya dengan cara
berbicara dan menulis. Berbicara dan menulis ditujukan kepada individu,
kelompok, organisasi, dan khalayak umum.

B. Komunikasi dengan mendengar, menyimak, dan membaca

Jika satu pihak pertama dalam proses komunikasi perannya sebagai


penyampai pesan, maka pihak kedua perannya menjadi pendengar,
pemyimak, dan pembaca. Pihak kedua ini pada akhirnya akan
memberikan tanggapan terhadap isi pesan dari pihak pertama.
Tanggapan ini berupa jawaban jika pesannya berupa pertanyaan, atau
perbuatan jika pesannya berupa perintah, tertawa jika pesannya
disampaikan secara lucu, dan lain-lain.

2. Komunikasi Non-verbal

A. Komunikasi dengan Gerakan Nyata Tubuh yang Nyata

Komunikasi jenis ini dengan memperlihatkan gerakan tubuh yang


jelas, misalnya berlari untuk menunjukkan bahwa seseorang sedang
dalam keadaan ketakutan dan berupaya menyelamatkan diri. Memukul
untuk memperhatikan diri bahwa yang bersangkutan sedang dalam
keadaan sangat marah lalu menyerang lawan.

B. Komunikasi dengan Isyarat

Isyarat maksudnya gerakan kecil dari tubuh yang sedang


berkomunikasi. Jika seseorang konsumen sedang makan lalu
mengangkat jempol tangan kanannya untuk menunjukkan bahwa
makanan yang sedang disantapnya memiliki rasa yang enak. Jika
seseorang mengepalkan tangan kanan lalu memukulnya ke telapak
tangan kiri untuk menunjukkan bahwa dia sedang marah.
C. Komunikasi dengan Ekspresi

Ekspresi tampak nyata dari raut wajah seseorang. Jika seseorang


mengerutkan dahi dapat diartikan bahwa yang bersangkutan tidak
paham atas isi pesan dari lawan bicaranya. Sedangkan jika seseorng
tersenyum menunjukkan suasana hati orang tersebut sedang senang
atau gembira.

3.1 Arah Komunikasi

Berdasarkan arahnya komunikasi didalam suatu organisasi atau


perusahaan dapat dibagi menjadi dua arah sebagai berikut:

1. Komunikasi Vertikal
Pelaku komunikasi terdiri dari dari dua pihak yang memiliki posisi yng
berbeda, misalnya antara atasan dan bawahan.

A. Komunikasi dari atas ke bawah


Komunikasi yang dilakukan oleh atasan kepada bawahannya. Pesan
yang disampaikan sering berupa pemberitahuan, nasihat, pengarahan,
teguran, dan perintah melukakan tersebut.

B. Komunikasi dari bawah ke atas


Komunikasi yang dilakukan oleh bawahan kepada atasan. Pesan yang
disampaikan serupa berupa keluhan, pertanyaan atau saran.

2. Komunikasi Horizontal
Komunikasi yang dilakukan antar karyawan atau rekan sejawat.
Penyampai dan penerima pesan memiliki level yang sama. Pesan
komunikasi dapat berupa perbincangan sehari-hari atau obrolan lepas.
3. Komunikasi Diagonal
Komunikasi yang dilakukan anatar orang berbeda, pada divisi yang
berbeda, dan level yang berbeda juga. Misalnya manajer sumber daya
manusia memberikan informasi kepada karyawan divisi pemsaran tentang
tersedianyya lowongan kerja agar disampaikan kepada keluarganya
masing-masing

Sementara itu terdapat juga komunikasi antara perusahaan dan pihak


ekstern, baik komunikasi dari dalam perusahaan ke luar perusahaan
maupun sebaliknya dari luar perusahaan ke dalam perusahaan.
Komunikasi ini harus dijalin sebaik mungkin oleh perusahaan agar tidak
terlambat terhadap perkembangan yang sedang terjadi.

4.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi

Terdapat beberapa factor yang berpengaruhi terhadap efektivitas


komunikasi adalah sebagai berikut :

1. Penyampai
A. Pengetahuan dan keterampilan penyampai
Semakin baik pengetahuan dan keterampilan penyampai pesan maka
komunikasi akan menjadi lebih efektif. Hal ini pula menyebabkan para
presenter dan motivator disukai khalayak sasaran.
B. Sikap Penyampai
Semakin baik sikap penyampai pesan saat berkomunikasi akan
menjadi lebih efektif.
C. Kondisi Fisik Penyampai
Kondisi fisik penyampai yang baik akan lebih baik dari penyampai
pesan yang secara fisik ada kekurangan misalnya bibir yang sumbing
saat berbicara atau jari tangan yang cacat saat menulis.
D. Kondisi Mental dan Kesahatan Penyampai
Penyampai pesan yang sedang dalam kondisi sehat jasmani dan rohani
akan lebih baik dalam berkomunikasi dari pada saat kondisinya sedang
sakit.

2. Penerima
Faktor yang berpengaruhi dari pihak penyampai pesan, akan berpengaruh
yang sama bagi penerima pesan yaitu :
A. Pengetahuan dan keterampilan penerima
B. Sikap penerima
C. Kondisi fisik penerima
D. Kondisi Kesehatan dan mental penerima

3. Faktor lain
A. Suasana lingkungan saat komunikasi berlangsung
Efektivitas komunikasi akan tergantung saat suasana tempat
komunikasi sedang bising atau tidak aman
B. Media komunikasi yang digunakan
Berbicara kepada orang banyak sebaiknya menggunakan alat pengeras
suara. Untuk menjangkau khalyak yang lebih banyak pesan dapat
disampaikan melalui internet atau media sosial, dan lain lain

Menurut Veithzal Rivai Zainal, dkk (2015:589) faktor yang dapat


berpengaruh terhadap efektivitas komunikasi adalah, sebagai berikut :

1. Jabatan
Level jabatan yang sedikit banyak berpengaruh terhadap kelancaran
komunikasi di antara pihak-pihak. Sehubungan dengan itu orang yang
memiliki jabatan yang sangat tinggi sering tidak ingin berkomunikasi
langsung dengan orang yang levelnya terlalu dibawahnya.
2. Alat komunikasi
Alat komunikasi berpengaruh terhadap kelancaran komunikasi. Ponsel
menjadi alat komunikasi yang sangat baik untuk berbicara dengan orang yang
berbeda tempat
3. Tempat
Ruang kerja yang terpisah dan berjarak akan berpengaruh terhadap
komunikasi dengan orang lain
4. Kepadatan kerja
Kesibukan kerja yang dihadapi dari wakru ke waktu merupakan penghambat
komunikasi, terutama di kota-kota besar dengan volume kerja yang padat dan
perlu ekstra hati-hati.

5.1 Produktivitas

1. Pengertian Produktivitas

Sikap mental (attitude of mind) yang mempunyai semangat untuk


melakukan peningkatan perbaikan. Dalam Laporan Dewan Produktivitas Nasional
tahun 1983 dalam buku Sedarmayanti (2001), dikatakan bahwa: “Produktivitas
mengandung pengertian sikap mental yang mempunyai pandangan: ‘mutu
kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari
hari ini”.

Menurut Parmiti (2000: 202) menyatakan secara umum produktivitas


adalahmenunjuk pada rasio output terhadap input mencangkup biaya produksi dan
biayaperalatan, sedangkan output bisa terdiri dari penjualan, pendapat dan
kerusakan.

Sedangkan pengertian produktivitas secara filosofi, dan menurut


DewanProduktivitas Nasional produktivitas merupakan sikap mental yang
selaluberusaha dan mempunyai pandangan bahwa suatu kehidupan hari ini lebih
baikdari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Secara teknis
produktivitasmerupakan perbandingan antara hasil yang dicapai dan keseluruhan
sumber dayayang dipergunakan, dengan membandingkan jumlah yang dihasilkan
dengansetiap sumber yang digunakan, produktivitas adalah ukuran yang
menunjukkanpertimbangan antara input dan outputyang dikeluarkan (Sunyoto,
2012: 41).

Berdasarkan pengertian di atas ditarik kesimpulan bahwa produktivitas


sumber daya manusia merupakan cara meningkatkan kemampuan seseorang untuk
mencapai hasil kerja yang diharapkan berdasarkan potensi sumber daya yang ada
pada manusia tersebut.

2. Faktor-Faktor Penentu Produktivitas

Banyak hasil penelitian yang memperlihatkan bahwa prodduktivitas


sangatmempengeraruhi oleh factor-faktor yaitu:

 Knowledge 

Pengetahuan adalah akumulasi dari hasil proses pendidikan formal dan informal
yang berkontribusi pada pemecahan masalah, kreativitas seseorang, termasuk
melakukan atau menyelesaikan pekerjaan. Dengan pengetahuan yang luas dan
pendidikan yang tinggi, diharapkan karyawan dapat bekerja dengan baik dan
produktif.

 Skills 

Keterampilan adalah kemampuan teknis operasional dan penguasaan


bidang tertentu, yaitu pekerjaan. Keterampilan berhubungan dengan
kemampuan seseorang untuk melakukan atau menyelesaikan tugas-tugas
teknis. Dengan keterampilan, pekerjaan dapat dilakukan secara efisien.

 Abilities 

Abilities atau kemampuan terbentuk dari sejumlah kompetensi yang


dimiliki oleh seorang pegawai. Pengetahuan dan keterampilan termasuk
faktor pembentuk kemampuan. Dengan demikian apabila seseorang
mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang tinggi, diharapkan
memiliki ability yang tinggi pula.

 Attitude
Sikap adalah kebiasaan stereotip. Jika kebiasaan stereotip memiliki efek
positif pada perilaku pekerja, itu bisa menguntungkan. Artinya jika
kebiasaan seorang karyawan baik, maka dapat pula menjamin perilaku
kerja yang baik. Dengan kondisi karyawan tersebut, produktivitas tentu
dapat tercapai.

 Behavior
Sesuai yang sudah dijelaskan sebelumnya, perilaku berasal dari attitude
atau sikap seseorang. Sikap yang baik akan menghasilkan perilaku yang
baik juga. Dengan perilaku yang baik, produktivitas kerja akan tercipta
dengan efisien
3. Manfaat dari peningkatan produktivitas
Peningkatan produktivitas merupakan hal yang diinginkan perusahaan
karena peningkatan produktivitas merupakan salah satu tujuan yang ingin
dicapai perusahaan. Menurut Sedrayanti (2001), manfaat peningkatan
produktivitas karyawan dan perusahaan antara lain:
1. Meningkatnya pendapatan dan jaminan sosial lainnya. 
2. Meningkatnya hasrat dan martabat serta pengakuan terhadap potensi
individu. 
3. Meningkatkan motivasi kerja dan keinginan berprestasi. 
4. Memperkuat daya saing masyarakat karena dapat memproduksi  dengan 
5. Biaya yang lebih rendah dan mutu poduksi lebih baik. 
6. Menunjang kelestarian dan pengembangan orang atau peusahaan karena
dengan meningkatkan produktivitas memungkinkan organisasi atau
perusahaan memperoleh keuntungan yang dapat dimanfaatkan untuk
investasi baru. 
7. Menunjang hubungan industri yang lebih baik. 
8. Membantu perluasan kesempatan kerja. Hal ini karena keuntungan yang
diperoleh dapat dimanfaatkan untuk ekspansi perusahaan yang berarti
membutuhkan tenaga kerja baru.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/11986035/
Makalah_Manajemen_Sumber_Daya_Manusia_Produktivitas_

https://www.psychologymania.com/2013/05/produktivitas-sumber-daya-
manusia.

Anda mungkin juga menyukai